DISERTASI MEKANISME PENGARUH BERAS MONASCUS jmbA TERHADAP PENINGKATAN TROMBOSIT PADA TIKUS WISTAR YANG TERINFEKSI VIRUS DENGUE SEROTIPE 3

  DISERTASI MEKANISME PENGARUH BERAS MONASCUS jmbA TERHADAP PENINGKATAN TROMBOSIT PADA TIKUS WISTAR YANG TERINFEKSI VIRUS DENGUE SEROTIPE 3

  DISERTASI MEKANISME PENGARUH BERAS MONASCUS jmbA TERHADAP PENINGKATAN TROMBOSIT PADA TIKUS WISTAR YANG TERINFEKSI VIRUS DENGUE SEROTIPE 3

  DISERTASI MEKANISME PENGARUH BERAS MONASCUS jmbA TERHADAP PENINGKATAN TROMBOSIT PADA TIKUS WISTAR YANG TERINFEKSI VIRUS DENGUE SEROTIPE 3

  MEKANISME PENGARUH BERAS MONASCUS jmbA TERHADAP PENINGKATAN TROMBOSIT PADA TIKUS WISTAR YANG TERINFEKSI VIRUS DENGUE SEROTIPE 3 DISERTASI Untuk memperoleh Gelar Doktor dalam Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor pada Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan dipertahankan dihadapan Panitia Ujian Doktor Terbuka Pada hari : Rabu Tanggal : 6 April 2016 Pukul : 10.00 – 12.00 Oleh: ERWIN ASTHA TRIYONO 011217017334 PROGRAM STUDI ILMU KEDOKTERAN JENJANG DOKTOR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016

  Disertasi ini telah diuji dan dinilai oleh panitia penguji Ujian Tahap 1 (Tertutup) pada Tanggal 7 Maret 2016 Panitia penguji:

  Ketua : 1. Prof. Dr. Usman Hadi, dr., SpPD., KPTI Anggota : 2. Prof. Dr. Suharto, dr., M.Sc., DTMH., Sp.PD., KPTI

  3. Prof. Dr. Aryati, dr., M.S., Sp.PK(K)

  4. Prof. Dr. Ismoedijanto, dr., SpA(K)., DTMH 5. Prof. Dr. Djoko Agus Purwanto, Apt., MSi.

  6. Prof. Dr. Tuti Parwati Merati, dr., SpPD., KPTI

  7. Dr. Windhu Purnomo, dr., MS Ditetapkan dengan Surat Keputusan

  Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Tentang Panitia Penguji Disertasi

  Nomor : 79/UN3.1.1/KD/2016 Tanggal : 3 Maret 2016 Pertama-tama saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga naskah disertasi yang berjudul “Mekanisme pengaruh beras Monascus jmbA terhadap peningkatan trombosit pada tikus Wistar yang terinfeksi virus Dengue serotipe 3” dapat diselesaikan.

  Terima kasih tak terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya saya sampaikan kepada Prof. Dr. Suharto, dr., MSc., MPdK., DTMH., Sp.PD., K-

  PTI, Promotor yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, bimbingan dan saran untuk menyelesaikan penulisan disertasi ini.

  Terima kasih tak terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya saya sampaikan kepada Prof. Dr. Aryati, dr., M.S., Sp.PK(K), Ko Promotor yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, bimbingan dan saran untuk menyelesaikan penulisan disertasi ini.

  Terima kasih tak terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya saya sampaikan kepada Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak., CMA., Rektor Universitas Airlangga dan Prof. Dr. H. Fasichul Lisan, Apt., mantan Rektor Universitas Airlangga yang memberi kesempatan kepada saya untuk menimba ilmu di Universitas Airlangga.

  Terima kasih tak terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya saya sampaikan kepada Prof. Dr. Soetojo, dr., SpU(K), Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan Prof. Dr. Agung Pranoto, dr., M.Kes., SpPD., K-

  EMD., FINASIM., mantan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang memberi kesempatan kepada saya untuk mengikuti pendidikan Jenjang Doktor di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, serta yang telah memberikan dorongan untuk menimba ilmu di Universitas Airlangga.

