UNJUK KERJA DESTILASI AIR ENERGI SURYA DENGAN PENAMBAHAN KONDENSOR PASIF POSISI DI SAMPING KIRI DAN KANAN BAK DESTILATOR

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

UNJUK KERJA DESTILASI AIR ENERGI SURYA DENGAN
PENAMBAHAN KONDENSOR PASIF POSISI DI SAMPING
KIRI DAN KANAN BAK DESTILATOR
TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Mesin

Diajukan Oleh :
HENRYCUS RATNA PAMUNGKAS
NIM : 105214014

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERFORMANCE OF SOLAR WATER DISTILLATION
WITH PASSIVE CONDENSOR ADDITION ON
LEFT AND RIGHT DISTILLATOR BOXES

FINAL PROJECT


Presented As Partial Fulfillment of The Requirements
To Obtain The Sarjana Teknik Degree
In Mechanical Engineering

Presented by :
HENRYCUS RATNA PAMUNGKAS
Student Number : 105214014

MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
DEPARTMENT OF MECHANICAL ENGINEERING
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2014

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


INTISARI
Permasalahan yang ada pada destilasi air energi surya saat ini adalah
masih rendahnya efisiensi yang dihasilkan. Salah satu faktor yang sangat
berpengaruh pada rendahnya efisiensi adalah konsentrasi uap yang berlebih pada
alat destilasi pada saat proses penguapan air. Penggunaan kondensor pasif
merupakan salah satu cara yang efektif dan efisien untuk mengatasi masalah
konsentrasi uap air berlebih ini. Faktor yang mempengaruhi efektivitas dan
efisiensi kondensor pasif adalah posisi kondensor dan perbandingan volume
antara alat destilasi dengan volume kondensor. Belum banyak penelitian yang
meneliti pengaruh faktor posisi kondensor terhadap efisiensi alat destilasi.
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh posisi kondensor pasif di
posisi samping kanan dan kiri alat detilasi terhadap efisiensi yang dihasilkan, serta
menganalisis efisiensi relatif antara efisiensi alat destilasi konvensional dengan
alat destilasi menggunakan kondensor pasif. Alat penelitian terdiri dari dua
konfigurasi alat destilasi yakni alat destilasi konvensional dan alat destilasi
menggunakan kondensor pasif di posisi samping kanan dan kiri alat destilasi.
Ketinggian air yang akan divariasikan sebesar 10, 20 dan 30 mm, serta dengan
menutup kondensor dengan terpal plasik dan penambahan reflektor pada masingmasing bak destilator. Parameter yang dicatat adalah temperatur air (TW),
temperatur kaca penutup (TC), jumlah massa air destilasi yang dihasilkan alat

destilasi (mD) dan kondensor (mK), energi surya yang datang (G) dan lama waktu
pencatatan data (t).
Alat destilasi energi surya konvensional dengan variasi ketinggian air 30
mm pada bak destilator, efisiensi teoritis sebesar 28.8 % dan efisiensi aktual
sebesar 25.2 %. Sedangkan alat destilasi dengan kondensor, efisiensi teoritisnya
sebesar 43.6 % dan efisiensi aktual sebesar 39.4 %.Alat destilasi konvensional
dengan variasi ketinggian air 20 mm, efisiensi teoritis sebesar 48.7 % dan efisiensi
aktual sebesar 28.4 %. Sedangkan alat destilasi dengan penambahan kondensor,
efisiensi teoritisnya sebesar 48 % dan efisiensi aktual sebesar 37 %. Alat destilasi
konvensional dengan variasi ketinggian air 10 mm, efisiensi teoritis sebesar 47.5
% dan efisiensi aktual sebesar 33 %. Sedangkan alat destilasi dengan kondensor
terbuka pada bak destilator, efisiensi teoritisnya sebesar 45 % dan efisiensi aktual
sebesar 44.8 %. Alat destilasi dengan keadaan kondensor tertutup efisiensi teoritis
sebesar 53.2 % dan efisiensi aktual sebesar 34.4 %. Alat destilasi konvensional
dengan variasi penambahan reflektor dengan ketinggian air 10 mm, efisiensi
teoritis sebesar 42.5 % dan efisiensi aktual sebesar 13.5 %. Sedangkan alat
destilasi dengan penambahan kondensor, efisiensi teoritisnya sebesar 43.1 % dan
efisiensi aktual sebesar 30.9 %.

Kata kunci: efisiensi, destilasi air, energi surya, posisi kondensor.


vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
The problems that exist in distilled water when solar energy is still
produced low efficiency. One of the factors that greatly affect the efficiency is the
low concentration of the excess steam distillation apparatus during the process of
evaporation of water. The use of passive condensor is one of the effective and
efficient way to overcome the problem of the excess water vapor concentration.
Factors that influence the effectiveness and efficiency of the condensor is a
passive position of the volume ratio between the condenser and distillation
apparatus with condenser volume. Not many studies that examine the influence of
factors on the efficiency of the condenser position distillation apparatus.

This study aims to analyze the influence of the position of a passive
condensor on the right and left side position detilasi tool against the resulting
efficiency, as well as analyzing the relative efficiency between the efficiency of a
conventional distillation apparatus by means of distillation using passive
condensor. Research tool consists of two distillation apparatus configurations that
conventional distillation apparatus and distillation apparatus using a passive
condensor on the right and left side position distillation apparatus. Water level to
be varied by 10, 20 and 30 mm, as well as by closing the condenser with a tarp
and additions plastic reflector on each distillation tub. The parameters are
recorded water temperature (TW), the cover glass temperature (TC), the amount of
mass produced distilled water distillation apparatus (mD) and condensor (mK),
solar energy is coming (G) and long time recording of data (t).
Tool conventional solar energy distillation with water level variations of
30 mm in the distillation tub, a theoretical efficiency of 28.8% and 25.2% of the
actual efficiency. While the distillation apparatus with a condenser, the theoretical
efficiency of 43.6% and 39.4% of the actual efficiency. Conventional distillation
equipment with water level variations of 20 mm, the theoretical efficiency of
48.7% and 28.4% of the actual efficiency. While the distillation apparatus with the
addition of a condensor, the theoretical efficiency of 48% and an actual efficiency
of 37%. Tool conventional distillation with water level variations of 10 mm, the

theoretical efficiency of 47.5% and a current efficiency of 33%. While the
distillation apparatus with condensor distillation open the tub, the theoretical
efficiency of 45% and a current efficiency of 44.8%. Tool distillation with a
closed condensor state theoretical efficiency of 53.2% and 34.4% of the actual
efficiency. Tool conventional distillation with the addition of the variation with
height of the water reflector 10 mm, the theoretical efficiency of 42.5% and the
actual efficiency of 13.5%. While the distillation apparatus with the addition of a
condensor, the theoretical efficiency of 43.1% and 30.9% of the actual efficiency.

