BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR - 13.11.0062 STEVEN CHRISTIANTO MENSINGA (9.8)2.BAB III

BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR RESTAURANT APUNG DI SEMARANG

3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

a. Studi Aktifitas

    Pengelompokan Aktifitas

  Pengelompokkan berdasarkan aktivitas yang dilakukan pelaku di dalam restaurant apung di Semarang ini.

  Diagram 3. 1Pengelompokan Aktivitas Sumber: Analisis Pribadi, 2017

  UTAMA Mengelola keuangan dan PENGELOLAAN management restaurant

  PENGELOLA PELAYANAN Mengelola pelayanan dan

  PENDUKUNG PUBLIK penyediaan makanan UTAMA Makan, bersantai , dan bersosialisasi

  PENGUNJUNG PENDUKUNG Wisata dan rekreasi

  58 Studi aktivitas PELAKU AKTIVITAS RUANG SIFAT

  Datang Drop Off Privat Parkir T. Parkir Servis Duduk-duduk Area meancing,Ruang Publik

  Terbuka Berfoto-foto Area meancing,Ruang Publik

  Pengunjung restaurant Terbuka

  Jalan-jalan Area meancing,Ruang Publik Terbuka

  Bercengkerama Area meancing,Ruang Publik Terbuka, ruang makan

  Makan/Minum Ruang Makan Publik indor/outdor Ke Toilet Toilet Servis Ibadah Mushola Privat

  59 Rekreasi Pemancingan dan Publik wahan air PELAKU AKTIVITAS RUANG SIFAT

  Datang Loading Dock Servis Parkir T. Parkir Servis Drop Barang Loading Dock Servis Stock opname Gudang dan ruang Servis freezer

  Supplier bahan makanan Makan/Minum Ruang makan publik indor/outdor Ke Toilet Toilet Servis Ibadah Mushola Privat Datang Drop Off Privat Parkir T. Parkir karyawan Servis

  Koki dan karyawan Mempersiapkan restauran Restaurant Privat

  restaurant

  dan publik Menerima stock dari suplier Gudang bahan Privat

  60 makanan Dapur Privat

  Melayani Konsumen Restaurant Servis dan publik

  Cuci Piring Dapur Servis Makan/Minum Warung Makan Privat Ke Toilet Toilet Servis Ibadah Mushola Privat Membersihkan restaurant Restaurant Privat dan publik

  61 KELOMPOK PENGELOLA PELAKU AKTIVITAS RUANG SIFAT Datang Drop Off Privat Parkir T. Parkir karyawan Servis Absen Kantor Pengelola Privat Membersihkan restaurant Restaurant Publik dean privat

  Karyawan Kebersihan Membersihkan Ruang terbuka Ruang terbuka Publik Membersihkan Toilet Toilet Publik Membersihkan R. Pengurus R. Pengurus Publik Membersihkan Ruang Pengelola R. Pengelola Publik Makan/Minum R.karyawan Privat Ke Toilet Toilet Servis

  62 Ibadah Mushola Privat Datang Drop Off Privat Parkir T. Parkir karyawan Servis Absen Kantor Pengelola Privat Memeriksa kendaraan T. Parkir Publik

  Karyawan Keamanan Memeriksa Pengunjung Pintu Utama Publik Memeriksa Supply Barang Loading dock Privat Memeriksa Tamu Pengurus R. Pengurus Publik Makan/Minum R.karyawan Privat Ke Toilet Toilet Servis Ibadah Mushola Privat

  Pengelola : Datang Drop Off Privat Parkir T. Parkir Servis

  63 Absen Kantor Pengelola Privat Kasir

  Melakukan kegiatan Pemassaran R. marketing Privat Manager Pembukuan R. bendahara Privat

  Marketing Rapat Koordinasi R. rapat Privat Makan/Minum Restaurant Publik

  Bendahara Ke Toilet Toilet Servis Ibadah Mushola Privat Transaksi Jual Kasir Servis

  Tabel 3. 1 studi aktivitas Sumber: dokumentasi pribadi 2017

  64

    Pola Kegiatan Restaurant apung di Semarang

  Pola Kegiatan pada Restaurant apung di Semarang ditunjukan dengan diagram

  Pola Kegiatan pengelola

  Pola kegiatan pengelola restaurant apung di Semarang , ditunjukan pada diagram Datang

  Berkerja Makan

  Parkir sesuai bagian Absen

  Rapat

  Absen

  Buang Air Pulang

  Diagram 3. 2 Pola Aktivitas Bagian Pengelola Restaurant Apung Sumber:Analisis Pribadi,2017

  Pola Kegiatan pengunjung

  Datang BAB/BAK

  Makan

  Parkir Memesan

  tempat duduk BAYAR

  Dropoff Rekreasi

  Pulang Diagram 3. 3 Pola Aktivitas Bagian Pengunjung Restaurant Apung Sumber:Analisis Pribadi,2017

  65

    Studi kapasitas restaurant apung

  Asumsi jumlah pengunjung restaurant (orang dan kendaraan ) 10 tahun yang akan datang mengacu pada jumlah pengunjung restoran apung kampoeng rawa. Jumlah pengunjung restoran apung kampoeng rawa ditunjukan pada tabel 3.5:

  Perhitungan jumlah pengunjung dalam 10 tahun mendatang terhitung mulai tahun 2014.

  Prediksi pengunjung yang mengunjungi restoran apung kampoeng rawa:: 2015-2014 = 72.000-54.000x100%

  72.000 = 0,25 %

  2016-2015 = 90.000

  • – 72.000 x 100% 90.000

  = 0,20 % Jumlah peningkatan rata-rata pengunjung per tahunya adalah sebagai berikut:

  PRESENTASE TAHUN JUMLAH PENGUNJUNG NAIK-TURUN (%) 2014 54.000 - 2015 72.000 0,25 2016 90.000 0,20 JUMLAH 216.000 0,45 RATA-RATA / Tahun 72.000 0,225

  Tabel 3. 2 Jumlah Pengunjung restoran apung kampoeng rawa Sumber : Analisis Pribadi, 2017

  Jumlah pengunjung yang diproyeksikan untuk 10 tahun kedepan adalah 10 x 0,225% x 72.000 = 162.000 sehingga untuk perhari pengunjung yang mengunjungi restaurant apung di semarang yaitu162.000: 365 = 444 orang perhari.

  66 Asumsi jumlah pengunjung terbanyak setiap menjadi 2 waktu: pagi

  • – siang ( 10.00-13.00 ) dan sore-malam (16.00-22.00)

  jam padat sehari waktu

  P = P / P = 444 =222 orang / jam padat

  Studi kapasitas PELAKU Jumlah SIFAT

  RUANG Drop Off Privat T. Parkir Servis Area meancing,Ruang Publik Terbuka Area meancing,Ruang Publik

  Pengunjung restaurant 200 Terbuka Area meancing,Ruang Publik Terbuka Area meancing,Ruang Publik Terbuka, ruang makan Ruang Makan Publik indor/outdor Toilet Servis Mushola Privat Pemancingan dan Publik wahan air

  PELAKU Jumlah RUANG SIFAT Loading Dock Servis T. Parkir Servis Loading Dock Servis Gudang dan ruang Servis freezer

  67 Ruang makan publik Supplier bahan makanan

  5 indor/outdor Toilet Servis Mushola Privat Drop Off Privat T. Parkir karyawan Servis

  Koki dan karyawan

  20 Restaurant Privat

  restaurant

  dan publik Gudang bahan Privat makanan Dapur Privat

  Restaurant Servis

  dan publik Dapur Servis Warung Makan Privat Toilet Servis Mushola Privat

  Restaurant Privat

  dan publik

  68 KELOMPOK PENGELOLA PELAKU Jumlah RUANG SIFAT

  Drop Off Privat T. Parkir karyawan Servis Kantor Pengelola Privat

  Restaurant Publik

  dean privat Karyawan Kebersihan

  10 Ruang terbuka Publik Toilet Publik R. Pengurus Publik R. Pengelola Publik R.karyawan Privat Toilet Servis Mushola Privat Drop Off Privat T. Parkir karyawan Servis Kantor Pengelola Privat T. Parkir Publik

  Karyawan Keamanan

  4 Pintu Utama Publik Loading dock Privat R. Pengurus Publik R.karyawan Privat Toilet Servis

  69 Mushola Privat Pengelola :

  7 Drop Off Privat T. Parkir Servis

  2 Kantor Pengelola Privat Kasir

  R. marketing Privat manager

  1 R. bendahara Privat Marketing

  2 R. rapat Privat

  Restaurant Publik

  Bendahara

  2 Toilet Servis Mushola Privat Kasir Servis

  Tabel 3. 3 studi aktivitas Sumber: dokumentasi pribadi 2017

  70

  • Kebutuhan Ruang

  1 Outdoor R. Pompa

  1 Indoor

  1 Indoor R. Keuangan

  1 Indoor R. manager

  1 Indoor R. Rapat

  1 Idoor R. PABX

  1 Indoor R. Persewaan alat

  1 Indoor R. ME

  15 Outdoor Loading dock

  a. Studi Fasilitas

  18 Outdoor Karyawan Ruang makan outdor

  25 Outdoor Karyawan T. Parkir Mobil

  50 Outdoor Pengunjung T. Parkir Motor

  T. Parkir Mobil

  1 Outdoor T. Parkir Motor 100 Outdoor Pengunjung

  RUANG UNIT SIFAT Drop Off

   KEBUTUHAN RUANG

  71

  R. Marketing

  1 Indoor R Kebersihan

  2 Indoor R. Keamanan

  1 Indoor R. Panel

  1 Indoor R. Genset

  1 Indoor Ruang makan indor

  2 Indoor Ruang dapur

  1 Indoor Ruang freezer

  1 Indoor Toilet

14 Indoor

  Mushola

  1 Indoor Gudang

  1 Indoor

  Tabel 3. 4 Kebutuhan ruang, Sifat Ruang Sumber : Analisis Pribadi, 2017

  72

  • Pola Ruang

    

  Pola Hubungan Ruang

  Pola hubungan ruang ditunjukan pada diagram 3.5 : Ruang terbuka hijau

  Parkir area pengunjunhg Drop off

  Area makan Loading outdor

  Ruang makan indor, dock kasir

  R.pengelola Km/wc

  R. gudang R. kebersihan Dapur dan R. cuci R. karyawan

  Area pemancingan Area makan outdor

  Km/wc Publik Servis Privat

  Diagram 3. 4 Pola hubungan ruang, dan Sifat Ruang Sumber : Analisis Pribadi, 2017

  73

    Studi Ruang Khusus

  Ruang khusus di restaurant apung dikelompokan berdasarkan kebutuhan ruang yang paling utama, yaitu ruang dapur dan ruang makan. Saat dilakukan perancangan fasilitas fisik, pertimbangan harus ditujukan pada keseluruhan proses dan prosedur yang digunakan, kualitas dan kuantitas yang diinginkan serta perubahan yang mungkin terjadi untuk kemajuan restoran masa yang akan datang.

  Semua segi tersebut akan digabungkan dalam suatu kerangka menuju suatu desain. Desain yang dimaksud adalah lay

  

out atau tata letak.Selain itu juga ruang-ruang yang menjadi daya

  tarik bagi restaurant apung ini, besaran ruang dibuat berdasarkan standart ukuran dan besaran ruang dari proyek sejenis.

