BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya J.Co Donut Coffee - WAHYU KURNIA BAB IV

  BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan

  1. Sejarah Berdirinya J.Co Donut & Coffee

  J.CO DONUTS & COFFEE didirikan oleh salah seorang pengusaha salon asli Indonesia bernama Johnny Andrean. Ide untuk mendirikan J.CO DONUTS & COFFEE berawal dari kebiasaan Johnny yang sering melakukan perjalanan bisnis ke Amerika Serikat. Kala itu Johnny gemar mencicipi berbagai donat khas Amerika. Dari kegemarannya tersebut, Johnny mulai terinspirasi untuk memulai bisnis donat khas Amerika.

  Dari ide bisnis donat tersebut, awalnya Johnny berniat untuk menjalin kerjasama dengan waralaba donat asli Amerika. Namun ternyata harapan tersebut tak jadi diwujudkan karena adanya keterbatasan seputar varian produk dan proses pemantauan kualitas. Akhirnya Johnny Andrean memutuskan untuk memulai bisnis donatnya secara independen.

  2. Konsep J.CO DONUTS & COFFEE

  Proses pengembangan ide dan inovasi J.CO DONUTS & COFFEE berlangsung dalam waktu yang lama, kurang lebih sekitar 3 tahun sebelum gerai pertamanya dibuka. Dalam kurun waktu 3 tahun tersebut, Johnny berusaha melakukan riset, survey pasar dan sampling mengenai produk donat seperti apa yang diinginkan oleh masyarakat Indonesia. J.CO DONUTS & COFFEE juga menggunakan logo berbentuk burung merak dengan warna coklat dan orange yang dominan sebagai simbol dari keindahan, kelembutan, keabadian dan segala maksud-maksud baik demi pencapaian tujuan bisnis yang bisa berkembang di masa depan.

  Seluruh mesin-mesin pembuat donat diimpor dari mancanegara, dan begitu pula dengan lebih dari 50% bahan baku donat. Johnny memilih untuk mengimpor bahan baku tersebut dari negara-negara penghasil komoditi terbaik demi menjaga kualitas bisnis donatnya. Misalnya saja coklat yang diimpor langsung dari Belgia dan susu yang diimpor dari Selandia Baru. Sementara untuk urusan bubuk kopi juga diimpor dari Costa Rica sebagai salah satu penghasil kopi terbaik di dunia.

  Keberhasilan J.CO DONUTS & COFFEE kemudian mengiringi pembukaan gerai-gerai J.CO DONUTS & COFFEE di daerah lainnya.

  Dalam waktu 1 tahun saja, J.CO DONUTS & COFFEE sudah berhasil membuka 16 gerai dengan jumlah karyawan gerai mencapai 450 orang.

  Beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar dan Pekanbaru sudah berkesempatan mencicipi kelezatan donat ala J.CO DONUTS & COFFEE yang begitu melegenda. Pada tahun 2007, J.CO DONUT & COFFEE bahkan sudah mengupayakan go internasional dengan beberapa negara tujuan seperti Singapura, Australia dan Hongkong. Kini kesuksesan J.CO DONUTS & COFFEE sebagai salah satu perusahaan kuliner asli Indonesia sudah banyak menginspirasi munculnya beragam gerai donat modern lainnya.

B. Deskripsi Responden

1. Response Rate

  Penelitian ini mengambil sampel konsumen yang pernah melakukan pembelian J.CO DONUTS & COFFEE di Rita Super Mall Purwokerto dan di luar Rita Super Mall Purwokerto. Metode untuk pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015). Adapun pertimbanganya adalah konsumen minimal berumur 17 tahun dan sudah pernah melakukan pembelian di J.CO DONUTS & COFFEE lebih dari 2 kali. Responden yang menjadi objek penelitian ini berjumlah 108 orang. Gambaran umum responden dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

  Tabel 4.1

Deskripsi Penyebaran Kuesioner

No Perincian Jumlah Presentasi (%)

  1 Kuesioner yang dibagikan 108 100%

  2 Kuesioner yang kembali 108 100%

  3 Kuesioner yang rusak

  4 Kuesioner yang di analisis 108 100 %

  Sumber : Lampiran 2

  Berdasarkan tabel 4.1 nilai 108 di peroleh dari banyaknya kuesioner yang di bagikan kepada responden. Sebanyak 21 kuesioner dibagikan dan diisi langsung di Rita Super Mall Purwokerto. Sisanya sebanyak 87 kuesioner di bagikan di luar Rita Super Mall Purwokerto. Sebelum membagikan kuesioner peneliti menanyakan terlebih dahulu kepada responden mengenai kriteria dalam penelitian ini yaitu usia minimal 17 tahun dan sudah pernah membeli produk lebih dari 2 kali..

