1 BAB I PENDAHULUAN - Farah Azizah BAB I

  ibu dan bayi. Peran tersebut mencakup pemeriksaan yang berkesinambungan yaitu asuhan pada kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014, h.28).

  Menurut laporan WHO tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa. Angka kematian ibu di negara-negara Asia Tenggara yaitu Indonesia 214 per 100.000 kelahiran hidup, (WHO, 2014). Pada tahun 2016, Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia mencapai 25,5. Artinya, ada sekitar 25,5 kematian setiap 1000 bayi yang lahir. ( Badan Pusat Statistik ( BPS ) 2016 . Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 sebanyak 619 kasus, mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan jumlah kasus kematian ibu pada tahun 2014 yang mencapai 711 kasus.

  (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2015) Hal yang sama juga terjadi di Kabupaten Banyumas, AKI di Kabupaten

  Banyumas tahun 2014 adalah sebesar 114,7 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan pada tahun 2013 adalah sebesar 126 per 100.000 kelahiran hidup, dengan demikian AKI tahun 2014 mengalami penurunan namun angka tersebut masih melebihi target dari AKI di Provinsi Jawa Tengah, yaitu 60 per 100.000 kelahiran hidup. (Dinkes Banyumas, 2014). AKB di Kabupaten Banyumas tahun 2014 sebesar 9,04 per 1000 kelahiran hidup, kondisi

  1 tersebut mengalami penurunan dibanding tahun 2013 sebesar 12,34 per 1000 kelahiran hidup (Dinkes Banyumas, 2014).

  Di Puskesmas I Kembaran pada tahun 2016 terdapat data sebanyak 688 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan. Jumlah K1 sebanyak 692 (100%) K4 605 (87,9%). Ibu yang melakukan persalinan di puskesmas I Kembaran sebanyak 630 (96,3%) kemudian yang mendapat pelayanan kesehatan nifas sebanyak 628 (96,0%) serta ibu nifas yang mendapatkan vitamin A sebanyak 631 (96,4%), dan jumlah kematian ibu nifas dengan usia 20-34 tahun terdapat 1 orang (Dinas Kesehatan Banyumas, 2016).

  Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara bekesinambungan diantaranya adalah asuhan kebidanan kehamilan, asuhan kebidanan persalinan, asuhan kebidanan masa nifas, dan asuhan bayi baru lahir dengan adanya pemeriksaan laboratorium sederhana dan konseling ( Varney, 2008 ).

  Tugas seorang bidan adalah mampu memberikan asuhan persalinan yang bersih dan aman selama persalinan dan setelah bayi lahir dengan memperhatikan aspek asuhan sayang ibu dan sayang bayi. Tujuan asuhan persalinan normal adalah mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal (Sarwono, 2010; h.335)

  Berdasarkan permasalahan tersebut, ketertarikan penulis memberikan asuhan komprehensif di Desa Linggasari karena pada cakupan kunjungan ibu hamil K4 menurun sedangkan pada saat K1 mencapai 692 orang sedangkan K4 mencapai 605 orang serta dari jumlah ibu hamil yang bersalin ditenaga kesehatan sebanyak 630 orang, sehingga penulis tertarik untuk melakukan ‘’Asuhan Kebidanan Komprehensif ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir (BBL), nifas, dan perencanaan keluarga berencana (KB) pada Ny. E umur 24 tahun G2P1A0 umur kehamilan 25 minggu 5 hari Di Puskesmas 1 Kembaran Kabupaten Banyumas.

  B. Tujuan

  1. Tujuan Umum Mampu melakukan asuhan kebidanan komperhensif dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan perencanaan keluarga berencana (KB) dengan menggunakan pendekatan manajemen varney dengan pendokumentasian menggunakan SOAPIE.

  2. Tujuan Khusus

  a. Mampu melakukan asuhan kehamilan dari pengkajian data subyektif dan obyektif, interpretasi data, diagnosa potensial, identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi dan konsultasi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan di dokumentasikan menggunakan SOAPIE.

  b. Mampu melakukan asuhan persalinan dari hasil pengkajian data subyektif dan obyektif, interpretasi data, diagnosa potensial, identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi dan konsultasi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan di dokumentasikan menggunakan SOAPIE.

  c. Mampu melakukan asuhan neonatus dari hasil pengkajian data subyektif dan obyektif, interpretasi data, diagnosa potensial, identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi dan konsultasi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan di dokumentasikan menggunakan SOAPIE.

  d. Mampu melakukan asuhan nifas dari hasil pengkajian data subyektif dan obyektif, interpretasi data, diagnosa potensial, identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi dan konsultasi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan di dokumentasikan menggunakan SOAPIE.

  e. Mampu melakukan asuhan perencanaan keluarga berencana dari hasil pengkajian data subyektif dan obyektif, interpretasi data, diagnosa potensial, identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi dan konsultasi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan di dokumentasikan menggunakan SOAPIE.

  C. Manfaat

  1. Manfaat teoritis Hasil study ini memberikan informasi untuk peneliti selanjutnya dan gambaran secara nyata, mengembangkan teori serta menambah wawasan ilmu pengetahuan bertema asuhan kebidanan komprehensif.

  2. Manfaat praktis

  a. Bagi peneliti Penulis dapat mengetahui pelaksanaan dan penanganan asuhan kebidanan komprehensif b. Bagi puskesmas

  Dapat digunakan sebagai bahan pertimbagan dan study banding dalam melakukan asuhan kebidanan komprehensif c. Bagi pasien Memberikan pengetahuan dan wawasan sehingga mampu melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif yang sudah diberikan.

  D. Pembatasan Kasus

  1. Sasaran Subjek yang akan diberikan asuhan kebidanan adalah Ny. E dimulai dari TM II dengan usia kehamilan 25 minggu 5 hari , persalinan, bayi baru lhir (BBL), nifas, dan perencanaan keluarga berencana (KB).

  2. Tempat Lokasi pengambilan kasus ini berada di wilayah Puskesmas I Kembaran Desa Linggasari Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas.

  3. Waktu

  a. Pengambilan kasus dilakukan pada bulan Januari 2017

  b. Penyusunan proposal dilakukan pada bulan Januari 2017

  c. Pembuatan Karya Tulis Ilmiah dimulai pada bulan Mei 2017

  E. Metode Pengumpulan data Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penyusunan Karya Tulis

  Ilmiah ini berdasarkan data primer dan skunder, adapun teknik dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :

  1. Data Primer

  a. Wawancara Suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran peneliti, atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (Notoatmojo, 2012; h.139) b. Observasi

  Teknik pengumpulan data dengan adanya rangsangan indra, menggunakan mendengar, melihat, mencatat, dan mengamati perilaku manusia (Notoatmojo, 2012; h.131)

  c. Pemeriksaan 1) Pemeriksaan fisik meliputi :

  a) Inspeksi Inspeksi merupakan proses pengamatan perubahan yang terjadi secara umum, sehingga dapat diperoleh kesan keadaan umum pasien (Matondang, 2009; h.19)

  b) Palpasi Palpasi merupakan pemeriksaan dengan cara meraba menggunakan telapak tangan dan memanfaatkan alat peraba (Matondang, 2009; h.19)

  c) Perkusi Perkusi merupakan pemeriksaan dengan melakukan pengetukan yang menggunakan ujung-ujung jari pada bagian tubuh untuk mengetahui ukuran, batas, konsistensi organ- organtubuh dan menentukan adanya cairan dalam rongga tubuh (Matondang, 2009; h.20) d) Auskultasi Auskultasi merupakan pemeriksaan dengan mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh dengan stetoskop (Matondang, 2009; h.22)

  2. Data Sekunder

  a. Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan mengambil data yang berasal dari dokumen asli, buku KIA, rekam medik Puskesmas I Kembaran.

  b. Studi Pustaka Penulis bersumber materi pengkajian melalui buku-buku, jurnal dan berbagai artikel yang berhubungan dengan karya tulis ilmiah.

  c. Media Elektronik Penulis mendapatkan materi melalui situs website, sms/telpon, memnatau langsung pasien yang terkait dengan status kasus yang dilakukan.

  F. Sistematika Penulisan

  1. BAB I: PENDAHULUAN

  Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, pelaksanaan, dan sistematika penuisan.

  2. BAB II: TINJAUAN TEORI Pada bab ini terdiri dari:

  a. Konsep dasar teori

  b. Berisi tentang asuhan kebidanan komperhensif pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana yang meliputi pengertian, etiologi, patofisiologi, faktor resiko, tanda dan gejala, komplikasi, pencegahan, dan penatalaksanaan.

  c. Konsep dasar manajemen asuhan kebidanan Berisi tentang manajemen kebidanan dengan menggunakan keangka berfikir varney yang terdiri dari 7 langkah yaitu: pengkajian, interpretasi data (diagnosa dan masalah), identifikasi diagnosa/masalah potensial, identifikasi kebutuhan tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

  d. Landasan hukum Berisi tentang undang-undang maupun kepmenkes dan standar pelayanan kebidanan yang mengatur tugas pokok dan kompetensi bidan serta wewenang bidan dalam asuhan kebidanan komperhensif pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas,dan keluarga berencana.

  3. BAB III: TINJAUAN KASUS Berisi tentang asuhan kebidanan komprehensif dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir normal dan masa antara secara sistematis dengan metode SOAPIE.

  4. BAB IV: PEMBAHASAN Berisi tentang menjelaskan masalah atau kesenjangan antara teori dan kasus yang penulis temukan dilapangan tentang asuhan komprehensif dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir normal dan perencanaan keluarga berencana (KB).

  5. BAB V: PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan dan merupakan inti dari pembahasan asuhan komprehensif dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir normal dan perencanaan keluarga berencana (KB). Sedangkan saran merupakan alternatif pemecahan masalah dan tanggapan dari kesimpulan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN