MAKERSPACE DAN GALERI DI BANDUNG - Unika Repository

LAMPIRAN Keselamatan Kerja Kayu

  Penerapan Keselamatan Kerja pada Pelaksanaan Pekerjaan

Kecelakaan adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan.

  

Tak terduga, karena di belakang peristiwa itu tidak terdapat unsur

kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan. Maka dari itu,

peristiwa sabotase atau tindakan kriminal di luar ruang lingkup

kecelakaan yang sebenarnya.

  Perlindungan Kecelakaan pada Tempat Kerja merupakan

salah satu aspek penting pada suatu pelaksanaan pekerjaan yang

harus selalu diupayakan dan dijaga oleh semua pihak agar

keselamatan kerja terjamin.

  Perlindungan kecelakaan pada tempat kerja meliputi beberapa hal sebagai berikut:

  1. Perlindungan Kecelakaan terhadap Operator/Teknisi Alat untuk perlindungan kecelakaan terhadap Operator/Teknisi pada industri atau perusahaan biasa disebut Alat Pelindung Diri (APD) yang secara standar terdiri dari:

a. Sepatu Kerja (Safety Shoes), berfungsi melindungi jari-jari dan

kaki dari benda tajam dan kejatuhan benda berat. Juga berfungsi

sebagai alas kaki saat kita bekerja.

  209 b. Pelindung Telinga bisa berbentuk menutup seluruh daun telinga

atau hanya menutup lubang telinga, berfungsi untuk mengurangi

suara bising dari mesin-mesin perkayuan yang terdengar oleh telinga kita.

  c. Masker Hidung ada yang hanya untuk debu atau partikel-partikel lembut dan untuk uap kimia. Masker Hidung tersebut berfungsi untuk menghalangi masuknya debu gergajian kayu atau uap bahan kimia finishing kayu ke dalam pernafasan kita.

  d. Kaos Tangan dari bahan kulit dikombinasikan dengan kain tebal yang berfungsi melindungi jari-jari dan telapak tangan kita pada saat mengangkat atau membawa beban berat.

  e. Kaca Mata Pengaman terbuat dari plastik yang menutup seluruh mata dan sekitarnya atau bentuk seperti kacamata biasa yang sisi sampingnya ada plastik pelindungnya dan kacanya bisa berwarna gelap atau terang.

  

2. Perlindungan Kecelakaan terhadap Mesin dan Alat kerja Perlindungan Kecelakaan terhadap Mesin dan Alat Kerja bisa menjadi satu kesatuan alat yang dipasang pada mesin. Fungsi 210 pelindung tersebut selain melindungi mesin juga melindungi benda kerja dari kecelakaan yang mungkin terjadi, sekaligus melindungi Operator/Teknisi yang mengoperasikan mesin tersebut.

  Perlindungan Kecelakaan terhadap Benda Kerja bisa menjadi satu kesatuan dengan perlindungan terhadap mesin dan alat kerja karena keselamatan terhadap benda kerja sangat terkait dengan perlindungan kecelakaan terhadap mesin dan alat kerja serta tata-cara dan proses kerja yang aman.

  211

  4. Perlindungan Kecelakaan terhadap Tempat/Lingkungan Kerja Supaya terhindar dari kecelakaan yang diakibatkan oleh keadaan tempat/lingkungan kerja, maka bahaya- bahaya yang terdapat di sekitar tempat kerja perlu dikenal dan dan diidentifikasi terlebih dahulu. Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguangangguan terhadap badan atau jiwa. Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan.

  a. Suhu dan kelembaban udara Setiap mesin menimbulkan panas. Debu, kelembaban udara, dan pencemar udara serta tubuh manusia sendiri adalah sumber ketidaknyamanan di lingkungan kerja

disamping panasnya udara. Sinar matahari yang

berhasil masuk ke ruang kerja meningkatkan suhu yang ada. Oleh sebab itu, perlu kiranya diadakan alat pengendalian suhu, debu, dan bau di setiap tempat kerja. Pengendali suhu yang relatif murah adalah AC Central yang dapat disalurkan ke seluruh ruang kerja termasuk bengkel. Guna mengalirkan udara yang telah disejukkan, exchaust fans perlu dipasang di sudut-sudut tertentu. Udara yang nyaman dan mengalir mengurangi bakteri dan hawa bau dari udara.

  212 b. Kebersihan udara Kebersihan udara pada lingkungan kerja sangat mempengaruhi kesehatan pekerja. Oleh sebab itu perlu ditempuh cara-cara menjaganya, baik secara alami maupun buatan. Untuk menjaga kebersihan udara secara alami, antara lain dapat di tanam pohon perindang di areal sekitar tempat kerja. Sedangkan untuk menjaga kebersihan udara secara buatan, seperti pada ruang mesin perkayuan dapat dipasang penyedot debu (blower) secara terpusat.

  c. Penerangan dan kuat cahaya Penerangan dan kuat cahaya pada tempat kerja sebaiknya mencukupi untuk melaksanakan aktivita pekerjaan. Faktor penting yang mempengaruhi hal tersebut adalah warna cat, lampu, dan alat penerangan.

  d. Kekuatan bunyi Kekuatan bunyi yang mempunyai kebisingan di atas batas normal (85 db= decibel adalah satuan kepekakan suara) dapat mempengaruhi kemerosotan syaraf dan keletihan mental. Maka dari itu diupayakan pengendalian atas kebisingan dan getaran melalui hal- hal berikut ini:

  213 a. Bagian-bagian bergerak dari seluruh mesin, perlengkapan, dan peralatan harus senantiasa diberi minyak pelumas.

  b. Cegah penggunaan mesin yang menimbulkan kebisingan di atas 95 db.

  c. Pergunakan peredam getaran seperti akustik, karet, dan barang lain yang sejenis.

  d. Sumber-sumber getaran harus diisolasi.

  e. Dinding dan langit-langit sedapat mungkin dilapisi dengan bahan akustik.

  f. Gunakan alat penyumbat telinga pada tempat yang mempunyai kebisingan di atas 95 db e. Cara kerja dan proses kerja Untuk mencegah kecelakaan di tempat kerja maka harus selalu menerapkan standard operational procedure yang ditentukan sehingga cara dan proses kerja selalu memenuhi standar. Untuk itu sebelum mulai bekerja harus direncanakan lebih dulu tata-cara dan proses kerja yang efektif dan aman.

  214

  215

  Filename: Kinandi_Karisna_Makerspace_dan_Galeri_di_Bandung.docx Date: 2017-09-24 23:09 UTC Results of plagiarism analysis from 2017-09-24 23:19 UTC 4099 matches from 129 sources, of which 1 are online sources.

  PlagLevel: 7.3% /82.3%

  [0] (687 matches, 0.0%82.0%) from

  [1] (49 matches, 1.8% /3.2%) from [2] (47 matches, 1.8% /3.1%) from [3] (42 matches, 1.4% /2.7%) from

  (+ 3 documents with identical matches) [7] (38 matches, 2.0% /2.6%) from [8] (34 matches, 2.6% /2.8%) from

  (+ 1 documents with identical matches) [10] (41 matches, 1.8% /2.4%) from [11] (38 matches, 1.2% /2.3%) from

  (+ 1 documents with identical matches) [13] (32 matches, 1.8% /2.3%) from

  (+ 2 documents with identical matches) [16] (40 matches, 1.2% /2.2%) from [17] (38 matches, 1.2% /2.2%) from [18] (34 matches, 1.6% /2.0%) from [19] (38 matches, 1.1% /2.0%) from [20] (28 matches, 1.0% /2.0%) from [21] (24 matches, 1.5% /1.9%) from [22] (34 matches, 1.2% /1.8%) from [23] (36 matches, 1.2% /1.8%) from [24] (36 matches, 1.4% /1.8%) from [25] (28 matches, 1.4% /1.9%) from [26] (32 matches, 0.8% /2.0%) from [27] (33 matches, 1.3% /1.8%) from

  (+ 1 documents with identical matches) [29] (34 matches, 1.3% /1.7%) from

  (+ 1 documents with identical matches) [31] (31 matches, 0.8% /1.7%) from [32] (22 matches, 1.4% /1.7%) from [33] (31 matches, 1.2% /1.7%) from [34] (32 matches, 1.3% /1.7%) from [35] (30 matches, 1.2% /1.6%) from

  (+ 3 documents with identical matches) [39] (30 matches, 1.2% /1.6%) from

  (+ 1 documents with identical matches) [41] (26 matches, 1.2% /1.6%) from [42] (32 matches, 1.2% /1.6%) from [43] (32 matches, 1.0% /1.5%) from [44] (31 matches, 1.2% /1.6%) from

  [46] (34 matches, 1.0% /1.5%) from (+ 1 documents with identical matches)

  [48] (23 matches, 1.0% /1.7%) from [49] (26 matches, 1.1% /1.5%) from

  (+ 1 documents with identical matches) [51] (32 matches, 1.0% /1.5%) from [52] (26 matches, 1.2% /1.5%) from

  (+ 1 documents with identical matches) [54] (17 matches, 1.3% /1.6%) from [55] (33 matches, 0.9% /1.4%) from [56] (26 matches, 1.0% /1.4%) from [57] (26 matches, 0.8% /1.7%) from [58] (24 matches, 1.1% /1.5%) from [59] (21 matches, 1.2% /1.5%) from [60] (24 matches, 1.1% /1.5%) from [61] (23 matches, 0.8% /1.5%) from

  (+ 2 documents with identical matches) [64] (21 matches, 1.2% /1.5%) from [65] (24 matches, 0.8% /1.6%) from [66] (22 matches, 1.1% /1.4%) from

  (+ 2 documents with identical matches) [69] (26 matches, 1.0% /1.5%) from [70] (30 matches, 0.8% /1.5%) from

  (+ 1 documents with identical matches) [72] (31 matches, 0.9% /1.3%) from [73] (20 matches, 1.2% /1.4%) from [74] (25 matches, 1.0% /1.4%) from [75] (28 matches, 0.9% /1.5%) from [76] (24 matches, 1.0% /1.3%) from [77] (22 matches, 0.6% /1.4%) from [78] (18 matches, 0.7% /1.5%) from