  Lay out yang baik memungkinkan bahan, orang dan

  informasi mengalir dengan aman dan efisien. Menurut Sukanto Reksohadiprodjo (1995) lay out yang baik harus memperhatikan: (1) kebutuhan dan fasilitas ruang, (2) prasarana pembawa bahan, (3) lingkungan dan keindahan, (4) aliran informasi, (5) biaya membawa/memindah barang antar tempat kerja.

  Alur kerja yang baik harus seperti ban berjalan, menghemat waktu dan bisa bekerja dengan efektif dan efisien. Alur kerja yang baik dapat dicontohkan sebagai berikut:

  74

  gambar 12 . Alur kerja yang efektif (Sumber: Jones. 1980)

  Kriteria untuk menilai apakah tata letak fasilitas sudah baik atau belum, atau perlu disempurnakan lagi menurut Hari Purnomo (1999) dapat diperhatikan hal-hal berikut: (1) Jarak angkut dalam ruang proses minimal, dengan demikian akan menghemat tenaga serta biaya pemindahan bahan.

  (2) Aliran bahan berjalan dengan baik dan tidak mengganggu suatu proses produksi yang sedang berjalan.

  (3) Penggunaan ruang yang efektif, artinya disediakan suatu jarak antaralat yang tidak terlalu lebar maupun tidak terlalu sempit.

  (4) Fleksibilitas, artinya tata ruang dirancang demikian rupa sehingga apabila diperlukan dapat dilakukan perubahan mengikuti perkembangan (jenis produk, jumlah, kapasitas). (5) Terjamin keselamatan barang yang diangkut.

  75 Penempatan oven dengan meja kerja harus dapat memberikan keleluasaan untuk membuka pintu oven karena benda tersebut panas, maka jarak yang disarankan dari pintu tersebut sebanyak 135 cm. Jarak antara satu meja dengan meja lainnya di mana hitungan tersebut dapat dipergunakan untuk bekerja, dengan kemungkinan karyawan dapat lewat mengangkat barang disediakan lebar 135 cm, pada ruangan yang biasa dilewati dengan kereta dorong maka dibuat jarak 150 cm.

  Tata letak dan alur kerja perlu dipikirkan untuk menghindari pemborosan waktu, tenaga dan bahan-bahan. Penataan yang tepat sangat berguna untuk: (1) mengurangi terjadinya kecelakaan di tempat kerja.

  (2) mengurangi terjadinya kesakitan dalam bekerja, (3) meningkatkan kinerja dan produktifitas.

  Studi Ruang Khusus pada Restaurant Apung PERSYARATAN GAMBAR+KETERANGAN  Tempat makan pengunjung, idealnya menggunakan meja dengan lebar 80- 85 cm untuk meja persegi dan 90-120 cm untuk meja bundar dan tinggi meja 78 cm. Tinggi dudukan kursi 45 cm dan sandaran kursi 45 cm sehingga tinggi total kursi 90cm. Sirkulasi kursi membutuhkan ruang gerak 50cm maka jarak antar susunan meja di beri jarak 75-100 cm.(Data Arsitek jilid 2) 

  gambar 13 standart ukuran meja, kursi dan sirkulasi ruang makan pengunjung.

  76

   Dapur restaurant, dapur dibagi menjadi dua yaitu dapur hangat dan dapur dingin.  

  • Fungsi dapur hangat untuk memasak

  

dengan alat-alat sebagai berikut :

  1. Kompor(2 sampai 8 unit)

  2. Penyedot asap

  3. Ketel

  4. Perangkat alat masak cepat

  5. Pemasak otomatis

  6. Pengukus tekanan tinggi otomatis

  7. Oven gambar 14 standar ruang dapur restaurant

  8. Microwave, dll

  Sumber:Data Arsitek jilid 2

  • Dapur dingin berfungsi untuk

   mengolah daging, keju, kue, roti dan

   bahan makanan lainya yang memerlukan suhu yang dingin, Peralatan yang digunakan antara lain :

  1. Kulkas

  2. Meja pendingin

  3. Lemari pendingin bawah meja

  • Kapasitas 100 – 200 porsi

  

  2

  dibutuhkan ruang 30

  • – 50 m

  Tabel 3. 5 Persyaratan Ruang khusus

  Sumber : Analisis Pribadi, 2017

  77

  Ruang dapur restaurant

  Ruang dapur restaurant apungditunjukan pada tabel dibawah ini

  Tabel 3. 6 Besaran ruang khusus restoran

  Sumber : Analisis Pribadi, 2017

  Jenis Ukuran Dapur hangat

  A. 1 dapur hangat= 8m x 5m =

  2

  40 m gambar 15 dapur hangat

  Sumber:www.google.com

  2 A. 8m x 3m = 24m

  Dapur dingin gambar 16 dapur dingin

  Sumber:www.google.com

  78

  Ruang makan pengunjung

  A. 12,5 m x 0 m = 125m2 Ditunjukan dengan gambar 3.5 : gambar 17 ruang makan pengunjung

  Sumber:www.google.com

    Besaran Ruang Restaurant Apung

  Penetuan sirkulasi untuk perhitungn kebutuhan ruang ditetapkan

  nd

  berdasarkan pada Time Saver for Building for Building Types 2 Edition.

