ANALISIS PENERAPAN MODUL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA KELAS X SMA

ANALISIS PENERAPAN MODUL
PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF
SISWA KELAS X SMA

TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Penedidikan

Oleh
Demeryati Langtang

0402513104

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
i

ii


iii

MOTO DAN PERSEMBAHAN

―Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada
rencana-Mu yang gagal. ―
―Bergumul dalam pengharapan dan berharap dalam pergumulan, jangan
pernah mencoba untuk menyerah dan jangan pernah menyerah untuk mencoba.‖

Tesis ini dipersembahkan untuk:
1. Almamater tercinta Universitas Negeri Semarang
2. STKIP SoE
3. Keluarga tercinta

iv

PRAKATA

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis yang

berjudul ―Analisis Penerapan Modul Problem Based Learning ditinjau dari
Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Kelas X SMA‖. Tesis ini disusun
sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Negeri
Semarang.
Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggitingginya kepada pihak-pihak yang telah mambantu penyelesaian penelitian ini.
Ucapan terima kasih yang pertama peneliti sampaikan kepada para pembimbing:
Bapak Prof. Dr. Hartono, M.Pd (Pembimbing I), dan Bapak Dr. Khumaedi, M.Si
(Pembimbing II), yang telah membimbing, mengarahkan, serta memotivasi
penulis dengan penuh ketulusan dan kesabaran sehingga tesis ini dapat
diselesaikan.
Ungkapan terima kasih berikutnya peneliti sampaikan kepada pihak-pihak
yang juga turut membantu selama proses penyelesaian studi, diantaranya:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang atas kesempatan yang diberikan
kepada penulis untuk menempuh studi di Universitas Negeri Semarang.

v

2. Direksi Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang atas dukungan

yang diberikan selama penulis menjalani pendidikan di Program
Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Pengtahuan Alam Program
Pascasarjana Universitas Negeri Semarang yang turut memberi dukungan
bagi penulis untuk menyelesaikan tesis ini.
4. Bapak Benyamin Ataupah, B.A.SE Kepala Sekolah Menengah Atas
Kristen 1 SoE yang telah memberikan kesempatan pada penulis
melakukan penelitian di SMA Kristen 1 SoE.
5. Bapak Martinus, Ibu Maria dan Ibu Dorkas serta seluruh siswa kelas X2
dan X5 SMA Kristen 1 SoE yang telah memberi waktu dan dukungan
selama proses penelitian.
6. Ketua Yayasan Perguruan Tinggi SoE dan Ketua STKIP SoE yang
mengijinkan dan memberi bantuan bagi penulis mengikuti perkuliahan
pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.
7. Ketua Yayasan Victory Kupang yang telah memberikan bantuan biaya
perkuliahan selama penulis menjalani pendidikan di Universitas Negeri
Semarang.
8. Teman-teman

mahasiswa


Program

Pascasarajan

Pendidikan

Ilmu

Pengetahuan Alam Konsentrasi Fisika Reguler UNNES atas segala
bantuan dan kebersamaan selama menempuh pendidkan di program studi
pendidikan IPA konsetrasi Fisika.

vi

9. Teman-teman S2 STKIP SoE yang berada di Semarang yang selalu
memotivasi dan memberi dukungan selama bersama-sama menjalani
perkuliahan di Semarang.
10. Suami tercinta Hezron Bia dan anak terkasih kami Desgaroy atas doa,
dukungan, pengertian dan pengorbanannya sehingga penulis dapat

menyelesaikan program magister ini.
11. Keluarga terkasih Bapak Jonas Langtang, Ibu Adriana A. LangtangLangmanei (Almh), kakak Vyn, adik Dina, Ell, Oby dan Marice, Kakak
Daud Langtang beserta keluarga, Bapak Matheos Bia beserta keluarga
yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan selalu medoakan penulis
dalam penyelesaian pendidikan Magister ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan dukungan, doa dan motivasi sehingga penulis dapat
menyelesaikan pendidikan magister ini.
Penulis sadar bahwa dalam tesis ini masih terdapat kekurangan, baik isi
maupun tulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak sangat peneliti harapkan. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan
merupakan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Semarang, Januari 2016

