Hubungan Pendekatan Latihan Massed Practice dan Distributed Practice Terhadap Ketepatan Pukulan LOB Pemain Bulutangkis - Universitas Negeri Padang Repository

J URNAL

`

」um
al

I SSN: 2527- 645X

ル ″ ssα ″ α

Vo1 1, N0 2, November 2016

J URNAL Mc“

ssα

α


Terbit dua Kali setahun Bulan Mei dan November.

jurnal
ilmiah nasional
Focus and Scope; Jurnal Menssana merupakan
Olahraga,
Pendidikan
pada
bidang
yang
mengacu
memuat karya tulis ilmiah
Kesehatan dan Rekreasi

yang

PenanggungJawabl

lnsuredEditor

Vice


Wakil penanggungjawabl
lnsured Editor
D*an redaksi I Edilorial Board
Ketua/

Chiet

DekanFlKUNP
Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga

Prof. Dr. Syafruddin, M.Pd

Chief
Anggota /Board
WakilKelialVice

Dr. Khairuddin, M-Kes', AIFO
Prof. Dr. Syahrial B' M.Pd
Dr. Emral, M.Pd
Dr.Damrah, M.Pd


Mitra Bestari/

PeerRevtbwer

Proi Moh. Taib
(Universitas Kebangsaan Malaysia)
Dr. Wasis D DwiYogo
(Universitas Negeri Malang)

Prof. Dr. Toho Cholik Mutohir
(Universitas Negeri SurabaYa)
Prof. Dr.Agus Mahendra
(Universitas Pendidikan lndonesia)
Prof. Dr.Moch. Asmawi, M.Pd
(Universitas Negeri Jakarta)

Editor
lT


Nurul lhsan
Sefri HardiansYah

Support

AseP Sujana WahYuri
Arie Asnaldi

Sekretariat
ctr"rbsite ":'

.rt

,ri

Kantor Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas
llmu Keolahragaan UNP
Jl. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang 25131
lepone: 0751 -7059901 Fax: 0751-7059901


''
. ieiib ..D
'j 0rit

httpJ/eioumal.uno.ac.id/index.php/menssanafiU
JumalMenssana@gmail.com

:

l SSN: 2527- 645X

Jvrnal Menssana
Vol. 1, No. 2, November 2016

HUBUNGAN PENDEKATAN LATIHAN MASSEDPRACT'CE DAN
DISTRIBTJTED PRACTICE TERHADAP KETEPATAN PUKULAN LOB
PEMAIN BULUTANGKTS
Oleh

Arie Asnaldi


Abstrak: Metode penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi espeimental)'
Populasi penelitian ini berjumlah 47 oang, sedangkan sampel ditetapkan

secara purpos ive sampting, yaitu: 26 orang pemain putra. Tes yang digunakan
adalah tes ketepatan pukulan lob. Sedangkan analisis data yang digunakan
adalah uji-t. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Pendekatan latihan Massed
Practice memberikan pengaruh teihadap ketepatan pukulan /ob , hasil yang
diperoleh tnitrng > ttao"t = 26,98 > '1,782' 2) Pendekatan latlhan Distibuted
Practice memberikan pengaruh terhadap ketepatan pukulan lob, hasil yang
diperoleh ttitung trabel = B,4o > 1,782. 3) Pendekatan latihan Massed Practice

)

teblfr berpenlaruh dibandingkan dengan Pendekatan latlhan Distibuted
Practice untuk meningkatkan ketepatan pukulan /ob, dimana hasil yang
diperoleh

thitung >trabd


=(13,66) < (1,796)'
memprihatinkan ini yang tentu saja

PENDAHULUAN

akan terkait erat dengan Pola
pembinaan bulutangkis secara
nasional yang terkoordinir dan