2. Karakteristik Responden

Tabel 4.2 Karakteristik Responden

  

No Keterangan Jumlah Presentase %

  1 17-22 81 75,0% Usia

  23-28 23 21,3% >30 4 3,7%

  Jumlah 108 100%

  2 Jenis Kelamin Laki-laki 45 41,7% Perempuan 63 56,3%

  Jumlah 108 100%

  3 Pelajar/Mahasiswa 72 66,7% Pekerjaan

  Pegawai Negeri 7 6,5% Wiraswasta 25 23,1% Dan lain-lain 4 3,7%

  Jumlah 108 100%

  4 Membaca 19 17,6% Hobi

  Sepak Bola 18 16,7% Mendengarkan Musik 15 13,9% Jalan-jalan 21 19,4% Bulu Tangkis 4 2,7% Kuliner 31 28,7%

  Jumlah

  108 100%

  5 Pembelian Konsumen > 2 Kali 108 100%

  Jumlah 108 100% Sumber: lampiran 2

  Karakteristik dari 108 responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini dapat di deskripsikan berdasarkan umur, pekerjaan, hobi dan kriteria (umur diatas 17 tahun dan lebih dari 2 kali melakukan pembelian di J.CO DONUTS & COFFEE Rita Super Mall Purwokerto) dapat di jabarkan sebagai berikut :

  Responden berdasarkan usia yaitu terbanyak usia 17 tahun sampai 22 tahun dengan prosentase 75%, hal ini dikarenakan pada usia tersebut cenderung menyukai makanan cepat saji dan menyukai tempat-tempat yang nyaman untuk berkumpul bersama teman-teman. Serta kebanyakan dari usia ini melakukan pembelian karena terpengaruh dengan merek dan tren yang ada.

  Responden berdasarkan jenis kelamin perempuan sebanyak 63 orang dengan prosentase 58,3%, karena Hal ini juga menjelaskan bahwa wanita lebih sering membeli produk J.CO DONUTS & COFFE daripada pria, namun dari hasil diatas tidak menutup kemungkinan bahwa pria juga menyukai produk J.CO DONUTS & COFFEE. Karena bila dimisalkan dalam kehidupan sehari-hari wanita lebih sering melakukan pembelian dibanding pria, yang tentu saja tidak menentukan apakah wanita lebih menyukai produk J.CO Donuts & Coffee dibanding pria.

  Responden berdasarkan pekerjaan terbanyak adalah yang pekerjaannya sebagai pelajar/mahasiswa sebanyak 72 orang dengan prosentase sebesar 66,7%. Karena pelajar/mahasiswa memiliki waktu luang untuk nongkrong bersama teman-teman berbeda dengan orang yang sudah bekerja karena orang yang sudah bekerja waktu untuk nongkrong sangat sedikit karena hanya bisa di hari-hari tertentu ketika sedang libur bekerja.

  Responden berdasarkan hobi terbanyak adalah kuliner sebanyak 31 orang dengan prosentase sebesar 28,7%, karena orang yang menyukai hobi kuliner adalah mereka yang suka mencoba makanan-makanan yang baru. Responden berdasarkan kuantitas pembelian semuanya adalah lebih dari 2 kali hal ini karena produk dan layanan yang di sediakan J.CO DONUTS & COFFEE sangatlah memuaskan sehingga konsumen merasakan loyal dalam melakukan pembelian.

C. Metode Analisis Data

1. Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas

  Gaya Hidup (X

  Valid Valid Valid Valid Valid

  0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

  0,1591 0,1591 0,1591 0,1591 0,1591

  5 0,635 0,733 0,623 0,630 0,553

  4

  3

  2

  1

  )

  2

  Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan antara nilai r hitung dengar r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung lebih besar dari r

  tabel dan nilai positif, dan juga dapat di lihat dari nilai signifikansinya

  0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

  0,1591 0,1591 0,1591 0,1591 0,1591

  5 0,618 0,661 0,700 0,652 0,631

  4

  3

  2

  1

  1 )

  (X

  Kualitas Layanan

Tabel 4.3 Hasil perhitungan Uji Validitas Variabel No Item r Hitung r Tabel Signifikasi Kriteria

  jika kurang dari 0,05 maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2016).

