PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN OBYEK WISATA BUKIT CINTA WATU PRAU DI DESA GUNUNGGAJAH KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

  

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN OBYEK

WISATA BUKIT CINTA WATU PRAU DI DESA GUNUNGGAJAH

KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Kependidikan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Diajukan Oleh : ANNAS ABDUL HAKIM AZIZAN NIM. 1412205762 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN 2018

  i

  PERSETUJUAN

  Skripsi ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Widya Dharma Klaten, guna memperoleh gelar Sarjana S1 Kependidikan Judul Skripsi : Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Obyek Wisata Bukit

  Cinta Watu Prau di Desa Gununggajah Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten.

  Oleh : Annas Abdul Hakim Azizan NIM : 1412205762 Drs. Sri Wiyata, M.Si.

  Pembimbing I

  Drs. M Pujo Darmo, M. H

  Pembimbing II ii

  PENGESAHAN

  Diterima dan Disetujui oleh Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Widya Dharma Klaten.

  Hari/Tanggal : Senin, 27 Agustus 2018. Tempat : Universitas Widya Dharma Klaten.

  Dewan Penguji Skripsi Ketua Sekretaris Dr. H. R. Warsito, M.Pd. Sudiyo Widodo,S. Pd,MH.

  NIP/NIDN. 69089133/0607106501 NIP/NIDN. 690113332/0605107101 Penguji I Penguji II

  Drs. Sri Wiyata, M.Si. Drs. M Pujo Dharmo, M. H

  NIP/NIDN. 690886105/0620065802 NIP/NIDN. 690887107/0622045801 Mengesahkan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dr. H. R. Warsito, M.Pd.

  NIP/NIDN. 69089133/0607106501 iii

  

SURAT PERNYATAAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: 1. : Annas Abdul Hakim Azizan

  Nama 2. : 1412205762

  NIM 3. : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

  Program Studi 4. : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

  Jurusan 5. : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

  Fakultas Universitas Widya Dharma Klaten

  Dengan ini berdasarkan kesadaran penuh, menyatakan bahwa naskah skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya dan atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

  Saya bersedia untuk mempertanggungjawabkan isi yang ada di dalam skripsi ini secara akademik maupun yuridik serta bersedia untuk menanggung segala resiko apapun di kemudian hari, apabila terjadi pelanggaran terhadap pernyataan ini.

  Klaten, 27 Agustus 2018 Yang membuat pernyataan Annas Abdul Hakim.A. iv

  MOTTO Jika kamu benar menginginkan sesuatu, kamu

  • akan menemukan caranya. Namun jika tak serius, kau hanya akan menemukan alasan.

  ( Jim Rohn ) Betapa bodohnya manusia, dia menghancurkan

  • masa kini sambil mengkhawatirkan masa depan, tapi menangis di masa depan dengan mengingat masa lalunya.

  ( Ali Bin Abi Thalib ) Perbedaan orang bodoh dan jenius adalah orang

  • jenius punya batasnya.

  ( Albert Einstein ) Warisan cita-cita, takdir waktu, dan impian

  • manusia adalah hal yang tidak akan pernah berakhir. Selama manusia terus mencari arti kebebasannya, hal ini tidak akan pernah bisa dicegah.

  (Eiichiro Oda)

  v vi

  PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada:

   Ibu dan Ayahanda tercinta: Ibu Indarti dan Ayahanda Parwoko.

   Teman-teman Seperjuangan di Program Studi PPKn: Eky, Gusti, Atika dan Isna.

  

Serta teman-teman saya yang mendukung dan

memberi semangat.

  

KATA PENGANTAR

  Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

  Skripsi berjudul

  “Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Obyek

wisata Bukit Cinta Watu Prau di Desa Gununggajah Kecamatan Bayat

Kabupaten Klaten ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

  mendapatkan gelar Sarjana Strata Satu Kependidikan, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jurusan. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial; Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan; Universitas Widya Dharma Klaten.

  Selama mengerjakan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan berupa petunjuk, bimbingan maupun pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat : 1.

  Bapak Drs. H. Purwo Haryono, M. Hum selaku Wakil Rektor I Universitas Widya Dharma Klaten yang telah memberi izin penelitian.

2. Bapak Dr. H. R. Warsito, M.Pd , selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

  Ilmu Pendidikan Universitas Widya Dharma Klaten yang telah memberi persetujuan proposal penelitian.

  3. Bapak Drs. H. Sri Wiyata, M.Si. selaku Pembimbing Utama yang telah dengan sabar memberikan bimbingan pada saya dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. vii

  4. Bapak Drs. M Pujo Dharmo, M. H selaku Pembimbing Dua yang tidak pernah bosan membimbing penulisan skripsi ini hingga selesai.

  5. Bapak Sudiyo Widodo, S.Pd, M.H, selaku Ketua Progdi PPKn yang telah memberikan motivasi dan semangat untuk membuat skripsi.

  6. Bapak Sudiyo Widodo, S.Pd, M.H, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

  7. Pengelola Obyek Wisata BCWP dan masyarakat Desa Gununggajah.

  Akhirnya ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberi andil dalam penyusunan skripsi ini.

  Akhir kata dengan kerendahan hati penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan Almamater pada umumnya, segala kelebihan dan kekurangan, penulis mohon maaf.

  Klaten, 27 Agustus 2018 Penulis Annas Abdul Hakim.A. viii

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .............................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... iii SURAT PERNYATAAN ...................................................................... iv MOTTO ................................................................................................. v PERSEMBAHAN ................................................................................... vi KATA PENGANTAR ........................................................................... vii DAFTAR ISI .......................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xi ABSTRAK ............................................................................................. xii

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang ........................................................................

  B.

  8 Alasan Pemilihan Judul ...........................................................

  C.

  8 Penegasan Judul ......................................................................

  D.

  10 Pembatasan Masalah ...............................................................

  E.

  10 Rumusan Masalah ...................................................................

  F.

  11 Tujuan Penelitian ....................................................................

  G.

  11 Manfaat Penelitian ..................................................................

  H.

  12 Sistematika Penulisan .............................................................

  BAB II LANDASAN TEORI 1.

  13 Partisipasi Masyarakat ............................................................ ix

  x 2. Pariwisata Indonesia ...............................................................

  35 D. Validitas Data ..........................................................................

  70 B. SARAN ...................................................................................

  61 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN .......................................................................

  40 B. Pembahasan .............................................................................

  Hasil Penelitian .......................................................................

  39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.

  38 E. Teknik Analisis Data ...............................................................

  35 C. Teknik Pengumpulan Data ......................................................

  16 3. Obyek dan Daya Tarik ............................................................

  35 B. Unit Analisis ...........................................................................

  Jenis Penelitian .........................................................................

  33 BAB III METODE PENELITIAN A.

  24 7. Manfaat Pengenmbangan Pariwisata Pedesaan .....................

  Dinas Budparpora Kabupaten Klaten ....................................

  19 5. Dukungan Pemerintah dalam Pengembangan Pariwisata……. 20 6.

  17 4. Pengembangan Pariwisata .......................................................

  72 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

  xi

  Lampiran 1 Pedoman wawancara tentang partisipasi masyarakat dalam pengembangan Obyek Wisata Bukit Cinta Watu Prau.

  Lampiran 2 Permohonan izin Penelitian dari Unwidha Lampiran 3 Surat Keterangan dari Tempat Penelitian Lampiran 4 Dokumentasi Obyek Wisata Bukit Cinta Watu Prau serta wawancara dengan pengelola obyek wisata dan masyarakat Gununggajah.

  

ABSTRAK

ANNAS ABDUL HAKIM AZIZAN. NIM 1412205762. Program Studi

  Pendidikan Pencasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Widya Dharma Klaten. Skripsi. Judul: Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan

  

Obyek Wisata Bukit Cinta Watu Prau di Desa Gununggajah Kecamatan Bayat

Kabupaten Klaten.

