ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI PADA KLIEN PERSALINAN NORMAL KALA I FASE AKTIF DI RUANG VK RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

  

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI PADA KLIEN

PERSALINAN NORMAL KALA I FASE AKTIF

DI RUANG VK RSUD dr. SOEDIRMAN

KEBUMEN

KARYA TULIS AKHIR NERS

  Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners Disusun Oleh:

  

PURNOMO WAHYUDI, S.Kep

NIM: A31600963

STASE KEPERAWATAN MATERNITAS

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

  

2017

  Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTAN, Juli 2017

  1) 2) ,

  Purnomo Wahyudi Herniyatun, M. Kep, Sp. Mat

  

ABSTRAK

  ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI PADA KLIEN PERSALINAN NORMAL KALA I FASE AKTIF DI RUANG VK RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

  

Latar belakang: Rasa nyeri pada persalinan merupakan proses fisiologis dari

  adanya kontraksi uterus yang dapat meningkatkan aktifitas sistem saraf simpatis, perubahan tekanan darah, denyut jantung, pernafasan dan apabila tidak segera diatasi maka akan meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut, stres, bahkan menimbulkan rasa trauma untuk hamil lagi. Salah satu tindakan nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri antara lain kompres hangat menggunakan handuk.

  

Tujuan Umum: Mengetahui seberapa besar pengaruh kompres hangat

  menggunakan media handuk untuk mengurangi nyeri pada persalinan kala I fase aktif di ruang VK Rumah Sakit Dokter Soedirman Kebumen.

  

Hasil: Nyeri pada persalinan kala I fase aktif dilakukan pada 5 pasien bersalin,

  sebelum diberikan kompres hangat dengan handuk dipunggung pasien mengatakan nyeri saat kontraksi, tampak menahan nyeri (meringis), skala nyeri 5- 7, selalu memegangi perutnya, fokus pada diri sendiri, dan setelah dilakukan kompres hangat pasien mengatakan nyeri berkurang, punggung terasa hangat dan nyaman, skala nyeri 3-4.

  

Rekomendasi: Asuhan keperawatan nyeri dengan pemberian kompres hangat

dipengaruhi media yang digunakan, lamanya pemberian, suhu kehangatan.

  Sehingga dianjurkan kepada tenaga kesehatan untuk dapat memberikan asuhan kompres hangat untuk mengurangi nyeri persalinan sebagai terapi alternatif nonfarmakologi.

  Kata Kunci: nyeri persalinan kala I fase aktif, kompres hangat

1) Mahasiswa Profesi Ners Stikes Muhammadiyah Gombong 2) Dosen Pembimbing Stikes Muhammadiyah Gombong

  Bachelor of Nursing Program Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong Minithesis, August 2016

  1) 2) ,

  Purnomo Wahyudi Herniyatun, M. Kep, Sp. Mat

  

ABSTRACT

  ANALYSIS OF NURSING ASSISTANCE IN THE NORMAL LABOR CLIENTS IN ACTIVE PHASE STAGE I AT VERLOS KAMER OF RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

  

Background: The pain in labor is a physiological process of uterine contractions

  that can increase the activity of the sympathetic nervous system, changes in blood pressure, heart rate, respiration and if not treated promptly it will increase fear, tension, fear, stress, Trauma to get pregnant again. One of the nonpharmacological measures to relieve pain include warm compresses using a towel.

  

General Objective: To find out how much influence of warm compresses using

towel media to reduce pain during labor stage I active phase in VK room of DR.

  Soedirman Kebumen Hospital.

  

Outcome: Pain at the first stage of labor during the active phase was performed in

  5 maternity patients, before being given warm compress with a towel on the back of the patient saying pain during contractions, seeming to withstand pain (wincing), pain scale 5-7, always holding his stomach, focusing on himself, and after a warm compress, the patient says the pain is reduced, the back feels warm and comfortable, the pain scale 3-4.

  

Recommendation: Nursing care of pain by giving warm compresses were

influenced by media that being used, duration of giving, and warmth temperature.

  So it is recommended to health workers to be able to provide warm compresses to reduce labor pain as a nonpharmacological alternative therapy.

  Keywords: labor pains stage I active phase, warm compress

  1 Bachelor Nursing Student

  2 The Resesarch Consultant

  

DAFTAR ISI

  21

  1

  5

  6

  7

  12

  14

  15

  15

  18

  24

  BAB V PENUTUP 1. Simpulan.................................................................................

  24

  26

  26

  54

  54

  57

  58

  62

  63

  2. Saran........................................................................................ DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... LAMPIRAN.................................................................................................... i ii iii iv v vi vii viii

  4. Inovasi Tindakan Keperawatan Terkini..................................

  HALAMAN HALAMAN JUDUL ………………………………………………………. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS....

  2. Patofisiologi ..........................................................................

  ………………………... HALAMAN PERSETUJUAN..................

  …………………………………. HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.................................................. ABSTRAK...................................................................................................... ABSTRACT.................................................................................................... DAFTAR ISI...................................................................................................

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang......

  ………………………………………….......

  B. Tujuan Penulisan..

  ……………………………………………...

  C. Manfaat Penelitian....

  ……………………………………….......

  BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Dasar Masalah Keperawatan 1. Pengertian...............................................................................

  B. Asuhan Keperawatan 1. Fokus Pengkajian...................................................................

  3. Analisis intervensi. .................................................................

  2. Diagnosa Keperawatan..........................................................

  3. Intervensi...............................................................................

  C. Kompres Hangat.........................................................................

  BAB III LAPORAN MANAJEMEN KASUS A. Profil Lahan Praktek 1. Visi dan Misi Rumah Sakit...................................................

