PENDIDIKAN ISLAM BAGI ANAK DALAM KELUARGA BURUH TANI DI DESA SELOPAJANG BARAT KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
PENDIDIKAN ISLAM BAGI ANAK
DALAM KELUARGA BURUH TANI
DI DESA SELOPAJANG BARAT
KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG
TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
NURUL KHOLIFAH
NIM 11110127
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
JL Tentara Pelajar$2 Tdp. (0298) 323706 Fax. 323433 Salatiga 50721
Website:
PENGESAHAN SKRIPSI PENDIDIKAN ISLAM BAGI ANAK DALAM KELUARGA BURUH TANI DI DESA SELOPAJANG BARAT KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN 2014 DISUSUN OLEH NURUL KHOLIFAH N IM : 11110127
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 20
September 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar saijana SI Kependidikan Islam.
Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji Sekretaris Penguji Penguji I
Penguji II Penguji III
20 September 20] 4 Salatiga Drs. Juz’an M. Hum Dosen STAIN Salatiga Cabean RT 07/01 Mangunsari Salatiga HP. 0817450228
NOTA PEMBIMBING
Lamp. : 5 eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamualaikum wr.wb Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:
Nama : Nurul Kholifah NIM : 11110127 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul : PENDIDIKAN
ISLAM BAGI ANAK DALAM KELUARGA BURUH TANI DI DESA SELOPAJANG BARAT KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN 2014 telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Wassalamualaikum wr.wb Salatiga, 11 Agustus 2014 Pembimbing
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang berlanda tangan di bawah ini: Nama : Nurul Kholifah NIM : 11110127 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.Salatiga, 11 Agustus 2014 Yang menyatakan, NURUL KHOLIFAH NIM. 11110127
MOTTO
Sjiij-Tj U oyj ijiS j
^C
w
I
a
I
j I33 ijL*u ^iAlt t£ti> ' f ' \* \' ' \ ' 9.'* " f * * '& * x' ", , *> 1"
0 \ s * j i O y ^ - iJ * - A U < U )
I J j ^ xju } ^1 w L m J p ^L p a S s ^IL
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakaiAllah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengeijakan apa yang diperintahkan" (Q.S At Tahrim:6).
PERSEMBAHAN
Skripsi ini Penulis persembahkan untuk:
1. Kedua orang tuaku Bapak Slamet & Ibu Siti umamah tersayang yang telah
membesarkan dan mendidikku dengan penuh cinta dan kesabaran, serta kedua mertuaku Bapak Wari dan Ibu Siti Fatimah yang telah memberikan dukungan padaku.2. Suamiku Khafidz Setiawan tercinta yang selalu memberikan motivasi dan bantuan padaku.
3. Adikku Nasaluk Ghufron, Mbah rayi dan Mbah roko, Kakak-kakakku Mas
Agus Salim, Mbak Nur Rohmah, Mas Fahrudin, Mbak Sari dan keponakan- keponakanku Dimas, Dika, Diky, Figo, Fika, Felisa terimakasih atas dukungan dan bantuan yang diberikan.
4. Bapak Drs. Juz’an M. Hum yang dengan sabar membimbingku dalam
penulisan skripsi.
5. Keluarga besarku, terimakasih atas motivasi dan dukungan yang selalu kalian
berikan padaku.
6. Sahabat-Sahabatku yang aku banggakan, kelas PAI D dan semuanya
terimakasih banyak untuk semangat dan kebersamaan kalian selama di STAIN Salatiga.7. Semua pihak yang telah berperan dalam penulisan skripsi ini, terimakasih
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufiq serta Hidayah-Nya yang tiada terhingga, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pendidikan Islam Bagi
Anak Dalam Keluarga Buruh Tani di Desa Selopajang Barat Kecamatan Blado
Kabupaten Batang Tahun 2014” Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi
Agung Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat-sahabatnya, serta para
pengikutnya yang setia yang mana beliaulah sebagai Rasul utusan Allah untuk
membimbing umat manusia dari zaman jahiliyah sampai pada zaman yang
modem ini.Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dan tugas untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (SPd.I) di Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Skripsi ini berjudul “Pendidikan Islam Bagi Anak
Dalam Keluarga Buruh Tani di Desa Selopajang Barat Kecamatan Blado
Kabupaten Batang Tahun 2014”.
Penulisan skripsi ini pun tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan
dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi
ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada:3. Drs. Juz’an, M. Hum. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
4. Bapak dan Ibu Dosen STAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. Karyawan-karyawati STAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan.
6. Ayah dan Ibu tersayang yang telah mengasuh, mendidik, membimbing serta memotivasi kepada penulis, baik moral maupun spiritual.