Keywords: efficiency, water distillation, solar energy, the position of the
condensor.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


KATA PENGANTAR
Mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat yang
diberikan dalam penyusunan Tugas Akhir ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.
Tugas Akhir ini merupakan salah satu persyaratan wajib bagi mahasiswa
Jurusan Teknik Mesin. Tugas Akhir dilaksanakan dalam rangka sebagai
pemenuhan syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana S-1 pada Jurusan Teknik
Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Tugas Akhir ini terselesaikan dengan baik atas berkat bimbingan,
dukungan maupun nasihat dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan rasa terimakasih kepada :
1. Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc., selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi Univeristas Sanata Dharma Yogyakarta
2. Ir. Petrus Kanisius Purwadi, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi
Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta
3. A. Prasetyadi, S.Si., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik
4. I Gusti Ketut Puja, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir
5. Ir. Franciscus Asisi Rusdi Sambada, M.T., selaku Dosen Teknik Mesin

yang membantu secara teknis.
6. Sekretariat Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah membantu segala keperluan dalam penyelesaian
Tugas Akhir
7. Yohanes Christomus Suratno dan Christina Tuty Hariyanti, selaku
orang tua tercinta yang telah memberi dukungan moril yang tak hentihentinya maupun materiil secara penuh hingga saat ini.
8. Cyrillus Ratna Prasetyawan, Heribertus Ratna Dwi Setyawan dan
Eufrasia Herni Sofia, Yasinta dan Agustina selaku saudara saya
tercinta serta keluarga besar FX. Mitro Hardjono dan Wiro dinomo
yang selalu memberi semangat dalam penyusunan Tugas Akhir
ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

i

TITLE PAGE

ii

HALAMAN PENGESAHAN

iii

DAFTAR DEWAN PENGUJI

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

v

LEMBAR PUBLIKASI

vi

INTISARI

vii

ABSTRACT

viii

KATA PENGANTAR

ix

DAFTAR ISI

xi

DAFTAR GAMBAR

xiii

DAFTAR TABEL

xvi

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1

Latar Belakang

1

1.2

Tujuan

3

1.3

Manfaat

3

1.4

Batasan Masalah

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

5

2.1

Dasar Teori

5

2.2

Persamaan Yang Digunakan

8

2.3

Penelitian Terdahulu

10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

12

3.1

Skema Alat Penelitian

12

3.2

Variabel Yang Divariasikan

12

3.3

Parameter Yang Diukur

13

3.4

Prosedur Penelitian

17

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

18

4.1

Hasil Penelitian

18

4.2

Perhitungan Data

35

BAB V PENUTUP

49

5.1 Kesimpulan

49

5.2 Saran

50

DAFTAR PUSTAKA

51

LAMPIRAN

52

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Skema alat destilasi air energi surya yang umum

Gambar 2.2

Mekanisme perpindahan massa uap air pada destilator tanpa
7

kondensor
Gambar 2.3

6

Mekanisme perpindahan massa uap air pada destilator dengan
kondensor

7

Gambar 3.1

Skema alat destilasi konvensional tanpa menggunakan kondensor

14

Gambar 3.2

Skema alat destilasi konvensional dengan penambahan reflektor

14

Gambar 3.3

Skema alat destilasi dengan menggunakan kondensor pasif pada
posisi di samping bak destilator

Gambar 3.4

Skema alat destilasi dengan penambahan kondensor pasif tertutup
terpal plastik pada posisi di samping bak destilasi

Gambar 3.5

15

15

Skema alat destilasi dengan penambahan kondensor pasif terbuka
pada posisi di belakang bak destilator dengan penambahan
reflektor

16

Gambar 3.6

Ketinggian air di dalam kotak destilator yang divariasikan

16

Gambar 4.1

Grafik perbandingan efisiensi teoritis per hari dengan G (energi
surya yang datang) pada variasi ketinggian air 30 mm pada bak
destilator

Gambar 4.2

37

Grafik perbandingan efisiensi teoritis per hari dengan G (energi
surya yang datang) pada variasi ketinggian air 20 mm pada bak
destilator

Gambar 4.3

37

Grafik perbandingan efisiensi teoritis per hari dengan G (energi
surya yang datang) pada variasi ketinggian air 10 mm pada bak
destilator

Gambar 4.4

38

Grafik perbandingan efisiensi teoritis per hari dengan G (energi
surya yang datang) pada variasi kondensor tertutup terpal plastik
pada ketinggian air 10 mm pada bak destilator

xiii

38

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Gambar 4.5

Grafik efisiensi teoritis per hari dengan G (energi surya yang
datang) pada jenis variasi penambahan reflektor pada ketinggian
air 10 mm pada bak destilator

Gambar 4.6

39

Grafik perbandingan antara efisiensi rata-rata teoritis dengan
efisiensi rata-rata aktual pada variasi ketinggian air 30 mm pada
bak destilator

Gambar 4.7

42

Grafik perbandingan antara efisiensi rata-rata teoritis dengan
efisiensi rata-rata aktual pada variasi ketinggian air 20 mm pada
bak destilator

Gambar 4.8

42

Grafik perbandingan antara efisiensi rata-rata teoritis dengan
efisiensi rata-rata aktual pada variasi ketinggian air 10 mm pada
bak destilator

Gambar 4.9

43

Grafik perbandingan antara efisiensi rata-rata teoritis dengan
efisiensi rata-rata aktual pada variasi kondensor ditutup terpal
plastik pada ketinggian air 10 mm pada bak destilator

43

Gambar 4.10 Grafik perbandingan antara efisiensi rata-rata teoritis dengan
efisiensi rata-rata aktual pada variasi penambahan reflektor pada
ketinggian air 10 mm pada bak destilator

44

Gambar 4.11 Grafik perbandingan efisiensi aktual dengan total aktual
(ditambah efisiensi malam hari) pada variasi ketinggian air 30 mm
pada bak destilator

46

Gambar 4.12 Grafik perbandingan efisiensi aktual dengan total aktual
(ditambah efisiensi malam hari) pada variasi ketinggian air 20 mm
pada bak destilator

46

Gambar 4.13 Grafik perbandingan efisiensi aktual dengan total aktual
(ditambah efisiensi malam hari) pada variasi ketinggian air 10 mm
pada bak destilator

47

Gambar 4.14 Grafik perbandingan efisiensi aktual dengan total aktual
(ditambah efisiensi malam hari) pada variasi kondensor ditutup
terpal plastik pada ketinggian air 10 mm pada bak destilator

xiv

47

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Gambar 4.15 Grafik perbandingan efisiensi aktual dengan total aktual
(ditambah efisiensi malam hari) pada variasi penambahan
reflektor pada ketinggian air 10 mm pada bak destilator