  (+ 1 documents with identical matches) [80] (23 matches, 0.9% /1.3%) from [81] (25 matches, 0.9% /1.3%) from [82] (15 matches, 1.3% /1.4%) from [83] (21 matches, 0.9% /1.3%) from [84] (23 matches, 0.6% /1.4%) from [85] (18 matches, 1.2% /1.3%) from

  (+ 1 documents with identical matches) [87] (19 matches, 1.0% /1.3%) from [88] (28 matches, 0.7% /1.2%) from [89] (28 matches, 0.7% /1.2%) from

  (+ 1 documents with identical matches) [91] (26 matches, 0.9% /1.3%) from

  (+ 1 documents with identical matches) [93] (26 matches, 0.9% /1.3%) from [94] (23 matches, 0.9% /1.2%) from [95] (25 matches, 0.8% /1.2%) from

  [96] (27 matches, 0.7% /1.2%) from your PlagScan document "DISTYA_PRAD...TEN_SEMARANG.docx" dated 2017-09-22 [97] (14 matches, 1.0% /1.3%) from [98] (20 matches, 0.9% /1.2%) from [99] (17 matches, 0.9% /1.2%) from [100] (17 matches, 1.1% /1.2%) from [101] (22 matches, 0.9% /1.2%) from [102] (29 matches, 0.6% /1.1%) from [103] (15 matches, 0.9% /1.2%) from [104] (22 matches, 0.9% /1.1%) from

  (+ 1 documents with identical matches) [106] (17 matches, 0.9% /1.2%) from

  (+ 1 documents with identical matches) [108] (25 matches, 0.7% /1.0%) from [109] (21 matches, 0.9% /1.2%) from [110] (18 matches, 0.8% /1.1%) from [111] (24 matches, 0.5% /1.0%) from [112] (18 matches, 0.8% /1.0%) from [113] (23 matches, 0.7% /1.1%) from [114] (21 matches, 0.8% /1.1%) from [115] (19 matches, 0.9% /1.1%) from

  (+ 1 documents with identical matches) [117] (15 matches, 0.6% /1.2%) from

  (+ 1 documents with identical matches) [119] (24 matches, 0.5% /1.0%) from [120] (20 matches, 0.9% /1.1%) from [121] (16 matches, 0.0% /1.1%) from [122] (21 matches, 0.7% /1.0%) from [123] (21 matches, 0.7% /1.1%) from [124] (13 matches, 0.9% /1.0%) from [125] (19 matches, 0.9% /1.1%) from [126] (22 matches, 0.7% /0.9%) from [127] (21 matches, 0.6% /1.0%) from [128] (23 matches, 0.5% /0.9%) from

  Settings

  Sensitivity: Medium Bibliography: Consider text Citation detection: Reduce PlagLevel Whitelist: --

Analyzed document

  =====================1/104====================== KELOMPOK A

  Periode LXXII, Semester Gasal , Tahun 2017/2018 LANDASAN TEORI DAN PROGRAM MAKERSPACE DAN GALERI DI BANDUNG Tema Desain Arsitektur Art Deco Fokus Kajian Optimalisasi Sirkulasi Ruang Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Arsitektur Disusun oleh : Karisna Kinandi NIM : 13.11.0127 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Ant Ardiyanto, MT. NIDN : 0629056301 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA September 2017 =====================2/104====================== ii Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat Nya sehingga Landasan Teori dan Program Proyek Akhir Arsitektrur 72 dapat terselesaikan. Landasan Teori dan Program yang berjudul Makerspace dan Galeri di Bandung ini merupakan persyaratan kelengkapan untuk Proyek Akhir Arsitektur 72, Fakultas Arsitektur dan Desain Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Penyusunan proposal Landasan Teori dan Program ini dibuat berkait dukungan dan bantuan berbagai pihak yang terkait. Penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. MD. Nestri Kiswari, ST.Msc.. selaku ketua program studi arsitektur.

  2. Ir. Fx. Bambang Suskiyatno, MT. selaku koordinator Proyek Akhir

  3. Dr. Ir. Ant. Ardiyanto, MT. , selaku dosen pembimbing Proyek Akhir Arsitektur 72

  4. Dosen Penguji yang mereview dengan baik dan memberi masukan untuk menyempurnakan materi.

  5. Keluarga dan kerabat yang mendukung dalam pembuatan laporan LTP

  6. Narasumber dan penyedia data yang menyediakan kebutuhan informasi sebagai dasar penyusunan laporan LTP.

  =====================3/104====================== iii Dengan disusunnya Landasan Teori dan Program ini dapat memberikan gambaran mengenai Proyek Akhir Arsitektur yang Makerspace dan Galeri di Bandung. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

  Semarang, 24 September 2017 Karisna Kinandi =====================4/104====================== iii DAFTAR ISI PRAKATA ............................................................................................................. 1 DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix DAFTAR BAGAN ............................................................................................... xi

  BAB I .................................................................................................................... 12 PENDAHULUAN ................................................................................................ 12