7. Suamiku tercinta yang telah menemani, membantu dan memberikan motivasi kepada penulis.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik, semoga amal kebaikannya diterima disisi Allah SWT.
Skripsi ini masih jau h dari sempurna, m aka penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dan semoga hasil penelitian ini dapat berguna
bagi penulis khususnnya serta para pembaca pada umumnya.Salatiga, 11 Agustus 2014 Penulis
ABSTRAK
Kholifah, Nurul. 2014. Pendidikan Islam Bagi Anak Dalam Keluarga Buruh Tani
Di Desa Selopajang Barai Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2014. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam.
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Juz’an, M. Hum. Kata Kunci: Pendidikan Islam bagi anak dalam keluarga buruh tani.
Penelitian ini membahas tentang Pendidikan Islam bagi anak dalam
keluarga buruh tani di Desa Selopajang Barat Kecamatan Blado Kabupaten
Batang tahun 2014. Fokus yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana
pendidikan Islam bagi anak dalam keluarga buruh tani di Desa Selopajang Barat
Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun 2014, dan apa yang menjadi
problematika pendidikan Islam bagi anak dalam keluarga buruh tani di Desa
Selopajang Barat Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun 2014, serta
bagaimana upaya dalam menyelesaikan problematika pendidikan Islam bagi anak
dalam keluarga buruh tani di Desa Selopajang Barat Kecamatan Blado Kabupaten
Batang tahun 2014.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jadi kehadiran peneliti
di lapangan sangat penting sekali mengingat peneliti bertindak langsung sebagai
instrumen langsung dan sebagai pengumpul data dari hasil observasi yang
mendalam serta terlibat aktif dalam penelitian. Data yang berbentuk kata-kata
diambil dari para informan/responden pada waktu mereka diwawancarai. Dengan
kata lain data-data tersebut berupa keterangan dari para informan, sedangkan data
tambahan berupa dokumen. Keseluruhan data tersebut selain wawancara diperoleh
dari observasi dan dokumentasi. Analisa data dilakukan dengan cara menelaah
data yang ada, lalu mengadakan reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan
dan tahap akhir dari analisa data ini adalah mengadakan keabsahan data.Dari penelitian yang dilaksanakan diperoleh hasil penelitian sebagai
berikut: Pendidikan Islam bagi anak dalam keluarga buruh tani di Desa
Selopajang Barat Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun 2014 belum
terlaksana dengan baik. Kemudian problematika pendidikan Islam bagi anak
dalam keluarga buruh tani di Desa Selopajang Barat Kecamatan Blado Kabupaten
Batang tahun 2014 disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor ekonomi, faktor
kurangnya perhatian dari orang tua dan faktor keteladanan dari orang tua.
Sedangkan upaya dari masyarakat dan tokoh masyarakat dalam mengatasi
problematika pendidikan Islam bagi anak dalam keluarga buruh tani di Desa
Selopajang Barat Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun 2014 adalah dengan
cara melaksanakan program orang tua asuh, melaksanakan penyuluhan tentang
pekeijaan dan motivasi pendidikan kepada orang tua serta mendirikan tempat
belajar bagi anak yang tidak mampu.
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN— ....— ..............----- ....---------................— ... iii
5
B. Fokus Masalah............ ..... ..................— ..— ..
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR TABEL.......------ ..................— ........— ......................................... xiv
HALAMAN PERSEMBAHAN...............____ ...............------........----- ......... vii
5. Pendidikan Anak Dalam Keluarga Buruh Tani........— 44
BAB m PAPARAN D A T A D A N TEM U A N PENELITIAN
3. Keadaan Demografi................... ....................... .—...... 50
B. Profil Keluarga Buruh Tani Di Desa Selopajang Barat Kecamatan Blado Kabupaten Batang......................— ...... 55
1. Pendidikan Islam Bagi Anak Dalam Keluarga Buruh
2. Problematika Pendidikan Islam Bagi Anak Dalam
3. Upaya masyarakat dan Tokoh Masyarakat dalam
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pendidikan Islam Bagi Anak Dalam Keluarga Buruh Tani
B. Problematika Pendidikan Islam Bagi Anak Dalam
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
DAFTAR TABEL
TABEL
I Jumlah Penduduk Menurut Golongan
TABEL
II Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat
TABEL DI Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian....
