BAB II TINJAUAN PUSTAKA - ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS, BAYI BARU LAHIR DAN MASA ANTARA PADA NY I UMUR 25 TAHUN G3P1A1 UMUR KEHAMILAN 37 MINGGU 6 HARI DI PUSKESMAS WANGON II BANYUMAS - repository perpustakaan

  1. Definisi Kehamilan Kehamilan adalah masa mulai dari

  ovulasi sampai dengan partus

  lamanya 280 hari atau (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Pembagian kehamilan dibagi dalam 3 trimester yaitu : Trimester pertama, mulai dari

  konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu);

  trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-28 minggu); trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (29-42 minggu). (Ai yeyeh rukiyah, 2009).

  Masa Kehamilan adalah masa yang dimulai dari

  konsepsi sampai

  lahirnya janin, lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2006).

  Kehamilan adalah

  fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan

ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implansi. Bila dihitung dari

  saat

  fertilisasi sampai lahirnya bayi, kehamilan normal akan

  berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender inernasional (Prawirihardjo, 2009).

  2. Fisiologi Kehamilan a.

  Rahim atau Uterus

  Selama kehamilan

  uterus akan beradaptasi untuk menerima dan

  melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta amnion) sampai persalinan.

  

Uterus mempunyai kemampuan yang laur biasa untuk bertambah besar

  dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam beberapa minggu setelah persalinan. Pada perempuan tidak hamil

  uterus mempunyai berat berat 70 gram dan kapasitas 10 ml

  atau kurang. Selama kehamilan,

  uterus akan berubah menjadi suatu

  organ yang mampu menampung janin, plasenta, dan cairan amnion rata- rata pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai 5 liter bahkan dapai mencapai 20 liter atau lebih, dengan berat rata-rata 1100 gram (Prawirohardjo, 2009).

  Pada bulan-bulan pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti buah alpukat. Pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat, dan akhir kehamilan akan seperti bujur telur.

  Rahim yang tidak hamil kira-

  kira sebesar telur ayam, pada kehamilan 2 bulan sebesar telur bebek, dan kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa. Pada minggu pertama, isthmus

  

Rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah panjang, sehingga bila

soft), pelunakan isthmus disebut tanda Hegar. Pada

  kehamilan 5 bulan,

  Rahim teraba seperti berisi air ketuban, dinding Rahim

  terasa tipis. Karena itu, bagian-bagian janin dapat diraba melelui dinding perut dan dinding

  Rahim (Mochtar, 2002).

  Pertumbuhan

  Rahim ternyata tidak sama ke semua arah, tetapi

  terjadi pertumbuhan yang cepat di daerah implantasi plasenta, sehingga

  

Rahim bentuknya tidak sama. Bentuk Rahim yang tidak sama disebut

  tanda Dan perubahan konsentrasi yang

  

Piscaseck. hormonal

  mempengaruhi

  Rahim, yaitu estrogen dan progesterone menyebabkan

progesterone mengalami penurunan dan menimbulkan kontraksi Rahim

  yang disebut

  Braxton Hicks. Terjadinya kontraksi Braxton Hicks, tidak

  dirasakan nyeri dan terjadi bersamaan diseluruh

  Rahim. Kontraksi

Braxton Hicks akan berlanjut menjadi kontraksi untuk persalinan

  (Manuaba, 2010).

Table 2.1 Usia Kehamilan Berdasarkan Tinggi Fundus Usia Kehamilan Tinggi Fundus

  Dalam cm Menggunakan petunjuk badan

  • - 12 minggu Teraba di atas

  simpisis pubis

  • 16 minggu Di tengah antara

  simpisis pubis dan umbilicus 20 minggu 20 cm (±2 cm) ⅔ di atas simpisis 22 - 27 minggu Usia kehamilan dalam Setinggi umbilicus minggu = cm (±2 cm) 28 minggu 28 cm (±2 cm)

  ⅓ di atas umbilicus 29 - 35 minggu Usia kehamilan dalam ½ antara dan umbilicus minggu = cm (±2 cm) prosesus xifoideus

  36 minggu 36 cm (±2 cm) Setinggi prosesus xifoideus 40 minggu 38 cm (±2cm) Dua jari (4 cm) dibawah prosesus xifoideus

  (Prawirohardjo 2010; h.203)

  Proses

  ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan

  folikel baru juga ditunda. Hanya satu

  korpus luteum yang dapat ditemukan

  di

  

Ovarium dan akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya

plasenta yang sempurna pada usia 16 minggu.

  c. Vulva Dan Vagina Vulva Dan Vagina mengalami peningkatan pembuluh darah karena

  pengaruh

  estrogen sehingga tampak makinn berwarna merah dan kebiru-

  biruan yang dikenal dengan tanda Chadwicks...

  d. Payudara Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi lebih lunak. Setelah bukan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena di bawah kulit akan lebih terlihat. Puting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak. Pada kehamilan 12 minggu ke atas suatu cairan berwarna kekuningan yang disebut

  

Kolostrum dapat keluar dari puting susu. Kolostrum ini berasal dari

kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi.Ukuran payudara sebelum

  hamil tidak mempunyai hubungan dengan banyaknya air susu yang akan dihasilkan.

  e. Kulit Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan nama

  striae gravidarum.

  Pada banyak perempuan kulit di garis pertengahan perutnya (

  linea

alba) akan berubah menjadi hitam kecokelatan yang disebut dengan linea

nigra. Kadang-kadang akan muncul dalam ukuran yang bervariasi pada

  wajah dan leher yang disebut dengan

  chloasma atau melasma

  gravidarum. Selain itu, pada areola dan daerah genital juga akan terlihat

  

Pigmentasi yang berlebihan. Pigmentasi yang berlebihan itu biasanya

akan hilang atau sangat jauh berkurang setelah persalinan.

  pada usia kehamilan 23 minggu. Serum darah (volume darah) bertambah sebesar 25 sampai 30 % sedangkan sel darah bertambah sekitar 20 %. Curah jantung akan bertambah sekitar 30 %. Bertambahnya

  hemodilusi dan

  putih meningkat hingga mencapai 10.000/ml. Dengan

  hemodilusi yang disertai anemia fisiologi. Jumlah sel darah

  sel drah tidak seimbang dengan peningkatan voleme darah sehingga terjadi

  Rahim, tetapi pertambahan

  b) Sel Darah Sel darah merah makinn meningkat jumlahnya untuk mengimbangi pertumbuhan janin dalam

  dekompensasi kordis.

  kehamilan 16 minggu, sehingga penderita penyakitt jantung harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali. Kehamilan selalu memberatkan kerja jantung sehingga wanita hamil dengan sakit jantung dapat jatuh dalam

  hemodilusi darah mulai tampak sekitar usia

  hemodilusi), dengan puncaknya

  f. Sirkulasi Darah Ibu Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 1) Meningkatnya kebutuhan

  a) Volume Darah Volume darah semn meningkat dimana jumlah serum dalam darah besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah (

  meningkat akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran darah, yaitu :

  progesterone makin

  dan

  hormone estrogen

  3) Pengaruh

  Rahim.

  memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam

  sirkulasi darah sehingga dapat

  fisiologi maka laju endap darah semakin tinggi dan dapat mencapai 4 kali dari angka normal.

  Protein darah dalam bentuk albumin dan hemaglobin dapat menurun pada triwulan pertama, sedangkan fibrinogen meningkat.

  g. Sistem Pernapasan Pada kehamilan, terjadi perubahan sistem pernapasan untuk dapat memenuhi kebutuhan O . Disamping itu, terjadi desakan diafragma

  2

  karena dengan dorongan

  Rahim yang membesar pada usia kehamilan

  32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan

  Rahim dan

  2 sekitar 20 sampai 25 % dari pada biasanya.

  h. Sistem Pencernaan (

  Traktus Digestivus)

  Karena pengaruh

  estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat

  dan dapat menyebabkan : 1) Pengeluaran air liur berlebihan (

  hipersalivasi)

  2) Daerah lambung terasa panas 3) Terjadi mual dan sakit / pusing kepala terutama pagi hari, yang disebut

  morning sickness

  4) Muntah, yang terjadi disebut

  emesis gravidarum

  5) Muntah berlebihan sering menggangu kehidupan sehari-hari, disebut

  hiperemesis gravidarum

  i. Sistem Perkemihan (

  Truktus Urinarius)

  Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh

  uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering

  berkemih. Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila

  

uterus keluar dari panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala janin

  sudah mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan ini akan timbul kembali.

  Dalam kehamilan,

  ureter kanan dan kiri membesar karena pengaruh

progesterone. Akan tetapi ureter kanan lebih membesar dibandingkan

  dengan

  ureter kiri, karena mengalami lebih banyak tekanan

  dibandingkan dengan ureter kiri. j. Metabolisme Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh akan mengalami perubahan yang mendasar, di mana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI

  Perubahan metabolisme pada kehamilan berupa : 1) Metabolisme basal (basal metabolic rate, BMR) naik sebesar 15

  % sampai 20 % dari semula, terutama pada trimester ketiga 2) Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq

  hemodilusi

  darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin 3) Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan, dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar ½ gr/kg berat badan atau sebutir telur ayam sehari

  4) Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak, dan protein 5) Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil

  a) Kalsium, 1,5 gram setiap hari, 30 sampai 40 gram untuk pembentukan tulang janin b) Fosfor, rata-rata 2 gram dalam sehari

  c) Air, ibu memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi air d) Berat badan ibu hamil bertambah

  Berat badan ibu akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar ½ kg/minggu (Manuaba, 2010).

  B.

  Antenatal Care

  1. Definisi

  Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan

  terutama ditunjukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam

  Rahim (Manuaba, 2010).

  Antenatal Care adalah cara penting untuk memonitor dan

  mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dalam kehamilan normal.