  Valid Valid Valid Valid Valid

  Variabel No Item r Hitung r Tabel Signifikasi Kriteria Brand Image (

  1

  Ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pernyataan yang merupakan dimensi suatu variabel dan di susun dalam bentuk kuesioner. Uji reliabilitas dapat di lakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pernyataan Jika nilai Alpha > 0,60 maka reliabel (Sujarweni, 2015).

  Berdasarkan tabel di atas di peroleh bahwa semua indikator yang di gunakan untuk mengukur semua variabel-variabel dalam penelitian ini mempunyai nilai r hitung > r tabel atau nilai signifikansi kurang dari 0,05. Nilai r tabel untuk uji satu sisi dapat di cari berdasarkan jumlah responden atau N. Jumlah r N adalah 108 maka 108-2=106. Nilai R hitung. Dapat di simpulkan bahwa semua variabel nilai r hitung nya > r tabel (0,1591) sehingga penelitian ini valid dan dapat di pergunakan.

  Sumber: Lampiran 4

  Valid Valid Valid Valid Valid

  0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

  0,1591 0,1591 0,1591 0,1591 0,1591

  5 0,561 0,584 0,549 0,780 0,678

  4

  3

  2

  (Y)

  X

  Keputusan Pembelian

  Valid Valid Valid Valid Valid

  0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

  0,1591 0,1591 0,1591 0,1591 0,1591

  5 0,616 0,764 0,685 0,738 0,705

  4

  3

  2

  1

  )

  3

b. Uji Reliabilitas

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Cronbach’s Variabel r Tabel Keterangan Alpha

  Kualitas layanan 0,650 0.1591 Realiabel Gaya hidup 0,616 0,1591 Realiabel

  

Brand image 0,741 0,1591 Realiabel

  Keputusan pembelian 0,602 0,1591 Realiabel Sumber: Lampiran 4

  Dari tabel diatas dapat di ketahui nilai Cronbac

  h’s Alpha Kualitas

  layanan 0,650 > 0,60, gaya hidup 0,616 > 0,60 , Brand Image 0,741 > 0,60, dan keputusan pembelian 0,602 > 0,60 maka semua variabel dinyatakan realiabel.

2. Uji Asumsi Klasik.

a. Uji Normalitas

  Dengan menggunakan uji normalitas yang bertujuan untuk mengetahui apakah penyebaran data mempunyai sebaran yang normal.

  Dimana Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov

  smirnov dimana dilihat dari uji k-s, jika nilai probabilitas signifikan > 0,05 maka data terdistribusi normal.

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

  Unstandardized Residual N a,b Mean ,0000000 108 Normal Parameters

  Std. Deviation ,28579576 Absolute ,047 Most Extreme Differences Positive ,034 Negative -,047 Kolmogorov-Smirnov Z ,487 Asymp. Sig. (2-tailed) ,972 a. Test distribution is Normal.

  b. Calculated from data.

  Sumber Lampiran: 4

  Hasil uji normalitas dengan one-sample kolmogorof-smirnov test menunjukan asymp.sig (2-tailed) sebesar 0,972 yang artinya lebih besar dari 0,05 menunjukan bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Multikolonieritas

  Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah didalam model regeresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Pengujian multikolonieritas ini di lakukan dengan melihat nilai dari Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance yang dapat mengidentifikasikan ada tidaknya masalah multikolonieritas. Apabila nilai VIF < 10 atau tolerancenya > 0,1 maka model regresi yang di gunakan pada penelitian ini di anggap tidak memiliki masalah multikolonieritas.