  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah partisipasi masyarakat dalam pengembangan Obyek Wisata Bukit Cinta Watu Prau di Desa Gununggajah Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten?. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : Ingin mengetahui tentang partisipasi masyarakat dalam pengembangan Obyek Wisata Bukit Cinta Watu Prau.

  Adapun metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan paradigma kualitatif. Obyek penelitian adalah partisipasi masyarakat dalam pengembangan Obyek Wisata Bukit Cinta Watu Prau. Informan menggunakan pengelola obyek wisata dan masyarakat Desa Gununggajah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

  Berdasarkan studi lokasi dan hasil penelitian dari kajian teori berbagai sumber yang didapat, penulis membuat kesimpulan yang penulis rumuskan melalui wawancara dari berbagai informan yang terkait, observasi secara integral bahwa partisipasi masyarakat dalam pengembangan Obyek Wisata Bukit Cinta Watu Prau di Desa Gununggajah Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten : a) Partisipasi masyarakat dalam pengembangan obyek wisata berbentuk ide, dana, tenaga, dan keahlian. Tahapan partisipasi yakni perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan, dan evaluasi. Partisipasi masyarakat bermanfaat pada peningkatan taraf hidup masyarakat dari aspek pengetahuan, ekonomi, sosial, lingkungan, dan politik. b) Faktor pendorong partisipasi masyarakat adalah diberikannya kesempatan, tuntutan lingkungan, untuk kemajuan daerah, manfaat yang dirasakan. Faktor penghambat partisipasi adalah latar belakang pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin. Upaya untuk mengatasinya masyarakat di dorong ikut berpartisipasi, dan berpartisipasi sesuai dengan kemampuan. xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, sebagian besar masyarakatnya tinggal di daerah

  pedesaan. Di desa inilah potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia berada. Maka orientasi pembangunan pada pedesaan adalah suatu tindakan yang strategis, karena secara langsung maupun tidak langsung hal itu akan memberikan dampak yang positif dan sangat luas. Selain itu desa memegang peranan yang penting, berkaitan antara masyarakat sebagai pelaku pembangunan dan potensi utama yang ada di pedesaan.

  Pembangunan hampir setiap hari terjadi di Indonesia. Salah satunya yaitu pembangunan pariwisata. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat berarti terhadap pembangunan, karena melalui pariwisata dapat diperoleh dana dan jasa bagi pembangunan, diantaranya dapat dilihat dalam bentuk devisa, pajak dan retribusi yang diperoleh dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata.

  Pembangunan pariwisata pada intinya merupakan suatu aktivitas yang menggali segala potensi pariwisata baik yang berasal dari sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun sumber daya buatan manusia yang harus dilakukan penanganan secara menyeluruh.

  Salah satu faktor dalam pengembangan pariwisata adalah adanya keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan pariwisata itu sendiri.

  Sehingga pembangunan pariwisata dapat memberikan keuntungan secara ekonomi, sosial maupun budaya kepada masyarakat setempat. Oleh karena itu salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk pengembangan pariwisata berbasis masyarakat adalah pendekatan partisipastif.

  Secara sempit partisipasi diartikan sebagai keterlibatan. Masyarakat seyogyanya berlangsung secara sukarela dan berkelanjutan. Partisipasi yang dimaksud adalah partisipasi yang memandang masyarakat sebagai subyek dari segala aturan pembangunan bukan sebagai obyek pembangunan. Pelibatan masyarakat ini secara utuh dilakukan melalui pola pikir pembangunan yang memandang masyarakat sebagai subyek peraturan dengan keanekaragaman perilaku. Suatu program dikatakan melibatkan masyarakat ketika masyarakat sudah diajak melaksanakan suatu program tertentu. Padahal sebenarnya sebuah program dikatakan bersifat partisipasif apabila masyarakat sudah terlibat sejak perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pemanfaatan hasil.

