IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCA JIWA PONDOK BAGI SANTRI DI PONDOK PESANTREN AGRO NUR EL FALAH SKRIPSI

  

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI

  

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI

PANCA JIWA PONDOK BAGI SANTRI DI PONDOK PANCA JIWA PONDOK BAGI SANTRI DI PONDOK PANCA JIWA PONDOK BAGI SANTRI DI PONDOK

PESANTREN AGRO NUR EL FALAH PESANTREN AGRO NUR EL FALAH PESANTREN AGRO NUR EL FALAH

SKRIPSI SKRIPSI SKRIPSI

  

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI

  

Diajukan Guna Memperoleh Gelar Diajukan Guna Memperoleh Gelar Diajukan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam Sarjana Pendidikan Islam Sarjana Pendidikan Islam

Oleh : Oleh : Oleh :

JULIONO JULIONO JULIONO

  

111 09 118 111 09 118 111 09 118

JURUSAN TARBIYAH JURUSAN TARBIYAH JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA SALATIGA SALATIGA

2015 2015 2015

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

  

MOTTO

Jika Anda Memiliki Keberanian Untuk Memulai

Anda Juga Memiliki Keberanian Untuk Sukses

  

(David Fiscoot)

  

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Karyaku ini untuk :

  

Ayahanda Jamari dan ibunda Jumarni (almarhumah)

Karena dengan bimbingan, kasih sayang dan doa restu keduanyalah aku mampu

melangkah ke depan dengan penuh optimis untuk meraih cita-citaku

yang menjaga dan selalu mendoakanku

  

Adikku semata wayang yang membuatku tersenyum dan bangga,

Ustadz Usman Mansur Sekeluarga Yang sudah menjadi pengasuh di pondok

pesantren, yang selalu saya nantikan petuahnya

Kepada Ustadzah Durrotur Rosidah selaku kepala SMK-SPP Dharma Lestari

yang telah memberikan bimbingan, arahan, semangat

dan kasih sayang yang luar biasa

  

Temen-teman aku seperjuangan sekamar di pondok pesantren Agro Nur

El Falah Salatiga

Seseorang yang memperhatikanku dari sana, trimakasih untuk semuanya

  

KATA PEGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Puji sukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya kejalan kebenaran dan keadilan Sebuah kewajiban yang tidak dapat ditawar dalam melengkapi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Jurusan Tarbiyah Pendidikan Agama Islam (PAI), maka dengan segala daya dan upaya penulis menyelesaikan karya imliah dalam bentuk skripsi dengan judul “IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCA JIWA PONDOK BAGI SANTRI DI PONDOK PESANTREN AGRO NUR EL FALAH”

  Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, penulis menyampaikan terimakasih setulusnya kepada:

  1. Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  2. Pembantu Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. saya dengan penuh ketelatenan dan kesabaran

  4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu dan pelayanan sehingga studi ini selesai.

  5. Kepada pengasuh Pondok Pesantren Agro Nur El Falah Salatiga, Semua dewan asatidz dan seluruh santri Pondok Pesantren Agro Nur El Falah Kota

  Salatiga yang telah member ijin dan memberikan informasi dalam penelitian ini.

  6. Kepada Kepala SMK-SPP Dharma Lestari ibu Durrotur rosidah, S.Ag yang sudah memberi arahan serta kelonggaran waktu untuk pengerjaan skripsi

  7. Segenap keluarga besar, teman sahabat-sahabat terbaik yang menyertai dan mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini Terimakasih atas semua yang kalian berikan, semoga apa yang pernah penulis dapatkan dari kalian menjadi manfaat dan barokah bagi kita semua amin.

  Dengan segenap kesadaran, penulis mengakui bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Besar harapan penulis atas segala respon, saran kritik dari pembaca yang budiman. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang mau mengambil manfaat darinya amin.

  Salatiga, Maret 2015 Penulis

  ABSTRAK

  Juliono. 2015. Implementasi Nilai-Nilai Panca Jiwa Pondok Bagi Santri Di

  Pondok Pesantren Agro Nur El Falah. Skripsi Jurusan Tarbiyah

  Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Mufiq, S.Ag, M.Phil

  Kata Kunci: Implementasi Panca Jiwa Pondok

  Pondok pesantren mempunyai peranan yang besar dalam dunia pendidikan, terutama dalam pendidikan Islam. Untuk mencetak generasi penerus yang cerdas dan berahklaq mulia untuk mencapai semua itu maka perlu adanya manajemen pendidikan di pondok pesantren tersebut, seperti pondok pesantren Agro Nur El Falah Kota Salatiga. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui bagaimana implementasi nilai-nilai panca jiwa pondok bagi santri di pondok pesantren Agro Nur El Falah. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) Bagaimana konsep nilai-nilai panca jiwa pondok di Ponpes Agro Nur El Falah? (2) Bagaimana implementasi nilai-nilai panca jiwa pondok dalam kehidupan di pondok pesantren Agro Nur El Falah ? (3) Faktor apakah yang mendukung dan menghambat implementasi panca jiwa pondok?

  Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data-data yang diperoleh dari objek penelitian dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi, yang kemudian dilakukan analisis dengan cara mendeskripsikan data dari informan, mereduksi data sesuai kebutuhan penelitian, kemudian dianalisis oleh penulis, dan disimpulkan untuk menjawab penelitian.