  Terima kasih tak terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya saya sampaikan kepada Prof. Dr. Joewono Soeroso, dr., MSc,. Sp.PD., K-R., Ketua Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan Prof. Dr. Teddy Ontoseno, dr., SpA (K), SpJP., FIHA., mantan Ketua Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga atas perhatian, arahan, dorongan serta kemudahan dalam memperlancar pendidikan selama saya mengikuti pendidikan di Pascasarjana Universitas Airlangga.

  Pembimbing dan panitia penguji mulai ujian kualifikasi, ujian proposal, ujian kelayakan dan ujian akhir tahap 1 (tertutup) Prof. Dr. Suharto, dr., M.Sc.,

  DTMH., Sp.PD., KPTI, Prof. Dr. Aryati, dr., M.S., Sp.PK(K), Prof. Dr. Usman Hadi, dr., SpPD., KPTI, Prof. Dr. Ismoedijanto, dr., SpA(K)., DTMH, Prof. Dr. Djoko Agus Purwanto, Apt., MSi., Prof. Dr. Tuti Parwati Merati, dr., SpPD., KPTI, Dr. Windhu Purnomo, dr., MS, Prof. R. Bambang W, dr, MS, MCN, PhD, SpGK, Prof. Dr. Soegeng Soegijanto, dr, DTMH, SpAK, Aty Widyawaruyanti, Dra., Apt., Msi.

  Para dosen Pascasarjana yang sangat saya hormati, Prof. Dr. Suhartono

  Taat Putra, dr., MS, Prof. Dr. Harjanto J.M, dr., AIF, Prof. Dr. I Ketut Sudiana, drs., MSi, Prof. Dr. M. Zainuddin, Apt., Prof. Dr. Yoes Prijatna Dachlan, dr., MSc., SpParK, Prof. Dr. Djoko Agus Purwanto, Apt., MSi., Dr. Windhu Purnomo, dr., MS, Dr. Hari Basuki Notobroto, dr., M.Kes, Dr.

  Florentina Sustini, dr., MS, Dr. Sunaryo, dr., MS., MSc, Siti Pariani, dr., MS., MSc., PhD, Dr. Gondo Mastutik, drh., M.Kes, Widodo, dr., MS., MPH., PhD, Dr. Budi Utomo, dr., MS, dan segenap dosen Pascasarjana Universitas

  Airlangga, yang telah memberikan pengetahuan dan ketrampilan yang sangat bermanfaat bagi disertasi ini.

  Komisi Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Hewan Univesitas Airlangga (Animal Care and Use Committee / ACUC), atas masukkan yang diberikan untuk kelancaran penelitian. Dr. Wiwik Misaco Yuniarti, drh., M.Kes, selaku konsultan di bidang hewan coba, atas waktu yang telah diberikan dan penuh kesabaran dalam membimbing serta memberikan saran sehingga disertasi ini dapat diselesaikan.

  

Novik Nurhidayat, Drs., MSc., PhD, selaku kepala Laboratorium

  Mikrobiologi Kesehatan Bidang Mikrobiologi – Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan rekan-rekan atas bantuan dan waktu yang telah diberikan kepada saya dalam menyelesaikan penelitian disertasi ini.

  

Bachti Alisjahbana, dr., SpPD., KPTI., PhD, selaku ketua pusat studi

  TB-HIV-Dengue Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan rekan-rekan atas bantuan dan waktu yang telah diberikan kepada saya dalam menyelesaikan penelitian disertasi ini.

  Plt Direktur RSUD Dr. Soetomo, Harsono, dr., dan mantan Direktur RSUD, Dodo Anondo, dr., MPH., beserta jajarannya atas ijin dan segala fasilitas yang diberikan kepada saya selama menjalani pendidikan di Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor Fakultas Kedokteran Universitas.

  

Poernomo Boedi Setiawan, dr., SpPD., K-GEH., FINASIM., selaku

  Ketua Departemen-SMF Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga – RSUD Dr. Soetomo yang telah memberikan ijin untuk melanjutkan studi pendidikan jenjang doktor di Universitas Airlangga.

