Arabica & Robusta Coffee Stories - Repositori UIN Alauddin Makassar

  Seri Laporan KKN Angk. Ke-54 UINAM 2017

  ARABICA & ROBUSTA COFFEE STORIES Oleh : Dr. Andi Maulana, M.Pd. Kontributor :

  Said Alamsyah Ridsa

  Ardianto Hastivani

  Aulia Nurinsani Wahyuni

  Iswana Sunarti

  Rabiatul Bima Hamsah

  ARABICA & ROBUSTA COFFEE STORIES/ Dr. Andi Maulana, M.Pd.

  Makassar: Pusaka Almaidah, 2017 xii + 100 hlm : 16 X 23 cm

  ISBN: 978-602-6253-91-0 Cetakan Pertama : 2017 Desain Sampul : Alamsya Ridsa Penerbit : Pusaka Almaidah Makassar Sanksi Pelanggaran Pasal 44 Undang-undang Nomor 12 Tahun 1997 Tentang Perubahan atas Undang-undang No. 6 Tahun 1982 Tentang Hak Cipta sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987.

  1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000.,- (seratus juta rupiah)

  2. Barang siapa yang dengan sengajamenyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau baranghasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.50.000.000.,- (lima puluh juta rupiah)

  Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang mengutip atas memperbanyak Sebagian atau seluruh isi buku ini dalam Bentuk apapun tanpa seizin dari Penulis

  Pelaksanaan KULIAH KERJA NYATA (KKN) merupakan agenda rutin dalam bidang pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Alauddin Makassar di bawah bimbingan Dosen Pembimbing KKN yang didampingi oleh Badan Pelaksana KKN. Pelaksanaannya melibatkan seluruh mahasiswa dari berbagai fakultas dan jurusan dengan asumsi bahwa pelaksanaan KKN ini dalam melakukan program-program kerjanya dilakukan dengan multi disipliner

  approach,

  sehingga program kerja KKN bisa dilaksanakan dalam berbagai pendekatan sesuai dengan disiplin ilmu mahasiswa yang ditempatkan di posko-posko KKN.

  KULIAH KERJA NYATA (KKN) tentu diharapkan mampu mendekatkan teori-teori ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dengan berbagai problematika yang dihadapi oleh masyarakat. Dalam menjalankan tugas-tugas pengabdian ini, pihak universitas memberikan tugas pokok kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), khususnya pada Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM). Dalam pelaksanaannya, Rektor UIN Alauddin Makassar berharap agar pelaksanaan KKN bisa berjalan dengan baik dan dilaksanakan sesuai dengan kaidah-kaidah keilmiahan dalam arti bahwa program yang dilakukan di lokasi KKN adalah program yang diangkat dari sebuah analisis ilmiah (hasil survey) dan dilaksanakan dengan langkah-langkah ilmiah serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

  Atas nama pimpinan UIN Alauddin Makassar, Rektor menghaturkan banyak terima kasih dan penghargaan kepada Ketua LP2M saudara Prof. Dr. Muhammad Saleh Tajuddin, M.A., Ph.D. terkhusus kepada Kepala PPM saudara Drs. H.M. Gazali Suyuti, M.HI atas inisiatifnya untuk mempublikasikan dan mengabadikan karya-karya KKN dalam bentuk sebuah buku, sehingga proses dan hasil pelaksanaan KKN akan menjadi refrensi pengabdian pada masa-masa yang akan datang.

  Makassar, 1 Agustus 2017 Rektor UIN Alauddin Makassar Prof. Dr. H. Musafir, M.Si.

  NIP. 19560717 198603 1 003

  

SAMBUTAN KETUA LEMBAGA PENELITIAN

DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) UIN

ALAUDDIN

  Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) memiliki tugas pokok untuk menyelenggarakan dan mengkoordinir pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyarakat, baik yang dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa. Dalam hal pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa, KKN merupakan wadah pengabdian yang diharapkan memberikan bekal dan peluang kepada mahasiswa untuk mengimplementasikan kajian-kajian ilmiah yang dilakukan di kampus.

  KULIAH KERJA NYATA (KKN) merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa UIN Alauddin Makassar sebelum memperoleh gelar sarjana dalam bidang disiplin ilmu masing-masing. Pelaksanaan KKN ini tidak hanya sekedar datang dan mengabdi ke dearah-dearah lokasi pelaksanaan KKN, tetapi harus tetap diletakkan dalam bingkai sebagai sebuah kegiatan ilmiah. Dalam perspektif ini, maka KKN harus dirancang, dilaksanakan, dan terlaporkan secara ilmiah sehingga dapat terukur pencapaiannya. Pada kerangka ini, LP2M UIN Alauddin Makassar berupaya semaksimal mungkin untuk dapat mencapai tujuan pelaksanaan KKN ini.

  Olehnya itu, LP2M UIN Alauddin Makassar menginisiasi untuk mempublikasikan rancangan, pelaksanaan, dan pelaporan KKN dengan melakukan analisis ilmiah terhadap setiap program-program kerja KKN yang dilakukan selama ber-KKN. Hal ini dilakukan agar segala capaian pelaksanaan KKN dapat terlaporkan dengan baik dan dapat terukur pencapaiannya, sehingga KKN yang merupakan kegiatan rutin dan wajib

  Adanya upaya mengabadikan dalam bentuk publikasi hasil-hasil KKN ini tidak terlepas dari upaya maksimal yang dilakukan oleh segala pihak yang terlibat dalam pelaksanaan KKN ini, olehnya itu, Ketua LP2M menghaturkan penghargaan dan terima kasih kepada Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM), Drs. H.M. Gazali Suyuti, M.HI., yang telah mengawal upaya publikasi laporan pelaksanaan KKN, serta apresiasi tinggi atas upaya yang tak kenal lelah untuk melakukan inovasi di PPM, baik secara internal maupun terbangunnya jaringan antar PPM sesama PTKAIN

  Makassar, 1 Agustus 2017 Ketua LP2M UIN Alauddin Makassar Prof. Dr. Muhammad Saleh Tajuddin, M.A., Ph.D.