  Temuan penelitian ini bahwa pengasuh ponpes adalah alumni pondok Moderen Gontor, sehingga beliau juga mengajarkan nilai dari panca jiwa pondok. Panca jiwa pondok sudah sering disampaikan oleh pengasuh baik dalam upacara, kuliah umum, MOS, dan lain-lain. Pada kenyataanya masih banyak santri yang mengolok-olok teman, berkelahi, mencuri milik teman, mbolos sekolah, melanggar tata tertib, bahkan melakukan pelanggaran berat yang berakibat dikeluarkan dari pondok. Ada beberapa faktor yang menajdikan implementasinya belum maximal, di antaranya kurangnya kerja sama antar asatidz dalam mengawasi santri, kurangnya kegiatan yang bisa membuat santri menjadi keluarga besar, sarana prasarana yang rusak dan tidak segera ditangani, harus ada contoh riil dari asatidz maupun santri senior, kepribadian santri ketika di rumah. Maka dari itu dibutuhkan kerja sama dari asatidz untuk semakin getol dalam mengarahkan, membimbing, mendidik, dan mengawasi santri untuk mencapai tujuan yang di inginkan yang sesuai dengan visi dan misi di pondok ini.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................... iv MOTTO ......................................................................................................... v PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................

  1 B. Fokus Penelitian ............................................................................

  5 C. Tujuan Penelitian ..........................................................................

  5 D. Kegunaan Penelitian ......................................................................

  6 E. Penegasan Istilah ...........................................................................

  7 F. Metode Penelitian ..........................................................................

  9 G. Sistematika Penulisan ...................................................................

  16 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Nilai Panca Jiwa Pondok .............................................

  19 B. Nilai-Nilai Panca Jiwa Pondok .....................................................

  21 1. Jiwa Keikhlasan .......................................................................

  22

  2. Jiwa Kesederhanaan ................................................................

  23 3. Jiwa Berdikari...........................................................................

  24 4. Jiwa Ukhuwah Islamiyah ........................................................

  25 5. Jiwa Kebebasan… ....................................................................

  27 C. Pondok Pesantren ...........................................................................

  27 1. Pengertian Pondok Pesantren ..................................................

  27 2. Macam-Macam Pesantren ........................................................

  29 3. Elemen-Elemen Pondok Pesantren...........................................

  31 4. Metode Pengajaran Dalam Pondok Pesantren..........................

  34 5. Fungsi Pondok Pesantren .........................................................

  37 BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Paparan Data ................................................................................

  38 1. Sejarah Pondok Pesantren Agro Nur El Falah .........................

  38 2. Maksud dan Tujuan Pondok Pesantren Agro Nur El Falah .....

  39 3. Visi dan Misi ...........................................................................

  41 4. Sumber Pemasukan Pondok Pesantren Agro Nur El Falah .....

  41

  5. Pengasuh dan Pengurus Pondok Pesantren Agro Nur El Falah

  42 6. Kegiatan Pendidikan ................................................................

  45 7. Santri Pondok Pesantren ..........................................................

  47 8. Sarana dan Prasarana ...............................................................

  53 B. Data Informan ...............................................................................

  55 C. Temuan Penelitian..........................................................................

  60 1. Nilai-Nilai Panca Jiwa Pondok.................................................

  60

  2. Implementasi Nilai-Nilai Panca Jiwa Pondok Bagi Santri Pondok Pesantren ...............................................................................

  65

  3. Factor Pendukung Dan Penghambat Implementasi Nilai Pendidikan Dalam Panca Jiwa Pondok .......................................................

  66 BAB IV PEMBAHASAN A. Nilai-Nilai Panca Jiwa Pondok ......................................................

  70 1. Keikhlasan ................................................................................

  70 2. Kesederhanaan..........................................................................

  71 3. Berdikari ...................................................................................

  72 4. Ukhuwah islamiyah ..................................................................

  72 5. Kebebasan.................................................................................

  73 B. Implementasi Dalam Kehidupan Di Pesantren ..............................

  74 C. Factor yang mendukung dan menghambat implementasi panca jiwa pondok............................................................................................

  75 1. Faktor Pendukung ....................................................................

  76 2. Lingkungan Penghambat .........................................................

  77 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................

  79 B. Saran...............................................................................................

  80 LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pondok pesantren mempunyai peranan yang besar dalam dunia pendidikan,

  terutama dalam pendidikan Islam. Untuk mencetak generasi penerus yang cerdas dan berahklaq mulia diperlukan pendidikan yang menyeluruh, dalam arti mencakup semua potensi baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Pondok pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan yang mengkombinasikan ketiga aspek tersebut, tidak hanya menekankan aspek kecerdasan kognitif semata, akan tetapi juga menekannkan pada aspek afektif dan psikomotor, yaitu dengan mengajarkan nilai- nilai dan norma yang sesuai dengan syari’at Islam serta membekeli para santri dengan keterampilan-keterampilan yang berguna bagi kehidupan sehari-hari. Hal ini senada dengan pernyataan Setyo Rini :

  Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan kegamaan yang berperan besar dalam pengembangan masyarakat terutama pada masyarakat desa, sejak awal fungsi pondok pesantren adalah sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan terutama lebih dititik beratkan pada kegiatan belajar mengajari ilmu-ilmu keagamaan. Anggapan yang salah masyarakat awam kerap menyamaratakan kehidupan pesantren. Di mana para santri hanya mengkaji ilmu-ilmu agama, tanpa mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari padahal tidak semuanya anggapan itu benar (Setyorini. 2003:19-20).

