BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan RME (Realistic MathematicsEducation) pada Siswa Kelas V SDN Ngajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

  Pada tahapan ini peneliti akan menyajikan data-data hasil penelitian tindakan kelas pada masing-masing siklus yang dimulai dari pra siklus, siklus 1 sampai pada siklus 2. Adapun pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SDN Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Secara sistematis data yang diperoleh dalam hasil penelitian ini disajikan sebagai berikut.

4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)

  Tahapan pra siklus ini dilakukan untuk memperoleh data awal mengenai keadaan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika sebelum diberikannya tindakan.

  Hasil Tes Pra Siklus

  Data-data yang diperoleh pada tahapan pra siklus ini didapatkan melalui nilai ulangan pada mata pelajaran matematika siswa kelas V SD Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Sebelum diadakan tindakan, 16 siswa hasil belajarnya belum tuntas sedangkan yang tuntas 5 siswa. Ketuntasan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran matematika adalah dengan nilai rata-rata 65. Berdasarkan data hasil ulangan menunjukkan sebagian besar siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Data ketuntasan belajar kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.1. Data pra siklus berupa data hasil belajar matematika pada siswa kelas V SDN Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2014/2015.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5

  

SD Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

PraSiklus

No Ketuntasan Frekuensi Persentase

  1 Tuntas 5 23,8 %

  2 Tidak Tuntas 16 76,2 % Jumlah 21 100% Nilai Minimum

  34 Nilai Maksimum

  98 Nilai rata-rata

  58 Berdasarkan tabel 4.1 tampak bahwa ketuntasan belajar siswa sebelum diadakan tindakan ada 5 siswa yang tuntas dan yang tidak tuntas belajar ada 16 siswa. Terlihat pula ada ketimpangan yang besar antara nilai tertinggi yaitu 98 dan nilai terendah yaitu 34. Rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas V disebabkan oleh guru SD Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang kurang kreatif. Dalam kegiatan mengajar hanya berceramah saja, tanpa disertai media apapun. Metode kurang bervariasi, kurang melibatkan siswa, dan membatasi kreativitas siswa sehingga konsentrasi siswa dalam pembelajaran lemah.

  Dari hasil analisis data hasil belajar pra siklus ini dijadikan sebagai sampel penelitian. Penelitian dilaksanakan selama 2 siklus dan setiap siklus dilakukan 2 kali pertemuan dengan menggunakan pendekatan RME.

4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1

  Siklus 1 terdiri dari 4 tahapan sesuai dengan tahapan penelitian Paizaluddin dan Ermalinda (2012:34) yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pembelajaran pertama dilaksanakan dengan Standar kompetensi Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Kompetensi dasar Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan. Dimulai dengan perencanaan tindakan mengenai apa saja yang

  2 akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran, kemudian diuraikan pelaksanaan tindakan. Saat proses pelaksanaan tindakan itu dilakukan pengamatan/observasi, dan hasil pengamatan/ observasi itu dijadikan bahan refleksi. Adapun langkah-langkah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

1) Pelaksanaan Siklus 1

  a) Perencanaan

  Siklus 1 terdiri dari 2 pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 24 April 2015. Sebelum proses pembelajaran siklus 1 dilaksanakan, peneliti telah melakukan kerja kelompok dengan teman sejawatnya untuk menentukan model yang sesuai dengan materi yang diajarkan, sehingga proses pembelajaran berlangsung kondusif. Peneliti mempersiapkan rencana pembelajaran siklus 1 untuk mata pelajaran Matematika materi menjumlahkan dan mengurangkan pecahan. Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran, peneliti menerapkan pendekatan RME, adapun langkah-langkah pembelajaran terlampir.

  Kemudian peneliti menyiapkan lembar observasi proses belajar mengajar dalam pelaksanaan pembelajaran yang diamati oleh observer. Dan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang diajarkan, peneliti merancang alat evaluasi berupa soal tes tertulis yang akan menguji siswa berkaitan dengan materi tersebut. Perencanaan yang dilakukan tersebut di atas telah mampu menjadi pedoman yang sistematis dalam proses pembelajaran, artinya susunan program tersebut terstruktur dan merupakan suatu urutan tahapan yang mempermudah pembelajaran suatu materi, sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar.

  b) Pelaksanaan Tindakan

  Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 ini telah sesuai dengan yang direncanakan. Langkah-langkah pembelajaran terlaksana dengan cukup baik. Pada kegiatan awal peneliti telah mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran dan kegiatan berjalan cukup lancar.

  Pada kegiatan inti guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas, guru menjelaskan materi secara singkat, guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, guru membagikan berbagai macam benda konkrit pada tiap kelompok, guru menyajikan informasi pada siswa tetang cara pemecahan masalah menggunakan media yang disediakan, guru mengajukan permasalahan yang berkaitan dengan pecahan, guru mendorong dan membimbing siswa untuk melaksanakan eksperimen guna mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah dalam LKS dengan menggunakan benda konkrit, guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas secara bergantian, guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses

  • – proses yang mereka gunakan dengan mendiskusikan hasil pekerjaan siswa dengan seluruh anggota kelas dan ajukan pertanyaan-pertanyaan seputar strategi yang dipakai siswa dan alasan jika ada perbedaan hasil sesuai masalah yang dibahas. Sedangkan kegiatan akhir diisi dengan membuat kesimpulan, tanya jawab, tes evaluasi dan tindak lanjut.

c) Pengamatan/Observasi

  Pada siklus 1 pertemuan pertama dan kedua yang diamati adalah keseluruhan aktivitas guru atau proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas. Fokus amatannya adalah bagaimana penerapan pendekatan RME dalam pembelajaran matematika, serta implikasi dari pendekatan RME pada hasil belajar matematika. Berkenaan dengan penelitian ini, maka hal-hal yang menjadi pengamatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung yaitu mengamati aktivitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar, maka instrumen pengamatan yang digunakan adalah lembar observasi dalam penggunaan pendekatan RME pada pembelajaran matematika materi menjumlahkan dan mengurangkan pecahan. Adapun

  4 pengamatan yang difokuskan pada proses belajar mengajar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Hasil observasi PBM =

  Maka perolehan hasil pengamatan pada proses belajar mengajar dengan pendekatan RME dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Hasil Observasi PBM dalam Menggunakan Pendekatan RME

  Siklus 1 Siklus 1 No Aspek Pertemuan 1 Pertemuan 2 Observer 1 Observer 2 Observer 1 Observer 2

  1. Memahami masalah/soal

  13

  14

  13

  14 kontekstual

  2. Menjelaskan masalah

  11

  13

  13

  14 kontekstual

  3. Menyelesaikan masalah

  22

  27

  27

  27 kontekstual

  4. Membandingkan dan

  10

  9

  9

  11 mendiskusikan jawaban

  5. Menyimpulkan

  13

  14

  14

  14 hasil diskusi Total skor

  69

  77

  76

  80 Rata-rata

  73

  78 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil penilaian PBM dalam pembelajaran dengan menerapkan pendekatan RME pada mata pelajaran matematika siklus 1 pertemuan 1 hasil penilaian yang dilakukan oleh 2 observer yaitu dengan total skor 73, hal ini dikarenakan guru belum terbiasa menggunakan pendekatan RME. Pada pertemuan 2 hasil penilaian yang dilakukan oleh 2 observer mengalami peningkatan yaitu dengan total skor 78, hal ini dikarenakan guru mulai memahami langkah-langkah pendekatan RME.

d) Refleksi

  Berdasarkan observasi siklus 1 dengan menggunakan pendekatan RME, maka dilakukan refleksi yaitu berdiskusi dengan guru kelas senior, observer, dan kepala sekolah atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari lembar observasi dan tes.

  Berdasarkan hasil lembar observasi guru pada siklus 1, guru sudah melaksanakan proses pembelajaran tetapi masih kurang sesuai dengan langkah

  • –langkah RME. Hal ini terlihat dari setiap tahapan pendekatan RME belum semua guru lakukan. Namun masih ada kekurangan guru yang harus diperbaiki pada siklus berikutnya. Dalam pelaksanaan siklus 1 peneliti mengalami beberapa kendala atau hambatan yang sekiranya perlu dilakukan tindakan dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran tersebut. Adapun hambatan atau kendala yang dialami peneliti diantaranya ialah : a.

  Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi menjumlahkan dan mengurangkan pecahan belum mencapai KKM.

  b.

  Pada saat memulai pembelajaran guru kurang mempersiapkan mental siswa.

  c.

  Guru kurang memotivasi siswa serta menggali pengetahuan siswa tentang materi pecahan.

  d.

  Penggunaaan media alat peraga tentang pecahan dalam siklus 1 kurang digunakan seefektif mungkin oleh guru.

  e.

  Guru jarang melakukan bimbingan kepada siswa untuk memecahkan masalah.

  6 f.

  Pada sebelum dan saat memulai pelajaran guru belum begitu memahami dan menguasai langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan RME.

  g.

  Siswa belum terlibat aktif dalam penggunaan media pembelajaran alat peraga pecahan pada saat proses pembelajaran berlangsung.

  h.

  Pada saat pembelajaran berlangsung guru kurang melibatkan siswa sehingga pada saat pembelajaran guru yang banyak bicara siswa terkesan pasif.

2) Hasil Tes Siklus 1

  Dari temuan hasil penelitian diperoleh hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pembelajaran siklus 1. Hasil tes siklus 1 mengalami peningkatan dari hasil tes pada data awal pra siklus. Berdasarkan hasil tes siswa data awal pra siklus, diketahui nilai rata-rata yang diperoleh siswa secara keseluruhan sebesar 58 meningkat menjadi 64 pada siklus 1. Hasil analisis pengamatan tes pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 yang telah dilakukan diperoleh hasil yang tersaji pada tebel 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V

  

SD Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Siklus 1

No Ketuntasan Frekuensi Persentase

  1 Tuntas 15 71,4%

  2 Tidak Tuntas 6 28,6% Jumlah 21 100 % Nilai Minimum

  42 Nilai Maksimum

  96 Nilai rata-rata

  64 Hasil tes siklus 1 mengalami peningkatan dari hasil tes pada data awal pra siklus. Berdasarkan hasil tes siswa data awal, diketahui nilai rata-rata yang diperoleh 58 meningkat menjadi 64 pada siklus 1. Jumlah siswa yang tuntas belajar pada siklus 1 meningkat menjadi 15 siswa sementara pada pra siklus 5 siswa yang tuntas. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus 1 mencapai nilai maksimum yaitu 96 dengan nilai terendah pun meningkat dari pra siklus 34 menjadi 42 pada siklus 1.

  Berdasarkan hasil tes yang diberikan kepada siswa pada akhir siklus 1, diketahui bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa sudah menunjukan adanya peningkatan bila dibandingkan dengan data awal pra siklus sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas. Nilai terendah maupun nilai rata-rata siswa juga sudah meningkat, namun belum mencapai indikator keberhasilan berdasarkan kriteria ketuntasan belajar (KKM). Nilai KKM yang ditentukan adalah 65 pada pelajaran Matematika. Dengan demikian peneliti melakukan tindakan siklus berikutnya (siklus 2) untuk mendapatkan hasil sesuai KKM, seperti yang telah dilaksanakan sebelumnya .

  Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa proses kegiatan pembelajaran Matematika dengan menggunakan pendekatan RME yang dilaksanakan pada siklus 1 masih belum optimal, walaupun hasil belajar Matematika siswa setelah dilaksanakan siklus 1 mengalami peningkatan dari hasil belajar sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas (data awal). Maka, peneliti melakukan perbaikan pada siklus 2 sebagai berikut.

4.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2

  Siklus 2 terdiri dari 4 tahapan sesuai dengan tahapan penelitian Paizaluddin dan Ermalinda (2012: 34) yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pembelajaran dilaksanakan dengan Standar kompetensi Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Kompetensi dasar Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan. Dimulai dengan perencanaan tindakan mengenai apa saja yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran, kemudian

  8 diuraikan pelaksanaan tindakan. Saat proses pelaksanaan tindakan itu dilakukan pengamatan/observasi, dan hasil pengamatan/observasi itu dijadikan bahan refleksi. Adapun langkah-langkah pembelajaran terlampir.

1. Pelaksanaan Siklus 2

  a) Perencanaan

  Siklus 2 terdiri dari 2 pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2015. Sebelum proses pembelajaran siklus 2 dilaksanakan, peneliti melakukan diskusi dengan observer, sehingga proses pembelajaran berlangsung kondusif. Peneliti mempersiapkan rencana pembelajaran siklus 2 untuk mata pelajaran Matematika materi Mengalikan dan membagi pecahan. Perencanaan awal yang dilakukan hampir sama dengan siklus 1. Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran, peneliti menerapkan pendekatan RME. Adapun langkah-langkah pembelajaran terlampir. Perencanaan yang dilakukan tersebut diatas telah mampu menjadi pedoman yang sistematis dalam proses pembelajaran, artinya susunan program tersebut terstruktur dan merupakan suatu urutan tahapan yang mempermudah pembelajaran sehingga pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar.

  b) Pelaksanaan Tindakan

  Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 ini telah sesuai dengan yang direncanakan. Langkah-langkah pembelajaran terlaksana dengan sangat baik, pada kegiatan awal peneliti telah mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran sehingga kegiatan proses pembelajaran berjalan dengan baik.

  Pada kegiatan inti guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas, guru menjelaskan materi secara singkat, guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, guru membagikan berbagai macam benda konkrit pada tiap kelompok, guru menyajikan informasi pada siswa tetang cara pemecahan masalah menggunakan media yang disediakan, guru mengajukan permasalahan yang berkaitan dengan pecahan, guru mendorong dan membimbing siswa untuk melaksanakan eksperimen guna mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah dalam LKS dengan menggunakan benda konkrit, guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas secara bergantian, guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses

  • – proses yang mereka gunakan dengan mendiskusikan hasil pekerjaan siswa dengan seluruh anggota kelas dan ajukan pertanyaan-pertanyaan seputar strategi yang dipakai siswa dan alasan jika ada perbedaan hasil sesuai masalah yang dibahas. Sedangkan kegiatan akhir diisi dengan membuat kesimpulan, tanya jawab, tes evaluasi dan tindak lanjut.

  c) Pengamatan/Observasi

  Dari hasil observasi pada siklus 2 antara siswa dan guru sudah melakukan atau melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan yang diharapkan. Siswa sudah antusias mengikuti pembelajaran, tidak ada siswa yang ribut, semua siswa aktif dalam kerja kelompok dan siswa mulai berani mengungkapkan pendapatnya.

  Kegiatan observasi terhadap PBM dalam menerapkan pendekatan

  RME

  pada siklus 2 baik pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua yang dinilai observer sudah menunjukkan hasil yang sangat baik dari siklus 1. Adapun pengamatan yang difokuskan pada kegiatan PBM dalam menerapakan pendekatan RME pada mata pelajaran Matematika dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

  Hasil observasi PBM = Maka perolehan hasil pengamatan pada PBM dalam menerapkan pendekatan RME dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini :

  10

Tabel 4.4 Hasil Observasi PBM dalam Menggunakan Pendekatan RME

  

Siklus 2

Siklus 2 No Aspek Pertemuan 1 Pertemuan 2 Observer 1 Observer 2 Observer 1 Observer 2

  1. Memahami masalah/soal

  14

  14

  14

  14 kontekstual

  2. Menjelaskan masalah

  13

  15

  15

  16 kontekstual

  3. Menyelesaikan masalah

  27

  27

  28

  30 kontekstual

  4. Membandingkan dan

  11

  11

  11

  12 mendiskusikan jawaban

  5. Menyimpulkan

  14

  14

  14

  14 hasil diskusi Total skor

  79

  81

  82

  86 Rata-rata

  80

  84 Tabel 4.4 menunjukan bahwa hasil penilaian kinerja guru dalam pembelajaran dengan menerapkan pendekatan RME pada mata pelajaran Matematika siklus 2 pertemuan 1 hasil penilaian yang dilakukan oleh 2 observer yaitu dengan total skor 80. Hal ini menunjukkan bahwa guru dalam melaksanakan langkah-langkah pembelajaran RME dilakukan secara maksimal dikarenakan guru mulai terbiasa menggunakan pendekatan RME. Pada pertemuan 2 hasil penilaian yang dilakukan oleh 2 observer mengalami peningkatan yaitu dengan total skor 84. Hal ini membuktikan bahwa guru dalam melaksanakan langkah-langkah pembelajaran RME terlaksana dengan tepat dan baik.

  d) Refleksi

  Berdasarkan observasi siklus 2 dengan menggunakan pendekatan

  RME,

  maka dilakukan refleksi dengan guru kelas senior, observer, dan kepala sekolah atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil lembar observasi dan tes yang dilaksanakan pada siklus 2. Keterlaksanaan langkah-langkah RME sudah dilaksanakan dengan baik mulai dari tahapan pendahuluan sampai kegiatan penutup.

  Kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus 1 sudah diperbaiki pada siklus 2, setelah diadakannya sebuah kegiatan kerja kelompok. Guru sudah memberikan kesempatan mempresentasikan dan menanggapi hasil presentasinya. Kegiatan pembelajaran lebih menarik, tidak ada lagi siswa yang pasif. Guru juga memberikan umpan balik terhadap kinerja mereka. Hasil karya siswa sangat berguna terhadap pembelajaran. Kegiatan refleksi bertujuan untuk mendapatkan kritik dan saran dari observer. Berdasarkan hasil pengamatan dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan pendekatan RME, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : a.

  Pada sebelum dan saat memulai pembelajaran guru sudah memahami dan menguasai langkah

  • – langkah pendekatan RME.

  b.

  Pada saat melakukan eksperimen tentang pecahan guru sudah sering melakukan bimbingan kepada siswa untuk memecahkan masalah.

  c.

  Penggunaan media pembelajaran dalam siklus 2 sudah dilakukan secara optimal oleh guru.

  d.

  Siswa sudah antusias untuk terlibat dalam penggunaan media pembelajaran pada saat pembelajaran berlangsung.

  Pada siklus 2 pertemuan pertama dan kedua sudah baik, untuk pertemuan berikutnya guru harus mengoptimalkan seluruh kegiatan yang direncanakan agar hasilnya lebih baik lagi. siswa sudah terbiasa terhadap

  12

  RME

  pembelajaran dengan menerapkan pendekatan sehingga pembelajaran dilakukan dengan aktif dan siswa tidak ramai sendiri.

  Dari uraian diatas peneliti menyimpulkan hasil refleksi pada siklus 2, bahwa pembelajaran Matematika dengan menggunakan pendekatan

  RME

  pada siklus 2 sudah terlaksana secara optimal. Penerapan pendekatan

  RME

  dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika.

2. Hasil Tes Siklus 2

  Pada pertemuan pertama dan kedua siklus 2 diakhir pembelajaran diadakan tes/evaluasi untuk mengukur ketuntasan belajar siswa. Hasil belajar siswa pada siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini:

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Ngajaran 03 Siklus 2 No Ketuntasan Frekuensi Persentase

  1 Tuntas 21 100%

  • 2 Tidak Tuntas Jumlah

  21 100% Nilai Minimum

  66 Nilai Maksimum

  98 Nilai rata-rata

  72 Hasil tes siklus 2 mengalami peningkatan dari hasil tes pada tahap pra siklus dan siklus 1. Berdasarkan hasil tes siswa data awal, diketahui nilai rata-rata yang diperoleh siswa secara keseluruhan sebesar 58 meningkat menjadi 64 pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 72 pada siklus 2. Peningkatan yang terjadi dirasa sudah sangat signifikan dan hasil belajar yang diperoleh siswa secara keseluruhan sudah mencapai KKM yang telah ditetapkan khusus untuk mata pelajaran Matematika yaitu 65. Berdasarkan hasil dari siklus 2 ini, maka peneliti memutuskan untuk menghentikan tindakan pada siklus 2.

  4.2 Perbandingan Hasil Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2

  Perbandingan hasil pada data awal (pra siklus), siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini:

Tabel 4.6 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V

  

SDN Ngajaran 03 Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

No Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Frek Persent Frek Persent Frek Persent (%) (%) (%)

  1 Tuntas 5 23,8 15 71,4 100 100

  2 Belum 16 76,2 6 28,6 - - Tuntas

  Jumlah 21 100 21 100 21 100 Nilai Maksimum

  98

  96

  98 Nilai Minimum

  34

  42

  66 Rata-rata

  58

  64

  72 Berdasarkan tabel 4.6 dapat diuraikan dalam pra siklus yang mengalami ketuntasan hanya 5 siswa atau 23,8 % dan yang belum tuntas 16 siswa atau 76,2 %. Kemudian pada siklus 1 yang tuntas 15 siswa atau 71,4 % dan yang belum tuntas 6 siswa atau 28,6 %. Pada siklus 2 yang tuntas 21 siswa atau 100 % mencapai KKM. Jadi dari pra siklus menuju siklus 1 ke siklus 2 siswa yang tuntas mengalami kenaikan. Ini membuktikan bahwa pembelajaran dengan menerapkan pendekatan RME dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa.

  4.3 Pembahasan

  Kegiatan pembelajaran pada siklus I dan siklus 2, guru menggunakan pendekatan RME. Guru mengaitkan pelajaran sekarang dengan pelajaran sebelumnya. Siswa mulai aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan tunjuk jari. Dalam kegiatan pembelajaran guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa. Saat kegiatan pembelajaran guru menggunakan contoh benda nyata serta siswa

  14 melakukan percobaan secara langsung media alat peraga tentang pecahan. Berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilakukan terlihat adanya peningkatan hasil belajar Matematika. Hasil belajar Matematika siswa meningkat dengan adanya proses belajar yang bermakna serta melibatkan kemampuan yang dimiliki siswa. Hasil belajar siswa yang mencapai KKM dari siklus 1 ke siklus 2 meningkat.

  Jadi, Pendekatan pembelajaran RME adalah model pembelajaran yang tepat digunakan karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan pendekatan pembelajaran RME di lihat dari lembar observasi sudah terlihat sangat baik, langkah-langkah pembelajaran terlaksana dengan baik dan guru juga sudah menguasai metode dengan baik. Menurut Suwarsono (2001:5) terdapat empat kekuatan dalam pembelajaran RME, yaitu :

  a) Memberikan pengertian yang jelas dan operasional pada siswa tentang keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari dan kegunaan matematika pada umumnya bagi manusia.

  b) Memberikan pengertian yang jelas dan operasional pada siswa bahwa matematika adalah suatu bidang kajian yang dapat dikonstruksi dan dikembangkan sendiri oleh siswa dan oleh setiap orang lain bagi manusia.

  c) Memberikan pengertian yang jelas dan operasional pada siswa bahwa cara menyelesaikan persoalan tidak harus tunggal, tidak harus sama antara orang satu dengan orang yang lain.

  d) Memberikan pengertian yang jelas dan operasional pada siswa bahwa mempelajari matematika, merupakan suatu hal yang utama.

  Berdasarkan pengamatan terhadap hasil belajar, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran RME adalah pendekatan pembelajaran yang tepat digunakan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk itu seyogyanya guru dapat menggunakan pendekatan pembelajaran ini terutama untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika.

Dokumen yang terkait

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum UD Hasil Bumi Boja - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Risiko pada Sistem Perdagangan Beras UD Hasil Bumi Boja = Risk Management on Rice Trading System UD Hasil Bumi Boj

0 0 20

2 LAMPIRAN I PANDUAN WAWANCARA MANAJEMEN RISIKO PADA SISTEM PERDAGANGAN BERAS UD HASIL BUMI BOJA

0 0 20

2.1.2 Perilaku Pembelian Online - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Tanaman Hias Sansevieria Secara Online = The Factors That Affect Customers’ Decisions to Buy Decor

0 0 7

3.2 Teknik Pengambilan Sampel - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Tanaman Hias Sansevieria Secara Online = The Factors That Affect Customers’ Decisions to Buy Decorat

0 0 7

4.1.2 Tingkat Pendidikan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Tanaman Hias Sansevieria Secara Online = The Factors That Affect Customers’ Decisions to Buy Decorate Pla

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Tanaman Hias Sansevieria Secara Online = The Factors That Affect Customers’ Decisions to Buy Decorate Plants Sansevieriaby Online

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Metode Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Kelas V SD Negeri Jati 3 Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang Semester II Tahun Pelajara

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Metode Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Kelas V SD Negeri Jati 3 Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang Semester II Tahun Pelajara

0 0 98

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Mata Pelajaran Matematika SD - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan RME (Realistic MathematicsEducation) pada Siswa

0 0 11

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan RME (Realistic MathematicsEducation) pada Siswa

0 0 13