TESIS INDEKS PREDIKTIF RISIKO KEMATIAN IBU DI KOTA SURABAYA

  

TESIS

  

INDEKS PREDIKTIF RISIKO KEMATIAN IBU

DI KOTA SURABAYA

KRISNITA DWI JAYANTI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI EPIDEMIOLOGI

SURABAYA

  

2016

  

i

TESIS

  

INDEKS PREDIKTIF RISIKO KEMATIAN IBU

DI KOTA SURABAYA

KRISNITA DWI JAYANTI

NIM. 101414553008

UNIVERSITAS AIRLANGGA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI EPIDEMIOLOGI

SURABAYA

  

2016

  

INDEKS PREDIKTIF RISIKO KEMATIAN IBU DI KOTA SURABAYA

TESIS

Untuk memperoleh gelar Magister Epidemiologi

Minat Studi Manajemen Surveilans Epidemiologi dan Informasi Kesehatan

  

Program Studi Epidemiologi

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Airlangga

  

Oleh:

KRISNITA DWI JAYANTI

NIM 101414553008

UNIVERSITAS AIRLANGGA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI EPIDEMIOLOGI

SURABAYA

  

2016

  

PENGESAHAN

Dipertahankan di depan Tim Penguji Tesis

Minat Studi Manajemen Surveilans Epidemiologi dan Informasi Kesehatan

Program Studi Epidemiologi

  

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

dan diterima untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar

Magister Epidemiologi (M.Epid)

pada tanggal 19 Juli 2016

  

Mengesahkan

Universitas Airlangga

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Dekan,

Prof. Dr. Tri Martiana, dr., M.S.

  

NIP 195603031987012001

Tim Penguji:

Ketua : Dr. Windhu Purnomo, dr., MS Anggota : 1. Dr. Hari Basuki Notobroto, dr., M.Kes

   2. Dr. Arief Wibowo, dr., MS

   3. Dr. Atik Choirul Hidajah, dr., M.Kes

   4. Dr. Niniek Lely Pratiwi, drg., M.Kes

PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Krisnita Dwi Jayanti NIM : 101414553008 Program Studi : Epidemiologi Minat : Manajemen Surveilans Epidemiologi dan Informasi

  Kesehatan Angkatan : 2014/2015 Jenjang : Magister

  Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan tesis saya yang berjudul :

INDEKS PREDIKTIF RISIKO KEMATIAN IBU DI KOTA SURABAYA

  Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya akan menerima sanksi yang telah ditetapkan. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

  Surabaya, Juli 2016 Krisnita Dwi Jayanti

KATA PENGANTAR

  Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia dan Hidayah- Nya penyusunan penelitian tesis dengan judul “Indeks Prediktif Risiko Kematian Ibu Di Kota Surabaya” ini dapat terselesaikan. Tesis ini membahas tentang variabel penelitian apa saja yang bisa dijadikan sebagai indeks yang dapat digunakan untuk memprediksi ibu hamil yang dapat berisiko mengalami kematian ibu.

  Ucapan terima kasih yang tak terhingga saya sampaikan kepada Dr. Hari Basuki N., dr., M.Kes selaku Pembimbing Ketua yang dengan kesabaran dan perhatian dalam memberikan bimbingan, semangat dan saran hingga penelitian tesis ini bisa terselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih yang tak terhingga juga saya sampaikan kepada Dr. Arief Wibowo, dr., M.S selaku pembimbing kedua yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, motivasi dan saran. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam kelancaran selama penyusunan tesis ini, terima kasih penulis ucapkan kepada :

  1. Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., M.T., AK., CMA., CA selaku Rektor Universitas Airlangga.

  2. Prof. Dr. Tri Martiana, dr., MS selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

  3. Prof. Dr. Chatarina U. W., dr.,MS.,MPH, selaku Koordinator Program Studi Epidemiologi Universitas Airlangga.

  4. Dr. Hari Basuki N., dr., M.Kes selaku Ketua minat studi Manajemen Surveilans Epidemiologi dan Informasi Kesehatan Program magister program studi epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dan sekaligus sebagai pembimbing Ketua.

  5. Dr. Arief Wibowo, dr., M.S sebagai pembimbing kedua dalam penyusunan penelitian tesis.

  6. Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian, beserta staf dan seluruh pemegang program kesehatan ibu dan anak di puskesmas tempat lokasi penelitian yang telah memberi bantuan dalam penelitian.

  7. Suamiku tercinta Moch. Hanson dan anakku tersayang Fadil Asyif Arrasyid, Bapak, Ibu dan keluarga besarku untuk segala doa, kesabaran dan dukungan selama menjalani perkuliahan ini.

  8. Teman-teman angkatan 2014 Program Magister Program Studi Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dan semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

  

vii Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan tesis ini. Akhir kata, semoga tesis ini dapat berguna baik bagi penulis maupun pihak yang memanfaatkannya.