  NIP. 19681110 1993031 006

  

KATA PENGANTAR

KEPALA PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

(PPM)

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

  Sebagai ujung tombak pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM) UIN Alauddin Makassar senantiasa berusaha melakukan terobosan dan langkah-langkah inovatif untuk mewujudkan kegiatan- kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang semakin baik dan inovatif. Upaya ini adalah wujud tanggung jawab pengabdian terhadap masyarakat dan UIN Alauddin Makassar, sehingga kegiatan pengabdian masyarakat bisa semakin mendekatkan pihak civitas akademika UIN Alauddin dengan masyarakat dan mewujudkan keterlibatan langsung dalam pembangunan masyarakat.

  Upaya membukukan dan publikasi laporan pelaksanaan KKN ini merupakan inovasi yang telah dilakukan oleh PPM UIN Alauddin sebagai upaya memudahkan kepada semua pihak untuk dapat mengakses hasil-hasil pengabdian yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN di bawah bimbingan dosen pembimbing. Dengan adanya publikasi ini, program-program KKN dapat diukur capaiannya dan jika suatu saat nanti lokasi yang yang ditempati ber-KKN itu kembali ditempati oleh mahasiswa angkatan berikutnya, maka akan mudah untuk menganalisis capaian yang telah ada untuk selanjutnya dibuatkan program-program yang berkesinambungan.

Publikasi laporan KKN ini diinspirasi dari hasil ‘kunjungan pendalaman’ ke beberapa PTKIN (Jakarta, Bandung, dan Cirebon) serta

  bisa terlaksana dengan baik berkat dukungan dan bimbingan Bapak Rektor, Ketua dan Sekretaris LP2M, serta seluruh staf LP2M. Terkhusus kepada seluruh dosen pembimbing dan anggota Badan Pelaksana KKN UIN Alauddin Makassar saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga, berkat ketekunan dan kerjasamanya sehingga program publikasi laporan KKN ini bisa terlaksana. Penghargaan dan ucapan terima kasih juga saya haturkan kepada seluruh mahasiswa KKN Angkatan ke-54 dan 55 atas segala upaya pengabdian yang dilakukan dan menjadi kontributor utama penulisan buku laporan ini.

  Makassar, 1 Agustus 2017 Kepala PPM UIN Alauddin Makassar Drs. H.M. Gazali Suyuti, M.HI.

  NIP. 19560603 198703 1 003

  

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puja dan puji hanya untuk Allah Swt.

  Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan Nabiyullah Muhammad saw. Atas rahmat, petunjuk dan risalah yang mengiringi kehadiran Rasulullah saw. di bumi, sebagai juru selamat ummat manusia.

  Buku ini adalah laporan akhir KKN UIN Alauddin Makassar Tahun 2017 di Desa Bonto Tappalang sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban. Akan tetapi, kami menyadari bahwa buku laporan akhir KKN ini tentu tidak bisa terwujud tanpa partisipasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis akan menyampaikan penghargaan yang tinggi dan ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada : 1.

Prof. Dr. H. Musafir, M.Si., selaku Rektor UIN Alauddin

  Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Bonto Tappalang

  2. Prof. Dr. Saleh Tajuddin, M.Ag., selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) yang telah memberikan peluang untuk melaksanakan KKN di Desa Bonto Tappalang 3.

Drs. H. M. Gazali Suyuti, M.HI., selaku Ketua Lembaga

  Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) yang telah memberikan pembekalan dan membantu dalam proses penyelesaian KKN di Desa Bonto Tappalang

  4. Dr. Muhammad Shuhufi, M.Ag., selaku Badan Pelaksana (BP) KKN yang turut disibukkan untuk memfasilitasi kami dalam pelaporan akhir KKN

  5. Dr. Andi Maulana, M,Si selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing kami dan tetap sabar meski kadang direpotkan dengan berbagai masalah yang dihadapi di lokasi KKN.

  6. A.Abd Malik selaku Kepala Desa Bonto Tappalang yang banyak diganggu aktifitasnya untuk kelancaran program kerja KKN di Desa Bonto Tappalang 7. Seluruh Kepala Dusun di Desa Bonto Tappalang yang telah bersedia meluangkan waktu membantu kami dalam merampungkan program KKN di Dusun masing-masing 8. Seluruh masyarakt Desa Bonto Tappalang yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan program KKN di Desa Bonto

  9. Kawan-kawan mahasiswa KKN UIN Alauddin Angkatan ke-54 yang mau berbagi dalam suka dan duka selama ber-KKN di Desa Bonto Tappalang

Semoga buku ini dapat memberi manfaat buat kita semua, khususnya kepada kampus tercinta “Kampus Peradaban” UIN Alauddin

  dan diri kami semua. Saran dan kritik senantiasa penulis harapkan dari para pembaca.

  Samata, 11 Ramadhan 1438 H.

  6 Juni 2017 M. Tim Penyusun

  

DAFTAR ISI

  SAMBUTAN REKTOR ………………………………………….iii SAMBUTAN KETUA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) UIN ALAUDDIN …………………………………………………….v KATA PENGANTAR KEPALA PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM) UIN ALAUDDIN MAKASSAR…………………………………………… ................ .vii KATA PENGANTAR …………………………………………..ix DAF