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolonieritas

  a

Coefficients

  Model Unstandardized Standardize T Sig. Collinearity Coefficients d Statistics Coefficients B Std. Beta Tolerance

  VIF Error (Constant) 1,361 ,405 3,362 ,001 KualitasLayanan ,286 ,091 ,283 3,128 ,002 ,794 1,259

  1 GayaHidup ,273 ,088 ,308 3,111 ,002 ,664 1,506 Brand Image ,020 ,017 ,113 1,158 ,250 ,679 1,473

a. Dependent Variable: KeputusanPembelian

  Sumber: Lampiran 4

  Hasil uji multikolonieritas di atas adalah nilai VIF kualitas layanan 1,259 < 10 nilai Tolerance 0,794 > 0,10 maka tidak terjadi masalah, nilai VIF gaya hidup 1,506 < 10 nilai tolerance 0,679 < 0,10 maka tidak terjadi masalah dan nilai VIF brand image 1,473 < 10 nilai tolerancenya 0,679 maka tidak memiliki masalah. Berdasarkan hasil analisis tabel diatas dengan 108 data sampel dapat diketahui bahwa antar variabel dalam penelitian ini tidak terjadi multikolonieritas.

c. Uji Heterokesdastisitas

  Uji heterokesdastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka dapat disebut heterokesdastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokesdatisitas atau tidak terjadi heterokesdatisitas. Uji ini dapat dianalisis melalui uji glejser yaitu : 1) Apabila nilai signifikan > 0,05 maka tidak terjadi heterokesdastisitas 2) Apabila signifikan < 0,05 maka ada heterokesdastisitas.

Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroksdastisitas

  a

Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig.

  Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) -,144 ,248 -,579 ,564 KualitasLayanan -,034 ,056 -,065 -,605 ,547

  1 GayaHidup ,018 ,054 ,039 ,336 ,737 Brand Image ,020 ,011 ,214 1,843 ,068

a. Dependent Variable: ABS_RES

  Sumber: Lampiran 4

  Berdasarkan hasil uji heterokesdastisitas dengan menggunakan metode glejser diatas diketahui bahwa kualitas layanan memiliki nilai sig 0,547, nilai gaya hidup memiliki nilai 0,737 dan brand image memiliki nilai 0,068. Maka variabel independen diatas tingkat 0.05 sehingga tidak terjadi heteroskesdastisitas pada model penelitian ini

3. Uji Regresi

a. Analisis Regresi Linier Berganda

  Pada penelitian ini dilakukan analisis persamaan regresi untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas layanan, gaya hidup dan

  

brand image terhadap keputusan pembelian. Berikut ini merupakan

hasil analisis persamaan regresi linier berganda.

Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

  a Coefficients Model Unstandardized Standardized T Sig.

  Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 1,361 ,405 3,362 ,001 (Constant)

  KualitasLayanan ,286 ,091 ,283 3,128 ,002

  1 GayaHidup ,273 ,088 ,308 3,111 ,002 BrandImage ,101 ,087 ,113 1,158 ,250

a. Dependent Variable: KeputusanPembelian

  Sumber : Lampiran 4

  • e + + Keputusan pembelian=1,361+0,286 X

  1 +0,273 X 2 +0,020 X

  3 Berdasarkan tabel diatas persamaan regresi linier berganda pada

  penelitian ini sebagai berikut : α = 1,361 menunjukan konstanta bernilai positif atau dapat dijelaskan apabila kualitas layanan, gaya hidup, brand image bernilai posotif maka keputusan pembelian 1,361.

  = 0,286 artinya bila kualitas layanan meningkat satu satuan maka keputusan pembelian meningkat 0,286 satuan dengan asumsi variabel lain tetap.

  = 0,273 artinya apabila gaya hidup meningkat sebesar satu-satuan maka keputusan pembelian meningkat 0,273 satuan dengan asumsi variabel lain tetap. = 0,101 artinya apa bila brand image meningkat sebesar satu- satuan maka keputusan pembelian meningkat sebesar 0,101 satuan dengan asumsi variabel lain tetap.

  2

b. Uji Determinasi (R )

  Pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan sebuah model menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

  2

  adalah antara nol dan satu. Nilai R yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2016 : 95).

Tabel 4.9 Hasil Hasil Perhitungan Uji Determinasi

  

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the

a Square Estimate

1 ,567 ,322 ,302 ,28989

a. Predictors: (Constant), Brand Image, KualitasLayanan, GayaHidup

  Sumber : Lampiran 4

  Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan yang di peroleh besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang dapat di terangkan oleh model persamaan ini dapat diketahui nilai

  2

  adjusted R sebesar 0,302 artinya 30,2 % variabel kualitas layanan, gaya hidup dan brand image. Sedangkan selebihnya 69,8% dapat dijelaskan oleh faktor variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini berhubungan dengan keputusan pembelian.

c. Uji Parsial (t test)

  Untuk menjawab hipotesis pertama, kedua dan ketiga dalam penelitian ini maka digunakan uji statistik t (parsial). Uji statistik t digunakan untuk menjawab pertanyaan apakah variabel independen (kualitas layanan, gaya hidup dan brand image) secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen (keputusan pembelian).