  Masyarakat sebagai komponen utama dalam pembangunan pariwisata mempunyai peranan yang penting dalam menunjang pembangunan pariwisata daerah yang ditujukan untuk mengembangkan potensi lokal yang bersumber dari alam, sosial budaya maupun ekonomi masyarakat. Menurut UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan menyatakan bahwa masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan kepariwisataan. Peran serta masyarakat dalam memelihara sumber daya alam dan budaya yang dimiliki merupakan andil yang besar dan berpotensi menjadi daya tarik wisata.

  Dalam proses pembangunan dan penataan suatu obyek wisata oleh pemerintah seringkali terlantar akibat kurangnya pemeliharaan dan perawatan. Dalam hal pengembangan pariwisata seperti kerajinan cendera mata serta pemeliharaan obyek wisata kurang terdapat pengelolaan sehingga dalam hal ini untuk mengatasi masalah tersebut perlu peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata.

  Menurut Rahardjo Adisasmita dalam buku pembangunan pedesaan, masyarakat diajak untuk berperan serta dan didorong untuk berpartisipasi karena masyarakat dianggap mengetahui tentang permasalahan dan kepentingan atau kebutuhan mereka. Mereka memahami tentang keadaan lingkungan sosial dan ekonomi masyarakatnya. Selain itu ada beberapa alasan utama mengapa partisipasi masyarakat mempunyai sifat penting. Pertama adalah fokus utama dan tujuan akhir dari pembangunan. Kedua partisipasi menimbulkan rasa harga diri dan meningkatkan harkat dan martabat. Ketiga partisipasi dipandang sebagai pencerminan hak-hak individu untuk dilibatkan dalam pembangunan mereka sendiri. Keempat partisipasi merupakan cara yang efektif membangun kemampuan masyarakat untuk pengelolaan program pembangunan guna memenuhi khas daerah. Itulah sebabnya partisipasi masyarakat dianggap penting dalam proses pembangunan, karena masyarakat itu sendiri yang lebih mengetahui, tentang permasalahan dan kebutuhan, baik itu dalam bidang sosial, ekonomi dan lingkungan.

  Partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan sumber daya alam yang dimiliki merupakan andil yang besar dan berpotensi menjadi obyek wisata.

  Selain itu, dengan mengikut sertakan masyarakat dalam proses dan usaha pengembangan pariwisata sangat penting. Sehingga dari masyarakat itu sendiri memiliki rasa tanggung jawab untuk menjaga kelestarian potensi sumber daya alam yang dimiliki daerahnya. Dengan memiliki rasa tanggung jawab ini maka masyarakat akan menjadi masyarakat yang sadar akan potensi sumber daya alam yang ada, sehingga masyarakat di daerah tersebut merawat dan memelihara kelestarian obyek wisata yang ada di daerahnya.

  Dalam hal usaha dan pengembangan pariwisata yang berorientasi pada masyarakat lokal masih minim. Ini dikarenakan masyarakat belum sadar akan pentingnya menjaga dan melestarikan obyek wisata di daerahnya. Penyebab lain yaitu tidak adanya kemampuan finansial dan keahlian yang berkualitas untuk mengelola dan memelihara obyek wisata yang ada didaerahnya. Keahlian disini yang dimaksud menyangkut keterampilan-keterampilan masyarakat dalam pembuatan kerajinan tangan, memberikan pelayanan yang terbaik bagi wisatawan, memelihara insfrastruktur yang ada. Sehingga diperlukan partisipasi aktif masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik, ikut serta menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kelestarian alam, keindahan, menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung wisata serta masyarakat yang berada di daerah obyek wisata dapat memberikan kenangan dan kesan yang baik sehingga menimbulkan masyarakat yang sadar wisata.

  Potensi wisata di Indonesia sebenarnya sangat amat luas dan menjanjikan, dari Indonesia Timur hingga Barat menyuguhkan panorama keindahan alam yang sangat eksotis. Tak jarang turis mancanegara rela datang demi mendapatkan spot-spot terbaik potensi alam bangsa ini. Hal inilah yang seharusnya disadari bahwa mengentaskan kemiskinan tidak melulu mengenai bantuan subsidi secara instan, namun juga bisa melalui pengembangan potensi wisata daerahnya.