  Sebagaimana yang kita ketahui bersama, banyak sekali pondok pesantren yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, akan tetapi dari sekian banyak pesantren yang ada dapat di golongkan menjadi dua jenis. Ghazali dalam bukunya Pesantren Berwawasan Lingkungan membagi jenis pesantren sebagai berikut :

  Pondok pesantren terbagi menjadi dua macam, pertama yaitu pondok pesantren tradisional pondok yang masih mempertahankan bentuk aslinya dengan semata-mata mengajarkan kitab yang ditulis oleh Ulama abad ke 15 dengan menggunakan bahasa arab. Kedua adalah pondok pesantren modern merupakan pengembangan tipe pesantren karena orientasi belajarnya cenderung mengadopsi seluruh sistem belajar secara klasik dan meninggalkan sistem belajar secara tradisional (Ghazali, 2003:14).

  Setiap lembaga pendidikan, baik pendidikan formal ataupun non formal pasti bertujuan untuk mengembangkan peserta didiknya kearah yang lebih baik, salah satu cara agar tujuan tersebut dapat tercapai adalah dengan melaksanakan manajemen pendidikan yang berkualitas dalam suatu lembaga pendidikan. Pondok pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan non formal juga menerapkan manajemen pendidikan agar peserta didik (santri) yang belajar di pondok tersebut dapat berkembang secara maksimal baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotor. Tidak mungkin lembaga pendidikan itu mengeluarkan lulusan yang baik kalau manajemennya dalam suatu pondok tersebut tidak baik pula.

  Dalam UU no 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional yang isinya menetapkan tentang ujian akhir nasional program wajib belajar 9 tahun pada Pondok Pesantren salafiyah, pendidikan keagamaan berbentuk madrasah diniyah, pesantren, pasraman, dan bentuk lain yang sejenis (UU No 20 tahun 2003). Menurut Undang Undang No 20 tahun 2003 Pesantren menjadi salah satu komponen terpenting dalam pendidikan keagamaan, berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agama Islam dan menjadi ahli dalam bidang agama. Pondok pesantren dan semua sistem yang ada di dalamnya mendapat pengakuan seteleh diberlakukannya UU No 20 tahun 2003.

  Pondok Pesantren Agro Nur El Falah adalah salah satu lembaga pendidikan di Salatiga yang berdiri sejak tahun 2002. Ponpes ini berada di bawah naungan Yayasan Sosial Yatim Piatu Dharma Lestari yang didirikan oleh bapak H. Dharmo Supono selaku pengusaha muslim sukses dan sangat berkeinginan untuk membantu anak-anak yang kurang mampu dan khususnya anak yatim piatu. Panca Jiwa Pondok bagi santri Pondok Pesantren Agro Nur El Falah mungkin sudah tidak asing lagi karena setiap tahun dalam acara penyambutan santri baru selalu disampaikan. Panca Jiwa Pondok tersebut adalah Keikhlasan, Kesederhanaan, Berdikari, Ukhuwah Islamiyah,

  

Kebebasan. Lima hal yang ditanamkan dalam jiwa semua santri oleh pengasuh

  ponpes, bukan hanya dalam acara penyambutan akan tetapi dalam upacara bendera, pramuka, dan juga kegiatan-kegiatan lain.

  Pengasuh Ponpes Agro Nuur El Falah adalah alumni Pondok Modern Darussalam Gontor, dan di Gontor Panca jiwa ini ditanamkan dalam jiwa para santri dan dipegang erat-erat oleh para santri. Besar harapan pengasuh Ponpes Agro Nur El Falah agar para santri mampu memegang teguh panca jiwa ini sebagai bekal dalam menyelami kehidupan baik ketika dalam pondok maupun diluar pondok nanti.

  Banyak manfaat yang didapatkan oleh pengasuh dari panca jiwa pondok, oleh karena itu beliau menyampaikan panca jiwa pondok dengan bahasa yang tegas, lugas, dan mudah dipahami mengingat sangat pentingnya kelima hal ini. Tujuan pengasuh mampu mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari selama belajar di pesantren, tentunya bukan hanya itu harapan yang diinginkan namun sampai di kehidupan dalam kehidupan masyarakat nanti. Dan dengan bekal panca jiwa ini diharapkan para santri bisa belajar dengan tekun sehingga dapat memperoleh ilmu dan pengalaman yang dapat dijadikan sebagai bekal untuk hidup dalam masyarakat.

  Pengasuh sudah sering menyampaikan nilai-nilai yang terkandung dalam panca jiwa dengan tegas dan lugas, akan tetapi belum tentu semua santri dapat menyerap sesuai dengan apa yang sudah disampaikan, karena santri berasal dari latar belakang yang berbeda-beda baik dari segi daerah, lingkungan, keluarga, perekonomian, dan lain-lain. Beberapa perbedaan latar belakang tersebut sangat berpengaruh terhadap minat santri dalam belajar dan tentunya daya tangkap/serap para santri juga sangat berbeda. Disamping karena daya serap yang berbeda sudah tentu cara berfikir masing-masing berbeda dan kesimpulan atau inti materi yang ditangkap juga berbeda, hal yang wajar apabila setiap anak memiliki persepsi/pandangan yang berbeda tentang nilai-nilai panca jiwa pondok. Bukan hanya persepsi yang berbeda, namun bisa saja cara mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari juga berbeda.