  Asumsi adalah : 1) Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh secara individual masing-masing variabel.

  2) Apabila nilai signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh secara individual masing-masing variabel.

Tabel 4.10 Hasil Uji t

  a Coefficients Model Unstandardized Standardized T Sig.

  Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 1,361 ,405 3,362 ,001 KualitasLayanan ,286 ,091 ,283 3,128 ,002

  1 GayaHidup ,273 ,088 ,308 3,111 ,002 BrandImage ,101 ,087 ,113 1,158 ,250

a. Dependent Variable KeputusanPembelian

  Sumber: Lampiran 4

  1) Uji Hipotesis 1 Hipotesis 1 : Kualitas layanan berpengaruh positif tehadap keputusan pembelian.

  Berdasarkan tabel diatas diperoleh t hitung 3,128 dan nilai signifikannya sebesar 0,002 yang artinya bahwa nilai signifikasi < 0,05. degree of freedom = (n-k) atau (108-4) sebesar 104 maka nilai t tabel sebesar 1,65964.

  Dari hasil perhitungan = signifikansi t hitung 3,128 dan t tabel 1,65964. Hal ini di karenakan nilai signifikasinya 0,002 < 0,05 yang artinya bahwa kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sehingga di nyatakan hipotesis pertama diterima.

  Daerah Penerimaan H 3,128 1,65964

Gambar 4.1 Kurva Uji t Hipotesis Pertama

  2) Hipotesis ke 2 Hipotesis : Gaya hidup berpengaruh positif signifikan tehadap keputusan pembelian.

  Berdasarkan tabel diatas diperoleh t hitung 3,111 dan nilai signifikannya sebesar 0,002 yang artinya bahwa nilai signifikasi < 0,05.

  Degree of freedom = (n-k) atau sebesar (108-4) sebesar 104 dan t tabel sebesar 1,65964. Dari hasil perhitungan =t hitung 3,111 > t tabel 1,65964. Hal ini di karenakan nilai signifikasinya < 0,05 yang artinya bahwa gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sehingga di nyatakan hipotesis ke dua diterima.

  Daerah Penerimaan H 3,111

  1,65964

Gambar 4.2 Kurva Uji t Hipotesis Kedua

  3) Hipotesis 3 Hipotesis : Brand Image berpengaruh positif tidak signifikan terhadap keputusan pembelian

  Berdasarkan tabel diatas diperoleh t hitung 1,158 dan nilai signifikannya sebesar 0,250 yang artinya bahwa nilai signifikasi > 0,05.

  = (n-k) atau sebesar (108-4) sebesar 104

  Degree of freedom

  dan t tabel sebesar 1,65964. Dari hasil perhitungan =t hitung 1,158 > t tabel 1,65964. Hal ini di karenakan nilai signifikasinya > 0,05 yang artinya bahwa kualitas layanan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap keputusan pembelian sehingga di nyatakan hipotesis ke 3 di

  tolak.

  Daerah Penerimaan H 1,158 1,65964

Gambar 4.3 Kurva Uji t Hipotesis Ketiga d. Uji pengaruh simultan (F test)

  Menurut Ghozali (2016) Uji pengaruh simultan (F test) digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2016:171)..

Tabel 4.11 Hasil Uji F

  a

ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

b

  Regression 4,150 3 1,383 16,463 ,000

  1 Residual 8,740 104 ,084 Total 12,890 107 a. Dependent Variable: KeputusanPembelian

  b. Predictors: (Constant), Brand Image, KualitasLayanan, GayaHidup Sumber = Lampiran 4

  1) Hipotesis 4 Berdasarkan hasil pengujian pada tabel diatas menunjukan bahwa nilai F hitung > F tabel. Adapun F hitung di peroleh dari nilai F di atas sebesar 16,463 dan nilai F di peroleh dari df1= k-1 (df1=4-

  

tabel

  1=3) dan df2= N-K (108-3=105) maka nilai F tabel adalah 2,69. yang berarti 16,463 > 2,69 taraf signifikasi sebesar 0,000. Nilai signifikansi berada di bawah 0,05 yang menunjukan bahwa Ho di tolak dan Ha diterima. Artinya analisis tersebut dapat di katakan kualitas layanan, gaya hidup dan brand image berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian pada J.CO DONUTS & COFFEE di Rita Super Mall.

