DAFT AR MAKA LAH

DAFTAR MAKALAH
"Pemodelan Prosodi Secara Otomatis Menggunakan Jaringan Syaraf
Tiruan" I Arry Akhmad Arman.
"Kajian Bahasa dan Linguistik Melayu: Perkembangan dan Hala Tuju Masa
Hadapannya" I Awang Sa,-iyan.
"Proses Morfplogis Kata Kerja (Verba) Aktif Bahasa Kayu Agung" I
Budi Agung Sudarmanto.
"Bahasa Indonesia dalam Film Bersulih Suara: Oh Tidak! Tidak! "I
C. Ruddyanto.
"Perencanaan
Bahasa
Indonesia
di
Indonesia
dalam
Era
Globalisasi" /Dendy Sugono.
"Konvergensi Linguistis Penutur Asli Bahasa Jawa terhadap Pemakaian
Bahasa Melayu Palembang dalam Komunitas Pasar Tradisional di
Palembang" I Dian Susilastri.
"Tes Pragmatik: Sebuah Model Alat Ukur Kompetensi Bahasa

Indonesia" /Esti lsmawati.
dan
Batas
Nalar
dalam
Tinjauan
"Bahasa
Indonesia
Psikolinguistik" /Ganjar Hwia.
"Dari Kami ke Kita dalam Bertutur---Sumbangan bagi Teori
Pragmatik" /Harimurti Kridalaksana.
"Perilaku Tindak Tutur Berbahasa Pemimpin dalam Wacana Rapat Dinas:
· Kajian Pragmatik dengan Pendekatan Jender" /Harun Joko Prayitno.
"Kenonarbitreran dalam Kata Majemuk Bahasa Indonesia" /Hermina
Sutami.
"Kacukan Bahasa: Aspek Prosodi dalam Berbahasa Penutur Bukan Melayu
(Lanjutan)" /Dindirawati Zahid.
"Brunei-Berau, Kesepadan Leksikal yang Utuh" /Haji Jaludin bin Haji
Chuchu.
"Relasi Historis Lima Bahasa di Sumatra Selatan" I Joni Endardi.

"Bahasa, ldentitas, dan Pendidikan: Pelajaran dari Moru, Alor, Nusa
Tenggara Timur" /Katubi.
"Diatesis Medial dalam Bahasa Indonesia: Suatu Kajian Tipologi" /Luh
Anik Mayani.
"Kontak Bahasa Diantara Komunitas Tutur Bahasa yang Berbeda: Telaah
Kesepadanan Adaptasi Linguistik dengan Adaptasi Sosial" I
Mahsun.
"Tes UKBI sebagai Arena Riset Linguistik" I Maryanto.
"Menyebarkan Bahasa Melayu Kepada Masyarakat Asia Tenggara" /Mataim
Bakar.
"Analisis Segmental dalam Bahasa Thai: Satu Penerapam Teori Fonologi

DAFTAR MAKA LAH

"Pemodelan Prosodi Secara Otomatis Menggunakan Jaringan Syaraf
Tiruan" I Arry Akhmad Arman.
"Kajian Bahasa dan. Linguistik Melayu: Perkembangan dan Hala Tuju Masa
Hadapannya" I Awang Sa,-iyan.
"Proses Morfplogis Kata Kerja (Verba) Aktif Bahasa Kayu Agung" I
Budi Agung Sudarmanto.

"Bahasa Indonesia dalam Film Bersulih Suara: Oh Tidak! Tidak! "I
C. Ruddyanto.
"Perencanaan
Bahasa
Indonesia
di
Indonesia
dalam
Era
Globalisasi" /Dendy Sugono.
"Konvergensi Linguistis Penutur Asli Bahasa Jawa terhadap Pemakaian
Bahasa Melayu Palembang dalam Komunitas Pasar Tradisional di
Palembang" /Dian Susilastri.
"Tes Pragmatik: Sebuah Model Alat Ukur Kompetensi Bahasa
Indonesia" /Esti lsmawati.
dan
Batas
Nalar
dalam
Tinjauan

"Bahasa
Indonesia
Psikolinguistik" /Ganjar Hwia.
"Dari Kami ke Kita dalam Bertutur---Sumbangan bagi Teori
Pragmatik" I Harimurti Kridalaksana.
"Perilaku Tindak Tutur Berbahasa Pemimpin dalam Wacana Rapat Dinas:
· Kajian Pragmatik dengan Pendekatan Jender" /Harun Joko Prayitno.
"Kenonarbitreran dalam Kata Majemuk Bahasa Indonesia" /Hermina
Sutami.
"Kacukan Bahasa: Aspek Prosodi dalam Berbahasa Penutur Bukan Melayu
(Lanjutan)" /Dindirawati Zahid.
"Brunei-Berau, Kesepadan Leksikal yang Utuh" /Haji Jaludin bin Haji
Chuchu.
"Relasi Historis Lima Bahasa di Sumatra Selatan" I Joni Endardi.
"Bahasa, ldentitas, dan Pendidikan: Pelajaran dari Moru, Alor, Nusa
Tenggara Timur" /Katubi.
"Diatesis Medial dalam Bahasa Indonesia: Suatu Kajian Tipologi" /Luh
Anik Mayani.
"Kontak Bahasa Diantara Komunitas Tutur Bahasa yang Berbeda: Telaah
Kesepadanan Adaptasi Linguistik dengan Adaptasi Sosial" I

Mahsun.
"Tes UKBI sebagai Arena Riset Linguistik" /Maryanto.
"Menyebarkan Bahasa Melayu Kepada Masyarakat Asia Tenggara" /Mataim
Bakar.
"Analisis Segmental dalam Bahasa Thai: Satu Penerapam Teori Fonologi
Autosegmen" /Paitoon M. Chaiyanara.
"The Acquisition pf Grammatical Competence: a Case Study" /Setiono
Sugiharto dan Luciana.
"Realisasi Tindak Wacana Percakapan Penjual-Pembeli di Pasar Grisir
Jakarta" /Sri Hapsasi Wijayanti.
"Pemertahanan Bahasa Nafri" /Supriyanto Widodo.

,,.

PEMODELAN PROSODI SECARA OTOMATIS
MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN
Studi kasus: Bahasa Indonesia
oleh: Arry Akhmad Arman 1

Abstract

·Indonesian Text to Speech has already available for 5 years. Current Indonesian ITS still used
· Manual Prosody Modeling that drive by parameters that extract manually from speech sample
and inserted manually to the prosody model. Currently, we are trying to replace 1he current
model by automatic prosody model using artificial neural network (ANN). The ANN in the model
· will learn from the speech sample and determine the prosody curve automatically. The interesting
thing from the linguistic view is the list ofparameters from the speech signal that need to define
as an input for ANN. so it can learn properly. In this prelemenary research, the ANN can mimic
·
several prosody event come from sample sentences.

1.
LC"+~

..
~elakr.

Penelitian untuk melakukan analisis prosodi atau intonasi telah lama dilakukan untuk berbagai
bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Namun demikian, usaha untuk memodelkan prosodi masih
sangat jarang dilakukan, khususnya Bahasa Indonesia. Secara kuantitatif, fenomena prosodi dapat
dinyatakan sebagai kurva perubahan pitch (frekuensi dasar) sebagai fungsi waktu. Model prosodi

yang dimaksud disini, adalah suatu model yang dapat menirukan kurva pitch tersebut. Model
prosodi mempunyai masukan berupa "teks kalimat yang ingin diucapkan" dan mempunyai
keluaran berupa "kurva pitch".

Sentence Samples

+Parameters
Extraction

Prosody Model
j.

Text
entence

s

~

Text

Sentence

Text to Speech

Pitch

,'

Curve

Spech~

-

Gambar I. Posisi Model Prosodi dalam Sistem Text to Speech

1

Dosen dan Peneliti "Teknologi Bahasa" di Departemen Teknik Elektro, lnstitut Teknologi Bandung,
Indonesia


Dari sudut pandang linguistik. analisis prosodi lebih menarik untuk dikaji dari pada melakukan
pemodelan prosodi. Namun. dengan berkembangnya aplikasi Text to Speech, pemodelan prosodi
menjadi sesuatu yang penting. Pada Text to Speech. sistem secara otomatis harus membangkitkan
ucapan dengan intonasi yang alami untuk suatu teks kalimat yang ingin diucapkan. Text to
Speech Bahasa Indonesia telah mcmicu penelitian dan pengembangan model prosodi untuk
bahasa Indonesia. Model prosodi yang saat ini digunakan dalam Text to Speech Bahasa Indonesia
adalah model prosodi statis. Model prosodi tersebut mempunyai parameter-parameter yang harus
di-ekstrak secara manual dari contoh-contoh kalimat yang menjadi referensi.

2. Definisi dan Pengertian Prosodi
Banyak pihak mendefinisikan prosody dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Berikut ini
akan disampaikan beberapa definisi prosody yang relevan dengan penelitian ~1ang
dilakukan.
I. Thierry Dutoit [Dut97] mcngemukakan bahwa "The term prosoJy refors to certain
properties of the speech signal such as audible changes in pitch, loudness, and syllable
length .... because prosodic events appear to be time-aligned with syllables or groups of
syllables, rather than with segments (sound, phonemes), they are also referred to as
suprasegmental phenomena".
2.


Hiroya Fujisaki sendiri lFuj96J men~ltiska
prosodi sebagai berikut: "Prosody is the
systematic organization of various Ii nguistic units into an utterance or a coherent group of
utterances in the process of speech production. Its realization involves both segmental
and suprasegmental features or speech, and serves to convey not only Iinguistic
information, but also para-linguistic and non-lunguistic information".

Rules or
Grammar

Input lnlormahon

.
.
Linguistic

(

Lexical

)
SyntaC11c
Semantic
Pragmatic

i)I

Prosody

Phys1olog1cal
Constraints

Physical
Constraints

Message

UUerance

Segmental and
Suprasegmental

Planning

Planning

Features of
Speech

---------+----'

Para·
{ Intentional}
linguistic Attitudinal
Stylistic

Non{Physical }
lingulstlc
Emotional

i~1le5

-'~_.

Gambar 2. Pcmhcntulrnn lkapan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya IFuj961

lnformasi linguistik yang dirnaksud Fujisaki dalam definisinya adalah informasi simbolik yang
direpresentasikan dcngan sejurnlah simbol diskrit serta aturan kombinasinya. lnformasi paralinguistik adalah informasi yang tidak cliperoleh dari bahasa tertulisnya, tetapi ditambahkan
sendiri oleli pcngucap dari infnrmasi linguistiknya. Suatu kalimat tertulis dapat diucapkan dengan
berbcda-beda yang 1111.:rcpn.:s•'•·· .sii,.tn pcnckanan, altitude dan gaya bicara. lnformasi nonseperti usia, jenis kelamin, kondisi emosi pengucap, dan
linguistik adalah fp' ~ ,ur-fakto

2

sebagainya. Parameter-parameter ini tidak secara langsung berhubungan dengan informasi
linguistik serta para-linguistik, dan tidak selalu dapat dikendalikan oleh pengucapnya.
Fujisaki berpendapat bahwa setiap bahasa memiliki banyak perbedaan dalam cara pengucapannya,
tetapi secara um um semua ditentukan oleh aspek-aspek : ( 1) accentuation, (2) phrasing, dafi (3)
pausing. Accentuation adalah perubahan (penambahan) tekanan terhadap suku kata tertentu pada
suatu kata atau kelompok kata. Pada umumnya hal ini dilakukan dengan mengendalikan
parameter-parameter frekuensi dasar (pitch), durasi, serta tekanan. Phrasing artinya
mengelompokkan sejumlah kata sehingga secara persepsi dapat diberikan perlakuan tertentu
dalam pengucapannya. Hal ini biasanya dilakukan dengan mengubah parameter pitch serta
kecepatan bicara. Pausing artinya pemberian jeda antar kata atau frasa. Semua hat tersebut
dilakukan pada dasarnya untuk lebih memudahkan pendengar memahami isi pesan yang
diucapkan.

3. Model-Model Representasi Prosodi
3.1 Model Fujisaki
Model Fujisaki yang dikemukakan pertama kali pada tahun 1992 merupakan kelanjutan dari hasil
pekerjaan Ohman tentang prosodi (Ohman, 1967). Model tersebut mengacu pada asumsi bahwa
kurva intonasi, meskipun kontinyu dari sisi waktu dan frekuensi, berasal dari kejadian-kejadian
diskrit yang dipicu oleh pembicara. Fujisaki membedakan dua jenis kejadian diskrit tersebut dan
dinyatakan dengan istilah perintah frasa dan aksen yang dimodelkan dengan menggunakan
fungsi pulsa dan fungsi step. Perintah-perintah tersebut akan mengendalikan filter orde dua yang
outputnya akan dijumlali 1: ... 11 U11tuk membentuk kurva FO.
phraee commande

t

+

timej e)

t _. -

phr•ee control

._c;w_on:1er_w_"·_111ter__,>

~com1nde

DCJ

r=Jo.,
time (e)
Gambar 3. Model Prosodi Fujisaki (Fuj96)

Beberapa hal penting dari model Fuj isaki adalah sebagai berikut.
I. Kurva prosodi merupakan superimpose dari komponen frasa dan aksen:
2. Jumlah perintah frasa dan dua parameter untuk setiap perintahnya adalah amplituda dan
waktu
3. Jumlah perintah aksen dan tiga parameter untuk setiap perintahnya adalah amplituda,
waktu onset, serta waktu offset.
Model ini telah ditcrapbn untuk bl'rbagai bahasa, termasuk bahasa Jepang, lnggris, Mandarin
dan Jerman dengan hasi I yang cukup memuaskan. Suatu adaptasi dari model tersebut juga telah
diterapkan pula untuk Bahasa Indonesia oleh Arry Akhmad Arman pada tahun 2001 [ASAMOl].

3

3.2 Model "Teori Kontur Pitch"

· Beberapa peneliti berpendapat bahwa prosodi suatu ucapan merupakan urutan elemen-elemen
kontur pitch yang berasal dari suatu hirnpunan terhingga yang ditentukan oleh dialek pembicara
dan alat ucapnya. Setiap kontur terlihat sebagai unit prosodi dasar yang tidak dapat dibagi. lagi
menjadi bagian yang lebih kecil. Teori ini sangat language dependent.
Dengan pendekatan ini. kontur len.gkap suatu ucapan dilihat sebagai gabungan dari kontur-kontur
yang lebih pendek yang dianggap unit kontur terkecil. Delattre (1966) merupakan salah satu
yang pertama rnenerapkan pendckatan ini untuk Bahasa Perancis. Delattre mengidentifikasikan
.adanya sepuluh kontur elernenter dalam Bahasa Perancis seperti yang terlihat pada gambar 3.6
Dalatree membagi setiap kontur menjadi 4 tingkat yang berbeda.
Pendekatan ini pernah diterapkan pula untuk bahasa lnggris (British English) oleh Crystal pada
tahun 1969. Ucapan dibagi menjadi kelompok-kelompok nada (tone) yang segmennya pendek.
Pendekatan ini akhirnya mengarah pada teori yang disebut tonetics.
- SI C