  2. Gambaran Ruangan...............................................................

  3. Jumlah Kasus.........................................................................

  4. Upaya Pelayanan dan Penanganan........................................

  B. Ringkasan Asuhan Keperawatan...............................................

  BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Karakteristik Klien....................................................

  2. Analisis Masalah Keperawatan...............................................

  64

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan merupakan proses alamiah yang dialami dalam siklus

  reproduksi wanita, proses tersebut berupa pengalaman yang menyenangkan dan kadangkala tidak menyenangkan seperti nyeri, proses persalinan identik dengan nyeri yang akan dijalani. Merupakan rangkaian peristiwa mulai dari kenceng

  • – kenceng teratur sampai dikeluarkanya produk konsepsi (janin, plasenta, ketuban, dan cairan ketuban) dari uterus kedunia luar melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau dengan kekuatan sendiri. Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37
  • – 42 minggu) lahir spontan melalui vagina dengan letak belakang kepala/
  • – ubun kecil (presentasi kepala) yang berlangsung 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin, tanpa memakai alat bantu serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali episiotomi) (Anggraeni dkk, 2012).

  Persalinan Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. Pada permulaan his kala pembukaan tidak begitu kuat sehingga ibu dapat berjalan jalan. Memasuki tahap inpartu apabila timbul his dan ibu mengeluarkan lendir bercampur darah. Proses pembukaan dan penipisan serviks ini, terbagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten (8 jam) dari pembukaan 0 cm sampai pembukaan 3 cm, dan fase aktif (7 jam) dari pembukaan 3 cm sampai pembukaan 10 cm. Dalam fase aktif dibagi 3 fase, yaitu fase akselerasi, dimana dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm, fase dilatasi maksimal, yakni dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm, dan fase deselerasi, dimana pembukaan 9 cm menjadi 10 cm. Kontraksi menjadi lebih kuat dan lebih sering pada fase aktif. Keadaan

  2

  tersebut dapat dijumpai pada primigravida maupun multigravida. Pada primigravida ostium uteri internum akan membuka terlebih dahulu, sehingga serviks akan mendatar dan menipis, kemudian ostium uteri eksternum membuka. Kala I berlangsung sekitar 13- 14 jam untuk primigravida dan 8- 10 jam untuk multigravida. Pertama tama ibu sedang dalam persalinan merasakan kontraksi (his) yang ringan atau jarang, semakin lama semakin berat. Kontraksi terjadi sekitar 30- 60 detik dan datang setiap lima sampai 20 menit (Aprilia dkk, 2010).

  Dalam buku Ilmu Kebidanan menurut Prawirohardjo (2009), his sesudah kehamilan 36 minggu lebih meningkat sampai persalinan mulai, yakni permulaan kala I, frekuensi (jumlah his dalam waktu tertentu), dan amplitudo (tiap tekanan kontraksi) his meningkat. Amplitudo uterus meningkat terus sampai 60 mmHg pada akhir kala I dan frekuensi his menjadi 2 sampai 4 kontraksi tiap 10 menit. His menyebabkan pembukaan dan penipisan disamping tekanan air ketuban pada permulaan kala I dan selanjutnya oleh kepala janin yang makin masuk kerongga panggul dan sebagai benda keras yang mengadakan tekanan kepada serviks sehingga pembukaan menjadi lengkap. Kontraksi teratur minimal 3 kali dalam 10 menit, setiap kontraksi berlangsung sedikitnya 40 detik.

  Rasa nyeri pada persalinan adalah manifestasi fisiologis dari adanya kontraksi (pemendekan) otot rahim, sebagai kontraksi miometrium, merupakan proses fisiologis dengan intensitas yang berbeda pada masing masing individu. Kozier B, Erb G, Berman A, Snider SJ (2011) menjelaskan nyeri persalinan bersifat unik, karena nyeri persalinan berbeda dengan nyeri lainnya, yaitu nyeri persalinan merupakan bagian dari proses yang normal sedangkan nyeri yang lain mengikuti kondisi patologis. Peristiwa fisiologis pada saat persalinan terkadang dapat menimbulkan trauma pada ibu karena nyeri yang dialaminya. Beberapa ibu bahkan ada yang trauma untuk hamil dan melahirkan lagi karena takut akan mengalami nyeri yang sama. Bagi ibu yang pernah melahirkan, nyeri persalinan merupakan nyeri yang paling menyakitkan apalagi bagi ibu- ibu

  3

  yang baru pertama kali merasakanya (Kementerian Kesehatan RI, 2015). Mengingat dampak nyeri cukup signifikan bagi bayi dan ibu, maka harus ada upaya mengurangi rasa nyeri tersebut, baik tindakan medis maupun non medis.

  Nyeri kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan peningkatan aktifitas sistem saraf simpatis, perubahan tekanan darah, denyut jantung, pernafasan dan apabila tidak segera diatasi maka akan meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut dan stres. Nyeri pada ibu bersalin juga menyebabkan meningkatnya kadar katekolamin atau hormon stres seperti epinefrin dan kortisol. Peningkatan kadar katekolamin atau hormon stres dapat mengurangi kemampuan tubuh menahan rasa nyeri (Maryunani, 2010).

  Pengelolaan nyeri persalinan merupakan salah satu tujuan perawatan bersalin dengan mengurangi nyeri sebesar- besarnya dengan kemungkinan efek samping dan resiko yang kecil. Penatalaksanaan dalam mengatasi nyeri persalinan yang ditolong perawat dan bidan ada beberapa tipe penatalaksanaan untuk mengatasi nyeri tersebut, 90 % diantaranya memilih metode non farmakologis untuk mengatasi nyeri persalinan tersebut (Manurung dan Price, 2011).