52 TABEL
IV Keadaan Penduduk Berdasarkan
TABEL
V Keadaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan di Desa
1 BA B I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah kebutuhan yang mutlak bagi kehidupan manusia, sejak manusia lahir sampai meninggal dunia. Dengan kata lain pendidikan itu berlangsung seumur hidup, yaitu sejak bayi dalam kandungan ibu hingga ke liang lahat. Oleh karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat
Dalam Islam pendidikan sangat ditekankan kepada umatnya, bahkan Allah Swt. beijanji akan mengangkat derajat bagi orang-orang yang berilmu, hal ini diterangkan pada Quran Surat Al-Muj adalah ayat 11
Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan: "Berdirilah Kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikah orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
2
Pendidikan Islam secara ideal berfungsi membina dan menyiapkan anak didik yang berilmu, berketrampilan tinggi sekaligus beriman dan bertaqwa (Azra, 2000:57).
Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi menusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
Swt. Serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Muhaimin, 2004: 78).
Selain lembaga pendidikan di jalur sekolah (formal), ada lembaga pendidikan non formal dan informal. Pendidikan jalur non formal adalah pendidikan di luar sekolah atau pendidikan masyarakat, dalam pendidikan masyarakat ini yang dipelajari harus sesuai dengan kebutuhan perkembangan masyarakat itu sendiri. Sedangkan pendidikan informal adalah pendidikan keluarga yang bersifat kodrati, dalam hal ini orang tualah yang sangat berperan dalam melaksanakan pendidikan pada anaknya (Suwamo,1995:66).
Para ahli didik umumnya menyatakan pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan yang utama (Uhbiyah,1998: 211). Keluarga adalah wadah pertama dan utama bagi pertumbuhan dan pengembangan anak. Jika suasana dalam keluarga itu baik dan menyenangkan, maka anak akan tumbuh dengan baik pula. Jika tidak, tentu akan terhambatlah pertumbuhan anak tersebut (Darajat, 1995:47).
3
Selain mendidik, orang tua juga berperan dan bertugas melindungi keluarga dan memelihara keselamatan keluarga, baik dari segi moril maupun materiil, dalam hal moril antara lain orang tua berkewajiban memerintahkan anak-anaknya untuk taat kepada segala perintah Allah Swt; seperti salat, puasa, dan lain-lain. Sedangkan dalam hal materiil bertujuan untuk kelangsungan kehidupan, antara lain berupa mencari nafkah (Rahmat, 1994:
20). Oleh karena itu orang tua bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pertumbuhan kepribadian anak. Sebagaimana dalam Quran Surat At-Tahrim ayat 6 yaitu p
3 j l i [ i i j j i U 3 35 l p ; p i p ' 1 * *
a. ^ * * > * 5 * , * . 'f p) ^ b j
4XjIU Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintakkdn-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(Dtpag RI,
2005: 560).
Orang tua harus bekeija untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan pendidikan anak, karena pendidikan membutuhkan banyak dana. Orang tua harus mampu menyediakan sarana yang cukup dan memadai, karena pendidikan akan berhasil jika didukung dengan hal tersebut. Namun
4
untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Anak
yang tumbuh didalam keluarga yang berpenghasilan cukup akan mendapat
kesempatan yang besar untuk mengembangkan bermacam-macam
potensinya. Dan sebaliknya bagi orang tua yang berpenghasilan rendah
m aka anak-anaknya cenderung kurang mendapatkan kesempatan
mengembangkan keahliannya.Kesibukan mengurusi keluarga dan untuk memenuhi kebutuhan
anak tersebut berdampak pada pendidikan anak. Mereka kadang terlalu
sibuk dalam mencari uang, yang pada akhirnya anak menjadi tidak terurus
serta penanaman dan penerapan pendidikan agama tidak dapat
dilaksanakan dengan baik. Dalam hal ini arus perekonomian telah
membawa dampak pada masyarakat atau keluarga yang tinggal di daerah
pinggiran yang kebanyakan mereka berprofesi sebagai buruh tani.Fenomena ini terjadi pada sebagian besar keluarga yang berada di
D esa Selopajang Barat Kecamatan Blado Kabupaten Batang. Dimana
keluarga atau orang tua yang selalu dibenturkan dengan kondisi ekonomi
m inim , sehingga peran orang tua terhadap pendidikan anak dan penerapan
pendidikan Islam kurang maksimal.Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengetahui
secara mendalam tentang “PENDIDIKAN ISLAM BAGI ANAK
6
2. Untuk mengetahui problematika pendidikan Islam bagi anak di keluarga buruh tani di Desa Seiopajang Barat Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2014.
3. Untuk mengetahui upaya masyarakat dan tokoh masyarakat dalam menyelesaikan problematika pendidikan Islam bagi anak dalam keluarga buruh tani di Desa Seiopajang Barat Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2014.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan yang sangat berharga pada perkembangan ilmu pendidikan Islam.