  Melihat isi dari panca jiwa pondok sudah dipastikan bahwa kelima poin itu sangat penting bagi para santri. Peneliti pernah mendengarkan pemaparan dari pengasuh tentang nilai-nilai yang dapat diambil dari kelima point ini, beliau sangat antusias dalam menjelaskan, bahkan banyak santri yang sangat serius dalam mendengarkan pemaparan dari pengasuh. Sudah banyak nilai-nilai yang disampaikan bagaimana kehidupan para santri di pondok pesantren, masih banyak hal yang masih menyimpang atau tidak mencerminkan nilai-nilai dari panca jiwa pondok. Dari sini peneliti merasa ingin tertarik untuk mengetahui apa nilai-nilai dalam panca jiwa pondok, bagaimana implementasi panca jiwa pondok di Ponpes Agro Nuur El Falah, faktor apakah yang mendukung dan menghambat dalam mengamalkan panca jiwa pondok.

  Besar harapan peneliti untuk dapat menyelesaikan penelitian ini mengingat sangat pentingnya nilai-nilai yang terkandung dalam panca jiwa pondok, baik itu dari pengasuh, santri dan seluruh elemen pondok. Dari uraian di atas, merupakan beberapa hal yang melatarbelakangi serta menghantarkan kepada penulis untuk membahas dalam sebuah skripsi yang berjudul “IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCA JIWA PONDOK BAGI SANTRI DI PONDOK PESANTREN AGRO NUR EL FALAH”

  B. Fokus Penelitian

  Berdasarkan latar belakang masalah ini maka penulis memiliki beberapa hal sebagai fokus penelitian dan tujuan dalam penelitian “Panca Jiwa Pondok” Ponpes Agro Nur El Falah yang meliputi.

  1. Bagaimana konsep nilai-nilai panca jiwa pondok di Ponpes Agro Nur El Falah?

  2. Bagaimana implementasi nilai-nilai panca jiwa pondok pada kehidupan di pesantren?

  3. Faktor apakah yang mendukung dan menghambat implementasi panca jiwa pondok?

  C. Tujuan Penelitian.

  Setiap kegiatan aktivitas yang disadari mempunyai tujuan yang hendak di capai. Adapun tujuan penelitian ini adalah:

  1. Bagaimana konsep nilai-nilai panca jiwa pondok di Ponpes Agro Nur El Falah?

  2. Bagaimana implementasi nilai-nilai panca jiwa pondok pada kehidupan di pesantren?

  3. Faktor apakah yang mendukung dan menghambat implementasi panca jiwa pondok?

D. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini di harapkan memberikan kegunaan sebagai berikut.

  1. Kegunaan Teoritis

  a. Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan tentang panca jiwa pondok di ponpes Agro Nuur El Falah.

  b. Berguna untuk mengangkat citra bimbingan Pendidikan keagamaan khususnya dalam dunia Pendidikan Pesantren.

  c. Memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada pengelolaan Pesantren dalam menanamkan panca jiwa pondok.

  2. Kegunaan Praktis ponpes Agro Nuur El Falah dan menjadikan pembaca mengetahui bagaimana nilai-nilai pendidikan agama Islam dalam panca jiwa pondok.

  b. Bagi lembaga pendidikan pesantren sebagai fokus penelitian Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam menyampaikan nilai-nilai dalam Panca Jiwa Pondok kepada para santri, memudahkan para santri dalam memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan panca jiwa pondok dalam kehidupan di pesantren.

  c. Bagi peneliti Mempunyai ilmu yang baru dan bermanfaat serta sebagai pengetahuan dalam bidang nilai-nilai pendidikan yang semakin merosot karena kemajuan teknologi dan karakter santri di pesantren.

E. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran judul di atas, maka perlu adanya pembatasan permasalahan yang akan penulis teliti sehingga tidak terjadi pembiasaan dalam permasalahan. Dalam hal ini ada beberapa hal yang perlu di ketahui maksud dari istilah dalam judul di atas.

  1. Pengertian Nilai-Nilai Dalam Panca Jiwa Pondok

  Nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi

  kemanusiaan, sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

  Panca Jiwa Pondok adalah lima jiwa atau ruh bagi para asatidz, santri dan

  Jadi, nilai-nilai dalam panca jiwa pondok yang dimaksud oleh penulis dalam penelitian ini yaitu lima sifat yang berharga yang bisa membuat asatidz, santri dan seluruh elemen pondok pesantren menjadi manusia yang haqiqi, beriman dan bertaqwa kepada Allah, dan mampu mengembangkan dirinya sesuai ajaran Islam.