  Para Guru besar, senior dan sejawat di Departemen/SMF Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, khususnya Divisi Penyakit Tropik Infeksi, Prof. Dr. Usman Hadi, dr., SpPD., KPTI, Prof. Dr. Suharto,

  dr., M.Sc., DTMH., Sp.PD., KPTI, Prof. Eddy Soewandojo, dr., SpPD., KPTI, Prof. Dr. Nasronudin, dr., SpPD., KPTI, Bramantono, dr., SpPD., KPTI., M. Vitanata Arfijanto, dr., SpPD., KPTI., Dr. Purwati, dr., SpPD., KPTI, Musofa Rusli, dr., SpPD, yang telah memberikan banyak kelonggaran dalam bekerja sehingga saya dapat segera menyelesaikan pendidikan saya.

  

Heri Soemantoro dan rekan-rekan di Laboratorium Ilmu Biokimia Unit

  Hewan Coba Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, atas bantuan dan waktu yang telah diberikan kepada saya dalam pelaksanaan penelitian disertasi ini.

  Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya dan rekan-rekan yang telah membantu pelaksanaan penelitian disertasi ini.

  Laboratorium klinik Prodia dan rekan-rekan atas bantuan dan waktu yang telah diberikan kepada saya dalam pelaksanaan penelitian disertasi ini.

  Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga kami sampaikan kepada semua staf di pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga atas bantuannya selama menempuh pendidikan doktor ini.

  Teman-teman senasib dan seperjuangan di Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga khususnya angkatan 2012 – 2013 yang telah bahu membahu, bekerja sama dan saling memberikan motivasi untuk menyelesaikan Program Studi Doktor ini.

  Inilah puncak kebahagiaan saya, dengan rasa haru dan bangga saya sampaikan terima kasih dan hormat serta kasih sayang saya untuk orang tua saya bapak Widjanarko Slamet (alm) dan Ibu Soetijani, walau tidak selalu bersama kami, saya yakin bapak dan ibu bangga akan prestasi yang diraih anaknya. Terima kasih kepada mertua saya bapak Karmadi (alm) dan ibu Soemarsih yang mengizinkan putrinya menjadi istri saya dengan segala sifatnya yang selalu memberi semangat dan doa untuk kelancaran dalam mencapai cita-cita ke jenjang pendidikan tertinggi. Terima kasih kepada kakak kandung saya Awita Nurida;

  Bambang Djanarko, SH; Dian Pahalawati (alm) serta saudara-saudari ipar saya yang selalu memberi semangat untuk meraih prestasi akademik tertinggi.

  Istriku tercinta Ita Kuntowati, SE., yang dengan sabar mendampingi saya untuk melanjutkan studi doktor. Saya sampaikan terima kasih yang sedalam- dalamnya. Putra-putriku tercinta, Erytasha Mahdy Pratama, Winitasha Alya

  Islami dan Winitasha Nafisah Islami, terima kasih banyak atas perhatian dan

  kasih sayang kalian yang menjadi cambuk semangat untuk mendorong ayah menyelesaikan tugas berat ini. Untuk kalian semua, ayah selalu berdoa kiranya Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan hidayah-Nya dan menjadikanmu manusia yang berakhlak mulia, hidup sesuai dengan kehendak Allah SWT, berbakti kepada nusa dan bangsa, berguna untuk masyarakat dan negara Indonesia serta membanggakan ayah dan ibu kalian.

  Akhir kata kata saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlewatkan untuk disebutkan satu persatu yang juga telah membantu saya sehingga dimungkinkan disertasi ini dapat diselesaikan. Semoga Allah Yang Maha Esa membalas semua budi baik yang telah diberikan kepada saya selama penyelesaian disertasi ini dengan pahala yang berlipat ganda. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi umat manusia pada umumnya dan ilmu kedokteran pada khususnya. Aamiin ya rabbal’alamin.