  Metode nonfarmakologis merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk menghilangkan nyeri tanpa menggunakan obat- obatan. Salah satu tindakan non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri persalinan antara lain pemberian kompres hangat, tindakan tersebut adalah untuk distraksi yang dapat menghambat otot untuk mengeluarkan sensasi nyeri dan dapat meningkatkan kepuasan selama persalinan, karena ibu dapat mengontrol perasaan dan kekuatannya (Indrawan, dkk, 2013). Terapi ini perlu diberikan bagi semua ibu melahirkan sebagai intervensi terapi nyeri di pelayanan kesehatan yakni rumah sakit, puskesmas maupun klinik bersalin. Metode nonfarmakologis merupakan metode yang paling sering digunakan untuk mengurangi nyeri. Metode ini memiliki resiko

  4

  yang sangat rendah, bersifat murah, simpel, efektif tanpa efek yang merugikan dan dapat meningkatkan kepuasan selama persalinan.

  Kompres hangat dapat dilakukan dibawah punggung, pangkal paha, perut, atau bawah bahu selama persalinan. Prinsip kerja kompres hangat secara konduksi dimana terjadi perpindahan panas dari media panas kedalam perut yang akan melancarkan sirkulasi darah, dapat mempertahankan komponen sistem vaskuler dalam keadaan vasodilatasi pada sirkulasi darah ke otot panggul menjadi homeostatis serta dapat mengurangi kecemasan, ketakutan dan dapat beradaptasi dengan nyeri selama proses persalinan sehingga akan menurunkan nyeri pada kala I persalinan, karena pada wanita ini mengalami kontraksi uterus dan kontraksi otot polos (Brenda, Prawirohardjo dan Dolatin, 2011). Kemudian kompres hangat bermanfaat untuk merelaksasikan otot- otot yang mengalami spasme (kekakuan) pada proses persalinan. Panas juga dapat merangsang serat saraf sehingga transmisi impuls nyeri ke medulla spinalis dan otak dapat dihambat. Disamping itu dengan adanya pengurangan nyeri persalinan akan memepertahankan sensasi kontraksi uterus dan kemampuan untuk mengejan.

  Menurut Ria Andrinie (2016), dikatakan bahwa metode kompres hangat sebagai salah satu cara non farmakologi dalam pengurangan nyeri persalinan apabila dilakukan dengan baik maka akan sangat efektif untuk mengurangi nyeri persalinan. Efektivitas kompres hangat terhadap penurunan nyeri persalinan pada kala I fase aktif ini sesuai dengan penelitian Ria Andrinie (2016) dengan judul “ Analisis Efektivitas Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan”, ditunjang oleh beberapa faktor, diantaranya adalah media yang digunakan, yaitu dengan menggunakan handuk sebagai media pengompresan; suhu air yang paling efektif untuk menurunkan nyeri dan aman adalah pada suhu kehangatan 38º- 40 ºC. Waktu pengompresan yang efektif adalah 20 menit. Kompres hangat yang dilakukan menggunkan media handuk memperlihatkan hasil

  5

  bahwa intensitas nyeri pada kelompok intervensi lebih rendah daripada kelompok kontrol.

  Berdasarkan studi pendahuluan di ruang VK Rumah Sakit Umum Dokter Soedirman Kebumen, dari 5 ibu inpartu kala I fase aktif, 2 orang primigravida dan 3 orang multigravida, membutuhkan tindakan pemberian kompres hangat untuk mengurangi nyeri akibat persalinan normal kala I fase aktif. Melihat latar belakang diatas penulis tertarik mengaplikasikan penelitian dari jurnal Ria Andrinie (2016), seberapa besar pengaruh kompres hangat untuk mengatasi nyeri pada kala I fase aktif persalinan normal di Ruang VK Rumah Sakit Umum Dokter Soedirman Kebumen.

B. Tujuan 1. Tujuan Umum

  Karya ilmiah akhir ini bertujuan mengetahui seberapa besar pengaruh kompres hangat menggunakan media handuk untuk mengurangi nyeri pada persalinan normal kala I fase aktif di Ruang VK Rumah Sakit Umum Dokter Soedirman Kebumen.

2. Tujuan Khusus

  a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan nyeri persalinan normal kala I fase aktif.

  b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan nyeri persalinan normal kala I fase aktif.

  c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan nyeri persalinan normal kala I fase aktif.

  d. Penulis mampu melakukan implementasi pada pasien dengan nyeri persalinan normal kala I fase aktif.

  e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada pasien dengan nyeri persalinan normal kala I fase aktif.

  f. Penulis mampu menganalisa hasil dari pengaruh kompres hangat

  6

3. Manfaat Penelitian

  a. Tenaga Keperawatan Sebagai bahan masukan dan informasi untuk menambah pengetahuan, ketrampilan dan sikap bagi instansi terkait, khususnya didalam meningkatkan pelayanan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem reproduksi nyeri persalinan normal kala I fase aktif.

  b. Akademik Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk institusi pendidikan profesi Ners dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di masa yang datang.

  c. Rumah Sakit Sebagai bahan masukan dan informasi bagi perawat yang ada di Rumah dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan khususnya asuhan keperawatan dengan gangguan sistem reproduksi nyeri persalinan normal kala I fase aktif.

  d. Pembaca Sebagai sumber informasi mengenai perawatan khusunya nyeri persalinan kala I fase aktif.

  e. Penulis Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi penulis mengenai Pemberian Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Kala I Fase Aktif Pada Persalinan Normal.

