MAKALAH MEMASARKAN PRODUK USAHA SECARA KREATIF Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Pembina: Setyawan Pujiono M.Pd oleh Handika Arisdianto (14810134045) PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA PROGRAM D3 MANAJEMEN PEMASARAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2015 B

  

MAKALAH

MEMASARKAN PRODUK USAHA SECARA KREATIF

Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

  Pembina: Setyawan Pujiono M.Pd oleh Handika Arisdianto (14810134045)

  

PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA

PROGRAM D3 MANAJEMEN PEMASARAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini pemasaran menyangkut semua usaha menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang menguntungkan. Pemasaran dimulai dengan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen,

  memutuskan tujuan pamasaran yang dapat dilayani oraganisasi dengan sangat baik, dan mengembangkan proposisi nilai yang meyakinkan dimana organisasi dapat memenangkan, mempertahankan, dan menumbuhkan konsumen sasaran. Jika sebuah organisasi melakukan hal ini dengan baik, oraganisasi ini akan meraih pangsa pasar, keuntungan dan ekuitas pelanggan yang baik.

  Pemasaran merupakan kegiatan penting dalam perekonomian nasional dan membantu dalam penciptaan nilai ekonomi dan kemakmuran nasional. Peran vital pemasaran dalam perekonomian tersebut dikarenakan pemasaran merupakan fungsi bisnis yang langsung berhubungan dengan setiap orang. Pertumbuhan ekonomi, dan geliat ekonomi suatu bangsa banyak ditentukan oleh keberhasilan aktivitas pemasarannya. Pasokan produk di pasar, ketersediaan produk pasar, kesesuaian daya beli masyarakat serta keragaman produk dipasar mencerminkan betapa besarnya peran aktivitas pemasaran dalam perekonomian dan suatu usaha.

  Pada prinsipnya, pemasaran merupakan proses melakukan identifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, serta upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen secara memuaskan melalui penawaran-penawaran produk usaha. Berdasarkan konsep tersebut, dapat dismpulkan bahwa kegiatan inti kegiatan pemasaran bermula dari identifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen dan berujung pada pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen. Sudah banyak diluar sana yang dapat memasarkan produk namun belum wirausahawan maupun pemasar. Ini menjadi sangat kompleks ketika para pemasar harus berpikir secara kreatif untuk dapat menjual produk-produknya secara maksimal.

  Pemasaran lebih dari sekadar fungsi bisnis yang terisolasi, pemasaran merupakan sebuah filosofi yang memandu seluruh organisasi. Departemen pemasaran tidak dapat berdiri sendiri dalam menciptakan nilai pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang menguntungkan. Proses ini memerlukan peran serta seluruh bagian perusahaan yang meliputi keputusan yang luas tentang siapa yang diinginkan perusahaan untuk menjadi pelanggannya, kebutuhan yang harus dipuaskan, produk dan jasa apa yang ditawarkan, penetapan harga, komunikasi yang dikirimkan, dan hubungan kemitraan yang dikembangkan. Bagian pemasaran harus bekerja sama dengan departemen lainnya dalam perusahaan dan dengan organissasi lain di seluruh sistem penghantaran nilainya untuk memuaskan pelanggan dengan menciptakan nilai yang unggul bagi pelanggan.

B. Rumusan Masalah

  1. Apakah yang dimaksud dengan pemasaran?

  2. Bagaimana cara memasarkan produk secara kreatif?

  3. Apa saja hal-hal yang perlu diterapkan untuk memasarkan produk secara

  kreatif?

C. Tujuan 1. Untuk memahami pentingnya aktivitas pemasaran dalam dunia usaha.

  2. Untuk meningkatkan kemampuan pemasar dalam memasarkan produk usaha.

  3. Untuk mempelajari pengelolaan peluang usaha dengan pemasaran yang kreatif.

BAB II PEMBAHASAN A. Memahami Konsep Pemasaran Pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,

  penetapan harga, promosi, serta distribusi atas gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memenuhi sasaran perseorangan dan organisasi (Griffin, 2008:273). Selain itu, “Definisi pemasaran adalah suatu proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan bertujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya (Kotler, 2006:6)”.

  Pemasaran adalah hal yang tidak boleh dianggap mudah oleh para wirausahawan, karena pemasaran menyangkut masalah keuntungan, segmentasi produk dan target konsumen yang dituju. Hal tersebut sangat penting bagi wirausahawan yang ingin mengetahui sejauh mana produk yang kita hasilkan disektor pasar dan sudah sampai mana para konsumen mengetahui dan mengingat produk yang kita pasarkan. Memasarkan produk harus memperhatikan beberapa aspek, dimulai dari aspek komunikasi, lokasi dan promosi serta iklan. Dengan aspek-aspek tersebut kita dapat mempelajari dan memahami bagaimana memasarkan produk dengan efektif dan efisien.

  Banyak orang berpikir bahwa pemasaran hanyalah menjual dan mengiklankan. Itu tidak mengherankan jika setiap hari kita selalu diperlihatkan dengan iklan televisi, penawaran surat langsung, penawaran lewat telepon, dan melalui internet. Sebenarnya, penjualan dan iklan hanyalah puncak dari konsep pemasaran tersebut. Memahami pemasaran tidak hanya mempelajari bagaimana cara memasarkan produk saja, tetapi juga harus mengetahui strategi promosi, cara pengemasan produk yang menarik agar konsumen tertarik dengan produk yang kita jual dan cara bagaimana mengiklankan produk kepada konsumen dipahami oleh para wirausahawan dan pemasar, agar produk yang akan dijual dapat menarik minat beli dari para konsumen.

B. Memahami Perilaku dan Kebutuhan Konsumen

  Maksud dari memahami perilaku konsumen adalah studi mengenai proses keputusan konsumen yang mendorong mereka untuk membeli dan mengkonsumsi berbagai produk (Griffin, 2008:289). Memahami perilaku konsumen adalah hal yang harus diperhatikan secara khusus oleh para pemasar, agar produk yang ditawarkan tepat sasaran kepada konsumen yang ingin ditargetkan untuk membeli produk tersebut. Banyak orang lain yang beranggapan bahwa mempelajari perilaku konsumen adalah hal yang cukup mudah karena kita dapat memahaminya hanya dengan mengobrol atau menanyakan apa yang konsumen butuhkan saja. Padahal hal tersebut belum tentu adalah cara yang paling efektif untuk mengetahui perilaku-perilaku konsumen diluar sana.

  Griffin (2008:289) mengungkapkan bahwa cara memahami perilaku konsumen adalah sebagai berikut:

  1. Pengaruh Psikologis (motivasi, persepsi, kemampuan belajar, dan sikap individu)

  2. Pengaruh Pribadi (gaya hidup, kepribadian, dan status ekonomi)

  3. Pengaruh Sosial (keluarga, pendapat oranglain, dan kelompok referensi lainnya)

  4. Pengaruh Budaya (adat istiadat, kebiasaan lingkungan) Walaupun faktor tersebut sangat berdampak besar pada pilihan konsumen, namun pembelian aktual pada beberapa produk menjadi sangat lemah atau dapat diabaikan. Beberapa konsumen lebih memperlihatkan loyalitas merek (brand loyalty) yang tinggi, berarti mereka secara rutin membeli produk- produk karena mereka puas atas kinerja merek produk tersebut. Orang-orang seperti itu umumnya tidak rentan terhadap pengaruh yang lazim dan tetap setia pada merek-merek terpilih. Akan tetapi, produk pakaian dan makanan sering kali mencerminkan pengaruh sosial dan psikologis terhadap perilaku konsumsi orang lain.

  Kotler (2006:7) Kebutuhan (needs) manusia adalah keadaan dari perasaan kekurangan. Kebutuhan manusia meliputi kebutuhan fisik akan makanan, pakaian, kehangatan, dan keamanan; kebutuhan social akan kebersamaan dan perhatian; dan kebutuhan pribadi akan pengetahuan dan ekspresi diri. Kebutuhan-kebutuhan ini tidak diciptakan oleh pemasar; kebutuhan-kebutuhan itu adalah bagian dasar dari sifat kodrati manusia.

  Kebutuhan manusia merupakan hal-hal harus dipenuhi, karena berpengaruh kepada kelangsungan hidup manusia. Para pemasar harus dapat memahami dan mengambil peluang dari hal tersebut agar produk yang akan dibuat atau yang diproduksi sesuai dengan kebutuhan konsumen. Setelah itu produk yang dijual akan dapat dibeli dan dikonsumsi langsung oleh konsumen. Selain kebutuhan, keinginan konsumen juga dapat kita jadikan sebuah peluang dalam memahami konsumen. Kotler (2006:7) mengemukakan bahwa keinginan (wants) adalah kebutuhan manusia yang terbentuk oleh budaya dan kepribadian seseorang. Keinginan terbentuk oleh masyarakat dan dipaparkan dalam bentuk objek yang bisa memuaskan kebutuhan. Ketika didukung daya beli , keinginan menjadi permintaan (demand). Mengingat sumber dayanya, manusia menuntut manfaat produk yang member tambahan pada nilai dan kepuasan yang paling tinggi.

C. Mengenali Produk

  Menurut Kotler (2006:266) Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Dalam arti luas, produk meliputi objek-objek fisik, jasa, acara, orang, tempat, organisasi, atau ide.

  Dengan mengenali produk dengan baik, akan dapat memahami dan menguasai apa saja kelebihan atau manfaat dari produk yang kita jual kepada konsumen. Kemudian jika mengenali produk lebih detail lagi, akan mengetahui sisi kekurangan dari produk yang dihasilkan dan akan menjadi bahan evaluasi lagi dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Para pemasar harus memanfaatkan kelebihan dan kekurangan produk dengan baik, agar ketika konsumen menanyakan sesuatu hal yang berkaitan tentang tampilan, kegunaan dan manfaat produk, kita sebagai pemasar dapat menjawabnya dengan cakap tanpa mengurangi nilai dari produk yang kita jual. Hal tersebut berguna untuk meyakini para konsumen bahwa produk yang kita pasarkan kepada mereka adalah benar-benar bermanfaat dan berguna bagi kebutuhan dan keinginanya. Mengenali produk adalah salah satu kekuatan penting dari pemasar ketika akan mempresentasikan produk yang dijual kepada para konsumen dipasar, dijalanan, dikantor, disosial media, dipameran maupun ditempat yang memang sudah dipersiapkan.

D. Memasarkan Secara Kreatif

  Kreativitas tidak hanya sekedar keberuntungan tetapi merupakan kerja keras yang disadari. Kegagalan bagi orang yang kreatif hanyalah merupakan variabel pengganggu untuk keberhasilan. Dia akan mencoba lagi, dan mencoba lagi hingga berhasil. Orang yang kreatif menggunakan pengetahuan yang kita semua memilikinya dan membuat lompatan yang memungkinkan, mereka memandang segala sesuatu dengan cara-cara yang baru. Dryden (2000: 185) mengatakan bahwa ,” Suatu ide adalah kombinasi baru dari unsur-unsur lama. Tidak ada elemen baru. Yang ada hanyalah kombinasi-kombinasi baru.”

  Dapatkah manusia menjadi kreatif? Buzan (2003: xix) mengungkapkan bahwa, ”Kreativitas dahulu dianggap sebagai ”anugrah yang ajaib”, yang hanya dimiliki oleh segelintir orang. Sekarang kita tahu bahwa kecerdasan merupakan anugrah ajaib yang dimiliki semua orang. Menguraikan kekuatan kecerdasan kreatif hanyalah masalah memahami bagaimana melakukannya.” Sebagai manusia kita harus menyadari bahwa setiap manusia mempunyai potensi untuk mengembangkan apa yang dianugrahkan kepadanya. Tidak hanya kreatif saja,

  Inovasi adalah proses mengubah ide-ide kreatif menjadi produk atau metode kerja yang lebih berguna (Robbins, 2010:21). Konteks kreatif dan inovasi disini kita bisa mengembangkannya dibidang pemasaran, yaitu dalam pembuatan dan penetapan merek (brand) pada produk, tampilan pengemasan produk, iklan dan promosi, hingga tahap penjualan kepada konsumen. Mungkin keahlian pemasar professional yang paling istimewa adalah kemampuan mereka untuk membangun dan mengelola merek agar dapat memposisikannya di ingatan para konsumen. Penetapan merek dapat membantu pembeli dalam memilih produk yang akan mereka beli. Nama merek yang kreatif dapat membantu kosumen mengenali produk yang bisa menguntungkan mereka. Merek juga dapat menyatakan sesuatu tentang kualitas dan konsistensi produk. Contohnya pembeli yang selalu membeli merek yang sama tahu bahwa mereka akan mendapatkan fitur, manfaat, dan kualitas yang sama setiap kali mereka membeli. Penetapan merek juga memberikan beberapa keuntungan kepada penjual atau pemasar. Nama merek menjadi dasar untuk membangun seluruh kisah mengenai kualitas khusus produk. Nama merek dan nama jual dagang penjual memberikan perlindungan hukum bagi fitur produk tertentu yang tidak bisa ditiru oleh pesaing lain. Dan penetapan merek membantu penjual menetapkan segmentasi pasar.

  Membuat merek produk yang kreatif harus memperhatikan makna arti dari nama merek yang akan ditetapkan. Pelafalan yang mudah saat membaca merek produk merupakan keuntungan bagi pemasar untuk memberikan konsumen untuk menyebut dan mengingat produk kita. Tampilan tulisan dan warna juga harus menarik, jangan terlihat sangat berwarna karena akan mengaburkan tulisan pada saat dibaca oleh konsumen dari latar merek. Kemudian juga jangan memberikan tulisan dan warna yang biasa-biasa saja yang akan membuat konsumen cenderung merasa jenuh melihat dan membaca merek. Berilah logo atau simbol untuk memudahkan konsumen mengingat