  Penulis

  RINGKASAN MEKANISME PENGARUH BERAS MONASCUS jmbA TERHADAP PENINGKATAN TROMBOSIT PADA TIKUS WISTAR YANG TERINFEKSI VIRUS DENGUE SEROTIPE 3 Erwin Astha Triyono

  Infeksi virus Dengue (IVD) menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang serius di kebanyakan negara tropis maupun subtropis dimana pada IVD terdapat dua perubahan patofisiologis utama yaitu peningkatan permeabilitas vaskuler yang dapat menyebabkan hemokonsentrasi dan gangguan hemostasis yang mencakup vaskulopati, koagulopati, dan trombositopenia. Trombositopenia terutama dikaitkan dengan manifestasi perdarahan dan derajat keparahan pada

  IVD. Trombositopenia pada IVD dapat merupakan efek dari proses megakariopoiesis yang menurun. Penurunan tersebut bisa disebabkan oleh karena infeksi langsung IVD terhadap sel progenitor hematopoietik, pengeluaran sitokin yang menghambat hematopoiesis, efek dari kerusakan trombosit akibat proses inflamasi dan akibat agregasi trombosit pada pembuluh darah. Saat ini belum ditemukan terapi spesifik terhadap IVD sehingga penatalaksanaannya masih lebih bersifat suportif dan simtomatik.

  Strain virus berkontribusi terhadap terjadinya peningkatan risiko kejadian DBD. Potensi terbesar dimiliki oleh DEN-2, disusul oleh DEN-3, DEN-4, dan DEN-1. Serotipe DEN-2 dan DEN-3 umumnya berkaitan dengan manifestasi klinik DBD berat, sedangkan DEN-4 jarang dijumpai dan umumnya berkaitan dengan DBD ringan. Pada penelitian ini menggunakan virus Dengue serotipe 3 yang dianggap mempunyai virulensi tinggi untuk memberikan risiko infeksi pada hewan coba.

  Beberapa obat tradisional telah dikembangkan di masyarakat sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki kondisi klinis pasien dengan IVD, antara lain pemberian beras Monascus jmbA (BMJ) yaitu beras yang difermentasikan dengan

  Monascus purpureus. Pemberian BMJ dipercaya dapat meningkatkan jumlah

  trombosit pada pasien IVD tetapi sampai saat ini jumlah trombosit cepat normal pada IVD yang mendapat terapi BMJ masih belum dapat dijelaskan.

  Peningkatan trombosit pada pemberian BMJ diduga dapat melalui jalur peningkatan trombopoiesis dan ditunjang dengan efek antiinflamasi dari metabolitnya, Monacolin K, Ankaflavin dan Monascin. Monacolin K yang memiliki kesamaan struktur dengan lovastatin memiliki efek menyerupai statin yang diduga dapat mempengaruhi aktivitas makrofag. Peningkatan proses trombopoiesis memerlukan stem cell factor yang dihasilkan oleh monosit atau makrofag yang teraktivasi. Statin dapat mempengaruhi ekspresi gen dan fungsi sel-sel sistem imun baik yang alamiah maupun didapat, seperti makrofag, sel dendritik dan sel T. Kebanyakan efek ini adalah terkait blokade statin pada

  GTPase isoprenylation. Statin juga memiliki efek menghambat agregasi trombosit

  yang diinduksi oleh adenosine diphosphate (ADP) dan menghambat sintesis thromboxane B2.

  Untuk membuktikan bagaimana mekanisme peningkatan trombopoiesis pada pemberian BMJ maka dilakukan penelitian ini yang bertujuan menjelaskan mekanisme pengaruh BMJ terhadap peningkatan jumlah trombosit pada IVD serotipe 3 melalui perubahan stem cell factor (IL-3, IL-6, IL-11 dan TNF-α) yang dihasilkan oleh monosit atau makrofag yang teraktivasi.

  Jenis penelitian ini merupakan penelitian true experimental laboratoris dengan menggunakan rancangan randomized post test only control group design.

  Unit eksperimental yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus putih (Rattus

  norvegicus) strain Wistar. Penelitian ini membandingkan antara kelompok tikus

  Wistar yang mengalami perlakuan IVD saja dengan kelompok tikus wistar yang mengalami perlakuan IVD disusul pemberian BMJ serta kelompok tikus Wistar tanpa perlakuan apapun sebagai kelompok kontrolnya.