  

DAFTAR PUSTAKA

Judha, dkk. (2012). Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan. Nuha Medika.

  Yogyakarta. Kozier B, Erb G, Berman A, Snider SJ (2011). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. 7 ed. Jakarta. EGC.

  Maryunani A. ( 2010 ). Nyeri dalam P ersalinan T ekhnik dan C ara P enangana nnya.

  Trans Info Media . Jakarta.

  Indrawan, dkk. (2013). Efektivitas Pemberian Kompres Hangat terhadap Penurunan Nyeri persalinan Fisiologis pada Primigravida Inpartu Kala I Fasekses 8 April 2014.

  Yani D, Khasanah U. ( 2012 ). Pengaruh P emberian K ompres A ir H angat terhadap R asa nyaman dalam proses persalinan kala 1 fase aktif .

  . Diakses 2 September 2013 http://www.journal.unipdu. ac.id .

  Manurung S, et al. (2013). Pengaruh Teknik Pemberian Kompres Hangat terhadap Perubahan Skala Nyeri Persalinan pada Klien Primigravida. J Health Quality; 4 (1): 1-Diakses 13 April 2017.

  Mutia felina, Masrul, Detty Iryani . (2014). Pengaruh Kompres Panas dan Dingin terhadap Penurunan Nyeri Kala I Fase Aktif Persalinan Fisiologis Ibu Primipara. Andalas Journal of Health; vol 4 (1). http:// jurnal.fk.unand.ac.id. Diakses 20 Desember 2016.

  

Ria Andreinie. (2016). Analisis Efektivitas Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri

Persalinan. Rakernas AIPKEMA. Diakses 16 Oktober 2016.

  Sumarah, dkk. (2009). Perawatan Ibu Bersalin. Fitramaya. Yogyakarta. Wilkinson. (2011). Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. Jakarta. EGC Ghani RMA. (2014). Effect of Heat and Cold Therapy During the First Stage of

  Labor on Women Perception of Birth Experience: a randomized controlled trial. J Biology, Agriculture and Healthcare; 4 (26): 66-72.

  nduh tanggal 26 Juni 2017. Lee SL, Liu CY, Lu YY, Gau ML. (2013). Efficacy of Warm Showers on Labor Pain and Birth Experiences During the First Labor Stage. J Obst Gynec & Neo Nurs; 42 (1): 19-28. Diunduh tanggal 26 Juni 2017

  Fatma Ahmed Abo-Romia & Azza Fouad Mohammed El-Adham. (2014). Effect of Warm Showering on Labor Pain during the First Stage of Labor .

  urnal of Advanced Research; Vol .

  International Jo 2, Issue 5, 438-442

  Diunduh tanggal 26 Juni 2017. T. Heather Herdman, RN, PhD, FNI. NANDA Internasional Inc. Nursing

  th Diagnoses , 10 edition 2015

  • – 2017

  th Moorhead Johnson Swanson. NOC 5 Edition. Elsivier Inc. th Bulechek, Butcher, Dochterman, Wagner. NIC 6 Edition. Elsivier Inc.

  ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y Dgn MASALAH KEPERAWATAN UTAMA NYERI AKUT PADA PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DENGAN G4 P3 A0 Di RUANG VK RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Pembelajaran Praktek Keperawatan Maternitas Disusun oleh: PURNOMO WAHYUDI, S.Kep PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG 2016/2017

BAB I LAPORAN PENDAHULUAN A. PENGERTIAN Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang

  dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialami. Berikut ini pengertian nyeri :

  1. Wolf Weifsel Feurst (2004), mengatakan nyeri merupakan suatu perasaan menderita secara fisik dan mental atau perasaan yang bisa menimbulkan ketegangan.

  2. Secara umum, nyeri diartikan sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut dalam serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologis, maupun emosional. (Musrifatul., Hidayat. 2008)

  3. Nyeri persalinan adalah pengalaman sensorik dan emosional yang bervariasi dari menyenangkan sampai tidak menyenangkan, yang dikaitkan dengan persalinan dan melahirkan. (NANDA 2015-2017)

  Rasa nyeri pada persalinan kala I terjadi karena aktivitas besar di dalam tubuh guna mengeluarkan bayi. Persalinan diartikan sebagai peregangan pelebaran mulut rahim. Kejadian itu terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi untuk mendorong bayi keluar. Otot-otot rahim menegang selama kontraksi. Bersamaan dengan setiap kontraksi, kandung kemih, rektum, tulang belakang, dan tulang pubic menerima tekanan kuat dari rahim. Berat dari kepala bayi ketika bergerak ke bawah saluran lahir juga menyebabkan tekanan. Rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian bawah punggung, kemudian menyebar ke bagian bawah perut mugkin juga menyebar ke kaki.

  Rasa sakit dimulai seperti sedikit tertusuk, lalu mencapai puncak, persalinan kala I sebelum atau sesudah terjadi kontraksi, sering kali muncul lendir bercampur darah yang keluar dari vagina sebagai tanda persalinan, hal ini disebabkan oleh karena terlepasnya sumbatan pelindung pada leher rahim, karena serviks mulai membuka dan mendatar sedangkan darah itu berasal dari pembuluh darah kapiler yang berada di sekitar kanalis servikalis yang peka akibat pergesaran yang terjadi sewaktu serviks membuka. Masa kala I pada ibu primigravida terjadi sekitar 13 jam sedangkan pada ibu multigravida sekitar 7 jam.

  Kala pertama selesai apabila pembukaan serviks lengkap. Intensitas kontraksi uterus meningkat sampai kala pertama dan frekuensi menjadi 2 sampai 4 kontraksi dalam 5 sampai 10 menit, juga lamanya his meningkat mulai dari 20 detik pada awal partus ibu sampai mencapai 60 sampai 90 detik pada kala pertama (Wiknjosastro, 2002).

  Pada awal persalinan, kontraksi mungkin terasa seperti nyeri punggung bawah yang biasa atau kram saat haid. Kontraksi awal ini biasanya berlangsung singkat dan lemah. Datangnya kira-kira setiap 15-20 menit. Namun , beberapa persalinan dimulai dengan kontraksi-kontraksi kuat yang lebih dekat jarak waktunya. Banyak wanita yang awalnya merasa sakit di bagian punggung mereka, yang kemudian merambat ke bagian depan. Bila kontraksi-kontraksi terus datang, tetapi hanya berlangsung kurang dari 30 detik, atau jika tidak begitu kuat, dan jika tidak berdekatan waktunya, berarti masih dalam tahap pra persalinan atau memasuki persalinan awal. Dalam persalinan sejati, kontraksi akan bertambah kuat, panjang, dan makin berdekatan waktunya (Whalley., Simkin., & Keppler. 2008).

B. ETIOLOGI

  Etiologi nyeri persalinan menurut NANDA 2015-2017 adalah:

  1. Dilatasi servik

  2. Ekspulsi fetal

  C. BATASAN KARAKTERISTIK

  1. Diaforesis

  11. Perilaku distraksi

  2. Dilatasi pupil

  12. Peningkatan nafsu makan

  3. Ekspresi wajah nyeri (misal: mata

  13. Perilaku ekspresif kurang bercahaya, tampak kacau,

  14. Perilaku melindungi yang sakit gerakan mata berpencar atau tetap

  15. Perubahan frekuensi jantung pada satu fokus, meringis)

  16. Perubahan frekuensi pernapasan

  4. Fokus pada diri sendiri

  17. Perubahan fungsi urinarius 5. Kontraksi uterin.

  18. Perubahan pola tidur

  6. Mual

  19. Perubahan tegangan otot

  7. Muntah

  20. Perubahan tekanan darah

  8. Nyeri

  21. Posisi rileks untuk mengatasi

  9. Penurunan nafsu makan nyeri

  10. Penyempitan focus 22. Tekanan perineal.

  D. PATOFISIOLOGI DAN PAHTWAY KEPERAWATAN

  Rasa nyeri pada persalinan kala I terjadi karena aktivitas besar di dalam tubuh guna mengeluarkan bayi. Persalinan diartikan sebagai peregangan pelebaran mulut rahim. Kejadian itu terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi untuk mendorong bayi keluar. Otot-otot rahim menegang selama kontraksi. Bersamaan dengan setiap kontraksi, kandung kemih, rektum, tulang belakang, dan tulang pubic menerima tekanan kuat dari rahim. Berat dari kepala bayi ketika bergerak ke bawah saluran lahir juga menyebabkan tekanan. Rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian bawah punggung, kemudian menyebar ke bagian bawah perut mugkin juga menyebar ke kaki.

  Rasa sakit dimulai seperti sedikit tertusuk, lalu mencapai puncak, kemudian menghilang seluruhnya (Danuatmadja., Meiliasari, 2004). Pada persalinan kala I sebelum atau sesudah terjadi kontraksi, sering kali muncul lendir bercampur darah yang keluar dari vagina sebagai tanda persalinan, hal ini disebabkan oleh karena terlepasnya sumbatan pelindung pada leher rahim, karena serviks mulai membuka dan mendatar sedangkan darah itu berasal dari pembuluh darah kapiler yang berada di sekitar kanalis servikalis yang peka ibu primigravida terjadi sekitar 13 jam sedangkan pada ibu multigravida sekitar 7 jam.

  Kala pertama selesai apabila pembukaan serviks lengkap. Intensitas kontraksi uterus meningkat sampai kala pertama dan frekuensi menjadi 2 sampai 4 kontraksi dalam 5 sampai 10 menit, juga lamanya his meningkat mulai dari 20 detik pada awal partus ibu sampai mencapai 60 sampai 90 detik pada kala pertama (Wiknjosastro, 2002).

  Pada awal persalinan, kontraksi mungkin terasa seperti nyeri punggung bawah yang biasa atau kram saat haid. Kontraksi awal ini biasanya berlangsung singkat dan lemah. Datangnya kira-kira setiap 15-20 menit. Namun , beberapa persalinan dimulai dengan kontraksi-kontraksi kuat yang lebih dekat jarak waktunya. Banyak wanita yang awalnya merasa sakit di bagian punggung mereka, yang kemudian merambat ke bagian depan. Bila kontraksi-kontraksi terus datang, tetapi hanya berlangsung kurang dari 30 detik, atau jika tidak begitu kuat, dan jika tidak berdekatan waktunya, berarti masih dalam tahap pra persalinan atau memasuki persalinan awal. Dalam persalinan sejati, kontraksi akan bertambah kuat, panjang, dan makin berdekatan waktunya (Whalley., Simkin., & Keppler. 2008).

  PATHWAY

  Kehamilan ( 37-42 minggu ) ↓

  Tanda

  • –tanda impartu

  ↓ Proses persalinan

  │ Kala I Kala II Kala III Kala IV

  ↓ ↓ ↓ ↓ Konraksi uterus Partus Pelepasan Placenta Post Partum

  ↓ ↓ ↓ ↓ Nyeri Persalinan Partus Resiko Perdarahan Resiko infeksi

  ↓ ↓ Kerja Jantung ↑ Kekurangan volume cairan

  ↓ Kelelahan ( O2 ↓ )

  ↓ Gangguan respirasi

  ↓ Ketidakefektifan pola napas E.

   MASALAH KEPERAWATAN LAIN YANG MUNCUL 1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan keletihan.

  2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif.

  3. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif.

  F.

   INTERVENSI

  No Dx keperawatan TUJUAN (NOC)

  INTERVENSI (NIC)

  1. Nyeri persalinan Setelah dilakukan

  a. Managemen nyeri berhubungan tindakan keperawatan

  1. Lakukan pengkajian nyeri secara dengan dilatasi selama 1 jam diharapkan komprehensif yang meliputi servik. ibu mampu beradaptasi lokasi, karakteristik, awitan, dengan nyerinya dengan durasi, frekuensi, kualitas, kriteria hasil: intensitas atau berat dan faktor

  • Ibu mampu presipitasi melakukan pursed lip

  2. Ekspresikan penerimaan tentang breathing. nyeri

  • Tidak mengejan

  3. Kurangi rasa takut dengan sebelum waktunya. meluruskan setiap misinformasi b. Manajemen lingkungan

  1. Implementasikan tindakan untuk kenyamanan fisik seperti menciptakan suasana yang nyaman, meminimalkan stimulasi lingkungan

  2. Ibu bersalin biasanya merasa panas dan banyak keringat atasi dengan cara: gunakan kipas angina/AC c. Edukasi prosedur/perawatan

  1. Demonstrasikan pereda nyeri non invasif/ non farmakologis : massage, distraksi/imajinasi, relaksasi, pengaturan posisi yang nyaman dukungan/asuhan yang dapat diberikan; lakukan perubahan posisi, sarankan ia untuk berjalan, dll.

  3. Anjurkan ibu untuk tidak mengejan sebelum pembukaan lengkap

  4. Anjurkan ke keluarga intuk mendampingi dan melakukan massage pada punggung atau di atas mata kaki.

  d. Edukasi : proses penyakit

  1. Berikan penjelasan tentang penyebab timbulnya nyeri

  2. Berikan penjelasan tentang proses/waktu penyembuhan/rencana/intervensi

BAB II TINJAUAN KASUS 1. PENGKAJIAN PRENATAL Nama Mahasiswa : Purnomo Wahyudi Tanggal Pengkajian : 25 Oktober 2016 Waktu Pengkajian : Pukul 11.00 WIB Ruangan : Ruang Bersalin RSUD Dr Soedirman Kebumen A. IDENTITAS KLIEN Nama : Ny. Y Umur : 35 th Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SD Pekerjaan : IRT Alamat : Kalimantan Selatan 07/ 04, Pamukan Selatan, Kotabaru Tanggal masuk RS : 27 Oktober 2016 pukul 06.00 WIB No.RM : 327001 Diagnosa Medis : G4P3A0 H 39 +2 minggu inpartu kala I lama. B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB Nama : Tn. H Umur : 45 tahun Alamat : Kalimantan Selatan 07/ 04, Pamukan Selatan, Kotabaru Hubungan dengan pasien : Suami C. KELUHAN UTAMA Perut terasa nyeri,mules, kenceng-kenceng. D. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG Pasien masuk dari IGD kiriman Puskesmas Sadang dengan G4 P3 A0,

  dengan kala I lama, mules sejak tadi malam jam 20.00

  Pasien tampak menahan nyeri saat kontraksi, adanya ketegangan otot, fokus pada diri sendiri. Gerak janin +, VT 4 cm, ketuban +, DJJ 141 x/menit. HPHT 25-01-2016, HPL 01-11-2016.

E. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU

  Hipertensi dan DM disangkal F.

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

  Keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular ataupun keturunan G.

GENOGRAM H. RIWAYAT GINEKOLOGI

  • – laki : Meninggal : Pasien : Hubungan keluarga : Tinggal serumah : Garis keturunan

  G4 P 3A0 hamil anak ke empat, sudah pernah melahirkan 3 kali, usia kehamilan 39 +2 minggu dengan HPHT 25-01-2016 HPL 01-11-2016.

  Keterangan : : Perempuan : Laki

I. RIWAYAT KB KB suntik.

J. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG LALU

  Keluhan Data Lain 130/98 68 kg / 155 cm

  Keadaan Bayi Waktu Lahir Komplikasi Keterangan

  1. 1991 spontan Rumah/ dukun ♂ Sehat Tidak ada Meninggal umur 11 bln 2.

  1995 spontan Rumah/ dukun ♂ Sehat Tidak ada hidup

  3. 2014 spontan Rumah/ bidan ♀ Sehat

  Tidak ada hidup 4.

5. K.

  HPHT : 25-01-2016 HPL : 01-11-2016 BB sebelum hamil : 55 kg TD sebelum hamil : 120 / 80 mmHg

  TD BB / TB TFU Letak/ Presentasi Janin DJJ Usia Gestasi

  No Th Jns Persalinan Tmp/ Penolong JK

RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI

  29 cm Presentasi kepala

  141 x/menit 39+2 mg Kenceng- kenceng, mules

  • Perut kenceng kenceng
  • Gerakan janin aktif L.

RIWAYAT PSIKOSOSIAL

  d. Masalah khusus Tidak ada masalah dengan kelahiran anaknya, ibu senang senang saja

  c. Penerimaan terhadap kehamilan

Siap punya anak baik laki laki maupun perempuan yang penting anaknya

sehat.

  a. Keadaan mental Mental bagus, sudah siap mempunyai anak yang ke 4 b. Adaptasi psikologis Sangat sayang dengan anaknya yang akan lahir, sama sayangnya dengan kedua anaknya.

  M.

POLA HIDUP YANG MENINGKATKAN RESIKO KEHAMILAN

  Pasien selalu memeriksakan kandungannya ke puskesmas, kadang ke bidan supaya tau apa yang terjadi dengan kehamilannya

N. PERSIAPAN PERSALINAN

  • Senam hamil Senam hamil tidak dilakukan
  • Rencana tempat melahirkan Dari awal kehamilan, sudah direncanakan mau melahirkan di Rumah Sakit atau di Bidan  Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu Perlengkapan bayi sudah siap
  • Kesiapan mental ibu dan keluarga Ibu dan keluarga siap menerima keluarga baru dirumahnya
  • Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri, proses persalinan Pasien sudah mempunyai pengalaman melahirkan 2 kali, sudah tau tentang tanda tanda melahirkan dan proses persalinannya.
  • Perawatan payudara Pasien sudah mengetahui cara melakukan perawatan payudara selama kehamilan sampai hari melahirkan.

  O. OBAT-OBATAN YANG DIKONSUMSI SAAT INI Hanya obat vitamin yang diberikan . P. POLA FUNGSIONAL MENURUT GORDON 1) Pola Persepsi-Managemen Kesehatan Apabila sakit segera berobat ke puskesmas atau bidan

2) Pola Nurtisi

  • –Metabolik Sehari makan 3x kali dan tidak ada pantangan makan 3) Pola Eliminasi Bak dan bab lancar tidak ada masalah

  4) Pola Latihan-Aktivitas

Pada saat hamilpun tetap aktivitas melakukan pekerjaan rumah tangga

5) Pola Kognitif Perseptual Pemikiran tentang perawatan bayi dan ibu setelah melahirkan sudah moderen 6) Pola Istirahat-Tidur Selama hamil tidur cukup, setelah merasa kenceng kenceng tidur agak kurang karena sambil merasakan sakit. 7) Pola Konsep Diri-persepsi Diri

baginya kesehatan adalah utama, maka kita harus menjaga kesehatan

8) Pola Peran dan Hubungan Hubungan dengan suami dan anggota keluarga lain tidak ada masalah serta dengan lingkungan sekitar juga baik baik saja 9) Pola Reproduksi/Seksual Baginya anak laki laki perempuan sama saja yang penting lahir sehat tidak kurang suatu apa

  10) Pola Pertahanan Diri (Coping-Toleransi Stres ) Apabila jenuh dengan lingkungan rumah maka dia akan cari hiburan menanam bunga ataupun membersihkan lingkungan rumah 11) Pola Keyakinan Dan Nilai Termasuk ibu yang rajin beribadah, solat dan juga mengikuti acara pengajian. Menyebut Asma Alloh saat nyeri.

Q. PEMERIKSAAN FISIK

a. Status obstetrik : G4 P3A0 H 39+2 minggu

  b. Keadaan umum : Baik

  c. Kesadaran 1) Mata : 4 2) Verbal : 5 3) Motorik : 6 + 15 (Composmentis) d. Tanda-tanda vital

  N : 75 x/menit S : 36 C RR : 20 x/menit TB : 155 cm BB : 68 kg

  e. Head to toe 1) Kepala

  Bentuk kepala mesochepal, rambut hitam, panjang dan bersih, ekspresi wajah menahan nyeri. 2) Mata

  Kedua mata simetris, sklera tidak ikterik, konjuntiva tidak anemis, fungsi penglihatan masih cukup baik. 3) Hidung Bentuk hidung normal, tidak ada polip. 4) Telinga

  Bentuk telinga normal, kedua telinga simetris, fungsi pendengaran cukup baik. 5) Mulut

  Bentuk mulut normal, bibir dan mukosa lembab, tidak ada stomatitis 6) Leher

  Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan JVP. 7) Dada

  Inspeksi : bentuk dada normal, simetris Palpasi : Pengembangan dada simetris, tidak ada thrill pada jantung Perkusi : Bunyi sonor terdengar di semua lapang paru, bunyi redup terdapat di area jantung.

  Auskultasi : Suara paru vesikuler, bunyi jantung regular. Payudara: payudara simetris , tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan Puting susu: puting susu menonjol

  Pengeluaran ASI: asi belum keluar 8) Abdomen

  Uterus Tinggi fundus uterus :

  31 Cm , kontraksi ada dan bagus

  Leopold I : untuk mengetahui tinggi fundus uteri yaitu 31 cm Leopold II : kanan : bagian kaki dan tangan kiri : punggung kiri Leopold III : kepala penurunan kepala : sudah turun kepala Leopold IV : kepala sudah masuk PAP

  Striae : muncul striae di perut Kandung kemih: kosong Fungsi pencernaan : tidak ada gangguan

  9) Pirenium dan Genitalia

  Vagina : varises tidak ada Keluar lendir darah Keputihan : tidak ada keputihan

  Tidak terdapat hemoroid 10) Ektremitas Kedua kaki dan tangan tidak edema, tangan kanan terpasang infus.

  Reflek patella + R.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

  1) USG abdomen Tampak janin tunggal, djj+, preskep, TBJ 3537 gr Placenta insersi di corpus intra uterin II-III Air kawah kesan cukup Tak tampak jelas kelainan kongenital mayor.

  2) Hasil CTG Baselini : 145 x/ menit Variabilitas > 5 Akselerasi +

  • – Deselerasi Festal mevement + CTG kategori I

3) Laboratorium : Hb 13,6 ; Al : 10,7, Hmt 37, protein urin negative S.

   PROGRAM TERAPI Rencana persalinan normal.

  2. ANALISA DATA

  No Tgl Data Masalah Etiologi

  DS : Pasien mengatakan kenceng

  1. 27/10/16 Nyeri persalinan Dilatasi servik

  kenceng di perut, seperti tertusuk

  08.10

  tusuk,

  Do: Pasien tampak menahan nyeri saat kontraksi, adanya ketegangan otot, fokus pada diri sendiri.

  TD : 129/69 mmHg N : 86 x/menit S : 36 C

  RR : 20 x/menit DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis (kontraksi).

  3. INTERVENSI

  TGL Dx keperawatan TUJUAN (NOC)

  INTERVENSI (NIC) 27/10/ Nyeri persalinan Setelah dilakukan

  a. Managemen nyeri 2016 berhubungan tindakan keperawatan

  1. Lakukan pengkajian nyeri secara dengan dilatasi selama 1 jam diharapkan komprehensif yang meliputi servik. ibu mampu beradaptasi lokasi, karakteristik, awitan, dengan nyerinya dengan durasi, frekuensi, kualitas, kriteria hasil: intensitas atau berat dan faktor

  • Ibu mampu presipitasi melakukan pursed lip

  2. Ekspresikan penerimaan tentang breathing. nyeri

  • Tidak mengejan

  3. Kurangi rasa takut dengan sebelum waktunya. meluruskan setiap misinformasi b. Manajemen lingkungan

  1. Implementasikan tindakan untuk

  1. Demonstrasikan pereda nyeri non invasif/ non farmakologis : kompres hangat menggunakan handuk, pengaturan posisi yang nyaman

4. IMPLEMENTASI

  1. Menciptakan suasana yang nyaman, meminimalkan stimulasi lingkungan c.Edukasi prosedur/perawatan

  Lingkungan sudah dirasa nyaman. Pasien napas dalam ketika timbul nyeri, posisi pasien miring kiri. Pasien kooperatif. Pasien didampingi oleh suami sambil mengompres punggung.

  Nyeri perut, kenceng- kenceng menjalar sampai ke pinggang belakang. Skala nyeri 5, hilang timbul, 5 menit sekali. Ekspresi wajah menahan nyeri.

  3. Menganjurkan keluarga untuk mendampingi dan melakukan kompres hangat dengan handuk dipunggung pasien.

  2. Menganjurkan ibu untuk tidak mengejan sebelum pembukaan lengkap

  1. Mendemonstrasikan pereda nyeri non invasif/ non farmakologis : kompres hangat dengan handuk dipunggung, pengaturan posisi yang nyaman

  2. Memonitor ekspresi penerimaan tentang nyeri b.Manajemen lingkungan

  2. Anjurkan ibu untuk tidak mengejan sebelum pembukaan lengkap

  1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif yang meliputi lokasi, karakteristik, awitan, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau berat dan faktor presipitasi

  08.30 08 40

  08.20

  16

  

Tgl/jam No Dx Implementasi Respon Pasien Paraf

Kamis 27/10/

  3. Anjurkan ke keluarga untuk mendampingi dan melakukan massage pada punggung atau di atas mata kaki.

08.45 I a.Managemen nyeri

5.EVALUASI KEPERAWATAN

  3. Pemeriksaan palpasi abdomen TFU 31 cm, presentasi kepala,djj janin 141

  Pengeluaran pervaginam: lendir darah sudah keluar

  6. Dilakukan klisma : tidak dilakukan klisma 7.

  5. Persiapan perineum : perineum utuh

  kepala turun H 2, STLD +

  

4. Hasil pemeriksaan dalam pembujkaan lengkap siap partus, portio tebal lunak,

  x/menit,kontraksi uterus 2-3 x/menit, kandung kencing kosong

  

Tgl/jam No. Dx Evaluasi Paraf

Kamis 27-10-16

  09.00 I S : Pasien mengatakan kenceng kenceng di perut, seperti tertusuk tusuk, nyeri skala 6 O: Pasien tampak menahan nyeri saat kontraksi, dan napas dalam ketika nyeri datang, adanya ketegangan otot, fokus pada diri sendiri.

  2. Tanda-tanda vital : TD 130 / 98 mmHg, Nadi 75 x / menit, Suhu 36

  1. Tanggal : 27-10-2016 jam : 07.00

  1. Lakukan kompres hangat menggunakan handuk dipunggung, Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman LAPORAN PERSALINAN Ny. Y DI RUANG BERSALIN RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN A. PENGKAJIAN AWAL

  

A: Masalah keperawatan nyeri akut belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

  TD : 130/90 mmHg N : 88 x/menit S : 36 C RR : 22 x/menit

  Pasien didampingi oleh suami sambil mengompres hangat daerah punggung pasien dengan handuk. Pasien kelihatan agak lebih nyaman. Ibu mampu melakukan pursed lip breathing.

  C, RR 20 x / menit.

B. KALA PERSALINAN

  1. KALA I a.

  Ketuban pecah sejak jam 07.25 mules sejak jam 20.00 tgl 24-10-2016

  b. Mulai persalinan : tanggal 27-10-2016 jam 09.00

  c. Tanda dan gejala : pembukaan lengkap, lendir darah sudah keluar,

  keinginan mengejan

  o d.

  Tanda-tanda vital : TD 135/90 mmHg, Nadi 88 x / menit, Suhu 36,5

  C, RR 24 x / menit

  e. Keadaan psikososial ibu sangat senang dengan kelahiran bayi f.

  Kebutuhan khusus klien : kekurangan volume cairan tubuh