  Ho ditolak H diterima 2,69 16,463

Gambar 4.4 Kurva Uji F Hipotesis Keempat

D. Pembahasan

  Pembahasan ini bertujuan untuk mengetahui secara parsial atau simultan kualitas layanan, gaya hidup dan brand image terhadap keputusan pembelian pada J.CO DONUTS & COFFEE di Rita Super Mall Purwokerto. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengujian asumsi klasik model regresi sudah terbebas dari permasalahan normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas sehingga model regresi sudah tepat digunakan dalam pengujian hipotesis dalam penelitian ini.

  

1. Pengaruh kualitas layanan secara parsial berpengaruh terhadap

keputusan pembelian

  Berdasarkan hasil penelitian hipotesis petama variabel kualitas layanan (X1) secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Pembuktian hipotesis pertama dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,002 < 0,05, Artinya secara parsial ada pengaruh kualitas layanan terhadap keputusan pembelian, sehingga hipotesis pertama di terima.

Tabel 4.12 Nilai Rata-Rata Butir Pertanyaan Kuesioner Kualitas Layanan

  4. Karyawan yang ramah dan sopan serta

  Berdasarkan hasil penelitian hipotesis kedua variabel gaya hidup (X2) secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

  Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Yuliana (2016) yang menunjukkan bahwa kualitas layanan secara parsial mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Dunkins’Donuts Basuki Rahmat Surabaya. Dimana semakin baik kualitas layanan yang di berikan maka akan semakin tinggi keputusan pembelian.

  Dari tabel 4.12 yang memiliki nilai rata-rata terendah pada pernyataan nomor 2 sebesar 3,87 yang berarti bahwa pelayanan yang cepat dan tepat ketika konsumen memesan menu.

  4,27 Rata-rata 4,16 Sumber : Lampiran 3

  Karyawan memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan

  4,31 5.

  berpenampilan bersih dan rapi

  4,02

  

No Pertanyaan Rata-rata

  memiliki waktu luang untuk membantu anda

  3. Ketika membutuhkan waktu karyawan

  3,87

  konsumen memesan menu

  2. Pelayanan yang cepat dan tepat ketika

  4,32

  dan musik serta tempat nyaman dan bersih

  1. Fasilitas lengkap yang menyediakan AC, Wifi

2. Pengaruh Gaya Hidup secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian

  Pembuktian hipotesis pertama dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,002 lebih kecil dari 0,05, Artinya secara parsial ada pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian, sehingga hipotesis pertama diterima.

Tabel 4.13 Nilai Rata-Rata Butir Pertanyaan Kuesioner Gaya Hidup

  No Pertanyaan Rata-rata

  1. Saya suka menghabiskan waktu di J.CO DONUTS & COFFEE

  3,43

  2. Menurut saya J.CO DONUTS & COFFEE adalah tempat yang tepat untuk hang out 4,20

  3. Menurut saya J.CO DONUTS & COFFEE memiliki inovasi produk sehingga sesuai dengan selera anak muda jaman sekarang

  4,38

  4. Saya menyukai suasana caffe J.CO DONUTS & COFFEE

  4,26

  5. Saya ingin berkunjung kembali karena ingin mencoba menu lainya atau menu yang menjadi

  favorit

  4,26 Rata-rata 4,11

  Sumber : Lampiran 3

  Dari tabel 4.13 menunjukan bahwa nilai rata-rata terendah pada pernyataan nomor 1 sebesar 3,43 yang berarti bahwa tidak semua konsumen menghabiskan waktu di J.CO DONUTS & COFFEE.

  Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Prastiwi (2016) yang menunjukkan bahwa Gaya hidup secara parsial mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini mengindikasikan bahwa coffe shop tersebut dapat memperkuat status sosial mereka di masyarakat.