  5%-10% : Sirkulasi minimum 20 % : Kebutuhan akan keleluasan sirkulasi 30 % : Kenyamanan fisik 40% : Kenyamanan Psikologis 50% : sirkulasi sesuai dengan spesifik kegiatan 70%-100% : Sirkulasi dengan banyak kegiatan

  79

  80

  1 AS 2,25/org

  9 R. Marketing

  4

  1 SB 4/org

  16 R Kebersihan

  10

  2 SB 2/org

  20 R. Keamanan

  4

  9 R. Panel -

  3

  1 MEE 9/unit

  9 R. Genset

  60 R. Pompa -

  1 NAD 25/unit

  25 R. PABX -

  1 NAD 15/unit

  15 R. ME -

  1 NAD 25/unit

  25

  1 AS 3/org

  15 R. Keuangan

  

  84 outdor Loading dock

  Besaran ruang restaurant

  

  Besaran ruang restaurant apung di Semarang

  Besaran RUANG RUANG Kapasitas UNIT sumber Ukuran Total pengguna ruang (M2) (M2) Drop Off

  6

  1 AS 2/org

  12 Ruang makan

  4

  15 NAD 5,6/unit

  5

  1 NAD 5/org

  1 AS 3/org

  15 Persewaan alat permainan dan

  3

  1 AS 12/UNIT

  12 pancing R. Rapat

  10

  1 NAD 2,5/org

  25 R. manager

  3

  • 1 MEE 60/unit

  81

  30

  Keterangan : AS : Asumsi Sendiri (Studi Ruang) SB : Studi Banding (Survei) MEE : Mechanical Electrical Equipment NAD : Neufert Architect Data MF : Management Food and Beverage, service hotel

  2 Tabel 3. 7 Besaran ruang restoran Sumber : Analisis Pribadi, 2017

  2

  25 Sirkulasi 766m

  1 AS 25/unit

  8

  60 Gudang

  1 AS 2/org

  14 Mushola

  Ruang makan 200

  14 NAD 1.54/unit

  14

  28 Toilet

  1 MF 1,4/org

  20

  28 Ruang freezer

  1 MF 1,4/org

  20

  40 MF 1,6/org 320 indor Ruang dapur

  • sirkulasi 40% 766 + 306,4 = 1.072,4m

    Program Kebutuhan Parkir

  46 orang, dengan

  Jumlah pengelola diasumsikan = pemakaian kendaraan bermotor , yaitu sebagai berikut :  50 % motor = 23 orang = 23 motor   40 % mobil = 16 orang = 18 motor   10 % umum / diantar = 5 orang Sedangkan jumlah pengunjung maksimal diasumsikan 200

  

orang / jam padat , pengunjung tersebut diantaranya:

   50 % mobil = kapasitas 2 orang = 50 mobil   50 % motor = kapasitas 1 orang = 100 motor Kebutuhan luas ruang parkir

  NAMA KAPASITAS (item) STANDAR SUMBER BESARAN(m2) RUANG (m2/item) Parkir Pengelola Mobil

  18

  12.5 DA 225 Motor

  23

2 DA

  46 Jumlah 271 Sirkulasi 100% 271 Luas 542 Parkir Pengunjung

  Mobil

  50

  12.5 DA 625 Motor 100

  2 DA 200 Jumlah 825 Sirkulasi 100% 825

  Luas 1.650 Total Kebutuhan Parkir 2.192 Tabel 3. 8 Kebutuhan Ruang Parkir

  Sumber : Analisis Pribadi,2017

  82 Luas total lahan bangunan yang diperlukan untuk projek restauran apung di semarang ini adalah luas kebutuhan ruang ditambah dengan luas

  2

  2

  2

  kebutuhan parkir maka 1.072,4 m + 2.192 m = 3.264,4m  

  Program Kebutuhan Luasan Tapak Berdasarkan Peraturan daerah Kota Semarang Nomor 14 tahun 2004 tentang Rencana Detail Tata Ruang ( RDTRK ),Tahun

  2000-2010 yang menyangkut fasilitas rekreasi dan perdagangan yaitu: KDB =40% , KLB =0.8 dengan maksimal 2 lantai, GSB =17 m ( kategori jalan lokal sekunder).

   Luas Lahan = Total Luas Bangunan : KLB

  2

  = 1.072,4 m : 0.8

  2

  = 1.340,5m  Luas Lantai Dasar = KDB x Luas Lahan

  2

  = 40 % x 1.340,5m

  2

  = 536,2 m  Luas Ruang Luar = Luas Lahan- Luas Lantai Dasar

  2

  2

  = 1.340,5m – 536,2m

  2

  = 804,3m

  83

    Citra Arsitektural

  Restaurant apung di semarang ini merupakan sarana untuk

  masyarakat kota semarang melakukan rekreasi berupa wisata kuliner dan wisata air serta menjadi wadah masyarakat kota untuk beristirahat dan bersosialisasi.

  Dari segi visual, desain bangunan harus dapat memberikan ciri khas sebuah restaurant apung yang yang dapat mencerminkan budaya arsitektur jawa Tengah. Menciptakan cri khas bangunan ini dapat dilakukan dengan menerapkan unsur-unsur budaya arsitektur jawa yang dimodernkan.

  Dari segi ekologis desain bangunan harus dibuat semaksimal mungkin tidak merusak lingkungan dan tidak mencemari air serta memaksimalkan potensi dari lingkungan sekitar.

3.2. Analisa pendekatan sistem bangunan

a. Studi sistem struktur dan enclosure

  Persyaratan dan kriteria pada struktur bangunan, antara lain :

  a. Strenght, struktur bangunan mampu menahan dan menerima beban bangunan baik beban mati ataupun beban hidup.

  b. Stability,struktur bangunan mampu berdiri dengan stabil dan saling mendukung antar struktur bangunan.

  c. Servis Ability, struktur dapat mendukung seluruh kegiatan dalam bangunan.

  d. Safety , struktur harus aman dan terencana terhadap beban bangunan.

  84 e. Durability , keawetan struktur didukung oleh keawetan material bahan struktur yang digunakan.

  ( sumber : LTP Yohan Agung Setyawan dalam LTP Paramita Surya Abadi) Selain itu faktor-faktor yang digunakan sebagai pertimbangan pemilihan sistem struktur pada proyek restaurant apung antara lain: a. Faktor lingkungan sekitar lokasi

  b. Fungsi dan sistem kinerja Bangunan

  c. Jenis Kegiatan yang dilakukan pi dalam bangunan

  d. Ketinggian Bangunan

  e. Daya dukung tanah Pembagian struktur dibagi atas 3 prinsip penyaluran beban yaitu:

  a. Struktur Rangka

  b. Struktur Masif

  c. Struktur Dinding Sejajar Pembagian kontruksi dibagi atas 3 bagian :

  a. Sub Structure

  Sub Structure merupakan struktur yang berhubungan langsung

  dengan tanah, sedangkan pada projek restaurant apung ini akan di dirikan diatas permukaan air maka maka yang jadi pertimbangan utama dari projek ini adalah jenis pondasi yang sesuai untuk dapat membuat bangunan mengapung.

  Struktur apung digunakan pada bagian bangunan fasilitas- fasilitas pengunjung, sedangkan pada bangunan fasilitas-fasilitas pengelola, dapur, serta kamar mandi tetap didirikan di atas permukaan tanah.

  85

   Sistem Struktur rangka dan Pondasi apung Pondasi dangkal Sistem struktur yang dipakai untuk bangunan pengelola, dapur,  dan kamar mandi pada restaurant apung adalah sistem struktur rangka beton bertulang karena masa bangunan ini tidak terlalu besar dan struktur rangka lebih ekonomis dan efisien dari sisi penggunaan beton.

  Sistem struktur rangka yang digunakan paga bangunan

  

restaurant apung menggunakan rangka bambu. Rangka bambu

  dipakai dengan tujuan penggunaan material yang ekologis, ekonomis, ramah lingkungan, dan sebagai unsur estetika bangunan.

  Beberapa jenis pondasi yang dapat digunakan untuk bangunan

  

restaurant apung dan bangunan penunjang restaurant apung antara

  lain : a.1 Pondasi Foot Plat

  Pondasi footplat dapat dibuat dengan perbandingan campuran beton 1 PC: 3 PS : 5 KR atau 1 PC: 2PS : 3KR, sedangkan untuk beton kedap air 1 PC: 1½PS : 3KR.

  Pondasi footplat mempunyai kelebihan dan kekurangan

  86 Pondasi foot plat

  gambar 18 Pondasi Foot PLat

  Sumber:https:// /proyeksipil.blogspot.co.id

  Kelebihan  Biaya relativ murah 

   Tanah yang digali sedikit karena berada di titik yang terdapat kolom strukturnya 

   sehingga mengurangi dampak kerusakan tanah. 

   Untuk bangunan bertingkat , lebih kuat dibandigkan dengan pondasi batu belah 

  Kelemahan  Persiapan lebih lama karena harus mempersiapkan bekisting terlebih dahulu

  

Tabel 3. 9 Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Foot Plat

  Sumber : www.proyeksipil.blogspot.co.id a.2 Pondasi Batu Kali

  Pondasi batu kali dibagi menjadi dua macam , yaitu pondasi setempat dan menerus. Pondasi ini dipakai pada bangunan yang memiliki kualitas tanah yang baik dengan ukuran kedalamannya ± 60-80 cm. material pondasi terdiri dari batu kali atau belah ,semen PC dan pasir.

  87 Pondasi Batu Kali Kelebihan  Pelakasanaan mudah  Waktu pengerjaan pondasi relative cepat  Biaya pelaksanaan relativ murah menggunakan batu kali  Material mudah didapat khususnya daerah Jawa Kelemahan  Pondasi tidak terlalu kuat untuk digunakan pada bangunan yang bertingkat lebih dari 1

   Jika akan digunakan untuk membuat bangunan

  gambar 19 Pondasi Batu Kali

  bertingkat dibutuhkan Sumber: bahan batu kali yang banyak sehingga membuat https://proyeksipil.blogspot.co.id biaya bahan lebih mahal.

  

Tabel 3. 10 Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Batu Kali

  Sumber : https://proyeksipil.blogspot.co.id a.3 Pondasi Umpak

  Pondasi umpak digunakan untuk bangunan jenis rumah panggung dengan beban bangunan yang ringan, bahan terbuat dari kayu, batu alam, maupun beton bertulang.

  88 Pondasi Umpak Kelebihan

   Pembuatan pondasi mudah dikerjakan  Membutuhkan waktu pengerjaan relatif singkat  Lebih cocok digunakan untuk rumah panggung Kelemahan

   Hanya dapat digunakan untuk 1

  gambar 20 Pondasi Umpak

  lantai Sumber: https://dearchitectblog.wordpress .com/2016/12/21/arsitektur- sunda/

  Tabel 3. 11 Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Umpak

  Sumber : https:// wm-site.com a.4 Pondasi Alat apung HDPE

   Alat apung Alat apung ini terbuat dari bahan HDPE anti UV, alat apung ini kuat dan tahan bocor. Sistem sambungan alat apung ini menggunakan baud stainles steel.

  Pondasi Alat apung HDPE gambar 21 Pondasi HDPE Sumber: https://www.google.co.id/imgres? imgurl=http%3A%2F%2Faquatec .id

  Kelebihan  Pemasangan pondasi mudah dikerjakan  waktu pengerjaan relatif singkat 

   tahan terhadap sinar UV Kelemahan  Harganya yang cukup mahal.

   Material tidak tersedia di sekitar lokasi. 

  89 a.5 Pondasi apung B-foam Struktur terapung dengan menggunakan bahan dasar b-foam.

  Di samping masa umur bahannya yang panjang daya kemampuan menahan bebannya juga tinggi. Hampir tidak mungkin untuk menenggelamkan struktur terapung tersebut karena tidak memiliki rongga untuk air menerobos masuk ketika terjadi kebocoran.

  Pondasi Alat apung HDPE Kelebihan

   Pemasangan pondasi yang sangat cepat  

   Daya apung yang  besar dan stabil

  Kelemahan  Harganya yang cukup mahal.

   Material tidak gambar 22 Pondasi B-foam tersedia di sekitar Sumber lokasi.

   Bahan yang kurang  ekologis

  90 a.6 Pondasi apung drum plastik Pondasi drum plastik Kelebihan  Biaya material cukup murah

   Material masih banyak ditemukan di Semarang  tahan terhadap sinar UV Kelemahan  pemasangan yang cukup sulit.

  gambar 23 pondasi drum plastik  Pengerjaan relativ lama.

  Sumber: : b. Middle Structure

  Middle Structure meliputi dinding, lantai, serta plafond. Struktur

  tengahadalah bagian struktur yang berhubungan langsung dengan pengguna, factor yang diperhatikan adalah kenyamananan pengguna, serta aspek visualnya ( menyangkut eksterior maupun interior bangunan restaurant apung).

  Beberapa jenis struktur tengah yang dapat digunakan , antara lain:

  91 b.1 Struktur Plat Lantai Struktur Plat Lantai pada projek restaurant apung ini memiliki beberapa jenis struktur plat lantai antara lain:

  Plat Lantai bambu Kelebihan

   Plat lantai bambu biayanya relativ murah   Pengerjaanya mudah  Bahan material sangat mudah di dapat

   Perawatan cukup mudah dan Kelemahan

   Bentang tidak bisa terlalu  panjang

   Membutuhkan pekerja yang  berpengalaman dibidang bambu

  gambar 24 Plat Lantai bambu

  Sumber: Heinz Frick, Ilmu konstruksi bangunan bambu

  Tabel 3. 12 Kelebihan dan Kekurangan Plat Lantai bambu

  Sumber : analisis pribadi 2017 Plat Lantai beton

  Kelebihan  Mampu menyalurkan beban

   besar 

   Dapat mengisolasi suara yang baik  

   Bahan material tidak mudah  terbakar dan kedap air

    Perawatan cukup mudah dan

   dapat berumur panjang Kelemahan

   Plat lantai beton brtulang memiliki beban struktur yang  berat

  gambar 25 Plat Lantai Beton

   Pekerjaan yang relativ lama

  Bertulang

  Sumber: http://ali10wafa.blogspot.co.id

  92 b.2 Struktur Kolom bambu dan kolom beton bertulang Struktur kolom bambu dibuat dengann bahan bambu dengan diameter 12-15 cm.

  Kolom bambu Kelebihan  Dari segi bahan material memiliki nilai ekologis yang tinggi  Harga material yang relatif murah  Biaya perawatan yang rendah.  Bahan Material yang mudah didapatkan di wilayah semarang.

  Kelemahan  Kurang tahan terhadap kebakaran.

   Memerlukan keahlian tukang yang khusus

  gambar 26 Kolom Bambu

  Sumber: https://www.google.co.id/imgre s?imgurl=https%3A%2F%2F3. bp.blogspot.com

  Tabel 3. 13 Kelebihan dan Kekurangan Kolom Bambu

  Sumber http://sma-muhamadiyah.blogspot.co.id

  93 Kolom beton bertulang Kelebihan

   Bahan material bangunan tergolong tahan terhadap api yang tinggi.

   mempunyai kekauan yang tinggi.  Biaya perawatan yang rendah.  

   Bahan Material yang  mudah didapatkan.

  Kelemahan  Pengerjaan relativ lama  Biaya cukupp mahal 

   Material bahan tidak

  gambar 27Kolom Beton Bertulang

  ekologis  Sumber: https://www.google.co.id/imgres?imgurl=http%

  3A%2F%2Fmuharrikyanuar.files.wordpress.co m

  Tabel 3. 14 kelemahan dan kelebihan beton bertulang

  Sumber: Analisis Pribadi ,2017 b.1 Alternatif Pemilihan Enclosure Bangunan pada Middle

  Structure

  1. Penutup lantai Untuk penutup lantai pada proyek restaurant apung dapat mengunakan beberapa alternatif pemilihan bahan penutup lantai, beberapa material bahan penutup lantai tersebut dijabarkan dalam tabel kelebihan dan kekurangan material. Beberapa material tersebut antara lain: i. Lantai parket kayu Lantai Parket Kayu Kelebihan

   Bahan material cukup ekologis karena tebuat dari kayu  Material dapat menyerap panas  Memiliki nilai estetika   Pemasangan cukup mudah Kekurangan  Perawatan cukup sulit

    Mudah lapuk pada tempat lembab

    Tidak tahan terhadap rayap    ii. Lantai keramik

  Lantai keramik

  Kelebihan  Umur pakai bahan yang cukup  lama dalam pemakaian normal

    Fariasi Motif dan warna beragam   Tahan goresan   Perawatan mudah Kekurangan  menyerap dingin

    materialbahankurang  ekologiskarenaproses

   pembuatanya yang menghabiskan banyak energi

    mudah pecah

  gambar 28 Lantai keramik

  Sumber: http://hargakeramikbaru.blogsp ot.co.id/2015/11/daftar-harga- keramik-impresso.html

  95 iii. Penutup lantai bambu

  Lantai bambu Kelebihan  Material bahan

  sangat ekologis  Memiliki nilai estetika dan kesan alami  Sehat bagi penghuni  Material mudah didapat Kekurangan  Perawatanya cukup sulit gambar 29 Lantai bambu