  2. Panca Jiwa Pondok

  Panca jiwa pondok sebagaimana yang tercantum dalam profil Ponpes

  Agro Nuur El Falah tahun 2005 adalah jiwa keikhlasan, jiwa kesederhanaan, jiwa berdikari, jiwa ukhuwah Islamiyah, dan jiwa kebebasan

  3. Pesantren.

  Pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan yang mempunyai kekhasan tersendiri dan berbeda dengan pendidikan lainnya (Departemen Agama RI, 2003:1). Pengertian lain sebuah pesantren pada dasarnya adalah sebuah asrama pendidikan Islam tradisional di mana para siswanya tinggal bersama di bawah bimbingan seorang (atau lebih) guru yang lebih di kenal dengan sebutan “kyai” (Ghofur, 2009:80). Jadi dalam pesantren para santri atau murid tingal bersama dengan kyai atau guru mereka dalam satu komplek tertentu sehingga dapat menimbulkan kekhasan pesantren.

  Pesantren yang di maksud oleh penulis dalam penelitian ini adalah tempat bagi para santri untuk melakukan kegiatan yang ada di dalam pondok sehingga lebih mudah dalam mengikuti proses pembelajaran yang diselenggarakan pondok. maka, yang dimaksud dalam judul penelitian secara keseluruhan adalah apa saja nilai-nilai pendidikan agama Islam yang terkandung dalam panca jiwa pondok Ponpes Agro Nuur El Falah kota Salatiga, bagaimana implementasi nilai pendidikan yang terkandung dalam panca jiwa pondok di pesantren.

F. Metode Penelitian.

  1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, menurut Bogdam dan Tylor dalam Meoleong (2009:4). Metode Kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data secara deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Data yang diperoleh dalam penelitian ini tidak berupa angka- angka tetapi data yang terkumpul berbentuk kata-kata lisan yang mencakup laporan dan foto-foto. Jadi hasil penelitian ini adalah berupa deskripsi atau gambaran nilai pendidikan agama Islam dalam panca jiwa pondok di pondok pesantren Agro Nuur El Falah Kota Salatiga tahun 2014. Dari uraian di stas maka jenis penelitian ini adalah field research.

  2. Kehadiran Peneliti Peneliti hadir secara langsung pada obyek penelitian dalam rangka pengumpulan data yang akan diolah menjadi deskripsi. Penelitian dilaksanakan dalam dengan cara wawancara dan pengamatan aktifitas sehari- hari, maka peneliti terlibat secara langsung dan aktif dalam rangka

  3. Lokasi dan Waktu Penelitian

  a. Lokasi penelitian Tempat atau lokasi penelitian adalah di pondok pesantren Agro

  Nuur El Falah Jl. Dipomenggolo, Desa Pulutan, Kec. Sidorejo Kota Salatiga. yang menjadi fokus subjek penelitian adalah sebagian komponen pondok pesantren yaitu pengasuh selaku pimpinan ponpes, asatidz sebagai pendidik, pengurus organisasi santri sebagai motorik pondok, dan santri sebagai anggota masyarakat pondok pesantren.

  b. Waktu Penelitian Penelitian tentang nilai pendidikan agama Islam dalam panca jiwa pondok ini dilaksanakan pada 20 s.d 31 Januari 2015 .

  4. Sumber Data Pada tahap ini, peneliti berusaha mencari dan mengumpulkan berbagai sumber data yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

  Dalam penelitian ini terdapat data utama (primer) dan data pendukung (skunder).

  a. Data Primer Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertanyaan (Suryabrata, 2003:39). Adapun yang terlibat secara langsung sebagai sumber data primer di sini adalah:

NO NAMA JABATAN

  1 KH. Usman Mansur, BA Pengasuh

  2 Durrotur Rosidah, S.Ag

  3 Sabilal Huda, S.Th.I Dewan Asatidz

  4 Nur Sholeh S.Pd.I Dewan Asatidz

  5 Muhibur Rohman, S,Pd.I Dewan Asatidz

  6 Najmu Tsakib Dewan Asatidz

  7 Taufik Akbar Wahab Pengurus Organisasi

  Maulidi Ahsan

  8 Pengurus Organisasi Muhammad Muslih

  9 Pengurus Organisasi Ridho Prahasto

  10 Pengurus Organisasi Santri

  11 Nur Cholis Bagus M. Khusnan

  12 Santri Sepria Rais

  13 Santri Irfanuddin

  14 Santri Muhammad Dhafari

  15 Santri b. Data Sekunder.

  Data skunder adalah data yang sudah tersusun dan sudah dijadikan dalam bentuk dokumen-dokumen (Suryabrata, 2003:40).

  Adapun sumber data sekunder di sini adalah buku-buku yang terkait dengan Manajemen Pendidikan, arsip-arsip, dokumen, catatan dan laporan Pondok Pesantren Agro Nuur El Falah.

  5. Teknik Pengumpulan Data.

  Dalam penulisan naskah skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Hal ini merupakan salah satu jenis metode menitik beratkan pada penalaran yang berdasarkan realitas sosial secara objektif. Metode penelitian kualitatif merupakan pengumpulan data secara mendalam mengenai kegiatan suatu program. Perilaku peserta dan interaksi manusia secara luas. Dalam hal ini untuk pengumpulan data yang akan digunakan sebagai penunjang dalam penelitian. Maka penulis menggunakan beberapa langkah yang berkaitan dengan metode penelitian tersebut.

  a. Wawancara.

