ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY”S” G3P2A UK 33 MINGGU DENGAN KEHAMILAN NORMAL (USIA LEBIH DARI 35 TAHUN) DI BPM KUNTI DESA GUDO KECAMATAN GUDO JOMBANG LAPORAN TUGAS AKHIR - ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY”S” G3P2A0 UK 33 MINGGU DENGAN KEHAMILA

  

i

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY”S”

G

  3 P

  2 A UK 33 MINGGU DENGAN KEHAMILAN

NORMAL (USIA LEBIH DARI 35 TAHUN)

DI BPM KUNTI DESA GUDO

  

KECAMATAN GUDO

JOMBANG

LAPORAN TUGAS AKHIR

FITRI NUR HIDAYATI

141110012

  

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

  

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2017

  

i

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY”S”

G

  3 P

  2 A UK 33 MINGGU DENGAN KEHAMILAN

NORMAL (USIA LEBIH DARI 35 TAHUN)

DI BPM KUNTI DESA GUDO

  

KECAMATAN GUDO

JOMBANG

LAPORAN TUGAS AKHIR

  Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya Kebidanan pada Program Studi D.III kebidanan

  

Oleh:

FITRI NUR HIDAYATI

141110012

  

PROGRAM STUDI DIPLOMA-III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

  

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2017

RIWAYAT HIDUP

  Penulis bernama lengkap Fitri Nur Hidayati lahir di Mojokerto pada tanggal 12 Februari 1996 merupakan putri kedua dari dua bersaudara. Penulis lahir dari pasangan suami istri Bapak Munadi Chotib dan ibu Rosidah.

  Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di MI Nurul Ulum Prambon lulus pada tahun 2008, MTsN Mojosari lulus pada tahun 2011, SMA Negri 1 Mojosari lulus pada tahun 2014, dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk STIKes Insan Cendekia Medika Jombang melalui jalur Tes tulis. Penulis memilih program studi DIII Kebidanan dari enam pilihan program studi yang ada di STIKes Insan Cendekia Medika Jombang.

  Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

  Jombang, Maret 2017 Fitri Nur Hidayati

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan rahmatNya sehingga dapat terelesaikannya Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Asuhan Kebidanan pada Ny “S” dengan kehamilan normal (Usia > 35 Tahun) di BPM Kunti Amd.Keb Desa Gudo Kec.Gudo, Kab Jombang ”, sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya Kebidanan pada Program Studi D

  III Kebidanan STIKes Cendekia Medika Jomabang.

  Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1.

  Bambang Tutuko, SH.,S.kep Ners.,MH, selaku ketua STIKes Insan Cendekia Medika Jombang, yang telah memberi kesempatan menyusun Proposal Laporan Tugas Akhir ini.

  2. Lusiana Meinawati, SST.,Psi.,M.Kes, selaku ketua Prodi Studi D III Kebidanan STIKes Insan Cendekia Medika Jombang, yang telah memberi kesempatan menyusun Proposal Laporan Tugas Akhir ini.

  3. Dita Yuniar K., SST.,M.Kes selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan sehingga Proposal Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

  4. Petrina Dwi M., SST.,M.Kes, selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan sehingga Proposal Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

  5. Bidan Kunti Amd.Keb yang telah memberikan ijin untuk melakukan penyusunan Proposal Laporan Tugas Akhir ini.

  6. Ny. S selaku responden atas kerjasamanya yang baik.

  7. Bapak Munadi, Ibu Rosidah, Kakak Nurul atas cinta, dukungan dan doa yang selalu diberikan sehingga Laporan Tugas Akhir ini selesai pada waktunya.

  8. Teman-teman saya serta rekan mahasiswa seangkatan dan pihak-pihak yang terkait dan banyak membantu dalam ini.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengharapkan masukan dan kritik yang bersifat membangun sesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini.

  Jombang, 2017 Penulis

  

RINGKASAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY”S”

G3P2A0 UK 33 MINGGU DENGAN KEHAMILAN

NORMAL (USIA LEBIH DARI 35 TAHUN)

  

DI BPM KUNTI DESA GUDO

KECAMATAN GUDO

JOMBANG

Oleh:

Fitri Nur Hidayati

  Kehamilan resiko tinggi adalah keadaan yang mempengaruhi optimalisasi ibu

maupun janin pada kehamilan yang dihadapi, wanita hamil di atas usia 30 tahun sudah

dalam resiko tinggi, baik buat ibu maupun bayi yang dikandungnya. Studi kasus ini

bertujuan untuk melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada

  “S” dengan kehamilan

normal (Usia > 35 tahun) di BPM Kunti, Amd. Keb Desa Gudo Kecamatan Gudo

Kabupaten Jombang. Penulisan studi kasus ini menggunakan metode Diskriptif dengan

teknik data meliputi observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi dan

kepustakaan,.

  Hasil Asuhan Kebidanan secara komprehesif pada Ny “S” dengan kehamilan

normal (Usia > 35 tahun), dilakukan sesuai dengan rencana asuhan kebidanan. Evaluasi

akhir berjalan dengan baik tanpa ada hambatan. Pada penatalaksanaan asuhan kebidanan,

terdapat kesenjangan dengan teori yang ada namun kesenjangan ini tidak menimbulkan

masalah pada klien.