Demeryati Langtang

vii

ABSTRAK
Langtang, Demeryati. (2015). ―Analisis Penerapan Modul Problem Based

Learning ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa kelas X
SMA‖. Tesis. Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Pembimbing I
Prof. Dr. Hartono, M.Pd., Pembimbing II Dr. Khumaedi, M.Si.
Kata kunci : Berpikir Kreatif, Berpikir Kritis, Modul, Problem Based Learning
(PBL).
Salah satu faktor yang berpengaruh dalam pembelajaran adalah sumber belajar.
Sumber belajar yang sering digunakan adalah modul, yang merupakan bahan ajar
yang disusun untuk dapat dipelajari oleh siswa secara mandiri. Belajar mandiri
dengan modul dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Pada
penelitian ini diterapkan modul problem based learning (PBL), yang dapat
membantu siswa dalam belajar mandiri dan meningkatkan kemampuan berpikir
kritis dan kreatif siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis pengaruh
pembelajaran fisika dengan modul PBL terhadap kemampuan berpikir kritis dan
berpikir kreatif siswa (2) Menemukan indikator berpikir kritis dan berpikir kreatif
yang paling dominan meningkat pada pembelajaran fisika dengan modul PBL.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan metode Quasi Eksperimen
Design dan desain dari penelitian ini adalah nonequivalent control group design.
Penelitian ini diawali dengan menguji kemampuan awal berpikir kritis dan kreatif
siswa pada kelas eksperimen dan kontrol, menggunakan uji t dan secara signifikan
nilai α = 0,08 > 0,05, yang artinya tidak terdapat perbedaan kemampuan awal

berpikir kritis dan kreatif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji
pengaruh modul tehadap kemampuan berpikir kritis dan kreatif dengan
menggunakan uji regresi linear menunjukkan pengaruh modul sebesar 13,7% dan
36,6%. Peningkatan kemampuan berpikir kritis saat belajar dengan modul
berbasis PBL pada Indikator memberian penjelasan dasar sebesar 0,71, indikator
menyimpulkan sebesar 0,53 dan indikator mengatur strategi dan taktik sebesar
0,57. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif saat belajar dengan modul berbasis
PBL
pada Indikator fluency sebesar 0,91, indikator flexibility sebesar 0,75,
indikator originality sebesar 0,72 dan indikator evaluation sebesar 0,64. Temuan
penelitian menunjukkan modul berbasis PBL dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kritis dan kreatif, dan pengaruh modul PBL dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis dan kreatif pada kemampuan berpikir jenjang tinggi,
sedang dan rendah. Peningkatan tertinggi terdapat pada jenjang sedang, diikuti
jenjang tinggi dan rendah.

viii

ABSTRACT
Langtang, Demeryati. (2015). ―The Implementation of Module Application of

Problem Based Learning in terms of Critical and Creative Thinking Students’
skills in class X Senior High School‖ thesis of Natural Sciences Study program.
Supervisor I, Prof. Dr. Hartono, M.Pd., Supervisor II, Dr. Khumaedi , M.Si.
Key Word: Creative Thinking, Critical Thinking, Module, Problem Based
Learning.
One influential factor in teaching and learning process is learning sources.
The learning source which is often used is module. It is arranged to be learned by
student individually. Using handout encourages students to think critically and
creatively. In this study, Problem Based Learning (PBL) module was
implemented that helps students in learning individually and improve students’
critical and creative thinking. This study aimed at (1) Analyzing the effect of
learning physics using PBL module toward students’ critical and creative thinking
ability, (2) Finding out critical and creative thinking indicators which are
dominantly enhance in learning physics using PBL module. This study is a quasi
experimental study and design is nonequivalent control group design. This study
was initialized by examining students’ initial ability of critical and creative
thinking on both experimental and control group using t test in which the Sig.
(α)=0.08>0.05 which means there was no difference on students’ initial ability in
critical and creative thinking of both groups. The result on the effect of module
toward students’ critical and creative thinking using linear regression test was 13,

7% and 36,6%. The improvement of critical thinking ability when learning using
PBL module on giving basic explanation as an indicator reaches 0,71%. On the
indicator of making conclusion was 0,53 and on the indicator of regulating
strategy and tactic was 0,57. The improvement of creative thinking when learning
using PBL module on the fluency was 0,91, flexibility was 0,75, the originality
was 0,72 and for the evaluation was 0,64. The findings of this study showed that
PBL module could improve critical thinking and creative thinking ability and the
effect of the module could improve critical and creative thinking ability on the
high, medium and low level. The highest improvement happened to the medium
level followed by high and low level.

ix

DAFTAR ISI

PENGESAHAN UJIAN TESIS ......................... Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................ ii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
PRAKATA ......................................................................................................... v
ABSTRAK....................................................................................................... viii

ABSTRACT ...................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1

Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2

Identifikasi Masalah ................................................................................. 5

1.3

Cakupan Masalah ..................................................................................... 5