3. Pengaruh brand Image secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian

  Berdasarkan hasil penelitian hipotesis ketiga variabel brand

  

image (X3) secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan

  pembelian. Pembuktian hipotesis ketiga dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,250 lebih besar dari 0,05, artinya secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian, sehingga hipotesis ke 3 ditolak.

Tabel 4.14 Nilai Cut Off Rata-Rata Butir Pertanyaan Kuesioner Brand Image

  No Pertanyaan Rata-rata

  1. J.CO DONUTS & COFFEE sudah kenal di kalangan umum 4,32

  2. Saya dapat mengingat dengan cepat logo atau simbol 3,87

  3. Merek J.CO DONUTS & COFFEE adalah merek yang berkualitas 4,02

  4. Memiliki pandangan posistif tentang merk J.CO DONUTS & COFFEE

  4,31

  5. Merek J.CO DONUTS & COFFEE di sukai semua kalangan 4,27

  Rata-rata 8,66

  Sumber : Lampiran 3

  Dari tabel 4.14 yang memiliki nilai rata-rata terendah pada pernyataan nomor 5 sebesar 8,25 yang berarti bahwa merek J.CO DONUTS & COFFEE tidak begitu di sukai semua kalangan sehingga tidak mempengaruhi keputusan pembelian. Karena orang yang mengetahui merek tersebut hanyalah orang-orang tertentu saja seperti kelas sosial ke atas dan anak muda yang sedang mengikuti trend tempat nongkrong .

  Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Prastiwi (2016) yang menunjukan bahwa brand image berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Sedangkan penelitian Nurhayati (2016) sejalan dengan penelitian ini yang menunjukan bahwa citra merek tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Karena bahwa citra merek atau brand

  

image tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil

  ini menjelaskan bahwa citra merek tidak dapat menjadi tambahan referensi bagi calon konsumen dan menjadi pertimbangan terhadap produk yang diinginkan.

4. Kualitas layanan, gaya hidup dan brand image berpengaruh simultan terhadap keputusan pembelian

Tabel 4.14 menunjukan bahwa nilai F hitung > F tabel. Adapun F hitung di peroleh dari nilai F di atas sebesar 16,463 dan nilai F tabel di peroleh dari

  df1= k-1 (df1=4-1=3) dan df2= N-K (108-3=105) maka nilai F adalah

  tabel

  2,69. yang berarti 16,463 > 2,69 taraf signifikasi sebesar 0,000. Nilai signifikansi berada di bawah 0,05 yang menunjukan bahwa Ho di tolak dan Ha diterima. Artinya analisis tersebut dapat di katakan kualitas layanan, gaya hidup dan brand image berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian pada J.CO DONUTS & COFFEE di Rita Super Mall.

Tabel 4.15 Nilai Cut Off Rata-Rata Butir Pertanyaan Kuesioner keputusan pembelian

  No Pertanyaan Rata-rata

  1. Produk J.CO DONUTS & COFFEE merupakan kebutuhan sekunder bagi saya 3,46

  2. Saya mencari informasi tentang keberadaan merek makanan cepat saji 4,16

  3. Saya akan evaluasi informasi yang saya terima, karena berkaitan dengan kebersihan dan ke khalalan makanan tersebut.

  4,39

  4. Saya memiliki keyakinan bahwa saya sudah mengambil keputusan yang tepat untuk membeli produk J.CO DONUTS & COFFEE

  4,26

  5. Saya akan datang kembali untuk membeli produk J.CO DONUTS & COFFEE

  4,28 Rata-rata 4,11

  Sumber : Lampiran 3

  Dari tabel di atas yang memiliki nilai rata-rata terendah pada pernyataan nomor 1 sebesar 3,46 yang berarti bahwa produk J.CO DONUTS & COFFEE merupakan kebutuhan sekunder.

  Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Prastiwi (2016) yang menyatakan bahwa brand image dan gaya hidup berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian dan Yuliana (2016) yang menyatakan bahwa kualitas layanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. masing-masing variabel berpengaruh simultan terhadap keputusan pembelian.

  Hasil yang sejalan pada objek hp Samsung, kesamaan penelitian ini dengan produk yang telah terkenal sehingga responden tidak mempertimbangkan brand image dalam keputusan pembelian di lakukan lebih besar di peroleh dari informasi dari mulut ke mulut.