  Wisata daerah yang sudah mulai muncul namun belum terlalu “digagas” adalah Kabupaten Klaten. Kota dengan luas 655,65 km persegi yang terletak diantara kota Jogja dan Solo ini sebenarnya memiliki potensi wisata yang kaya. Kota diantara perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah ini setidaknya memiliki 30an lebih spot destinasi wisata yang indah.

  Destinasi wisata tersebut antara lain Candi Sewu, Umbul Ponggok, Kebun Kamboja, Candi Plaosan, Rowo Jombor dan masih banyak lagi spot wisata yang sangat menarik di Kabupaten Klaten. Jika pengelolaan suatu obyek wisata berjalan secara sistematis dan melibatkan masyarakat daerah dengan baik, maka akan tumbuh perekonomian yang baik melalui bisnis wisata tersebut.

  Salah satu obyek wisata yang ada di Kabupaten Klaten adalah Bukit Cinta Watu Prau, yang lebih tepatnya terletak di Desa Gununggajah Kecamatan Bayat. Sejak launching pada Bulan April 2017 lalu Taman Wisata Watu Prau dan Gardu Pandang Bukit Cinta ramai dipadati pengunjung. Tak hanya warga di Klaten Bersinar, berbagai warga dari luar Klaten juga menyempatkan hadir di lokasi yang juga menjadi surga peneliti geologi di Tanah Air itu.

  Salah satu keunggulan yang ditawarkan di lokasi yang berjarak 18 kilometer dari pusat pemerintahan di Kabupaten Klaten itu, yakni pemandangan alam dari ketinggian seperti melihat gunung berapi, sunrise maupun sunset,serta desa-desa di sekitar Bukit Cinta. Di dasar bukit, pengunjung dapat menikmati keindahan batu besar. Oleh masyarakat setempat disebut Watu Prau. Batu tersebut berukuran panjang 30 meter dan lebar 6 meter.

  Desa Gununggajah mempunyai komitmen sebuah komitmen untuk membangun kesejahteraan masyarakatnya. Kemudian munculah kata “Gumbregah” sebagai suatu slogan baru. Gumbregah itu sendiri berarti mbangun rerantaman kang endah. Rentanam dalam bahasa Indonesia yaitu rencana atau susunan. Jadi itu akan menjadi motto untuk senantiasa membangun susunan pembangunan yang indah. Hal itu sebagai semangat bagi masyarakat desa, hingga tertanam dalam setiap jiwa masyarakat Gununggajah. Gumbregah juga berarti bangkit. Bangkit untuk memajukan masyarakat desa, bukan hanya dalam bidang pembangunan, tapi dalam segala aspek. Seperti dalam pembangunan, perekonomian, keamanan dan ketertiban. Dengan semangat itu kita akan senantiasa bangkit menata desa.

  Harapannya masyarakat akan selalu guyub rukun, bangkit memajukan desanya.

  Nama inilah yang menjadi Roh terbentuknya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Gununggajah Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten, dengan nama BUMDes Gumbregah, yang unit usaha diantaranya adalah pengelolaan Obyek Wisata Bukit Cinta Watu Prau. Salah satu tujuannya adalah dapat meningkatkan Pendapatan Asli Desa Gununggajah sehingga dapat menjadi salah satu sumber pembangunan insfrastuktur maupun pembangunan sosial berkelanjutan khususnya di wilayah Desa Gununggajah, karena obyek wisata ini menjadi salah satu unit andalan, maka dalam jangka panjang hasil dari unit usaha ini tentu harus dinikmati secara seluas-luasnya oleh semua lapisan masyarakat, mulai dari segi peningkatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, fasilitas dasar maupun sarana dan prasarana yang menjadi kebutuhan masyarakat. Adanya berbagai aktifitas masyarakat dalam mengelola dan mengembangkan Obyek Wisata Bukit Cinta Watu Prau menunjukan begitu tingginya partisipasi masyarakat di Desa Gununggajah tersebut. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Obyek Wisata Bukit Cinta Watu Prau di Desa Gununggajah, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten.

  B. Alasan Pemilihan Judul

  Adapun penulis mengapa penulis memilih judul “Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Obyek Wisata Bukit CintaWatu Prau di Desa Gununggajah Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten” adalah sebagai berikut : 1.

  Peneliti merasa tertarik untuk meneliti obyek wisata tersebut, dikarenakan dekat dengan tempat tinggal.

  2. Sepanjang pengetahuan peneliti, belum ada yang meneliti tentang permasalahan tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui partisipasi apa saja yang ada dalam pengembangan obyek wisata.

  C. Penegasan Judul

  Skripsi ini berjudul Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Obyek Wisata Bukit Cinta Watu Prau di Desa Gununggajah Kecamatan Bayta Kabupaten Klaten. Supaya tidak terjadi perluasan makna, maka cukup penting bagi peneliti untuk memberikan penegasan istilah-istilah dalam judul skripsi ini. Adapun istilah yang dimaksud adalah : 1)

  Partisipasi Masyarakat Britha Mikkelsen menerjemahkan partisipasi dalam beberapa tafsiran diantaranya yaitu : a)

  Partisipasi adalah suatu proses yang aktif, yang mengandung arti bahwa orang atau kelompok yang terkait, mengambil inisiatif dan menggunakan kebebasan untuk melakukan hal itu. b) Partisipasi adalah keterlibatan suka rela oleh masyarakat dalam perubahan yang ditentukannya sendiri.

  c) Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri, kehidupan dan lingkungan mereka.

  Dalam penelitian ini, pengertian partisipasi adalah keterlibatan aktif warga masyarakat Desa Gununggajah dalam pengembangan obyek wisata. Keterlibatan itu berupa kegiatan mengelola dan mengembangkan obyek wisata, yang berfungsi untuk mensejahterakan masyarakat sekitar. 2)

  Pengembangan Pengembangan berasal dari kata “berkembang” yang berarti : a)mekar terbuka, b)menjadikan besar (luas,merata), c)menjadikan maju(baik,sempurna). Jadi pengembangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah menjadikan maju Obyek Wisata Bukit Cinta Watu Prau. 3)

  Obyek Wisata Bukit Cinta Watu Prau Obyek Wisata Bukit Cinta Watu Prau ini berada di Desa

  Gununggajah, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Obyek wisata ini memiliki potensi wisata alam dan buatan manusia yang dipadukan, sehingga ini menjadi andalan untuk menarik wisatawan datang ke obyek wisata ini.

  Berdasarkan penegasan istilah diatas, maka maksud dari judul skripsi ini adalah aktifitas partisipasi masyarakat dalam pengembangan Obyek Wisata Bukit Cinta Watu Prau, Gununggajah, Bayat, Klaten yang mencakup bentuk pengelolaan dalam pengembangan obyek wisata dan bentuk-benuk kegiatan atas partisipasi masyarakat melalui pengembangan obyek wisata.

D. Pembatasan Masalah 1.

   Hal yang menjadi prioritas utama peneliti adalah mengenai partisipasi

  Masyarakat Desa Gununggajah dalam pengembangan Obyek Wisata Bukit Cinta Watu Prau.

2. Sumber informasi penelitian hanya diperoleh dari pengelola obyek wisata dan masyarakat Desa Gununggajah.

E. Rumusan Masalah

  Dari latar belakang diatas, maka ditetapkan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah partisipasi masyarakat dalam pengembangan Obyek

  Wisata Bukit Cinta Watu Prau, Desa Gununggajah, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten? 2. Apakah faktor-faktor yang mendorong masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan obyek wisata?

F. Tujuan Penelitian

  1. bagaimanakah partisipasi masyarakat dalam Menjelaskan pengembangan obyek wisata Bukit Cinta Watu Prau.

