PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM SISWA KELAS IV MIN 2 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

  

FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM SISWA KELAS IV

MIN 2 BANDAR LAMPUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi

Syarat-Syarat Guna Penyusunan Skripsi

dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh

  

YUNITA ANDRIYANI

NPM: 1311100070

Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG 1438 H/2017 M

  

FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM SISWA KELAS IV

MIN 2 BANDAR LAMPUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi

Syarat-Syarat Guna Penyusunan Skripsi

dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh

  

YUNITA ANDRIYANI

NPM: 1311100070

Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  Pembimbing I : Dra. Nurhasanah Leni, M. Hum Pembimbing II: Ayu Nur Shawmi, M. Pd. I

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG 1438 H/2017 M

  

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE STUDENT

FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM SISWA KELAS IV

MIN 2 BANDAR LAMPUNG

Oleh:

YUNITA ANDRIYANI

  Motivasi belajar sangat diperlukan dalam pembelajaran. Rendahnya motivasi belajar siswa kelas IV MIN 2 Bandar Lampung dipengaruhi oleh penggunaan model pembelajaran yang kurang mendukung keaktifan siswa saat proses pembelajaran. Adapun permasalahan yang mendasari dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh model pembelajaran cooperative tipe Student Fcilitator and Explaining terhadap motivasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa kelas IV MIN 2 Bandar Lampung. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran cooperative tipe Student Facilitator and Explaining terhadap motivasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa kelas IV MIN 2 Bandar Lampung.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain Quasy

  

Eksperimental design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV MIN 2

  Bandar Lampung yang terdiri dari 3 kelas. Sampel penelitian ini adalah kelas IV B sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 35 siswa dan kelas IV A sebagai kelas kontrol yang berjumlah 34 siswa. Motivasi siswa diukur dengan menggunakan tes berbentuk angket sebanyak 20 pernyataan yang telah dinyatakan valid dan reliabel.

  Berdasarkan hasil analisis statistik normalitas, homogenitas dan uji t, diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh model pembelajaran cooperative tipe

  

Student Facilitator and Explaining terhadap motivasi belajar Sejarah Kebudayaan

  Islam siswa kelas IV MIN 2 Bandar Lampung. Pada kelas eksperimen dengan menggunakan model Student Facilitator and Explaining, motivasi siswa memiliki rata-rata skor 73,588. Adapun untuk kelas kontrol memiliki skor rata-rata motivasi belajar siswa 68,5.

  

Kata Kunci: Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining, Motivasi

Belajar, Sejarah Kebudayaan Islam.

  

ْﻢِﮭِﺴُﻔْﻧَﺎِﺑ ﺎَﻣ اْوُﺮﱢﯿَﻐُﯾ ﻰّٰﺘَﺣ ٍمْﻮَﻘِﺑ ﺎَﻣ ُﺮﱢﯿَﻐُﯾ َﻻ َّٰﷲ ﱠنِا

  Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri” (QS. Ar-Ra’d. 11).

  1

   Siapa yang bersungguh-sungguh, dialah yang akan menang 

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan (Surabaya: CV Penerbit Fajar Mulia,

  Dengan menyebut nama Allah dan rasa syukur yang tak terkira dan sebagai ungkapan terimakasih, peneliti persembahkan skripsi ini kepada:

  1. Kedua orang tua saya tercinta, Bapak Mad Sidik dan Ibu Janiah yang telah mencurahkan segenap kasih sayangnya kepada saya, yang menjadi penyemangat dalam hidup saya dan yang selalu mendoakan untuk kebahagiaan dan keberhasilan saya.

  2. Kakak saya Kuswoyo dan Firmanudin yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat untuk meraih cita-cita.

  3. Almamater UIN Raden Intan Lampung.

  Yunita Andriyani dilahirkan di Sidomulyo Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran pada tanggal 03 Juni 1995. Anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Bapak Mad Sidik dan Ibu Janiah. Pendidikan formal yang ditempuh peneliti dimulai dari RA Islamiyah Sidomulyo Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran lulus tahun 2004. Kemudian melanjutkan pendidikan di MI Islamiyah Sidomulyo Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran lulus tahun 2009. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Negerikaton Kabupaten Pesawaran lulus tahun 2011. Dilanjutkan pendidikan di SMAN 1 Negerikaton Kabupaten Pesawaran lulus tahun 2013. Pada tahun 2013 peneliti terdaftar sebagai mahasiswa UIN Raden Intan Lampung Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

  Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada peneliti, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan seperti apa yang diharapkan. Skripsi ini disusun untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Raden Intan Lampung. Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti merasa perlu menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

  1. Bapak Dr. H. Chairul Anwar, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  2. Ibu Syofnidah Ifrianti, M. Pd, selaku ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Raden Intan Lampung.

  3. Ibu Nurul Hidayah, M. Pd, selaku sekretaris Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Raden Intan Lampung.

  4. Ibu Dra. Nurhasanah Leni, M. Hum, selaku pembimbing 1 yang telah memberikan bimbingan kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

  5. Ibu Ayu Nur Shawmi, M. Pd. I, selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahannya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

  6. Bapak dan ibu dosen yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada peneliti.

  Wati, S. Pd. I, selaku wali kelas IV A, Ibu Tati Asmara Juita, S. Pd. I selaku walikelas IV B, Ibu yuyun Wahyuni, S. Ag selaku walikelas IV C, Ibu Tati, S.Pd.

  I selaku guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam beserta seluruh staf dan dewan guru MIN 2 Bandar Lampung yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

  8. Teman-teman PGMI B 2013 dan Sahabat-sahabat peneliti Elia Merita, Eha Zulaiha, Wiwin Apriyani, Septiyawati, Yulinda Isnaeni, Mutiara Siagian, Mella Fransiska, Winingrum Astari terimakasih atas doa dan dukunganya.

  9. Semua pihak yang membantu terselesaikanya skripsi ini yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.

  Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, disebabkan karena masih terbatasnya ilmu dan teori penelitian yang peneliti kuasai. Oleh karenanya, kepada para pembaca kiranya dapat memberikan masukan dan saran-saran yang bersifat membangun sehingga penelitian ini akan lebih baik lagi. Semoga Allah SWT. selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semuanya.

  Bandar Lampung, September 2017 Peneliti Yunita Andriyani NPM. 1311100070

  Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii ABSTRAK ........................................................................................................ iii PERSETUJUAN .............................................................................................. iv MOTTO ............................................................................................................ v PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... vii KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

  Explaining ............................................................................... 22

  3. Macam-Macam Motivasi Belajar ................................................. 32

  2. Fungsi Motivasi Belajar ................................................................ 30

  1. Pengertian Motivasi Belajar .......................................................... 28

  C. Motivasi Belajar .................................................................................... 28

  3. Kelebihan dan Kekurangan Model Mind Mapping ..................... 26

  2. Langkah-Langkah Model Mind Mapping .................................... 25

  1. Pengertian Model Mind Mapping ................................................. 25

  B. Model Pembelajaran Mind Mapping ................................................... 25

  c. Kelebihan dan Kekurangan Model Student Facilitator and

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah.............................................................................. 8 C. Batasan Masalah ................................................................................... 8 D. Rumusan Masalah ................................................................................. 8 E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 9 F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Model Pembelajaran Cooperative Tipe Student Facilitator and Explaining ............................................................................................. 10

  Explaining ............................................................................... 21

  b. Langkah-Langkah Model Student Facilitator and

  a. Pengertian Model Student Facilitator and Explaining ........ 18

  2. Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining ........... 18

  c. Keunggulan dan Kelemahan Cooperative Learning ............ 16

  b. Karakteristik Pembelajaran Cooperative Learning .............. 14

  a. Tujuan Pembelajaran Cooperative Learning ........................ 12

  1. Model Pembelajaran Cooperative Learning ................................ 10

  4. Bentu Motivasi Belajar Dalam Sekolah ....................................... 33

  1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam ......................................... 35

  2. Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MI ............. 38

  3. Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam ................................. 40

  E. Penelitian Relavan ................................................................................ 41

  F. Kerangka Berfikir ................................................................................. 43

  G. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 45

  BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ................................................................................. 47 B. Variabel ................................................................................................. 48 C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampling ...................... 49

  1. Populasi .......................................................................................... 49

  2. Sampel ............................................................................................ 50

  3. Teknik Pengambilan Sampling ..................................................... 50

  D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 51

  1. Angket ............................................................................................ 51

  2. Dokumentasi .................................................................................. 53

  E. Instrument Penelitian ............................................................................ 53

  F. Uji Instrumen Penelitian ....................................................................... 56

  1. Uji Validitas ................................................................................... 56

  2. Uji Reliabilitas ............................................................................... 58

  G. Analisis Data ......................................................................................... 60

  1. Uji Normalitas ................................................................................ 60

  2. Uji Homogenitas ............................................................................ 61

  3. Uji Hipotesis .................................................................................. 62

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .................................................. 65