  Kesimpulan dari asuhan kebidanan secara komprehesif pada Ny “S” dengan

kehamilan normal (Usia > 35 tahun) yaitu proses asuhan kebidanan komprehesif dari

kehamilan hingga KB berjalan sesuai rencana dengan evaluasi akhir kunjungan 40 hari

selama nifas dan KB di laksanakan kujungan pasien dan bayi sehat tanpa adanya

komplikasi lanjut. Saran bagi bidan diharapkan bisa memberi kepercayaan kepada

mahasiswa dan membimbing untuk melakukan asuhan yang baik dan benar, terutama

pada asuhan persalinan normal.

  Kata kunci: Asuhan Kebidanan, Kehamilan Terlalu Tua Usia > 35 tahun

  

DAFTAR ISI

  Halaman

  HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... iv DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... v KATA PENGANTAR .................................................................................... vi RINGKASAN ................................................................................................. vii DAFRAT ISI ................................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xii

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar belakang ........................................................................................... 1

  1.2 Rumusan masalah ...................................................................................... 3

  1.3 Tujuan ....................................................................................................... 3

  1.4 Manfaat ..................................................................................................... 5

  1.5 Ruang lingkup ........................................................................................... 6

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  2.1.1 Teori tentang Kehamilan Trimester III .................................................. 7

  2.1.2 Teori tentang Persalinan .......................................................................... 16

  2.1.3 Teori tentang Masa Nifas ....................................................................... 36

  2.1.4 Teori tentang Bayi Baru Lahir ............................................................... 42

  2.1.5 Teori tentang Neonatus .......................................................................... 45

  2.1.6 Keluarga Berecana ................................................................................. 49

  2.1.7 Teori tentang patologi yang menyertai pada kehamilan, persalinan, nifas, BBL, KB sesuai dengan kasus yang dikaji .................................. 51

  BAB III ASUHAN KEBIDANAN

  3.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester III ............................................ 57

  3.2 Asuhan Pada Ibu Bersalin ......................................................................... 63

  3.3 Asuhan Kebidanan Pada BBL ................................................................... 70

  3.4 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas ........................................................... 73

  3.5 Asuhan Kebidanan Pada Neonatus ........................................................... 80

  3.6 Asuhan Kebidanan KB ............................................................................... 87

  BAB IV PEMBAHASAN

  4.1 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester III...................................... 91

  4.2 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin ........................................................ 99

  4.3 Asuhan Kebidanan Kebidanan Pada BBL ................................................. 104

  4.4 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas ............................................................ 106

  4.5 Asuhan Kebidanan Kebidanan Pada Neonatus .......................................... 112

  4.6 Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Berencana .......................................... 115

  BAB V

  5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 117

  5.2 Saran .......................................................................................................... 118

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Ijin Penelitian Dinas Kesehatan dari BAAK Lampiran 2 Surat Balasan Dari Dinas Kesehatan Lampiran 3 Surat Kesanggupan Bidan Lampiran 4 Surat Balasan dari Bidan Lampiran 5 Surat Kesanggupan Pasien Lampiran 6 KSPR (Kartu Skor Poedji Rochjati) Lampiran 7 Kartu Ibu dan Anak (KIA) Lampiran 8 KIA ANC Kunjungan I Lampiran 9 KIA ANC Kunjungan II Lampiran 10 Hasil Laboraturium Lampiran 11 Lembar Observasi Lampiran 12 Lembar Partograf Lampiran 13 Surat Keterangan Lahir Lampiran 14 KSPR Perencanaan Persalinan Lampiran 15 Catatan Hasil Ibu Nifas Lampiran 16 Catatan Hasil Bayi Baru Lahir Lampiran 17 Catatan Imunisasi Anak Lampiran 18 Dokumentasi Lampiran 19 Lembar Konsul Lampiran 20 Lembar Pernyataan Plagiasi

DAFTAR SINGKATAN

  AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ANC : Antenatal Care APN : Asuhan Persalinan Normal ASI : Air Susu Ibu BAB : Buang Air Besar BAK : Buang Air Kecil BB : Berat Badan BBL : Bayi Baru Lahir BBLR : Berat Badan Lahir Rendah BCG : Beclle Calmette Guerin BPM : Bidan Praktek Mandiri COC : Continuity Of Care Dinkes : Dinas Kesehatan DJJ : Detak Jantung Janin DPT : Difteri, Pertusis & Tetanus DTT : Desinfektan Tingkat Tinggi Hb : Hemoglobin HB : Hepatitis B HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir

  IM : Intramuskular

  IMD : Inisiasi Menyusui Dini KB : Keluarga Berencana KIE : Komunikasi Informasi Edukasi KN : Kunjungan LILA : Lingkar Lengan MAL : Metode Aminore Laktasi N : Nadi Ny : Nyonya PAP : Pintu Atas Panggul Resti : Resiko Tinggi

