RAPAT YANG BAIK BERARTI KEUNTUNGAN LEBIH BESAR

Pengertian Rapat

Eksekutif puncak menghabiskan sekitar 38 pers- en dari jam kerja dalam seminggu untuk rapat. Mer- eka menghabiskan banyak waktu untuk rapat, yang kerapkali tidak efisien dan sering ditambah dengan meningkatnya frustasi. Percaya atau tidak, beberapa perusahaan mengeluarkan uang lebih banyak untuk rapat dibandingkan untuk bahan baku produksi mer- eka. Kebanyakan dari pengeluaran tunai ini langsung habis. Hitung saja elemen biayanya – biaya transpor- tasi, tagihan hotel, gaji dan pengeluaran lainnya, sewa ruang konperensi dan penginapan, pembuatan laporan dan dokumen dan banyak lagi pengeluaran untuk hal lainnya. Setiap organisasi yang besar mengeluarkan jutaan rupiah setiap tahunnya agar orang dapat berdis- kusi, memutuskan, dan diharapkan dapat menimbulkan beberapa tindakan yang menguntungkan – Rapat yang baik berarti keuntungan lebih besar.

Rapat adalah suatu bentuk media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka yang sering dis- elenggarakan oleh banyak organisasi, baik pemerintah maupun swasta. Baik eksekutif maupun lembaga legis- lative. Baik perusahaan yang bergerak untuk mencari keuntungan maupun lembaga nirlaba seperti Yayasan dan sebagainya. Rapat merupakan kumpulan beberapa orang atau organisasi yang akan membicarakan suatu masalah atau kepentingan bersama untuk memberikan

penjelasan, memecahkan suatu persoalan dan sekaligus mengadakan perundingan untuk mendapatkan mufakat, melalui musyawarah kelompok.

Rapat merupakan pertemuan antara para anggota dilingkungan organisasi sendiri untuk merundingkan atau menyelesaikan suatu masalah yang menyangkut kepentingan bersama. Pertemuan para anggota organ- isasi/para pegawai untuk membahas hal-hal yang ber- hubungan dengan kepentingan organisasi dengan meli- batkan sejumlah orang.

Kontinyum situasi rapat yang pesertanya se- dikit, kedekatan fisik para peserta yang dekat, sifat umpan balik yang segera, peran komunikasi cender- ung informal,adaptasipesan yang spesifik, tujuan dan maksud yang terstruktur, maka esensi rapat adalah ko- munikasi kelompok. Dalam kenyataan rapat terjadi pula proses interaksi antarbudaya dari para peserta rapat yang berbeda latar belakang kebudayaan. Terma- suk dalam pengertian konteks komunikasi antarbudaya di kalangan in group maupun antara anggota sebuah ingroup dengan outgroup, ataunbahkan antar belbagai kelompok (intergroup communication). Perasaan-per- asaan peserta rapat terikat pada pihak yang kerapkali dimanifestasikan dengan merendahkan peserta rapat lainyang ddikenal dengan etnosentrisme dan rasisme.

Rapat dengan segala problematikanya seakan menjadi pekerjaan pokokyang diadakan oleh setiap organisasi, perusahaan,instansi pemerintah pada saat tertentu, baik rapaat yang bersifat rutin (berkala) mau- pun temporer (sewaktu-waktu). Rapat dapat berlang- sung dalam situasi formal, maksudnya rapat dilak- sanakan dengan mengikuti prosedur rapat, syaratrapat, dan aturan rapat. Rapat bisa diselenggarakan di kantor dalam keadaan resmi. Adapaun rapat yang bersifat non- rformal, adalah penyelenggaraan rapat dilaksanakan di tempat-tempat yang santai (sambil liburan) seperti di- tempat rekreasi, rumah makan, dan lain-lain. Hal yang dibahas dalam rapat,tentunya segala sesuatu yang berkaitan dengan suatu kegiatan baik bisnis maupun bukan bisnis. Dalam rapat harus terjalin komunikasi yang harmonis, efektif, dan komunikatif, sdhingga tercapai suatu keputusan hasil kesepakatan bersama. Rapat dikatakan berhasil apabila tujuan rapat yang telah ditentukan tercapai.

Sebelum mengundang rapat perlu mempertim- bangkan apakah tujuan yang diinginkan lebih baik dicapai lewat rapat atau memo. Rapat memungkinkan kita berbagi informasi, membangun tim, mengumpul- kan sumbang saran penyelesaian, mencapai keputusan, dan sekaligus melatih orang. Cara untuk mengetahui keperluan rapat adalah menuliskan satu kalimat yang terdiri dari 25 kata menyatakan yang diharapkannya untuk diketahui, dilakukan atau diyakini oleh orang

lain setelah rapat selesai. Jika saya tidak dapat mem- buat kalimat itu, berarti tujuan rapat tidak jelas. Akan tetapi,jika rapat dibutuhkan, selanjutnya mengembang- kan agendanya dan kemudian mengumpulkan alat bantu visual yang akan dipakainya untuk membantu menyajikan pokok-pokok pikiran. Rapat yang paling sulit adalah sesik Tanya jawab, biasanya orang menco-

ba mengeluarkan sisi kanak-kanak dari orang dewasa. Orang diharapkan berfikir bebas dengan cara meletak- kan atribusinya terkait peran manajemen (kekuasaan) adalah amat berat. Hanya dengan keterampilan men- dengarkan dan berbicara untuk memenuhi tantangan ini.

Komunikasi Non Verbal

Esensi rapat adalaah komunikasi manusia, yakni suatu aktivitas yang melayani hubungan yang melibat- kan manusia pada kemarin, kini dan mungkin di masa yang akan datang. Komunikasi manusia itu melayani segala sesuatu, akibatnya orang bilang komunikasi itu sangat mendasar dalam kehidupan manusia, komuni- kasi merupakan proses yang universal. Komunikasi merupakan pusat dari seluruh sikap, perilaku, dan tin- dakan yang terampil dari manusia. Manusia tidak bisa dikatakan berinteraksi sosial kalau dia tidak berkomu- nikasi dengan cara atau melalui pertukaran informasi, ide-ide, gagasan, maksud serta emosi yang dinyatakan dalam simbol-simbol dengan orang lain. Seperti kata Wan Xiao (1997), interaksi social membentuk sebuah peran yang dimainkan setiap orang dalam wujud ke- wenangan dan tanggungjawab yang telah memiliki pola-pola tertentu. Pola-pola itu ditegakkan dalam institusi sosial yang mengatur bagaimana cara orang berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain, dan organisasi sosial memberikan wadah, serta menga- tur mekanisme kumpulan orang-orang dalam suatu masyarakat. Komunikasi manusia itu dapat dipahami sebagai interaksi antarpribadi melalui pertukaran sim- bol-simbol linguistic, misalnya simbol verbal dan non verbal. Seperti kata Mehrabian (1972) bahwa 55 % dari komunikasi manusia dinyatakan dalam simbol non verbal, 38% melalui nada suara, dan 7 % komunikasi yang efektif dinyatakan melalui kata-kata. Selanjutnya petunjuk nonverbal memberikan 93 % pada arti yang dipertukarkan dalam interaksi: 35 % dari nada, dan 58 % dari sikap dan gerakan tubuh, ekspresi, dan petunjuk fisik yang lain.