48

Gambar L.1

Alat Destilasi Air Energi Surya Konvensional

53

Gambar L.2

Alat Destilasi Air Energi Surya dengan Kondensor Pasif di Kanan
dan Kiri

53

Gambar L.3

Alat Destilasi Air Energi Surya dengan Kondensor Pasif di Isolasi

54

Gambar L.4

Alat Destilasi Air Energi Surya Konvensional dan Alat Destilasi
dengan Penambahan Kondensor Pasif dengan Penambahan
Reflektor

54

Gambar L.5

Logger

55

Gambar L.6

TDS (Dallas Semiconductor Temperature Sensor) dan Sensor
Kapasitif

55

Gambar L.7

Tangki Air Terkontaminasi dan Tangki Air Destilasi

56

Gambar L.8

Solar Cell Meter dan Pyranometer

56

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1

Data pada variasi ketinggian air 30 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor
pada hari pertama

Tabel 4.2

20

Data pada variasi ketinggian air 30 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor
pada hari kedua

Tabel 4.3

20

Data pada variasi ketinggian air 30 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor
pada hari ketiga

Tabel 4.4

21

Data pada variasi ketinggian air 30 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor
pada hari keempat

Tabel 4.5

21

Data pada variasi ketinggian air 30 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor
pada hari kelima

Tabel 4.6

22

Data pada variasi ketinggian air 30 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor
pada hari keenam

Tabel 4.7

22

Data pada variasi ketinggian air 20 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor
pada hari pertama

Tabel 4.8

23

Data pada variasi ketinggian air 20 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor
pada hari kedua

Tabel 4.9

23

Data pada variasi ketinggian air 20 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor
pada hari ketiga

24

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 4.10 Data pada variasi ketinggian air 20 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor
pada hari keempat

24

Tabel 4.11 Data pada variasi ketinggian air 20 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor
pada hari kelima

25

Tabel 4.12 Data pada variasi ketinggian air 20 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor
pada hari keenam

25

Tabel 4.13 Data pada variasi ketinggian air 10 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor
pada hari pertama

26

Tabel 4.14 Data pada variasi ketinggian air 10 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor
pada hari kedua

26

Tabel 4.15 Data pada variasi ketinggian air 10 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor
27

pada hari ketiga
Tabel 4.16 Data pada variasi ketinggian air 10 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor
pada hari keempat

27

Tabel 4.17 Data pada variasi ketinggian air 10 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor
pada hari kelima

28

Tabel 4.18 Data pada variasi ketinggian air 10 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor
28

pada hari keenam
Tabel 4.19 Data pada variasi ketinggian air 10 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor
pada keadaan tertutup terpal plastik pada hari pertama

xvii

29

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 4.20 Data pada variasi ketinggian air 10 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor
pada keadaan tertutup terpal plastik pada hari kedua

29

Tabel 4.21 Data pada variasi ketinggian air 10 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor
pada keadaan tertutup terpal plastik pada hari ketiga

30

Tabel 4.22 Data pada variasi ketinggian air 10 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor
pada keadaan tertutup terpal plastik pada hari keempat

30

Tabel 4.23 Data pada variasi ketinggian air 10 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor
pada keadaan tertutup terpal plastik pada hari kelima

31

Tabel 4.24 Data pada variasi ketinggian air 10 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor
pada keadaan tertutup terpal plastik pada hari keenam

31

Tabel 4.25 Data pada variasi ketinggian air 10 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dengan penambahan reflektor dan
menggunakan kondensor keadaan terbuka dengan penambahan
reflektor pada percobaan hari pertama

32

Tabel 4.26 Data pada variasi ketinggian air 10 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dengan penambahan reflektor dan
menggunakan kondensor keadaan terbuka dengan penambahan
reflektor pada percobaan hari kedua

32

Tabel 4.27 Data pada variasi ketinggian air 10 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dengan penambahan reflektor dan
menggunakan kondensor keadaan terbuka dengan penambahan
reflektor pada percobaan hari ketiga

33

Tabel 4.28 Data pada variasi ketinggian air 10 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dengan penambahan reflektor dan
menggunakan kondensor keadaan terbuka dengan penambahan
reflektor pada percobaan hari keempat

xviii

33

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 4.29 Data pada variasi ketinggian air 10 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dengan penambahan reflektor dan
menggunakan kondensor keadaan terbuka dengan penambahan
reflektor pada percobaan hari kelima

34

Tabel 4.30 Data pada variasi ketinggian air 10 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dengan penambahan reflektor dan
menggunakan kondensor keadaan terbuka dengan penambahan
reflektor pada percobaan hari keenam

xix

34

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Energi minyak yang merupakan bahan bakar alam yang berasal dari
hewan dan tumbuhan semakin lama semakin menipis. Oleh karena energi
minyak merupakan sumber energi yang dapat habis dan tidak bisa
diperbaharui kembali, maka dilakukan usaha hemat energi dan pengusahaan
sumber energi alam selain minyak dan batubara agar kehidupan dimasa yang
akan datang masih bisa menggunakan bahan bakar alam seperti minyak dan
batu bara sebagai sumber energi. Salah satu contoh yang bisa dijadikan
sebagai sumber energi alam selain energi minyak adalah cahaya matahari.
Salah satu contoh pemanfaatan sumber energi matahari didalam
kehidupan yaitu sistem destilasi air. Telah banyak destilasi atau penjernihan
yang dibuat dan dipelajari, salah satunya yang paling sederhana ialah dengan
menguapkan air didalam bak dan mengembunkan uap air tersebut melalui
penutup transparan untuk menghasilkan air suling secara alami, yaitu dengan
berbagai macam geometri, metode dan bahan yang digunakan untuk
konstruksi dan operasi, selanjutnya dibuatlah modifikasi-modifikasi untuk
mendapatkan hasil yang optimum. Salah satu parameter yang berpengaruh
terhadap sistem destilasi air ini ialah air.
Unjuk kerja suatu alat destilasi energi surya diukur dari efisiensi yang
dihasilkan. Permasalahan yang ada pada alat destilasi air energi surya saat ini