  Wawancara (interview) yaitu proses tanya jawab lesan dalam 2 orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengar dengan telinga sendiri suaranya (Sukkandarrumidi, 2004:88). Dalam arti lain bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Secara umum yang dimaksud wawancara adalah cara penghimpunan bahan-bahan keterangan yang di laksanakan dengan melakukan dan dengan arahan serta dengan tujuan yang lebih ditentukan, dalam penelitian ini metode wawancara digunakan sebagai metode pengumpulan data, dan dalam hal ini data tentang nilai pendidikan agama Islam dalam panca jiwa pondok beserta implementasi dalam kehidupan di pesantren. Nara sumber dari wawancara ini adalah seluruh lapisan dalam ponpes, karena data yang akan digali berupa data kehidupan keseharian di ponpes. Dalam penggalian data ini instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara.

  b. Observasi.

  Observasi sering diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dari sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki (Sutrisno Hadi, digunakan dengan mengadakan pengamatan fenomene-fenomena yang dijadikan pengamatan. Adapun cara yang digunakan adalah mengadakan pengamatan langsung di pondok pesantren Agro Nuur El Falah dengan cara melihat dan pengindraan lainya. Observasi secara langsung mempunyai maksud untuk mengamati dan melihat langsung kegiatan- kegiatan keseharian dalam pesantren. Dalam observasi ini yang menjadi objeknya antara lain aktifitas santri apakah sudah mencerminkan pengamalan dari panca jiwa pondok sebagaimana yang diharapkan pengurus pondok.

  c. Dokumentasi.

  Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002:148). Dokumentasi dalam penelitian ini di perlukan untuk memperkuat data-data yang diperoleh dari lapangan yaitu dengan cara mengumpulkan data yang berupa catatan tertulis dari Pondok Pesantren Agro Nuur El Falah, dan dalam hal ini dokumentasi digunakan untuk menggali profil tentang pondok pesantren Agro Nuur El Falah.

  6. Analisis Data.

  Analisis data digunakan awal penelitian hingga akhir pengumpulan data yang bersifat terbuka dan induktif, sehingga tidak menutup kemungkinan akan terjadi reduksi data, perbaikan dan ferifikasi atas data yang diperole hal

  Menurut Pavon dalam Moelong (2009:280), teknik analisis data adalah proses kategori urutan data, mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategori uruan data, mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategori dan suatu uraian dasar, ia membedakannya dengan penafsiran yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan diantara dimensi- dimensi uraian. a. Pengumpulan data.

  Merupakan hasil dari data informasi yang diperoleh dari pengumpulan data baik menggunakan metode wawancara, pengamatan maupun observasi, data yang terkumpul masih berupa data mentah yang belum diolah, sehingga masih perlu dipilih data yang penting dan tidak.

  b. Reduksi data.

  Reduksi data dimaksudkan untuk memperoleh data yang lebih fokus dan tajam, karena data yang menumpuk belum dapat memberi gambaran yang jelas. Reduksi data merupakan penyederhanaan yang diperoleh dari catatan lapangan sebagai upaya untuk mengorganisasikan data dan memudahkan penarikan kesimpulan.

  c. Penyajian data.

  Data yang dihasilkan melalui proses reduksi data akan langsung disajikan sebagai kumpulan informasi terusan yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penulis membuat ini dengan naratif guna memperjelas hasil penelitian ini.

  d. Kesimpulan. pengertian verifikasi adalah pembuktian yaitu proses proses mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola dan penjelasan, kemudian data disajikan dan disimpulkan. Kesimpulan yang diverifikasi selama penelitian berlangsung untuk mencari kesimpulan akhir.

  7. Pengecekan Keabsahan Data (Validitas Data)

  Validitas data merupakan faktor yang penting dalam sebuah penelitian karena sebelumdata dianalisis terlebih dahulu harus mengalami pemeriksaan.

  Validitas membuktikan hasil yang diamati sudah sesuai dengan kenyataan dan memang sesuai yang sebenarnya atau kejadian (Nasution, 2003:105). Tehnik pengujian validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan dengan memanfaatkan suatu yang lain dari data tersebut sebagai bahan pembanding atau pengecekan dari data itu sendiri (Moleong, 2009:330).

  Dalam penelitian ini teknik triangulasi yang digunakan yaitu:

  a. Triangulasi data yaitu mengumpulkan data yang sejenis dari beberapa sumber data yang berbeda.

  b. Triangulasi metode dilakukan dengan menggali data yang sama dengan metode yang berbeda.

  8. Tahap-tahap penelitian

  a. Penelitian Pendahuluan Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu penulis mengkaji referensi-referensi yang berkaitan dengan manajemenn pendidikan pondok pesantren pancasila.

  b. Pengembangan Desain Setelah tahap pendahuluan, penulis menyediakan waktu guna mengembangkan desain penelitian, menyusun petunjuk guna memperoleh data yang dibutuhkan, seperti petunjuk wawancara dan pengamatan. c. Pelaksanaan Penelitian Penulis melaksanakan penelitian secara langsung di lokasi penelitian sekaligus melihat secara seksama, agar lebih mengetahui secara detail berbagai hal yang berhubungan dengan penelitian dan untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan.

  d. Penulisan laporan Tahap penulisan laporan adalah tahap penyusunan data-data hasil temuan penelitian secara sistematis. Dalam penulisan laporan penelitian ini tentunya mencakup semua kegiatan penelitian mulai dari tahap awal pnelitian sampai tahap akhir yaitu tahap penarikan kesimpulan.

G. Sistematika Penulisan Skripsi.

  Sekripsi ini disusun dalam lima bab yang secara sistematis dapat dijabarkan sebagai berikut:

  BAB I :PENDAHULUAN Pada bab ini pendahuluan ini berisi tentang latar belakang, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian

  BAB II : KAJIAN PUSTAKA Pada bab kajian pustaka ini, dikupas berbagai pembahasan teori yang menjadi landasan teoritik penelitian.

Pengertian Nilai yang meliputi pengertian, cakupan.

  Nilai-Nilai Panca Jiwa Pondok yang meliputi, penjabaran dari Keikhlasan, Kesederhanaan, Berdikari, Ukhuwah Islamiyah, Kebebasan.

  Pesantren yang meliputi, pengertian pondok pesantren, macam-

  macam pondok pesantren, elemen-elemen pondok pesantren, sistem pengajaran dan pendidikan pondok pesantren.

  BAB III :LAPORAN HASIL PENELITIAN Paparan data dan hasil temuan. Paparan data berisi tentang sejarah berdirnya pondok pesantren Agro Nuur El Falah, maksud dan tujuan pondok pesantren Agro Nuur El Falah, Visi dan Misi, usaha pondok pesantren Agro Nuur El Falah, pengurus dan pengasuh pondok pesanten Agro Nuur El Falah, santri pondok pesantren, sarana dan prasarana. Nilai-nilai dalam panca jiwa pondok, implementasi dalam kehidupan di pesantren, factor pendukung dan penghambat implementasi nilai pendidikan dalam panca jiwa pondok di pondok pesantren Agro Nuur El Falah Kota Salatiga tahun 2015.

  BAB IV :ANALISIS DATA terkumpul, dengan pentahapan, menyimpulkan landasan teori, mendiskripsikan hasil wawancara tentang nilai-nilai pendidikan agama Islam dalam panca jiwa pondok, implementasi dalam kehidupan di pesantren dan factor pendukung serta penghambat dalam mengimplementasikan nilai pendidikan panca jiwa pondok

  BAB V : PENUTUP Mengakhiri penulisan skripsi pada bab ke lima menguraikan mengenai kesimpulan akhir dari hasil penelitian saran saran yang berhubungan dengan pihak-pihak terkait dari subjek penelitian.

  Bagian akhir dari skripsi ini berisi lampiran-lampiran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Nilai Panca Jiwa Pondok

  1. Pengertian Nilai Nilai dalam kamus besar bahasa Indonesia bermakna: 1. harga (dl arti taksiran harga); 2. harga uang (dibandingkan dengan harga uang yang lain); 3. angka kepandaian; biji; ponten; 4. banyak sedikitnya isi; kadar; mutu; 5. sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan; 6. sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya. Secara garis besar nilai dibagi menjadi dua kelompok yaitu nilai-nilai nurani (values of being) dan nilai- nilai memberi (values of giving). Nilai-nilai nurani adalah nilai yang ada dalam diri manusia kemudian berkembang menjadi perilaku serta cara kita memperlakukan orang lain. Yang termasuk dalam nilai nurani adalah kejujuran, keberanian, cinta damai, keandalan diri, potensi, disiplin, tahu batas, kemurnian, dan kesesuaian. Nilai-nilai memberi adalah nilai yang perlu dipraktikan atau diberikan yang kemudian akan diterima sebanyak yang diberikan. Yang termasuk nilai memberi adalah setia, dapat dipercaya, hormat, cinta, kasih saying, peka, tidak egois, baik

  Adapun pengertian nilai menurut ahli (Fauziyah, 2013:15-16) adalah sebagai berikut: a. Menurut Young, nilai diartikan sebagai asumsi-asumsi yang abstrak dan sering didasari hal-hal penting b. Green, memandang nilai sebagai kesadaran yang secara kolektif berlangsung dengan didasari emosi terhadap objek, ide dan perseorangan.

  c. Woods, mengatakan bahwa nilai merupakan petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari

  d. Dalam pengertian lain, nilai adalah konsepsi-konsepsi abstrak dalam diri manusia atau masyarakat, mengenai hal-hal yang dianggap baik dan benar serta hal-hal yang dianggap buruk dan salah.

  Adapun Sidi Ghazalba (Lubis, 2009:17-18) mengartikan nilai adalah sesuatu yang bersifat abstrak dan ideal. Nilai bukan kongkrit, bukan fakta, tidak hanya sekedar soal penghayatan yang dikehendaki dan tidak dikehendaki, yang disenangi dan tidak disenangi. Nilai itu terletak antara hubungan subjek dan objek.

  Seperti garam, emas, Tuhan, itu tidak akan bernilai bila tidak ada subjek yang menilai. Garam menjadi berarti setelah ada orang yang membutuhkan, emas menjadi berharga setelah ada orang yang mencari perhiasan, dan Tuhan tidak akan menjadi berarti setelah ada makhluk yang membutuhkanya. Tetapi nilai juga terletak pada barang (objek), nilai ketuhanan karena ada dalam dzat Tuhan terdapat zat yang tidak lapuk, anti karat dan jenis keindahan lainya yang sangat berharga bagi manusia.