  Pengemasan produk adalah aktivitas merancang dan memproduksi wadah atau pembungkus suatu produk (Kotler, 2006:275). Dahulu pengemasan berfungsi sebagai wadah atau alat untuk menyimpan dan melindungi produk. Namun seiring berjalannya waktu, pengemasan menjadi sebuah hal yang cukup penting untuk memasarkan dan daya tahan produk pada kemasan tersebut. Jika kita mengemas produk secara kreatif, maka produk yang biasa-biasa saja dapat telihat sangat elegan dan menarik bahkan hingga terlihat mewah oleh para konsumen. Berilah produk dengan konsumen yang dapat ramah lingkungan, misalnya hindari dari bahan karet maupun plastik yang sulit diuraikan ketika setelah dipakai. Ini memiliki nilai guna tersendiri bagi konsumen, pemasar dan lingkungan. Contohnya produk Coklat Monggo, yang dikemas secara sederhana namun tetap kelihatan menarik. Disamping menggunakan kemasan sebagai pelindung produk, kemasan Coklat Monggo juga ramah lingkungan karena menggunakan kertas yang nantinya dapat terurai.

  Membuat iklan dan promosi juga harus dengan kreatif, hal tersebut berguna untuk menarik perhatian konsumen untuk melirik atau bahkan datang untuk melihat dan membeli produk yang kita pasarkan. Buatlah iklan yang informatif, komunikatif, kreatif, persuasif, efektif dan edukatif. Jangan membuat iklan yang hanya menampilkan kreatifnya saja tanpa mengandung nilai informasi atau edukasi. Itu akan membuat konsumen melihat iklan yang kita tampilkan tidak memiliki kualitas tersendiri. Berilah iklan dengan sentuhan artistik juga makna dari iklan tersebut dibuat, terutama memperhatikan segi persuasif agar konsumen merasa terbujuk oleh iklan yang kita publikasikan dan tampilkan. Buatlah promosi yang menarik dengan diskon ataupun mengurangan harga, agar konsumen merasa bahwa produk yang kita tawarkan murah. Pandangan konsumen melihat harga yang murah sangat menguntungkan bagi mereka, misalnya harga produk Rp99.900,00 lebih terlihat murah dibandingkan dengan harga Rp100.000,00. Hal tersebut merupakan salah satu strategi promosi

  Penjualan produk adalah cara yang paling ampuh untuk menarik dan minat beli konsumen dengan kreatif. Misalnya alfamart, alfamart memberikan pelayanan kepada konsumen yang sangat nampak dari para kasir. Contohnya memberikan ucapan selamat datang, menawarkan produk yang sedang promosi terkini, dan menawarkan pembelian pulsa hingga menawarkan menjadi member alfamart. Kemudian dari segi penampilan, para kasir alfamart memakai pakaian tertentu jika sedang ada hari-hari besar maupun suatu musim. Sebagai contoh, karyawan alfamart memakai baju adat saat hari kartini tanggal 21 april, kemudian memakai baju bola saat sedang musim piala dunia. Secara jelas, alfamart telah menampilkan penjualan dan pelayanan secara kreatif guna mendapatkan perhatian khusus dari para konsumen.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa, pemasaran

  harus dilakukan secara kreatif , dari segi penetapan merek produk, kemasan produk, iklan, promosi, dan penjualan produk. Agar produk yang kita pasarkan langsung dapat dilirik oleh para konsumen yang ingin membeli produk sejenis, seperti produk yang kita pasarkan. Dengan kreatif, pemasaran yang kita lakukan adalah beda dari pesaing-pesaing dan menjadi kelebihan dari para pemasar dalam menawarkan produknya kepada konsumen. Mempunyai nilai tersendiri dari pikiran konsumen dengan melihat pelayanan yang dapat kita berikan kepada mereka. Mudah-mudahan menjadi tampil beda dari para pesaing dapat mempunyai pangsa pasar semakin luas dan banyak, tentunya keuntungan yang didapat juga akan lebih besar lagi jika menerapkan pemasaran yang kreatif kepada konsumen maupun pelanggan secara maksimal dan bertahap. Semoga

B. Saran

  Para wirausahawan dan pemasar sebaiknya menggunakan kreativitasnya untuk memasarkan produk, Hal itu dikarenakan dapat membuat konsumen lebih melirik dan membeli produk yang akan kita jual dipasaran.

DAFTAR PUSTAKA

  Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2006. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Dryden, Gordon dan Jeannette Vos. 2000. Revolusi Cara Belajar. Bandung: Kaifa. Buzan, Tony. 2003. Head First. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Griffin, Ricky W. dan Ronald J. Ebert. 2008. Bisnis. Jakarta: Erlangga. Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter. 2010. Manajemen. Jakarta: Erlangga.