2. Mengetahui faktor-faktor yang mendorong masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan obyek wisata.

  G. Manfaat Penelitian

  Manfaat penelitian ini adalah : 1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan keilmuan tentang pentingnya partisipasi masyarakat dalam suatu program pemberdayaan, khususnya bagi Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Widya Dharma.

  2. Secara praktis, penelitian ini sebagai bahan evaluasi pemerintah dalam menjalankan program yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat dan juga program pemberdayaan yang berbasis masyarakat. Serta bagi masyarakat sendiri dapat sebagai referensi untuk ikut berpartisipasi dalam program pemerintah serta mengawal program-program pemerintah.

  H. Sistematika Penulisan

  Untuk memudahkan memahami dan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang penelitian ini, maka skripsi ini peneliti susun dengan sistematika sebagai berikut :

  Bab I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, alasan pemilihan judul, penegasan judul, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

  Bab II Landasan teori, berisi tentang berbagai teori yang digunakan sebagai landasan penelitian ini. Bab III Metode penelitian, berisi tentang jenis penelitian, unit analisa, teknik pengumpulan data, validitas data dan teknik analisis data. Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan, berisi tentang hasil penelitian, analisis data dan pembahasan. Bab V Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

  dilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan meliputi : 1. Partisipasi masyarakat dalam pengembangan Obyek Wisata Bukit Cinta Watu Prau.

  a.

  Bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan obyek wisata untuk pengambilan keputusan, implementasi, pemanfaatan dan evaluasi berupa : (1) sumbangan pemikiran dalam bentuk tukar informasi atau pengalaman, (2) sumbangan pendanaan berupa pemberian konsumsi atau alat untuk kegiatan pengembangan obyek wisata, (3) sumbangan tenaga berupa seperti partisipasi untuk pembenahan jalur menuju bukit, bersih-bersih, dan pertolongan pertama pada kecelakaan di obyek wisata, (4) sumbangan dalam bentuk keahlian untuk pemasaran, keahlian untuk memasak dan keahlian dalam bidang kepariwisataan.

  b.

  Tahapan partisipasi masyarakat di Obyek Wisata Bukit Cinta Watu Prau dalam pengembangannya terbagi menjadi 4, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan, dan evaluasi.

  c.

  Manfaat partisipasi yang dirasakan masyarakat dalam pengembangan obyek wisata adalah ekonomi masyarakat di sekitar obyek wisata

  73 menjadi semakin meningkat, warga menjadi rukun, wawasan menjadi meningkat.

  2. Faktor yang mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengembangan Obyek Wisata Bukit Cinta Watu Prau meliputi : a.

  Tuntutan lingkungan untuk saling bergotong-royong.

  b.

  Keinginan masyarakat untuk membuat Obyek Wisata Bukit Cinta Watu Prau lebih baik.

  c.

  Sikap saling menghargai di masyarakat.

  d.

  Adanya manfaat yang dapat diambil oleh masyarakat.

  3. Faktor penghambat masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengembangan Obyek Wisata Bukit Cinta Watu Prau : a.

  Latar belakang pekerjaan b. Sebagian besar yang berpartisipasi dalam pengembangan obyek wisata adalah kaum laki-laki karena membutuhkan banyak tenaga.

  4. Upaya yang dilakukan dalam menangani faktor penghambat tersebut : a.

  Pihak pengurus mendorong dan memberi kesemmpatan setiap masyarakat ikut berpartisipasi aktif dalam pengembangan obyek wisata.

  b.

  Mengaktifkan kaum perempuan dengan penyediaan kebutuhan wisatawan ataupun kegiatan lainnya.

B. Saran

  Terdapat beberapa saran yang hendak peneliti berikan terkait pelaksanaan partisipasi masyarakat dalam pengembangan Obyek Wisata Bukit Cinta Watu Prau. Namun saran ini semata-mata hanya sebagai masukan agar pengembangan obyek wisata, terutama partisipasi masyarakat dapat lebih baik lagi.