1.4


Rumusan Masalah .................................................................................... 6

1.5

Tujuan penelitian...................................................................................... 6

1.6

Manfaat Penelitian.................................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR ........................ 7
x

2.1

KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 7

2.2

KERANGKA BERPIKIR....................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 25
3.1

Desain Penelitian..................................................................................... 25

3.2

Sumber Data ........................................................................................... 26

3.3

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ........................................... 26

3.4

Teknik Analisis Data............................................................................... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................. 36
4.1

Hasil Penelitian ....................................................................................... 36

4.2

Pembahasan ............................................................................................ 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 63
5.1

Kesimpulan ............................................................................................. 63

5.2

Saran ....................................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 65
LAMPIRAN ..................................................................................................... 64

xi

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

2.1 Aspek Ketrampilan Berpikir Kritis menurut Ennis...................................

15

2.2 Aspek Kemampuan Berpikir Kreatif dan Indikator-Indikatornya ...........

16

3.1 Hasil Uji Coba Soal Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif..................

30

3.2 Kategori Tingkat Kesukaran Soal ............................................................

32

3.3 Klasifikasi Daya Pembeda Soal ...............................................................

33

3.3 Interpertasi Indeks Gain ...........................................................................

35

3.4 Kategori Penskoran Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif
Berdasarkan Rating Scale .............................................................
4.1 Penjenjangan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif pada Kelas Eksperimen

31

berdasarkan Hasil Pretest dan Posttest..................................
4.2 Rata-rata Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis..................................

37

4.3 Kriteria Konversi Skor Observasi Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan 39
Berpikir Kreatif ........................................................................

40

4.4 Peningkatan Kemampuan berpikir Kritis Kelas Eksperimen....................

40

4.5 Peningkatan Kemampuan berpikir Kritis Kelas Kontrol .........................

40

4.6 Rata-rata Peningkatan Kemampuan berpikir Kreatif ...............................

42

4.7 Peningkatan Kemampuan berpikir Kreatif Kelas Eksperimen .................

43

4.8 Peningkatan Kemampuan berpikir Kreatif Kelas Kontrol .......................

43

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1 Skema Kerangka Berpikir ........................................................................

24

3.1 Desain Penelitian ......................................................................................

25

4.1 Diagram Hasil Posttes Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol......................................................................................

39

4.2 Diagram Hasil Posttes Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol......................................................................................

xiii

41

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1.

Silabus dan lembar validasi ...................................................................

2.
3.

RPP dan Lembar Validasi ...................................................................... 76
Hasil Validasi Modul PBL ..................................................................... 96

4.

Kisi-kisi Soal Uji Coba dan Soal pretest & posttest ..............................

5.

Kisi –Kisi Lembar Observasi ................................................................. 124

6.

Hasil Uji Coba Soal ...............................................................................

134

7.

Output Uji Normalitas dan Homogenitas Pre Test ................................

137

8.

Hasil Uji Kemampuan Awal................................................................... 138

9.

Hasil pretest & posttest .......................................................................... 139

69

100

10. Hasil Analisis Uji t Pengaruh Modul PBL terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis dan Kreatif Kelas Eksperimen pada Jenjang Tinggi,
Sedang dan Rendah..............................................................................

141

11. Hasil Analisis Uji peningkatan N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ..................................................................................................

144

12. Uji pengaruh Modul terhadap Kemampuan Berpikir Kritis...................

148

13. Uji pengaruh Modul terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif ................

149

14. Aktivitas Belajar Siswa .........................................................................

150

15. Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian ....................................

151

xiv

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Buku merupakan salah satu sumber dalam pembelajaran dan sumber

belajar lain yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran adalah modul
(Sujiono & Widiyatmoko, 2014). Modul adalah bahan ajar yang dirancang secara
sistematis berdasarkan kurikulum tertentu dan dikemas dalam bentuk satuan
pembelajaran terkecil dan memungkinkan dipelajari secara mandiri dalam satuan
pembelajaran terkecil dan memungkinkan dipelajari secara dalam satuan waktu
tertentu agar siswa menguasai kompetensi yang di ajarkan (Purwanto et al. 2007).
Menurut Pratama et al. (2013), pengembangan bahan ajar dalam bentuk modul
menjadi kebutuhan yang sangat ideal. Pendekatan kompetensi mempersyaratkan
penggunaan modul dalam pelaksanaan pembelajarannya, karena modul dapat
membantu dalam mewujudkan pembelajaran yang berkualitas.
Modul yang dikembangkan oleh pendidik dapat disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik. Selain lingkungan sosial, budaya dan geografis,
karakteristik pesera didik juga mencakup tahapan perkembangan peserta didik,
kemampuan awal yang telah dikuasai, minat, latar belakang dan lain-lain
(Rusmiati et al. 2013). Pengembangan modul dapat menjawab atau memecahkan
masalah ataupun kesulitan dalam belajar (Depdiknas, 2008). Modul dapat dibuat
dengan berorientasi atau berbasis pada suatu model pembelajaran. Modul yang

1

2

dibuat dengan berorientasi pada suatu model pembelajaran dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif dan motivasi belajar.
Hasil penelitian (Sujiono & Widiyatmoko, 2014) pembelajaran dengan
Modul IPA terpadu berbasis Problem Based Learning sangat efektif dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kristis siswa ditunjukkan dengan hasil belajar
sebesar 80,34% dengan ketuntasan klasikal kelas 100%. Hasil penelitian Festiana
et al. (2014) menunjukkan pembelajaran dengan modul berbasis problem based
learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif hal ini ditunjukkan
dengan data kemampuan berpikir kreatif sebelum diberikan Modul berbasis
Problem Based Learning mean dan standar deviasinya sebesar 10 dan 6, setelah
belajar dengan Modul berbasis Problem Based Learning meningkat menjadi 42
dan 17. Febriana et al. (2014) juga menyatakan Modul berbasis Problem Baesd
Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa ditunjukkan dengan nilai dari
kelas yang diberi perlakuan adalah nilai kognitif sebesar 79,00, afektif sebesar
85,61 dan 88,87 dimana nilai ini lebih besar dari kelas konrol. Dari beberapa hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Modul Problem Based Learning dapat
meningkatkan hasil belajar terutama dalam kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
Berdasarkan hasil observasi di SMA Kristen 1 So’E pembelajaran Fisika
pada umumnya masih berorientasi pada guru. Siswa cenderung menerima apa
yang dijelaskan guru tanpa harus mengetahui makna dari pelajaran tersebut.
Menurut Sugiharti (2005), pembelajaran yang beroreintasi pada guru tidak terlalu
pas dipakai dalam pembelajaran fisika, karena fisika bukanlah pelajaran hafalan
tetapi lebih menuntut pemahaman konsep bahkan aplikasi konsep. Hal ini juga

3

ditegaskan oleh Whardani et al., (2012) siswa cenderung menghafal pengertian
dan rumus, pendekatan pembelajarannya kurang berhubungan dengan fenomena
alam, kehidupan sehari-hari, dan perkembangan teknologi, yang menyebabkan
siswa pasif dan kurang termotivasi dalam belajar. Siswa menganggap bahwa
fisika itu sulit dan membosankan, sehingga siswa mengalami kesulitan belajar dan
menyebabkan prestasi belajar fisika rendah.
Kebiasaan belajar yang masih berpusat pada guru di SMA Kristen 1 So’E
karena guru dan buku cetak Fisika kelas X SMA merupakan sumber belajar yang
ada di sekolah. Yulianti et al. (2014) menyatakan beberapa faktor pendukung
dalam proses pembelajaran antara lain materi belajar, peserta didik, media yang
digunakan, dan sumber bahan ajar. Hasil wawancara dengan salah satu guru
Fisika di SMA Kristen 1 So’E sumber belajar dalam hal ini media ajar yang
tersedia disana masih sangat terbatas. Media ajar di SMA kristen 1 So’E untuk
mata pelajaran Fisika kelas X terdapat 6 buah berupa buku Fisika SMA kelas X,
dengan bahasa buku yang sangat tinggi yang sulit diterjemahkan oleh siswa, yang
menyebabkan siswa menjadi malas untuk membaca buku dan kurang termotivasi
dalam belajar, sehingga tujuan jangka panjang seperti berpikir kr itis dan kreatif,
kerjasama, dan kemampuan mandiri hampir terabaikan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yanti (2013) tingkat
keterbacaan dari buku yang dipakai di SMA Kristen 1 So’E adalah sebesar 12,5
% dimana kategori ini adalah masuk dalam kategori sulit. Tingkat keterbacaan ini
juga terdapat pada materi optik dengan peringkat baca 12 yang lebih pas untuk
siswa kelas XI, XII dan mahasiswa tingkat awal. Dengan tingkat keterbacaan yang