Komunikasi nonverbal lebih dipercaya dan leb- ih efisien dibandingkan komunikasi verbal, biasanya orang menggunakan sinyal nonverbal untuk menopang dan memperjelas komunikasi verbal.

Perlunya mengenali tanda-tanda nonverbal sela- ma rapat karena tindakan seseorang lebih diperhatikan

daripada kata-katanya . Sebenarnya, kebanyakan orang dapat membohongi orang lain lebih mudah dengan ka- ta-kata dibanding dengan gerak tubuhnya. Kata-kata relative mudah dikendalikan; bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan karakteristik suara tidak demikian. Dengan memperhatikan semua petunjuk nonverbal ini, dapat diketahui kebohongan atau menegaskan kejujuran pembicara.

Oleh karena komunikasi nonverbal demikian dapat diandalkan, pada umumnya orang lebih percaya pada petunjuk nonverbal dibanding pada pesan verbal. Bila seseorang mengatakan sesuatu tetapi memancarkan pesan yang bertentangan secara nonverbal,pendengar hampir selalu yakin pada tanda nonverbal. Ingat, arti komunikasi nonverbal terletak pada pengamat, yang membaca sinyal spesifik dan mengartikannya dalam konteks situasi dan budaya tertentu. Peluangnya adalah, bila dapat membaca pesan nonverbal orang lain dengan tepat, adalah dapat diartikan sikap dan maksud di balik itu serta memberi tanggapan yang sesuai.

Orang menggunakan sinyal nonverbal untuk menopang dan memperjelas komunikasi verbal. Ko- munikasi nonverbal penting karena alasan lain; ko- munikasi ini dapat menjadi efisien ditinjau dari sudut pandang pengirim dan penerima. Pengirim pesan nonverbal bukan tanpa berpikir mengenai hal itu, dan penerima dapat menangkap artinya secara tidak dis- adari. Pada saat yang sama, jika pengirim mempun- yai tujuan yang disadari, seringkali komunikasi dapat dicapainya dengan lebih ekonomis, menggunakan ger- akan badan dibandingkan dengan kata-kata. Lambaian tangan, tepukan di pundak, kedipan mata – semuanya memancarkan ekspresi pikiran. Walaupun komuni- kasi nonverbal dapat berdiri sendiri, biasanya berbaur dengan pembicaraan, membawa sebagian dari pesan. Bersama-sama, kedua cara mengekspresikan itu meru- pakan kombinasi yang ampuh, saling meningkatkan, memperkuat, dan memperjelas satu sama lain. Ada be- berapa jenis komunikasi nonverbal: • Ekspresi wajah dan gerakan mata.Wajah dan mata

menarik perhatian tertentu sebagai sumber pesan nonverbal.

• Gerakan isyarat dan postur tubuh. Bahasa tubuh

dan nada suara mengungkapkan banyak mengenai emosi dan sikap seseorang.

• Karakteristik suara. Seperti bahasa tubuh, suara

juga membawa pesan yang dimaksudkan dengan tak sengaja.

• Penampilan pribadi. Penampilan fisik dan gaya pribadi memberi kontribusi pada identitas ses- eorang.

• Tingkah laku sentuhan. Penggunaan sentuhan,

sikap terhadap waktu, dan penggunaan ruang

Wacana Volume XII No.1, Februari 2013 Te. Ardhoyo , Rapat Yang Baik Berarti Keuntungan Lebih Besar

(semuanya dipengaruhi oleh budaya) untuk mem- bantu menetapkan hubungan sosial.

• Penggunaan waktu dan ruang. Seperti sentuhan, waktu dan ruang dapat dipakai untuk menyatakan

otoritas. Sinyal – sinyal tersebut di atas dapat digunakan untuk memperbaiki keterampilan komunikasi nonver- bal. Amat penting kita menghindari memberikan sinyal yang bertentangan kepada orang lain, dengan diperta- jam dengan beberapa tambahan seperti : - Tersenyumlah dengan tulus. Senyuman palsu jelas

terlihat karena waktunya tidak tepat dan tidak ada kerutan yang menyertainya.

- Waspadalah bahwa orang mungkin memberikan pe- tunjuk nonverbal palsu. - Jagalah jarak yang wajar dan gunakan sentuhan hanya jika memang tepat.

- Hormatilah status dengan kontak mata. - Gunakan jabatan tangan yang sesuai dengan keprib-

adian. Perlu diingat, sedikit gerakan tubuh menyampai-

kan arti dalam dan dari gerakan itu sendiri; gerakan itu harus diartikan secara lengkap, dan gerakan itu harus memperkuat kata-kata.

Komunikasi Verbal

Komunikasi lisan menghemat waktu dan me- nyediakan peluang untuk umpan balik dan interaksi sosial. Berbicara dan mendengarkan adalah keterampi- lan komunikasi yang paling sering dipergunakan orang. Kalau diberi pilihan, orang akan lebih memilih saling berbicara dibanding saling menulis. Berbicara me- merlukan waktu lebih pendek dan tidak memerlukan penyusunan, pengetikan, penulisan ulang, pembuatan salinan atau pendistribusian.

Lebih penting lagi, komunikasi lisan member peluang untuk umpan balik. Ketika orang berbicara, mereka dapaat mengajukan pertaanyaan dan menguji pemahaman akan pesan; mereka dapat berbagi gagasan dan bekerjasama untuk memecahkan masalah. Mem- bicarakan sesuatu membantu orang dalam organisasi meningkatkan moral dan menetapkan identitas kelom- pok. Lagi pula, komunikasi lisan memuaskan kebutu- han umum kita untuk menjadi bagian dari komunitas manausia, dan membuat kita merasa senang. Meng- hadiri rapat, komunikasi lisan adalah sarana untuk me- nyampaikan gagasan kita. Pada saat berkomunikasi lisan, buatlah menjadi tujuan kita untuk memperbaiki dua keterampilan kunci, yaitu, berbicara dan menden- garkan.

Berbicara

Sifat spontanitas dari komuniasi lisan mem-

batasi kemampuan kita untuk menyunting pikiran kita. Oleh karena berbicara adalah aktivitas yang demikian berurat akar, kita cenderung melakukannya tanpa ban- yak berpikir, tetapi pendekatan biasa itu dapat menjadi masalah dalam bisnis. Kita mempunyai peluang yang jauh lebih kecil untuk merevisi kata-kata yang kita ucapkkan dibandingkan merevisi kata-kata yang kita tulis. Kita dapat menghapus apa yang baru kita katakan dan mengulang dari awal lagi. Komentar kita yang pal- ing konyol akan membekas dalam ingatan orang lain, tak peduli seberapa keras usaha kita untuk menjelaskan bahwa yang kita maksudkan adalah sama sekali ses- uatu yang lain. Lebih lanjut, kita tidak dapat kembali dan membaca ulang apa yang baru saja dikatakan. Bila kita membiarkan perhatian kita mengembara sementara orang lain sedang berbicara, kita akan kehilangan apa yang dimaksudkannya.