  Selama penelitian berlangsung tidak terjadi kasus putus uji. rerata jumlah trombosit pada kelompok yang diberi IVD dan BMJ lebih tinggi dibanding kelompok yang hanya diberi IVD serta didapatkan perbedaan yang bermakna dengan p<0.05. Rerata kadar TNF-α pada kelompok yang diberi IVD dan BMJ lebih rendah dibanding kelompok yang yang hanya diberi IVD dan didapatkan perbedaan yang bermakna dengan p<0,05. Hubungan kausalistik antara TNF-α dengan kadar IL-6 mempunyai taraf kemaknaan 0,044 (p<0,05), berarti TNF-α mempengaruhi kadar IL-6. Hubungan kausalistik antara TNF-α dengan kadar IL- 11 mempunyai taraf kemaknaan 0,029 (p<0,05), berarti TNF-α mempengaruhi kadar IL-11. Hubungan kausalistik antara IL-6 dengan jumlah trombosit mempunyai taraf kemaknaan 0,041 (p<0,05), berarti IL-6 mempengaruhi jumlah trombosit. Jalur mekanisme BMJ terhadap peningkatan trombosit pada tikus Wistar yang terinfeksi virus Dengue serotipe 3 diawali dengan pemberian BMJ menyebabkan stimulasi pada TNF-α yang menyebabkan peningkatan IL-6 dan selanjutnya dapat meningkatkan jumlah trombosit.

  Kesimpulan penelitian ini adalah beras Monascus jmbA terbukti dapat meningkatkan jumlah trombosit melalui peran TNF-α dan IL-6 pada tikus Wistar yang terinfeksi virus Dengue serotipe 3.

  SUMMARY THE MECHANISM OF THE EFFECTS OF MONASCUS jmbA RICE ON

  INCREASED PLATELET COUNT IN WISTAR RATS INFECTED WITH DENGUE VIRUS SEROTYPE 3 Erwin Astha Triyono

  Dengue virus infection (DVI) causes serious morbidity and mortality in many tropical and sub-tropical countries where DVI undergoes two main pathophysiological changes: an increase in vascular permeability capable of causing hemoconcentration and hemostatic disorders that include vasculopathy, coagulopathy and thrombocytopenia. Thrombocytopenia is mainly associated with hemorrhagic manifestations and severity of DVI. Thrombocytopenia in DVI may constitute an effect of decreasing megakaryopoietic process. The decrease may be caused by DVI direct infection of hematopoietic progenitor cells, the release of cytokines inhibiting hematopoiesis, the effects of platelet destruction due to inflammatory process and the result of platelet aggregation in blood vessels.

  Currently, there is no specific treatment for DVI so that the management remains to be more of supportive and symptomatic in nature.

  Virus strains contribute to the increased risk of incidence of DHF. DEN-2 is the most potent, followed by DEN-3, DEN-4 and DEN-1. Serotypes DEN-2 and DEN-3 are generally associated with clinical manifestations of severe DHF, while DEN-4 is rare and generally associated with mild DHF. The present study used Dengue virus serotype 3 considered to have a high virulence to pose a risk of infection in experimental animals Several traditional medicines have been developed among communities as part of the efforts to improve thrombocytopenia in patients with DVI. Among those efforts is the administration of Monascus jmbA rice, which is rice fermented with Monascus purpureus. The administration of Monascus jmbA rice is believed to increase the platelet count in patients with DVI. To date, however, the quick normal platelet count in patients with DVI who receive Monascus jmbA rice therapy remains unclear.

  Increased platelets with the administration of Monascus jmbA rice is thought to be through the pathway of increased thrombopoiesis, backed by the anti-inflammatory effects of its metabolites, monacolin K, ankaflavin and monascin. Monacolin K with its similar structure as lovastatin has statin-like effects thought to be capable of affecting the activity of macrophages. Increased thrombopoiesis process requires the stem-cell factor produced by activated monocytes or macrophages. Statins are capable of affecting gene expression and function of cells of the natural or acquired immune system, such as macrophages, dendritic cells and T cells. Most of these effects are related to the blockade of statins in GTPase isoprenylation. Additionally, statins have an inhibitory effect on platelet aggregation induced by adenosine diphosphate (ADP) and on thromboxane B2 synthesis.