  1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah .......................................... 65

  2. Visi dan Misi .................................................................................. 66

  3. Daya Dukung Eksternal................................................................. 68

  4. Data Pengajar/Guru ....................................................................... 69

  5. Data Siswa ...................................................................................... 70

  6. Sarana dan Prasarana ..................................................................... 70

  7. Struktur Organisasi ........................................................................ 72

  B. Tahapan Penelitian ................................................................................ 74

  1. Persiapan ........................................................................................ 74

  2. Perizinan ......................................................................................... 74

  3. Pelaksanaan .................................................................................... 74

  4. Pasca Pelaksanaan ......................................................................... 75

  C. Analisis dan Pengujian Hipotesis......................................................... 75

  1. Uji Prasyarat ................................................................................... 75

  a. Uji Normalitas ........................................................................ 75

  D. Pembahasan ........................................................................................... 78

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan............................................................................................ 84 B. Saran ...................................................................................................... 85

  Halaman Tabel 1 : Motivasi Belajar Siswa Kelas IV B MIN 2 Bandar Lampung ...... 6 Tabel 2 : Desain Penelitian Quasy Eksperimen .............................................. 49 Tabel 3 : Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar ................................................... 56 Tabel 4 : Kisi-kisi Lembar Daftar Dokumentasi ............................................ 57 Tabel 5 : Kriteria Validitas .............................................................................. 58 Tabel 6 : Hasil Validitas .................................................................................. 58 Tabel 7 : Kriteria Reliabilitas .......................................................................... 60 Tabel 8 : Data Pengajar/Guru MIN 2Bandar Lampung ................................. 70 Tabel 9 : Data Jumlah Siswa Kelas I s.d VI ................................................... 71 Tabel 10: Data Sarana dan Prasarana MIN 2 Bandar Lampung .................... 72 Tabel 11: Ringkasan Uji Normalitas ................................................................ 76

  Halaman Lampiran 1 : Silabus Pembelajaran .....................................................

  86 Lampiran 2 : RPP Kelas Eksperimen ..................................................

  96 Lampiran 3 : RPP Kelas Kontrol ......................................................... 141 Lampiran 3 : Daftar Nilai Tes Angket Motivasi Belajar ................... 186 Lampiran 4 : Kisi-Kisi Uji Coba Angket ............................................ 187 Lampiran 5 : Angket Motivasi Belajar Uji Coba ............................... 189 Lampiran 6 : Perhitungan Validitas .................................................... 192 Lampiran 7 : Perhitungan Reliabilitas ................................................ 194 Lampiran 8 : Kisi-Kisi Angket Valid .................................................. 195 Lampiran 9 : Angket Motivasi Belajar Valid ..................................... 197 Lampiran 10: Perhitungan Normalitas Eksperimen ............................ 200 Lampiran 11: Perhitungan Normalitas Kontrol ................................... 203 Lampiran 12: Perhitungan Homogenitas ............................................. 206 Lampiran 13: Perhitungan Uji T........................................................... 207

  

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

  Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

  2

  dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Sebagaimana penjelasan di atas, pendidikan merupakan sarana belajar bagi siswa. Pendidikan diharapkan mampu membantu siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya menuju suatu perubahan yang positif untuk dapat hidup mandiri sebagai individu dan mahluk sosial sesuai dengan kemampuanya masing-masing.

  Pendidikan juga harus menanamkan nilai keagamaan dengan tujuan membentuk pribadi yang berahlak mulia. Sesuai dengan tujuan tersebut, pendidikan sepatutnya dapat membuat kehidupan hari ini lebih baik dari hari kemarin. Dalam konteks ini, kemarin tidak dipahami sebagai satu hari yang sudah lewat, melainkan semua hari, minggu, bulan, windu abad bahkan

  3 mellineum yang sudah lewat. Dengan kata lain yang dimaksud adalah sejarah.

  2 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Umum dan Agama Islam) (Jakarta: Rajawali Pers, Ed.Revisi-10,2012), h. 4. 3 Hanafi, Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Sejarah di sini sebagai suatu kejadian yang sudah lewat yang bisa diambil manfaatnya untuk kehidupan yang lebih baik lagi.

  Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu kata syajarah atau syajara. Syajarah berarti pohon, atau syajara yang berarti terjadi. Kedua kata dalam bahasa Arab inilah yang kemudian dilafalkan sebagai sejarah dalam bahasa

4 Indonesia. Sebagaimana pohon, sejarah yang sering dipahami sebagai cerita

  masa lalu mempunyai akar yang menjadi asal muasal peristiwa atau sumber kejadian yang begitu penting sampai dikenang sepanjang waktu. Akar pohon yang baik menumbuhkan batang yang besar, kokoh dan tinggi yang dibarengi dengan pertumbuhan dahan, ranting, daun, bunga, dan buah yang bermanfaat bagi manusia. Begitu juga dengan sejarah, kalau sejarah suatu peristiwa itu mempunyai titik awal atau dasar yang baik maka akan melahirkan budaya beserta cabang-cabangnya, seperti ekonomi, politik, bahasa dan pengetahuan yang pada

  5 akhirnya membuahkan karya seni dan teknologi yang bermanfaat bagi manusia.

  Pengertian di atas mengandung arti bahwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada masa lalu dan akan dikenang sepanjang waktu yang bisa kita ambil pelajarannya tentang kejadian-kejadian yang telah terjadi sehingga pada kehidupan sekarang kita bisa mengambil manfaat dari kejadian tersebut untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi dan manusia yang berkualitas. Manusia yang berkualitas adalah manusia yang banyak belajar tanpa 4 5 Rustam E, Pengantar Ilmu Sejarah Sejarah (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), h. 2.

  melupakan sejarah, karena banyak sekali yang dapat dipetik dari sejarah. Allah SWT berfirman sebagai berikut:

  ( ) ٩٩ ا ٗﺮ ۡﻛِذ ﺎﱠﻧُﺪﱠﻟ ﻦ ِﻣ َﻚَٰﻨۡﯿَﺗاَء ۡﺪَﻗَو َۚﻖَﺒَﺳ ۡﺪَﻗ ﺎَﻣ ِءٓﺎَﺒۢﻧَأ ۡﻦِﻣ َﻚۡﯿَﻠَﻋ ﱡﺺُﻘَﻧ َﻚِﻟ َٰﺬَﻛ Artinya: “Demikianlah kami kisahkan padamu (Muhammad) sebagian kisah (umat) yang telah lalu, dan sesungguhnya, kami telah berikan kepadamu suatu

  6 peringatan (Al-Qur’an) dari sisi kami” (QS. TaHa: 99).

  Sebagaiman dijelaskan dalam ayat-ayat di atas, sebagai umat Islam kita dianjurkan untuk memperhatikan kisah-kisah yang telah terjadi terdahulu (Nabi dan Rasul) untuk kehidupan yang selanjutnya agar kisah tersebut dapat dijadikan sebagai pengajaran. Mempelajari kisah-kisah terdahulu dalam sejarah Islam akan memberikan kita bahwa segala yang bermanfaat pada zaman Nabi dan Rasul dapat dijadikan pedoman, dan hal yang tidak bermanfaat dapat ditinggalkan.

  Sejarah Islam sangat penting dipelajari, karena di dalamnya mengandung semua peristiwa yang menyangkut pemikiran politik, ekonomi, teknologi maupun seni yang disebut kebudayaan. Kebudayaan ini adalah hasil karya, rasa dan cipta orang-orang muslim, maka sejarah yang dimaksud adalah Sejarah Kebudayaan Islam.

  Sejarah Kebudayaan Islam dapat dipahami sebagai cerita peristiwa masa lalu mengenai kebudayaan Islam atau hasil karya orang muslim. Dalam Sejarah Kebudayaan Islam salah satunya terdapat peristiwa Nabi Muhammad SAW dari lahir, diutus menjadi Rasul bahkan hingga beliau wafat. Pengetahuan yang 6 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan (Surabaya: CV Penerbit Fajar Mulia, terkandung dalam Sejarah Kebudayaan Islam tersebut dapat dijadikan paradigma

  7

  untuk membangun masyarakat yang adil dan sejahtera. Materi Sejarah Kebudayaan Islam berisi pengetahuan yang berhubungan dengan peristiwa masa lampau. Pengetahuan tersebut membuat siswa harus memahami materi yang cukup banyak, seperti pengertian sejarah, cara kerja sejarah dan mengambil pelajaran dari sejarah kemudian mempraktekkannya dalam kehidupan sehari- hari, sehingga seringkali siswa menyalin langsung seluruh materi yang ada di buku.

  Bentuk pembelajaran seperti ini memunculkan kesulitan untuk siswa. Siswa tidak bisa memahmi seluruh materi Sejarah Kebudayaan Islam, akhirnya siswa merasa jenuh dan tidak tertarik untuk belajar Sejarah Kebudayaan Islam.