  1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 12

  1.1.1 Gagasan Awal ................................................................................. 12

  1.1.2 Ketertarikan ..................................................................................... 14

  1.1.3 Kepentingan ................................................................................... 15

  1.1.4 Kebutuhan ........................................................................................ 15

  1.1.5 Keterkaitan ....................................................................................... 16

  1.2.1 Tujuan ................................................................................................ 16

  1.2.2 Sasaran ............................................................................................. 17

  1.3 Lingkup Pembahasan ........................................................................... 18

  1.4 Metoda Pembahasan ............................................................................. 18

  1.4.1 Metoda Pengumpulan Data ......................................................... 18

  1.4.2 Metoda Penyusunan dan Analisa .............................................. 20

  1.4.3 Metoda Pemrograman Arsitektur ............................................... 21

  1.4.4 Metoda Perancangan Arsitektur ................................................ 21

  1.5 Sistematika Pembahasan .................................................................... 22

  BAB II ................................................................................................................... 24 TINJAUAN PROYEK ........................................................................................ 24

  2.1 Tinjauan Umum ...................................................................................... 24

  2.1.1 Gambaran Umum ........................................................................... 24

  2.1.2 Latar Belakang – Perkembangan – Trend .............................. 26

  2.1.3 Sasaran yang akan dicapai .......................................................... 27

  2.2 Tinjauan Khusus .................................................................................... 28

  2.2.1 Terminologi ...................................................................................... 28

  2.2.2 Kegiatan ............................................................................................ 30 =====================5/104====================== iv

  2.2.3 Spesifikasi dan Persyaratan ........................................................ 38

  2.2.4 Deskripsi Konteks Kota Bandung .............................................. 42

  2.2.5 Studi Banding / Komparasi Kasus Proyek Sejenis ............... 46

  2.2.5 Permasalahan Desain .................................................................... 51

  2.3 Kesimpulan Batasan dan Anggapan ................................................ 52

  2.3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 52

  2.3.2 Batasan ............................................................................................. 52

  2.3.3 Anggapan ......................................................................................... 53

  BAB III .................................................................................................................. 54 ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR ............................... 54

  3.1 ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR .......................................... 54

  3.1.1 Studi Aktifitas .................................................................................. 54

  3.2 ANALISA PENDEKATAN SISTEM BANGUNAN ............................. 68

  3.2.1 Studi Sistem Struktur dan Enclosure ....................................... 68

  3.2.3 Studi Sistem Utilitas ..................................................................... 70

  3.2.4Studi Pemanfaatan Teknologi ...................................................... 74

  3.3 ANALISA KONTEKS LINGKUNGAN .................................................. 75

  3.3.1 Lokasi ................................................................................................ 75

  3.3.2 Analisa Pemilihan Tapak .............................................................. 75

  BAB IV ................................................................................................................. 78

  4.1 Konsep Program .................................................................................... 78

  4.1.1 Citra Arsitektural ............................................................................ 78

  4.1.2 Aspek Fungsi .................................................................................. 78

  4.1.3 Aspek Teknologi ............................................................................. 79

  4.2 Tujuan, Faktor Penentu, Faktor Persyaratan Perancangan ....... 79

  4.2.2 Faktor Penentu Perancangan ..................................................... 79

  4.2.3 Faktor Persyaratan Perancangan .............................................. 81

  4.3 PROGRAM ARSITEKTUR .................................................................... 83

  4.3.1 Program Kegiatan .......................................................................... 83

  4.3.2 Program Sistem Struktur ............................................................. 85

  4.3.3 Program Sistem Utilitas ................................................................ 85

  4.3.4 Program Lokasi dan Tapak .......................................................... 88 =====================6/104====================== v

  BAB V .................................................................................................................. 90 KAJIAN TEORI .................................................................................................. 90

  5.1 Kajian Teori Tema Desain Arsitektur Art Deco.............................. 90

  5.1.1 Uraian Interpretasi dan Elaborasi Teori Penekanan Desain ....................................................................................................................... 90

  5.1.2 Studi Preseden .............................................................................. 94

  5.1.3 Kemungkinan Penerapan ............................................................ 96

  5.2 Kajian Teori Permasalahan Dominan ............................................... 96

  5.2.1 Uraian Interpretasi dan Elaborasi Teori Penekanan Desain ....................................................................................................................... 96

  5.2.2 Studi Preseden .............................................................................. 99

  5.2.3 Kemungkinan Penerapan .......................................................... 100 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 102

  =====================7/104====================== vi DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1 Mesin Gergaji (Table saw) ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

  Gambar 2. 2 Mesin gergaji pita .................. Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 3 Mesin bubut ............................ Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 4 Mesin Jointer .......................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 5 Mesin Bor ( Drilling machine) .............. Fehler! Textmarke nicht definiert.

  Gambar 2. 6 Mesin router ........................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 7 Mesin laser cutting ................ Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 8 Mesin laser cutting mini ........ Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 9 Mesin CNC router ................. Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 10 Mesin CNC router mini ....... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 11 Mesin ekstraktor debu ....... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 12 Mesin jahit ............................ Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 13 Mesin obras ......................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 14 Gawangan ............................ Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 15 Mesin press sablon ............. Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 16 Rak kelos .............................. Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 17 Alat tenun bukan mesin ..... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 18 Alat tenun mesin ................. Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 19 3D printer .............................. Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 20 Kayu mahoni ........................ Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 21 Kayu pinus ........................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 22 Macam-macam kain ........... Fehler! Textmarke nicht definiert. definiert. Gambar 2. 24 Suasana area workshop .... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 25 Area mesin metal ................ Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 26 Ruang jahit ........................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 27 Ruang Jahit dan desain ..... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 28 Ruang mesin kayu .............. Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 29 Ruang pamer ....................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 30 Lab fashion .......................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 31 Area inkubasi animasi ........ Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 32 Lab Craft ............................... Fehler! Textmarke nicht definiert.

  Gambar 3. 1 Set area kerja tangan ........... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 2 Area kerja tangan .................. Fehler! Textmarke nicht definiert.

  Gambar 3. 4 Alat pelindung telinga ........... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 5 Pondasi batu belah ............... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 6 Pondasi footplate .................. Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 7 Pondasi tiang pancang ......... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 8 Pondasi borepile .................... Fehler! Textmarke nicht definiert. =====================8/104====================== vii Gambar 3. 9 Struktur rangka ...................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 10 Struktur rangka beton ......... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 11 Plat lantai beton .................. Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 12 Space frame ........................ Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 13 Baja konvensional ............... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 14 Baja ringan ........................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 15 Bata ringan ........................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 16 Dinding kaca ........................ Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 17 Aluminium composit panel Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 18 Kalsiboard ............................ Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 19 Lantai keramik ..................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 20 Lantai Granit ........................ Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 21 Lantai parquet ...................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 22 Floor Hardener .................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 23 Gypsumboard ...................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 24 Dak beton ............................. Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 25 Skylight tempered glass ..... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 26 Cross ventilation .................. Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 27 AC split ................................. Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 28 AC floor standing ................ Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 29 AC central ............................ Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 30 Exhaust fan .......................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 31 Lampu SL ............................. Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 32 Lampu LED .......................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 33 Escalator .............................. Fehler! Textmarke nicht definiert.

  Gambar 3. 35 Hydrant ................................. Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 36 Sprinkler ............................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 37 Fire alarm ............................. Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 38 Tangga darurat .................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 39 Secondary skin .................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 40 Solar photovoltaic ............... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 41 Peta kecamatan Batununggal ........... Fehler! Textmarke nicht definiert.

  Gambar 3. 42 Alternatif tapak 1 ................. Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 43 Alternatif tapak 2 ................. Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 44 Alternatif tapak 3 ................. Fehler! Textmarke nicht definiert.

  Gambar 4. 1 Peta tapak .............................. Fehler! Textmarke nicht definiert.

  Gambar 4. 3 Foto tapak 2 ........................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 4. 4 Foto tapak 3 ........................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 4. 5 Foto tapak 4 ........................... Fehler! Textmarke nicht definiert.

  Gambar 5. 1 Floral deco .............................. Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 2 Karakter Streamline Deco .... Fehler! Textmarke nicht definiert. =====================9/104====================== viii Gambar 5. 3 Streamline Deco .................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 4 Zig zag deco building ............ Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 5 Villa Isola ................................ Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 6 Hotel Savoy Homan .............. Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 7 Hotel Savoy Homan .............. Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 8 Melewati ruang ...................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 9 Menembus ruang .................. Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 10 Berakhir dalam ruang ......... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 11 Linear .................................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 12 Radial .................................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 13 Spiral ..................................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 14 Grid ........................................ Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 15 Jaringan ................................ Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 16 Indoestri koridor .................. Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 17 Indoestri workshop .............. Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 18 Denah Lt. 1 Indoestri .......... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 19 Denah Lt. 2 Indoestri .......... Fehler! Textmarke nicht definiert.

  =====================10/104====================== ix DAFTAR TABEL

  definiert. Tabel 1. 2 Jumlah industri besar sedang menurut subsector ............. Fehler! Textmarke nicht definiert.

  Tabel 1. 3 Jumlah industri besar sedang kabupaten-kotaFehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 2. 1 Sarana fasilitas utama .............. Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 2. 2 Sarana fasilitas penunjang ....... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 2. 3 Sarana fasilitas pengelola ........ Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 2. 4 Sarana fasilitas servis ............... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 2. 5 Peralatan mesin kayu ............... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 2. 6 Peralatan mesin jahit ................ Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 2. 7 Peralatan ruang multimedia ..... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 2. 8 Alat kerja tangan ........................ Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 1 Pengelompokan aktifitas utama .............. Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 2 Pengelompokan aktifitas penunjang ...... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 3 Pengelompokan aktifitas pengelola ........ Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 4 Pengelompokan aktifitas servis ............... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 5 Waktu operasional ..................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 6 Jumlah pengelola ...................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 7 jumlah pengunjung nuART space .. Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 8 Kebutuhan ruang ....................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 9 Sifat ruang utama ...................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 10 Sifat ruang penunjang ............ Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 11 Sifat ruang pengelola .............. Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 12 Sifat ruang servis ..................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 13 Persyaratan ruang ................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 14 Studi ruang kerja tangan ........ Fehler! Textmarke nicht definiert. definiert. Tabel 3. 16 Studi ruang khusus workshop tekstil .... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 17 Studi ruang jahit ....................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 18 Studi ruang batik ...................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 19 Studi ruang cuci jemur batik .. Fehler! Textmarke nicht definiert. =====================11/104====================== x Tabel 3. 20 Studi ruang sablon .................. Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 21 Studi ruang tenun .................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 22 Besaran ruang utama ............. Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 23 Besaran ruang penunjang ...... Fehler! Textmarke nicht definiert.