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

adalah masih rendahnya efisiensi yang dihasilkan. Banyak faktor yang
mempengaruhi efisiensi alat destilasi air energi surya antara lain : efektivitas
absorber

dalam

menyerap

energi

surya,

keefektifan

kaca

dalam

mengembunkan uap air, temperatur awal air masuk ke dalam alat destilasi,
konsentrasi uap air di dalam alat destilasi. Absorber harus terbuat dari bahan
dengan absorbtivitas energi surya yang baik serta untuk meningkatkan
absorptivitas umumnya absorber dicat hitam. Temperatur kaca penutup tidak
boleh terlalu panas, jika kaca terlalu panas maka uap akan sukar mengembun.
Ketinggian air yang ada di dalam alat destilasi tidak boleh terlalu tinggi
karena akan memperlama proses penguapan air. Tetapi jika ketinggian air
dalam alat terlalu rendah maka alat destilasi dapat rusak karena terlalu panas
(umumnya kaca penutup akan pecah). Temperatur air masuk alat destilasi
harus diusahakan tinggi untuk mempercepat proses penguapan. Semakin cepat
proses penguapan, maka jumlah air bersih yang dihasilkan akan meningkat
sehingga efisiensi alat destilasi juga akan meningkat. Konsentrasi uap air di
dalam alat destilasi tidak boleh terlalu banyak. Semakin banyak uap air di
dalam alat destilasi semakin sulit proses penguapan. Salah satu cara yang
dapat dilakukan untuk mengurangi konsentrasi uap di dalam alat destilasi
adalah dengan menggunakan kondensor pasif.
Kondensor pasif adalah suatu volume yang ditambahkan pada alat
destilasi misalnya dengan menambahkan kotak di bagian samping kanan dan
kiri alat destilasi. Hal menyebabkan sebagian uap air hasil proses penguapan
di dalam bak destilasi akan mengalir ke dalam kotak kondensor. Faktor yang

2

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

mempengaruhi laju perpindahan uap air dari alat destilasi ke dalam kondensor
pasif adalah perbandingan volume alat destilasi dengan volume kondensor
pasif dan posisi kondensor pasif pada alat destilasi. Penelitian ini akan
menganalisis pengaruh posisi kondensor di samping alat destilasi terhadap
efisiensi yang dihasilkan. Variabel yang akan divariasikan pada penelitian ini
adalah jumlah massa air di alat destilasi, kondensor dalam keadaan tertutup,
dan penambahan reflector datar pada alat destilasi.

1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Menganalisis pengaruh kondensor pasif di samping alat destilasi
terhadap efisiensi yang dihasilkan.
2. Membandingkan efisiensi relatif antara efisiensi alat destilasi
konvensional (tanpa kondensor) dengan alat destilasi menggunakan
kondensor pasif di posisi samping alat destilasi.

1.3 Manfaat
Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Menambah kepustakaan teknologi alat destilasi air energi surya.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan untuk membuat
prototype dan produk teknologi alat destilasi air energi surya yang
dapat diterima dengan baik dan dapat meningkatkan taraf kesehatan
masyarakat.

3

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Unjuk kerja alat destilasi yang dihasilkan bergantung pada cuaca di
daerah tempat alat destilasi digunakan.
2. Volume kondensor pasif disamakan dengan volume alat destilasi,
tetapi kaca penutup kondensor diganti dengan plat aluminium tebal
0.3 mm.
3. Ketinggian air di dalam bak destilator divariasikan sebanyak 3 variasi
yaitu 10 mm, 20 mm, dan 30 mm dengan kondensor terbuka.
4. Pada variasi kondensor tertutup ketinggian air diatur 10 mm.
Kondensor ditutup dengan terpal plastik agar panas matahari tidak
masuk kedalam kotak kondensor. Kondisi tersebut diharapkan dapat
memaksimalkan proses pengembunan.
5. Pada variasi penambahan reflektor ketinggian air diatur 10 mm.
Reflektor terbuat dari lembaran aluminium foil dan kondisi kondensor
terbuka.
6. Air masuk ke dalam alat destilasi tidak mengalami proses pemanasan
terlebih dahulu.
7. Rugi – rugi akibat gesekan dalam saluran tidak masuk dalam
perhitungan.
8. Energi pantulan (ρ) dan serapan (α) air diabaikan.

4

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori
Destilasi air energi surya merupakan salah satu metode untuk
memisahkan air dari bahan kontaminasi sehingga air yang dihasilkan layak
dikonsumsi. Alat destilasi ini memiliki dua komponen utama yaitu bak air dan
kaca penutup. Selain untuk menampung air terkontaminasi yang masuk ke
dalam alat destilasi, bak juga berfungsi sebagai absorber yang menyerap
energi surya yang masuk untuk memanasi air yang akan didestilasi. Supaya
bak mampu menyerap energi surya secara maksimal, maka bak air umumnya
dicat hitam. Cat warna hitam dipilih karena memiliki solar absorptivity (αs)
sebesar 0,97 (Cengel,1998). Kaca penutup berfungsi sebagai kondensor yang
berfungsi mengembunkan uap air. Selain itu, bagian umum lainnya yang
terdapat pada alat destilasi air energy surya adalah saluran masuk air
terkontaminasi, saluran air bersih, dan pengatur jumlah massa air dalam alat
destilasi agar ketinggian air di dalam bak destilasi konstan.
Prinsip kerja alat destilasi air energi surya adalah evaporasi dan
kondensasi. Akan terkontaminasi yang masuk akan menguap karena mendapat
kalor dari absorber, bagian yang menguap hanya air sedangkan bahan
kontaminasi yang terkandung di dalam air tertinggal di absorber. Uap akan
bergerak ke atas dan bersentuhan dengan didnding kaca, karena temperatur
bagian luar kaca lebih rendah dari temperatur bagian dalam maka uap akan

5

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

mengembun. Posisi kaca yang miring memudahkan embun mengalir dan jatuh
di saluran keluar air bersih.

Gambar 2.1. Skema alat destilasi energi surya yang umum

Gambar 2.1 Skema alat destilasi air energi surya yang umum

Kondensor pasif adalah suatu volume yang ditambahkan pada alat
destilasi energi surya. Sebagai contoh kondensor dapat berbentuk kotak
dengan perbandingan volume tertentu terhadap volume bak destilator. Tujuan
penambahan kondensor pasif pada alat destilator diharapkan meningkatkan
efisiensi alat destilasi air energi surya karena: (1) dapat mengefektifkan proses
pengembunan

(temperaturnya

dapat

diupayakan

rendah),

(2)

dapat

meningkatkan kapasitas pengembunan dikarenakan pengembunan terjadi di
kaca dan di kondensor pasif, (3) dapat mempercepat proses penguapan karena
sejumlah massa uap air di destilator berkurang sehingga proses penguapan
terjadi lebih cepat, (4) adanya kondensor energi panas dalam uap air dapat
digunakan untuk penguapan air pada tingkat berikutnya atau disimpan dalam
penyimpanan panas untuk proses destilasi air pada malam hari.

6

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Mekanisme perpindahan massa uap air dari bak air ke kaca penutup
pada alat destilasi air terjadi secara konveksi alami, purging, dan difusi.
Sebagian besar massa uap air berpindah secara konveksi alami dan sebagian
kecil yang berpindah secara purging dan difusi. Mekanisme perpindahan
massa uap air dari destilator ke dalam kondensor pasif pada alat destilasi air
energi surya dengan penambahan kondensor pasif terjadi secara purging dan
difusi. Sebagian besar massa uap air berpindah secara purging dan hanya
sebagian kecil yang berpindah secara difusi.

purging

Konveksi
alami

difusi

Destilasi

Gambar 2.2 Mekanisme perpindahan massa uap air pada destilator
tanpa kondensor

purging

Difusi
Dan
purging

difusi

Destilasi

Kondensor

Konveksi
alami

Difusi
Dan
purging

Kondensor

Gambar 2.3 Mekanisme perpindahan massa uap air pada destilator
dengan kondensor

7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Konveksi alami merupakan mekanisme berpindahnya massa uap air
disebabkan adanya perbedaan temperatur. Molekul air yang mempunyai
temperature lebih tinggi akan memliki energy kinetik lebih besar dan molekul
tersebut dapat lepas dari permukaan air (menguap). Purging merupakan
mekanisme berpindahnya massa uap air karena adanya perbedaan tekanan.
Uap air akan mengalir dari tempat bertekanan lebih tinggi ke tempat yang
bertekanan lebih rendah. Difusi adalah mekanisme berpindahnya massa uap
air yang disebabkan adanya perbedaan konsentrasi uap air. Uap air akan
mengalir dari tempat dengan konsentrasi uap lebih tinggi ke tempat dengan
konsentrasi uap lebih rendah.
Reflektor merupakan media atau materian yang memiliki nilai
reflektivitas lebih tinggi daripada absorbtivitasnya. Reflektor diharapkan
mampu memantulkan sejumlah energi surya yang datang. Tujuan penggunaan
reflektor pada destilasi air energi surya diharapkan mampu memaksimalkan
penyerapan energy surya oleh bak, sehingga proses penguapan berlangsung
lebih cepat

2.1 Persamaan yang Digunakan
Menurut Arismunandar (1995) efisiensi alat destilasi energi surya
didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah energi yang digunakan
dalam proses penguapan air dengan jumlah radiasi surya yang datang selama
waktu tertentu
,



8

(2.1)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

dengan:
Ac : luas alat destilasi, dt adalah lama waktu pemanasan (m2)
G : energi surya yang datang (W/m2)
hfg : panas laten air (kJ/kg)
mg : massa uap air (kg)

Massa uap air (mg) dapat diperkirakan dengan persamaan matematis berikut
(Arismunandar, 1995):

(
*

+



),
(

(2.2)
),

dengan
quap

: energi matahari yang digunakan proses penguapan (watt/m2)

qkonv

: energi matahari yang digunakan untuk konveksi (watt/m2)

Pw

: tekanan parsial uap air pada temperatur air (N/m2)

9

(2.3)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

parsial uap air pada temperature kaca penutup (N/m2)

Pc

: tekanan

Tw

: temperatur air (°C)

Tc

: temperature kaca penutup (°C)

Dari penelitian tentang mekanisme purging yang pernah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa besar perpindahan massa uap air dari destilator ke
kondensor pasif dengan mekanisme purging sebanding dengan perbandingan
antara volume kondensor pasif dengan jumlah volume kondensor pasif dan
destilator (Fath,1993):

,

(2.4)

2.3 Penelitian Terdahulu
Alat

destilasi

energi

surya

konvensional

umumnya

dapat

menghasilkan air bersih 2 liter per hari tiap satu satu meter persegi luasan
kolektor. Keuntungan alat destilasi energi surya adalah sebagai penjernih air
diantaranya

tidak

memerlukan

biaya

tinggi

dalam

pembuatannya,

pengoperasiannya dan perawatannya mudah (Kunze, 2001). Penelitian alat
destilasi air energi surya dengan menggunakan arang sebagai absorber
sekaligus sebagai sumbu menghasilkan efisiensi sebesar 15% di atas akan
destilasi jenis sumbu (Naim et. Al, 2002a). Penelitian alat destilasi air energi

10

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

surya dengan menggunakan air lilin paraffin dan minyak paraffin sebagai
penyimpan panas sehingga dapat bekerja siang dan malam hari. Penelitian ini
mampu menghasilkan air destilasi sebanyak 4,536 L/m2 dalam 6 jam atau
setara efisiensi 36,2% (Naim et. Al, 2002b). Aspal sebagai penyimpan panas
pada destilasi air energi surya dengan penambahan penyembur air
menghasilkan efisiensi 51% di siang hari dan kontribusi sebanyak 16% di
malam hari dari total air destilasi yang dihasilkan (Badran, 2007).

11

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Skema Alat Penelitian
Alat destilasi air energi surya pada penelitian ini terdiri dari dua
konfigurasi alat destilasi air energi surya sebagai berikut:
1. Alat destilasi konvensional tanpa menggunakan kondensor pasif
(Gambar 3.1)
2. Alat destilasi dengan menggunakan kondensor pasif terbuka pada
posisi di samping bak destilator (Gambar 3.3).

3.2 Variabel Yang Divariasikan
1. Konfigurasi alat destilasi
a) Alat destilasi konvensional tanpa menggunakan kondensor dan tanpa
penambahan reflektor (Gambar 3.1)
b) Alat destilasi konvensional dengan penambahan reflektor (Gambar
3.2)
c) Alat destilasi dengan penambahan kondensor pasif terbuka pada posisi
di samping bak destilator (Gambar 3.3)
d) Alat destilasi dengan penambahan kondensor pasif tertutup terpal
plastik pada posisi di samping bak destilator (Gambar 3.4)
e) Alat destilasi dengan penambahan kondensor pasif terbuka pada posisi
di samping bak destilator dan penambahan reflektor (Gambar 3.5)

12

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2.Ketinggian level air di dalam kotak destilator:
a) Ketinggian 10 mm (konfigurasi a,b,c,d,e)
b) Ketinggian 20 mm (konfigurasi a dan c)
c) Ketinggian 30 mm (konfigurasi a dan c)

3.3 Parameter Yang Diukur
1. Temperatur air (TW)
2. Temperatur kaca penutup (TC)
3. Temperatur kotak kondensor pasif (TK)
4. Jumlah massa air yang dihasilkan dari kotak destilasi (mD)
5. Jumlah massa air yang dihasilkan dari kotak kondensor (mK)
6. Energi surya yang datang (G)
7. Lama waktu pengambilan data (t)

Untuk pengukuran temperatur digunakan sensor suhu tipe TDS
(Dallas Semiconductor Temperature Sensor), dan untuk mengukur intensitas
energi surya yang datang digunakan solar cell meter yang sebelumnya sudah
di kalibrasi menggunakan alat Pyranometer. Kedua sensor tersebut dikopel
dengan microcontroller Arduino 1.5.2.