  In addition to demonstrating the mechanism of increased thrombopoiesis through providing Monascus jmbA rice, the purpose of the present study was to elucidate the mechanism of the effects of Monascus jmbA rice on increased platelets in Wistar rats infected with dengue virus serotype 3 through changes in stem-cell factors (IL-3, IL-6, IL -11 and TNF-α) produced by activated monocytes or macrophages.

  The present study was a true experimental laboratory study using the randomized post-test only control group design. The experimental unit used in the study was the white rats (Rattus norvegicus) of Wistar strain. The study compared groups of Wistar rats treated with only DVI, Wistar rats treated with DVI followed by the administration of Monascus jmbA rice as well as untreated Wistar rats serving as the control group.

  There was no dropout in the course of the study. The mean in platelet count in the group treated with DVI + Monascus jmbA rice was higher than that treated with only DVI and the difference was a significant at p < 0.05. The mean in the levels of TNF-α in the group treated with DVI + Monascus jmbA rice were lower than that treated with only DVI and the difference was a significant at p <

  0.05. The causal relationship between TNF-α and the levels of IL-6 had a significance level of 0.044 (p < 0.05), meaning that TNF-α had an effect on the levels of IL-6. The causal relationship between TNF-α and the levels of IL-11 had a significance level of 0.029 (p <0.05), meaning that TNF-α had an effect on the levels of IL-11. The causal relationship between IL-6 and platelet count had a significance level of 0.041 (p <0.05), meaning that IL-6 had an effect on platelet count. The mechanism path of the effects of Monascus jmbA rice on increased platelets in Wistar rats infected with Dengue virus serotype 3 initiated with feeding Monascus jmbA rice led to stimulation of TNF-α, causing an increase in IL-6 and subsequently capable of increasing platelet count.

  In conclusion, Monascus jmbA rice was shown to increase platelet count through the role of TNF-α and IL-6 in Wistar rats infected with dengue virus serotype 3.

  Abstract THE MECHANISM OF THE EFFECTS OF MONASCUS jmbA RICE ON

  INCREASED PLATELET COUNT IN WISTAR RATS INFECTED WITH DENGUE VIRUS SEROTYPE 3 Erwin Astha Triyono Objective: to elucidate the mechanism of the effects of Monascus jmbA rice

  (MJR) on increased levels of platelets in DVI serotype 3 through changes in IL-3, IL-6, IL-11 and TNF-α.

  Material and methods: It was a true experimental laboratory study using the

  randomized post-test only control group design. The study compared between groups of Wistar rats were being treated only with group IVD Wistar rats who experienced treatment followed by administration of MJR as well as groups of Wistar rats without any treatment as a control group.

  Result: The increase in platelet count in the group treated with DVI + MJR was

  higher than that treated with only DVI and the difference was a significant (p < 0.05). Increased levels of TNF-α in the group treated with DVI + MJR were lower than that treated with only DVI and the difference was a significant (p < 0.05).

  The significance levels of the causal relationship of TNF-α with IL-6, TNF-α with

  IL-11 and IL-6 with platelets were 0.044 (p < 0.05), 0.029 (p < 0.05) and 0.041 (p < 0.05), respectively.

  Conclusion: Monascus jmbA rice was shown to be capable of increasing platelet

  count through the role of TNF-α and IL-6 in Wistar rats infected with Dengue virus serotype 3.