TAR ISI …………………………………………………...xi

  BABI. PENDAHULUAN ........................................................................ 1

  A. Dasar Pemikiran ................................................................... 1

  B. Gambaran Umum Desa Bonto Tappalang ...................... 3

  C. Permasalahan ........................................................................ 3

  D. Kompetensi Mahasiswa KKN Angk. Ke-54 .................. 4

  E. Fokus atau Prioritas Program ............................................ 5

  F. Sasaran dan Target ............................................................... 9

  G. Jadwal Pelaksanaan Program ............................................. 9

  H. Pendanaan dan Sumbangan ............................................... 10

  BAB II. METODE PELAKSANAAN PROGRAM ............................ 12 A. Metode Intervensi Sosial .................................................... 12 B. Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat .............. 24 BAB III. KONDISI DESA BONTO TAPPALANG.......................... 29 A. Sejarah Singkat Desa Bonto Tappalang Letak Geografis Struktur Penduduk ........................................... 29 B. Sarana dan Prasarana .......................................................... 31 BAB IV. DESKRIPSI DAN HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN DESA BONTO TAPPALANG .......................................................... 32 A. Kerangka Pemecahan Masalah B. Bentuk dan HasilKegiatan Pelayanan & Pengabdian Masyarakat ....................................................... 36 C. Faktor-Faktor Pencapaian Hasil ....................................... 47 BAB V.PENUTUP .................................................................................... 49 A. Kesimpulan ....................................................................... 49 B. Rekomendasi ..................................................................... 50 C. Dokumentasi ...................................................................... 51

BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan

  pengabdian kepada dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu. Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya berlangsung antara satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat desa/kel. untuk melaksanakan KKN sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan tri dharma perguruan tinggi yaitu: dan kepada masyarakat. Kuliah kerja nyata dilaksanakan secara melembaga dan terstruktur sebagai bagian dari pelaksanaan kurikulum pendidikan tinggi, yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa program studi strata satu (S1) dengan status intrakurikuler wajib. Kuliah Kerja Nyata sesungguhnya adalah kuliah yang dilakukan dari ruang kelas ke ruang masyarakat. Ruang yang sangat luas dan heterogen dalam menguji teori-teori keilmuan yang telah didapatkan di bangku kuliah. Masyarakat adalah guru kehidupan yang ditemukannya di lokasi KKN.

  Teori-teori keilmuan yang didapatkan di bangku kuliah, kemudian diperhadapkan pada fakta-fakta lapangan sebagai salah satu alat menguji kebenaran teori tersebut. Di sinilah dibutuhkan kreatifitas mahasiswa sebagai bagian dari pengembangan diri dan uji nyali sebelum terjun ke masyarakat yang sesungguhnya.

Melalui KKN mahasiswa mengenal persoalan masyarakat yang bersifat “cross sectoral” serta belajar memecahkan masalah dengan

  pendekatan ilmu (interdisipliner). Mahasiswa perlu menelaah dan merumuskan masalah yang dihadapi masyarakat serta memberikan alternatif pemecahannya (penelitian), kemudian membantu memecahkan dan menanggulangi masalah tersebut.

  Tujuan besar yang didapatkan oleh mahasiswa dari program Kuliah Kerja Nyata adalah untuk mengoptimalkan pencapaian maksud dan tujuan perguruan tinggi, yakni pragmatis, dan membentuk kepribadian mahasiswa sebagai kader pembangunan dengan wawasan berfikir yang komprehensif.

  Sedang, manfaat Kuliah Kerja Nyata yang diharapkan sebagai modal besar bagi mahasiswa dari program wajib ini antara lain agar mahasiswa mendapatkan pemaknaan dan penghayatan mengenai manfaat ilmu,teknologi, dan seni bagi pelaksanaan pembangunan, mahasiswa memiliki skill untuk merumuskan serta memecahkan persoalan yang bersifat “cross sectoral” secara pragmatis ilmiah dengan pendekatan interdisipliner, serta tumbuhnya kepedulian social dalam masyarakat.

  Bagi masyarakat dan Pemerintah, program Kuliah Kerja Nyata adalah bagian dari kerja kreatif mahasiswa dalam memberikan bantuan pemikiran dan tenaga dalam pemecahan masalah pembangunan daerah setempat, dalam memperbaiki pola pikir dalam merencanakan, merumuskan, melaksanakan berbagai program pembangunan, khususnya dipedesaan yang kemungkinan masih dianggap baru bagi masyarakat setempat, serta menumbuhkan potensi dan inovasi di kalangan anggota masyarakat setempat dalam upaya memenuhi kebutuhan lewat pemanfaatan ilmu dan teknologi.

  Kepentingan lain dari program kuliah kerja nyata ini dapat ditemukan antara lain : Melalui mahasiswa/ dosen pembimbing, diperoleh umpan-balik sebagai pengayaan materi kuliah, penyempurnaan kurikulum, dan sumber inspirasi bagi suatu rancangan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang lain atau penelitian. Demikian pula, diperolehnya bahan masukan bagi peningkatan atau perluasan kerjasama dengan pemerintahan setempat, termasuk dengan instansi vertikal yang terkait.

  B.

Gambaran Umum Desa Bonto Tappalang

  Desa Bonto Tappalang adalah merupakan daerah yang berada di selatan kota Bantaeng, adalah salah satu desa dari 5 desa dan 4 kelurahan di kecamatan Tompobulu. Desa Bonto Tappalang memiliki 3 dusun, yaitu dusun Tale, Dusun Bonto Tappalang, dan Dusun Benteng bola.

  Sebelah utara desa Bonto Tappalang berbatasan dengan desa Labbo, sebelah timur berbatasan Balumbung, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Cempaga dan Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Bantaeng.

  C.

   Permasalahan

  Berdasarkan observasi yang dilakukan selama sepekan, ditemukan beberapa masalah untuk diselesaikan selama masa

  Kuliah Kerja Nyata diantaranya;

  1. Bidang Pendidikan:

   Kurangnya tenaga pengajar SD

   Kurangnya motivasi anak belajar mengaji 2. Bidang Keagamaan:

   TPA kurang Aktif  Kurangya pengkhutbah/penceramah jumat  Masjid tidak Makmur

  3. Bidang Kesehatan:  Kurangya tempat sampah  Kurangnya kesadaran masyarakat akan perilaku hidup sehat dan bersih

  4. Bidang olahraga  Fasilitas lapangan olahraga kurang memadai  Kurangnya Turnamen Olahraga

  5. Sosial Kemasyarakatan  Kurangnya partisipasi masyarakat untuk kerja bakti

  D.