  Surabaya, Juli 2016 Krisnita Dwi Jayanti

  

viii

  

SUMMARY

  The maternal mortality raito (MMR) in Indonesia remains high 359 per 100.000 live birth (SDKI 2012). MMR is an indicator of mother’s helath, especially the risk of being death for a mother while pregnancy and delivery.

  McCarthy and Maine shows three factors that influence maternal mortality, i.e proximate determinant, intermediate determinant and distant determinant. Surabaya city is one of city in the province of East Java which have maternal mortality case still high, so it is necessary to study factor that influence matenal mortality in that city.

  Problem reducing maternal mortality in developing countries because of inadequate information. Inadequate information was the lack of statistichal data dan regular information that can describe maternal mortality. Besides the lack of description of the problem of maternal deaths due to information about maternal deaths have so far only illustrates the magnitude of the problem, but has not been able to describe the level of vulnerability of maternal mortality.

  Information about predictors of maternal deaths is limited, so to measure the risk of maternal death, it is necessary to develop an index. Reletade topics important predictors of maternal mortality to be understood as an effort for the planning and evaluation of maternal and child health programs. The index assesses forecast or predict the risk to maternal mortality has not been done. The index has been used in the early detection of the mother still see the risk of pregnancy and has not looked at the risk of maternal death.

  The purpose of this study was to determined the indicators and develop predictive index formula risk factor of maternal mortality. Type of this research was observasional analytic research using case control study. Case in this study is maternal death in Surabaya district and control group was all mother in pregnancy still live up to 42 days postpartum. The sample size in this study were 114 respondents 38 cases and 76 controls. The sampling technique in this study used simple random sampling technique. Data collection techniques done with secondary data obtained through pregnant women cohort registers and mother card. Age, parity, IMT, LILA, anemia status,interval pregnancy,TT imunization, antenatal care, birth attendants,history of contraception, history of illnes, history of complikation is the independent variable in this study. The dependent variable was maternal mortality.

  The result showed that a candidat indicator variables(p<0,25) is age (p value=0,179), parity (p value = 0,224), anemia status (p value = 0,002), imunizazion TT (p value=0,127), antenatal care (p value= 0,127), history of contraception (p value= 0,002), and history of illnes (p value= 0,001).The seven variables as indicators of default of risk factor maternal mortality : age, parity, imunizazion TT, and antenatal care. The predictive index of risk factor of

  x x

  maternal mortality are ( - 1,834 + (2,267 history of illnes) + (1,597 history of

  x using contracepcion) + (1,597 anemia status)).

  ix This index is expected to be considered and utilized as a measuring tool in helping health workers, especially in health centers for screening mother, so early can know that pregnant women have an increased risk.of dying either during pregnancy, give birth and parturition. x

  

DAFTAR ISI

  Halaman Sampul Depan ............................................................................................. i Halaman Sampul Dalam ............................................................................................ ii Halaman Pengesahan ................................................................................................. iv Halaman Persetujuan .................................................................................................. v Halaman Orisinalitas .................................................................................................. vi Halaman Kata Pengantar ............................................................................................ vii Halaman Summary ..................................................................................................... ix Halaman Abstrak ........................................................................................................ x Halaman Daftar Isi ..................................................................................................... xii Halaman Daftar Tabel ................................................................................................ xv Halaman Daftar Gambar ............................................................................................ xvi Halaman Daftar Lampiran.......................................................................................... xvii Halaman Daftar Singkatan ......................................................................................... xviii

  BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Identifikasi Masalah ..................................................

  1 1.2. Kajian Masalah ..........................................................................................

  6 1.3 Rumusan Masalah .......................................................................................

  11 1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................

  11 1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................................

  12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Definisi Kematian Ibu ..................................................................................

  14 2.1.1 Penyebab Kematian Ibu ...........................................................................

  15 2.2 Faktor Risiko yang mempengaruhi kematian Ibu .........................................

  17 2.3 Upaya menurunkan Kematian Ibu ................................................................

  30 2.4 Indikator dan Indeks .....................................................................................

  33 2.4.1 Definisi Indikator .....................................................................................

  33 2.4.2 Syarat Indikator .......................................................................................

  34 2.4.3 Klasifikasi Indikator ................................................................................

  35 2.4.4 Indikator Program Kesehatan Ibu ............................................................

  35 2.4.5 Indeks .......................................................................................................

  37 BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ..................................................................

  39 3.2 Hipotesis Penelitian ......................................................................................

  41 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian .............................................................................................

  42 4.2 Rancang bangun penelitian ..........................................................................

  42 4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................................

  43 4.4 Populasi dan sampel .....................................................................................

  43 4.5 Kerangka Operasional ..................................................................................

  47 xii

  xiii 4.6 Variabel Penelitian dan Defini Operasianal .................................................

  76 6.5 Pengaruh Status AnemiaTerhadap Kematian Ibu .........................................

  66 5.15.1 Hasil Analisis dengan Uji Regresi Logistik Ganda ...............................

  67 5.15.2 Kurva ROC dan PerhitunganCut Off Indeks .........................................