Beberapa tahun terakhir ini,
prestasi atlet bulutangkis lndonesia

mengalami Penurunan. Pada
pertandingan terakhir, sePerti:

terkontrol termasuk ujung tombak
pembinaan prestasi itu sendiri yaitu

Kejuaraan Bulutangkis Cina OPen,


lndonesian OPen,

lndia

klub-klub Bulutangkis Yang sudah

OPen,

Mataysia Open, JaPan oPen, Korea

cukup banYak berkembang

open, Denmark oPen, maupun Pada
olimpiade terakhir dimana lndonesia

lndonesia. Salah satu diantara klub-

klub tersebut adalah PB Andalas
Jaya yang berada di Pusat kota


tanpa gelar satupun yang diraihnya.
Penurunan Prestasi bulutangkis

lndonesia menjadi

kePrihatinan

bersama bagi

Pemerintah,

Padang

Secara ideal

Pemain

bulutangkis haruslah memiliki teknik
dasar yang baik diiringi kondisi fisik


pengurus, pelatih serta masyarakat.

dan mental Yang baik juga, sePerti
Lin Dan ia memiliki Postur Yang

Untuk itu, perlu mencari solusi dari

penurunan prestasi

di

yang

20

I SSN: 2527- 645X

Jurnal Menssana
Vol. 1, No. 2, November2016


ideal sebagai seorang atlet
bulutangkis, disamping itu ia

pada saat pemain PB Andalas jaya

memiliki srnash yang

pertandingan

Kota

kencang,

Padang

melakukan

dan saat

latihan

netting yang tipis, akurasi ketepatan

terlihat kemampuan teknik dasar

lob yang bagus, jarang melakukan

yang masih belum dikuasai dengan

kesalahan dalam servis, dan
memiliki mental bertanding yang

baik seperti teknik pukulan smasF,,

bagus. Karena dengan modal itulah

dive, dropshot, lob, servis, net play,
olah kaki dan pola-pola pukulan

Lin Dan memilki prestasi yang luar

sehingga pemain

biasa yaitu

2

kali luara olimpiade

tidak

bisa

menampilkan permainan terbaiknya.

Yang jelas menonjol adalah pada

dan 5 kali juara dunia.

pukulan /ob, mengingat pukulan /ob

Provinsi Sumbar merupakan

satu

salah satu daerah yang tidak pernah

merupakan salah

absen mengirim atletnya

pukulan yang sangat penting dalam

pada

teknik

kejuaraan tingkat wilayah maupun

permainan bulutangkis.

nasional. Sebagai buktinya dimana

merupakan pukulan melambung

pada tahun 2012 allel bulutangkis

shuttle cock yang diarahkan tinggi

Provinsi Sumbar lolos

pekan

kebelakang wilayah lawan. Pukulan

Riau. Kota
Padang adalah salah satu kota di
Provinsi Sumbar yang memPunYai

lob ini bertujuan untuk mendesak

peran aKif dalam kemajuan prestasi

sehingga serangan selanjutnya bisa

bulutangkis. Di Kota Padang sendid
Bulutangkis) salah satu diantaranya

menerobos pertahanan lawan,
selain itu pukulan lob juga dapat
sebagai pukulan untuk bertahan

adalah PB Andalas JaYa

atau lazim disebut defensive lob.

Olahraga Nasional

di

Lob

posisi lawan, agar posisi lawan yang

stabil berubah menjadi kacau

telah banyak berdiri PB (Persatuan
Yang

berada di pusat kota Padang. PB
Andalas jaya Kota Padang berlatih

METODE

dilapangan indor dengan jadwal

Penelitian

latihan lima kali dalam satu minggu.

melihat pengaruh hasil latihan
terhadap penyampaian materi

Berdasarkan pengamatan
yang selama ini peneliti lakukan,

ini

dimaksudkan untuk

latihan dengan
21

menggunakan

I SSN: 2527- 645X

Jurnal Menssana
Vol. I, No- 2, November 2016

pendekatan dengan metode latihan

akhir (posl tesl) setelah 16

massed practice dan distributed

perlakuan didapat skor tertinggi 19

p

skor terendah 13 rata-rata

ractice terhadap ketepatan pukulan

kali

15,31,

dan standard deviasi (SD) 1,80.

/ob pemain bulutangkis.