  Dibutuhkan model pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk menguasai konsep-konsep Sejarah Kebudayaan Islam sehingga pada akhirnya kesulitan yang dihadapi siswa dapat dipecahkan.

  Berdasarkan hasil Pra-Survey yang dilakukan peneliti, menunjukkan bahwa ada masalah yang dihadapi siswa saat mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam. Sebagian siswa merasa kurang termotivasi ketika belajar Sejarah Kebudayaan Islam, lalu pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa mengalami kejenuhan dan model pembelajaran yang digunakan sudah seringkali digunakan, sehingga kurang mendukung keaktifan siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Menurut wawancara yang dilakukan peneliti dengan 7 beberapa siswa ketika proses pembelajaran berlangsung tidak ada interaksi antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa sehingga mereka merasa jenuh dan

  8 kurang termotivasi pada saat proses pembelajaran berlangsung.

  Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Tati, S. Pd. I selaku guru Sejarah Kebudayaan Islam di MIN 2 Bandar Lampung, beliau mengatakan bahwa pada saat proses pembelajaran masih belum menerapkan model-model pembelajaran yang sesuai dengan masalah siswa. Kemungkinan penggunaan model pembelajaran yang digunakan sudah berulangkali sehingga siswa merasa jenuh akibatnya proses pembelajaran pun dirasa belum maksimal. Kondisi ini lah yang mengakibatkan pembelajaran kurang kondusif, banyak siswa yang tidak memperhatikan guru serta siswa lebih sering melakukan hal-hal diluar dari aktivitas belajar seperti mengobrol dengan teman, siswa juga kurang aktif dalam proses pembelajaran mereka kurang berani dalam menyampaikan pendapat maupun menanyakan hal-hal yang kurang dipahami, sehingga masih banyak siswa yang motivasi belajarnya kurang terutama dalam pembelajaran Sejarah

9 Kebudayaan Islam. Berikut adalah data tentang motivasi belajar siswa yaitu

  sebagai berikut:

  8 Hasil wawancara dengan siswa kelas IV MIN 2 Bandar Lampung pada Selasa 17 Januari 2017, pukul 12.45 WIB. 9 Hasil wawancara dengan Ibu Tati (Guru Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam MIN 2

  Motivasi Belajar Siswa Kelas IV B MIN 2 Bandar Lampung Tahun

Ajaran 2017/2018.

  35

  Student Facilitator and Explaining adalah model pembelajaran yang

  Data tabel di atas menjelaskan bahwa motivasi belajar siswa sangat bervariasi dalam melakukan proses pembelajaran, data tersebut menunjukkan motivasi belajar yang rendah. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran yang baru, mungkin model baru lebih memungkinkan siswa menjadi lebih aktif sehingga diharapkan motivasi belajar siswa meningkat dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran tersebut adalah Student Facilitator and Explaining.

  35 Sumber: Hasil Pra-Survey Angket Motivasi Belajar Kelas IV B MIN 2 Bandar Lampung.

  14

  18

  3

  6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif

  35

  9

  19

  7

  5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

  20

  10 No Indikator Tingkatan Jumlah Tinggi Sedang Rendah

  12

  3

  4. Adanya penghargaan dalam belajar

  35

  3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan 7 28 -

  35

  9

  23

  3

  2. Adanya dorongan dan kebutuhan belajar

  35

  1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil 35 - -

  melatih siswa untuk mempresentasikan ide atau pendapatnya dengan siswa lain melalui bagan atau peta konsep, sehingga dapat lebih memahami materi. 10 Data hasil Pra-Survey motivasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam kelas IV B MIN 2

  Berkaitan dengan hal tersebut siswa diharapkan akan termotivasi menjadi tertarik

  11

  dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Model pembelajaran Student

  Facilitator and Explaining merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang

  menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk memengaruhi pola

  12 interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk mningkatkan penguasaan materi.

  Dari penjelasan di atas, model pembelajaran Student Facilitator and

  Explaining dirasa dapat membuat proses pembelajaran lebih menarik, siswa lebih

  mudah menyerap materi Sejarah Kebudayaan Islam yang berisi cerita masa lampau dengan caranya sendiri seperti membuat bagan atau peta konsep agar memudahkan memahami materi, siswa juga dapat mengungkapkan ide atau pendapatnya dengan kreativitasnya membuat bagan atau peta konsep. Model tersebut juga membuat siswa menjadi lebih aktif dan pembelajaran pun akan lebih menarik dan menyenangkan sehingga diharapkan motivasi belajar siswa dalam mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam dapat meningkat.

  Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengajukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Tipe Student

  Facilitator and Explaining Terhadap Motivasi Belajar Sejarah Kebudayaan Islam

  Siswa Kelas IV MIN 2 Bandar Lampung” 11 Elsa Apriyana, “Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining Pada

  

Pembelajaran Fisika Siswa kelas X SMA Negeri 3 LubukLinggau Tahun Pelajaran 2015/2016”. Jurnal

Pendidikan dan Keguruan (STKIP PGRI, Lubuklinggau, 2015), h. 4. 12 Satria Suja Sentosa, “Penerapan Student Facilitator and Explaining Dengan Multimedia

Dalam Peningkatan Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Waluyorejo Tahun Ajaran

2014/2015”. Jurnal Pendidikan (PGSD FKIP UNS, Surakarta, 2014), h. 508.

  Dari latar belakang masalah tersebut di atas penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

  1. Motivasi belajar siswa yang masih rendah.

  2. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa, mereka mengalami kejenuhan ketika mengikuti proses kegiatan pembelajaran.

  3. Model pembelajaran yang digunakan kurang mendukung keaktifan siswa.

C. Batasan Masalah

  Batasan masalah bertujuan agar peneliti lebih terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian, sehingga ruang lingkup yang diuji menjadi lebih spesifik, dan menghasilkan penelitian yang lebih efektif. Oleh karena itu, penulis memfokuskan kepada pembahasan atas masalah-masalah antara lain: 1. Penggunaan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining.

2. Penelitian yang dilakukan untuk melihat motivasi belajar siswa.

D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Adakah Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Tipe

  Student Facilitator and Explaining Terhadap Motivasi Belajar Sejarah

  Kebudayaan Islam Siswa Kelas IV MIN 2 Bandar Lampung?”

  Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengatasi kesulitan siswa sekaligus membantu siswa untuk meningkatkan motivasi belajar yang diinginkan. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Tipe Student

  Facilitator and Explaining Terhadap Motivasi Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Siswa Kelas IV MIN 2 Bandar Lampung.

F. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Guru Hasil penelitian model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dapat dijadikan sebagai alternatif model pembelajaran untuk diterapkan dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

  2. Bagi Siswa Meningkatkan motivasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa kelas IV MIN 2 Bandar Lampung.

  3. Bagi Sekolah Sebagai bahan reverensi untuk penelitian berikutnya mengenai variasi model pembelajaran guru yang menghasilkan motivasi belajar siswa.

LANDASAN TEORI

A. Model Pembelajaran Cooperative Tipe Student Facilitator and Explaining

1. Model Pembelajaran Cooperative Learning

  Model pembelajaran Cooperative merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan atau tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang akademis, jenis

  13

  kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen). Jadi model Cooperative

  Learning mengelompokan siswa menjadi beberapa kelompok kecil yang

  tingkat kemampuanya berbeda-beda satu sama lain kemudian berkumpul jadi satu dan saling membantu satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama.

  Model pembelajaran Cooperative Learning merupakan model pembelajaran yang mengandung suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih yang mana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dalam setiap anggota kelompok

  14

  itu sendiri. Pembelajaran Cooperative Learning melatih siswa untuk saling bekerja sama dalam memahami materi pembelajaran, dalam Cooperative 13 Learning belajar dikatakan belum sesuai jika salah satu teman dalam

  Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 194. 14 kelompok belum menguasai bahan pelajaran, untuk itu dibutuhkan kerja sama yang baik dalam satu kelompok untuk mendapatkan keberhasilan yang diinginkan.

  Menurut Artz dan Newman (dalam Miftahul Huda), mendefinisikan pembelajaran Cooperative sebagai kelompok kecil siswa yang bekerja sama dalam suatu tim untuk mengatasi suatu masalah, menyelsaikan sebuah tugas,

  

15

  atau mencapai satu tujuan bersama. Sistem pembelajaran kerja sama atau gotong royong akan memudahkan siswa, siswa akan diberikan kesempatan untuk secara bersama-sama dengan kelompoknya mencari solusi masalah- masalah yang dihadapi, nantinya siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit ketika mereka berdiskusi sehingga tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.