  69 5.16 Formula Indeks Prediktif Risiko Kematian Ibu .........................................

  72 BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Pengaruh Umur Terhadap Kematian Ibu .....................................................

  74 6.2 Pengaruh Paritas Terhadap Kematian Ibu ....................................................

  75 6.3 Pengaruh IMT Terhadap Kematian Ibu ........................................................

  76 6.4 Pengaruh LILA Terhadap Kematian Ibu .....................................................

  77 6.6 Pengaruh Jarak Kehamilan Terhadap Kematian Ibu ....................................

  65 5.14 Pengaruh Riwayat Komplikasi Terhadap Kematian Ibu ............................

  80 6.7 Pengaruh Imunisasi TT Terhadap Kematian Ibu .........................................

  80 6.8 Pengaruh Pemeriksaan Kehamilan Terhadap Kematian Ibu ........................

  81 6.9 Pengaruh Penolong PersalinanTerhadap Kematian Ibu ...............................

  82 6.10 Pengaruh Riwayat KB Terhadap Kematian Ibu ........................................

  82 6.11 Pengaruh Riwayat Penyakit Terhadap Kematian Ibu .................................

  83 6.12 Pengaruh Riwayat Komplikasi Terhadap Kematian Ibu ............................

  84 6.13 Indeks Prediktif Risiko Kematian Ibu ........................................................

  66 5.15 Indeks Prediktif Risiko Kematian Ibu ........................................................

  64 5.13 Pengaruh Riwayat Penyakit Terhadap Kematian Ibu .................................

  48 4.7 Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data .....................................................

  56 5.2.1 Sebaran Umur pada kasus Kematian Ibu .................................................

  51 4.8 Pengolahan danAnalisis Data .......................................................................

  51 BAB V HASIL DAN ANALISIS DATA 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian.............................................................

  55 5.1.1 Kondisi Demografi ..................................................................................

  55 5.1.2 Kondisi Sarana Pelayanan Kesehatan ......................................................

  55 5.1.3 Kondisi Tenaga Kesehatan ......................................................................

  56 5.2 Gambaran Kasus Kematian Ibu ...................................................................

  56 5.2.1 Penyebab Kematian Ibu ...........................................................................

  57 5.3 Pengaruh Umur Terhadap Kematian Ibu .....................................................

  64 5.12 Pengaruh Riwayat KB Terhadap Kematian Ibu ........................................

  58 5.4 Pengaruh Paritas Terhadap Kematian Ibu ....................................................

  59 5.5 Pengaruh IMT Terhadap Kematian Ibu ........................................................

  59 5.6 Pengaruh LILA Terhadap Kematian Ibu .....................................................

  60 5.7 Pengaruh Status AnemiaTerhadap Kematian Ibu .........................................

  61 5.8 Pengaruh Jarak Kehamilan Terhadap Kematian Ibu ....................................

  61 5.9 Pengaruh Imunisasi TT Terhadap Kematian Ibu .........................................

  62 5.10 Pengaruh Pemeriksaan Kehamilan Terhadap Kematian Ibu ......................

  63 5.11 Pengaruh Penolong PersalinanTerhadap Kematian Ibu .............................

  85

  xiv

  BAB VI PENUTUP 7.1 Kesimpulan ..................................................................................................

  89 7.2 Saran .............................................................................................................

  90 Daftar Pustaka ...........................................................................................................

  92 Lampiran

  

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Nilai OR dan Perhitungan Besar Sampel dari Penelitian Terdahulu .........

  63 Tabel 5.12 Distribusi Penolong Persalinan Menurut Kejadian Kematian Ibu ...........

  72 Tabel 5.21 Indeks Prediktif Risiko Kematian Ibu Di Kota Surabaya ........................

  70 Tabel 5.20 Skor Kategori Variabel Risiko Kematian Ibu ..........................................

  68 Tabel 5.19 Perhitungan nilai sensitifitas dan spesifisitas ...........................................

  68 Tabel 5.18 Variabel yang tidak masuk model ............................................................

  67 Tabel 5.17 Hasil Regresi Logistik Sederhana Terhadap Kematian Ibu .....................

  66 Tabel 5.16 Hasil Analisis Regresi Logistik Sederhana ..............................................

  65 Tabel 5.15 Distribusi Riwayat Komplikasi Menurut Kejadian Kematian Ibu ...........

  65 Tabel 5.14 Distribusi Riwayat Penyakit Menurut Kejadian Kematian Ibu ...............

  64 Tabel 5.13 Distribusi Riwayat KB Menurut Kejadian Kematian Ibu ........................

  62 Tabel 5.11 Distribusi Pemeriksaan Kehamilan Menurut Kejadian Kematian Ibu .....

  45 Tabel 4.2 Definisi Operasional Penelitian .................................................................

  62 Tabel 5.10 Distribusi Imunisasi TT Menurut Kejadian Kematian Ibu ......................

  61 Tabel 5.9 Distribusi Jarak Kehamilan Menurut Kejadian Kematian Ibu ...................

  60 Tabel 5.8 Distribusi Status Anemia Menurut Kejadian Kematian Ibu ......................

  60 Tabel 5.7 Distribusi LILA Menurut Kejadian Kematian Ibu .....................................

  59 Tabel 5.6 Distribusi IMT Menurut Kejadian Kematian Ibu ......................................

  58 Tabel 5.5 Distribusi Jumlah Paritas Menurut Kejadian Kematian Ibu ......................

  58 Tabel 5.4 Distribusi Umur Menurut Kejadian Kematian Ibu ....................................

  57 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Umur pada Kasus Kematian Ibu...............................