2. Praktik
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pembaca mengenai problematika pendidikan Islam bagi anak di keluarga buruh tam di Desa Seiopajang Barat Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2014.
b. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pada masyarakat Desa Seiopajang Barat Kecamatan Blado Kabupaten
Batang untuk lebih mengetahui problematika Pendidikan Islam bagi anak di keluarga buruh tani.
i
1
c, Bagi penulis sendiri sebagai aplikasi dari sebagian ilmu yang telah penulis terima dan sebagai bahan masukan untuk mengembangkan wawasan dan bahan dokumentasi untuk penelitian lebih lanjut.
E. Penegasan Istilah Sebelum penulis mengutarakan lebih lanjut, maka penulis tegaskan istilah-istilah dalam judul di atas sebagai berikut: Pendidikan Islam adalah proses transintemalisasi pengetahuan dan nilai Islam kepada peserta didik melalui upaya pengajaran, pembiasaan, bimbingan, pengasuhan, pengawasan, dan pengembangan potensinya, guna mencapai keselarasan dan kesempurnaan hidup di dunia akhirat (Mujib,
2006:27-28).
Anak adalah manusia yang masih kecil (Depdiknas, 2008: 55-56). Sedangkan anak biologis adalah anak yang dilahirkan dari pasangan keluarga yang sah. Dalam hal ini berarti anak adalah sebagai obyek yang dikenai pendidikan Islam.
Keluarga adalah sanak saudara yang bertalian dengan turunan atau sanak saudara yang bertalian dengan perkawinan (Poerwadarminta, 2006:553).
Sedangkan buruh tani adalah buruh yang menerima upah dengan bekerja di kebun atau di sawah orang lain (Depdiknas, 2008:227). Jadi keluarga buruh tani yang dimaksud disini adalah keluarga yang bekeija di kebun atau di sawah orang lain.
8
Berdasarkan definisi di atas» pendidikan Islam bagi anak dalam keluarga buruh tani adalah proses transintemalisasi pengetahuan dan nilai Islam kepada anak dari keluarga yang bekerja di kebun atau di sawah orang lain,
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.
Pendekatan kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain dari kualifikasi atau pengukuran (Ghani, 1997:11).
Sedangkan jenis penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (uraian/paparan) mengenai situasi kejadian-kejadian (Suryabrata, 1998:19). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini. Didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan» mencatat, analisis, dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada (Mardalis,2007:26).
Berdasarkan pendapat di atas, pendekatan kualitatif ini dimaksudkan untuk menjelaskan peristiwa atau kejadian yang ada pada
11
Jadi peneliti akan meneliti subjek penelitian secara langsung guna mendapatkan informasi yang lebih jelas mengenai pendidikan Islam bagi anak dalam keluarga buruh tani di Desa Selopajang Barat
Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2014
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi dapat dilakukan dengan mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan-catatan, buku-buku, surat kabar, notulen, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2002:188).
Dengan metode dokumentasi penulis gunakan untuk lebih memperluas pengamatan dan pengumpulan data terhadap sesuatu yang diteliti oleh peneliti.
6. Analisis Data
Dalam penelitian ini digunakan metode analisis induktif, yaitu mentransformasi fakta-fakta khusus sebagai bahan untuk membangun teori. Metode ini digunakan untuk menganalisis pendidikan Islam bagi anak dalam keluarga buruh tani di Desa Selopajang Barat Kecamatan
Blado Kabupaten Batang tahun 2014.
7. Pengecekan Keabsahan Data
Agar diperoleh data yang akurat, peneliti teijun langsung untuk observasi dan wawancara, selain itu juga mengecek hasil wawancara dan observasi dengan dicocokkan melalui tingkah laku langsung subjek penelitian, sehingga penulis benar-benar mendapatkan data yang langsung
12
dari masyarakat tersebut Kemudian data tersebut tentu akan penulis simpulkan dengan perilaku seseorang tersebut.
8. Tahap-Tahap Penelitian
Ada tiga tahapan dalam melakukan penelitian yaitu: tahap pra lapangan* tahap pekegaan lapangan* dan tahap analisis data (Moieong* 2002:85-103).
Tahap-tahap penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut: a. Tahap pra lapangan meliputi
1) Menyusun proposal penelitian 2) Konsultasi penelitian kepada pembimbing 3) Mengurus izin penelitian
4) Menyiapkan perlengkapan penelitian 5) Menghubungi lokasi penelitian
b. Tahap pekeijaan lapangan, yang meliputi: 1) Persiapan diri untuk memasuki lapangan penelitian
2) Pengumpulan data atau informasi yang terkait dengan fokus penelitian 3) Pencatatan data yang telah dikumpulkan.
c. Tahap analisis data 1) Pengorganisasian data
3) Sintesis data 4) Pengkategorian data 5) Penemuan hal-hal penting dari data penelitian 6) Pengecekan keabsahan data.
d. Tahap penulisan laporan, meliputi,: 1) Penyusunan hasil penelitian
2) Konsultasi hasil penelitian kepada pembimbing 3) Perbaikan hasil konsultasi
4) Pengurusan kelengkapan persyaratan ujian 5) Ujian munaqosah skripsi.