  1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi. 2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi. komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan. 4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin. 5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal. 6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal b. Kebijakan Program

  Pemeriksaan kehamilan dilaksanakan minimal 4 kali selama kehamilan,yaitu 1) Satu kali pada triwulan pertama 2) Satu kali pada triwulan kedua 3) Dua kali pada teriwulan ketiga.

  c. Pelayanan atau Asuh an Standar minimal termasuk “14T” 1) Timbang berat badan (T1) Ukur berat badan dalam kilo gram tiap kali kunjungan.

  Kenaikan berat badan normal pada waktu hamil 0,5 kg per minggu mulai trimester kedua.

  2) Ukur tekanan darah (T2) Tekanan darah yang normal 110/80

  • – 140/90 mmHg, bila melebihi dari 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya preeklamsi. 3) Ukur tinggi fundus uteri (T3) 4) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4) 5) Pemberian imunisasi TT (T5)

  6) Pemeriksaan Hb (T6) 7) Pemeriksaan VDRL (T7) 8) Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara (T8) 9) Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil (T9) 10) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10) 11) Pemeriksaan protein urine atas indikasi (T11) 12) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi (T12) gondok

  c) Payudara meliputi ukuran dan bentuk payudara, puting menonjol atau tidak, pengeluaran

  Palpasi bagaimana, presentasi dan penurunan kepala (kalau lebih dari 36 minggu),

  Inspeksi luka bekas operasi, Palpasi TFU,

  d) Abdomen meliputi

  atau dimpling.

  nodul axilla, adakah retraksi

  atau tidak, adakah pembesaran

  Kolostrum, ada massa

  kelenjar tiroid, lymfe dan vena jugularis serta reflek menelannya.

  (T13) 14) Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria (T14)

  dan gigi, pembengkakan pada

  abnormal pada kepala, oEdema pada wajah, konjungtiva dan sklera, keadaan mulut

  b) Kepala dan Leher meliputi pemeriksaan rambut dan kulit kepala, kebersihannya, benjolan

  a) Pemeriksaan Fisik Umum meliputi pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta tanda-tanda vital.

  2) Pemeriksaan Fisik

  2. Penilaian Klinik 1) Anamnesa terdiri dari informasi biodata, riwayat kehamilan sekarang, riwayat kehamilan yang lalu, riwayat kesehatan dan penyakit yang diderita, riwayat sosial ekonomi.

  (Sulistyawati : 2009)

  Auskultasi DJJ (jika > 18 minggu).

Vagina meliputi cairan yang keluar, luka. darah dan adakah massa

  b) Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan c) Persiapan persalinan yang sehat dan aman

  5) Ketidaknyamanan Pada Kehamilan Selama kehamilan ibu mengalami ketidaknyamanan yang fisiologis. Penyebab utamanya adalah karena pengaruh hormonal.

  99 (Prawirohardjo, 2006).

  99 TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun/ seumur hidup

  95 TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun

  90 TT3 6 bulan setelah TT1 5 tahun

  TT1 Kunjungan Antenatal pertama

Tabel 2.2 : Jadwal Imunisasi TT Antigen Interval Lama Perlindungan % Perlindungan

  d) Perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi

  a) Mengupayakan kehamilan yang sehat

  e) Tangan dan kakI meliputi kepucatan pada kuku, reflek daerah bisep dan trisep, oEdema. Pada ektremitas bagian bawah memeriksa varices, kepucatan pada kuku, dan oEdema pada kaki, reflek patella.

  3) Kebijakan Teknis

  membuka,

  lesi), kelunakan posisi, mobilitas, tertutup atau

  keluar, luka (

  Servik meliputi cairan yang

  Genetalia Dalam (internal) :

  kelenjar skene dan kelenjar bartholini

  f) Genetal Genetal Luar (Eksternal) : varises, oEdema, lesi, perdarahan, cairan yang keluar, Palpasi uretra adakah pembengkakkan

  • _ TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun
Ketidaknyamanan ini merupakan bagian dari perubahan yang terjadi pada tubuh ibu selama kehamilan: a) Edema

  Pertumbuhan bayi akan meningkatkan tekanan pada daerah pergelangan kaki terkadang juga mengenai daerah tangan, hal ini disebut oedema yang disebabkan oleh pertumbuhan

  hormonal yang menyebabkan retensi cairan.

  b)

  Hemoroid Hemoroid sering terjadi karena konstipasi. Maka dari itu,

  semua yang menyebebkan

  konstipasi merupakan pemicu bagi

  terjadinya

  Hemoroid. Progesteron juga menyebebkan relaksasi

  dinding vena dan usus besar. Ada sejumlah tindakan untuk mengurangi

  Hemoroid.

  Berikut adalah daftar yang yang dicatat untuk mengurangi

  Hemoroid :

  (1) Menghindari

  konstipasi tindakan pencegahan paling efektif

  (2) Menghindari ketegangan selama

  defekasi

  (3) Mandi air hangat, air panas tidak hanya memberikan kenyamanan tetapi juga meningkatkan

  sirkulasi

  (4) Kantong es untuk meredakan (5) Istirahat di tempat tidur dengan panggul diturunkan dan dinaikan (6) Salep analgesic dan anastetik local

  c) Insomnia Insomnia pada wanita hamil dapat disebabkan oleh ketidaknyamanan secara fisik karena pembesarkan

  uterus / Rahim

  dan pergerakan janin. Pengangan insomnia dapat terjadi secara efektif / tidak efektif.

  Ada beberapa hal yang sedikitnya perlu dilakukan oleh wanita hamil yang mengalami insomnia, yaitu : (1) Mandi air hangat (2) Minum air hangat

  (3) Sebelum tidur tidak melakukan aktifitas yang dapat merangsang penyebab insomnia (4) Tidur dengan posisi relaksasi / rileks (5) Gunakan cara-cara yang dapat meningkatkan relaksasi / rileks d) Keputihan ( Leukorhoe)

  Leukorhoe marupakan sekresi Vagina yang bermula

  selama trimester pertama pertama. Sekresi bersifat asam karena

  glikogen pada sel epitel Vagina

  menjadi asam laktat doderlin

  basillus. Meskipun ini memberikan

  fungsi perlindungan ibu dan

  fetus dari kemunginan infeksi yang

  merugikan, ini menghasilkan media yang memungkin pemtumbuhan organisme pada Tindakan

  vaginitis.

  penguranganya adalah perhatian yang lebih pada kebersihan tubuh pada daerah tertentu sering mengganti celana dalam.

  e) Nyeri punggung Umum dirasakan ketika kehamilan lanjut. Disebabkan oleh

  progesteron dan relaksin (yang melunakan jaringan ikat) dan

  postur tubuh yang berubah serta meningkatnya beban berat yang dibawa dalam

  Rahim. Cara mengatasinya yaitu gunakan

  body

   mekanik yang baik untuk mengangkat benda, hindari

  sepatu atau sandal hak tinggi, hindari mengangkat beban yang berat, gunakan kasur yang keras untuk tidur, gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung, Hindari tidur terlentang terlalu lama karena dapat menyebabkan

  sirkulasi darah menjadi

  terhambat, lakukan pemanasan pada bagian yang s

  AKIt, dan istirahat yang cukup (Yeyeh, 2009).

  f) Kram otot betis Umum dirasakan pada kehamilan lanjut. Untuk penyebab tidak jelas, bias dikarenakan iskemia transient setempat, kebutuhan akan kalsium dalam tubuh rendah atau karena perubahan

  sirkulasi darah. Cara mengatasinnya yaitu dengan

  memperbanyak makan makanan yang mengandung kalsium, menaikan kaki keatas, pengobatan dengan simtomatik dengan kompres air hangat, masase, menarik kaki ke atas (Yeyeh, 2009).

  g) Buang air kecil yang sering Biasanya keluhan dirasakan saat kehamilan dini, kemudian kehamilan lanjut. Disebabkan karena

  progesteron dan tekanan

  pada kandung kemih karena pembesaran

  Rahim atau kepala bayi

  yang turun ke rongga panggul. Cara mengatasinya yaitu mengurangi minum setelah makan malam atau minimal 2 jam sebelum tidur, menghindari minuman yang mengandung

  kafein,

  jangan mengurangi kebutuhan air minum (minimal 8 gelas perhari) perbanyak disiang hari, dan lakukan senam kegel (Yeyeh, 2009). 6) Tanda Bahaya Kehamilan

  Selama periode

  Antenatal bidan harus mampu mewaspadai

  terhadap tanda-tanda dalam kehamilan. Jika tanda bahaya tidak mampu terdeteksi dapat menyebabkan kematian ibu. Ada 6 tanda bahaya dalam kehamilan diantaranya:

  a) Perdarahan vagina Pada beberapa kasus perdarahan dapat dijumpai perdarahan ringan yang terjadi akibat

  Serviks yang rapuh

  akibat erosi. Perdarahan semacam ini mungkin normal, namun bisa juga merupakan tanda terjadinya infeksi. Perdarahan melalui jalan lahir pada usia kehamilan tua (usia kehamilan 7-9 bulan) yang tidak normal yaitu berwarna merah, banyak, berulang, dan disertai nyeri merupakan tanda adanya

  plasenta previa (plasenta yang menutupi jalan lahir).

  Perdarahan pada kehamilan tua meskipun hanya sedikit, dapat membahayakan keselamatan ibu dan janin dalam kandungannya.

  b) Sakit kepala yang hebat Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Terkadang sakitkepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau terbayang. Hal ini merupakan gejala dari

  pre-eklamsia dan jika tidak diatasi

  dapat menyebabkan kejang Maternal, stroke, koagulopati dan kematian (Uswhaaya, 2009).

  Penatalaksanaan dengan cara menanyakan kepada ibu terjadi masalah penglihatan. Periksa tekanan darah, protein urine, refleks dan Edema.

  c) Gangguan penglihatan Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi

  oEdema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang

  mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan.

  Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda Masalah visual yang

  preeklampsia.

  mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang- kunang.

  Selain itu adanya

  skotama, diplopia dan ambiliopia

  merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya

  pre- eklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini

  disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di

  korteks cerebri atau didalam retina (oEdema retina dan spasme pembuluh darah) (Uswhaaja, 2009).

  Penanganannya yaitu melakukan pemeriksaan tekanan darah, protein urin, refleks dan

  Edema. d) Nyeri abdomen yang hebat Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan

  ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi plasenta (plasenta lepas sebelum waktunya), infeksi

  saluran kemih. Penanganan yang dilakukan pemeriksaan luar dan dalam, dan periksa urin untuk mengetahui kadar proteinnya.

  e) Bengkak pada wajah, tangan dan kaki

  OEdema yaitu penimbunan cairan yang berlebih dalam

  jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.

  OEdema

  pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. yang

  OEdema

  mengkhawatirkan ialah

  oEdema yang muncul mendadak dan cenderung meluas. OEdema biasa menjadi menunjukkan

  adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara lain: jika muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dll. Hal ini dapat merupakan pertanda

  anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia (Uswhaaja, 2009).

  Penanganan yang dilakukan, tanyakan kepada ibu apakah ia mengalami sakit kepala dan gangguan penglihatan, lalu dilihat

  konjungtivanya pucat atau tidak, kemudian lakuakn

  pemeriksaan hemoglobin (Hb). f) Gerakan janin tidak seperti biasanya.

  Ibu mulai merasakan gerakan bayinya pada bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak sedikitnya 3 kali dalam periode 3 jam, gerakan akan lebih terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan atau minum dengan baik. Tapi jika bayi tidak bergerak sama sekali, hal ini merupakan tanda bahaya pada janin

  C. Persalinan

  1. Definisi persalinan Persalinan adalah proses pengeluaran hasl

  konsepsi, yang

  mampu hidup, dari dalam

  uterus melalui Vagina ke dunia luar (Wiknjosastro,2008).

  Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil

  konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan

kontraksi persalinan sejati, yang ditandai oleh perubahan progresif

  pada

  Serviks, dan diakhiri dengan pelahiran plasenta. Penyebab

  awitan persalinan spontan tidak diketahui, walaupun sejumlah teori menarik telah dikembangkan dan profesional perawatan kesehatan mengetahui cara menginduksi pada kondisi tertentu. (Varney, 2007).

  Persalinan adalah proses pengeluaran hasil

  konsepsi yan telah

  cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan laindengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). (Sulistiyawati : 2013)

  Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil

  konsepsi oleh ibu. Proses iini dimulai dengan

kontraksi persalinan sejati, yang di tandai oleh perubahan progresif

  pada

  Servik

  s, dan diakhiri dengan pelahiran plasenta. (varney’s vol 2 : 2007) Ada lima aspek dasar atau lima benang merah yang penting dan saling terkait dalam asuhan persalinan yang bersih dan aman. Berbagai aspek tersebut melekat pada setiap persalinan, baik normal maupun patologis yaitu : membuat keputusan klinik, asuhan sayang ibu dan sayang bayi, pencegahan infeksi, pencatatan asuhan persalinan rujukan.

  a. Klasifikasi atau jenis persalinan Ada 2 klasifikasi persalinan, yaitu berdasarkan cara dan usia

  Jenis persalinan berdasarkan cara persalinan 1) Persalinan normal ( spontan )

  Persalinan normal adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala (LBK) dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam. 2) Persalinan buatan

  Persalinan buatan adalah proses persalinan dengan bantuan dari tenaga luar. 3) Persalinan anjuran

  Persalinan anjuran adalah bila kekutan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan.

  b. Jenis persalinan menurut usia kehamilan dan berat janin yang dilahirkan 1)

  Abortus Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau

  sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan.

  Abortus spontan adalah suatu usaha mengakhiri kehamilan

  dengan mengeluarkan hasil pembuahan secara paksa sebelum janin mampu bertahan hidup, jika dilahirkan. (varney vol 1 : 2006)

  Abortus dibagi menjadi beberapa macam yaitu :

  a)

  Abortus iminen Abortus yang mengancam,perdarahannya bisa berlanjut

  beberapa hari atau dapat berulang atau dipertahankan.

  Beberapa kepustakan menyebutkan beberapa resiko untuk terjadinya prematuritas atau gangguan pertumbuhan dalam Rahim. Perdarahan yang sedikit pada hamil muda mungkin juga disebabkan oleh hal

  • – hal lain misalnya placelta sign yaitu perdarahan dari pembuluh
  • – pembuluh darah sekitar plasenta.

  b)

  Abortus insipien Abortus insipiens didiagnosis apabila pada wanita hamil

  • – kadang keluar gumpalan darah disertai nyeri karena

  kontraksi Rahim kuat

  dan ditemukan adanya dilatasi

  Serviks sehingga jari

  pemeriksa dapat masuk dan ketuban dapat diraba. Kadang

  • – kadang perdarahan dapat menyebabkan infeksi sehingga evakuasi harus segera dilakukan. Janin biasanya sudah mati dan mempertahankan kehamilan pada keadan ini merupakan kontraindikasi.

  c)

  Abortus inkomplitus

  Didiagnosis apabila sebagian dari hasil

  konsepsi telah

  lahir atau teraba pada vagina, tetapi sebagian tertinggal (biasanya jaringan plasenta). Perdarahan biasanya terus berlangsung, banyak dan membahayakan ibu.

  Serviks

  terbuka karena masih ada benda didalam

  Rahim yang

  dianggap sebagai benda asing. Oleh karena itu,

  uterus

  akan berusaha mengeluarkan dengan mengadakan

  

kontraksi sehingga ibu merasakan nyeri namun tidak

  sehebat

  insipiens. Pada beberapa kasus perdarahan tidak

  banyak dan bila dibiarkan Serviks akan menutup kembali. Bila perdarahan banyak akan terjadi syok.

  d)

  Abortus komplitus

  Hasil

  konsepsi lahir dengan lengkap. Pada keadaan ini

  kuretase tidak diperlukan. Perdarahan segera berkurang

  Rahim dna dikeluarkan dan selambat

  • – setelah isi

  lambatnya dalam 10 hari perdarahan akan berhenti sama sekali, karena dalam masa ini luka

  Rahim telah sembuh dan epitelisasai telah selesai. Serviks dengan segera menutup kembali. Kalau 10 hari setelah Abortus masih ada perdarhan, Abortus inkomplitus atau endometritis pasca Abortus harus dipikirkan.

  e)

  Abortus tertunda (Missed abortion)

  Istilah ini berlaku jika embrio mati walaupun terdapat plasenta yang hidup, dan kantong tertahan di dalam karna servixs yang tetap tertutup. Kematian embrio biasanya mengetahui kematiannya. Apabial buah kehamilan yang tertahan dalam

  Rahim selama 8 minggu atau lebih. Sekitar

  kematian janin kadang

  • – kadang ada perdarahan pervaginam sedikit sehingga menimbulkan gambaran

  Abortus imminens. Selanjutnya, Rahim tidak membesar

  bahkan mengecil karena absorpsi air ketuban dan maserasi janin.

  Abortus spontan biasanya berakhir

  selambat

  • – lambatnya 6 minggu stelah janin mati, klau janin mati padakehamilan yang maih muda sekali, janin akan lebih sehat dikeluarkan, namun sebaliknya jika kematian janin terjadi pada kehamilan yang lebih lanjut, maka retensi janin akan berlangsung labih lama.

  f)

  Abortus habitualis Abortus ini adalah istilah yang diberikan kepada wanita

  yang mengalami aborsi spontan sebanyak tiga kali atau lebih secara berturut

  • – turut. (varney vol 1 : 2006) 2) Persalinan prematur

  Persalinan prematur adalah persalinan dengan usia kehamilan 28-36 minggu dengan berat janin kurang dari 2499 gram. 3) Persalinan

  mature ( aterm )

  Persalinan

  mature adalah persalinan dengan usia kehamilan 37-42 minggu dan berat janin di atas 2500 gram.

  4) Persalinan serotinus Persalinan serotinus adalah persalinan dengan usia kehamilan lebih dari 42 minggu atau 2 minggu lebih dari waktu partus yang di taksir.

  c. Sebab-sebab mulainya persalinan 1) Teori kerenggangan

  Otot

  Rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas

  tertentu. Setelah melewati batas tertentu terjadi

  kontraksi

  2) Teori penurunan

  progesteron Progesteron menurun menjadikan otot Rahim sensitif sehingga

  menimbulkan HIS atau kontraksi. 3) Teori oksitosin

  Pada akhir kehamilan kadar oksitosin bertambah sehingga dapat meng

  AKIbatkan HIS.

  4) Teori pengaruh

  prostaglandin

  Konsentrasi

  prostaglandin meningkat pada usia kehamilan 15

  minggu yang dikeluarkan oleh desidua. Pemberian

  prostaglandin

  pada saat hamil dapat menimbulkan

  kontraksi otot Rahim

  sehingga hasil konsepsi dikeluarkan. 5) Teori plasenta menjadi tua

  Dengan bertambahnya usia kehamilan, plasenta menjadi tua dan menyebabkan

  villi corialis mengalami perubahan sehingga

  kadar esterogen dan

  progesteron turun. Hal ini menimbulkan

  kekejangan pembuluh darah dan menyebabkan kontraksi Rahim. 6) Teori

  distensi Rahim

  Keadaan

  uterus yang terus membesar dan menjadi tegang

  mengakibatkan iskemia otot

  • – otot uterus sehingga mengganggu sirkulasi uteroplasenter. 7) Teori berkurangnya nutrisi

  Teori ini ditemukan pertama kali oleh

  Hipokrates. Bila

  nutrisi pada janin berkurang, maka hasil

  konsepsi akan segera

  dikeluarkan. Tanda-tanda persalinan d. Tanda-tanda persalinan sudah dekat

  Pada minggu ke 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan oleh :

  a) Kontraksi Braxton Hicks

  b) Ketegangan otot perut

  c) Ketegangan ligamentum rotundum 2) Terjadinya

  HIS permulaan

  Dengan makin tua pada usia kehamilan, pengeluaran esterogen dan

  progesteron semakin berkurang sehingga

  oksitosin dapat menimbulkan

  kontraksi, yang lebih sering

  sebagai HIS palsu.

  Sifat

  HIS palsu :

  a) Rasa nyeri ringan di bagian bawah

  b) Datangnya tidak teratur

  c) Tidak ada perubahan pada

  Serviks atau pembawa tanda

  d) Durasinya pendek

  e) Tidak bertambah jika beraktifitas

  f) Tanda-tanda persalinan

  g) Terjadinya

  HIS persalinan HIS persalinan mempunyai sifat :

  a) Pinggang terasa sakit, yang menjalar ke depan

  b) Sifatnya teratur, intervalnya makin pendek dan kekuatannya makin besar c)

  Kontraksi uterus mengakibatkan perubahan uterus

  d) Makin beraktifitas (jalan), kekuatan makin bertambah 3) Bloody Show (pengeluaran lendir disertai darah melalui vagina)

  Dengan

  HIS permulaan, terjadi perubahan pada Serviks

  yang menimbulkan pendataranan dan pembukaan, lendir yang terdapat pada kanalis

  Servikalis lepas, kapiler pembuluh darah pecah, yang menjadikan perdarahan sedikit.

  4) Pengeluaran cairan Keluar banyak cairan dari jalan lahir, ini terjadiakibat pecahnya ketuban atau selaput ketuban robek. Sebagian besar ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap tetapi kadang-kadang ketuban pecah pada pembukaan kecil.

  Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam.

  e. Komplikasi atau penyulit dalam persalinan

  

HIS

  a) Inersia uteri adalah hid yang sifatnya lemah, pendek dan jarang dari

  HIS normal yang terbagi menjadi :

  (1) Inersia uteri primer adalah apabila sejak semula kekuatan

  

HISnya sudah lemah.

  (2) Inersia uteri sekunder,

  HIS pernah cukup kuat tetapi

  kemudian melemah

  b) Tetania uteri adalah

  HIS yang terlalu kuat dan terlalu

  sering, sehingga tidak ada wakttu untuk relaksasi otot Rahim.

  c)

  Inkoordinasi kontraksi otot Rahim dapat menyebabkan

  sulitnya kekuatan otot

  Rahim untuk dapat meningkatkan pembukaan.

  2) Kelainan pada

  passage atau jalan lahir

  a) Panggul sempit, menyebabkan persalinan akan berlangsung lama.

  b) Serviks kaku, adalah suatu keadaan dimana Serviks kaku.

  c) Edema Serviks. 3) Kelainan pada

  passeger

  a) Letak defleksi (letak kepala tengadah), pada ibu dapat partus menjadi lama atau robekan jalan lahir yang luas.

  Pada bayi dapat menyebabkan moulage dan kematian.

  b) Letak sungsang f. Tahapan persalinan 1) Kala I ( Satu ) persalinan

  Kala satu persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi

  uterus yang teratur dan meningkat ( frekuensi dan

  kekuatannya ), hingga Serviks membuka lengkap ( 10 cm ). Kala I (satu) persalinan terdiri atas dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif. Pada

  primi, berlangsung selama 12 jam dan

  pada

  multigravida, sekitar 8 jam. Kecepatan pembukaan Serviks 1 cm hingga 2 cm ( multipara ).

  a) Fase laten Dimulai sejak awal

  kontraksi, yang menyebabkan

  penipisan, dan pembukaan Serviks membuka 3 cm. Berlangsung hingga

  Serviks membuka 3 cm. Pada

  umumnya, fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam.

  b) Fase aktif, dibagi dalam 3 fase yakni : (1) Fase

  akselarasi : Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm.

  (2) Fase

  dilatasi maksimal : Dalam waktu 2 jam

  pembukaan

  Serviks berlangsung sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.

  (3) Fase

  deselerasi (Pembukaan Serviks menjadi lambat,

  dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap atau 10 cm) 2) Kala II ( dua ) persalinan

  Persalinan kala II ( dua ) dimulai ketika pembukaan

  Serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi.

  Kala II (dua) juga disebut sebagai kala pengeluaran bayi. Tanda pasti kala II (dua) ditentukan melalui pemeriksaan dalam dan hasilnya adalah : Pembukaan

  Serviks telah lengkap

  (10cm), atau terlihatnya bagian kepala bayi melalui

  introitus vagina.

  3) Kala III (tiga) persalinan Persalinan kala III dimulai segera setelah bayi lahir dan berakhir dengan lahirnya plasenta serta selaput ketuban.

  Biasanya berlangsung antara 5

  • – 10 menit. Partus kala III disebut pula kala uri. Kelainan pada kala III ini bisa menyebabkan perdarahan. Waktu yang paling kritis untuk mencegah perdarahan postpartum adalah ketika plasenta lahir dan segera setelah iu. Akan tetapi, kisaran normal kala III

III lebih dari 30 menit, terutama 30 – 60 menit

  4) Kala IV (empat) persalinan Kala IV persalinan dimulai setelah lahirnya plasenta sampai 2 jam post partum.

  g. Tujuan asuhan persalinan 1) Memberikan dukungan fisik maupun emosional kepada ibu dan keluarga selama persalinan dan kelahiran.

  2) Melakukan pengkajian, membuat diagnosa, mencegah, menangani komplikasi

  • – komplikasi dengan cara pemantauan ketat dan deteksi dini selama persalinan dan kelahiran.

  3) Melakukan rujukan

  • – rujukan pada kasus – kasus yang tidak bisa ditangani sendiri unuk mendapatkan asuhan spesialis jika perlu.

  4) Memberikan asuhan yang adekuat kepada ibu, dengan intervensi minimal, sesuai dengan tahapan persalinan. 5) Memperkecil resiko infeksi dengan melaksanakan pencegahan infeksi yang aman. 6) Selalu memberitahukan kepada ibu dan keluarga mengenai kemajuan persalinan, adanya penyulit maupun intervensi yang akan dilakukan dalam persalinan

  D. NIFAS

  1. Definisi Nifas Masa nifas (

  puerperium ) dimulai setelah kelahiran plasenta

  dan berakhir ketika alat

  • – alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil. Masa nifas ( puerperium ) dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu ( 42 hari ) setelah itu dalam bahasa latin waktu mulai tertentu setelah melahirkan anak ini disebut

  puerperium yaitu dari kala puer ( bayi ) dan parous ( melahirkan ).

  Puerperium berarti masa setelah

  melahirkan bayi. Puerperium adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan, selesai sampai alat

  • – alat kandungan kembali seperti pra hamil. Sekitar 50% kematian ibu terjadi dalam 24 jam pertama harus terselenggara pada masa itu untuk mememnuhi kebutuhan ibu dan bayi . ( Vivian, dkk. 2011, hal. 1 )

Dokumen yang terkait

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS, BAYI BARU LAHIR, DAN KB PADA NY S USIA 37 TAHUN G3 P2 A0 UMUR KEHAMILAN 37 MINGGU 3 HARI DI PUSKESMAS JATILAWANG BANYUMAS KARYA TULIS ILMIAH

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN - ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS, BAYI BARU LAHIR, DAN KB PADA NY S USIA 37 TAHUN G3 P2 A0 UMUR KEHAMILAN 37 MINGGU 3 HARI DI PUSKESMAS JATILAWANG BANYUMAS - repository perpustakaan

0 1 36

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF KEHAMILAN RISIKO USIA DINI, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR, NIFAS DAN MASA ANTARA (KB SUNTIK 3 BULAN) PADA NY. U UMUR 19 TAHUN G1P0A0 UK 39 MINGGU 5 HARI DI KABUPATEN BANJARNEGARA - repository perpustakaan

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN - ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF KEHAMILAN RISIKO USIA DINI, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR, NIFAS DAN MASA ANTARA (KB SUNTIK 3 BULAN) PADA NY. U UMUR 19 TAHUN G1P0A0 UK 39 MINGGU 5 HARI DI KABUPATEN BANJARNEGARA - repository perpustakaan

0 1 10

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA MASA KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS, NIFAS DAN MASA ANTARA PADA Ny. D UMUR 38 TAHUN G5P2 A2 DI PUSKESMAS KEDUNG BANTENG KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

0 0 13

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR(BBL), NIFAS DAN PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA PADA NY. L UMUR 27 TAHUN G2P0A1 DI PUSKESMAS PATIKRAJA - repository perpustakaan

0 0 12

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR(BBL), NIFAS DAN PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA PADA NY. L UMUR 27 TAHUN G2P0A1 DI PUSKESMAS PATIKRAJA - repository perpustakaan

0 1 81

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. K UMUR 30 TAHUN G2P1A0 DARI MASA KEHAMILAN 38 MINGGU 4 HARI, PERSALINAN,BAYI BARU LAHIR (BBL), NIFAS, DAN MASA ANTARA DI PUSKESMAS I KEMBARAN, KEC. KEMBARAN,KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

0 0 15

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS, BAYI BARU LAHIR DAN MASA ANTARA PADA NY I UMUR 25 TAHUN G3P1A1 UMUR KEHAMILAN 37 MINGGU 6 HARI DI PUSKESMAS WANGON II BANYUMAS - repository perpustakaan

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN - ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS, BAYI BARU LAHIR DAN MASA ANTARA PADA NY I UMUR 25 TAHUN G3P1A1 UMUR KEHAMILAN 37 MINGGU 6 HARI DI PUSKESMAS WANGON II BANYUMAS - repository perpustakaan

0 0 8