  55 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Penyebab Kematian Ibu Di Kota Surabaya ..............

  48 Tabel 5.1 Sarana pelayanan kesehatan Di Kota Surabaya .........................................

  72

  

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Trend Angka Kematian Ibu di Kota Surabaya ......................................

  4 Gambar 1.2 Penyebab Kematian Ibu Di Kota Surabaya Tahun 2014 .......................

  5 Gambar 2.1 Kerangka Analisis determinan kematiandan kesakitan ibu....................

  16 Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian: Modifikasi Teori McCarthy dan Maine .

  39 Gambar 4.1 Skema Desain Penelitian Kasus Kontrol ...............................................

  43 Gambar 4.2 Kerangka Operasional Penelitian ..........................................................

  47 Gambar 5.1 Kurva ROC dari hasil analisis multivariat ............................................

  69 Gambar 5.2 Titik potong nilai sensitifitas dan spesifisitas .......................................

  70 Gambar 5.3 Matriks Indeks Prediktif Risiko Kematian Ibu .....................................

  73

  

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Analisis Crosstab ....................................................................................

  96 Lampiran 2 Analisis Bivariat ..................................................................................... 102 Lampiran 3 Analisis Multivariat ................................................................................ 129 Lampiran 4 Kode Etik Penelitian ............................................................................... 138 Lampiran 5 Ijin Penelitian dari Universitas Airlangga .............................................. 139 Lampiran 6 Ijin Penelitian dari Bakesbangpolinmas Kota Surabaya......................... 140 Lampiran 7 Ijin Penelitian dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya .............................. 141 Lampiran 8 Ijin Penggunaan Data Sekunder dari Universitas Airlangga .................. 143

DAFTAR SINGKATAN

  

xviii

  AIDS =Acquired Immune Deficiency Syndrome AKI = Angka Kematian Ibu BPS = Badan Pusat Statistik Cm = Centimeter EMAS = Expanding Maternal & Neonatal Survival G = Gram Hb = Haemoglobin HIV = Human Immunodeficiency Virus

  IMT = Indek Masa Tubuh

  ICD-X = International Clasification of Diseases X

  ICPD = International Conference on Population and Development KB = Keluarga Berencana KEK = Kurang Energi Kalori LILA = Lingkar Lengan Atas LKI = Laporan Kematian Ibu K1 = Kunjungan pertama K4 = kunjungan antenatal 4 kali KF3 = pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan PK = penanganan komplikasi obstetri PN = persalinan di tolong tenaga kesehatan MDGs = Millenium Development Goals Ml = mili liter MPS = Making Pregnancy Safer RPJMN = Rencana Pembangungan Jangka Menengah Nasional SDGs = Sustainable Development Goals SDKI = Survei Demografi Kesehatan Indonesia SKRT = Survei Kesehatan Rumah Tangga UN = United Nations OR = Odds Ratio PONED = Pelayanan Neonatal Obstetri Emergensi Dasar PONEK = Pelayanan obstetric dan neonatal emergensi komprehensif ROC = Receiver Operating Charactheristic TT = Tetanus Toxoid WHO = Word Health Organizazion

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Identifikasi Masalah

  Kesehatan ibu termasuk salah satu isu krusial dalam pencapaian pembangunan kesehatan di seluruh dunia. Pelayanan kesehatan ibu tidak hanya dapat digunakan untuk menentukan pembangunan kesehatan suatu negara, tetapi dapat digunakan untuk investasi bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang (Syafrudin dan Hamidah, 2009). Ibu adalah anggota keluarga yang berperan penting dalam mengatur semua terkait urusan rumah tangga, pendidikan anak dan kesehatan seluruh keluarga, sehingga upaya peningkatan penyelenggaraaan kesehatan ibu perlu mendapatkan prioritas dan perhatian khusus (Kemenkes RI, 2014).

  Angka Kematian Ibu (AKI) juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan ke-5 pembangunan Millenium Development

  Goals (MDGs) untuk menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga per empat

  dalam kurun waktu 1990-2015. MDGs telah berakhir pada tahun 2015 dan

  World Health Organizazion (WHO) menetapkan agenda baru untuk

  kelanjutan dari apa yang telah dibangun dalam MDGs dengan menetapkan

  Sustainable Development Goals (SDGs), target yang akan dicapai adalah

  mengurangi AKI secara global hingga di bawah 70/100.000 kelahiran hidup hingga kurun waktu 2030 (WHO, 2015).