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam penulisan dan pembahasan maka penulis perlu menyusun langkah-langkah sistematis:
1. Bagian Awal
Bagian ini terdiri dari halaman sampul, halaman lembar berlogo, halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan kelulusan, halaman motto, halaman persembahan, halaman abstrak, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar tabel, serta daftar lainnya.
14
2. Bagian Inti
Bagian ini menguraikan isi skripsi yang terdiri dari beberapa bab, yaitu:
BAB I: Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB U: Kajian pustaka
Bab ini membahas tentang kajian teoritik mengenai pendidikan Islam bagi anak dalam keluarga buruh tani di Desa Selopajang Barat Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2014. BAB III: Paparan data dan temuan penelitian Bab ini membahas tentang gambaran umum mengenai pendidikan Islam bagi anak dalam keluarga buruh tani di Desa Selopajang Barat Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2014. BAB IV: Pembahasan Bab ini membahas tentang analisis mengenai pendidikan Islam bagi anak dalam keluarga buruh tani di Desa Selopajang Barat Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun 2014.
BAB V: Penutup Bab ini memuat kesimpulan dan saran-saran yang dibuat oleh penulis.
15
3. Bagian Akhir
Bagian ini terdiri atas daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat hidup penulis.
16
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Islam
1. Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan berasal dari bahasa Yunani, paedagogy, yang mengandung makna seorang anak yang pergi dan pulang sekolah diantar seorang pelayan. Sedangkan pelayan yang mengantar dan menjemput dinamakan paedagogos. Dalam bahasa Romawi, pendidikan diistilahkan dengan educate yang berarti mengeluarkan sesuatu yang berada di dalam. t
Dalam bahasa Inggris, pendidikan diistilahkan to educate yang berarti memperbaiki moral dan melatih intelektual (Suwamo, 2006:19). M enurut kamus besar Bahasa Indonesia, pendidikan yaitu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan m anusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik (Depdiknas, 2008:326).
Secara umum dan m endasar Driyakarya mengatakan bahwa pendidikan adalah upaya memanusiakan m anusia muda. Pengangkatan m anusia ke taraf insani itulah yang disebut mendidik. Pendidikan adalah pemanusian manusia m uda (Tim pengem bangan MKDK IKIP Semarang,
1990:2).
Pendidikan Islam pada dasarnya memiliki tiga pengertian yaitu:
17
Islami, yakni pendidikan yang dipahami dan dikembangkan dari ajaran dan nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam sumber dasarnya, yaitu Alquran dan hadis. Dalam pengertian ini, pendidikan Islam dapat berwujud pemikiran dan teori pendidikan yang mendasarkan diri atau dibangun dan dikembangkan dari sumber-sumber dasar tersebut atau bertolak dari spirit Islam. Kedua, pendidikan Islam adalah pendidikan ke-
Islaman atau pendidikan agama Islam, yakni upaya mendidik agama Islam atau ajaran dan nilai-nilainya agar menjadi way o f life (pandangan hidup) dan sikap hidup seseorang. Ketiga, pendidikan Islam adalah pendidikan dalam Islam, atau proses dan praktek penyelenggaraan pendidikan yang berlangsung dan berkembang dalam realitas sejarah umat Islam. Dalam pengertian ini, pendidikan Islam dalam realitasnya mengandung dua kemungkinan, yaitu pendidikan Islam tersebut benar-benar dekat dengan identitas Islam dan atau mungkin mengandung jarak atau kesenjangan dengan identitas Islam (Uhbiyati, 2009:9).
Pendidikan agama Islam juga bisa di artikan sebagai usaha yang lebih khusus yang ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagamaan subjek didik agar lebih mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam (Achmadi, 1992:20).
Pendidikan agama Islam merupakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertaqwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam
18
bimbingan pengajaran latihan serta penggunaan pengalaman (Ramayulis, 2005:21).
Menurut Zakiah Darajat (1992:86), pendidikan agama Islam ialah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup. Sedangkan menurut
Ahmad Tafsir, pendidikan agama Islam adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam (Majid & Andayani, 2004:130).
Jadi, berdasarkan beberapa definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa Pendidikan Islam adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan berdasarkan Alquran dan hadis untuk mengembangkan fitrah keberagamaan subjek didik agar lebih mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam.
2» Dasar Pendidikan Islam
Dasar pendidikan Islam merupakan landasan operasional yang dijadikan untuk merealisasikan dasar ideal/sumber pendidikan Islam.
Menurut Hasan Langgulung, dasar operasional pendidikan Islam terdapat enam macam, yaitu: historis, sosiologis, ekonomi, politik dan administrasi, psikologis, dan filosofis, yang mana keenam macam dasar itu berpusat
19
Dalam Islam, dasar operasional segala sesuatunya adalah agama, sebab agama menjadi frame bagi setiap aktivitas yang bernuansa keislaman. Dengan agama maka semua aktivitas kependidikan menjadi bermakna, mewarnai dasar lain, dan bernilai ubudiyah. Oleh karena itu dasar keenam diatas perlu ditambah lagi yaitu agama.
a. Dasar Historis Dasar historis adalah dasar yang berorientasi pada pengamalan pendidikan masa lalu, baik dalam bentuk undang-undang maupun peraturan-peraturan, agar kebijakan yang ditempuh masa kini akan lebih baik.
b. Dasar sosiologi Dasar sosiologi adalah dasar yang memberikan kerangka sosiobudaya, yang mana dengan sosiobudaya itu pendidikan dilaksanakan. Dasar ini juga berfungsi sebagai tolok ukur dalam prestasi belajar.
c. Dasar ekonomi Dasar ekonomi adalah yang memberikan perspektif tentang potensi-potensi finansial, menggali dan mengatur sumber-sumber, serta bertanggung jawab terhadap rencana dan anggaran pembelanjaannya. Misalnya, karena pendidikan dianggap sebagai sesuatu yang luhur, maka sumber-sumber finansial dalam menghidupkan pendidikan harus bersih, suci dan tidak bercampur
20
dengan harta benda yang syubhat Ekonomi yang kotor akan menjadikan ketidak berkahan hasil pendidikan.
d. Dasar Politik dan Administratif Dasar politik dan administrasi adalah dasar yang memberikan bingkai ideologis yang digunakan sebagai tempat bertolak untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan dan direncanakan bersama.
e. Dasar Psikologi Dasar psikologis adalah dasar yang memberikan informasi tentang bakat, minat, watak, karakter, motivasi dan inovasi peserta didik, pendidik, tenaga administrasi, serta sumber daya manusia yang lain.
f. Dasar Filosofis Dasar filosofis adalah dasar yang memberi kemampuan memilih yang terbaik, memberi arah suatu sistem, mengontrol dan memberi arah kepada semua dasar-dasar operasional lainnya.
g. Dasar Religius Dasar religius adalah dasar yang diturunkan dari ajaran agama (Mujib, 2006: 44-47).
Dasar pendidikan Islam terdapat pada Q.S Al Alaq ayat 1-5:
\ t*
21
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (Depag RI,
2005:597). Dari ayat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa seolah-olah
Tuhan berkata hendaklah manusia meyakini akan adanya Tuhan Pencipta manusia (dari segumpal darah), selanjutnya untuk memperkokoh keyakinan dan memeliharanya agar tidak luntur hendaklah melaksanakan pendidikan dan pengajarannya.
3. Tugas dan Fungsi Pendidikan Tugas pendidikan islam senantiasa bersambung dan tanpa batas.
Hal ini karena hakikat pendidikan Islam merupakan proses tanpa akhir sejalan dengan konsensus universal yang ditetapkan oleh Allah Swt. dan Rasulnya (Mujib & Mudzakkir, 2006:51). Hal ini sesuai dengan Q.S Al- Hijr ayat 99:
Artinya: “Dan sembahlah Tuhanmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu” (Depag RI, 2005:267).
22
didik. Pendidikan tauhid dilakukan dengan pemberian pemahaman terhadap dua kalimat syahadat, pemahaman terhadap jenis-jenis tauhid
(Rububiyah, Uluhiyah, & sifat dan asma), ketundukan kepatuhan, dan
keikhlasan menjalankan Islam dan menghindarkan dari segala bentuk kemusyrikan. Sedang pendidikan pengembangan tabiat peserta didik adalah mengembangkan tabiat itu agar mempu memenuhi tujuan penciptaannya, yaitu beribadah kepada Allah S w t dan menyediakan bekal untuk beribadah, seperti makan dan minum (Mujib & Mudzakkir 2006:51- 52).