Kita harus bingung tanpa mengetahui yang di- katakan orang tersebut atau mengakui bahwa kita melamun dan meminta orang itu mengulang yang di- ucapkannya. Orang sering menilai isi pembicaraan dari penampilan dan gaya pembicara. Masalah lain adalah orang cenderung mencampuradukkan pesan yang kita ucapkan dengan kita sebagai individu. Mereka mung- kin menilai isi dari apa yang kita katakana dari penam- piilan dan gaya penyampaian kita. Tiak seorangpun yang akan menolak surat penjualan kita karena kita mengenakan kaos kaki putih dengan kemeja biru atau karena kita banyak menggunakan “ee’. Akan tetapi, kemungkinan besar orang menolak presentasi lisan jika disampaikan dengan gaya seperti itu. Untuk memper- baiki keterampilan berbicara, kita harus lebih berhati- hati menggunakan pidato sebagai alat untuk mencapai sasaran dalam konteks bisnis.

Untuk melakukannya, tinggalkan kebiasaan ber- bicara spontan, tanpa merencanakan apa yang akan kita katakana atau bagaimana kita akan mengatakannya. Sebelum kita berhicara, pikirkan tujuan, gagasan uta- ma, dan pendengar kita. Belajar untuk berpikir sebe- lum kita berbicara. Atur pemikiran kita, putuskan gaya yang cocok dengan keadaan (misalnya, formal atau in- formal, kuliah atau percakapan) dan pendengar (super- visor atau asisten, klien atau rekan), dan perbaiki yang akan kita katakan di dalam hati. Mungkin hal terpent- ing yang dapat dilakukan adalah mengingat sikap yang berorientasi pada “kita”, memperoleh perhatian orang lain dan niat baik dengan memfokuskan pada mereka. Cobalah untuk memperkirakan bagaimana orang lain akan bereaksi dan atur pesan sesuai dengan itu. Pen- dengar mungkin tidak bereaksi sesuai dengan yang kita harapkan, jadi siapkan pendekatan alternative. Ketika berbicara, amati orang yang kita ajak berbicara, nilailah dari umpan balik verbal dan nonverbal apakah pesan

kita menghasilkan kesan yang diinginkan. Bila tidak, perbaiki dan coba lagi.

Mendengarkan

Kemampuan mendengarkan merupakan keter- ampilan vital dalam rapat. Berbicara, tentu saja hanya satu sisi dari kisah komunikasi lisan. Bila kita termasuk kelompok orang kebanyakan, kita menghabiskan sepa- ruh dari waktu berkomunikasi untuk mendengarkan. Namun, mendengarkan adalah salah satu keterampilan yang paling diremehkan dalam kebanyakan terutama dunia bisnis. Sebenarnya bisnis kehilangan jutaan ru- piah setiap tahun karena salah pengertian akibat dari kegagalan mendengarkan dan memahami kebutuhan pelanggan.

Oleh karena mendengarkan adalah aktivittas ru- tin, setiap hari, hanya sedikit orang yang berpikir untuk mengembangkan keterampilan mendengarkan. Na- mun, tidak seperti mendengar, mendengarkan menun- tut konsentrasi penuh; kegiatan ini merupakan pencar- ian arti secara aktif. Banyak orang mencampuradukkan mendengar dengan mendengarkan aktif,kata seorang konsultan komunikasi. Mendengarkan adalah fungsi fisik yang otomatis. Dengan mendengar kata-kata be- rarti kita mendengarkan pesan. Tidak berarti kita tidak bermaksud mendengarkan dengan sepenuh perhatian. Hanya pada umumnya terdapat demikian banyak hal yang menarik perhatian sel-sel otak pada saat yang sama sehingga kita sering tidak memberikan perhatian penuh.

Mendengarkan efektif seperti seolah-olah kita adalah seorang dokter yang sedang mengumpulkan gejala-gejala baru dari pasien atau seorang pilot yang sedang berhubungan dengan menara pengendali di tengah badai. Pendengar baik menerima informasi dan gagasan baru, sebagai imbalan mereka tidak keting- galan informasi, yang terbaru, dan tidak mengalami masalah. Mendengarkan dengan baik juga mening- katkan kemampuan berbicara kita, serta memberikan keunggulan dalam negosiasi. Mendengarkan secara efektif mendukung hubungan yang efektif dalam se- buah organisasi,mengingatkan organisasi akan inovasi yang tumbuh dari kekuatan internal dan eksternal, serta membuat organisasi dapat mengelola keberagaman tenaga kerja dan pihak-pihak yang harus dilayani, dan dapat mengubah birokrasi dari dalam, hal terpenting yang dapat kita lakukan adalah mendengarkan. Kita harus memberi peluang kepada orang-orang lain untuk mengemukakan rasa frustasinya terhadap sistem baru, dan kemudian membangun sistem baru berdasarkan hal itu. Orang dapat megajukan pertanyaan yang tepat dan secara tulus menunjukkan minat terhadap jawabannya.

Pada umumnya orang perlu memperbaiki keter-

ampilan mendengarkan. Namun pada umumnya, orang kurang bisa menyimak. Sebenarnya, ada catatan yang baik mengenai hal ini yaitu bahwa orang mendengar- kan dengan tingkat efisiensi 25 persen, atau kurang, dan secara rata-rata orang hanya mengingat sekitar sepa- ruh dari apa yang dikatakan dalam percakapan selama sepuluh menit dan sudah melupakan separuhnya dalam waktu 48 jam. Lebh lanjut, ketika ditanya mengenai materi yang baru saja didengar, kemungkinan orang tersebut mencampuradukkan fakta. Hal tersebut karena mendengarkan efektif memerlukan usaha secara sadar dan niat. Ketika sampai pada mendengarkan, pada umumnya orang memilih untuk berbicaara daripada mendengarkan. Beberapa eksekutif bahkan mengakui bahwa mereka mencatat dalam rapat agar terlihat seo- lah-olah mendengarkan. Mereka gagal menyadari bah- wa mendengarkan secara efektif, walaupun merupakan ketekampilan yang sulit untuk dikuasai, adalah salah satu cara terbaik untuk memperbaiki keterampilan ko- munikasi dan mencapai kemajuan bagi seseorang. Ket- erampilan ini meningkatkan kinerja, dan kinerja yang baik menyebabkan kenaikan gaji, promosi, status, dan kekuasaan.

Tiga jenis mendengarkan

Untuk menjadi pendengar yang baik, bedakan- lah cara kita mendengarkan agar cocok dengan berb- agai situasi. Situasi yang berbeda memerlukan keter- ampilan mendengarkan yang berbeda. Ada tiga jenis mendengarkan. Ketiga jenis mendengarkan ini berbeda tidak hanya dalam tujuan tetapi juga dalam jumlah um- pan balik atau interaksi yang terjadi, yaitu: • Mendengarkan isi pesan membuat kita memahami

dan mengingat pesan. • Mendengarkan kritis membuat kita mengevaluasi informasi • Mendengarkan aktif dipakai untuk mendorong orang lain berbicara.