  1. Saran untuk pengelola a.

  Perlu dibentuk paguyuban pengelola obyek wisata seluruh Kabupaten Klaten agar dapat saling bertukar informasi maupun pengalaman untuk memajukan seluruh obyek wisata di Kabupaten Klaten .

  b.

  Pihak pengelola berkoordinasi dengan masyarakat untuk membuat akses jalan besar dan membersihkan ranting-ranting pohon agar kendaraan besar atau bus besar dapat mencapai obyek wisata dengan aman dan mudah.

  c.

  Pengelola sebaiknya membuat baliho atau petunjuk arah ke Obyek Wisata BCWP di akses jalan besar supaya pengunjung tidak kebingungan untuk berkunjung.

  2. Saran untuk masyarakat Masyarakat sekitar Obyek Wisata Bukit Cinta Watu Prau untuk lebih meningkatkan kesadaran dalam menjaga lingkungan terutama masalah kebersihan. Karena jika tempat wisata itu bersih maka pengunjung akan lebih nyaman dalam berkunjung di tempat tersebut. Untuk kelompok- kelompok yang bekerja di lapangan agar tetap menjaga sopan santun terhadap pengunjung. Karena mereka yang berinteraksi langsung dengan para pengunjung. Jika kedatangan pengunjung ditanggapi dengan sopan dan baik maka pengunjung akan merasa dihargai, dan merasa lebih nyaman.

  Kenyamanan pengunjung merupakan hal yang utama bagi sebuah pariwisata, karena tidak menutup kemungkinan pengunjung juga mempromosikan dari mulut ke mulut keberadaan obyek wisata tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

  Alfitri , (2011). Community Development : Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

  Argyo Demartoto, Pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat ,(Surakarta : Sebelas Maret University Press, 2009), hal. 100.

  Britha Mikkelsen, Metode Penelitian dan Upaya-Upaya Pemberdayaan Sebuah Buku

  Pegangan Bagi Para Praktisi Lapangan , (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2001),hal. 64.

  Huraerah, Abu. (2011). Pengorganisasian & Pengembangan Masyarakat. Bandung: Humaniora

  IFE, Jim & Tesoriero, Frank. (2008). Community Development : Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era Globalisas i. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

  Isbandi, Rukminto Adi, Perencanaan Partisipasi Berbasis Asset Komunitas: dari

Pemikiran Menuju Penerapan , (Depok :FISIP UI Press, 2007), hal. 27.

  Jayadinata, Johara T dan I.G.P Pramandika. 2006. Pembangunan Desa dalam Perencanaan, (Bandung : Penerbit ITB), hal.202.

  Lugtyasyono.blogspot.com Ndraha, Taliziduhu. (1990). Pembangunan Masyarakat Mempersiapkan Masyarakat Tinggal Landas, Jakarta : Rineka Cipta.

  Ndraha, Taliziduhu. 1987. Pembangunan Masyarakat Mempersiapkan Masyarakat Tinggal Landas , (Jakarta : Bina Aksara), hal. 103-104.

  Priasukmana, soetarso & R. Mohammad Mulyadin. (2001). Pembangunan Desa

  Wisata L Pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Daerah. Info Sosial Ekonomi vol 2. No 1. Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta : Balai Pustaka, 2005),hal. 538.

  Rahardjo Adisasmita, Pembangunan dan Perkotaan, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2006), hal. 38.

  Rahardjo adisasmita, Pembangunan Perdesaan Pendekatan Partisipasif Tipologi

  Strategi dan Konsep Desa Pusat Pertumbuhan , (Yogyakarta : Graha Ilmu, ,

  2013), hal. 80 Sunaryo, Bambang. (2013). Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata Konsep dan Aplikasi di Indonesia. Yogyakarta : Gava Media.

  Swarbroke, 1996. Pengembangan Pariwisata, (Yogyakarta : Graha Ilmu), hal. 99. Warpani, Suwardjoko dan Indra Warpani. 2007. Pariwisata dalam Tata Ruang Wilayah, (Bandung : Penerbit ITB), hal. 50.