Berdasarkan analisis data test

Rancangan penelitian ini terdiri dari

dua kelompok sampel

dengan

awal {pre fesf) kelompok Distibuted

proses penelitian yang dilaksanakan

Practice dengan jumlah samPel 13

dalam tiga tahapan

orang diperoleh skor tertinggi 14,
skor terendah 7 , rala'.ata (mean\
10,31, dan standard deviasi (SD)

melaksanakan

yaitu:

tes awal (pretest)

yang bertujuan memperoleh data
Jaya

,93. Selanjutnya dari analisis test
akhir (posf fesf) setelah 16 kali

Padang. Kemudian sampel dibagi

perlakuan didapat skor tertinggi 17

menjadi dua kelompok dengan cara

skorterendah 8 rata-rata 11,85, dan

awal tentang ketepatan /ob pemain

bulutangkis

PB

Andalas

ordinlly matched pairing agar

1

kdua

standard deviasi (SD) 2,38.

Sebelum eksPerimen diberikan

sampel bisa homogen. Selanjutnya

dilakukan penentuan

kelompok

mana yang akan

diberikan

kepada sampel, terlebih dahulu
dilakukan tes awal (Pre fesf) guna

metode latihan massed practice dan

memperoleh data awal. Seteiah
data awal didapatkan lalu kelompok

distibuted practice.

telah dibagi berdasarkan maching

perlakuan (treatment) pendekatan
TahaP

selanjutnya dapat dilakukan tes

setelah itu diberikan

akhir (post fesf.).

sebanyak
banyaknya

16 kali

latihan

Pertemuan,

hari latihan

dalam

seminggu adalah tiga kali yaitu pada

HASIL PENEL]TIAN

hari senin, rabu, jumat, minggu,
lama latihan dalam satu kali

Berdasarkan analisis data test

awal (Pre tesf) kelomPok Massed
Practice dengan jumlah samPel 13

pertemuan adalah 90 menit, senin,

rabu dan jum'at Pukul 16.00-17.30

orang diperoleh skor tertinggi 14'
skor terendah 7, 'alatala (meanl
10,15, dan standard deviasi (SD)

dan hari minggu pukul 08.00-09.30.

1,99. Selanjutnya dari analisis test

lebih akurat maka perlu

Untuk mendaPatkan data Yang

22

kiranYa

I SSN: 2527- 645X

Jurnal Menssana
Vol. '1 , No. 2, November 2016

dilakukan pengkaiian

tentang

Practice adalah kegiatan dengan

metodologi dan kalian teori yang

alokasi istirahat diantara percobaan

mendukung terhadap

suatu

relative pendek atau tanpa istirahat

penelitian. Dengan menggunakan
pendekatan ilmiah dan dibuat

sama sekali apabila dibandingkan

dengan panjang atau

berdasarkan teori tertentu serta

percobaan (latihan).

lamanya

dilakukan dalam suatu metode yang

Proses belajar teknik tidak

sistematis dengan langkahJangkah

boleh terhenti-henti (terputus-putus)

maupun prosedur yang benar, maka

dalam waktu yang lama antara

diharapkan hasil penelitian ini dapat

setiap satuan latihan, karena dapat

diterima kebenarannya.

mengurangi efekitifitas

latihan.

Dengan demikian latihan tekhnik
yang baik itu adalah latihan yang

Pada hasil posf test kelompok

Massed Practice terhadap
ketepatan pukulan lob pemain
bulutangkis PB Andalas Jaya

tanpa terputus-putus sehingga akan

Padang dari tes awal dan tes akhir

menciptakan otomatisasi

dari skor rata-rata 10,15 pada pre
,esf menjadi '15,31 pada posf fesr.

setiap gerakan yang dilakukan.

Hal ini berarti hipotesis penelitian

diartikan sebagai latihan

yang mengatakan Massed Practie
berpengaruh terhadap ketepatan

dilakukan beberapa menit sampai
beberapa jam atau sejumlah bentuk

pukulan lob dapat

latihan yang dilakukan puluhan
bahkan ratusan kali percobaan
untuk setiap unit latihannya. Bila

dilakukan secarEl terus menerus

Massed practice

diterima

kebenarannya. Terjadi peningkatan

ini kemungkinan disebabkan oleh
adaptasi teknik dari Massed

pada

selalu
yang

dilihat dari kegiatan yang dilakukan,

maka massed practice memiliki ciri

Practice ini pemain dituntut sangat
aktif untuk melakukan gerakan yang

yang sama dengan kekuatan yang

di instruksikan pelatih.

bersumber energi aerobik, karena

untuk setiap kegiatan

Massed practice adalah bentuk

pembelajaran motorik,

yang

dilakukan tidak diselingi dengan
masa waKu istirahat. lni berati
bahwa untuk jumlah satu tugas

dimana

bentuk gerakan yang dipelajari akan

dilakukan tanpa berhenti. Massed

23

i SSN: 2527- 645X

Jurnal Menssana
Vol. 1, No.2, November 2016

Massed Practice lebih

dilaksanakan sekaligus, kegiatan ini

tepat

memiliki konsekuensi lain Yaitu
terkurasnya glikogen alat sebagai

digunakan diawal sesi latihan dan

cadangan energi yang menimbulkan

pada massed practice

rasa lelah.

tercipta satu keterbiasaan terhadap

bagi pemain yang terlatih. Dimana

jelek

dibandingkan dengan distibuted

menerus dang berulang-ulang.

Pada hasil post fesf kelomPok

practice. Selanjutnya ditambahkan

Distributed Practice

bahwa beberapa sesi unjuk kerja
menjadi rusak dibawah Massed

practice,

terhadaP

ketepatan Pukulan lob Pemain
bulutangkis PB Andalas JaYa

ini

disebabkan karena
kelelahan yang dialami Pada saat
latihan yang dilakukan. Namun

dilihat dari unjuk kerja

akan

tugas gerak Yang dilakukan karena
kegiatanya dilakukan secara terus

Unjuk kerja dibawah kondisi

Massed Practice lebih

ini

Padang dari tes awal dan tes akhir

dari skor rata-rata 10,31 Pada Pre
fest menjadi 11,85 Pada Posf tesf.
Hal ini berarti hipotesis penelitian

Yang

diberikan pada pemain yang terlatih

yang mengatakan Distibuted
Pnctie berPengaruh terhadaP

dan

mempunyai motivasi Yang
tinggi, kelompok massed Practice

ketepatan Pukulan lob

lebih baik dibandingkan distributed
practice. Pada kelomPok massed

dapat

diterima kebenarannYa. Teriadi
peningkatan ini kemungkinan

practice lebih baik ketika tingkat
keterampilan Pemain tinggi dan
ketika kinerja puncak pada belaiar
keterampilan lebik baik digunakan.
Massed practice lebih disukai bila

disebabkan oleh adaptasi teknik dari

keterampilan sangat bermakna,
ketika motivasi tinggi, dan bila ada

Distibuted Practice adalah
Praktek yang diselingi dengan

dukungan dari tugas gerak Yang

istirahat. Distibuted Practice adalah

baru. Sejauh gerak tugas Yang lama
bias diimbangi tanPa mengurangi

Yang

Distibuted Practice

ini

diberikan waktu

jeda/istirahat

Pemain

setelah melakukan sebuah gerakan.

memperaktekan gerakan

jumlah pembelajaraan, efisinsi dari

dipelajari dengan mengatur secara
selang-seling antara waktu praktek

sesi latihan daPat

dan waktu istirahat.

ditingkatkan.

24

Distibuted

I SSN 12527- 645X

Jurnal Menssana
Vol. 1, No. 2, November 2016

ngulang maka gerakan semakin
bisa dikuasai. MisalnYa Pada saat
pemain mempela.iari Pukulan lob

Practice adalah kegiatan latihan
dengan alokasi jumlah istirahat yang

relatif lama setiap Percobaan
dlbandingkan dengan lamanYa

bulutangkis, semakin

banYak

mengulangi maka gerakanya nya
semakin dikuasai dan ketepatan lob

percobaan yang dilakukan.

Berdasarkan PendaPat diatas
dapat diartikan bahwa distibuted

bulutangkis nya Pun meningkat.