Tujuan mendengarkan isi adalah memahami dan mengingat pesan dari pembicara. Kita mungkin mengajukan pertanyaan, tetapi pada dasarnya arus in- formasi mengalir dari pembicara kepada kita. Tugas kita adalah mengenali hal-hal pokok dari pesan. Tidak peduli apakah kita setuju atau tidak setuju, mengakui atau tidak mengakui, karena kita hanya perlu mema- hami.

Tujuan mendengarkan kritis adalah memahami dan mengevaluasi arti pesan pembicara di beberapa tingkat argumentasi yang logis, kekuatan bukti, dan ke- absahan kesimpulan; implikasi pesan bagi kita atau or- ganisasi kita, maksud dan motif pembicara; penghilan- gan poin-poin penting atau relevan. Mendengarkan kritis pada umumnya melibatkan interaksi pada saat

Wacana Volume XII No.1, Februari 2013

Te. Ardhoyo , Rapat Yang Baik Berarti Keuntungan Lebih Besar

kita mencoba menggali sudut pandang pembicara. Kita

balik efektif, kita perlu memastikan penerima me- juga ingin mengevaluasi kredibilitas pembicara.

Oleh karena mendengarkan memerlukan cam-

• Berikan umpan balik. Tunjukkan kepada pembi-

puran antara kegiatan fisik dan mental, maka rentan

cara bahwa kita masih mendengarkan dia. Pertah-

mahaminya.

Tujuan mendengarkan aktif atau empati adalah terhadap gangguan fisik dan mental. Untuk menjadi ankan kontak mata. Berikan ekspresi wajah yang • Arahkan umpan balik negative terhadap tingkah untuk memahami perasaan, kebutuhan, dan keinginan pendengar yang baik sebagian besar bergantung pada

laku yang dapat dikendalikan oleh penerima. pembicara sehingga kita dapat menghargai sudut pan- kemampuan untuk mengenali dan mengoreksi semua

tepat. Ubah susunan kata atau buat ringkasan pada

Mengingatkan seseorang akan kekurangan yang ti- dangnya, tak peduli adanya kesamaan perspektif atau hambatan ini.

saat pembicara berhenti untuk istirahat.

dak dapat dikendalikan, melainkan kecil. tidak. Dengan mendengarkan secara aktif atau empati, • Apabila langsung menarik kesimpulan, kita menu-

• Buat catatan yang singkat dan langsung.

Mendengarkan secara efektif mengharuskan ses-

kita membantu orang tersebut mengungkapkan emosi

tup pikiran terhadap informasi tambahan

eorang menjadi peka terhadap informasi dan perasaan.

Supaya Rapat Berhasil

yang menghindari pendekatan tidak memihak kepada • Pendengar yang berpusat pada diri sendiri menga-

Telah umum ditemui orang yang menggerutu subyek. Hindarkan keinginan untuk memberikan sa-

Salah satu cara untuk menilai keterampilan menden-

karena rapat. Pengalaman sebelumnya bisa menjadi ran. Cobalah untuk tidak menilai perasaan individu.

lihkan perhatian mereka dari pembicaraan kepada

garkan adalah memperhatikan cara kita mendengarkan.

Jika seseorang sedang berbicara, apakah kita benar- obsesi yang berbahaya, sehingga di beberapa organ- Biarkan orang itu berbicara.

diri mereka sendiri.

benar mendengarkan apa yang dikatakan, atau dalam isasi iklimnya sedemikian rupa yang membuat mana- Tidak peduli apakah situasi menghendaki kita

• Pikiran kita dapat memroses informasi lebih cepat

hati mempersiapkan bagaimana jawabaan kita? Lebih jer sangat sulit menyelenggarakan rapat yang efek- untuk mendengarkan isi, mendengarkan kritis atau

dari empat kali lipat kecepatan berbicara.

penting lagi, cobalah untuk bersikap terbuka terhadap tif. Sindiran negative tentang rapat berkembang luas mendengarkan aktif. Ketiga jenis mendengarkan ini

informasi yang akan menuntun kepada keputusan yang meskipun rapat diikagumi, mungkin secara tidak dis- dapat bermanfaat dalam situasi yang berkaitan dengan

Strategi mendengarkan secara efektif

lebih bermutu, dan cobalah untuk menerima perasaan adari menambah mitos bahwa rapat tidak ada gunanya. pekerjaan, jadi ada manfaatnya belajar untuk menerap- garkan dengan menjadi lebih menyadari praktik yang

Kita dapat memperbaiki kemampuan menden-

yang akan membina rasa saling memahami dan meng- Pemborosan yang luar biasa. Mungkin sikap khas kannya.

hargai. Menjadi pendengar yang baik akan membantu manajemen terhadap rapat dapat digambarkan secara Dengan memahami proses mendengarkan , kita ruk. Untuk memperbaiki keterampilan mendengarkan,

membedakan pendengar yang baik dan dari yang bu-

kita dalam banyak situasi, terutama yang sarat emosi ringkas dengan sebuah cerita yang disampaikan oleh akan mulai memahami mengapa pesan lisan seringkali ikuti langkah-langkah berikut ini.

seorang dosen yang kapasitasnya dalam rapat sebagai hilang begitu saja. Mendengarkan melibatkan lima • Pandanglah dibalik gaya pembicara dengan menan-

dan sulit.

anggota tim kerja kepada saya. Ia ingat mengenai tin- aktivitas berkaitan yang pada umumnya terjadi secara

dakan terakhir setelah rapat tim yang sulit dan bertele- bersamaan. Lima langkah dalam mendengarkan meng-

yakan pada diri sendiri apa yang diketahui pembi-

Memberikan umpan balik.

Belajarlah cara memberikan umpan balik baik tele, yang setelah 4 jam hamper tidak ada sesuatu yang hindari, menginterprestasikan, mengingat, mengevalu- • Depersonalisasi kegiatan mendengarkan kita se-

cara yang belum anda ketahui

positif maupun negative. Bahwa memberikan umpan dicapai, maka satu-satunya yang akan mereka putus- asi, dan memberikan tanggapan.

balik merupakan salah satu cara untuk mempertahank- kan ialah menetapkan waktu pertemuan berikutnya Menghindari : secara fisik mendengarkan pesan

hingga mengurangi dampak emosional dari apa

an lingkungan komunikasi terbuka. Mengetahui cara sehingga mereka dapat melanjutkan upaya yang sia-sia dan mencatat. Usaha mendengarkan ini dapat dihambat

yang dikatakan dan dapat lebih baik menahan sang-

memberikan kritik atau umpan balik yang membangun itu. Setelah setiap orang meneliti agenda hariannya, oleh suara yang mengganggu, pendengaran yang sakit,

gahan sampai kita selesai mendengar keseluruhan

adalah keterampilan komunikasi penting yang akan pimpinan rapat merasa telah menemukan waktu yang atau tidak memperhatikan.

pesan.

membantu kita memperbaiki cara bekerja dengan orang tepat, dan mengumumkan, “bagaimana kalau rapat Mengenterprestasikan : memberi arti pada suara

• Hilangkan gangguan dengan menutup pintu, me-

lain. Berikut beberapa pedoman untuk mengembang- diadakan Jum’at mendatang”?. Salah seorang peserta menurut nilai-nilai, keyakinan, gagasan, harapan, per-

matikan radio atau televise, dan menghampiri pem-

menjawab sambil menggerutu, “jangan Jum’at karena an, keperluan, dan sejarah pribadi kita sendiri. Kerang- • Dengarkan konsep dan gagasan pokok di samping

bicara

kan keterampilan umpan balik yang efektif.