13

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Sensor
temperatur kaca

Sensor
temperatur air
Kaca penutup

Saluran masuk
air kontaminasi
Saluran air
destilasi
Tangki air
terkontaminasi
Tangki air
destilasi

Bak destilator

Indikator
tinggi air

Gambar 3.1 Skema alat destilasi konvensional tanpa menggunakan kondensor

Reflektor

Gambar 3.2 Skema alat destilasi konvensional dengan penambahan reflektor

14

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Kondensor pasif
Sensor temperatur
kotak kondensor
Sensor
temperatur air

Sensor
temperatur kaca
Aluminium
penutup

Kaca bening

Tangki air
destilasi

Gambar 3.3 Skema alat destilasi dengan menggunakan kondensor pasif pada
posisi di samping bak destilator

Kondensor tertutup
terpal plastik

Gambar 3.4 Skema alat destilasi dengan penambahan kondensor pasif tertutup
terpal plastik pada posisi di samping bak destilasi

15

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Reflektor

Gambar 3.5 Skema alat destilasi dengan penambahan kondensor pasif terbuka
pada posisi di belakang bak destilator dengan penambahan reflektor

(a) 10 mm

(b) 20 mm

(c) 30 mm

Gambar 3.6 Ketinggian air di dalam kotak destilator yang divariasikan

16

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3.4 Prosedur Penelitian
Secara rinci prosedur penelitian yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Penelitian diawali dengan penyiapan alat seperti Gambar 3.1 dan
Gambar 3.2
2. Kedua konfigurasi alat di panasi dengan energi surya secara
bersamaan.
3. Pengambilan data dilakukan kurang lebih 6 jam mulai dari pukul
08.00 sampai pukul 14.00 selama 6 hari untuk setiap variasi
konfigurasi alat dan ketinggian air dalam alat destilator.
4. Selama sistem melakukan perekaman data dengan menggunakan
microcontroller Arduino, dilakukan monitoring secara berkala. Jika
terjadi kendala pada sensor ketika melakukan pencatatan data, maka
akan segera dilakukan perbaikan
5. Data yang dicatat adalah temperatur air dalam kotak destilator (TW),
temperatur kaca penutup (TC), temperatur pada kotak kondensor pasif
(TCOND), ketinggian air destilasi yang dihasilkandari kotak destilator
pada alat destilasi konvensional (Lev1), ketinggian air destilasi yang
dihasilkan dari kotak destilator pada alat destilasi konvensional
dengan kondensor (Lev2),ketinggian air destilasi yang dihasilkan dari
kotak kondensor pasif (Lev3) dan radiasi energi surya yang datang
(G)

17

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian
Berikut ini adalah data keseluruhan hasil penelitian dari lima variasi,
yaitu:
1. Ketinggian air 30 mm di dalam kotak destilator pada alat destilasi
konvensional tanpa kondensor pasif dan pada alat destilasi dengan
kondensor pasif terbuka di posisi samping kanan kiri bak destilator
2. Ketinggian air 20 mm di dalam kotak destilator pada alat destilasi
konvensional tanpa kondensor pasif dan pada alat destilasi dengan
kondensor pasif terbuka di posisi samping kanan kiri bak destilator
3. Ketinggian air 10 mm di dalam kotak destilator pada alat destilasi
konvensional tanpa kondensor pasif dan pada alat destilasi dengan
kondensor pasif terbuka di posisi samping kanan kiri bak destilator
4. Ketinggian air 10 mm di dalam kotak destilator pada alat destilasi
konvensional tanpa kondensor pasif dan pada alat destilasi dengan
kondensor pasif dalam kondisi tertutup terpal plastik di posisi samping
kanan kiri bak destilator
5. Ketinggian air 10 mm di dalam kotak destilator pada alat destilasi
konvensional dengan penambahan reflektor tanpa kondensor pasif dan
pada alat destilasi dengan kondensor pasif di posisi belakang bak destilator
serta penambahan reflektor.

18

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Secara lengkap data dari lima variasi tersebut dapat dilihat secara berurutan pada
table 4.1 sampai 4.30 dengan keterangan sebagai berikut:

TC

= temperatur rata-rata kaca penutup

TW

= temperatur rata-rata air di dalam bak destilator

TCOND = temperatur rata-rata di dalam kotak kondensor
Lev1 = penambahan volume air rata-rata yang dihasilkan pada alat
destilasi konvensional
Lev2 = penambahan volume air rata-rata yang dihasilkan pada kotak
destilator pada alat destilasi dengan kondensor
Lev3 = penambahan volume air rata-rata yang dihasilkan pada kotak
kondensor pada alat destilasi dengan kondensor
G1

= rata-rata energi surya yang datang

19

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 4.1 Data pada variasi ketinggian air 30 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor pada hari
pertama
Konvensional
Jam
ke0
1
2
3
4
5
6

Menggunakan Kondensor

TC
(˚C)

TW
(˚C)

Lev1
(liter)

TC
(˚C)

TCOND
(˚C)

TW
(˚C)

Lev2
(liter)

Lev3
(liter)

40.55
44.77
47.44
47.32
44.67
42.18
37.98
Total

32.75
43.65
51.8
56.1
55.65
53.38
51.59

0
0.02
0.03
0.27
0.32
0.24
0.15
1.04

33.3
34.3
42.9
45.6
43.1
40.4
38.8

35.8
37
40.3
40.9
38.4
36
34.8
Total

40.2
44.1
52.5
57.4
57.5
54.8
54.1

0
0
0.22
0.35
0.07
0
0.28
0
0.13
0.25
0.21
0.02
0.24
0.07
1.84

G
(watt/m2)
663.40
675.44
668.83
784.25
544.90
293.16
320.29
564.324

Tabel 4.2 Data pada variasi ketinggian air 30 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor pada hari
kedua
Konvensional
Jam
ke0
1
2
3
4
5
6

Menggunakan Kondensor

TC
(˚C)

TW
(˚C)

Lev1
(liter)

TC
(˚C)

TCOND
(˚C)

TW
(˚C)

Lev2
(liter)

42
47.08
46.49
45.01
40.66
35.74
33.08
Total

31.12
41.03
49.9
52.01
51.47
47
42.82

0
0.11
0.07
0.06
0.15
0.22
0.16
0.78

46.5
47.5
48.7
43.6
40.0
35.5
32.3

40.5
42.8
42.2
39.6
36.5
33.8
33.8
Total

49.4
50.4
55.0
54.8
52.5
46.9
44.8

0
0
0.1
0.03
0.06
0
0.14
0
0.23
0.17
0.14
0.02
0.12
0.03
1.03

20

Lev3
(liter)

