Hubungan Responsifitas Suplementasi Besi Oral dan Infeksi Ascaris Lumbricoides pada Remaja Putri di Boyolali - UNS Institutional Repository

  

INFEKSI ASCARIS LUMBRICOIDES PADA REMAJA PUTRI DI

BOYOLALI

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

  

SYAHMADIDI RABBANI

G0014226

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017

  

ABSTRAK

Syahmadidi Rabbani, G0014226, 2017. Hubungan Responsifitas Suplementasi

  Besi Oral dan Infeksi Ascaris Lumbricoides pada Remaja Putri di Boyolali. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

  

Latar Belakang: Infeksi Ascaris lumbricoides diketahui menimbulkan defisiensi

  pada penderita Ascariasis. Mediator inflamasi tersebut diduga menyebabkan tidak responsifnya suplementasi besi pada penderita anemia. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa infeksi Ascaris lumbricoides dapat menyebabkan tidak responsifnya suplementasi besi oral pada remaja wanita yang menderita anemia

  

Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan rancangan

cross sectional . Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang dilakukan 1 tahun

  lalu. Subjek penelitian adalah remaja putri SMA di kabupaten boyolali usia 16-18 dan mengalami anemia (Hb<12) pada penelitian sebelumnya. Subjek penelitian diambil secara purposive sampling diperoleh 22 responden. Infeksi Ascaris

  

lumbricoides diukur menggunakan metode Direct Test. Responsifitas suplementasi

  besi oral dihitung dari selisih Hb sebelum dan sesudah suplementasi dimana pengukuran Hb menggunakan metode Cyanthmethemoglobin. IMT diukur

  2

  menggunakan antropometri dengan rumus (BB/TB ), asupan Vitamin A,C zinc dan Fe yang diukur menggunakan FFQ dan 24 our recall. Data Ascariasis dan siklus mentruasi dianalisis dengan uji chi-square (

  α=0,05), asupan mikronutrien dan IMT dianalisis menggunakan uji t tidak berpasangan dan uji Mann-Whitney ( α=0,05).

  

Hasil Penelitian: Tidak ditemukan infeksi Ascaris lumbricoides pada kelompok

  responsif dan tidak responsif suplementasi besi oral. Dengan FFQ dan 24 hour recall tidak ditemukan perbedaan rerata asupan vitamin A (p=0,803; p=0,076), vitamin C (p 0,414; p 0,607), zinc (p= 0,082; p=0,984) dan Fe (p=0,161; p=0,891) antara

  = =

  kelompok responsif dan tidak responsif asupan mikronutrien. Median IMT subjek

  2

  yang responsif asupan zat besi adalah 20,2 kg/m sedangkan yang tidak responsif 22,5

  2

  kg/m (p = 0.025)

  

Simpulan Penelitian : Tidak terdapat infeksi Ascaris lumbricoides serta parasit usus

  lainnya antara kelomok responsif dan tidak responsif suplementasi besi. Tidak terdapat perbedaan rerata asupan micronutrient yang bermakna antara 2 kelompok. Terdapat hubungan bermakna antara IMT dengan responsifitas suplementasi besi oral.

  

Kata kunci: Ascaris lumbricoides, responsifitas suplementasi besi, asupan gizi, IMT,

  risiko perdarahan

  

ABSTRACT

Syahmadidi Rabbani, G0014226, 2017. The Relationship between Responsiveness of

Oral Iron Supplementation and Ascaris Lumbricoides Infection in Boyolali's

Adolescent Girls. Mini Thesis. Faculty of Medicine, Sebelas Maret University.

  

Background: Ascaris lumbricoides infection is known to cause vitamin A deficiency,

Ascariasis patients. The inflammatory mediator is thought to cause unresponsive

iron supplementation in anemic patients. This study aims to prove that Ascaris

lumbricoides infection may lead to unresponsiveness of oral iron supplementation in

adolescent girls with anemia

Methods: The study was an analytic observational study with cross sectional design.

  

This study was a follow-up study conducted 1 year ago. Research subjects were

female senior high school in boyolali district aged 16-18 and had anemia (Hb <12)

in previous study. Research subjects taken by purposive sampling obtained 22

respondents. The Ascaris lumbricoides infection were measured using the Direct Test

method. The responsiveness of oral iron supplementation calculated from Hb

difference before and after supplementation that Hb measured using

Cyanthmethemoglobin method. BMI measured using anthropometry with formula

  2

(BB / TB ), intake of Vitamins A, C zinc and Fe as measured using FFQ and 24 our

recall. The Ascariasis data and the menstrual cycle were analyzed by chi-square test

(α = 0.05), whereas micronutrient intake and BMI were analyzed using unpaired t-

test and Mann-

  Whitney test (α = 0.05) Results:

  No Ascaris lumbricoides infection was found in the responsive and

unresponsive group of oral iron supplementation. With FFQ and 24 hour recall, no

mean differences in vitamin A intake (p = 0.803; p = 0.076), vitamin C (p = 0.414; p

= 0.607), zinc (p = 0.082; p = 0.984) and Fe (p = 0.161; p = 0.891) between the

responsive and unresponsive groups of micronutrient intake. Median BMI of the

  2

subjects who were responsive to iron intake was 20.2 kg/m while the unresponsive

  2 22.5 kg/m (p = 0.025)

Conclusions: There was no Ascaris lumbricoides infection and other intestinal

parasites between responsive groupings and unresponsive iron supplementation.

  

There was no significant difference in mean micronutrient intake between the 2

groups. There was a significant association between BMI and responsiveness of oral

iron supplementation.

  

Keywords:Ascaris lumbricoides, responsiveness of iron supplementation, nutritional

intake, BMI, risk of bleeding

  

PRAKATA

  Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkah, rahmat, serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul “ Hubungan Responsifitas Suplementasi Besi Oral dan Infeksi Ascaris

  Lumbricoides pada Remaja Putri di Boyolali ” ini dengan baik.

  Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak lepas dari kerjasama dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  2. Sinu Andhi Jusup, dr., M.Kes selaku Pembimbing Utama yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga serta pikiran untuk memberikan bimbingan dan saran yang membangun hingga terselesaikannya skripsi ini.

  3. Yuliana Heri Suselo, dr., M.Sc selaku Pembimbing Pendamping yang telah memberikan bantuan serta nasehat, meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan dan dukungan hingga terselesaikannya skripsi ini.

  4. Ratna Kusumawati, dr., M.Biomed. selaku Penguji Utama yang telah berkenan menguji secara kritis dan memberikan saran serta masukan yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.

  5. Kusmadewi Eka Damayanti, dr., M.Gizi selaku Ketua Tim Skripsi FK UNS, dan Bp. Sunardi selaku Sekretariat Tim Skripsi FK UNS.

  6. Kepala Sekolah serta siswi SMAN 1 Boyolali, SMAN 3 Boyolali, SMAN 1 Ngemplak, SMAN 1 Banyudono yang telah memberikan izin serta kesediaan untuk dilakukannya penelitian pada tempat tersebut

  7. Yang tercinta Bapak, Ibu, Arum serta keluarga besar yang senantiasa mendoakan, memberikan dukungan dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.

  8. Muh Arif Wira Bahari, Hananto Wildan Habibi dan Christoper Brilianto yang senantiasa memberi bantuan, semangat, dukungan dan menjadi tempat berbagi

  9. Kelompok tutorial B7 2015-2016 dan B8 2016-2017 yang sudah saling mengerti, memahami serta mau menerima kekurangan satu sama lain.

  10. Siti Handayani dan Muhammad Bima yang selalu membantu dan berjuang bersama dalam penelitian skripsi ini.

  11. Keluarga Besar Asisten Fisiologi 2014 yang membanggakan, yang sudah berusaha bersama-sama untuk memberikan sedikit ilmu ini kepada adik-adik praktikan dan ikhlas mengorbankan waktunya 12.

Keluarga Besar KESUMA dan BSMI yang telah memberikan pengalaman serta tempat untuk belajar lebih baik lagi

  Surakarta, Desember 2017 Syahmadidi Rabbani

  DAFTAR ISI

  hal HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii PERNYATAAN .............................................................................................. iv ABSTRAK ....................................................................................................... v PRAKATA ....................................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ............................................................................................ x DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4 D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 6 1. Anemia ........................................................................................... 6

  a) Definisi .................................................................................... 6

  b) Klasifikasi ................................................................................ 7 2.

  Anemia Defisiensi Besi ................................................................. 8

  a) Definisi ..................................................................................... 8

  b) Etimologi .................................................................................. 9

  c) Regulasi Zat Besi ..................................................................... 12

  d) Regulasi Hepsidin .................................................................... 14

  e) Gejala ....................................................................................... 17

  f) Pengobatan ............................................................................... 18

  3. Ascariasis ....................................................................................... 19

  a) Definisi .................................................................................... 19

  b) Taksonomi ............................................................................... 20

  c) Morfologi ................................................................................ 21

  d) Siklus hidup ............................................................................. 23

  e) Cara penularan ......................................................................... 24

  f) Patologi dan Gejala Klinik ....................................................... 24

  g) Diagnosis ................................................................................ 26 4.

  Hubungan Ascariasis dan Responsifitas suplementasi besi ........... 27 5. Asupan Gizi ................................................................................... 28

  a) 24 hour recall ............................................................................ 28

  b) FFQ ........................................................................................... 29 B. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 31 C.

  Hipotesis .............................................................................................. 32

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .................................................................................... 33 B. Lokasi Penelitian .................................................................................. 33 C. Subjek Penelitian ................................................................................. 33 D. Teknik Sampling .................................................................................. 34 E. Identifikasi Variabel ............................................................................ 35 F. Definisi Operasional Variabel.............................................................. 36 G. Rancangan Penelitian ........................................................................... 39 H. Instrumen Penelitian ............................................................................ 40 I. Cara Kerja ............................................................................................ 40 J. Teknik Analisis Data ........................................................................... 41 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitian ........................................................................... 44 B. Analisis Data ........................................................................................ 45 BAB V PEMBAHASAN .................................................................................

  50 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

  A.

  Simpulan .............................................................................................. 59 B.

Saran .................................................................................................... 60 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

  61 LAMPIRAN .....................................................................................................

  69

  

DAFTAR TABEL

  hal Tabel 2.1. Definisi Anemia . ........................................................................

  …….6 Tabel 2.2. Gejala anemia defisiensi besi .................................................... …….17 Tabel 2.3. Kriteria tingkat Ascariasis ......................................................... …….27

Tabel 4.1. Karakteristik Data, IMT, Hb-pre, Hb-post1, Hb- post2, ΔHb1, ΔHb2

  ΔHb3, zat gizi dari pengolahan form FFQ (1) dan 24 hours recall(2)45

Tabel 4.2. Karakteristik Data Status Responsifitas Suplementasi Zat Besi

  …......46

Tabel 4.3. Karakteristik Data Status Responsifitas

  Asupan Mikronutrien. ….....46

Tabel 4.4. Karakteristik Data Risiko Kehilangan Darah Berlebih karena siklus menstruasi. ........................................................................

  …….47

Tabel 4.5. Karakteristik Data Infeksi Ascaris lumbricoides

  …..............................47

Tabel 4.6. Korelasi IMT dengan ΔHb3 dan Hb-post1…………………...……...47Tabel 4.7. Uji T Tidak Berpasangan Responsifitas Suplementasi Besi Oral dengan

  IMT…………………………………………………………………..48

Tabel 4.8. Uji T Tidak Berpasangan Responsifitas Asupan Mikronutrien dengan

  Asupan Gizi yang dinilai dari FFQ dan 24 hours recall(2 )…...……..48

Tabel 4.9. Hasil Uji Mann Whitney Responsifitas Asupan Mikronutrien dengan

  Zinc1 yang dinilai dari FFQ (1) ……………...……..………………. 49

Tabel 4.10. Hasil Analisis Uji Fisher Hubungan Antara Responsifitas Asupan

  Mikronutrien dengan Risiko Kehilangan Darah Berlebih Saat Menstruas i…………………………………………………………....49

  DAFTAR GAMBAR

  Hal Gambar 2.1. Mekanisme hepsidin terhadap absobrsi Fe . ..............................

  13 Gambar 2.2. Regulasi ekspresi hepsidin ........................................................

  15 Telur dan Cacing Ascaris lumbricoides Gambar 2.3 .......................................

  21 Gambar 2.4. Siklus hidup Ascaris lumbricoides ............................................ 23