• Fokuskan pada tingkah laku spesifik. Umpan balik akan mengganggu akhir pekan saya”. Apakah artinya ka rujukan pembicara mungkin amat berbeda dari kita,

itu? Ini berarti bahwa manajer harus mendorong dan jadi kita mungkin perlu menetapkan yang sebenarnya

fakta, dan sadari perbedaan antara fakta dan prin-

harus lebih spesifik,daripada bersifat umum.

• Jagalah umpan balik tetap impersonal. Tidak peduli menumbuhkan “iklim pertemuan yang baik” karena dimaksud pembicara.

sip, gagasan dan contoh, serta bukti dan argumen-

betapa besar kekecewaan kita, pertahankan umpan dengan melakukan hal itu ia akan meningkatkan : Mengingat : menyimpan pesan untuk rujukan • Dahului pembicara dengan mengantisipasi yang

tasi.

balik berkaitan dengan pekerjaan, dan jangan per- • Komunikasi. Sebuah organisasi dapat didefinisi- di kemudian hari. Pada saat mendengarkan, kita me-

kan dua atau lebih orang yang bekerjasama dalam nyimpan yang didengar dengan mencatat atau dengan

akan dikatakan kemudian dan dengan berpikir

nah melontarkan kritik kepada seseorang sebagaai

mengejar tujuan. Organisasi tidak dapat menyatu- membuat kerangka penilaian poin-poin penting yang • Cari pesan yang tidak terucapkan. Seringkali nada

mengenai yang telah dikatakan.

pribadi.

kan atau mencapai tujuannya tanpa komunikasi, dibahas pembicara.

• Gunakan pernyataan “saya”. Jangan mengatakan

dan rapat yang efektif memainkian peran penting Mengevaluasi : menerapkan keterampilan ber-

suara atau ekspresi pembicara mengungkapkan

“kamu sering membolos kerja”, melainkan, “saya

lebih banyak dari kagta-kata yang diucapkan.

merasa terganggu jika kamu sering tidak masuk

dalam proses ini.

pikir kritis untuk menilai isi pembicaraan kita memisah- • Renungkan gagasan pokok. Apakahmasuk akal?

• Perumusan dan perencanaan kebijakan. Kegiatan kan fakta dari opini dan mengevaluasi mutu bukti-bukti

kerja”.

ini memerlukan gagasan, pembicaraan dan perde- yang diajukan.

Apakah konsep itu didukung oleh fakta?

• Berikan umpan balik yang berorientasi pada tu-

batan mengenai berbagai isu pokok dan alternat- Memberi tanggapan : bereaksi setelah kita men-

• Tetap bersikap terbuka dengan mengajukan per-

juan. Bila kita harus mengatakan sesuatu yang

ifnya. Kegiatan tersebut memperoleh keuntungan gevaluasi pesan pembicara. Bila kita berkomunikasi

tanyaan yang memperjelas pemahaman; tunda pe-

negative,pastikan itu diarahkan pada tujuan pener-

dari kebijaksanaan kolektif tim manajemen serta satu-lawan satu atau dalam kelompok kecil, tanggapan • Jangan memotong. Memotong pembicaraan dapat

nilaian sampai pembicara selesai.

ima. Tanyakan kepada diri sendiri siapa yang seha-

dengan kehati-hatian dalam membahas proposal awal umumnya dalam bentuk verbal. Jika kita meru-

rusnya terbantu dengan umpan balik. Bila jawa-

dan pilihan yang terseedia. Proses ini hanya dapat pakan salah satu pendengar, respon awal mungkin ber-

berakibat fatal jika kita mencoba mencari akar per-

bannya pada dasarnya kita, tahan lidah kita.

masalahan. Orang yang sudah mengalami kesu-

• Berikan umpan balik pada waktu yang tepat. Um-

berlangsung dalam rapat.

bentuk tepuk tangan, tawa, atau diam. Kemudian kita

pan balik paling berarti bila selang waktu, antara • Pembuatan keputusan. Beberapa keputusan harus dapat bertindak berdasarkan yang telah kita dengar.

litan berkomunikasi mungkin tersisih dari pembi-

caraan apabila berulang kali dipotong.

tingkah laku penerima dan memberian umpan balik

dibuat dalam rapat resmi (atau ditelorkan dari rapat

• Evaluasi dan kritik isi pembicaraan, bukan orang-

mengenai tingkah laku itu, pendek.

resmi) karena kebutuhan konstitusional dan bersi-

Hambatan terhadap mendengarkan.

nya.

• Memastikan terjadinya pemahaman. Agar umpan

fat wajib; misalnya keputusan senat; dewan atau

Wacana Volume XII No.1, Februari 2013

Te. Ardhoyo , Rapat Yang Baik Berarti Keuntungan Lebih Besar

badan pengurus. Tetapi ada banyak lingkungan membantu banyak bagi pembentukan tim yang baik. merupakan rapat secara teratur atau rapat jenis pem- dali atas kelompok. Apabila kurang diskusi, mintalah yang akan meningkatkan kualitas atau ketahanan

ecahan persoalan yang bersifat sementara. Apapun pendapat orang yang belum terdengar suaranya. Atur suatu keputusan jika dilandasi dengan pertimban- al yang menang di medan pertempuran, telah mengakui

Pimpinan regu olah raga yang terbaik, dan para jender-

jenisnya, ada kemungkinan sekali gagal, atau dalam kecepatan presentasi dan diskusi sehingga waktu cukup gan yang hati-hati (dan mendesak) dalam sebuah keuntungan rapat yang membahas “inilah caranya

untuk menyelesaikan agenda. Saat batas waktu mulai rapat yang dihadiri oleh orang-orang yang bertang- bagaimana kita menang”. Dan hal serupa juga berlaku

beberapa kasus, selalu gagal. Tetapi mengapa?

meneyempit, potong diskusi dan ringkas apa yang telah gung jawab atas pelaksanaannya atau mereka yang untuk organisasi bisnis maupun non bisnis, termasuk

Persoalan manusia.

dicapai.

terpengaruh dari keputusan tersebut.

Karena sebuah rapat merupakan kelompok so- Komunikasi dan perencanaan yang lebih baiik,

lembaga perguruan tinggi.

Dalam banyak organisasi, orang yang diundang

untuk hadir dalam rapat ini atau itu merupakan suatu sial, tidak mengherankan kalau rapat mencerminkan serta pembuatan keputusan yang meningkat, akan

Apakah saya memerlukan saran dan bimbin-

tanda status. Sebagai orang yang mengundang rapat, kelemahan dan keistimewaan anggotanya, misalnya:

mempunyai akibat positif atas pijakan dasarnya. Hal gan sebelum membuat keputusan?

mungkin enggan untuk tidak mengundang seseorang. • Ketua yang tidak mampu

ini merupakan pembenaran untuk mencurahkan pe-

Tidak berarti bahwa kalau jawabannya ya, me-

Walaupun ada tekanan untuk menyertakan semua orang • Sekretaris yang malas

mikiran dan energy demi meningkatkan/memperbaiki mang diperlukan sebuah rapat. Karena dengan satu dua bahkan yang paling tidak berkepentingan, cobalah un- • Konflik pribadi antar anggota atau persaingan antar rapat.

pembicaraan telepon atau satu dua diskusi mungkin bisa

tuk mengundang orang yang kehadirannya amat pent-

unit (sindrom “penilaian”)

dicapai hasil yang diinginkan. Namun, saran kolektif

ing. Jumlah peserta harus mencerminkan tujuan rapat.

• Budaya anti rapat (sindrom “ini hanya akan mem-

Apakah Perlu Rapat.

yang dibahas dan dinilai dalam sebuah rapat seringkali

Bila rapat hanya memberi informasi dan hanya satu

buang-buang waktu saja”)

Kalau begitu banyak manajer yang mengung- menuntun pada keputusan yang lebih baik. Meskipun orang yang akan berbicara dapat menyertakan kelom- • Ketidakpercayaan atau kecemburuan dari orang- kapkan pandangan bahwa mereka menghabiskan waktu demikian, harus diakui bahwa beberapa manajer bukan

orang yang tidak ikut rapat (sindrom “sampai mana terlalu banyak untuk menghadiri rapat, mungkin per- pembuat keputusan yang baik, dan memanfaatkan rapat

pok besar. Akan tetapi, bila tujuannya untuk memecah-

kan masalah, mengembangkan rencana, atau mencapai

mereka”)

tama-tama memang mereka seharusnya tidak ada di sebagai perangkat untuk menunda atau berkompromi suatu keputusan, cobalah untuk membatasi peserta an- • Peserta yang salah atur - misalnya diundang den- ruang rapat. Tak diragukan lagi bahwa beberapa perte- ketika perlu mengambil tindakan cepat.

gan garis vertical atau diagonal, padahal yang di- muan memang sesungguhnya tidak perlu diselenggara-

tara 6 sampai 12 orang. Semakin banyak orang yang

perlukan adalah kelompok selevel. kan, sehingga baik ,kalau kita terus-menerus menerap-

hadir, semakin banyak komentar dan kebingungan yang

Apakah kita menghadapi persoalan atau kri-

akan diperoleh dan semakin lama rapat berlangsung.

kan disiplin dengan bertanya “apakah kita memerlukan sis yang dapat diatasi melalui penyelesaian kelom-

Walaupun rapat tidak ingin mengundang terlalu Persoalan perencanaan

rapat”? sebelum benar-benar menyelenggarakannya. pok?

Sifat manusia yang beraneka-ragam dan kaku ti- Pertanyaan dibawah ini dapaat digunakan untuk me-

banyak orang, jangan lupa menyertakan mereka yang

dapat memberi kontribusi penting dan mereka yang dak berarti bahwa rapat selalu berlangsung sulit dan ti- nentukan apakah rapat memang dibutuhkan.

Tidak sama persis seperti butir terakhir dalam

contoh ini ada suatu krisis dan kebutuhan untuk ber-

membuat keputusan kunci. Menyelenggarakan rapat dak efektif, karena setiap orang akan menyumbangkan

tindak cepat – tetapi ada banyak lingkungan yang me-

yang memutuskan masalah penting tidak ada manfaat- semacam pikiran tertentu bagi struktur dan isi pembi-

Apakah peraturan mengharuskan rapat?

nya, bila orang yang mempunyai informasi penting ti- caraan. Secara khas, yang terjadi ialah: Begitu banyak rapat resmi disyaratkan oleh AD/ gambilan tawaran yang tak disangka-sangka, turunnya

merlukan pendekatan “tim khusus”. Misalnya , pen-

dak hadir. Jika tujuan rapat untuk menyusun jadwal ke- • Kurangnya pemberitahuan tentang rapat, atau se- ART dan harus diselenggarakan sesuai dengan aturan angka akreditasi,demo mahasiswa,pemogokan kilat dll.

mata-mata karena salah perhitungan waktu yang ada. Meskipun seringkali terlihat membosankan Krisis ini mungkin melibatkan sejumlah pandangan

giatan tertentu, lebih baik pastikan rapat mengundang

seseorang dari dari bagian terkait dengan kegiatan • Tidak adanya pemahaman mengenai tujuan : “men- dan tak terarah, rapat-rapat tersebut demokratis dan ter- serta keterampilan; semakin cepat semuanya dibawa ke

yang akan dijadwalkan itu. Kalau tidak, rapat mungkin

gapa kita ada di sini”.

buka, serta memberi semacam keyakinan kembali pada dalam rapat, hasilnya semakin baik. menghasilkan rencana hebat tetapi tidak mendapatkan • Tidak ada agenda atau suatu agenda disusun secara orang-orang yang berminat dengan organisasi yang

dukungan secara aktif.

baik

bersangkutan.

Mengapa Rapat Gagal ?

Kesuksesan rapat sebagian besar bergantung • Surat-menyurat yang buruk :”angka-angka ini jan-

Sebuah jawaban positif terhadap salah satu

pada efektivitas pemimpinnya. Bila pemimpinnya

gan ditambah”.

Apakah ada kebutuhan untuk berkomuni- pertanyaan di atas menyatakan bahwa rapat memang telah siapdan memilih peserta rapat dengan seksama, • Perasaan bahwa “kita telah membicarakan semua

kasi?

diperlukan. Tetapi dengan menyelenggarakan rapat

padaumumnya rapat akan menjadi produktif. Lebih

ini sebelumnya”

Seberapa sering anda mendengar keluhan “tak semata-mata, tidak berarti anda telah berkomunikasi

lanjut adalah keterampilan mendengarkan amat penting

seorangpun memberi tahu kita”?. Kalau sebuah organ- lebih baik, membentuk tim, membuat keputusan yang

bagi pemimpin rapat. Kemampuan pemimpin untuk Kemajuan

isasi mengajukan usul perubahan, ada alasan kuat untuk tepat atau memecahkan persoalan. Banyak rapat yang

Keluhan yang umum, bahwa setelah pertemuan, menyelenggarakan rapat supaya dapat ditumbuhkan si- benar-benar terasa perlu diselenggarakan ternyata ga-

mendengarkan dengan baik memeperlancar rapat yang

sekalipun itu rapat produktif, tidak terjadi apa-apa. kap positif. Keuntungan besar yang dipeoleh dari rapat gal. Marilah kita bahas mengapa hal seperti ini terjadi.

baik.