  Dari beberapa pemaparan tentang pengertian nilai di atas maka penulis menyimpulkan bahwa nilai-nilai dalam panca jiwa pondok adalah lima sifat yang berharga yang bisa membuat asatidz, santri dan seluruh elemen pondok pesantren menjadi manusia yang haqiqi, beriman dan bertaqwa kepada Allah, dan mampu mengembangkan dirinya sesuai ajaran Islam.

  .

B. Nilai-Nilai Panca Jiwa Pondok Panca Jiwa Pondok tersusun atas tiga suku kata panca, jiwa dan pondok.

  Panca berarti lima, jiwa berarti seluruh kehidupan batin manusia (yang terjadi dari perasaan, pikiran, angan-angan, dan sebagainya, dan pondok berarti madrasah dan asrama tempat mengaji, belajar agama Islam, dan sebagainya. Dari sini dapat diambil pengertian bahwa Panca Jiwa Pondok adalah lima hal yang muncul dan tertanam kuat dalam hati ustad dan para santri untuk menjalani kehidupan sehari-hari di pondok pesantren.

  Panca jiwa pondok ini tidak serta merta muncul dan kemudian dipublikasikan kepada para santri di Gontor, namun butuh waktu cukup lama bagi KH. Imam Zarkasyi untuk benar-benar memantapkan hasil pemikiranya tentang panca jiwa pondok. Dan panca jiwa pondok ini lahir setelah melalui proses kristalisasi panalaran yang meliputi proses pengamatan, penghayatan, dan mengkaji pasang surut berbagai pondok pesantren khususnya Pondok Gontor, serta masukan dari berbagai pihak jiwa pondok ini resmi dipublikasikan oleh KH. Imam Zarkasyi pada acara Seminar Pondok Pesantren Seluruh Indonesia di Yogyakarta pada tanggal 4 s/d 7 Juli 1965 (Haikal, 1996:882). Dengan demikian lengkap sudah buah pemikiran KH. Imam Zarkasyi tentang panca jiwa pondok. Dan berikut adalah isi dari panca jiwa pondok:

  1. Jiwa Keikhlasan Makna ikhlas bila dicari akar katanya berasal dari kata َﺺَﻠ ْﺧَا - ُﺺِﻠ ْﺨُﯾ -

  ﺎًﺻ َﻼ ْﺧِأ yang berarti bersih, suci, murni, tidak ada campuranya atau cocok dan pantas. Menurut Dr. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, ikhlas secara istilah berarti menghadirkan niat hanya karena Allah dengan upaya kuat dan sungguh-sungguh dalam berfikir, bekerja, berbuat, untuk kemajuan usahanya dengan selalu mengharap ridlo-Nya (Zarkasyi, 2011:48). Keikhlasan merurut Dr. H. Dihyatun Masqon MA, dalam Majalah Lentera Edisi II, Juni 2013 bahwa, “istilah keikhlasan sungguh sangat sulit jika hal tersebut diurai dengan definisi bahasa ataupun istilah, karena keikhlasan hanya mampu terjawab dengan tingkah laku dan perilaku atau yang dalam bahasa agama Islam disebut sebagai “akhlak”, dari akhlak inilah, seseorang mampu dikatakan ikhlas jika sesuai dengan apa yang termaktub didalam al-qur’an dan as-sunnah. Seseorang yang tingkah lakunya baik dan tidak egois terhadap dirinya dan orang lain, ketika ia berbicara tentang sesuatu yang baik maka hasilnyapun akan ikut baik, hal ini didasarkan pada ucapan yang lahir dari hati dan diiringi dengan ruh keikhlasan yang lahir dari dalam hatinya” keikhlasan ini lebih menekankan sikap sepi ing pamprih rame ing gawe dan semata-mata semua diamalkan dalam kehidupan sehari-hari untuk ibadah (Haikal, 1996:882). Dari kalimat di atas dapat disimpulkan bahwa banyak melakukan kebaikan tanpa mengharapkan pamrih/balasan, karena setiap melakukan aktifitas hanya mengharapkan ridho Allah SWT.

  2. Jiwa Kesederhanaan Sederhanaan dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sedang dalam arti pertengahan, tidak tinggi tidak rendah, bersahaja; tidak berlebih-lebihan.

  Sedangkan kesederhanaan berarti hal (keadaan, sifat) sederhana. Berikut adalah beberapa penjabaran KH. Imam Zarkasyi tetang jiwa kesederhanaan, khususnya di pondok

  Pak Zar menekankan sederhana bukan berarti bersikap pasif (bahasa Jawa narimo) atas keadaan atau nasib yang tidak dikehendaki. Bersikap sederhana bukanlah karena dipojokan oleh kemelaratan atau kemiskinan yang dihadapi, tetapi mengandung unsur kekuatan dan ketabahan hati, sikap berani maju terus dalam menghadapi berbagai problem sebagai konsekwensi perjuangan hidup sehingga dalam benak bersangkutan terhujam mantap sikap pantang mundur dalam berbagai kesulitan yang ada, betapapun pahit keadaannya. (Haikal, 1996:883) Kesederhanaan tidak hanya nampak dalam segi-segi lahiriyah, tetapi juga dalam segi batiniyah. Sejalan dengan ini Pak Zar menekankan, “Kesederhanaan juga tercermin dalam berpakaian, bertindak,

  bergerak, berbicara, dan juga dalam bersikap dan berfikir” (Haikal,