G
(watt/m2)
650.2
802.7
592.7
494.8
312.2
135
269.5
465.3

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 4.3 Data pada variasi ketinggian air 30 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor pada hari
ketiga
Konvensional
Jam
ke0
1
2
3
4
5
6

Menggunakan Kondensor

TC
(˚C)

TW
(˚C)

Lev1
(liter)

TC
(˚C)

TCOND
(˚C)

TW
(˚C)

Lev2
(liter)

Lev3
(liter)

26.5
29.9
32.9
33.7
34.2
35.5
34.1
Total

28.1
33.4
37.8
39.2
40.8
42.3
40.8

0
0.06
0.02
0.03
0.05
0.08
0.05
0.29

25.4
29.4
31.1
36.3
37.8
35.5
34.9

26.0
27.9
28.2
32.3
35.7
34.5
33.0
Total

25.6
33.5
37.7
39.3
41.0
42.4
40.0

0
0
0.02
0.04
0.05
0.08
0.09

0
0.07
0.08
0.09
0.09
0.11
0.13
0.21

G
(watt/m2)
3.3
209.6
183.5
270.2
227.9
168.2
221.1
183.3816

Tabel 4.4 Data pada variasi ketinggian air 30 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor pada hari
keempat
Konvensional
Jam
ke0
1
2
3
4
5
6

Menggunakan Kondensor

TC
(˚C)

TW
(˚C)

Lev1
(liter)

TC
(˚C)

TCOND
(˚C)

TW
(˚C)

Lev2
(liter)

Lev3
(liter)

38.1
37.3
42.4
43.3
42.2
43.8
43.3
Total

39.3
39
44.7
50.3
51.2
51.9
52.5

0
0.06
0.04
0.04
0.31
0.27
0.15
0.87

38.2
34.1
37.4
42.1
41.1
41.8
40.1

33.7
36.2
34.7
38.3
38.7
35.9
35.8
Total

42.4
40.4
46.0
52.3
54.3
51.6
53.1

0
0.21
0.13
0.11
0.21
0.22
0.37

0
0.07
0.02
0.01
0
0.01
0.01

21

1.37

G
(watt/m2)
155.32
162.67
256.82
535.88
510.03
400.61
371.47
341.83

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 4.5 Data pada variasi ketinggian air 30 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor pada hari
kelima
Konvensional
Jam
ke0
1
2
3
4
5
6

Menggunakan Kondensor

TC
(˚C)

TW
(˚C)

Lev1
(liter)

TC
(˚C)

TCOND
(˚C)

TW
(˚C)

Lev2
(liter)

Lev3
(liter)

31.6
31.1
35.2
34.7
35.5
35.1
34.3
Total

35.8
35.9
40.1
41.8
41.9
41.4
40.9

0
0.04
0.01
0.03
0.04
0.06
0.04
0.29

31.4
32.7
36.0
33.6
36.7
37.0
35.4

35.1
38.3
33.5
35.2
32.2
33.2
32.9
Total

42.3
43.2
43.6
46.7
46.5
44.4
42.1

0
0.1
0.12
0.04
0.01
0.06
0.14

0
0.13
0.01
0.01
0.01
0.06
0.02
0.71

G
(watt/m2)
236.02
522.80
325.52
493.57
390.44
272.46
195.61
348.0614

Tabel 4.6 Data pada variasi ketinggian air 30 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor pada hari
keenam
Konvensional
Jam
ke0
1
2
3
4
5
6

Menggunakan Kondensor

TC
(˚C)

TW
(˚C)

Lev1
(liter)

TC
(˚C)

TCOND
(˚C)

TW
(˚C)

Lev2
(liter)

Lev3
(liter)

36
40
35.9
36.1
34.6
33.1
30.5
Total

40.4
43.8
45.1
45.1
43.5
41.1
39

0
0.03
0.12
0.11
0.1
0.14
0.04
0.53

32.9
42.2
34
35.1
35.7
32
31.4

30.2
35.7
33.8
35.3
32.2
33.2
32.9
Total

39.2
42.4
44.6
46.7
46.5
44.4
42.1

0
0.35
0.05
0.02
0.07
0.17
0.04

0
0.08
0.02
0
0.05
0.05
0.05

22

0.94

G
(watt/m2)
258.6
648.4
381.1
510.4
390.4
272.5
195.6
379.5714

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 4.7 Data pada variasi ketinggian air 20 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor pada hari
pertama
Konvensional
Jam
ke0
1
2
3
4
5
6

Menggunakan Kondensor

TC
(˚C)

TW
(˚C)

Lev1
(liter)

TC
(˚C)

TCOND
(˚C)

TW
(˚C)

Lev2
(liter)

Lev3
(liter)

36.8
35.3
39.6
40.6
37.7
36.4
33.8
Total

40.9
38.7
42.8
44.9
44.9
42.5
40.2

0
0.04
0.01
0.02
0.01
0.09
0.12
0.29

35.2
34.0
33.7
37.5
38.3
35.8
35.5

32.1
34.3
31.3
35.9
36.6
34.9
34.1
Total

37.7
39.1
37.6
41.0
42.9
43.5
42.1

0
0.04
0.03
0.03
0.03
0.08
0.11

0
0
0
0
0
0
0
0.32

G
(watt/m2)
109.51
102.89
161.26
240.60
265.66
136.73
231.02
178.238

Tabel 4.8 Data pada variasi ketinggian air 20 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor pada hari
kedua
Konvensional
Jam
ke0
1
2
3
4
5
6

Menggunakan Kondensor

TC
(˚C)

TW
(˚C)

Lev1
(liter)

TC
(˚C)

TCOND
(˚C)

TW
(˚C)

Lev2
(liter)

Lev3
(liter)

43.5
44.3
43.2
33.4
35.7
36.1
32.8
Total

47.9
44.6
46
39.9
44.3
43.4
39.8

0
0.09
0.02
0.2
0.01
0.07
0.04
0.43

33.3
34.9
39.1
37.1
35.8
31.5
37.6

32.5
34.1
38.5
34.3
35.5
30.1
35.6
Total

34.5
35.5
43.9
43.0
42.9
39.4
42.3

0
0.03
0.02
0.04
0
0.14
0.02

0
0.01
0.01
0.01
0
0.02
0.01

23

0.32

G
(watt/m2)
228.98
268.19
276.98
88.62
181.40
0.00
318.73
194.699

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 4.9 Data pada variasi ketinggian air 20 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor pada hari
ketiga
Konvensional
Jam
ke0
1
2
3
4
5
6

Menggunakan Kondensor

TC
(˚C)