  Target AKI di Indonesia berdasarkan MDGs di tahun 2015 adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2014). Berdasarkan Survei

  1 Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu menduduki peringkat pertama jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Kawasan Assosiation of

  Southeast Asian Nations (ASEAN). Pada tahun 2007, ketika AKI di Indonesia

  mencapai 228, AKI di Singapura hanya 6 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 33 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 112 per 100.000 kelahiran hidup, serta Malaysia dan Vietnam sama-sama mencapai 160 per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2015).

  Penduduk Indonesia pada tahun 2007 adalah 225.642.000 jiwa dengan AKI 228 per 100.000 kelahiran hidup yang berarti ada 9.774 ibu meninggal per tahun atau 1 ibu meninggal tiap jam oleh sebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas. Penyebab langsung kematian ibu sebesar 90% terjadi pada saat persalinan dan segera setelah persalinan (SKRT 2001).

  Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%), dan infeksi ( 11%). Penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain Kurang Energi Kronis (KEK) pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%). Kejadian anemia akan meningkatkan risiko kematian ibu dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia (Depkes, 2009).

  Indonesia sejak tahun 1996 telah melakukan upaya strategis dalam menekan AKI dengan pendekatan Safe Motherhood berupa program Gerakan Sayang Ibu yang melibatkan berbagai sektor pemerintahan serta sektor kesehatan. Pada tahun 2000 Kementerian Kesehatan RI memperkuat strategi intervensi sektor kesehatan untuk mengatasi kematian ibu dengan mencanangkan strategi Making Pregnancy Safer, tetapi pada tahun 2012 SDKI mencatat kenaikan kematian ibu dari 228 menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Pemerintah pada tahun 2012 membuat Strategi

  Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS) di 6 Provinsi dan

  Kabupaten dengan angka kematian ibu terbesar yaitu Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Dasar pemilihan provinsi tersebut dikarenakan 52,6% dari jumlah kematian ibu yang terjadi di Indonesia berasal dari enam provinsi tersebut, dengan penurunan AKI di enam provinsi tersebut diharapkan akan dapat menurunkan AKI di Indonesia secara signifikan (Kemenkes RI, 2015).

  Upaya penurunan angka kematian ibu dan angka kematian neonatal melalui program EMAS dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 puskesmas/balkesmas (PONED) dan memperkuat sistem rujukan yang efisien dan efektif antar puskesmas dan rumah sakit. Pelayanan kesehatan ibu meliputi pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan ibu bersalin, pelayanan kesehatan ibu nifas, pelayanan/penanganan komplikasi kebidanan, dan pelayanan kontrasepsi. Pemerintah bersama masyarakat bertanggung jawab untuk menjamin setiap ibu memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, mulai dari saat hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, serta akses terhadap keluarga berencana (Kemenkes RI, 2015).

  Berdasarkan Laporan Kematian Ibu (LKI) Kabupaten/Kota se Jawa Timur, Angka Kematian Ibu di Provinsi Jawa Timur cenderung meningkat dalam 5 tahun terakhir, yaitu pada tahun 2008 sebesar 83 per 100.000 kelahiran hidup; tahun 2009 sebesar 90,7 per 100.000 kelahiran hidup; tahun 2010 sebesar 101,4 per 100.000 kelahiran hidup; tahun 2011sebesar 104,3 per 100.000 kelahiran hidup dan di tahun 2012 mencapai 97,43 per 100.000 kelahiran hidup. Capaian Angka Kematian Ibu di Jawa Timur tahun 2012 keadaannya berada 5 point dibawah dari target MDGs tahun 2015 sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes Prov Jatim, 2013). 140 160 144.64

  120 100 80 118 118 118 118 118 102 102 102 102 119.15 90.19 Target RPJMN 2014 Capaian 20 40

  60 Target MDGs 2011 2012 2013 2014

Gambar 1.1 Trend Angka Kematian ibu di Kota Surabaya

  Data Angka Kematian Ibu di Kota Surabaya pada tahun 2012 dengan jumlah kelahiran hidup 41.481 dengan jumlah kematian 60 jiwa dan besar proporsi 144,64 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2013 dengan jumlah kelahiran hidup sebanyak 41.125 dengan jumlah kematian ibu 49 jiwa dengan proporsi sebesar 119,15 per 100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2014 jumlah kelahiran hidup sebesar 43.242 kelahiran hidup dengan jumlah kematian ibu 39 jiwa dengan proporsi sebesar 90,19 per 100.000 kelahiran hidup. Data di atas menujukkan pada tahun 2014 terjadi penurunan dalam 2 tahun terakhir akan tetapi cenderung stagnan (Dinas Kesehatan Kota Surabaya, 2014). Lainnya 41% Perdarahan 26% jantung Eklamsia Infeksi 28% 5% 0%

Gambar 1.2 Penyebab Kematian ibu di Kota Surabaya Tahun 2014

  Dari Gambar 1.2 dapat diketahui bahwa penyebab langsung terbanyak pada kematian ibu di Kota Surabaya disebabkan oleh faktor lain yang tidak diketahui penyebabnya yaitu 10 kematian ibu dari 39 kematian yang terjadi dengan besar persentase sebesar 41%.