  RR : Respirasi Rate S : Suhu SC : Sectio Cessarea TB : Tinggi Badan TBJ : Tafsiran Berat Janin TD : Tekanan Darah TFU : Tinggi Fundus Uteri TM : Trimester Tn : Tuan TT : Tetanus Toksoid TTV : Tanda-Tanda Vital UK : Usia Kehamilan USG : Ultrasonografi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Dalam kehidupan, tidak semua kehamilan dapat berjalan normal, salah satunya kehamilan resti atau resiko tinggi. Kehamilan resiko tinggi adalah kondisi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan kemungkinan resiko/bahaya terjadinya komplikasi pada persalinan yang dapat menyebabkan kematian atau kesakitan pada ibu dan bayinya (Rochjati, P. 2011). Salah satu faktor resiko tinggi pada ibu hamil diantaranya adalah jarak kehamilan yang terlalu jauh, riwayat abortus, jarak kehamilan terlalu dekat, letak sungsang danusia ibu yang terlalu tua. Ibu yang hamil dengan usia di atas 35 tahun dikatakan beresiko tinggi karena dapat berdampak seperti meningkatkan komplikasi pada kehamilan, persalinan, nifas dan neonatus. Kehamilan pada usia 35 tahun sering disebut sebagai batas akhir dan sesudah usia tersebut kehamilan akan menimbulkan resiko yang lebih besar. Ibu hamil berumur 35 tahun atau lebih, dimana pada usia tersebut terjadi perubahan pada jaringan alat-alat kandungan dan jalan lahir tidak lentur lagi. (Rochjati, P.2011)

  Data ibu hamil di provinsi Jawa Timur tahun 2015 sebesar 98,75% ibu hamil (Dinkes Jatim 2015). Sedangkan data ibu hamil di kabupaten Jombang tahun 2015 sebesar 98% ibu hamil dan yang termasuk dalam angka resiko tinggi sekitar 21,42% ibu hamil (Dinkes Jombang 2015). Angka kematian ibu hamil dengan resiko tinggi di Jawa Timur saat ini tercatat 9.739/100.000

  

1 kelahiran hidup.Angka ini lebih rendah dari target perkiraan provinsi yaitu 102/100.000 kelahiran hidup. Berhubung jumlah penduduk jatim sangat besar, yaitu 38 juta jiwa, jadi nilai absolut kematian menjadi tergolong cukup tinggi, meskipun secara angka lebih kecil dibanding provinsi lain.(Dinkes Jatim, 2015). Data dariBPM Kunti Amd.Keb tahun 2015 berjumlah 182 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya dan 5 orang di antaranya hamil dengan resiko tinggi yang usia ibu lebih dari 35 tahun.

  Penyebab kehamilan pada usia >35 tahun diantaranya adalah ketidaksiapan finansial dalam meniti karir, kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi dan kegagalan alat kontrasepsi. Ibu bisa hamil di usia lebih dari 35 tahun ini dikarenakan kegagalan alat kontrasepsi. Ibu yang hamil dengan usia di atas 35 tahun termasuk resiko tinggi karena ada beberapa alasan, seperti meningkatkan komplikasi pada kehamilan baik bagi ibu dan janin. Pada umur > 35 tahun mudah terjadi penurunan dari organ reproduksi ibu selain terjadi perubahan pada alat-alat kandungan kehamilan diusia tua dapat terjadi peningkatkan berbagai faktor resiko morbiditas dan mortalitas pada ibu hamil.Faktor resiko pada kehamilan umur > 35 tahun dapat menyebabkan terjadinya perdarahan saat persalinan sehingga ibu hamil yang berumur > 35 tahun masuk dalam keriteria resiko tinggi (Rochjati, P. 2003).

  Ibu hamil yang usianya lebih tua (> 35 tahun) kehamilannya lebih mudah terserang diabetes gestational (kencing manis saat kehamilan berlangsung),

  

pre eklamsi dan tekanan darah tinggi, ketuban pecah dini, dan persalinan tidak

  lancar (Rochjati, P. 2011). Resiko saat persalinan ialah lebih banyak yang melahirkan dengan sesar. Kelahiran bayi dengan usia ibu yang melebihi usia 35 tahun lebih besar kemungkinannya terjadi cacat kromosom, misal down

  syndrom dan BBLR (Sloane & Benedict, 2009).

  Penangananbagi ibu hamil dengan kasus umur ibu lebih dari 35 tahun, dapat kita mulai dari pendampingan saat ibu hamil. Melakukan ANC terpadu ke puskesmas,melakukan ANC rutin ke Bidan. Melakukan KIE senam hamil tiap harinya, dan KIE tentang persiapan persalinan sesuai dengan faktor resiko ibu. Untuk masa nifas dan KB, petugas kesehatan dapat memberikan konseling dan informasi pada ibu tentang KB apa yang sesuai dengan kondisi ibu.

  Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik memberikan asuhan kebidanan

  3 2 o

  komprehensif pada Ny “S” G P A dengan usia ibu yang terlalu tua di BPM Ny. Kunti Amd.keb Desa Gudo Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang 2017.

  1.2 Rumusan Masalah

  Dari uraian diatas, maka rumusan masalahnya adalah Bagaimana memberikan asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. ”S” dengan kehamilan normal (Usia > 35 Tahun) di BPM Kunti Amd.Keb Desa Gudo

  Kec.Gudo, Kab Jombangtahun 2017?

  1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Utama

  Memberikan asuhan kebidanan secara Continuity Of Care pada Ny “S” dengan kehamilan normal (Usia terlalu tua lebih dari 35 tahun) mulai hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB dengan menggunakan pendekatan menejemen dan dokumentasi kebidanan.

1.3.2 Tujuan Khusus 1.

  Melakukan asuhan kebidanan ibu hamiltrimester III pada Ny ”S” dengan kehamilan normal (Usia terlalu tua lebih dari 35 tahun) di BPM Kunti Amd.Keb Desa Gudo Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang.

  2. Melakukan asuhan kebidanan ibu bersalin pada Ny ”S” dengan kehamilan normal (Usia terlalu tua lebih dari 35 tahun)di BPM Kunti Amd.Keb Desa Gudo Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang.

  3. Melakukanasuhan kebidanan ibu nifas pada Ny ”S” dengan kehamilan normal (Usia terlalu tua lebih dari 35 tahun)di BPM Kunti Amd.Keb Desa Gudo Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang.

  4. Melakukan asuhan kebidanan pada BBL Ny ”S” dengankehamilan normal (Usia terlalu tua lebih dari 35 tahun)di BPM Kunti Amd.Keb Desa Gudo Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang.

  5. Melakukan asuhan kebidanan pada neonatus pada Ny ”S” dengankehamilan normal (Usia terlalu tua lebih dari 35 tahun)di BPM Kunti Amd.Keb Desa Gudo Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang.

  6. Melakukan asuhan kebidanan KB pada Ny ”S” dengan kehamilan normal (Usia terlalu tua lebih dari 35 tahun)di BPM Kunti Amd.Keb Desa Gudo Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang.

1.4 Manfaat

  1.4.1 Manfaat Teoritis

  Menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan, serta bahan dalam penerapan asuhan kebidanan dalam batas Continuity Of

  Care , terhadap ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, neonatus dan pelayanan KB pada kehamilan dengan usia ibu terlalu tua >35 tahun.

  1.4.2 Manfaat Praktis 1.

  Bagi Ibu Hamil Sebagai sumber informasi kepada ibu hamil yang beresiko tinggi dalam kehamilan, persalinan, nifas, neonatus, dan KB yang aman meskipun dengan resiko tinggi.

  2. Bagi BPM Sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk memberikan pelayanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi khususnya pada asuhan kebidanan ibu hamil, persalinan, nifas, neonatus, dan KB.

  3. Bagi Penulis Menambah wawasan, meningkatkan pemahaman, dan menambah pengalaman nyata tentang asuhan kebidanan secara Continuity Of

  Care pada ibu hamil, persalinan, nifas, neonatus, dan kontrasepsi dengan menggunakan pendekatan menejemen kebidanan.

4. Bagi Institusi

  Sebagai sarana untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu untuk mengembangkan kemampuan diri dalam hal menangani atau memberikan asuhan pada ibu hamil resiko tinggi.

1.5 Ruang Lingkup 1.

  Sasaran Sasaran asuhan kebidanan ini ditunjukan kepada Ny “S” dengan ibu hamil trimester III usia terlalu tua dengan memperhatikan Continuity Of

  Care mulai hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB.

  2. Tempat Asuhan kebidanan Continuity Of Care ini dilakukan di BPM Kunti Amd.Keb Desa Gudo, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jomabang.

  3. Waktu Asuhan kebidanan Continuity Of Care ini dilakukan mulai bulan Februari sampai bulan Juni.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan (kehamilan, persalinan, nifas, BBL, neonatus, KB) yang menggambarkan COC (continuity of care )

2.1.1 Teori tentang Kehamilan Trimester III 1.

  Pengertian Kehamilan Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 Trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40). (Sarwono, 2013) 2. Tanda bahaya Kehamilan TM III a.

  Perdarahan pada hamil tua b.

  Bengkak kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala disertai kejang.

  c.

  Demam atau panas tinggi.

  d.

  Bayi di kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak.

  e.

  Air ketuban keluar sebelum waktunya. (Kemenkes, 2015).

3. Kebutuhan dasar ibu hamil TM III a.

  Mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan kegawatdaruratan 1)

  Bekerja sama dengan ibu dan keluarga untuk mempersiapkan rencana kelahiran, termasuk mengidentifikasi penolong dan tempat persalinan, serta perencanaan tabungan untuk mempersiapkan biaya persalinan. 2)

  Bekerja sama dengan ibu dan keluarga untuk mempersiapkan rencana jika terjadi komplikasi, termasuk mengidentifikasi kemana harus pergi dan transportasi untuk mencapai tempat tersebut, mempersiapkan donor darah, mengadakan persiapan finansial, mengidentifikasi pembuatan keputusan kedua jika pembuat keputusan pertama tidak ada di tempat.

  b.

  Memberikan konseling tentang tanda-tanda persalinan 1)

  Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur. 2)

  Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada serviks 3)

  Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya 4. Perubahan psikologi ibu hamil TM III a.

  Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik.

  b.

  Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak hadir tepat waktu. c.

  Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya. (Romauli, 2011)

5. Faktor psikologis a.

  Stressor internal Ini meliputi faktor-faktor pemicu stress ibu hamil yang berasal dari diri ibu sendiri. Adanya beban psikologis yang di tanggung oleh ibu dapat menyebabkan gangguan perkembangan bayi yang nantinya akan terlihat ketika bayi lahir. Anak akan tumbuh dengan kepribadian yang kurang baik, bergantung pada kondisi stress yang di alami ibunya, seperti anak yang menjadi temperamental, autis atau orang yang terlalu rendah diri (minder). Ini tentu saja tidak di harapkan. Oleh karena itu, pemantauan kesehatan psikologis pasien sangat perlu di lakukan. (Romauli, 2011) b. Stressor eksternal

  Adalah strees yang timbul dari luar yang memberikan pengaruh baik ataupun pengaruh buruk terhadap psikologi ibu hamil.

  Pemicu stres yang berasal dari luar, bentuknya bervariasi. Misalnya masalah ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran dengan suami, tekanan dari lingkungan (respon negatif dari lingkungan pada kehamilan lebih dari 5 kali) dan masih banyak kasus yang lain. (Romauli, 2011)

6. Kebutuhan psikologis ibu hamil TM III a.

  Dukungan keluarga Ibu sangat membutuhkan dukungan dan ungkapan kasih sayang dari orang-orang terdekatnya, terutama suami.

  b.

  Perasaan aman dan nyaman Bidan bekerja sama dengan keluarga diharapkan berusaha dan secara antusias memberikan perhatian serta mengupayakan untuk mengatasi ketidaknyaman dan ketidakamanan yang dialami oleh ibu.

  c.

  Dukungan dari tenaga kesehatan.

  Peran bidan dalam perubahan dan adaptasi psikologi adalah dengan memberi support atau dukungan moral bagi klien, meyakinkan bahwa klien dapat menghadapi kehamilannya dan perubahan yang dirasakannya adalah sesuatu yang normal.

  Bidan harus bekerjasama dan membangun hubungan yang baik dengan klien agar terjalin hubungan yang terbuka antara bidan dan klien. Keterbukaan ini akan mempermudah bidan memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi klien.

  (Romauli, 2011) 7. Persiapan Persalinan a.

  Memilih tempat bersalin.

  b.

  Memilih tenaga kesehatan.

  c.

  Cara menghubungi tenaga kesehatan.

  d.

  Transportasi. e.

  Orang yang menemani saat persalinan.

  f.

  Biaya.

8. Konsep Dasar Senam Hamil a.

  Tujuan senam hamil 1)

  Menguasai teknik pernafasan 2)

  Memperkuat elastisitas otot 3)

  Mengurangi keluhan 4)

  Melatih relaksasi 5)

  Menghindari kesulitan proses persalinan 6)

  Pengertian Senam hamil adalah terapi latihan gerakan untuk mempersiapkan ibu hamil secara fisik dan mental, pada persalinan cepat, aman dan spontan. Senam hamil di anjurkan pada usia kehamilan memasuki usia 6 bulan keatas b.

  Mencegah varises 8)

  Memeperpanajang nafas 9)

  Latihan mengejan c. Manfaat senam hamil

  1) Meningkatkan sirkulasi dan kebugaran kardiovaskuler

  2) Meningkatkan kesadaran kendali pernafasan

  3) Meningkatkan kesadaran postur tubuh

  4) Menguatkan kelompok otot khusus

  5) Meningkatkan ketahanan dan stamina

  Menguatkan oto-otot tungkai 7)

  6) Mengurangi keletihan, meningkatkan tidur

  7) Meningkatkan kesejahteraan psikologis

  8) Mengurangi stress dan kecemasan d.

  Langkah-langkah senam hamil 1)

  Duduk dengan kaki diluruskan ke depan dengan tubuh bersandar tegak lurus, tarik jari-jari kaki ke arah tubuh secara perlahan-lahan lalu lipat kedepan

  2) Dudul bersila, letakkan kedua telapak tangan di atas lutut, tekuk lutut kebawah dengan perlahan-lahan

  3) Berbaringlah miring pasa sebelah sisi dengan lutut ditekuk

  4) Tidurlah telentang dan tekuklah lutut jangan terlalu lebar, arah telapak tangan ke bawah dan berada disamping badan, angkatlah pinggang secara perlahan

  5) Badan dalam posisi merangkak sambil menarik nafas angkat perut berikut punggung ke atas dengan wajah menghadap ke bawah membentuk lingkaran, sambil perlahan-lahan mengangkat wajah hembuskan nafs turunkan punggung kembali dengan perlahan

  6) Tidurrlah terlentang tekuk lutut kanan, lutut kanan digerakkan perlahan ke arah kanan lalu kembalikan

  7) Tidurlah terlentang kedua lutut ditekuk dan kedua lutut saling menempel, kedua lutut digerakkan perlahan kearah kiri dan kanan

9. Konsep SOAP Kehamilan dengan usia ibu terlalu tua > 35 tahun

  Pengumpulan data tanggal... pukul.......WIB a.

  Data Subyektif : Keluhan utama / Alasan kunjungan Data subyektif adalah data yang didapat dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian.

  Misalnya ibu mengatakan bahwa ibu hamil dengan umur >35 tahun.

  b.

  Data obyektif Data obyektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur, dapat diperoleh menggunakan panca indra selama pemeriksaan fisik..

  a) Pemeriksaan fisik umum

  Keadaan umum :Baik, lemah Kesadaran :Composmentis, apatis, samnolen, spoor, delirium, semi koma, koma.

  TTV : TD :110/70-120/80 mmHg S :36,5-37,5 ºC N : 80-90 x/menit RR : 16-24 x/menit LILA : 23,5cm TB : 145cm BB : 10-12kg

  b) Pemeriksaan fisik khusus(inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)

  Muka : Simetris, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum, terlihat cemas.

  Abdomen : Pembesaran perut sesuai usia kehamilan, tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra dan striae gravidarum. Leopold I : Menentukan TFU (Tinggi Fundus Uteri) dan bagian apa yang berada di fundus.

  Leopold II : Menentukan bagian apa yang berada di sebelah kanan dan kiri perut ibu.

  Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin dan sudah masuk PAP (Pintu Atas Panggul) atau belum. Leopold IV:Untuk menentukan bagian terbawah janin sudah seberapa jauh masuk PAP.

  DJJ : 5 detik hitung, 5 detik henti, 5 detik hitung, 5 detik henti, 5 detik hitung.

  (…+….+…..) x 4 = … Normal 120 – 160 x/menit. TBJ : Memastikan TBJ (Tafsiran Berat Janin) sesuai usia kehamilan, melihat resiko

  BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) atau tidak. TBJ = (TFU

  • – 12)x 155 : Belum Masuk PAP.
TBJ = (TFU-11)x 155 : Sudah Masuk PAP.

  c) Pemeriksaan penunjang (jika ada atau diperlukan)

  Hasil USG (Ultra Sonografi Grafi), pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan urin dan lain-lain.

  d) Analisis data

  Analisa data adalah kegiatan mengubah data hasil penelitian menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan dalam suatau penelitian.

  .. .. ..

  Diagnosa : G P A dengan ....

  e) Penatalaksanaan

  (1) Melakukan ANC secara rutin kepada tenaga kesehatan TM III minimal 2x kunjungan.

  (2) Melakukan ANC terpadu sebagai ANC lengkap meliputi pemeriksaan laboratorium Urin dan darah dan pemeriksaan penunjang lainnya.

  (3) Melakukan deteksi dini dengan menggunakan kartu skor untuk digunakan sebagai alat skrening antenatal atau deteksi dini faktor resiko ibu hamil, sebagai pedoman untuk memberi penyuluhan.

  (4) Selama hamil membutuhkan Komunikasi, Informasi,

  Edukasi (KIE) senam hamil untuk dilakukan 2 kali sehari karena senam hamil adalah untuk mengurangi dan mencegah timbulnya gejala-gejala yang mengganggu selama masa kehamilan dan mengurangi ketegangan otot-otot sendi sehingga mempermudah kelahiran. (5)

  KIE tentang persiapan persalinan sesuai dengan faktor resiko ibu hamil untuk memilih tempat bersalin di polindes, puskesmas, atau rumah sakit ditolong oleh tenaga kesehatan.

  (6) Libatkan keluarga untuk memberikan dukungan pada ibu.

  (7) Jelaskan tanda bahaya kehamilan TM III. (8) Jelaskan tanda-tanda persalinan. (9)

  Beri KIE pada ibu tentang relaksasi dan tablet Fe dan Kalk 1x1. (10)

  Anjurkan ibu untuk datang 1 bulan lagi atau apabila ada keluhan (Kemenkes, 2015).

2.1.2 Teori tentang persalinan 1.

  Pengertian persalinan Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini dimulai dengan adanya kontraksi persalinan sejati, yang ditandai dengan perubahan serviks secara progresif dan diakhiri dengan kelahiran plasenta. (Sulistyawati, 2013).

2. Tanda persalinan sudah dekat

  Menjelang minggu ke-36 pada primigravida, terjadi penurunan fundus uterus karena kepala bayi sudah masuk ke dalam panggul.

  Masuknya kepala janin kedalm panggul dapat dirasakan oleh wanita hamil dengan tanda-tanda sebagai berikut : a.

  Terasa ringan dibagian atas dan rasa sesak berkurang.

  b.

  Dibagian bawah terasa penuh dan mengganjal.

  c.

  Kesulitan saat berjalan.

  d.

  Sering berkemih. (Sulistyawati, 2013) 3. Terjadinya His Permulaan

  Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braston Hicks yang kadang dirasakan sebagai keluhan karena rasa sakit yang ditimbulkan. Biasanya pasien mengeluh adanya rasa sakit di pinggang dan terasa sangat mengganggu, terutama pada pasien dengan ambang sakit dipinggang dan terasa sangat mengganggu, terutama pada pasien dengan ambang rasa sakit yang rendah. His permulaan ini sering diistilahkan sebagai his palsu dengan ciri-ciri sebagai berikut: a.

  Rasa nyeri ringan di bagian bawah.

  b.

  Datang tidak teratur.

  c.

  Tidak ada perubahan pada serviks atau tidak ada tanda-tanda kemajuan persalinan.

  d.

  Durasi pendek.

  e.

  Tidak bertambah bila beraktivitas (Sulistyawati, 2013).

6. Kala dalam persalinan A.

  Kala I Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan 0-10 cm(pembukaan lengkap).

  1) Kala satu dibagi atas dua fase yaitu:

  a) Fase laten

  (1) Dimana serviks membuka sampai 3cm

  (2) Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam sedangkan multigravida sekitar 8 jam.

  b) Fase aktif

  (1) Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap (kontraksi dianggap adekuat/memadai jika terjadi 3 kali atau lebih dalam waktu 10 menit, dan berlangsung selama 40 detik atau lebih).

  (2) Dari pembukaan 4 cm mencapai pembukaan lengkap atau 10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata per jam (primipara) atau lebih 1 cm hingga 2 cm (multipara).

  (3) Terjadi penurunan bagian terbawah janin

  2) Manajemen Kala 1

  a) Mengidentifikasi Masalah

  (1) Riwayat kesehatan

  (a) Meninjau kartu antenatal.

  (b) Menanyakan riwayat persalinan. (c)

  Bagaimana perasaan ibu? i.

  Kapan ibu mulai merasakan nyeri? ii.

  Seberapa sering rasa nyeri berlangsung? iii.

  Berapa lama berlangsung? iv. Seberapa kuat rasa nyeri tersebut? v. Apakah ibu memperhatikan adanya lendir darah? vi.

  Apakah ibu mengalami perdarahan dari vagina? vii.

  Apakah ibu melihat aliran atau semburan cairan? Jika ya kapan? Bagaimana warnanya? Berapa banyak? viii.

  Apakah bayi bergerak-gerak? ix. Kapan ibu terakhir kali buang air besar dan kencing? b)

  Pemeriksaan fisik Langkah-langkah dalam melakukanpemeriksaan fisik:

  (1) Cuci tangan sebelum memulai pemeriksaan. (2)

  Membantu ibu agar merasa nyaman. Jika ibu tegang atau gelisah, anjurkan untuk menarik nafas perlahan dan dalam.

  (3) Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya (jika perlu, periksa jumlah urin, protein dan aseton dalam urin).

  (4) Nilai kesehatan dan keadaan umum ibu, suasana hatinya, kegelisahannya, warna konjungtiva, kebersihan, status nutrisi, dan kecukupan air dalam tubuh.

  (5) Nilai tanda-tanda vital ibu. (6) Lakukan pemeriksaan abdomen. (7)

  Lakukan pemeriksaan dalam. Hal-hal yang perlu dinilai: konsistensi porsio menjadi tipis dan lunak bahkan tidak teraba saat pembukaan lengkap, pembukaan serviks, air ketuban (utuh/pecah), presentasi dan posisi janin, penurunan bagian terbawah.

  (8) Pemeriksaan abdomen. Pemeriksaan abdomen dilakukan untuk:

  (a) Menentukan tinggi fundus uteri. (b) Memantau kontraksi uterus. (c) Memantau denyutjantung janin. (d) Menentukanpresentasi. (e) Menentukan penurunan bagian terbawah janin.

  3) Membuat rencana asuhan

  a) Pemantauan terus menerus untuk kemajuan persalinan menggunakan partograf.

  b) Pemantauan terus menerus tanda-tanda vital ibu.

  c) Pemantauan terus menerus keadaan bayi.

  d) Memenuhi kebutuhan dehidrasi.

  e) Menganjurkan posisi ambulasi.

  f) Menganjurkan tindakan yang memberikan rasa nyaman.

  g) Menganjurkan keluarga agar memberikan dukungan.

  B.

  Kala II Kala II persalinan dimulai pembukaan serviks sudah lengkap (10cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II disebut kala pengeluaran bayi.

  C.

  Kala III Kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta.

  D.

  Kala IV Kala IV dimulai dari lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah itu.

  7.

58 Langkah APN a.

  Mengenali tanda gejala Kala II 1)

  Melihat adanya tanda gejala persalinan kala dua, a. Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran. b.

  Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan vagina.

  c.

  Perineum tampak menonjol.

  d.

  Vulva vagina dan sfinger ani membuka.

  b.

  Menyiapkan pertolongan persalinan 1)

  Memastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat- obatan esensial untuk menolong persalinan dan menatalaksana komplikasi ibu dan bayi baru lahir. Untuk resusitasi tempat datar, rata, bersih, kering dan hangat, 3 handuk/kain bersih kering, alat menghisap lendir, lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm diatas tubuh bayi.

  2) Menggelar kain diatas perut ibu dan tempat ibu dan tempat resusitasi serta ganjal bahu bayi.

  3) menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril sekali pakai didalam partus set.

4) Memakai celemek plastik.

  5) Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir kemudian keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering.

  6) Memakai sarung desinfeksi tingkat tinggi (DTT) pada tangan yang digunakan untuk periksa dalam.

  7) Memasukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan tangan yang memakai sarung tangan DTT, dan steril) pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat suntik.

  c.

  Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik 8)

  Membersihkan vulva dan perenium, menyekanya dengan hati-hati dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang sudah dibasahi air desinfeksi tingkat tinggi (DTT).

  a) Jika intoitus vagina, perinium atau anus terkontaminasi oleh tinja, bersihkan dengan seksama dari arah depan ke belakang.

  b) Buang kapas atau kasa pembersih (terkontaminasi) dalam wadah yang tersedia.

  c) Ganti sarung tangan jika terkontaminasi (dekontaminasi dengan melepaskan dan rendam dalam larutan klorin

  0,5 % langkah ke 9). 9)

  Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa pembukaan serviks sudah lengkap, bila selaput ketuban belum pecah sedangkan pembukaan sudah lengkap lakukan amniotomi.

  a) Bila selaput ketuban belum pecah sedangkan pembukaan sudah lengkap, lakukan amniotomi.

  10) Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5% kemudian lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Cuci kedua tangan setelah sarung tangan dilepaskan. 11)

  Memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi atau saat relaksasi uterus untuk memastikan DJJ dalam batas normal (120-160).

a) Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal.

  Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil-hasil penilaian serta asuhan lainnya pada patograf.

  d.

  Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses bimbingan meneran 12)

  Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman sesuai dengan keinginan.

  a) Tunggu hingga timbul rasa ingin meneran lanjutkan pemantauan kondisi dan kenyamanan ibu dan janin

  (ikuti pedoman penatalaksanaan kala aktif dan dokumentasi semua temuan yang ada).

  b) Jelaskan pada anggota keluarga tentang bagaimana peran mereka untuk mendukung dan memberi semangat kepada ibu untuk meneran secara benar.

  13) Meminta keluarga membantu menyiapkan posisi ibu untuk meneran (bila ada rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke posisi setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu merasa nyaman).

  14) Melakukan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan yang kuat untuk meneran: a)

  Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan efektif.

  b) Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara meneran apabila caranya tidak sesuai.

  c) Bantu ibu posisi yang nyaman sesuai pilihannya

  (kecuali posisi berbaring terlentang dalam waktu yang lama).

  d) Anjurkan ibu untuk beristirahat diantara kontraksi.

  e) Anjurkan keluarga untuk memberi dukungan dan semangat untuk ibu.

  f) Beri cukup asupan cairan per oral (minum).

  g) Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai.

  h) Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah 120 menit (2 jam) meneran (primigravida) atau 60 menit (1 jam) meneran (multigravida).

  15) Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit. e.

  Persiapan pertolongan persalinan 16)

  Meletakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) diperut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm. 17)

  Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu 18)

  Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan.

19) Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.

  f.

  Menolong kelahiran bayi (Lahirnya kepala) 20)

  Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva maka lindungi perinium dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala.

  Menganjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernafas cepat dan dangkal.

  21) Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi.

  a) Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan lewat bagian atas kepala bayi.

  b) Jika tali pusat melilit leher bayi dengan kuat, klem tali pusat di dua tempat dan potong diantara dua klem.

  22) Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan g.

  Lahirnya bahu 23)

  Setelah kepala melakukan putar paksi luar, pegang secara biparental. Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi.

  Dengan lembut gerakan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu anterior muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakan ke arah atas dan distal untuk melahirkan bahu posterior.

  h.

  Lahirnya badan dan tungkai.

  24) Setelah bahu lahir, geser tangan bawah untuk kepala dan bahu. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah bawah. i.

  Penanganan bayi baru lahir 25)

  Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan berlanjut ke punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki. (masukkan jari telunjuk diantara kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya). 26)

  Melakukan penilaian selintas:

Dokumen yang terkait

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN PADA NY S DENGAN KEPUTIHAN DI BPM JUNIATI SURABAYA

0 0 16

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN PADA NY N DENGAN KEPUTIHAN DI BPM JUNIATI SURABAYA

0 0 19

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.L DENGAN KONSTIPASI DI BPM SRI WAHYUNI, S.ST SURABAYA

0 0 16

LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.H DENGAN PUSING DI BPM AFA FAHMI, Amd.Keb SURABAYA

0 0 15

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY“L” KEHAMILAN NORMAL DENGAN ANEMIA RINGAN DI BPM SRI SETIANINGSIH Amd.keb KECAMATAN MEGALUH KABUPATEN JOMBANG LAPORAN TUGAS AKHIR - ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPADA NY“L” KEHAMILAN NORMAL DENGANANEMIA RINGAN DI BPM SR

0 1 165

LAPORAN TUGAS AKHIR - ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY ” D ” G2P1A0 UK 32 MINGGU DENGAN KEHAMILAN NORMAL (MASALAH KEK) DI BPM MARIA ZULFAH Amd.Keb. DESA DIWEK KECAMATAN JATIREJO KABUPATEN JOMBANG - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 1 177

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “I” G2P1A0 32 MINGGU DENGAN KEHAMILAN RESIKO TINGGI (JARAK KEHAMILAN TERLALU DEKAT) DI BPM MINARTI DESA TRAWASAN KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG LAPORAN TUGAS AKHIR - ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “I” G2P

1 2 205

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY” L” DENGAN NYERI PUNGGUNG DI BPM SAPTARUM MASLAHAH, Amd. Keb KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG LAPORAN TUGAS AKHIR - ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPADA NY” L” DENGAN NYERI PUNGGUNG DI BPM SAPTARUM MASLAHAH, Amd. Keb

0 0 201

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. ’’S” G2 P 10001 32 MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN DI BPM UMI BAROKAH Amd.Keb DI DESA PULOREJO KECAMATAN NGORO KABUPATEN JOMBANG LAPORAN TUGAS AKHIR - ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. ’’S” G 2 P 10001 32 MINGGU DEN

0 2 207

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY”M” GII P10001 32 MINGGU DENGAN KURANG ENERGI KRONIS DI BPM MINARTI Amd.Keb DESA TRAWASAN KEC. SUMOBITO KAB. JOMBANG LAPORAN TUGAS AKHIR - ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY”M” GII P10001 32 MINGGU DENGAN KURANG ENE

0 0 198