Sebagai pemimpin rapat, adalah bertanggung Misalnya, tidak ada :

dibanding penjelasan tertulis ialah sifat komunikasi-

jawab menjaga bola tetap bergulir dan tetap berada di • Catatan atau rekomendasi terinci yang diedarkan nya yang dua arah. Jadi, kalau anda ingin menghindari pertemuan resmi (formal) dan tidak resmi (informal).

Rapat secara luas dapat diklasifikasikan sebagaii

jalur. Rapaat yang baik bukan serentetan dialog antara • Tindakan atau keputusan lanjutan yang diambil desas-desus dan distorsi, anda ingin mengubah sikap Kategori resmi meliputi seluruh rapat yang dibutuhkan

anggota dan pemimpinnya. Sebaliknya, rapat merupak- • Kesinambungan antar rapat

atau anda ingin menarik orang di pihak anda, maka bai- oleh semacam konstitusi tertulis, AD/ART organisasi.

an silang diskusi dan debat, dengan pemimpin kadang- • Laporan ke atas.

klah dipikirkan untuk menyelenggarakan suatu rapat Penyelenggaraan rapat resmi biasanya ditetapkan me-

Karena itu, untuk memperoleh hasil rapat yang atau pun serangkaian pertemuan.

kadang member pedoman, menengahi, menegaskan,

lalui peraturan atau kebiasaan, dan pesertanya dikontrol

merangsang, dan meringkas, tetapi pada umumnya baik, harus dilakukan sesuatu untuk mengubah sikap

membiarkan orang lain mengeluarkan idenya. Itulah manajer terhadap rapat dan hal ini dapat dicapai dengan Apakah ada kebutuhan akan pembentukan tertentu.

melalui pemilihan atau dengan semacam kualifikasi

sebabnya, sebagai pemimpin, tidak boleh terlalu men- memperhatikan tiga “P”: people, planning dan progress

tim?

dominasi sehingga menutup saran. Sebaliknya jangan – atau orang, perencanaan dan kemajuan. Rapat yang diselenggarakan dengan baik dapat manajerial penting ialah jenis rapat informal yang bisa

Rapat yang lebih sering dan mempunyai arti

terlalu pasif sehingga pemimpin bisa kehilangan ken-

Wacana Volume XII No.1, Februari 2013

Novita Damayanti Konstruksi Makna Tayangan “Indonesia Bersatu”...

Orang

Pelatihan

Konstruksi Makna Tayangan “Indonesia Bersatu”

Perlu diperhatikan ketiga faktor “orang”yaitu

Apabila arti rapat telah diakui, maka berikutnya

Debat Capres-Cawapres PILPRES 2009 DI Metro TV

sikap, seleksi dan pelatihan, akan dijelaskan sebagai ialah kebutuhan akan pelatihan yang sederhana tetapi berikut :

efektif. Ada kursus-kursus singkat tentang rapat yang

Novita Damayanti

Sikap

efektif, film dan video pelatihan, serta brosur yang ber-

Banyak kerusakan terjadi akibat manajer yang manfaat. Setiap pelatihan yang bertujuan meningkat- Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jakarta kurang memiliki pendekatan positif terhadap rapat. Un- kan efektivitas rapat juga akan membantu mengubah

novita@yahoo.com

tuk mendorong pandangan yang positif :

sikap terhadapnya. Jangan mengabaikan kebutuhan

• Hindari istilah “panitia”. Birokrasi dan ketidakak- akan pelatihan khusus bagi ketua dan sekretaris (me- tifan berkaitan erat dengan istilah “panitia” sehing- nyiapkan agenda, mencatat, menulis laporan tindakan).

ga kalau mungkin, jangan gunakan istilah ini. Cari

alternative lain, dengan menggunakan istilah yang Perencanaan

bersifat aktif seperti kelompok kerja, satuan tugas, Abstracts Walaupun sifat rapat kadang-kadang mengham- dan kelompok pelaksana, atau menggunakan isti- This research focus the constructive meaning from Metro Tv on presidential and vice-president candidacy debate bat. Setelah tercipta sikap manajemen yang positif, lah yang menekankan efisiensi atau kebaikan sep- in Presedential election 2009. Qualitative research method with a constructive paradigm is used in this research. iklimnya kini tepat bagi rapat secara efektif,tetapi ini erti gugus mutu, kelompok peningkatan laba, dan A case study approach is seen to best describe the political public relations activities in this research. This tidak akan berlangsung kecuali kalau ketua dan sekre-

research is divided into two parts, first, a visual framing analysis on Metro TV

The findings showed that the meaning construction on Metro TV in a debate broadcast In “Indonesia bersatu” • Tekankan makna penting dan urgensinya. Mana- ingin mereka capai dan bagaimana mereka menghen- through a frame: The debate 2009 which is a democratic party of a political event of the Indonesians. The jer memainkan peran kunci dalam menekankan daki pencapaiannya – dengan kata lain, perenanaan. constructive meaning broadcasted on Metro Tv tries to give an understanding to the Indonesians especially the pentingnya penyelesaian kerja melalui rapat, serta Secara khusus mereka akan perlu : dengan mendorong staf mereka sendiiri untuk men- viewers to become a rational voters, not an emotional ones by broadcasting a discussion on the presidential • Menjadualkan rapat agar efektif-biaya bisa diteri-

sebagainya.

taris memberi semacam pemikiran mengenai apa yang

gambil sikap positif dengan , misalnya, hadir tepat debate 2009. ma oleh anggota

waktu di rapat, dengan mempersiapkan rapat dan Key word : Framing, Campaign, Debate , Social Construction of reality. Menentukan tempat yang menyenangkan dan be- dengan sumbangan pemikiran yang konstruktif.

bas dari gangguan • Memperjelas kerangka acuan atau tujuan rapat

konvensional seperti pada Pemilu 2004. Kegiatan P Pemberitaan, Penyiaran, dan Iklan Kampanye. Di

Latar Belakang Penelitian

instrumennya. Relevansi hal itu dapat ditinjau melalui

Seleksi

ada pelaksanaan Pemilu 2009 lalu peneliti keberadaan UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Kita dengan rapat mengambil waktu dan ber-

• Merencanakan dan menyiapkan agenda pertemuan.

melihat bagaimana cara-cara mendongkrak Umum DPR, DPD, dan DPRD. Undang-undang itu hati-hati merekrut manajer, tetapi agak kurang mem-

Beberapa rapat informal mungkin tidak memerlu-

perolehan suara masih menggunakan gaya-gaya memuat 11 materi pasal dalam bagian keenam mengenai perhatikan terlihat ketika menyusun kelompok untuk

kan agenda tertulis, asalkan setiap orang tahu men-

gapa mereka ada di sana dan apa yang akan diliput

melaksanakan semacam kewajiban manajerial. Tam- • Mempertimbangkan perlunya makalah pendukung seperti pengumpulan massa, melakukan safari politik antaranya Pasal 89 dan Pasal 90 Paragraf 1, Pasal 91 paknya prinsip “yang paling tidak sibuk” atau “per-

ke kantong-kantong suara (terutama floating mass Paragraf 2, dan Pasal 92 Paragraf 3. Kemudian Pasal 93 putaran” sering diterapkan. Ketika membentuk sebuah

yang harus ditulis dengan baik, mutakhir dan aku-

rat

atau suara mengambang),pemasangan sederet atribut sampai Pasal 100 Paragraf 4.