  Tabel 3. 25 Besaran ruang pelayanan ...... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 26 Parkir pengelola ....................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 27 Parkir pengunjung ................... Fehler! Textmarke nicht definiert.

  Tabel 4. 1 Fasilitas utama ........................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 4. 2 Fasilitas penunjang ................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 4. 3 Fasilitas pengelola ..................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 4. 4 Fasilitas pelayanan ( servis) .... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 4. 5 Luas bangunan .......................... Fehler! Textmarke nicht definiert.

  =====================12/104====================== xi DAFTAR BAGAN Bagan 2. 1 Struktur organisasi pengelola Fehler! Textmarke nicht definiert.

  Bagan 2. 2 Struktur organisasi pengunjung ............. Fehler! Textmarke nicht definiert. Bagan 3. 1 Pola aktifitas datang umum ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Bagan 3. 2 Pola aktivitas pergi umum ..... Fehler! Textmarke nicht definiert. Bagan 3. 3 Pola aktifutas pengunjung ..... Fehler! Textmarke nicht definiert. Bagan 3. 4 Pola aktifitas pengelola 1 ....... Fehler! Textmarke nicht definiert. Bagan 3. 5 Pola aktifitas pengelola 2 ....... Fehler! Textmarke nicht definiert. Bagan 3. 6 Pola aktifitas pengelola 3 ....... Fehler! Textmarke nicht definiert.

  Bagan 3. 8 Pola ruang mikro utama ......... Fehler! Textmarke nicht definiert. Bagan 3. 9 Pola ruang mikro pengelola .. Fehler! Textmarke nicht definiert. Bagan 3. 10 Pola ruang mikro servis ....... Fehler! Textmarke nicht definiert. Bagan 3. 11 Sistem up feed ...................... Fehler! Textmarke nicht definiert. Bagan 3. 12 Sistem Down feed ................ Fehler! Textmarke nicht definiert. =====================13/104======================

  12 BAB I PENDAHULUAN 1.

  1 Latar Belakang 1 ...

  1.1 Gagasan Awal Dalam judul ini perancangan yang akan dipilih adalah sebuah desain perancangan baru makerspace dan galeri di kota Bandung. Pemilihan site yang akan direncanakan berada di kota Bandung berkaitan dengan kepadatan penduduk dan pemerataan.

  Perkembangan industri kreatif di Indonesia dari tahun ke tahun cukup signifikan terutama di bidang tekstil dan kerajinan dalam meningkatkan potensi perekonomian masyarakat.

  Menurut Alvin Toffler gelombang ekonomi kreatif yakni perekonomian yang berbasis pada ide-ide atau gagasan yang kreatif dan inovatif kini sudah mulai terlihat nyata di Indonesia karena Indonesia memiliki banyak insan kreatif yang mampu menghasilkan produk industri kreatif yang khas dan andal.

  Bandung selain ibukota dari provinsi Jawa Barat kota ini merupakan salah satu kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Bandung saat ini menunjukkan =====================14/104======================

  13 perkembangan yang pesat dalam bidang industri kreatif untuk memengaruhi tren anak muda di berbagai kota di Indonesia.

  Dalam memajukan pertumbuhan ekonomi kreatif pada kawasan ini sehingga diperlukannya pengembangan kreatifitas dan tempat belajar individu atau anak muda, komunitas, seniman, desainer, peran usaha kecil dan menengah (UKM) melalui bangunan makerspace. Menurut sumber yang dikutip dari website bisnisbandung.com sejauh ini subsektor industri kreatif yang menununjukan kiprahnya kota Bandung seni, fashion, desain,

  kota Bandung termasuk sektor yang unggul dengan pengembangannya, diantaranya adalah banyak bermunculan Toko Baju local brand, factory outlet dan Distro yang terntunya pemilik membutuhkan kreatifitas dalam mengembangannya.

  Makerspace yang akan dibangun ini merupakan sebuah lokasi fisik atau ruang dengan gaya kerja baru di mana tempat orang berkumpul untuk berbagi sumber daya dan pengetahuan, bekerja pada proyek-proyek, jaringan, membangun, membuat prototype dan mengeksplorasi pembuatan produk tanpa batas secara bersama. =====================15/104======================

  14 Kegiatan yang ada di makerspace ini yaitu kelas dengan sistem non formal dan workshop dengan topik beranekaragam mulai dari, desain, percetakan, kerja kayu, kerja tekstil, menggambar, mengemas produk dll. Dikarenakan produksi dari makerspace ini adalah sebuah barang-barang seni kreatif tekstil dan kayu maka didalamnya terdapat sebuah galeri untuk memamerkan hasil karya dan adanya ruang khusus bagi para inovator untuk menjual hasil karyanya. Bangunan ini didukung dengan adanya fasilitas teknologi yang modern yang bertujuan untuk menunjang produktifitas para pengunjung.

  1.1.2 Ketertarikan Dalam era modernisasi yang semakin lama semakin berkembang ini keterampilan merupakan hal yang penting dan dibutuhkan dalam berbisnis maupun berwirausaha. Belakangan ini di kota-kota besar di Indonesia terutama kota Bandung mulai menunjukkan kiprahnya dalam bersaing di industri kreatif. Sekarang ini banyak anak muda yang mengelola industri kreatif seperti membuka butik, distro, café dan semacamnya, selain itu banyaknya orang yang sudah atau ingin membuka usaha dalam bidang ini yang ingin meningkatkan kualitas produknya untuk tantangan tersebut maka diperlukannya ruang-ruang untuk tempat belajar, pusat aktivitas, tempat pelatihan bagi para =====================16/104======================

  15 masyarakat, komunitas, desainer dan pelaku ekonomi kreatif lainnya untuk mengembangkan kemampuan dalam dirinya dan meningkatkan kualitas produknya untuk bisa dapat bersaing di era modernisasi ini yang disebut dengan makerspace. Hal ini yang melatarbelakangi dipilihnya judul Makerspace dan Galeri seiring dengan perkembangan zaman.

  1.1.3 Kepentingan salah satunya adalah dibidang keterampilan yang diadakan di suatu tempat yang disebut bengkel kreatif. Bandung ibu kota dari provinsi Jawa Barat merupakan kota yang memiliki potensi untuk mengembangkan industri kreatif dengan bertambahnya sumber daya manusia, maka diperlukannya sebuah perancangan Makerspace dan Galeri untuk penyelesaikan permasalahan ruang yang ada dan mengembangkan industri kreatif.

  1.1.4 Kebutuhan Dunia bisnis, ekonomi, dan teknologi semakin berkembang, kebutuhan manusia juga semakin meningkat.

  Industri kreatif pasti akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Terutama di kota Bandung banyaknya sumber daya manusia yang kreatif namun kurangnya bekal softskill maupun hardskill sehingga bertahan hidup di era globalisasi ini. Tingginya kreatifitas dan nilai seni yang dimiliki masyarakat kota Bandung =====================17/104======================

  16 dapat menjadikan hasil karyanya dihargai cukup tinggi oleh para konsumen Maka dari itu, dibutuhkan sebuah tempat untuk mewadahi kegiatan industri kreatif, salah satunya dibidang industri kreatif keterampilan dan tekstil.

  1.1.

  Berkaitan dengan kepentingan mendesak dan kebutuhan akan peningkatan indsutri kreatif di bidang tekstil dan kayu di kota Bandung maka direncanakan pembangunan Makerspace dan Galeri yang diharapkan dapat membantu peningkatan

sarana mengembangkan kreatifitas yang dimiliki masing-masing

individu untuk dapat membuat sebuah produk bukan hanya membuat ide ...

  1.

  2 Tujuan dan Sasaran Pembahasan 1 ...

  2.1 Tujuan ฀ Menciptakan wadah bagi masyarakat kota Bandung dan menghasilkan produk kreatif.

  ฀ Menyediakan tempat atau sarana untuk memamerkan dan menjual hasil karya produksi kreatif

  ฀ Sebagai tempat untuk berbagi ilmu, berkolaborasi dan mengkreasikan ide-ide menjadi produk nyata. =====================18/104======================

  17 ฀ Menciptakan fasilitas yang diminati dan bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk mengembangkan atau memulai usahanya.

  1.2.2 Sasaran

  ฀ Menghadirkan suatu wadah yang dapat menciptakan inovasi. ฀ Menciptakan tempat untuk mengembangkan kreatifitas dan menjadi daya tarik bagi para pelaku ekonomi kreatif.

  ฀ Memicu gelombang pertumbuhan ekonomi baru dan menjadikan solusi cerdas di masyarakat. ฀ Menunjang ilmu dan kreatifitas untuk dituangkan secara langsung dalam bentuk produk.

  b. Sasaran Khusus ฀ Merancang ruang-ruang yang ada pada fungsi bagunan Makerspace dan Galeri dengan informative, memiliki kenyamanan fisik maupun visual.

  ฀ Menciptakan fasilitas yang dapat mewadahi kegiatan di dalam bangunan ...

  ฀ Mengkaji jenis pelaku dan aktifitas untuk membuat tatanan dan sirkulasi ruang sesuai dengan kebutuhan pemakai agar kegiatan berlangsung dengan baik.

  =====================19/104======================

  18 ฀ Menciptakan desain bangunan yang sesuai dengan fungsinya ...

  1.

  3 Lingkup Pembahasan

Lingkup pembahasan dalam mendesain ... Makerspace dan Galeri di

  Bandung" yaitu sebagai berikut : ฀ Deskripsi proyek Makerspace dan Galeri yang berisi mengenai pengertian, latar belakang, tinjauan umum, terminology.

  ฀ Pengkajian program untuk menentukan pelaku, kegiatan, fasilitas, ruang yang terdapat di dalam fungsi bangunan.

  ฀ Analisa mengenai lingkungan, tapak dan kondisi eksisting

  ฀ Studi pendekatan arsitektural yang berpengaruh terhadap desain yaitu tatanan ruang dan bentuk, sistim bangunan, sirkulasi, material yang digunakan. dominan untuk menciptakan bangunan yang terintegrasi.

  1.

  4 Metoda Pembahasan 1 ...

  4.1 Metoda Pengumpulan Data

  A. Metode Pengumpulan Data Primer

  ฀ Studi Observasi Observasi merupakan pengumpulan data dengan cara langsung mengamati objek, diantaranya

  =====================20/104======================

  19

  1. Melakukan survey pada proyek fungsi sejenis yaitu

  makerspace dan galeri sebagai bahan perbandingan dan pertimbangan arsitektur ...

  seperti aksesbilitas, luas site, pemanfaatan ruang terbuka hijau, dll.

  3. Mendokumentasikan proyek sejenis yaitu makerspace dan

  galeri, lokasi yang akan direncanakan, dan keadaan lingkungan ...

  ฀ Wawancara

  1. Pemerintahan kota Bandung mengenai regulasi pembangunan dan data – data mengenai industri kreatif sebagai dasar perencanaan bangunan.

  2. Masyarakat setempat, mengenai mata pencaharian dan keikutsertaan dalam pelaku ekonomi kreatif yang ada di kota Bandung yang nantinya juga akan menarik minat untuk datang dan belajar di makerspace ini.

  3. Pengelola proyek sejenis yaitu makerspace atau galeri,

  mengenai data yang dibutuhkan seperti peletakkan ruang, penatakan masa, sistem struktur, orientasi bangunan, sistem utilitas, dll

  =====================21/104======================

  20

  4. Pengunjung proyek sejenis yaitu makerspace atau galeri,

  mengenai kenyamanan di dalam ruangan, kepuasan fasilitas yang disediakan, dll .

  B. Metode Pengumpulan Data Sekunder

  Data sekunder didapatkan melalui studi pustaka seperti buku, majalah, jurnal dan internet serta studi literature mengenai teori yang berkaitan dengan bangunan yang akan direncanakan

sebagai bahan pembanding ... Studi pengumpulan data ini juga

mengumpulkan dan mencatat hal-hal yang berkaitan dengan standar peraturan bangunan seperti KDB, KLB, GSB dan RDTRK yang ada dikawasan kota Bandung Data-data yang

  diperoleh tersebut kemudian dijadikan sebagian kajian teoritik tentang objek yang direncankanan sebagai arahan data.

  Metode deduktif didapatkan dari studi literatur melalui website, majalah, buku, dll untuk mengumpulkan teori-teori yang berkaitan tentang standar bangunan dan rencana tata ruang seperti GSB, KDB, KLB, fasilitas, sarana dan prasarana yang dibutuhkan ...

  Metoda induktif merupakan studi banding proyek dengan fungsi yang sejenis dengan mengumpulkan fakta yang ada berdasarkan pengamatan langsung ke lokasi atau pengamatan ke lembaga instansi pemerintah yang berkaitan. Pada =====================22/104======================

  21 pengamatan langsung ini dapat dilakukan wawancara,

  analisis.

  1.4.3 Metoda Pemrograman Arsitektur Pemrograman diperoleh dari hasil pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi literatur yang kemudian di identifikasi dan didefinisi sesuai dengan kebutuhan. Tahap pemrograman terdiri dari pembuatan data tapak, alasan pemilihan site seperti faktor iklim dan faktor lingkungan, analisa dan respon tapak seperti aksesbilitas, orientasi, kebisingan, vegetasi, drainase, dll. Tahap selanjutnya merupakan

  menganalisis kebutuhan ruang, studi pelaku, studi aktivitas, besaran ruang, dan hubungan ruang berdasaran kebutuhan 1 ...

  4.4 Metoda Perancangan Arsitektur

  A. Konsep Konsep merupakan gagasan tentang desain apa yang akan direncanakan mengenai tapak dan bangunan. perancangan tapak meliputi konsep entrance, zoning, bentuk massa, pola dan komposisi massa, sirkulasi, pola parkir, ruang luar, dan utilitas pada tapak. Konsep perancangan bangunan meliputi konsep entrance, zoning, tampilan bangunan, ruang dalam, struktur, dan utilitas bangunan.

  B. Desain Skematik

  =====================23/104======================

  22 Pada proses ini berisi gagasan maupun konsep desain

yang di dapat dari analisa ... Kemudian produk yang dihasilkan

pada tahap ini berupa sketsa-sketsa desain, seperti sketsa

denah, sketsa bentuk bukaan, sketsa tampak, dan sebagainya . ...

  C. Pengembangan Rancangan Proses pengembangan desain merupakan pengembangan skema yang akan disempurnakan menjadi desain yang skalatis Pengembangan desain fokus terhadap aspek-aspek yang ada untuk dituangkan ke gambar konstruksi. tampak, potongan, detail dan 3D (perspektif).

  D. Presentasi

  Setelah proses perancangan arsitektur selesai, tahap terakhir yang dilakukan adalah mempresentasikan hasil perancangan . ...