   Tidak tahan terhadap Sumber: Heinz Frick (2004) kebakaran

   Pemasangan yang cukup sulit

  2. Penutup dinding Penutup dinding pada proyek restauran apung di semarang ini dapat menggunakan beberapa alternative jenis dinding. Beberapa jenis dinding antara lain : i. Dinding batu bata

  Dinding batu bata Kelebihan  Cara pemasangan cukup mudah

  karena sangat umum digunakan  Dinding lebih kokoh  Material mudah ditemukan  Umur pakai bahan cukup lama  Tahan terhadap kebakaran  Cocok untuk digunakan pada pekerjaan yang sempit Kekurangan  Proses pemasangan yang cukup

  gambar 30 dinding batu bata

  lama karena ukuran batu yang Sumber: kecil

   Lebih boros seemen http://aarsitek.blogspot.co.id/20  Harga relativ cukup mahal

  13/04/cara-pasang-batu-bata- plesteran-dan.html  Waktu pemasangan cukup lama , karena ukuran batu bata kecil

  96 ii. Dinding bata ringan (Hebel) Dinding bata ringan /Hebel Kelebihan  Biaya pemasangan lebih murah karena proses pengerjaan yang cepat

   Hemat dalam penggunaan semen  Beban yang cukup ringan  Cukup rapih untuk di expos  Kedap terhadap suara kekurangan  Membutuhkan perekat khusus untuk merekatkan tiap batu

  gambar 31 dinding hebel bata ringan yaitu semen instan.

   Harga material lebih mahal Sumber:  dibandingkan batu bata biasa https://www.google.co.id/imgre Material bahan tidak mudah s?imgurl=http%3A%2F%2F2.b ditemukan karena hanya dijual p.blogspot.com ditoko besar.

  c. Upper Structure

  Upper Structure atau struktur atas meliputi atap, pada daerah tropis

  atap merupakan salah satu elemen terpenting dalam bangunan melindungi gedung dan penghuninya secara fisik maupun metafisik.

  Beberapa jenis struktur atas yang dapat digunakan , antara lain:

  97

  Struktur Atap Jenis Kelebihan Kekurangan Gambar Material

  Kayu

  Sumber: https://www.google.co.id/ imgres?imgurl=http%3A %2F%2F1.bp.blogspot.c om

  gambar 33 Atap Limas

  Membutuhkan perlindungan penutup atap yang banyak merata di tiap sisi bangunan  Pengerjaan nya mudah

   Fungsi memiliki 4 sisi Penanungan atap sehingga dan

  merespon penutup atap iklim tropis karena

  Limas limasan dapat penggunaan

   Atap  Bentuk atap  Boros pada

  Sumber: dipotong, dan https://www.google.co.id/i digunakan mgres?imgurl=https%3A secara %2F%2F1.bp.blogspot.co fleksibel m

  dibetuk ,

  mudah

   Kuda-  Pengerjaan 

   gambar 32 Kuda-kuda Bahan kayu

   Material terbatas mudah maksimali4 m didapat

   relatif ringan  Mudah lapuk Alat yang pada kondisi digunakan udara lembab alat-alat  Lebar sederhana bentang kayu

  Mudah  digunakan dimakan Bobot bahan rayap

  karena sudah terbakar umum 

  Kayu

  mudah, mudah

  kuda

  Sangat

  98

   Atap  Bentuk atap  Biaya mahal

  Joglo

  joglo cocok  Pengerjaannya yang cukup untuk ilim tropis rumit di

  Indonesia  Membutuhkan 

  Fungsi banyak Penanungan material dan penutup atap. perlindungan

  gambar 34 Atap Joglo

  merata di tiap sisi bangunan Sumber:

   megah https://www.google.co.id/s dengan earch?biw=1366&bih=662 bentukan &tbm=isch&sa=1&q=atap yang tiggi

  • joglo

  c.2 Alternatif Pemilihan Enclosure Bangunan pada Upper Structure

  Enclosure Jenis Kelebihan Kekurangan Gambar Material

   Genteng  Dapat  Biaya yang

  Beton meredam relativ  Bentuknya  Beban suara mahal presisi material  Tidak mudah

  berat pecah

  gambar 35 Genteng Beton Sumber: https://www.google.co.id/i 2F%2Fgentengbetonistime mgres?imgurl=https%3A% wa.files.wordpress.com

  99

   Genteng Memiliki   Biaya yang

  Keramik Ukuran yang relativ

  presisi karena mahal diproses  Pada pabrikasi daerah

   tertentu Dapat meredam bahan material panas sulit

   Tidak mudah didapatkan  Usia pakai pecah bahan yang cukup lama gambar 36 Genteng

   Fariasi bentuk Keramik dan warnanya

  Sumber: http://infobahan- ber aneka bangunan.blogspot.co.id/  Dapat ragam meredam suara

  

Enclosure

Jenis Kelebihan Kekurangan Gambar Material

   Genteng Mudah  Dapat 

  tanah liat meredam pecah

  suara Mudah  

  Bentuknya berlumut presisi  Bentuk  tidak

  Tidak mudah pecah presisi  Harga relatif murah  Material sangat mudah didapat gambar 37 Genteng Beton http://situshargabangunan. Sumber: blogspot.co.id

  100

   Atap  Harga bahan  Cara

  alang- relatif murah

  pemasang

  alang

   Material an rumit  mudah didapat Proses

   Memiliki nilai pengerjaa estetika dan n lama tradisional

   Dapat meredam gambar 38 atap alang-alang panas

  Sumber:  Nilai ekologis https://seloagro.wordpress.com bangunan tinggi

  b. Studi Sistem Utilitas

  a. Sistem Pencahayaan

  a.1 Sistem Pencahayaan Alami Pencahayaan alami merupakan pencahayaan yang berasal dari cahaya matahari. Sistem pencahayaan alami dapat dilakukan dengan memasukan cahaya matahari kedalam bangunan melalui bukaan bangunan. Sistem pencahayaan alami sangat di pengaruhi oleh faktor waktu dan cuaca serta arah orientasi bangunan