  Keyword: Monascus jmbA rice, platelets, Dengue virus serotype 3

  DAFTAR ISI Halaman

  BAB 1 PENDAHULUAN

  4

  1.3.2 Tujuan khusus

  4

  1.3.1 Tujuan umum

  4

  1.3 Tujuan

  4

  1.2 Rumusan Masalah

  1

  1.1 Latar Belakang

  1

  DAFTAR SINGKATAN xxx

  Sampul Depan Sampul Dalam i

  DAFTAR LAMPIRAN xxix

  DAFTAR GAMBAR xxviii

  DAFTAR TABEL xxvi

  xx DAFTAR ISI xxi

  ABSTRACT

  xvi

  SUMMARY

  RINGKASAN xii

  UCAPAN TERIMA KASIH vi

  Penetapan Panitia Penguji v

  Lembar Pengesahan iv

  5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

  2.1 Infeksi Virus Dengue

  4.2.2 Besar sampel atau replikasi

  4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

  40

  4.2 Unit Eksperimental, Replikasi, Randomisasi dan Unit Analisis

  41

  4.2.1 Unit eksperimental

  41

  42

  3.2 Hipotesis Penelitian

  4.2.3 Randomisasi

  43

  4.2.4 Unit Analisis

  43

  4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

  43

  4.3.1 Variabel penelitian

  37 BAB 4 METODE PENELITIAN

  35

  6

  17

  2.1.1 Patogenesis infeksi virus Dengue

  7

  2.1.2 Trombositopenia pada infeksi virus Dengue

  10

  2.1.3 Gambaran klinis dan diagnosis infeksi virus Dengue

  15

  2.1.4 Penatalaksanaan infeksi virus Dengue

  2.2 Tanaman Obat

  3.1 Kerangka Konseptual

  18

  2.3 Beras Monascus jmbA

  21

  2.4 Infeksi Virus Dengue pada Hewan Coba

  26

  2.5 Tinjauan tentang Megakariopoesis dan Trombopoiesis

  29 BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

  43

  4.3.2 Definisi operasional variabel

  5.3 Hasil Pemeriksaan Jumlah Trombosit

  4.8 Kerangka Opeasional Penelitian

  53

  4.9 Pengolahan dan Analisis Data

  54 BAB 5 HASIL PENELITIAN

  5.1 Karakteristik Data Dasar Penelitian

  56

  5.2 Hasil Uji Homogenitas Berat Badan Tikus Wistar

  57

  57

  4.7.6 Analisis kadar sitokin dengan ELISA

  5.4 Hasil Pemeriksaan Kadar IL-3

  59

  5.5 Hasil Pemeriksaan Kadar IL-6

  61

  5.6 Hasil Pemeriksaan Kadar IL-11

  63

  5.7 Hasil Pemeriksaan Kadar TNF-α

  64

  5.8 Hubungan Kausalistik antar Variabel yang Diteliti

  52

  52

  44

  4.6.2 Waktu penelitian

  4.4 Bahan Penelitian

  46

  4.5 Instrumen Penelitian

  47

  4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

  48

  4.6.1 Lokasi penelitian

  48

  48

  4.7.5 Analisis flowsitometri

  4.7 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data

  48

  4.7.1 Prosedur penelitian

  48

  4.7.2 Prosedur injeksi virus Dengue

  50

  4.7.3 Prosedur pemberian beras Monascus jmbA

  50

  4.7.4 Prosedur pengorbanan dan pengambilan sampel darah tepi 51

  66 BAB 6 PEMBAHASAN

  6.1 Homogenitas Karakteristik Data Dasar Penelitian

  71

  6.2 Pengaruh Infeksi Virus Dengue terhadap Perubahan Jumlah Trombosit, Kadar IL-3, IL-6, IL-11 dan TNF-α

  72

  6.3 Aktivitas Beras Monascus jmbA terhadap Peningkatan Jumlah Trombosit pada Infeksi Virus Dengue

  74

  6.4 Aktivitas Beras Monascus jmbA terhadap Peningkatan Jumlah Trombosit Melalui Perubahan Kadar IL-3 pada Infeksi Virus Dengue

  75

  6.5 Aktivitas Beras Monascus jmbA terhadap Peningkatan Jumlah Trombosit Melalui Perubahan Kadar IL-6 pada Infeksi Virus Dengue

  76

  6.6 Aktivitas Beras Monascus jmbA terhadap Peningkatan Jumlah Trombosit Melalui Perubahan Kadar IL-11 pada Infeksi Virus Dengue