Fungsi pendidikan agama Islam secara makro adalah memelihara dan mengembangkan fitrah dan sumber daya insani yang ada pada subjek didik menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma Islam, atau dengan istilah lain yang lazim digunakan yaitu menuju terbentuknya kepribadian muslim, dengan mengembangkan wawasannya, jati dirinya, kretivitasnya, menginternalisasikan nilai-nilai insaniah dan
illahiyah yang dapat menopang dan memajukan kehidupannya baik
individu maupun sosial di dunia dan akhirat (Mansur, 2005:333).Berikut ini adalah fungsi pendidikan Islam:
a. Mengembangkan wawasan yang tepat dan benar mengenai jati diri manusia, alam sekitarnya dan mengenai kebesaran-kebesaran Ilahi, sehingga tumbuh kreativitas yang benar.
23
b. Mensucikan diri manusia dari syirik dan berbagai sikap hidup dan perilaku yang dapat mencemari fitrah kemanusiaannya, dengan menginternalisasikan nilai-nilai insani dan Ilahi pada subjek didik.
c. Mengembangkan ilmu pengetahuan untuk menopang dan memajukan kehidupan baik individu maupun sosial (Mansur, 2005:334).
Menurut Kurshid Ahmad dalam bukunya Mujib & Mudzzakir (2006:69). Fungsi pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
a. Alat untuk memelihara, memperluas dan menghubungkan tingkat- tingkat kebudayaan, nilai-nilai tradisi dan sosial, serta ide-ide masyarakat dan bangsa.
b. Alat untuk mengadakan perubahan, inovasi, dan perkembangan yang secara garis besarnya melalui pengetahuan dan skill yang baru ditemukan, dan melatih tenaga-tenaga manusia yang produktif untuk menemukan perimbangan perubahan sosial dan ekonomi.
4. Tujuan Pendidikan Islam
Menurut Wiji Suwamo (2006:33-34), tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan menurut jenisnya, terbagi dalam beberapa jenis, yaitu tujuan nasional, instutisional, kurikuler, dan instruksional. Tujuan nasional adalah tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh suatu bangsa. Sementara itu tujuan instutisional adalah tujuan pendidikan yang ingin dicapai suatu lembaga pendidikan, sedangkan tujuan kurikuler adalah tujuan pendidikan
24
instruksional adalah tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh suatu pokok atau sub-pokok bahasan tertentu.
Adapun tujuan utama pendidikan Islam adalah membina dan mendasari kehidupan anak didik dengan nilai-nilai agama dan sekaligus mengajarkan ilmu agama Islam, sehingga ia mampu mengamalkan syariat Islam secara benar sesuai pengetahuan agama. Tujuan pendidikan Islam yang sejalan dengan tujuan ajaran Islam itu sendiri, yaitu mempertinggi nilai-nilai akhlak, sehingga mencapai tingkat akhlakul karimah. Faktor kemuliaan akhlak dalam pendidikan agama Islam dinilai sebagai faktor kunci dalam menentukan keberhasilan pendidikan yang menurut pandangan Islam berfungsi untuk menyiapkan manusia-manusia yang mampu menata kehidupan yang sejahtera di dunia dan akhirat (Said, 1994:38).
Menurut Bemadib dalam bukunya Suwamo (2006:34-35), membedakan enam tujuan pendidikan yaitu: a. Tujuan Umum
Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai di akhir proses pendidikan, yaitu tercapainya kedewasaan jasmani dan rohani anak didik.
b. Tujuan Khusus Tujuan khusus adalah pengkhususan tujuan umum atas dasar, usia, jenis kelamin, sifat, bakat, inteligensi, lingkungan sosial-budaya,
25
c. Tujuan tidak lengkap Tujuan tidak lengkap adalah tujuan yang menyangkut berbagai aspek manusia, misalnya aspek psikologis, biologis, atau sosiologis saja.
d. Tujuan sementara Tujuan sementara adalah tujuan yang sifatnya sementara.
Ketika tujuan sementara berhasil dicapai, tujuan itu akan ditinggalkan dan diganti dengan tujuan lain.
e. Tujuan intermediet Tujuan intermediet adalah tujuan perantara bagi tujuan lainnya yang pokok.
f. Tujuan insidental Tujuan insidental yaitu tujuan yang dicapai pada saat-saat tertentu.
Sedangkan menurut Muhaimin (2004:78) tujuan pendidikan Islam adalah untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt. serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Tujuan akhir pendidikan Islam adalah berkaitan dengan penciptaan manusia di muka bumi ini, yaitu membentuk manusia sejati, manusia abid yang selalu mendekatkan diri kepada Allah, melekatkan sifat-sifat Allah
26 khalifatul fil ard (Ahid, 2010:46). Hal ini seperti yang diterangkan dalam
Q.S Adz Dzariyat ayat 56: Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (Depag RI, 2005:523).
Dengan demikian tujuan pendidikan agama Islam adalah dalam rangka untuk menumbuhkan pola kehidupan manusia yang utuh melalui latihan kejiwaan, kecerdasan otak penalaran, perasaan dan indera. Jadi pendidikan itu harus melayani pertumbuhan manusia dalam semua aspek baik aspek spiritual, intelektual, imajinasi, jasmaniah, maupun bahasannya. Pendidik pada dasarnya mendorong semua aspek tersebut ke arah keutamaan serta pencapaian kesempurnaan hidup (Mansur, 2005:333).
5. Problematika Pendidikan Islam Saat ini kondisi pendidikan di Indonesia masih memprihatinkan.
Berbagai kebijakan yang ada terlihat masih belum mampu mengurai simpul permasalahan pendidikan di tanah air. Bila dirinci, permasalahan dunia pendidikan Indonesia, setidaknya berkutat pada beberapa hal, yaitu:
a. Belum optimalnya kegiatan pembelajaran Hal ini terkait dengan belum optimalnya masalah pembelajaran
27
sarana prasarana pendidikan di daerah, minus ini sungguh mengenaskan. Masih banyak ditemui peserta didik yang harus belajar di gedung yang tidak beratap dan tidak berlantai. Juga banyak dijumpai peserta didik kita yang harus belajar tanpa menggunakan tempat duduk; sekedar lesehan di ubin dan sebagainya.
b. Adanya kecurangan dalam data Keberadaan data nasional yang diperoleh dari hasil ujian nasional, tidak sepenuhnya didapat melalui proses ujian nasional yang penuh kejujuran. Hasilnya, walaupun secara kuantitatif menunjukkan peningkatan adanya signifikan kenaikan nilai hasil pembelajaran, namun secara kualitatif proses pelaksanaannya banyak dijumpai praktik-praktik kecurangan.
c. Adanya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) Sudah menjadi rahasia umum bahwa masih banyak birokrat di bidang pendidikan yang melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN). Dugaan adanya birokrat kita yang menjual kuota calon pegawai negeri sipil (CPNS) tenaga pendidik dengan harga yang fantastis dan tidak murah bahkan tidak teijangkau oleh kondisi ekonomi membuat input dari aparatur negara kita dapat dipertanyakan
(Baharuddin & Makin, 2010:3).
d. Kualitas pendidikan Indonesia masih termasuk negara yang kualitas manusianya
28
pendidikan, tersebut, diantaranya raw inputnya sendiri, yaitu manusia yang akan diproses di dunia pendidikan, instrumen inputnya, baik berkenaan dengan gurunya, kurikulum, sarana fasilitas, buku daras, dan lain sebagainya.
Kualitas pendidikan tidak hanya diukur dari kemajuan intelektualnya saja, tetapi juga harus ditinjau dari segi mental, misalnya etos kerja, disiplin semangat belajar, kemandirian, dan sebagainya, yang juga dari sudut ini output pendidikan kita juga lemah, e. Pemerataan pendidikan
Di dalam Undang-Undang No.2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan Nasional Bab II Pasal 5 menyebutkan “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan”.
Diktum diatas perlu dikutip untuk dapat dimaklumi betapa semangat perundang-undangan kita untuk menyahuti pemerataan pendidikan, akan tetapi kenyataannya hal itu belum bisa diwujudkan. Ada beberapa faktor penyebabnya:
1) Faktor ekonomi Masih banyaknya masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan, sehingga pendidikan menjadi “barang mahal” bagi mereka. Ketidakmampuan mereka menyekolahkan anaknya sehingga membuat anak tidak sekolah maupun drop out.
29
2) Sosial kultural Kondisi sosial kultural sebagian orang tua juga sangat berpengaruh untuk tidak menyekolahkan anaknya, disebabkan karena sekolah menurut anggapan mereka tidak banyak memberi harapan untuk kecerahan masa depan anak. Dengan demikian hal ini memperlemah semangat orang tua dan anak untuk memasuki sekolah.
3) Daya tampung yang terbatas Daya tampung yang terbatas pada lembaga-lembaga pendidikan juga memberi peluang bagi tidak meratanya pendidikan. Masih ada daerah-daerah yang kekurangan sarana tempat belajar sehingga menjadi kendala bagi peserta didik untuk belajar,
f. Kurikulum Ada beberapa hal yang menjadi masalah di seputar kurikulum.
Pertama, terlalu sentralistik, kurang menunjukkan ciri dan spesifik kedaeralian, baik dalam bentuk geografis maupun sosial budaya.