kelompok rapat, hal seperti kemampuan intelektual, • Mempertimbangkan perlunya konsultasi dan pem-

Peran media yang dimuat dalam undang-undang pengalaman, senioritas, kebutuhan akan kerahasiaan,

kampanye berupa baliho, poster, dan sebagainya masih

bicaraan pendahuluan mengenai isu-isu yang sulit,

dijalankan. Industri politik pada Pemilu 2009 sudah pemilihan umum membuat media berani melangkah faktor keterwakilan dan kepribadian, semuanya perlu

sebagai persiapan kerangka dasar dan menghemat

semakin canggih. Kompas (24/10/2009) melaporkan lebih jauh berkontribusi di pemilu. Adalah Metro dipertimbangkan. Kelompok tersebut akan mempun-

waktu selama rapat.

bahwa belanja iklan Partai Amanat Nasional (PAN), TV dan TV One, adalah dua stasiun televisi yang manajer, dan karena itu perlu dipersiapkan “spesifikasi mungkin dan hanya sedikit yang bisa dilakukan sebagai

yai tujuan yang mirip dengan deskripsi kerja seorang

Dalam krisis, rapat harus dilakukan sesegera

Gerindra, Demokrat, Gokar, Partai Keadilan Sejahtera berpartisipasi aktif dalam menyediakan ruang besar kelompok”. Jelas dalam lingkungan tertentu, tugas persiapan. Dalam keadaan ini, peran ketua menjadi

(PKS), dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan khusus setiap dinamika pemilu untuk dilepas ke Rakyat. kelompok ialah menyeleksi-awal anggota yang hadir.

(PDIP) sepanjang Mei - Oktober 2008 saja sudah TV One telah menyematkan diri sebagai TV Pemilu. Tetapi ada beberapa peristiwa tertentu yang mengha- pada pasca rapat, sebagaimana diulas di atas.

semakin penting, sama pentingnya dengan kemajuan

mencapai Rp. 184, 13 miliar. Selain itu secara kasat Sedangkan Metro TV dengan Election Channel- ruskan seleksi hati-hati atas anggota kelompok kerja

mata, kita juga menyaksikan bagaimana intensitas nya. Selain itu, berbagai media cetak menyediakan atau satuan tugas.

kampanye terlihat meningkat di semua lini, terutama di kolom khusus terkait program pemilu. Terlebih forum Jika memilih anggota merupakan hal penting

Daftar Pustaka

media massa. Beberapa media besar, terutama kampanye dan debat presiden dan wakil presiden. yang harus dilakukan secara hati-hati, maka pilihan sia- People – Let’s decide it and go home, McGraw - Hill,

Carnes, William T, Efektive Meetings for Busy

televisi, telah membuka lebar pintu kesempatan bagi Media-media itu secara elegan menyajikan rangkaian pa yang akan memimpin seringkali menjadi persoalan 1983

setiap partai politik dan tim sukses calon presiden dan program khusus pemilu, meliputi pemberitaan, sorotan kunci dari efektif tidaknya sebuah rapat. Ada saat-saat

calon wakil presiden berlomba melakukan kampanye politisi dan partai politik beserta program-programnya, ketika senioritas atau status membuat tidak ada pilihan manipulate them and make them note fun, Flodder,1985

Fletcher, Winston, Meetings, Meetings: How to

di dalam perhelatan besar demokrasi, seperti pada survei pemilih, iklan politik, sampai pada perdebatan lain. Tetapi bila dimungkinkan, harus diperhitungkan

Pemilihan Umum (pemilu) Legislatif dan Eksekutif terbuka antar tokoh politik maupun partai. kepribadian dan keterampilan seperti mendengarkan, 1986

Janner, Greville, Janner on Meetings, Gower,

Media televisi dapat menjangkau khalayak mengelola waktu dengan baik, menyusun prioritas, me-

pada April dan Juli 2009. Berbagai langkah dan upaya

yang terkait dengan kebutuhan serta kepentingan sampai ke pelosok dan mengikat emosi komunikan nyarikan, sikap adil, ketegasan, sikap netral, dan seb-

politik menjelang pemilu coba dilancarkan elit dan secara langsung karena mengandung unsur multimedia againya.

partai politik memanfaatkan media massa sebagai (audio, visual, dan tulisan), menjadi sesuatu yang

Dokumen yang terkait

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT BUD SET DUA VARIETAS TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM YANG BERBEDA BUD SET SEEDLING GROWTH RESPONSE OF TWO SUGARCANE VARIETIES (Saccharum officinarum L.) TO DIFFERENT PLANTING MEDIA COMPOSITIO

0 0 8

ANALISIS EFISIENSI BIAYA DAN KEUNTUNGAN PADA USAHATANI JAGUNG (Zea mays) DI DESA KRAMAT, KECAMATAN BANGKALAN, KABUPATEN BANGKALAN, MADURA (ANALYSIS OF COST EFFICIENCY AND PROFIT IN CORN (Zea mays) PRODUCTION IN KRAMAT VILLAGE, BANGKALAN DISTRICT, BANGKALA

0 0 11

ANALISIS INTEGRASI PASAR VERTIKAL CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.) DI JAWA TIMUR (ANALYSIS OF GREAT RED CHILI PEPPERS (Capsicum annuum L.) VERTICAL MARKET INTEGRATION IN EAST JAVA)

0 0 13

FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI DAN TINGKAT EFISIENSI TEKNIS PADI SAWAH DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR (FACTORS THAT INFLUENCE TO PRODUCTION AND THE LEVEL OF TECHNICAL EFFICIENCY OF LOWLAND RICE IN POLEWARI MANDAR REGENCY)

0 0 8

REFORMASI BIROKRASI YANG MENDUKUNG PEMBANGUNAN HUKUM

0 0 10

ANALISA NUMERIK UNTUK MENGETAHUI TEGANGAN YANG TERJADI PADA CASING TURBIN UAP ANALISA KELAYAKAN MIRASI BTS 3G BERBASIS WCDMA MENUJU JARINGAN LTE DI AREA PERKOTAAN (STUDI KASUS : DKI JAKARTA 2010 – 2015) ANALISIS PERFORMANSI KOMPRESI CITRA SATELIT PENGINDE

0 0 64

View of E-NOTULEN RAPAT DI PONDOK PESANTREN SALAFIYAH SYAFI'IYAH SUKOREJO SITUBONDO

0 0 7

99 DESKRIPTIF FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WANITA USIA SUBUR (WUS) TIDAK MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI

0 0 10

20 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU WANITA PEKERJA SEKSUAL (WPS) DALAM MENGGUNAKAN KONDOM UNTUK PENCEGAHAN HIVAIDS DI LOKALISASI GANG SADAR BATURADEN

0 0 9

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

0 0 9