BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Nita Cahyani BAB I

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indikator

  yang dapat digunakan yaitu tercermin dalam kondisi Morbiditas dan mortalitas (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2013; h.9). Angka kematian (Mortalitas), Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya. Perkambangan derajat kesehatan masyarakaat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat.

  Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian yang disajikan pada BAB ini yaitu AKB (Angka Kematian Bayi), AKABA (Angka Kematian Balita), AKI (Angka Kematian Ibu) dan Angka Kematian Kasar. (Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, 2014; h.7)

  AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) merupakan salah satu indikator yang peka terhadap kualitas dan aksebilitas fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di kawasan ASEAN. pada tahun 2007, ketika AKI di Indonesia mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup, AKI di Singapura hanya 6 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 33 per 100.000 kelahiran hidup, filipina 112 serta Malaysia dan Vietnam sama-sama mencapai 160 per 100.000 kelahiran hidup. Trend

  1 mengenai AKI (Angka Kematian Ibu) di Indonesia sejak tahun 1991 hingga 2007 mengalami penurunan dari 390 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup. Namun, pada tahun 2012 SDKI kembali mencatat kenaikan AKI yang signifikan, yakni dari 228 menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan SDKI tahun 2012 AKB (Angka Kematian Bayi) sejak tahun 1991 hingga tahun 2007 mengalami penurunan yaitu dari 32 per 1000 kelahiran hidup menjadi 19 per 1000 kelahiran hidup dan pada tahun 2012 tetap 19 per 1000 kelahiran hidup (KemenKes Republik Indonesia, 2015; h.85

  • 86; h.107)

  AKI (Angka Kematian Ibu) mencerminkan resiko yang dihadapi selama kehamilan, melahirkan, yang dipengaruhi oleh status gizi keadaan sosial ekonomi, keadaan yang kurang baik menjelang kehamilan. Kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, tersedianya penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan perinatal dan obstetri. Terjadinya angka kematian ibu menunjukan keadaan sosial ekonomi yang rendah dan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan perinatal dan obstetri yang rendah pula (Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, 2014; h.9)

  AKB (Angka Kematian Bayi) jumlah yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran hidup atau usia 0

  • – 12 bulan dalam kurun waktu satu tahun. AKB dapat menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Oleh karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam rangka menurunkan AKB (Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, 2014; h.7)

  Menurut Prawirohardjo, 2010 upaya untuk menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu) pada dasarnya mengacu pada program “safe motherhood

  

initiative” dengan 4 pilarnya yaitu: Keluarga berencana: untuk menjamin

  bahwa setiap individu dan pasangannya berhak mendapatkan informasi daan pelayanan untuk merencanakan, jarak dan jumlah kehamilan, Pelayanan antenatal : untuk mencegah komplikasi dan menjamin bahwa komplikasi dalam kehamilan dapat terdeteksi secara dini serta dapat ditangani dengan tepat, Persalinan aman: untuk menjamin bahwa semua tenaga kesehatan mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan perlengkapan untuk menolong persalinan yang bersih dan aman serta memberikan pelayanan pasca persalinan pada ibu dan bayi baru lahir. Pelayanan obstetrik neonatal esensial/ emergency : untuk menjamin tersedianya pelayanan esensial pada kehamilan resiko tinggi dengan gawat obstetrik, pelayanan emergency untuk gawat darurat obstetrik dan komplikasi persalinan terhadap ibu yang membutuhkannya. Peran bidan dalam melakukan Asuhan Kebidanan merupakan pelayanan kesehatan utama yang diberikan oleh ibu secara komprehensif atau berkesinambungan. Asuhan berkesinambungan dilaksanakan sejak hamil, bersalin, nifas, neonatus, hingga keluarga berencana (KB).

  Kematian Ibu dipengaruhi baik oleh penyebab langsung maupun tidak langsung. Penyebab tidak langsung kematian ibu terbesar adalah komplikasi obstetrik (90%) yang dikenal dengan Trias Klasik seperti Perdarahan, Infeksi, dan Preeklampsia atau komplikasi pada saat kehamilan dan selama nifas yang tidak tertangani dengan baik dan tepat waktu. Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas tahun 2014, bahwa jumlah kematian ibu hamil adalah sebanyak 33 orang, dengan rincian 13 orang saat menjalani kehamilan, 5 orang pada saat persalinan, dan 15 orang pada saat masa nifas. Untuk itu pemerintah membuat program OSOC

  (One Student One Client)

  diharapkan mampu mengurangi jumlah kematian Ibu dan Anak. Di Kabupaten

  Banyumas program OSOC ini diterapkan pada Program Pendidikan Diploma

  3 Kebidanan yang diharapkan mampu mengurangi jumlah Kematian Ibu dan Anak dengan mengikuti pasien dari Trimester 1, Trimester II, Trimester III, Bersalin, Nifas, Bayi Baru Lahir (BBL) dan Keluarga Berencana (KB).

  Adanya kejadian jumlah kematian Ibu di Banyumas, pada tahun 2014 pemerintah membuat strategi operasional program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang telah dicanangkan di Kabupaten Banyumas, antara lain ANC terintegrasi, Optimalisasi SDM bidan, Optimalisasi buku KIA dan P4K, Optimalisasi K1, K4, P4K, dengan stiker dan deteksi resiko tinggi, Optimalisasi desa siap antar jaga dan FKD, Pemantapan Puskesmas PONED dan Rumah sakit PONEK, MONEF, paska latih, Peningkatan peran Bidan Koordinator, Peningkatan lintas Program dan Lintas Sektoral, Pembinaan terfokus pada Puskesmas /Bidan dengan kinerja rendah, Persalinan dengan 2 Bidan, Pelaksanaan SOP kunjungan nifas, penggalangan donor darah dengan BABINSA (Badan Pembinaan Desa), peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Optimalisasi FKD, Peningkatan Program KB serta reward dan punishmen (Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, 2014; h.11).

  Standar pendidikan bidan dari

  International Confederation of Midwifery

  (ICM) juga menyatakan bahwa filosofi pendidikan bidan harus konsisten dengan filosofi asuhan kebidanan yaitu meyakini bahwa proses reproduksi perempuan merupakan proses alamiah dan normal yang dialami oleh setiap perempuan. Bidan dalam memberikan asuhan harus bermitra dengan perempuan, asuhan secara individual/perorangan, asuhan secara terus menerus dan berkelanjutan yang berbasis bukti (

  evidence based care),

  berdasarkan filosofi tersebut maka untuk menjamin proses alamiah reproduksi, bidan mempunyai peran penting dengan memberikan asuhan yang berfokus pada perempuan secara berkelanjutan

  (contiuity of care) (Yanti, 2015; h. 2-3).

  Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merasa tertarik untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Kebidanan Komperehensif Dari Kehamilan, Persalinan (KPD, Kala I Memanjang dan Kala

  II Tak Maju), Nifas Fisiologis, Bayi Baru Lahir Fisiologis, Dan Keluarga Berencana MAL (Metode Amenore Laktasi) Pada Ny. Tumur 22 Tahun G P A

  1 Hamil 14 Minggu 4 Hari Di Wilayah Banyumas”.

  B. RUMUSAN MASALAH

  Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan Bagaimanakah “Asuhan Kebidanan Komperehensif Dari Kehamilan, Persalinan (KPD, Kala I Memanjang dan Kala II Tak Maju), Nifas Fisiologis, Bayi Baru Lahir Fisiologis, Dan Keluarga Berencana MAL (Metode Amenore Laktasi) pada Ny. Tumur 22 Tahun G P A Hamil 14 Minggu 4 Hari di Wilayah

  1 Banyumas?”

  C. TUJUAN

  1. Tujuan Umum Penulis mampu memberikan asuhan kebidanan secara komperehensif yang dimulai sejak masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir (BBL) dan Keluarga Berencana (KB) pada Ny. T umur 22 Tahun G P A Hamil 14 Minggu 4 Hari di Wilayah Banyumas.

  1

  2. Tujuan Khusus Setelah menyelesaikan karya tulis ilmiah mahasiswa mampu :

  a. Mampu melaksanakan Asuhan Kehamilan pada Ny. T umur 22 Tahun G P A Hamil 14 Minggu 4 Hari di Wilayah Banyumas.

  1

  b. Mampu melaksanakan Asuhan Persalinan pada Ny. T umur 22 Tahun G P A Hamil 14 Minggu 4 Hari di Wilayah Banyumas.

  1 c. Mampu melaksanakan Asuhan Bayi Baru Lahir pada Bayi Ny. T di Wilayah Banyumas.

  d. Mampu melaksanakan Asuhan Ibu Nifas pada Ny. T umur 22 Tahun P A di Wilayah Banyumas.

  10

  e. Mampu melaksanakan Asuhan Keluarga Berencana pada Ny. T umur 22 Tahun P A dengan KB MAL di Wilayah Banyumas.

1 D. RUANG LINGKUP

  1. Sasaran Pada ibu hamil trimester I Ny.T umur 22 tahun G1P0A0 umur kehamilan 14 minggu 4 hari.

  2. Tempat

  a. Kunjungan Rumah Ny. T desa Papringan RT 1/3 Banyumas, mulai dari kehamilan, BBL, Nifas dan KB.

  b. ANC dilakukan di BPM Lily Elisabeth, S.ST dan Puskesmas Banyumas.

  c. Persalinan dilakukan di RSUD Banyumas.

  3. Waktu

  a. Pengambilan kasus dilaksanakan pada bulan september 2015 sampai bulan Juni 2016.

  b. Penyusunan proposal dimulai dari bulan februari 2016.

  c. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah dilaksanakan pada bulan April 2016.

E. MANFAAT

  1. Teoritis Laporan KTI ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah di dapatkan selama kuliah serta dapat menambah wawasan secara nyata tentang asuhan kebidanan komperehensif pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana.

  2. Praktis

  a. Bagi Pelayanan Kesehatan 1) Dapat memberikan masukan kepada lahan praktik dalam memberikan pelayanan kesehatan tentang asuhan kebidanan komperehensif pada kehamilan, persalinan, nifas bayi baru lahir dan keluarga berencana.

  2) Sebagai bahan pertimbangan untuk melaksanakan asuhan kebidanan komperehensif pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana sehingga sesuai dengan teori yang ada .

  3) Diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi kebidanan sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pasien.

  b. Bagi Institusi Dapat menabah kepustakaan serta sebagai sarana informasi ilmu pengetahuan khususnya bagi mahasiswa Fakultas ilmu Kesehatan

  Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

  c. Bagi Penulis Penulis dapat mengetahui tentang penatalaksanaan asuhan kebidanan komperehensif pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana.

  d. Bagi pasien Dapat dijadikan sebagai pengetahuan tentang asuhan kebidanan komperehensif pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana.

F. PENGUMPULAN DATA

  1. Pengumpulan Data Primer Data primer adalah data yang diambil langsung dari sumbernya.

  Ada beberapa cara pengumpulan data primer yaitu :

  a. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara lisan, untuk mengetahui hal- hal yang lebih mendalam tentang klien. Dan data yang dihasilkan yaitu data kuaitatif.

  b. Observasi Teknik pengumpulan data ini dengan ada rangsangan indra, menggunakan mendengar, mencatat dan mengamati perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala yang ada di sekitar dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

  c. Pemeriksaan Fisik 1) Inspeksi

  Inspeksi adalah suatu tindakan pemeriksa dengan menggunakan indera penglihatannya untuk mendeteksi karakteristik normal atau tanda tertentu dari bagian tubuh atau fungsi tubuh pasien. Pada inspeksi umum pemeriksa melihat perubahan yang terjadi secara umum, sehingga dapat diperoleh kesan keadaan umum pasien.

  2) Palpasi Yaitu pemeriksaan dengan meraba, dengan menggunakan telapak tangan dan memanfaatkan alat peraba yang terdapat pada telapak dan jari tangan.

  3) Perkusi Suatu pemeriksaan di lakukan dengan cara ketukan di bagian- bagian tertentu untuk mengetahui batas- batas yang normal.

  4) Auskultasi Yaitu suatu pemeriksaan dengan cara mendengarkan bunyi yang terbentuk di dalam organ tubuh (Ambarwati et al, 2011; h.

  119

  • – 122)

  d. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Penunjang yang dilakukan adalah uji laboratorium, pemeriksaan yang terkait meliputi analisis urin rutin, analisis tinja rutin, hemoglobin, golongan darah, gula darah, antigen hepatitis B virus, antibodi rubela, HIV dan ultrasonografi (Prawiroharjo, 2009; h. 281).

  e. Dokumentasi Dokumentasi adalah sekumpulan persiapan dan catatan komunikasi yang digunakan untuk membuktikan suatu informasi atau kejadian.

  2. Pengumpulan Data Sekunder

  a. Studi Pustaka Penulis menggunakan buku yang berhubungan dengan

  Kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana serta Rekamedis.

  b. Media Elektronika Dengan membuka jurnal elektronik yang ada kaitannya dengan studi kasus yang dilakukan.

G. SISTEMATIKA PENULISAN

  BAB I PENDAHULUAN Pada Bab ini terdiri dari: Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup, manfaat penulisan, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan.

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini Terdiri dari: Tinjauan medis. Berisi tentang asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana yang meliputi Pengertian, etiologi, faktor predisporsisi, fisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan medis. Aspek hukum. Berisi tentang undang- undang maupun kepmenkes dan standar pelayanan kebidanan yang mengatur tugas pokok dan kompetensi bidan serta wewenang bidan dalam asuhan kebidanan komperehensif pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana.

  BAB III TINJAUAN KASUS Berisi tentang asuhan kebidanan komprehensif dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir normal dan Keluarga berencana secara sistematis dengan metode pendokumentasianSOAPIE.

  BAB IV PEMBAHASAN Berisi tentang menjelaskan tentang masalah atau kesenjangan antara teori dan kasus yang penulis temukan dilapanagan tentang asuhan koprehensif dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana.

  BAB V PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan dan merupakan inti dari pembahasan asuhan koprehensif dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir normal dan keluarga. Sedangkan saran merupakan alternatif pemecahan dan tanggapan dari kesimpulan.