  78

  6.7 Aktivitas Beras Monascus jmbA terhadap Peningkatan Jumlah Trombosit Melalui Perubahan Kadar TNF-α pada Infeksi Virus Dengue

  80

  6.8 Keamanan Terapi

  82

  6.9 Temuan Baru

  82

  6.10 Tindak Lanjut Terhadap Temuan

  83

  6.11 Keterbatasan Penelitian

  83 BAB 7 PENUTUP

  7.1 Kesimpulan

  84

  7.2 Saran

  84 DAFTAR PUSTAKA

  85 LAMPIRAN

  92

  DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 2.1 Composition of Chinese red-yeast-rice dietary supplement

  24 Tabel 5.1 Perlakuan untuk Masing-masing Kelompok Subyek Penelitian

  55 Tabel 5.2 Hasil uji homogenitas data dasar tikus Wistar

  57 Tabel 5.3 Hasil uji homogenitas berat badan hari ke-1 antara kelompok 1, 2 dan 3 tikus Wistar

  57 Tabel 5.4 Nilai rerata dan simpangan baku jumlah trombosit plasma darah tikus kelompok 1 dan 2

  58 Tabel 5.5 Nilai rerata dan simpangan baku jumlah trombosit plasma darah tikus kelompok 1 dan 3

  58 Tabel 5.6 Nilai rerata dan simpangan baku jumlah trombosit plasma darah tikus kelompok 1, 2 dan 3

  58 Tabel 5.7 Nilai rerata dan simpangan baku kadar IL-3 plasma darah tikus kelompok 1 dan 2

  60 Tabel 5.8 Nilai rerata dan simpangan baku kadar IL-3 plasma darah tikus kelompok 1 dan 3

  60 Tabel 5.9 Nilai rerata dan simpangan baku kadar IL-6 plasma darah tikus kelompok 1 dan 2

  61 Tabel 5.10 Nilai rerata dan simpangan baku kadar IL-6 plasma darah tikus kelompok 1 dan 3

  62 Tabel 5.11 Nilai rerata dan simpangan baku kadar IL-11 plasma darah tikus kelompok 1 dan 2

  63 Tabel 5.12 Nilai rerata dan simpangan baku kadar IL-11 plasma darah tikus kelompok 1 dan 3

  63 Tabel 5.13 Nilai rerata dan simpangan baku kadar TNF-α plasma darah tikus kelompok 1 dan 2

  65 Tabel 5.14 Nilai rerata dan simpangan baku kadar TNF-α plasma darah tikus kelompok 1 dan 3

  65

Tabel 5.15 Analisis Regresi (hubungan kausalistik) antar

  Variabel Penelitian

  66

  DAFTAR GAMBAR Halaman

Gambar 2.1 Supresi sumsum tulang akibat IVD

  13 Gambar 2.2 Mikrograf pertumbuhan M. Purpureus di permukaan butiran beras dan grafik pertumbuhan

  22 Gambar 2.3 Tahapan proses megakarioesis

  29 Gambar 2.4 Model hematopoiesis

  31 Gambar 2.5 Peran trombopietin, IL-6 dan TNF-α pada proses megakarioesis

  32 Gambar 2.6 Peran trombopoietin, IL-3, IL-6 dan IL-11 pada proses megakariopoiesis

  33 Gambar 3.1 Bagan kerangka konseptual

  35 Gambar 4.1 Rancang bangun penelitian

  40 Gambar 4.2 Kerangka operasional penelitian

  53 Gambar 5.1 Perbandingan rerata jumlah trombosit Pada masing-masing kelompok

  59 Gambar 5.2 Perbandingan rerata kadar IL-3 Pada masing-masing kelompok

  61 Gambar 5.3 Perbandingan rerata kadar IL-6 Pada masing-masing kelompok

  62 Gambar 5.4 Perbandingan rerata kadar IL-11 Pada masing-masing kelompok

  64 Gambar 5.5 Perbandingan rerata kadar TNF-α Pada masing-masing kelompok

  66 Gambar 5.6 Analisis jalur

  69