  Menurut Slavin, dalam metode pembelajaran Cooperative, para siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang

  16

  untuk menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Dengan berkelompok secara tidak sadar siswa akan tumbuh rasa kebersamaan satu sama lain, sehingga siswa akan lebih mempermudah menguasai materi, jika dalam satu kelompok tersebut terdapat siswa yang kurang paham terhadap materi pembelajaran maka teman sekelompoklah yang akan membantunya 15 sehingga terjadi perataan kemampuan dalam setiap kelompok. 16 Miftahul Huda, Cooperative Learning (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011), h. 32.

  Panitz (dalam Agus Suprijono) menyatakan bahwa pembelajaran

  Cooperative adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja

  17 kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih diarahkan oleh guru.

  Cooperative Learning juga mengajarkan pengetahuan yang lebih luas untuk

  siswa, pada pembelajaran ini bukan hanya konsep-konsep yang sulit yang dapat dipecahkan tetapi siswa juga bisa menambah wawasanya dengan cara pertukaran pendapat yang terjadi dalam kelompok saat berdiskusi. Dapat disimpulkan pembelajaran Cooperative Learning adalah model pembelajaran yang dapat digunakan dalam kelompok-kelompok kecil yang secara sadar menciptakan interksi positif dengan siswa lainya dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda setiap siswa. Pembelajaran Cooperative akan membuat siswa lebih mudah menemukan dan memahami suatu konsep ketika mereka saling berdiskusi dalam kelompoknya. Selain pengertian diatas terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan pembelajaran

  Cooperative yaitu:

a. Tujuan Pembelajaran Cooperative Learning

  Segala sesuatu yang dilakukan pasti memiliki tujuan, begitu juga dalam pembelajaran Cooperative. Tujuan dari pembelajaran adalah menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau

17 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem (Yogyakarta: Pustaka

  18

  dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. System ini berbeda dengan kelompok konvensional yang menerapkan system kompetisi, di mana keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan orang lain.

  Menurut Ridwan Abdullah tujuan pembelajaran Cooperative yang perlu dicapai adalah (a) penguasaan pengetahuan akademik ; (b) penerimaan terhadap keragaman; dan (c) pengembangan keterampilan social. Hasil belajar yang diperoleh menggunakan model pembelajaran

  Cooperative menurut Arends adalah prestasi akademik, toleransi serta

  19 menerima keaneka agaman, dan pengembangan keterampilan sosial.

  Tujuan pembelajaran Cooperative dapat disimpulkan yaitu keberhasilan kelompok menentukan keberhasilan individu, dengan adanya kerja sama dan interaksi dalam pembelajaran Cooperative membuat terjadinya saling membelajarkan antar individu tiap kelompok yang akan menimbulkan keluwesan saling berbagi informasi sehingga dapat meningkatkan penguasaan pengetahuan akademik individu dalam kelompok. Pembelajaran Cooperative memberi peluang bagi peserta didikdari berbagai latar belakang dan kondisi untuk untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademikmdan melalui 18 struktur penghargaan kooperatif akan belajr saling menghargai terhadap

  Sofan Amri, Lif Khoiru,, Kontruksi Pengembangan Pembelajaran (Jakarta: prestasi Pustaka, 2010), h. 93. 19 Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 132.

  perbedaan individu satu sama lain. Tujuan penting lainnya yaitu untuk mengajarkan kepada peserta didik keterampilan kerja sama dan kolaborasi. Keterampilan kooperatif ini berfungsi untuk melancarkan hubungan kerja dan tugas.

b. Karakteristik Pembelajaran Cooperative Learning

  Pembelajaran Cooperative memilkii cirri khas tersendiri yang membedakannya dengan pembelajaran yang lainnya. Karakteristik pembelajaran kooperatif dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan kepada proses kerja sam yang dilakukan dalam kelompok.

  Wina Sanjaya dalam bukunya mengemukakan pendapat bahwa pembelajaran Cooperative mempunyau dua komponen utama, yaitu komponen tugas Cooperative (Cooperative Task) dan komponen

  20

  struktur insentif Cooperative (Cooperative Incentive Structure). Tugas

  Cooperative berkaitan dengan hal yang menyebabkan anggota yang

  bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok, sedangkan struktur intensif Cooperative merupakan suatu yang membangkitkan motivasi individu untuk bekerja sam mencapai tujuan kelompok. Struktur intensif dianggap sebagai keunikan dari pembelajaran kooperatif, karena melalui 20 struktur intensif setiap angota kelompok bekerja keras untuk belajar,

  Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Bandung: mendorong dan memotivasi anggota lain menguasai materi pelajaran, sehingga mencapai tujuan kelompok.

  Menurut Rusman karakteistik atau cirri-ciri pembelajaran

  Cooperative dapat dijelaskan sebagai berikut:

  21

  1) Pembelajaran secara tim Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus mampu membuat setiap siswa belajr untuk saling membantu mencapai tujuan pembelajaran. 2) Didasarkan pada manajemen Cooperative

  Sebagaimana pada umumnya, manajemen mempunyai tiga fungsi yaitu funsi perncanaan, fungsi organisasi, dan fungsi control.

  3) Kemauan untuk bekerja sama Tanpa kerja sam yang bai, pembelajaran Cooperative tidak akan mencapai hasil yang oftimal.

  4) Keterampilan kerja sama Kemampuan kerja sama itu dipraktikan melalui aktifitas dalam kegiatan pembelajaran secara kelompok.

  Menurut Slavin dalam buku isjoni terdapat tiga konsep sentral yang menjadi karakteristik pembelajaran kooperatif, seperti dijalaskan berikut ini:

  22

  21

  Cooverative Learning menggunakan tujuan-tujuan kelompok untuk

  memperoleh penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok diperoleh jika kelompok mencapai skor diatas criteria yang ditentukan. Keberhasilan kelompok didasarkan pada penampilan individu sebagai anggata kelompok dalam menciptakan hubungan antar personal yang saling mendukung, saling membantu, dan saling membantu. 2) Pertanggung jawaban individu

  Keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggota, maka setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya. Setiap anggota harus memberikan yang terbaik untuk kenerhasilan kelompoknya. 3) Kesempatan yang sama untuk mencapai keberhasilan

  Cooverative Learning menggunakan metode scoring yang

  mencakup nilai perkembangan berdasarkan peningkatan prestasi yang diperoleh siswa dari yang setiap siswa baik yang berprestasi rendah, sedang, atau tinggi sama-sam memperoleh kesempatan untuk berhasil dan melakukan yang terbaik dalam kelompoknya.

c. Keunggulan dan Kekurangan Pembelajaran Cooperative Learning

  Keunggulan pembelajaran Cooperative yaitu sebagai berikut: 1) Melalui pembelajaran Cooperative siswa tidak menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber dan belajar dari siswa lain.

  2) Pembelajaran Cooperative dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide tau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan 22 membandingkan dengan ide-ide lain. orang lain dan menyadari akan segala kebatasanya dan menerima segala perbedaan.

  4) Pembelajaran Cooperative dapat membantu memberdayakan siswa untuk bertanggung jawab dan belajar.

  5) Pembelajaran Cooperative merupakan strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan restasi akademik sekaligus sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan mengatur waktu dan sikap positif terhadap sekolah. 6) Melalui pembelajaran Cooperative dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamanya sendiri, menerima umpan balik

  7) Pembelajaran Cooperative dapat meningkatkan siswa untuk menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak.

  8) Interaksi selama pembelajaran Cooperative berlangsung dapat

  23 meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir.

23 Ari Saputra,” Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Tipe Student Facilitator and

  

Explaining (SFAE) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Jenis Kelamin Peserta Didik

Kelas VIII MTs NU Tanjung Karang Bandar Lampung” (Skripsi fakultas tarbiyah IAIN Raden Intan

  Adapun Kekurangan Pembelajaran Cooperative yaitu sebagai berikut: 1) Pembelajaran Cooperative sangat membutuhkan banyak waktu dan sangat tidak rasional.

  2) Ciri utama dari pembelajaran Cooperative adalah bahwa siswa saling membelajarkan.

Dokumen yang terkait

ANALISIS MODEL COOPERATIVE LEARNING TYPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 11

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA PESERTA DIDIK KELAS V MIN BONTOSUNGGU KECAMATAN BAJENG KABUPATEN GOWA

0 0 99

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COORPERATIVE TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI JENIS KELAMIN PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs NU TANJUNG KARANG BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2015/2016 - Raden Intan Reposi

0 0 105

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII - Raden Intan Repository

0 1 210

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKN SISWA KELAS V DI MIN 2 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 93

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR PPKN KELAS IV MIN 11 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 2 185

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS IV MIN 01 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 93

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS IV DI MIN 2 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 148

PENGARUH MODEL COOPERATIVE INTEGREATED READING AND COMPOSITION (CIRC ) MENGGUNAKAN DONGENG TERHADAP HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK PESERTA DIDIK KELAS IV MIN 5 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 2 152

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTU ANIMASI MULTIMEDIATERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV MIN 11 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 89