4

sulit dipahami maka akan menyulitkan siswa untuk belajar mandiri. Berdasarkan
hasil analisis ini jika sumber belajar yang dipakai buku saja, maka siswa akan
mengalami kesulitan dalam belajar mandiri terutama pada materi optik.
Melihat keterbatasan buku-buku yang terdapat di SMA Kristen 1 So’E
yang menyebabkan siswa kesulitan pada saat belajar mandiri, peneliti berniat
menerapkan pembelajaran berupa modul. Modul yang diterapkan diharapkan
dapat membantu siswa untuk mudah memahami materi fisika khususnya alat
optik, memotivasi siswa dalam belajar fisika dan membantu siswa dalam berpikir
tentang fenomena alam dalam kehidupan sehari-hari ketika siswa belajar mandiri.
Belajar fisika secara mandiri dibutuhkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
Kebanyakan orang beranggapan bahwa kemampuan berpikir kritis lebih
penting dibandingkan dengan kemampuan berpikir kreatif. Persaingan pada dunia
luar saat ini sangat luar biasa, membutuhkan kemampuan berpikir kritis dan
kreatif yang baik, sehingga alangkah baiknya siswa dapat berpikir kritis dan
kreatif. Kemampuan berpikir kritis dan kreatif dapat dilatih pada saat berada di
bangku pendidikan, sehingga ketika berada di dunia luar siswa tidak susah dalam
beradaptasi. Melihat kenyataan ini, maka dibuat dan diterapkan Modul Problem
Based Learning yang bertujuan untuk membantu meningkatkan kemampuan
berpikir kritis dan kreatif. Modul disusun dengan mengikuti sintaks Problem
Based Learning yaitu, terdapat orientasi masalah, analisis masalah dan
merumuskan rekomendasi pemecahan masalah.
Berdasarkan hasil – hasil penelitian di atas peneliti melakukan penelitian
analisis penerapan Modul Problem Based Learning ditinjau dari kemampuan

5

berpikir kritis dan kreatif pada materi alat optik untuk mengatasi kesulitan siswa
dalam belajar optik terutama dalam pembentukkan bayangan pada lensa.

1.2

Identifikasi Masalah
a. Peran bahan ajar Modul sebagai sumber belajar dalam mewujudkan
pembelajaran yang berkualitas.
b. Hasil penelitian yang menunjukkan kualitas modul problem based
learning.
c. Ketersediaan bahan ajar yang kurang memadai di So’E khususnya di SMA
Kristen 1 So’E.
d. Kebiasaan belajar yang berpusat pada guru karena ketersediaan bahan ajar
yang kurang memadai.
e. Penelitian Analisis Modul Problem Based Learning ditinjau dari
Kemampuan Berpikir Kritis dan kreatif Siswa SMA kelas X.

1.3

Cakupan Masalah
Cakupan masalah dari penelitian ini adalah
a. Pembuatan bahan ajar berupa modul dan dibatasi pada materi alat-alat
optik.
b. Pembuatan modul diterapkan pada siswa SMA kelas X SMA Kristen 1
So’e untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
c. Modul yang dibuat mencakup materi pada materi alat-alat optik yang
berorientasi Problem Based Learning.

6

1.4

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah dari

penelitian :
a. Bagaimana

pengaruh

modul

Problem

Based

Learning

terhadap

Based

Learning

terhadap

peningkatan kemampuan berpikir kritis?
b. Bagaimana

pengaruh

modul

Problem

peningkatan kemampuan berpikir kreatif?

1.5

Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
a. Menganalisis pengaruh modul Problem Based Learning terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa.
b. Menganalisis pengaruh modul Problem Based Learning terhadap
kemampuan berpikir kreatif siswa.

1.6

Manfaat Penelitian
Pembelajaran dengan modul Problem Based Learning pada mata pelajaran

Fisika dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas
terutama dalam memotivasi siswa dalam kegiatan belajar sehingga dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA RESOURCE BASED LEARNING DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMA KELAS X

16 112 357

PENERAPAN BAHAN AJAR BERBASIS PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

1 22 164

PERBEDAAN PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DAN SARANA BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Perbedaan Penerapan Problem Based Learning Dan Sarana Belajar Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Ekonomi Kelas VIII Di S

0 3 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas Xi Ips 2 Sma N 2 Su

0 6 17

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif serta Disposisi Matematis Siswa melalui Pembelajaran Problem Based Learning.

1 8 13

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

0 3 36

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA KELAS XI SMA/MA DI SURAKARTA.

0 0 19

PEMBELAJARAN OPTIKA GEOMETRI MELALUI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA SMA KELAS X TAHUN 2014/2015.

0 0 2

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENDEKATAN PROBLEM POSING DAN PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA SMA KELAS X.

0 4 500

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN UNTUK MEMBERDAYAKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA KELAS X

0 0 16