TW
(˚C)

Lev1
(liter)

TC
(˚C)

TCOND
(˚C)

TW
(˚C)

Lev2
(liter)

Lev3
(liter)

30.9
39.2
45.3
51.1
54.9
54.8
45
Total

28.9
35.9
47.2
54.9
62.9
64.8
57.2

0
0.63
0
0.07
0.14
0.13
0.2
1.16

32.2
31.6
43.0
49.3
51.2
51.0
47.7

38.1
39.1
39.6
42.7
45.4
46.5
36.8
Total

38.6
40.8
47.6
55.9
61.6
63.6
58.4

0
0.09
0.14
0.11
0.38
0.36
0.14

0
0.04
0.03
0.01
0.12
0.16
0.07
1.65

G
(watt/m2)
274.36
326.33
482.39
723.94
635.24
552.68
170.34
452.183

Tabel 4.10 Data pada variasi ketinggian air 20 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor pada
hari keempat
Konvensional
Jam
ke0
1
2
3
4
5
6

Menggunakan Kondensor

TC
(˚C)

TW
(˚C)

Lev1
(liter)

TC
(˚C)

TCOND
(˚C)

TW
(˚C)

Lev2
(liter)

Lev3
(liter)

48
52.5
58.8
62
60.8
58.9
46.7
Total

46.8
58.8
66.2
70
71.5
68
60.4

0
0.12
0.26
0.35
0.38
0.35
0.42
1.88

36.6
48.8
55.2
54.6
57.7
54.5
44.4

36.4
41.6
44.1
47.0
48.9
48.8
41.4
Total

37.31
57.64
66.00
64.94
69.65
67.30
59.22

0
0.1
0.05
0.36
0.43
0.48
0.35

0
0.05
0.07
0.08
0.18
0.24
0.06

24

2.45

G
(watt/m2)
281.12
834.90
746.36
789.74
884.34
506.41
450.54
641.9174

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 4.11 Data pada variasi ketinggian air 20 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor pada
hari kelima
Konvensional
Jam
ke0
1
2
3
4
5
6

Menggunakan Kondensor

TC
(˚C)

TW
(˚C)

Lev1
(liter)

TC
(˚C)

TCOND
(˚C)

TW
(˚C)

Lev2
(liter)

Lev3
(liter)

40.5
44.9
47.5
44.2
41.8
42.8
39.8
Total

42.2
49.6
54.2
52.1
49.4
49.5
47.9

0
0.06
0.14
0.21
0.19
0.16
0.09
0.86

32.4
33.7
37.2
40.4
41.4
39.5
37.4

31.3
33.7
36.2
39.0
41.1
38.8
37.5
Total

33.4
34.6
39.1
45.1
49.9
49.6
48.1

0
0.04
0.34
0.11
0.03
0.09
0.02

0
0.03
0.01
0.01
0
0
0.01
0.7

G
(watt/m2)
219.26
276.98
472.78
538.55
515.38
359.70
294.88
382.5044

Tabel 4.12 Data pada variasi ketinggian air 20 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor pada
hari keenam
Konvensional
Jam
ke0
1
2
3
4
5
6

Menggunakan Kondensor

TC
(˚C)

TW
(˚C)

Lev1
(liter)

TC
(˚C)

TCOND
(˚C)

TW
(˚C)

Lev2
(liter)

Lev3
(liter)

43.5
51.6
53.5
59.3
56.5
42.9
36
Total

39.9
53.3
61
67.1
68.2
54.5
44.6

0
0.04
0.18
0.28
0.35
0.3
0.15
1.3

40.2
42.5
44.1
45.7
49.6
44.8
38.8

39.6
41.3
42.2
43.7
46.7
46.2
37.8
Total

45.2
47.3
48.1
55.0
60.9
62.6
54.0

0
0.06
0.47
0.05
0.1
0.14
0.19

0
0.02
0.01
0.02
0.01
0.05
0.2

25

1.32

G
(watt/m2)
676.72
704.83
726.15
693.90
829.14
390.30
82.92
586.28

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 4.13 Data pada variasi ketinggian air 10 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor pada
hari pertama
Konvensional
Jam
ke0
1
2
3
4
5
6

Menggunakan Kondensor

TC
(˚C)

TW
(˚C)

Lev1
(liter)

TC
(˚C)

TCOND
(˚C)

TW
(˚C)

Lev2
(liter)

Lev3
(liter)

55.2
55.2
57.9
65.1
52
39.5
31.9
Total

64.2
65.4
61.5
56.4
52.1
43
34.5

0
0.31
0.29
0.02
0.07
0.19
0.07
0.94

55.4
54.9
57.5
64.4
51.8
42.3
36.5

37.4
42.1
44.5
45.4
44.4
44.2
39.8
Total

62.8
64.9
63.9
53.8
59.8
48.7
42.5

0
0.12
0.16
0.17
0.59
0.08
0.04

0
0.28
0.03
0.13
0.25
0.07
0.05
1.97

G
(watt/m2)
643.12
711.26
772.97
662.91
206.12
0.00
0.00
428.0552

Tabel 4.14 Data pada variasi ketinggian air 10 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor pada
hari kedua
Konvensional
Jam
ke0
1
2
3
4
5
6

Menggunakan Kondensor

TC
(˚C)

TW
(˚C)

Lev1
(liter)

TC
(˚C)

TCOND
(˚C)

TW
(˚C)

Lev2
(liter)

Lev3
(liter)

39.4
34
34
36.6
40.8
36.4
32.2
Total

45.1
37.7
32.9
41.6
48.4
44.6
37.9

0
0.11
0.02
0.04
0.01
0.2
0.11
0.49

37.2
36.2
31.2
35.7
41.5
36.9
39.1

32.8
34.8
30.0
27.9
34.2
36.3
35.3
Total

44.6
40.4
36.6
39.8
49.4
43.8
44.8

0
0.03
0.28
0.05
0.04
0.02
0.02

0
0.03
0
0
0.01
0.01
0.02

26

0.5

G
(watt/m2)
51.84
134.80
8.54
0.00
325.63
404.84
106.06
147.3864

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 4.15 Data pada variasi ketinggian air 10 mm di dalam kotak destilasi
konvensional tanpa kondensor dan menggunakan kondensor pada
hari ketiga
Konvensional
Jam
ke0
1
2
3
4
5
6

Menggunakan Kondensor

TC
(˚C)

TW
(˚C)

Lev1
(liter)

TC
(˚C)

TCOND
(˚C)

TW
(˚C)

Lev2
(liter)

Lev3
(liter)

52.7
56.3
45.8
39.9
35.2
31.2
28.1
Total

60.0
66.8
54.7
46.9
38.0
32.7
29.0

0
0.3