  McCarthy dan Maine (1992) mengemukakan 3 faktor yang berpengaruh terhadap proses terjadinya kematian maternal yaitu determinan dekat, determinan antara, dan determinan jauh. Determinan dekat adalah kehamilan itu sendiri dan komplikasi yang terjadi dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas (komplikasi obstetri). Determinan dekat secara langsung dipengaruhi oleh determinan antara yang berhubungan dengan faktor kesehatan, seperti status kesehatan ibu, status reproduksi, akses terhadap pelayanan kesehatan, dan perilaku penggunaan pelayanan kesehatan. Determinan jauh yang akan mempengaruhi kejadian kematian maternal melalui pengaruhnya terhadap determinan antara yang meliputi sosiokultural dan faktor ekonomi, seperti status wanita dalam keluarga dan masyarakat, status keluarga dalam masyarakat dan status masyarakat. Kesadaran masyarakat yang rendah tentang kesehatan ibu hamil, pemberdayaan perempuan yang tidak baik, latar belakang pendidikan, sosial ekonomi keluarga, lingkungan masyarakat dan politik, serta kebijakan secara tidak langsung diduga ikut berperan dalam meningkatkan kematian ibu.

1.2 Kajian Masalah

  Kesehatan ibu adalah salah satu isu krusial dalam pencapaian pembangunan kesehatan di seluruh dunia. Pelayanan kesehatan ibu tidak hanya sensitif dalam menentukan pembangunan kesehatan suatu negara, tetapi investasi bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia suatu negara (Syafrudin dan Hamidah, 2009). WHO membagi penyebab kematian ibu menjadi penyebab langsung (direct) dan tidak langsung (indirect). Penyebab langsung yaitu komplikasi kehamilan, sedangkan yang menyebabkan kematian tidak langsung yaitu HIV, malaria, dan tuberkulosis. Peristiwa kematian pada dasarnya merupakan proses akumulasi akhir (outcome) dari berbagai penyebab kematian langsung maupun tidak langsung (Hernandez dan Moser, 2013).

  Angka Kematian Ibu merupakan salah satu indikator yang peka dalam menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara. Kejadian kematian di suatu wilayah dari waktu ke waktu dapat memberikan gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat, selain seringkali digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan program pembangunan dan pelayanan kesehatan. Angka Kematian Ibu yang tinggi di suatu wilayah pada dasarnya menggambarkan derajat kesehatan masyarakat yang rendah dan berpotensi menyebabkan kemunduran ekonomi dan sosial pada level rumah tangga, komunitas, dan nasional (Kemenkes RI, 2014).

  Penelitian di India dan Bangladesh menunjukkan bahwa dari satu kematian ibu terdapat 17 sampai 70 kasus morbiditas berat pada ibu. Dampak terbesar kematian ibu yang berupa penurunan kualitas hidup bayi dan anak menyebabkan goncangan dalam keluarga dan selanjutnya mempengaruhi tumbuh kembang anak. Penelitian di Bangladesh menunjukkan bahwa 95 persen dari bayi lahir dengan ibu meninggal dalam kurun waktu dekat akan meninggal sebelum umur satu tahun, dengan satu ibu meninggal diperkirakan dua anak menjadi piatu. Demikian juga keadaan Di Indonesia ibu memiliki peran yang penting dalam keluarga, kelangsungan hidup anak-anak bergantung kepada ibu. Penelitian menunjukkan bahwa kematian ibu juga akan diikuti oleh kematian bayinya. Oleh karena itu upaya pencegahan kematian ibu sangat penting dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki nasib dan kelangsungan hidup anak (Wijono, 2008).

  Hasil penelitian di Kabupaten Pati Jawa Tengah menunjukan bahwa faktor risiko pada determinan dekat atau komplikasi yang mempengaruhi kematian maternal yaitu ibu dengan komplikasi kehamilan mempunyai risiko 12 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu tanpa komplikasi kehamilan, ibu dengan komplikasi persalinan mempunyai risiko 10 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu tanpa komplikasi persalinan dan ibu dengan riwayat penyakit memiliki risiko sebesar 28 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu tanpa riwayat penyakit (Aeni, 2013).

  Penelitian faktor risiko yang dilakukan di Gowa Sulawesi Selatan dengan menggunakan desain studi kasus kontrol untuk melihat pengaruh status kesehatan yang terdiri dari status gizi, anemia, riwayat penyakit dan komplikasi kehamilan menyatakan bahwa ibu dengan status kesehatan risiko tinggi mempunyai risiko sebesar 10 kali lebih besar mengalami kematian dibandingkan dengan ibu yang memiliki status kesehatan risiko rendah (Ikhtiar dan Yasir, 2015).

  Permasalahan di negara berkembang dalam banyak sumber menyebutkan data kematian sebanyak 50% kematian ibu tidak terlaporkan.

  Permasalahan ini menyebabkan salah menghitung angka kematian ibu yang disebabkan oleh komplikasi kehamilan (Hernandez dan Moser, 2013).

  Permasalahan penurunan AKI di negara berkembang salah satunya karena informasi yang belum memadai. Informasi yang kurang memadai tersebut terjadi karena masih kurangnya data statistik dan informasi berkala yang mampu menggambarkan kematian ibu. Kurangnya gambaran permasalahan kematian ibu karena informasi tentang kematian ibu yang ada selama ini hanya menggambarkan besaran masalah, namun belum mampu menggambarkan tingkat kerawanan tentang kematian ibu (Syafrudin dan Hamidah, 2009).

  Kehamilan adalah proses reproduksi yang normal, tetapi perlu perawatan dini yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat, oleh sebab itu kehamilan yang normal tetap mempunyai risiko. Upaya untuk menurunkan angka kematian ibu perlu dilakukan dengan deteksi dini risiko ibu hamil di tempat pelayanan kesehatan ibu dan anak atau pada masyarakat. Faktor risiko merupakan beberapa keadaan yang dimiliki oleh ibu tetapi tidak secara bermakna secara langsung meningkatkan risiko kematian ibu. Faktor risiko tersebut dapat berupa umur ibu kurang dari 20 tahun dan atau lebih dari 35 tahun, jumlah anak lebih dari 4, jarak kehamilan terakhir sekarang kurang dari 2 tahun, riwayat penyakit sebelumnya dan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm (Wijono, 2008).

  Informasi tentang prediktor kematian ibu masih terbatas, sehingga untuk mengukur risiko kematian ibu, maka perlu dikembangkan suatu indeks.

  Indeks adalah suatu istilah yang digunakan untuk indikator yang lebih kompleks yang merupakan gabungan dari sejumlah indikator. Indeks dapat menggambarkan suatu gambaran efek gabungan sejumlah komponen yang diukur secara bebas dan dapat digunakan sebagai ukuran perubahan yang terjadi dalam jangka waktu pendek (Departemen Kesehatan RI, 2003). Indeks merupakan suatu pendekatan terbaik yang digunakan yang dapat mendekati

  rate sesungguhnya. Indeks digunakan apabila kita tidak dapat menghitung

  langsung jumlah yang menghadapi risiko (Wijono, 2006). Informasi terkait prediktor kematian ibu penting untuk dipahami sebagai upaya untuk perencanaan dan evaluasi program kesehatan ibu dan anak.

  Penelitian mengenai indeks yang menilai perkiraan atau memprediksi risiko terhadap kematian ibu belum pernah dilakukan. Indeks yang sudah digunakan dalam melakukan deteksi dini pada ibu masih melihat risiko pada kehamilan dan belum melihat pada risiko kematian ibu. Penilaian risiko kehamilan ibu yaitu dengan menggunakan Kartu Skor poedji rochjati. Kehamilan risiko tinggi dapat berakibat pada terjadinya peningkatan morbiditas dan mortalitas terhadap ibu dan janin dalam kehamilan, persalinan, dan nifas (Mochtar,1998). Variabel yang digunakan dalam penilaian adalah determinan jauh, antara, dan dekat dalam suatu kehamilan. Skor yang dihasilkan belum tentu mengarah pada mortalitas atau kematian ibu.

  Pemanfaatan data hasil pemeriksaan ibu hamil untuk menyusun suatu indeks prediksi kematian ibu diharapkan dapat menjadi informasi yang mampu mendeteksi sedini mungkin risiko kematian ibu dengan memperhitungkan faktor risiko yang ada. Informasi ini dapat berguna bagi ibu, tenaga kesehatan maupun pemegang program kesehatan ibu, sehingga dapat menurunkan kematian ibu dengan melakukan deteksi dini untuk mencegah terjadinya kematian pada ibu hamil, bersalin, dan nifas.

  Berdasarkan data dan fenomena yang ada, maka penting dilakukan penelitian untuk membuat indeks prediktif risiko kematian ibu di Kota Surabaya. Indeks prediktif merupakan suatu pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator yang secara statistik bermakna untuk mempengaruhi kematian ibu sehingga dapat mengetahui besar risiko kematian ibu pada seorang ibu hamil. Manfaat dari diketahuinya indeks prediktif risiko kematian ibu diharapkan dapat menentukan intervensi yang tepat untuk menurunkan angka kematian ibu khususnya di Kota Surabaya.

  1.3 Rumusan Masalah

  Bagaimana indeks prediktif risiko kematian ibu di Kota Surabaya?

  1.4 Tujuan Penelitian

  1.4.1 Tujuan Umum

  Menyusun indeks prediktif risiko kematian ibu di Kota Surabaya

  1.4.2 Tujuan Khusus 1 Menganalisis pengaruh umur terhadap kematian ibu di Kota Surabaya.

  2 Menganalisis pengaruh paritas terhadap kematian ibu di Kota Surabaya.

  3 Menganalisis pengaruh Indeks Masa Tubuh (IMT) terhadap kematian ibu di Kota Surabaya.

  4 Menganalisis pengaruh Lingkar Lengan Atas (LILA) terhadap kematian ibu di Kota Surabaya.

  5 Menganalisis pengaruh status anemia terhadap kematian ibu di Kota Surabaya.

  6 Menganalisis pengaruh jarak kehamilan terhadap kematian ibu di Kota Surabaya.

  7 Menganalisis pengaruh imunisasi (Tetanus Toksoid) TT terhadap kematian ibu di Kota Surabaya.

  8 Menganalisis pengaruh pemeriksaan kehamilan terhadap kematian ibu di Kota Surabaya.

  9 Menganalisis pengaruh penolong persalinan terhadap kematian ibu di Kota Surabaya.

  10 Menganalisis pengaruh riwayat KB terhadap kematian ibu di Kota Surabaya.

  11 Menganalisis pengaruh riwayat penyakit terhadap kematian ibu di Kota Surabaya.

  12 Menganalisis pengaruh riwayat komplikasi terhadap kematian ibu di Kota Surabaya.

  13 Menyusun indeks yang berhubungan dengan risiko kematian ibu di Kota Surabaya.

1.5 Manfaat Penelitian

  1.5.1 Manfaat Teoritis

  Didapatkan bukti ilmiah terkait faktor yang berkontribusi terhadap meningkatnya jumlah kematian ibu di Kota Surabaya yang dapat digunakan sebagai pengembangan penelitian berikutnya untuk menurunkan angka kematian ibu khususnya di Kota Surabaya.

  1.5.2 Manfaat Praktis

  1. Memberikan informasi baru bagi calon ibu terkait faktor yang dapat meningkatkan kejadian kematian ibu. Sehingga calon ibu dapat lebih mawas diri dalam mempersiapkan dan menjaga kesehatannya dengan optimal selama kehamilan hingga masa nifas berakhir.

  2. Memberikan masukan dan bahan pertimbangan bagi perumusan kebijakan, khususnya bagi upaya penurunan angka kematian ibu dan peningkatan program kesehatan ibu dan anak.

  3. Sebagai dasar pertimbangan penyusunan strategi yang tepat untuk perencanaan, pencegahan, promosi dan intervensi dalam upaya menurunkan angka kematian ibu.

  4. Bagi Dinas Kesehatan memiliki implikasi penting terhadap proses monitoring dan evaluasi program sehingga memberikan acuan dalam keberhasilan program penyelenggaraan kesehatan ibu di wilayah Kota Surabaya.

  5. Bagi Puskesmas pengumpulan data rutin dapat digunakan untuk deteksi dini risiko kematian ibu di wilayah kerja puskesmas tersebut dan dapat digunakan untuk menurunkan angka kematian ibu di wilayah kerjanya dengan menggunakan data rutin yang telah terkumpul.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kematian Ibu

  Kematian adalah salah satu komponen proses demografi selain fertilitas dan mobilitas yang mempengaruhi struktur penduduk suatu daerah.

  Tingkat mortalitas penduduk selain berpengaruh pada pertumbuhan penduduk, juga sebagai salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat.

  Data mortalitas dibutuhkan untuk melakukan proyeksi penduduk, perencanaan pembangunan dan evaluasi terhadap program kebijakan dalam kependudukan (Martadisoebrata, Sastrawinata dan Saifuddin, 2011).

  Menurut United Nations (UN) dan World Health Organization (WHO) mati merupakan keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa kapan saja terjadi setelah kelahiran hidup. Lahir hidup merupakan peristiwa keluarnya hasil konsepsi dari rahim seorang ibu secara lengkap tanpa melihat lama kehamilan dan setelah terpisah telah terjadi hasil konsepsi bernafas dan mempunyai tanda-tanda hidup lain seperti denyut jantung, denyut tali pusat, atau gerakan – gerakan otot tanpa memandang tali pusat sudah terpotong atau belum (Martadisoebrata, Sastrawinata dan Saifuddin, 2011).

  Kematian ibu menurut batasan dari The Tenth Revision of The

  International Clasification of Diseases (ICD-X) adalah kematian seorang

  wanita yang terjadi pada saat kehamilan sampai dengan 42 hari setelah

  14 kehamilan berakhir, tidak tergantung dari lama dan tempat terjadi kehamilan, yang disebabkan oleh apapun yang berhubungan dengan kehamilan, atau oleh kehamilan tersebut atau penangkanannya, tetapi bukan kematian yang disebabkan oleh kecelakaan (Syafrudin dan Hamidah, 2009).

  Kematian ibu dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :