ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DITINJAU DARI KERJA KERAS SISWA KELAS VII A PONDOK PESANTREN MODERN ZAM-ZAM CILONGOK

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DITINJAU DARI KERJA KERAS SISWA KELAS VII A PONDOK PESANTREN MODERN ZAM-ZAM CILONGOK SKRIPSI

  Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

  18

  

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif matematis ditinjau dari kerja keras siswa kelas VII A pondok pesantren modern Zam-zam Cilongok. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan model Miles and Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa dari kelas VII A dengan menggunakan teknik purposive sampling. Siswa dikelompokan berdasarkan sikap kerja keras yaitu siswa yang sudah memiliki sikap kerja keras, siswa yang sudah menunjukkan berkembangnya sikap kerja keras dan siswa yang menunjukkan tanda awal sikap kerja keras. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes, wawancara, angket, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa siswa dengan kategori sudah memiliki sikap kerja keras sudah cukup mampu menguasai kemampuan berpikir kreatif matematis. Siswa dengan kategori sudah menunjukkan berkembangnya sikap kerja keras belum cukup menguasai kememampuan berpikir kreatif matematis dan siswa dengan kategori menunjukkan tanda awal sikap kerja keras belum memiliki kemampuan berpikir kreatif matematis.

  Kata Kunci: Kemampuan berpikir kreatif matematis, kerja keras

  ABSTRACT

The aim of research was to analyze students ’ creative thinking of

  

mathematical ability viewed from their hard work for class VII A at modern Islamic

Boarding School named Zam-Zam Cilongok. The research was a qualitative study

using Miles and Huberman model which included data reduction, data

presentation and conclusion. Research subject was the students of class VII A by

purposive sampling technique that grouped students on hard work, and their first

sign passion of hard work. Data collection method was by test, interview,

quentionnaire, and documentation. The research showed some catagories that

students on passion of hard work had quite ability of creative thinking

mathematically, students on developing passion of hard work did nor have quite

ability of it, and students on first sign passion of hard work did not have ability of

it. Keyword: Ability of mathematical creative thinking, hard work.

  MOTTO 159.

  “…. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad,

Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah

menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada- Nya.”

  (QS. Ali-Imran : 159) “…dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,”

  (QS An- Najmu: 39) “Yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyak kesabaran

  (yang kau jalani) yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa pedihnya rasa sakit”.

  (Imam Ali bin Abi Thalib)

  PERSEMBAHAN

  Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini penulis persembahkan untuk: Ibu Supinah dan Bapak Solichin, kedua orangtuaku yang telah berjuang

  • keras memberikan bantuan secara moril, materiil serta doanya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan Faik dan Hani kedua adekku yang menjadi penyemangatku untuk terus
  • berjuang Sahabatku, teman-teman seperjuangan serta semua pihak yang telah
  • membantu terselesaikan skripsi ini yang tak dapat saya sebutkan satu persatu

  Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Kemampuan Berpikir Kretif Matematis ditinjau dari Kerja Keras Siswa Kelas VII A Pondok Modern Zam-

Zam Cilongok”. Sholawat serta salam selalu tercurah untuk Nabi Muhammad SAW sang edukator sejati yang telah

  mengajarkan kita tentang arti kehidupan.

  Teriring doa dan salam, berkat terselesaikannya skripsi ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara moral maupun materi. Ucapan terimakasih penilis sampaikan kepada:

  1. Dr. H. Syamsuhadi Irsyad, S.H., M.H., Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

  2. Drs. Pudiyono, M.Hum Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

  ,

  3. Eka Setyaningsih, M.Si Kaprodi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

  4. Erni Widiyastuti, M.Si. Pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan tak pernah lelah untuk memberikan arahan.

  5. Fitrianto Eko Subekti, M.Pd. Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, petunjuk dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

  6. Bapak dan Ibu dosen Prodi Pendidikan Matematika yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi pribadi peneliti selama belajar di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

  7. Arif Fauzi, S.Pd.I, Lc., Direktur pondok pesantren modern Zam-zam Cilongok yang telah memberikan ijin dan bantuan selama melaksanakan penelitian.

  8. Wartono, S.Pd., Guru matematika SMP pondok pesantren modern Zam-Zam Cilongok yang telah memberikan bantuan selama melaksanakan penelitian.

  9. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini dan tidak dapat peneliti sebutkan karena keterbatasan peneliti.

  Teriring doa dan harapan semoga semua amal serta kebaikan yang telah diberikan senantiasa mendapat balasan yang berlipat dari Allah SWT. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan maka dari itu peneliti berharap semoga kekurangan dalam skripsi ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi penelitian selanjutnya sehingga bisa lebih baik. Peneliti juga berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan dan berbagai pihak yang membutuhkan.

  Wassalamualaikum. Wr. Wb.

  Purwokerto, 18 Januari 2017 Peneliti

  Laellina Cahyanti

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………… i HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………..... ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii SURAT PERNYATAAN ..................................................................... iv ABSTRAK ……………………………………………………………… v MOTTO ………………………………………………………………… vii PERSEMBAHAN ……………………………………………………… viii KATA PENGANTAR ………………………………………………..... ix DAFTAR ISI …………………………………………………………… xi DAFTAR TABEL ... ...………………………………………………...... xii DAFTA

  

R GAMBAR …………………………………………………… xv

DA FTAR LAMPIRAN ………………………………………………… xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 B. Fokus Penelitian ......................................................................... 3 C. Rumusan Masalah …………………………………………….. 3 D. Tujuan Penelitian ……………………………………………... 4 E. Manfaat Penelitian …………………………………………….. 4 BAB II KAJIAN TEORETIK A. Kajian Teori

  1. Deskripsi Konseptual

  a. Berpikir kreatif ............................................................... 5

  b. Kemampuan berpikir kreatif matematis ......................... 8

  c. Kerja keras ...................................................................... 14

  d. Materi segitiga dan segiempat ........................................ 16

  2. Penelitian Relevan ................................................................ 18

  3. Kerangka Berpikir ................................................................ 19

  BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

  1. Jenis Penelitian .................................................................... 21

  2. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 21

  3. Subyek Penelitian ................................................................ 21

  4. Prosedur Penelitian .............................................................. 21

  B. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 22

  C. Instrumen Penelitian .................................................................. 24

  D. Teknik Analisis Data ................................................................. 24

  E. Uji Keabsahan Data ................................................................... 26

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ........................................................................... 27 B. Hasil Penelitian .......................................................................... 28

  1. Analisis Hasil Angket Sikap Kerja Keras Siswa ................ 28

  2. Analisis Hasil Wawancara dan Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis (KBKM) ................................................. 30

  C. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 91

  D. Temuan-Temuan ........................................................................ 94

  BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ……………………………………………………..... 95 B. Saran

  …………………………………………………………... 96

  DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 97 LAMPIRAN ............................................................................................... 98

  

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kriteria Penskoran Angket ............................................................ 23Tabel 3.2 Kriteria Penyimpulan Angket ....................................................... 23Tabel 4.1 Pengelompokan subyek penelitian berdasarkan sikap kerja keras siswa ............................................................................................ 28Tabel 4.2 Analisis kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan soal

  KBKM ......................................................................................... 79

Tabel 4.3 Triangulasi kemampuan berpikir kreatif matematis siswa ........... 81Tabel 4.3 Hasil Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa ditinjau dari

  Kerja Keras siswa ......................................................................... 89

  DAFTAR GAMBAR Hamalan Gambar 4.1 Jawaban subyek SKK 1 soal KBKM nomor 1 .........................

  40 Gambar 4.10 Jawaban subyek SKK 1 soal KBKM nomor 2 ...........................

  49 Gambar 4.17 Jawaban subyek AKK 1 soal KBKM nomor 2 ............................

  47 Gambar 4.15 Jawaban subyek BKK 3 soal KBKM nomor 2 ............................. 49 Gambar 4.16 Jawaban subyek BKK 3 soal KBKM no.2 saat wawancara..........

  46 Gambar 4.14 Jawaban subyek BKK 2 soal KBKM nomor 2 ............................

  45 Gambar 4.13 Jawaban subyek BKK 1 soal KBKM nomor 2 ............................

  43 Gambar 4.12 Jawaban subyek SKK 3 soal KBKM nomor 2 ...........................

  42 Gambar 4.11 Jawaban subyek SKK 2 soal KBKM nomor 2 ...........................

  39 Gambar 4.9 Jawaban subyek AKK 3 soal KBKM nomor 1 ...........................

  30 Gambar 4.2 Jawaban subyek SKK 2 soal KBKM nomor 1 ...........................

  38 Gambar 4.8 Jawaban subyek AKK 2 soal KBKM nomor 1 ..........................

  37 Gambar 4.7 Jawaban subyek AKK 1 soal KBKM nomor 1 ..........................

  36 Gambar 4.6 Jawaban subyek BKK 3 soal KBKM nomor 1 ..........................

  35 Gambar 4.5 Jawaban subyek BKK 2 soal KBKM nomor 1 ..........................

  33 Gambar 4.4 Jawaban subyek BKK 1 soal KBKM nomor 1 ..........................

  32 Gambar 4.3 Jawaban subyek SKK 3 soal KBKM nomor 1 ...........................

  50

Gambar 4.18 Jawaban subyek AKK 2 soal KBKM nomor 2 ...........................

  51 Gambar 4.19 Jawaban subyek AKK 3 soal KBKM nomor 2 ...........................

  52 Gambar 4.20 Jawaban subyek SKK 1 soal KBKM nomor 3 ...........................

  54 Gambar 4.21 Jawaban subyek SKK 2 soal KBKM nomor 3 ............................

  55 Gambar 4.22 Jawaban subyek SKK 2 soal KBKM no.3 saae wawancara.........

  56 Gambar 4.23 Jawaban subyek SKK 3 soal KBKM nomor 3 ............................

  57 Gambar 4.24 Jawaban subyek BKK 1 soal KBKM nomor 3 ............................

  58 Gambar 4.25 Jawaban subyek BKK 2 soal KBKM nomor 3.............................

  60 Gambar 4.26 Jawaban subyek BKK 3 soal KBKM nomor 3.............................

  61 Gambar 4.27 Jawaban subyek BKK 3 soal KBKM no. 3 saat wawancara .......

  62 Gambar 4.28 Jawaban subyek AKK 1 soal KBKM nomor 3 ...........................

  63 Gambar 4.29 Jawaban subyek AKK 2 soal KBKM nomor 3.............................

  64 Gambar 4.30 Jawaban subyek AKK 3 soal KBKM nomor 3.............................

  66 Gambar 4.31 Jawaban subyek SKK 1 soal KBKM nomor 4..............................

  67 Gambar 4.32 Jawaban subyek SKK 2 soal KBKM nomor 4 .............................

  68 Gambar 4.33 Jawaban subyek SKK 2 soal KBKM no. 4 saat wawancara.........

  69 Gambar 4.34 Jawaban subyek SKK 3 soal KBKM nomor 4 ............................. 70

Gambar 4.35 Jawaban subyek BKK 1 soal KBKM nomor 4 .............................. 71Gambar 4.36 Jawaban subyek BKK 2 soal KBKM nomor 4 .............................. 73Gambar 4.37 Jawaban subyek BKK 3 soal KBKM nomor 4 .............................. 74Gambar 4.38 Jawaban subyek BKK 3 soal KBKM no.4 saat wawancara........... 74Gambar 4.39 Jawaban subyek AKK 1 soal KBKM nomor 4 ............................. 75Gambar 4.40 Jawaban subyek AKK 2 soal KBKM nomor 4 .............................. 76 Gambar 4.41 Jawaban subyek AKK 3 soal KBKM nomor 4.............................

  78

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Instrumen ................................................................................ 98

  1.1 Kisi-kisi soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis .......... 99

  1.2 Soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis ........................ 101

  1.3 Kunci jawaban tes kemampuan berpikir kreatif matematis ....... 102

  1.4 Kisi-kisi angket kerja keras siswa .............................................. 109

  1.5 Lembar angket kerja keras siswa ............................................... 111

  1.6 Kisi-kisi wawancara ................................................................... 113

  1.7 Panduan wawancara ................................................................... 114 Lampiran 2. Data Hasil Penelitian ............................................................... 115

  2.1 Hasil tes KBKM siswa SKK 1, SKK 2, dan SKK 3 ..................... 116

  2.2 Hasil tes KBKM siswa BKK 1, BKK 2, dan BKK 3 ................... 119

  2.3 Hasil tes KBKM siswa AKK 1, AKK 2, dan AKK 3 .................. 122

  2.4 Hasil angket kerja keras siswa SKK 1, SKK 2, dan SKK 3 ......... 124

  2.5 Hasil angket kerja keras siswa BKK 1, BKK 2, dan BKK 3 ....... 127

  2.6 Hasil angket kerja keras siswa AKK 1, AKK 2, dan AKK 3 ...... 130 Lampiran 3. Deskripsi Hasil Wawancara .................................................... 133

  3.1 Transkip wawancara siswa SKK 1 ............................................... 134

  3.2 Transkip wawancara siswa SKK 2 ............................................... 136

  3.3 Transkip wawancara siswa SKK 3 ............................................... 138

  3.4 Transkip wawancara siswa BKK 1 ............................................... 140

  3.5 Transkip wawancara siswa BKK 2 ............................................... 142

  3.6 Transkip wawancara siswa BKK 3 .............................................. 144

  3.7 Transkip wawancara siswa AKK 1 .............................................. 146

  3.8 Transkip wawancara siswa AKK 2 .............................................. 147

  3.9 Transkip wawancara siswa AKK 3 .............................................. 148 Lampiran 4. Dokumentasi ............................................................................ 150 Lampiran 5. Surat

  • – surat perizinan penelitian ............................................ 153

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dasar hidup manusia. Tanpa adanya

  pendidikan manusia akan sulit untuk menghadapi kemajuan zaman yang semakin berkembang. Sebagaimana yang dikatakan oleh Mangunwijaya dalam Yunus (2004) bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang esensial, karena dengan pendidikan manusia bisa tahu siapa dirinya dan dunia di sekelilingnya.

  Dengan demikian manusia tidak lagi gamang dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah terutama masalah-masalah yang lahir dari percepatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

  Perkembangan pengetahuan dan teknologi yang menopang perkembangan budaya dan kehidupan manusia di berbagai kehidupan dunia sejak masa lalu hingga masa datang dipengaruhi oleh bidang kemajuan dalam matematika (Fathani, 2009). Hal ini menunjukkan bahwa matematika perlu untuk dipelajari meskipun tidak semua orang dapat dengan mudah memahaminya. Untuk itu, keberadaan matematika dalam dunia pendidikan sangatlah penting.

  Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari dalam dunia pendidikan. Namun tidak semua siswa menyukai pelajaran ini karena sifatnya yang abstrak. Permasalahan dalam matematika memang cukup rumit dan sulit untuk diselesaikan. Oleh karena itu, siswa perlu dibekali dengan beberapa kemampuan untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.

  Sebagian besar aktivitas siswa dalam matematika adalah berpikir. Berpikir kreatif matematis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam matematika. Dengan dimilikinya kemampuan ini siswa mampu menemukan strategi untuk dapat menyelesaikan permasalahan matematika yang rumit. Berpikir kreatif berkaitan erat dengan kreativitas.

  Berpikir kreatif merupakan suatu kegiatan yang digunakan oleh seseorang untuk menciptakan suatu gagasan/ ide baru sedangkan kreativitas merupakan suatu produk berpikir kreatif.

  Kreativitas dalam matematika lebih ditekankan pada proses berpikir kreatif. Pehkonen (1997) mendefinisikan berpikir kreatif dalam matematika merupakan kombinasi dari berpikir logis dan berpikir divergen. Berpikir logis digunakan untuk menemukan solusi dalam memecahkan masalah matematika.

  Sedangkan berfikir divergen mampu menghasilkan banyak gagasan dalam menyelesaikan masalah. Berpikir logis dan berpikir divergen keduanya saling dibutuhkan dalam menghasilkan proses berpikir kreatif matematis.

  Untuk mencapai keberhasilan dalam belajar siswa perlu dibekali dengan pendidikan karakter bangsa. Nilai

  • – nilai karakter yang dapat ditanamkan melalui mata pelajaran matematika diantaranya berpikir logis- kreatif-inovatif, kerja keras, keingintahuan, kemandirian dan percaya diri (Prayitno dan Widyantini, 2011). Kerja keras merupakan salah satu dari delapan belas nilai yang perlu dikembangkan dalam pendidikan budaya dan
karakter bangsa. Menurut Kesuma (2012) Kerja keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh yang dilakukan seseorang secara terus menerus dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya sampai tuntas. Dengan demikian, siswa yang memiliki sikap kerja keras akan terus berusaha untuk dapat menyelesaikan masalah matematika dengan sungguh-sungguh, pantang menyerah dan berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan sebaik mungkin.

  Pondok pesantren modern Zam-Zam Muhammadiyah Cilongok merupakan lembaga pendidikan Islam modern yang bertempat di Jl. Raya Pernasidi no. 9. Pondok ini menerapkan sistem pembinaan tiga pilar (kelas, masjid dan asrama). Pondok yang diresmikan pada tanggal 17 Juni 2008 ini merupakan lembaga pendidikan terpadu antara kurikulum SMP dan kurikulum pesantren. Meskipun pondok ini belum genap 10 tahun berdiri, namun sudah memiliki berbagai prestasi.

  Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti bermaksud akan melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis ditinjau dari Kerja Keras Siswa Kelas VII A Pondok Pesantren Modern Zam- Zam Cilongok”.

B. Fokus Penelitian

  Agar bahasan dalam penelitian tidak terlalu luas, maka penelitian ini dibatasi pada kemampuan berpikir kreatif matematis ditinjau dari sikap kerja keras siswa pada materi segitiga dan segiempat dalam mata pelajaran matematika kelas VII A Pondok Pesantren Modern Zam-Zam Cilongok.

C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah: Bagaimana kemampuan berpikir kreatif matematis ditinjau dari kerja keras siswa kelas VII A Pondok Pesantren Modern Zam-Zam Cilongok?

D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis ditinjau dari kerja keras siswa kelas VII A Pondok Pesantren Modern Zam-Zam Cilongok.

E. Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Manfaat bagi guru adalah sebagai alat evaluasi bagi guru sehingga guru dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif siswa dalam pelajaran matematika

  2. Manfaat bagi siswa adalah agar siswa dapat mengetahui tingkat kemampuan berpikir kreatif matematisnya

  3. Manfaat bagi peneliti adalah agar peneliti mengetahui bagaimana kemampuan berpikir kreatif matematis ditinjau dari kerja keras siswa pondok pesantren modern Zam-zam Cilongok.

BAB II KAJIAN TEORETIK A. Kajian Teori

  1. Deskripsi konseptual

  a. Berpikir kreatif Santrock (2011) mengemukakan bahwa berpikir adalah memanipulasi atau mengelola dan mentransformasi informasi dalam memori. Berpikir sering dilakukan untuk membentuk konsep, bernalar, berpikir kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan memecahkan masalah.

  Berpikir kreatif merupakan suatu proses yang digunakan ketika seseorang memunculkan suatu ide baru. Salah satu cara adalah dengan menggabungkan ide-ide yang sebelumnya. Menurut Pehkonen (1997) berpikir kreatif dapat diartikan sebagai suatu kombinasi dari berpikir logis dan berpikir divergen yang didasarkan pada intuisi tetapi masih dalam kesadaran.

  Berpikir kreatif berarti menemukan cara-cara baru yang lebih baik untuk mengerjakan apa saja (Schawartz, 1996). Berfikir kreatif merupakan bagaian dari kreativitas. Kreativitas dibutuhkan untuk dapat bersaing dengan negara lain dalam era globalisasi. Oleh karena itu, setiap orang dituntut untuk kreatif. Kreativitas ini sebenarnya ada pada semua orang, namun dalam kadar dan bentuk yang berbeda-beda. Apabila kreativitas yang dimiliki tidak dipupuk, maka akan hilang. Dengan dimilikinya berpikir yang baik, seseorang

  5 akan memiliki modal untuk bisa menyelesaikan masalah dalam kehidupannya.

  Sama halnya dengan pendapat dari Munandar (1999), setiap orang pada dasarnya memiliki potensi kreatif dan kemampuan untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif, masing-masing dalam bidang dan dalam kadar yang berbeda-beda. Yang terutama penting dalam dunia pendidikan adalah bahwa bakat kreatif dapat dan perlu dikembangkan dan ditingkatkan. Anak yang kreatif lebih berani mengambil resiko dari pada anak-anak pada umumnya, artinya dalam melakukan sesuatu yang bagi mereka amat berarti, penting dan disukai, mereka tidak terlalu menghiraukan kritikan dan ejekan orang lain. Mereka pun tidak takut untuk membuat kesalahan dan mengemukakan pendapat mereka walaupun mungkin tidak disetujui orang lain.

  Ciri-ciri berpikir kreatif menurut Munandar (2009) adalah sebagai berikut: 1) Berpikir lancar yaitu menghasilkan banyak gagasan/ jawaban yang relevan dan arus memikirannya lancar 2) Berpikir luwes yaitu menghasilkan gagasan-gagasan yang seragam mampu mengubah cara atau pendekatan dan arah pemikiran yang berbeda-beda

  3) Berpikir orisinal yaitu memberikan jawaban yang tidak lazim, yang lain dari yang lain, yang jarang diberikan kebanyakan orang

  4) Berpikir terperinci yaitu mengembangkan, menambahkan, memperkaya suatu gagasan, memperinci detail-detail dan memperluas suatu gagasan

  Proses berpikir kreatif terdapat beberapa tahapan. Proses berpikir kreatif dapat dilihat dari Teori Wallas dalam Munandar (1999) yang menyatakan bahwa proses kreatif meliputi empat tahap, yaitu:

  1) Persiapan seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan berpikir, mencari jawaban, bertanya kepada orang dan sebagainya.

  2) Inkubasi Pada tahap ini kegiatan mencari dan menghimpun data/ informasi tidak berlanjut. Namun proses pemecahan masalah ada di dalam alam bawah sadar. 3) Iluminasi

  Pada tahap ini timbulnya gagasan baru disertai dengan proses psikologi yang mengikuti munculnya gagasan baru.

  4) Verifikasi Pada tahapan ini ide atau kreasi baru harus diuji terhadap realitas. Pada tahap ini diperlukan pemikiran kritis dan konvergen. b. Kemampuan berpikir kreatif matematis Kreativitas bukanlah karakteristik yang hanya ditemukan pada seni dan sains, melainkan juga bagian dari kehidupan setiap hari. Kreativitas juga merupakan bagian penting dari matematika (Pehkonen, 1997). Singh mendefinisikan kreativitas matematika menggunakan definisi dari Torrance pada kreativitas untuk merumuskan sebab dan akibat hipotesis pada situasi matematika (Mann, 2006). Sedangkan Laycock menguraikan kreativitas matematika sebagai kemampuan untuk menganalisis masalah yang diberikan dari sudut pandang yang berbeda, melihat pola, perbedaan dan persamaan, menghasilkan gagasan ganda dan memilih metode yang tepat untuk menguraikannya dengan situasi metematika yang tidak lazim (Nadjafikhah, 2011).

  Untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis ada beberapa indikator yang dapat digunakan. Silver (1997) berpendapat bahwa guru dapat menggunakan dimensi kreativitas yaitu fluency (kelancaran), flexibility (keluwesan) dan novelty (kebaruan) untuk membangun kecakapan murid dalam menghadapi masalah matematika. Haylock, Jensen, Tuli, Kim dkk menggunakan konsep dari fluency, flexibility dan originality (keaslian) dalam matematika dan Holland menambahkan elaboration (mengembangkan metode) dan sensitivity (kritik membangun dari cara yang normal)(Mann, 2006).

  Berdasarkan dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis adalah kemampuan seseorang dengan menggunakan akal budinya sebagai suatu proses perumusan hipotesis dalam menyelesaikan masalah matematika dengan melakukan modifikasi. Adapun indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Fluency (kelancaran) yaitu kemampuan siswa dalam menghasilkan banyak jawaban yang relevan dalam pemecahan masalah matematika Contoh soal: Hitunglah ada berapa banyak bangun persegi yang mungkin dapat dibentuk dari gambar di samping

  Jawaban: Persegi dengan sisi 1 satuan panjang = 4 x 4 = 16 Persegi dengan sisi 2 satuan panjang = 9 Persegi dengan sisi 3 satuan panjang = 4 Persegi dengan sisi 4 satuan panjang = 1

  2) Flexibility (keluwesan) yaitu kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika dengan menghasilkan gagasan yang beragam mampu mengubah cara atau pendekatan baru dan arah pemikiran yang berbeda-beda.

  Contoh soal: Perhatikan gambar berikut!

  Bangun ABCD merupakan sebuah bangun A E B persegi dengan panjang sisi 8 cm.

  F Hitunglah luas bangun CEFG dengan

  D G C menggunakan lebih dari satu cara! Jawaban: Alternatif 1: Luas Δ ADG = Luas Δ BCE

  2 Luas Δ ADG = ½ a x t = ½ x 4 x 8 = 16 cm

  2 Luas persegi ABCD = 8 x 8 = 64 cm

  2 Luas Δ AEF = ½ a x t = ½ x 4 x 4 = 8 cm

  Luas bangun CEFG = Luas persegi ABCD −( Luas Δ ADG +

  Luas Δ BCE + Luas Δ AEF)

  2 Luas bangun CEFG = 64

  − ( 16 + 16 + 8) = 24 cm Alternatif 2:

  2 Luas Δ CDE = ½ a x t = ½ x 8 x 8 = 32 cm

  2 Luas Δ DGF = ½ a x t = ½ x 4 x 4 = 8 cm

  Luas bangun CE FG = Luas Δ CDE − Luas Δ DGF

  2

  2

  2

  = 32 cm = 24 cm

  • – 8 cm 3) Originality (keaslian) yaitu kemampuan siswa memberikan jawaban yang tidak biasa dan jarang diberikan kebanyakan siswa dalam memecahkan masalah matematika
Contoh soal: Gambarlah gabungan bangun datar yang dapat membentuk sebuah bangun jajargenjang dan sebutkan nama pada setiap bangun datar tersebut!

  Jawab: Alternatif 1: Jajar genjang yang terbentuk dari bangun layang-layang, 2 trapesium dan 2 segitiga Alternatif 2: Jajargenjang yang terbentuk dari 2 segitiga, 1 belah ketupat dan 2 trapesium

  4) Elaboration (terperinci) yaitu kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dengan menguraikan detail- detail dan memperluas suatu gagasan.

  Contoh soal: Perhatikan gambar berikut ini!

  Bangun ABCD merupakan A E B sebuah persegi panjang dengan panjang 8 cm dan lebar 6 cm.

  ̅̅̅̅ = ̅̅̅̅̅=

  ̅̅̅̅= ̅̅̅̅ = ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅. Tentukan luas bangun yang

  F diarsir! D G C Jawaban Alternatif 1: Diketahui: Panjang = 8 cm Lebar = 6 cm

  ̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅=

  ̅̅̅̅= ̅̅̅̅ = ̅̅̅̅

  ̅̅̅̅ = Ditanya: Luas bangun BEFG? Jawab:

  G E B F F B E

G E E G Luas BEFG = Luas Δ EFG + Luas Δ BEG Δ EFG merupakan segitiga sama kaki dengan alas 6 cm dan

  2

  tinggi 4 cm. Luas Δ EFG = ½ a x t = ½ x 6 x 4 = 12 cm Δ BEG merupakan segitiga siku-siku dengan alas 4 cm dan

  2

  tinggi 6 cm. Luas Δ BEG = ½ a x t = ½ x 4 x 6 = 12 cm

  2

  2

  2 Luas BEFG = 12 cm + 12 cm = 24 cm

  

2

Jasi, luas bangun BEFG = 24 cm

  Alternatif 2: Diketahui: Panjang = AB = CD = 8 cm Lebar = BC = AD = 6 cm AE=BE=CG=DG AE+BE = AB AE+AE = AB

  2 AE = AB

  8 AE = = cm = 4 cm

  2

  2 AF=DF

  AF+DF=AD AF+AF=AD

  2AF=AD

  6 AF= = cm = 3cm

  2

  2 Ditanya: Luas bangun BEFG adalah.. Jawab: A E F F G D Luas BEFG = Luas ABCD

  • – (Luas AEDF + Luas Δ BCG) = p 1 x l

  1 2 x l 2 + ½ x a x t)

  • – (p

  2

  = (8 x 6

  • – ( 4 x 3 + ½ x 4 x 6)) cm

  2

  2

  2

  = (48 = (48 = 24 cm

  • – ( 12 + 12)) cm – 24) cm

  2 Jadi, luas BEFG adalah 24 cm

  c. Kerja Keras Dalam Pedoman Pengembangan Pendidikan dan karakter

  Bangsa Kementrian Pendidikan Nasional (Prayitno dan Widyanti, 2011) menyatakan bahwa terdapat 18 macam nilai karakter bangsa yang perlu dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa. 18 macam karakter yang dimaksud adalah religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokrasi, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

  Nilai karakter yang diterapkan pada mata pelajaran matematika SMP adalah nilai-nilai yang paling dekat dengan mata pelajaran matematika dan disebut dengan nilai karekter utama. Karekter utama dalam pembelajaran matematika yaitu berpikir logis-kritis-kreatif- inovatif, kerja keras, keingintahuan, kemandirian dan percaya diri (Prayitno dan Widyantini; 2011).

  Kerja keras merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap orang yang menginginkan kesuksesan. Menurut Yaumi (2014) banyak orang yang berhasil bukan karena orang itu memiliki kecerdasan yang tinggi dan kepintaran yang luar biasa, tetapi karena kemauan yang kuat dan bekerja keras untuk mewujudkannya.

  Kerja keras adalah suatu istilah yang melingkupi suatu upaya yang terus dilakukan (tidak pernah menyerah) dalam menyelesaikan pekerjaan/ yang menjadi tugasnya sampai tuntas (Kesuma: 2012). Kerja keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Kerja keras juga penting untuk diajarkan bagi peserta didik agar memiliki semangat dalam belajar yang kuat untuk menggapai cita-citanya.

  Karakter kerja keras menurut Kesuma dkk (2012) adalah sebagai berikut: 1) Merasa risau jika pekerjaannya belum terselesaikan sampai tuntas 2) Mengecek/ memeriksa terhadap apa yang harus dilakukan/ apa yang menjadi tanggungjawabnya dalam suatu jabatan/ posisi 3) Mampu mengelola waktu yang dimilikinya 4) Mampu mengorganisasi sumber daya yang ada untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.

  Menurut Prayitno dan Widyantini (2011) indikator kerja keras adalah sebagai berikut: 1) Mengerjakan semua tugas kelas selesai dengan baik pada waktu yang telah ditetapkan 2) Tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan dalam menghadapi masalah 3) Tidak mudah menyerah dalam menghadapi masalah.

  Jadi, berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kerja keras adalah suatu usaha untuk menyelesaikan masalah dengan sungguh-sungguh dan pantang menyerah dalam menghadapi hambatan belajar dan menyelesaikan tugas. Berdasarkan karakter yang telah disampaikan oleh beberapa ahli di atas maka indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1) Merasa risau jika pekerjaannya belum selesai sampai tuntas 2) Mengerjakan semua tugas dengan baik pada waktu yang telah ditetapkan 3) Tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan tugas 4) Mencari strategi untuk mengatasi kesulitan 5) Memeriksa terhadap apa yang harus dilakukan

  d. Materi segitiga dan segiempat Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi segitiga dan segiempat pada kelas VII. Adapun standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikatornya adalah sebagai berikut:

  Standar Kompetensi :

  6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya Kompetansi Dasar :

  6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya

  6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegipanjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat dan layang-layang

  6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah Indikator pencapaian kompetensi: 1) Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan sisi-sisinya 2) Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya 3) Menjelaskan pengertian jajargenjang, persegi, persegi panjang, belah ketupat, trapesium dan layang-layang menurut sifatnya.

  4) Menjelaskan sifat-sifat segiempat ditinjau dari sisi, sudut dan diagonalnya 5) Menurunkan rumus keliling bangun segitiga dan segiempat 6) Menurunkan rumus luas bangun segitiga dan segiempat 7) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat.

  2. Penelitian Relevan Penelitian yang dilakukan oleh Siswono (2006) dengan judul

  “Desain Tugas untuk Mengidentifikasi Kemampuan Berpikir Kreatif

Siswa dalam Matematika”. Dari hasil penelitian tersebut menghasilkan sebuah kesimpulan yaitu: Hal penting dalam mendesain tugas harus

  memperhatikan aspek isi (materi), konteks, kontruksi dan bahasa. Isi atau materi harus sudah dipelajari atau diketahui siswa dan berkaitan lebih dari dengan satu konsep atau pengetahuan matematika siswa. Konteks masalah harus sudah dikenal siswa dan sesuai dengan tingkat kelas atau perkembangan kognitifnya. Kontruksi atau bentuk tugas dapat berupa pemecahan masalah, pengajuan masalah, atau gabungan keduanya dan susunan butir-butir pertanyaan menuntun pada divergensi jawaban maupun cara penyelesaian. Sedang aspek bahasa perlu diperhatikan kaidah bahasa yang benar, komunikatif dan tidak menimbulkan penafsiran ganda atau sesuai dengan kemampuan bahasa siswa.

  Penelitian yang telah dilakukan oleh Nastiti (2015) yang berjudul “Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas

VII F SMP Negeri 1 Rembang”. Menghasilkan kesimpulan bahwa siswa kelompok tinggi mengusai maksimal 3 indikator kemampuan

  berpikir kreatif matematis yaitu berpikir lancar, berpikir orisinal, dan berpikir terperinci. Sama halnya dengan siswa kelompok tinggi, Siswa kelompok sedangpun menguasai 3 indikator kemampuan berpikir kreatif matematis yaitu berpikir lancar, berpikir orisinal dan berpikir terperinci. Namun kemampuan untuk berpikir terperinci dari kelompok tinggi lebih baik dari pada kelompok sedang. Selanjutnya, siswa kelompok rendah hanya menguasai maksimal 2 indikator kemampuan berpikir kreatif matematis yaitu berpikir orisinal dan berpikir terperinci.

  3. Kerangka Berpikir Berpikir kreatif merupakan salah satu kemampuan yang dibutuhkan dalam matematika. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif lebih berani dalam mengambil resiko dibandingkan dengan siswa pada umumnya. Siswa tersebut dapat mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah karena ia mampu berpikir secara logis dan divergen dalam mencari solusi. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif matematis dapat menyelesaikan permasalahan matematika dengan cara yang unik.

  Kerja keras merupakan salah satu karakter yang perlu dikembangkan dalam dunia pendidikan salah satunya pada mata pelajaran matematika. Matematika dikenal sebagai mata pelajaran yang cukup rumit, sehingga dibutuhkan sikap kerja keras dalam menyelesaikan masalah matematika. Kerja keras adalah upaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan masalah saat menghadapi hambatan belajar dan dalam menyelesaikan masalah. Seorang yang memiliki sikap kerja keras tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan tugasnya. Ia berusaha menyelesaikan tugasnya dengan baik sampai tuntas pada waktunya.

  Berdasarkan definisi di atas muncul suatu pertanyaan. Apakah setiap siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif juga memiliki sikap kerja keras?. Oleh karena itu, peneliti akan menganalisis kemampuan berpikir kreatif matematis ditinjau dari kerja keras siswa.

  Dalam melengkapi data untuk dianalisis, dibuat suatu instrumen berupa angket, tes dan wawancara. Angket digunakan untuk mengukur sikap kerja keras siswa berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Tes digunakan untuk mengukur kamampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan indikator berpikir kreatif.

  Setelah data diperoleh lalu dilakukan analaisis terhadap hasil angket, tes dan wawancara. Kemudian dikaitan antara kerja keras dengan berpikir kreatif matematis. Setelah dilakuakn analisis kemampuan berpikir kreatif matematis ditinjau dari kerja keras lalu diambil sebuah kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

  1. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang disajikan merupakan hasil dari analisis kemampuan berpikir kreatif ditinjau dari kerja keras siswa kelas VII A pondok pesantren modern Zam-zam Cilongok.

  2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di pondok pesantren modern Zam- zam Cilongok pada semester genap tahun ajaran 2015/2016.

  3. Subyek penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas VII A Pondok Pesantren

  Modern Zam-Zam Cilongok yang berjumlah 24 siswa. Pengambilan subyek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling.

  4. Prosedur penelitian Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Menentukan sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian.

  Lokasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pondok pesantren modern Zam-zam Cilongok yang merupakan program pesantren dari SMP Muhammadiyah Cilongok.

  b. Menentukan masalah yang akan diteliti. Masalah yang akan diteliti yaitu mengenai kemampuan berpikir kreatif ditinjau dari kerja keras

  21 siswa kelas VII A pondok pesantren modern Zam-zam Cilongok tahun 2015-2016 pada semester genap.

  c. Menyiapkan instrumen penelitian diantaranya membuat kisi-kisi soal tes, tes kemampuan berpikir kreatif, pedoman wawancara, kisi- kisi pedoman wawancara dan angket sikap kerja keras.

  d. Mengkonsultasikan instrumen penelitian kepada dosen pembimbing.

  e. Memberikan angket sikap kerja keras kepada subyek penelitian.

  f. Mengelompokkan siswa berdasarkan hasil angket sikap kerja keras siswa g. Memberikan tes kemampuan berpikir kreatif kepada seluruh subyek

  h. Memilih tiga siswa dari masing-masing kategori dengan cara purposive sampling untuk penelitian selanjutnya. i. Mewawancarai subyek yang telah dipilih sebagai fokus penelitian untuk mengkonfirmasi kemampuan berpikir kreatif matematis j. Menganalisa hasil penelitian. k. Menyusun laporan penelitian.

B. Teknik pengumpulan data

  1. Angket Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket yang digunakan pada penelitian ini mengenai sikap kerja keras siswa. Pengumpulan data angket dilaksanakan pada awal penelitian.