BeberaPa

practice adalah suatu kegiatan atau

hasil

Penelitian

dilakukan

tentang pembelalaran motorik yang

dengan alokasi istirahat diantara

menggunakan bentuk tersebut,

percobaan diselingi dengan istirahat

menyebutkan

dalam suatu rangkaian gerakan atau

kemampuan motorik sesuai dengan

percobaan (Latihan). Sehingga pada

cara tersebut, distributed practice
kelihatanya lebih sesuai dengan

praktek latihan Yang

distibuted Practice ada pengaturan
giliran melakukan gerakan beraPa

tidak

semua

gerakan yang bersifat fine motoik.

kali, kemudian istirahat dan setelah

Subjek yang berlatih

itu

melkukan gerakan kembali.

memamfaatkan priode istirahat satu

Bentuk unjuk rasa ini sama dengan
bentu latihan interval training guna

menit atau satu hari dalam masa

untuk meningkatkan daYa

tahan

kerja yang lebih baik setelah 20 kali

Pengaturan waktu latihan erat

mencoba dibandingkan dengan
latihan sec:rra terus menerus.
Sedangkan apabila dikaitkan

dengan

percobaan, menghasilkan unjuk

anaerobik.

hubungannYa dengan Perhitungan

sebaiknYa setiap

dengan intelegensi motorik

mengulang-ulang

(koordinasi gerak) tinggi, Distributed

melakukan gerakan keteramPilan

practice merupakan pilihan yang

yang dipelajari agar hasil belaiarnya

paling sesuai dengan

yang berupa Penguasaan gerakan

motorik. Artinya apabila dikaitkan

bisa

Mengenai

dengan system energy atau tenaga,

banyaknynya ulangan, secara
umum dapat dikatakan bahwa

distributed practice lebih cocok

semakin banyak

tugas gerak ini tinggi, rumit, tugas

beberapa
pemai n

kali

memadai.

belajar

apabila energi yang dibutuhkan dari

mengulang-

25

l SSN: 2527- 645X

Jumal Menssano
Vol. 'l , No. 2, November 20 16

statistik dengan selisih mean
Massed practice 15,31 dan

dilakukan dalam waktu yang relative

lama, tugas ini memberikan arti
khusus dan motivasi pembelajar

Distibuted Practice 11,85, ini berarti

Pada hasil post test kelompok

memberikan latihan dengan
menggunakan Massed Practice

Massed Practice dan kelompok

memberikan pengaruh yang lebih

Distibuted Practice

baik dibandingkan

rendah.

terhadap

dengan

ketepatan pukulan lob pemain
bulutangkis PB Andalas Jaya

Distibuted Practice.

Padang dengan skor rata-rata 15,31

pembelajaran motorik,

pada kelon,pok Massed

Practice

bentuk gerakan yang dipelajari akan

kelompok

dilakukan tanpa berhenti. Massed

Distibuted practice dengan nilai
rata-rata 1 ils dan dengan hasil

Practice adalah kegiatan dengan
alokasi istirahat diantara percobaan

(13,66)

relative pendek atau tanpa istirahat

'j) itu artinya hipotesis
diterima. i , ..i ini berarti hipotesis
penelitian yang mengatakan

sama sekali apabila dibandingkan

sedangkan pada

penghitung..,, , hipotesis

trrituns

Massed practice adalah bentuk

> tuo"r (1,7:

dengan panjang atau

dimana

lamanya

percobaan (latihan). Proses belajar

Mas'sed Pr",.

teknik tidak boleh

dari

(terputus-putus) dalam waktu yang

lice lebih berpengaruh
pada Distibuted Practice

terhenti-henti

diterima da:: inemberikan pengaruh

lama antara setiap satuan latihan,

yang signifikan terhadap ketepatan

karena dapat mengurangi efekitifitas

pukulan lob pemain bulutangkis PB

latihan. Dengan demikian latihan

Andalas Jaya Padang.

Hasil

tekhnik yang baik itu adalah latihan

pengujian h;potesis menunjukan
bahwa se,:.ara keseluruhan, skor

yang dilakukan secara terus
menerus tanpa terputus-putus

kelompok Massed Practice lebih

sehingga akan

tinggi dari pada yang

diberikan

otomatisasi pada setiap gerakan

Distibuted practice.

Kelompok

menciPtakan

yang dilakukan.

Distibuted Practice

Massed Practice lebih baik dari
kelompok Distibuted practice. Hal
ini dapat dilihat dari hasil analisis

adalah

suatu kegiatan atau praktek latihan

yang dilakukan dengan
26

alokasi

I SSN: 2527- 645X

Jurnal Menssana
Vol. 1, No. 2, November 2016

istirahat diantara

percobaan

kepada pemain untuk meningkatkan

iiiselingi dengan istirahat dalam
suatu rangkaian gerakan atau

ketepatan pukulan lobnya. Agar

mampu menguasai

percobaan (Latihan). Sehingga pada

pukulan /ob secara maksimal.

ketepatan

distibuted Practice ada pengaturan
giliran melakukan gerakan berapa

pembahasan yang telah dipaparkan

kali, kemudian istirahat dan setelah

terdahulu, maka dapat dikemukakan

itu

beberapa kesimpulan

Berdasarkan analisi data dan

melkukan gerakan kembali.

Bentuk unjuk rasa ini sama dengan

berikut:

bentu latihan interval training guna

1

untuk meningkatkan daya

.

sebagai

Pendekatan latihan Massed
Practice memberikan pengaruh

tahan

anaerobik.

terhadap ketepatan pukulan /ob

Kedua metode di atas disusun

hasil yang diperoleh tnitrng

berdasarkan kesamaan intensitas,

dan durasi atau lamanya

tt"u"r

= 26,98 > 1,782.

waktu

latihan. Berdasakan

>

,

2. Pendekatan latihan Distibuted

hasil

Practice memberikan pengaruh

penelitian Massed Pnctice lebih

terhadap ketepatan pukulan /ob,

baik dari pada Distibuted Practie.

hasil yang diperoleh

Dalam proses latihan

Massed

= 8,40 > 1,782.

Practice merupakan bentuk latihan

3. Pendekatan

yang dilakukan secara terus

latihan

Practice lebih

menerus tanpa jeda/waktu istirahat.

trrituns

>

ttauer

Massed

berpengaruh

Dalam latihan ketepatan pukulan

dibandingkan dengan Pendekatan latihan Distibuted Practice

lob pemain diberikan latihan secara

untuk meningkatkan

terus menrus agar pemain mampu

pukulan /ob, dimana hasil yang

menguasai apa yang diberikan

diperoleh hitrng >q"b"t =(13,66) <

pelatih dengan cepat pula.

Salah satu c€lra

ketepatan

(1,7e6).
untuk

meningkatkan ketepatan pukulan

DAFTAR RUJUKAN

lob adalah dengan Massed Practice.
Donie. 2009. Pembinaan
Bulutangkis Presfasi. Wineka Media.
Padang

Dengan adanya metode Massed
Practice ini maka sangat dianjurkan

27

I SSN: 2527- 645X

Jurnal Menssana
Vol- 1, No. 2, November 20'16

Khairuddin. 2001. Pedoman
Permai n an Bul utangkis. Padang:
UNP.

Tohar. 1992. Olahraga

Stevan R. Murray, D.A., and Brian
E. Uderman. 2003. Massed
Versus Distributed
Practice : Which is Befter?.
(Online), Vol. 28, NO. 1 (
www. Cahperd ioumal.com.
Diakses 9 maret 2014).

Undang-undang Republik lndonesia
Nomor 3 Tahun 2005. 2005.
Peraturan
Himpunan
undangan
Perundang
Republik ldonesia Tentang
Keolahragaan
Nasiona/. Nuansa Aulia,

Syafruddin. 1996. Pengantar llmu

Yanuar kiram. 1992. Belaiar motoik.
Jakarta: DePdikbud-DiktiP2TP.

Pilihan
Jakarta:
Bulutangkis.
Debdikbud, Dirjen Dikti P2TK.

Melatih. Padang: FPOK lKlP.

Syahara, Sayuti. 1999. KetePatan
Latihan Melempar Sasaran.
Drserlasi. Jakarta: Program

Zarutan. 2O1O. Bulutangkis. Padang:
Sukabina Press.

Pascasarjana UNJ.

28