   Kompetensi Mahasiswa KKN Angk. 54

  Mahasiswa KKN Posko 7 berasal dari berbagai disiplin ilmu dan kompetensi, yaitu;

  Sunandar, Mahasiswa Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi

  dan Bisnis Islam. Mahasiswa ini memiliki keahlian di Bidang Film/Dokumenter Making, cakap berbahasa Inggris dan pengalaman di Bidang Keorganisasian.

  Alamsyah Ridsa, Mahasiswa Jurusan Tehnik PWK. Fakultas tehnik. Memiliki keahlian desain grafis, pemetaan dan seni lukis. Muhammad Said, Mahasiswa jurusan pendidikan Biologi.

  Fakuktas Tarbiyah dan Pendidikan. Mahasiswa ini memiliki keahlian dibidang olahraga, perkebunan dan kerja lapangan.

  Ardianto. mahasiswa jurusan Hukum. Fakultas Syariah dan

  Hukum. Memiliki keahlian dibidang pendekatan social kemasyrakatan dan advokasi.

  Hastivani, mahasiswa jurusan ilmu ekonomi. Fakuktas

  Ekonomi dan Bisnis Islam. Memiliki keahlian dalan kesekretarisan.

  Aulia Nurinsani, mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa

  Inggris. Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan. Memiliki keahlian dalam bahasa inggris dan tata boga.

  Wahyuni, mahasiswa jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi

  dan Bisnis Islam. Memiliki keahlian dalam tata boga

  Iswana, mahasiswa jurusan Pendidikan Agama, Fakultas

  tarbiyah dan pendidikan. Memiliki keahlian dalam pendidikan agama khusunya pedidikan diniyyah.

  Sunarti, mahasiswa jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab

  Humaniora. Memiliki keahlian dalam tataboga dan pengajaran

  Rabiatul Bima Hamsah,

  mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, fakultas Dakwah dan Komunikasi. Memiliki keahlian dibidang penyiaran dan tata boga.

  E.

   Fokus atau Prioritas Program

  Program kegiatan Mahasiswa KKN ang 54 posko 7 tahun 2017 meliputi bidang pendidikan, bidang keagamaan, bidang olahraga dan bidang social kemasyarakatan.

  Fokus Prioritas Program dan Kegiatan Permasalahan

  Kegiatan Belajar Mengajar di SD

  • Bidang Pendidikan inp kelas jauh lali jangan Pembinaan Anak SD/MI - Kerja Bakti di lingkungan lali
  • jangan

  Bidang Sosial dan Jumat Bersih -

  Kemasyarakatan Minggu Bersih

  • Pengadaan al-Quran
  • Pengadaan tempat sampah
  • Mengajar Mengaji -

  Mengisi khutbah jumat

  • Bidang Keagamaan Pembinaan TK/TPA
  • Mengadakan Taklim bada Magrib -

  Mengadakan turnamen olahraga

  • Bidang Olahraga Festival anak desa

  

No. Program/Kegiatan Sasaran Target

Bidang Pendidikan

  1 Mengajar siswa di Siswa sekolah Membantu Sekolah Dasar bersangkutan guru dalam proses belajar mengajar

  2 Mengajar mengaji Anak-anak dan Lebih remaja setempat memahami tajwid dalam mengaji

  Bidang Sosial dan Kemasyarakatan

  3 Kerja bakti Lingkungan Menanamkan kelurahan lali pentingnya jangang hidup bersih dan sehat

  4 Pengadaan tempat Masyarakat Menghindari sampah kelurahan warga Benteng bola membuang sampah di psembarang tempat

  5 Penyuluhan Kelompok tani Edukasi media Hidroponik tanaman tanpa tanah

  6 Pengadaan Al Masjid Membantu Quran ketersedian Al

  Quran

  Bidang Keagamaan

  7 Mengajar mengaji Anak-anak dan Lebih remaja setempat memahami tajwid dalam mengaji

  8 Taklim Kitabi Jamah mesjid Menggemarkan

  Mesjid Ma’rang

  Bidang Kesehatan

  9 Senam Kesehatan Masyarakat Membiasakan Jasmani kelurahan masyarakat

  Bonto Bonto hidup sehat

  10 Penyuluhan Anak-Anak SD Siswa SD

  • Kesehatan tentang di kelurahan mengetahui perilaku hidup Bonto Bonto perilaku bersih dan sehat hidup

  (PHBS) di Sekolah bersih dan Dasar sehat terkhusus Pemeriksaan pad acara Kesehatan mencuci tangan dan menyikat gigi yang baik dan benar Siswa dapat - terbantu dalam melestarika n lingkungan hidup yang sehat

  Bidang Olahraga

  11 Turnament sepak Masyarakat Turnamen dan takraw desa Bonto silaturahmi Tappalang antar masyarakat se desa Bonto Tappalang

  F. Sasaran dan target

  Setiap program kerja yang dilaksanakan dilokasi KKN memiliki sasaran dan target kerja

  G. Jadwal Pelaksanaan Program

  Kegiatan ini dilaksanakan selama 60 hari pada Tanggal : 23 Maret – 23 Mei 2017 Tempat : Desa Bonto Tappalang, Kec. Tompobulu, Kab.

  Bantaeng Secara spesifik waktu implementatif kegiatan KKN Reguler ang 54 dapat dirinci sebagai berikut

  1. Pra-KKn (Maret 2017)

  No Uraian Kegiatan Waktu

  1 Pembekalan KKN ang 54 16-19 maret 2017

  2 Pembagian Lokasi

  19 Maret 2017

  3 Pertemuan Pembingbing dan

  21 Maret 2017 pembagian lokasi

  4 Pelepasan

  23 Maret 2017

  2. Pelaksanaan Program KKN (Maret-Mei)

  No. Uraian Kegiatan Waktu

  1 Penerimaan Mahasiwa KKN di

  23 Maret 2017 Kecamatan Tompobulu

  2 Kunjungan dosen pembingbing

  23 April 2017

  3 Observasi dan survey lokasi 24-28 Maret 2017

  4 Kunjungan dosen pembingbing

  5 Implementasi program kerja 30-5 Mei 2017

  6 Kunjungan Pimpinan UIN

  15 Mei 2017 Alauddin dan dosen Pembingbing

  7 Penarikan Mahasiswa KKN

  23 Mei 2017

  3. Penyusunan Laporan dan Evaluasi KKN

  No. Uraian Kegiatan Waktu

  1 Penyusunan Laporan KKN 29-30 Mei 2017 H.

   Pendanaan dan Sumbangan

  Adapun sumber pendanaan dan sumbangan yaitu; a.

Pendanaan No Uraian Asal Dana Jumlah

  1 Kontribusi Mahasiswa Rp Rp.10.000.000 1.000.000-x10 Orang

  2 Iuran per-Orang Rp.2.000.000,- 200.000x10 Orang

  3 Dana Penyertaan Program Rp.300.000,- Pengabdian Masyarakat oleh P2M berupa Piala Lomba Keagamaan dan Lomba Posko Sehat b.

Sumbangan No. Uraian Sumbangan Dana Jumlah

  1 Donatur Rp.350.000,-

  2 Sumbangan Baju Takraw Rp.750.00,- oleh Pak Desa strategi memberikan bantuan kepada masyarakat (individu, kelompok, dan komunitas). Intervensi sosial merupakan metode yang digunakan dalam praktik di lapangan pada bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial.pekerjaan sosial merupakan metode yang digunakan dalam praktik di lapangan pada bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial dan kesejahteraan sosial adalah dua bidang yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan seseorang melalui upaya memfungsikan kembali fungsi sosialnya.

  Intervensi sosial adalah upaya perubahan terencana terhadap individu, kelompok, maupun komunitas. Dikatakan perubahan terencana agar upaya bantuan yang diberikan dapat dievaluasi dan diukur keberhasilan. Intervensi sosial dapat pula diartikan sebagai suatu upaya untuk memperbaiki keberfungsian sosial dari kelompok sasaran perubahan, dalam hal ini, individu, keluarga, dan kelompok. Keberfungsian sosial menunjuk pada kondisi dimana seseorang dapat berperan sebagaimana seharusnya sesuai dengan harapan Dusun dan peran yang dimilikinya.

  KKN UIN Alauddin Angkatan ke-54 menggunakan metode intervensi social dalam melakukan pendekatan kepada warga masyarakat di desa Bonto Tappalang sebagai salah satu metode dalam mengatasi masalah sosial dan sumber daya manusia (SDM) di desa Bonto Tappalang. Melalui pendekatan inilah bisa diketahui kemampuan dan kebutuhan masyarakat desa.

  Langkah awal yang dilakukan yaitu dengan melakukan survey ke masyarakat. Berbaur bersama mereka dan mendengarkan segala keluh kesah mereka. Menanyakan informasi tentang kondisi ekonomi, pendidikan, serta sosial dan dibutuhkan oleh masyarakat yang dapat dikembangkan. Kemudian direalisasikan dengan membuat program kerja mencakup hal-hal yang dibutuhkan dengan menitikberatkan pada program keagamaan. Hal ini dilakukan dengan melihat masih kurangnya kesadaran masayarakat dalam melaksanakan perintah Allah. Seperti, mengajar mengaji, dan melaksanakan kegiatan festival anak soleh yang bisa mengembangkan nilai- nilai keislaman anak-anak yang ada di desa Bonto Tappalang, membuat tempat sampah umum yang di tempatkan di beberapa lokasi di desa Bonto Tappalng . Disamping itu, juga melakukan Penyuluhan Hidroponik,bekerjasama dengan warga masyarakat dalam melaksanakan kegiatan Jumat bersih di sekitar desa, melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah kelas jauh lali jangang dan kegiatan lomba sepak takraw antar dusun di desa Bonto Tappalang.

  Dari pelaksanaan program-program itulah pendekatan terhadap masyarakat desa dilakukan dan harapkan mampu memberikan pengetahuan dan kemampuan yang bisa digunakan untuk memperbaiki kesejahteraan dan sumber daya manusia masyarakat desa.

  Dalam intervensi pekerjaan sosial, dapat di lakukan dengan beberapa pendekatan, diantaranya : a. Pendekatan Sosiologis

  1) Pendekatan Agama Pendekatan ini bersifat individual; berhubungan dengan keyakinan masing-masing terhadap ajaran agamanya.

  Melalui pendekatan agama diajarkan bahwa masalah sosial akan timbul bila terjadi pelanggaran terhadap norma-norma agamanya. Pelanggaran ini akan mendapat sanksi yang kadang sifatnya sangat abstrak dan sangat tergantung kepada keyakinân para penganutnya.

  Pendekatan ini lebih terasa keefektifannya dalam kerangka preventifdengan cara penanaman nilai-nilai agama sejak dini dari tiap keluárga dalam masyarakat.Penanaman nilai-nilai agama secara dini diharapkan bisa menjadi benteng ataupun juga filter dalam menyaring pengaruh negatif dari sekelilingnya yang pada gilirannya dapat mencegah terhadap terjadinya masalah-masalah sosial. 2) Pendekatan Hukum

  Pendekatan hukum dan pendekatan agama ada kesamaan dalam segi historis, dalam arti pendekatan hukum dalam memandang fenomena masalah sosial bisa bersumber pada pendekatan agama.Pendekatan hukum memandang bahwa masalah sosial terjadi bila terjadi pelanggaran terhadap norma-norma hukum dan untuk pelaku pelanggaran tersebut akan dikenakan sanksi yang jelas yang mengacu pada peraturan atau norma yang sudah dikodifikasikan dan disahkan.

  Pendekatan ini bisa bersifat preventif dalam arti masalah sosial dapat dicegah melalui upaya sosialisasi norma- norma hukum yang berlaku; maupun bersifat kuratif atau rehabilitatif dalam arti terhadap pelaku pelanggar norma hukum akan diberikan sanksi tertentu dan diadakan pembinaan agar dia tidak lagi melakukan pelanggaran- pelanggaran terhadap norma hukum. Mereka yang berperan dalam pendekatan ini antara lain adalah para penegak hukum maupun aparat pemerintah yang berwajib.

  3) Pendekatan Jurnalistik Pendekatan jurnalistik dimaksudkan sebagai usaha penyebarluasan informasi yang berkaitan dengan masalah sosial melalui tulisan-tulisan di media cetak. Pendekatan ini berusaha menyadarkan akan bahaya dari masalah sosial yang sedang dan akan terjadi.

  Mereka yang bisa berperan dalam pendekatan ini selain para jurnalist, juga orang-orang yang punya kompetensi dalam bidangnya dan punya kemampuan menulis (penjelasan secara medis dari dokter tentang HIV/AIDS, penjelasan dari ahli ilmu sosial tentang kemiskinan). Pendekatan ini dianggap cukup besar artinya dan mempunyai jangkauan yang luas, baik dari segi penyebaran geografis maupun kelompok sasaran.Sayangnya pendekatan ini hanya efektif bagi masyarakat yang mempunyai budaya baca. 4) Pendekatan Seni

  Pendekatan seni adalah suatu upaya yang dilakukan para seniman (seni drama, musik, tari, lukis, sastra, dsb) untuk membangun simpati kemanusiaan sehubungan dengan situasi sosial yang bermasalah.Seniman seringkali memberikan kritik sosialnya terhadap pemerintahan yang telah menyimpang dari tujuannya (banyaknya terjadi koruspsi, kolusi, nepôtisme dan kebobrokan-kebobrokan lain) melalui karya seninya.

  Dalam pendekatan ini harus memperhitungkan kelompok yang menjadi sasaran, misal apabila yang jadi sasaran adalah anak muda, maka musik yang digunakan juga musik yang sesuai dengan selera anak muda. Begitu juga dengan kesenian lainnya, misalnya wayang cocok untuk digunakan pada masyarakat desa di Jawa, dst.

  b. Pendekatan Lain 1) Pendekatan Ekologi

  Yaitu suatu metode pendekatan yang yang didasarkan atas konsep dan prinsip ekologi, dalam arti menelaah masalah sosial sebagai hasil interrelasi antara masyarakat manusia dengan Iingkungannya pada suatu ekosistem.Melalui pendekatan ekologi, pertumbuhan masyarakat manusia di tempat-tempat tertentu, baik di perkotaan maupun di pedesaan dengan segala aspeknya dipelajari dan dikaji pengaruhnya tehadap lingkungan setempat. Manusia merupakan bagian dari alam, bukan penguasa alam oleh karena itu perbuatan manusia yang serampangan tidak terencana yang menimbulkan ketimpangan lingkungan akhirnya merugikan dan mengancam kehidupan ,manusia itu sendiri.

  Aspek-aspek yang harus diungkapkan dari komponen manusia pada pendekatan ekologi yaitu, aspek demografis, sosial ekonomi, sosial budaya, sosial politik, sosial geografis, sosial historis dan lainnyá yang berpengaruh terhadap perkembangan dan perubahan lingkungan ekosistem adalah bahwa manusia berkecenderungan menyederhanakan keadaan unsur-unsur ekosistem tersebut, sehingga menjadi labil dan mudah goncang.

  Paul R. Erlich et.al mengemukakan bahwa manusia telah menjadi musuh bagi kompleks sistem ekologis yang menyebabkan tidak stabilnya suatu ekosistem. 2) Pendekatan Pertumbuhan Eksponensial

  Pendekatan pertumbuhan eksponensial yaitu pendekatan yang menyebutkan bahwa pertumbuhan kuantitas dan kualitas suatu benda, unsur atau gejala dari suatu tingkat ke tingkat berikutnya terjadi dengan kelipatan dua.Pendekatan ini berlandaskan metodologi dinamika sistem yang merupakan suatu metodolôgi untuk menganalisa kelakuan dan relasi komponen-komponen yang kompleks pada suatu sistem. Kerangka kèrja dinamika sistem ini berdasarkan suatu model untuk menyusun pemikiran interrelasi komponen-komponen pokok tertentu, serta untuk mengetahui bagaimana komponen-komponen tadi saling mempengaruhi satu sama lain dalam suatu sistem.

  Pendekatan ini dapat digunakan untuk mengadakan analisa sistem yang kompleks dan berubah serta tumbuh secara dinamik terus menerus yang menyebabkan masalah sosial. Pada pendekatan pertumbuhan eksponensial harus ditentukan dulu masalah yang akan dianalisa. Selanjutnya diteliti unsur-unsur atau faktor-faktor atau komponen- komponen apa yang jadi dasar penyebab masalah sosial dengan yang lainnya dan dianalisa pengaruh pertumbuhan faktor yang satu dengan yang lainnya. Berdasarkan analisa pertumbuhan eksponensiàl, kita dapat mengetahui komponen mana yang terlalu cepat atau lambat pertumbuhannya dalam kerangka proses dinamikanya. Inilah yang menimbulkan ketidakseimbangan yang kemudian menimbulkan masalah sosial. 3) Pendekatan Sistem

  Pendekatan sistem yaitu suatu pendekatan yang yang menetapkan bahwa masalah sosial sebagai suatu sistem. Pendekatan sistem dijiwai oleh faham ekspansionisme dan cara berfikir sintetik.Ekspansionisme yaitu suatu doktrin yang mempertahankan bahwa semua benda, peristiwa, dengan segala pengalamannya merupakan bagian dari suatu kebulatan yang besar. Ekspansionisme merupakan cara lain meninjau suatu benda atau peristiwa disamping faham reduksionisme yaitu süatu doktrin yang mempertahankan bahwa semua benda dan peristiwa dengan segala perbendaharaan dan pengalamannya terbentuk dari unsur- unsur yang merupakan bagian-bagian yang tidak nampak.

  Berfikir sintetik yang tidak dapat dipisahkan dari faham ekspansionisme yaitu cara berfikir yang didasarkan pada proses mental yang menjelaskan sesuatu dengan meninjaunya sebagai bagian dari sistem yang luas serta menjelaskannya berdasarkan peranannya dalam sistem. Penerapan cara berfikir sintetik yang diterapkan pada suatu rangkaian gejala yang dihubungkan satu sama lain oleh suatu proses umum. Dalam kehidupan sosial manusia, tiap aspek kehidupan merupakan gejala yang berhubungan sàtu sama lain membentuk satu sistem.

  Segala aspek kehidupan sosial mànusia dengan prosesnya yang terus berlangsung, merupakan suatu sistem kehidupan.Kedudukan suatu sistem lebih tinggi daripada kedudukan bagian-bagian yang membentuknya.Kehidupan sosial manusia atau masyarakat merupakan suatu sistem sebagai hasil interrelasi dan interaksi manusia dengan segala aspek kehidupannya. Pada konsep sistem ini, aspek kehidupan manusia di masyarakat, kita tetapkan sebagai komponen atau subsistem yang membentruk sistem tadi. Aspek kehidupan biologis, budaya, ekonomi, politik, psikololgis, dst, mérupakan subsistem yang berinterrelasi satu sama lain yang membentuk sistem kehidupan manusia yang kompleks.

  Pada pengkajian masalah sosial dengan menggunakan pendekatan sistem, subsistem lingkungan tidak dapat diabaikan.Subsistem lingkungan besar peranan dan perkaitannya dengan warna masalah sosial tadi. Dalam hal ini proses berfikir sistem tidak memisahkan tiap langkah dan tiáp aparat sebagai satu kebulatan pada pendekatan sistem. Pendekatan sistem secara lugas, merupakan proses keseluruhan mulai dari penentuan subsistem, perencânaan alat pengumpul data, pengumpulan data, analisa data sampai kepada penarikan kesimpulan. 4) Pendekatan Interdisipliner, Pendekatan Multidispliner

  Karena subsistem masalah sosial banyak jumlàhnya, kita harus menggunakan disiplin ilmu sosial yang juga lebih dari satu.Pada pendekatan ini kita gunakan disiplin ilmu sosial yang sesuai dengan jumlah subsistem masalah yang kita analisa dan kita kaji, disebut pendekatan interdisipliner.Pada pendekatan ini, masalah sosial didekati, dianalisa dan dikaji dari berbagai disiplin ilmu sosial secara serentak dalam waktu yang sama. Masalah sosial yang kompléks diungkapkan dari berbagai disiplin akademis seperti Sosiologi, Ekonomi, Antropologi, Politik, Geografi, Psikologi, Sejarah dst, bahkan mungkin dari disiplin akademis diluar ilmu sosial.

  Pendekatan sistem dengan pendekatan interdisipiner masalah sosial, tidak dapat dipisahkan satu samä lain. Pendekatan sistem yang menggunakan disiplin akademis yang jamak, disebut pendekatan interdisipliner.Sebaliknya pendekatan interdisipliner yang menetapkan suatu masalah yang sedang didekati dan sedang. dianalisa sebagai suatu sistem disebut pendekatan sistem.Mengingat pendekatan sistem yang sekaligus juga pendekatan interdisipliner yang menggunakan disiplin akademis yang jamak.Pendekatan ini dapat pula disebut sebagai pendekatan multidisipliner.

  Jadi, pendekatannya pada hakekatnya sama. Ditinjau dari hakekatnya, pendekatan tadi tidak asing bagi manusia, karena berdasarkan cara berfikir manusia yang multidimensional dalam mengevaluasi suatu gejala atau masalah.Dalam mëngkaji masalah sosial yang kompleks melalui pendekatan interdisipliner atau pendekatan sistem, perlu memiliki kemampuan interdisipliner dan sistem.

  1. Tujuan Intervensi sosial Tujuan utama dari intervensi sosial adalah memperbaiki fungsi sosial orang ( individu, kelompok, masyarakat) yang merupakan sasaran perubahan ketika fungsi sosial seseorang berfungsi dengan baik, diasumsikan bahwa kondisi sejahteraan akan semakin mudah dicapai. Kondisi sejahtera dapat terwujud manakala jarak antara harapan dan kenyataan tidak terlalu lebar.melalui intervensi sosial hambatan-hambatan sosial yang dihadapi kelompok sasaran perubahan akan diatasi. Dengan kata lain, intervensi sosial berupa memperkecil jarak antara harapan Dusun dengan kondisi riil masyarakat.

  2. Fungsi Intervensi Fungsi dilakukannya dalam pekerjaan sosial, diantaranya:

  a) Mencari penyelesaian dari masalah secara langsung yang tentunya dengan metode pekerjaan sosial.

  b)

Menghubungkan masyarakat dengan system sumber

  c) Membantu masyarakat dalam menghadapi masalah

  d) Menggali potensi dari dalam diri masyarakat sehingga bisa membantunya untuk menyelesaikan masalahnya

  3. Tahapan dalam intervensi Menurut pincus dan minahan,intervensial sosial meliputi tahapan sebagai berikut: a. Penggalian masalah,merupakan tahap di mana pekerja sosial mendalami situasi dan masalah masyarakat atau sasaran perubahan.Tujuan dari tahap penggalian masalah adalah membantu pekerja sosial dalam memahami,mengindetifikasi,dan menganalisis faktor-faktor relevan terkait situasi dan masalah tersebut,pekerja sosial dapat memutuskan masalah apa yang akan ia tujuan.panggilan masalah apa yang akan ia selesaiakan,tujuan dari upaya perubahan,dan cara mencapai tujuan.penggalian masalah terdiri dari beberapa konten,di antaranya

  Identifikasi dan penentuan masalah

   Analisis dinamika situasi sosial

   Menentukan tujuan dan target

   Menentukan tugas dan strategi

   Stalibilitasi upaya perubahan

   1) Pengumpulan data,merupakan tahap di mana pekerja sosial mengumpulkan informasi yang dibutuhkan terkait masalah yang akan diselesaikan.dalam melakukan pengumpulan data,terdapat tiga cara yang dapat dilakukan yaitu:pertanyaan,observasi,penggunaan data tertulis.

  2) Melakukan kontak awal 3)

Negosiasi kontrak, merupakan tahap di mana pekerja sosial menyempurnakan tujuan melalui kontrak pelibatan masyarakat

  atau sasaran perubahan dalam upaya perubahan 4) Membentuk sistem aksi merupakan tahap dimana pekerja sosial menentukan system aksi apa saja yang akan terlibat dalam upaya perubahan. 5) Menjaga dan mengkoordinasikan sistem aksi merupakan tahap dimana pekerja sosial melibatkan pihak-pihak yang berpengaruh terhadap tercapainya tujuan perubahan. 6) Memberikan pengaruh 7) Terminasi

  b. Bekal dalam Praktisi Sosial Dalam melakukan intervensi sosial, seorang Praktisi

  Kesejahteraan Sosial harus memiliki 3 buah bekal :

  1. Knowledge ( pengetahuan ) Seorang Praktisi Kesejahteraan Sosial di tuntut untuk mampu memiliki pemahaman yang baik terkait konsep-konsep di bidang Kesejahteraan Sosial.

  Kesejahteraan Sosial mampu menerapkan pengetahuan- pengetahuan yang mereka miliki ke dalam praktek-praktek di masyarakat.

  3. Value ( nilai )Nilai menurut Soetarso (1968:32-33) adalah kepercayaan, pilihan, atau asumsi tentang yang baik untuk manusia. Nilai sendiri jika di kaitkan kepada profesi kesejahteraan sosial adalah seperangkat etik/moral di mana praktisi kesejahteraan sosial harus berkomitment. Nilai-nilai yang di usung oleh Praktisi Kesejahteraan Sosial sendiri adalah nilai-nilai moral dan nilai-nilai sosial yang mengarah pada kebaikan ( pendapat ini ada di penjelasan Mbak Chandra dalam mata kuliah Filsafat dan Etika Kesejahteraan Sosial ). Seperti : Nilai pelayanan, keadilan sosial, harkat dan martabat seseorang, mementingkan hubungan kemanusiaan, integritas, dan kompetensi.

  c.

Jenis-jenis pelayanan yang diberikan adalah:

  1) Pelayanan sosial Pelayanan sosial diberikan kepada Penduduk Desa dalam rangka menciptakan hubungan sosial antar masyarakat sekitar desa Bonto Tappalang Seperti kegiatan mengajar mengaji di Mesjid Nurul Jannah lali jangang, belajar mengajar di sekolah dasar kelas jauh lali jangang serta penyuluhan Hidroponik

  2)

Pelayanan fisik

  Pelayana fisik diberian kepada Penduduk Desa dalam rangka memberikan beberapa fasilitas umum kepada masyarakat guna membantu dalam kegiatan sehari-hari seperti pengadaan tempat sampah, pengadaan Id perangkat desa dan pembuatan id perangkat masjid. 3). Pelayanan Spiritual/Keagamaan

  Pelayanan ini diberikan dalam rangka memperkuat mental spiritual dan kerohanian terutama dalam melaksanakan peribadatan seharihari. Pelayanan yang diberikan antara lain penyediaan sarana dan prasarana ibadah, Taklim, dan lain-lain.. Dengan adanya pelayanan spiritual diharapkan masyarakat menyadari akan situasi yang dihadapinya sehingga muncul ketenangan dan kedamaian dalam perasaannya sehingga turun dirinya, dapat menjalankan ibadat dengan tenang dan tetap dapat beraktivitas sesuai dengan kemampuannya. 4). Pelayanan Pendampingan

  Pelayanan ini diberikan dengan cara memberikan bimbingan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan dari mahasiswa

  Problem solving adalah suatu proses mental dan eloktual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tetap dan cermat (Hamalik,199 : 151). Problem solving yaitu suatu pendekatan dengan cara problem identification untuk ke tahap systesis kemudian dianalisis yaitu pemilihan seluruh masalah sehingga mencapai tahap aplikation selanjutnya compretion untuk mendapatkan solution dalam penyelesaian masalah tersebut. Pendapat lain problem solving adalah suatu pendekatan dimana langkah- langkah berikutnya sampai penyelesaian akhir lebih bersifat kuantitatif yang umum sedangkan langkah-langkah berikutnya sampai dengan penyelesaian akhir lebih bersifat kuantitatif dan spesifik.

  Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dayang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat (Hamalik, 1994:151). Problem solving yaitu suatu pendekatan dengan cara problem identifikation untuk ketahap syntesis kemudian dianalisis yaitu pemilahan seluruh masalah sehingga mencapai tahap application selajutnya komprehension untuk mendapatkan solution dalam penyelesaian masalah tersebut. (Qruztyan. Blogs. Friendster.com)

  Pendapat lain problem solving adalah suatu pendekatan dimana langkah-langkah berikutnya sampai penyelesaian akhir lebih bersifat kuantitatif yang umum sedangkan langkah- langkah berikutnya sampai dengan pengelesain akhir lebih bersifat kuantitatif dan spesifik (Qrustian Blogs Friendster.com).

  Ini berarti oreantasi pembelajaran merupakan infestigasi dan penemuan yang pada dasarnya pemecahan nasalah. Apabila solvingng yang diharapkan tidak berjalan sebagaimana yang diinginkan berarti telah terjadi di dalam tahap-tahap awal sehingga setiap enginer harus mulai kembali berfikir dari awal yang bermasalah untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh mengenai masalah yang sedang dihadapi.