  101

  gambar 39 Sistem Pencahayaan Alami

  Sumber: Heinz Frick dkk (2008) a.2 Sistem Pencahayaan Buatan

  Sistem pencahayaan buatan adalah sistem pencahayaan yang berasal dari sumber cahaya buatan. Sistem pencahayaan buatan digunakan untuk kebutuhan cahaya unutk penerangan dalam ruang pada malam hari. Sistem pencahayaan buatan tidak dipengaruhi oleh faktor cuaca, orientasi bangunan dan bukaan bangunan. Fungsi pencahayaan buatan , antara lain :

   Sebagai petunjuk arah sirkulasi   Menciptakan suasana dan nuansa pada suatu

   ruangan tertentu 

   Sebagai sumber penerangan utama pada malam hari   Dapat mengekspos nilai estetika suatu benda

  102 Jenis-jenis Armature Lampu dan Penerapannya :  Down Light

  Pada sistem down light lampu tidak memberikan efek silau bagi pengguna bangunan, bersifat fleksibel. Jenis lampu yang digunakan antara lain adalah LED, lampu halogen , dan metal halide, dan ditunjukkan dengan gambar 3.70:

  gambar 40 Down Light

  Sumber: http://www.fajardesignme.com  Spot Light pada sistem spot light arah sorotan cahaya terfokus pada satu titik. Lampu ini bersifat fleksibel, dapat diarahkan pada obyek tertentu , lampu ini yang dapat digunakan yaitu lampu LED , metal halide dan lampu halogen.

  103

  gambar 41 spotLight

  Sumber: http://www.shinlight.com  Lampu Bak atau Neon 

  Pada sistem pencahayaan lampu neon arah sorotan cahaya bersifat menyebar dan merata. Lampu ini biasa digunakan pada plafon dan celling serta dapat digantung

  gambar 42 Lampu Neon / Bak

  Sumber: http://www.fotografer.net  Lampu Dekoratif 

  Lampu dekoratif berfungsi sebagai penerangan tambahan yang memberikan nilai estetika dan berkesan mewah pada tampilan lampu tersebut.

  104

  gambar 43 Lampu dekoratif

  Sumber: http://filmaria.co.id

  b. Sistem Pengkondisian Udara b.1 Sistem Penghawaan Alami

  Sistem penghawaan alami dapat dilakukan dengan memasukkan udara dari luar ruang ke dalam ruang melalui bukaan bangunan dan lubang ventilasi tanpa menggunakan alat-alat elektronik. Sistem penghawaan alami yang baik yaitu dengan menerapkan sistem ventilasi silang ( cross ventilation ). Sistem

  cross ventilation mengatur sirkulasi udara untuk mengganti udara

  kotor dan panas dengan udara bersih dan sejuk. Kelebihan Sistem Penghawaan Alami, antara lain :

   Tidak menggunakan listrik   Hemat energi   Dapat membersihkan udara dalam ruang   Instalasinya mudah   Membuat ruangan menjadi sejuk

  105 Kelemahan Sistem Penghawaan Alami, antara lain :  Suhu udara tidak tetap   Hewan dapat masuk ke dalam bangunan   Tergantung pada angin yang berhembus

  gambar 44 Penghawaan Alami

  Sumber: https://arch3230samanthaweiser.wordpress.com

  Sistem Penghawaan Buatan

  b.2 Sistem Penghawaan Buatan merupakan sistem

  alat

  pengkondisian udara dengan menggunakan bantuan elektronik. Beberapa alternatif sistem penghawaan buatan yang dapat digunakan antara lain: b.2.1 AC ( Air Conditioning )

  AC merupakan sistem penghawaan buatan yang dapat membuat suhu ruang menjadi stabil. Untuk sistem penghawaan buatan dengan menggunakan AC, ada beberapa tipe AC yang dapat digunakan antara lain:

   AC Split AC ini biasa digunakan pada ruang yang berukuran kecil dan sedang bisa dipasang dua atau lebih dalam satu ruang,

  106 dengan mesin AC diluar. AC split ini pemakaianya bisa diatur sesuai dengan keinginan.

  gambar 45 AC split

  Sumber: http://sanfordlegenda.blogspot.co.id o

  Keuntungan : cara pemasangan mudah dan cepat, tidak menimbulkan bising didalam ruang karena mesin AC berada diluar. o

  Kerugian :Tampilan pada fasade bangunan tergaggu oleh penempatan outdoor unit AC split o Merusak lingkungan karena penggunaan gas freon.  AC Paket Portable 

  AC paket portable sangat mudah digunakan karena penggunaannya tidak memerlukan instalasi khusus.

  gambar 46 AC paket portable

  Sumber: http://sewatendabali.com 107 o Keuntungan : Perawatan mudah , bisa dipindah-pindahkan sesuai keinginan dan dapat diarahkan ke segala arah o

  Kerugian : merusak lingkungan dengan penggunaan gas freon, harga unit AC paket potable lebih mahal.

  b.2.2 Kitchen exhaust fan

  Kitchen exhaust fan berfungsi untuk mengeluarkan udara panas ke luar dari ruang dapur dan digantikan dengan udara segar.

  gambar 47 kitchen exhaust fan

  Sumber : https://www.rona.ca/en/projects/Range-hoods 108 c. Sistem Elektrikal Sistem elektrikal yang digunakan untuk kebutuhkan listrik utama berasal PLN. Sedangkan sumber cadangan kebutuhan listrik pada bangunan berasal dari genset.

  PLN Main

  Trafo Distribution Sub Panel