2, Output Penanggulangan Krisis Kesehatan, capaian realisasi anggaran sebesar 99,98 dan
7
f
2
e
5
)
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
)
{=l'*-
f
LAPORAN
AKUNTABILITASITAS
KINERJA
PUSAT KRISIS KESEHATAN
T'tulllil ,n17
IKHTISAR EKSEKUTIF
Tugas pokok Pusat Krisis Kesehatan adalah melaksanakan penyusunan kebijakan teknis,
pelaksanaan, dan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penanggulangan krisis kesehatan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2015-2019, kegiatan penanggulangan krisis kesehatan merupakan bagian dari
prograr,r dukungan mana.iemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Kement€rian Kesehatan,
denran outcorne pengurangan risiko krisis kesehatan. lndikator yang ditetapkan berupa : Jumlah
Frovinsi dan Kabupaten/Kota yang mendapatkan dukung:n ulrtuk melaksanakan upaya pengurangan
risiko kisis ksehatan derEan 84 lckasi sebagai target kinerjanya. Pencapaian target kinerja pada
tahun 2017 adalah sebanyak 84lokasi atau mencapai 100p/6.
Kegiatan penanggulangan krisis kesehatan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana kerja
anggaran yang tertuang dalam RKA-|(/L Pusat Krisis Kesehatan tahun anggaran 2017, dengan alokasi
anggaran sejumlah Rp 38.460.976.000,- dan mengalami revisi hingga alokasi akhirnya menjadi Rp
28.204.081.000,-.
Alokasi anggaran di Pusat Krisis Kesehatan dikelompokkan untuk empat output ke8iatan.
Kegiatan-kegiatan utama yan8 dilakukan untuk mencapai target lndikator Kinerja Kegiatan Pusat
Krisis Kesehatan tahun 2017 terdapat pada output P€ngurangan Risiko Krisis Kesehatan. F€rincian
output kegiatan penanggulangan krlsis kesehatan adalah sebagai berikut
1.
:
Output Pengurangan Risiko Krisis Kesehatan, capaian realisasi anggaran sebesar 99,10 % dan
pencapaian target fisik sebesar 100 %
2,
Output Penanggulangan Krisis Kesehatan, capaian realisasi anggaran sebesar 99,98 % dan
pencapaian target fisik sebesar 245,8 %.
3.
Output Layanan lnternal, capaian realisasi anggaran sebesar 98,97 % dan pencapaian target fisik
4.
Output Layanan Perkantoran, capaian realisasi anggaran sebesat 99,46
sebesar 100 %.
96
dan pencapaian target
fisik sebcsar 100 %.
Demikian gambaran umum dari laporan ini, semoga dapat bermanfaat dalam p€nentuan
kebijakan dan perencanaan penanggulangan krisis kesehatan.
at Krisis Kesehatan
o
a
dr. A
lr.lDq
Yurianto
3112014101001
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkah dan
karunia dari-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Krisis
Kesehatan fahun 2077, Laporan ini merupakan wuiud pelaksanaan amanat dari Peraturan Presiden
Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kiner.ja lnstansi Pemerintah dan berisi uraian
perta nggu ngjawa ban atas keberhasilan, kegagalan dan hambatan yang dialami Pusat Krisis
Kesehatan dalam nrencapai tujuan dan sasaran strategisnya selama tahun 2017.
Paradigma
terkini dari penanggulangan bencana mengharuskan pemerintah aktif
menetapkan kebijakan-kebijakan penurunan risiko bencana di seluruh tingkatan. Kebiiakan inilah
yang menjadi dasar penctapan sasaran kegiatan penanggulangan krisis kesehatan yang dilakukan
oleh Pusat Krisis Kesehatan yaitu pengurangan risiko krisis k€sehatan. Sasaran ini tertuang di dalam
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 dan akan dicapai secara bertahap dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun melalui rencana kerja tahunan yang diperjanjikan
20u, telah terjadi 2,264 kejadian benena, baik bencana alam, non alam
maupun sosial. Keiadian bencana sepaniang tahun 2017 tersebut menimbulkan banyak
Sepanjang tahun
permasalahan kesehatan yang menyebabkan program pembangunan kesehatan menjadi terganggu
bahkan terhenti. Pada kondisi seperti ini, diperlukan upaya penguranBan risiko krisis kesehatan agar
program pembangunan kesehatan dapat kembali berjalan seoptimal mungkin dengan kualitas yang
lebih baik.
Keberhasilan dalam pencapaian target lnd'kator Kinerja Kegiatan di Pusat Krisis Kesehatan
tidak terlepas dari hasil kerja keras seluruh pegawai, unit-unit lintas program dan lintas sektor
terkait.
Demikian, kami sampaikan ucapan terima kasih. Semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat
Krisis Kesehatan ini dapat memberikan manfaat baBi pihak-pihak yang berkepentingan, baik sebagai
informasi maupun evaluasi kinerja.
arta,
Januari 2018
sat Krisis Kesehatan
dr. A
Yurianto
03112014101001
DAFTAR ISI
IKHTISAR EKSEKUTIF
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
8AB
I
PENDAHULUAN
I.
II.
BAB
BAB
II
III
IV
1
LATAR BELAKANG
1
MAKSUD DAN TUJUAN
2
III. TUGAS DAN FUNGSI
IV. STRUKTUR ORGANISASI
z
3
V.
3
SISTEMATIKA PENULISAN
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINER]A
4
I.
II.
PERENCANAANKINER-IA
4
PERJANJIAN KINERJA
6
AKUNTABITITAS KINERJA
7
I.
PENGUKURAN DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA
7
A. Kegiatan Utama
9
II.
BAB
vi
B. Kegiatan Penunjang
2t
SUMBER DAYA
29
1. Sumber Daya Manusia
29
2. Sum ber Daya Keuangan
31
3. sumber Daya sarana dan Prasarana
33
PENUTUP
34
I.
II.
KESIMPULAN
34
SARAN
34
LAMPIRAN
t
DAFTAR TABET
Tabel
2.1.
Kegiatan, Sasaran, lndikator Kinerja Kegiatan dan Target Kinerja
5
Pusat Krisis Kesehatan tahun 2075-2079
Tabel
2.2.
Sasaran, lndikator Kineria Kegiatan dan Target Kinerja
6
Pusat Krisis Kesehatan tahun 2017
Tabel 3.1.
Kegiatan Utama Pusat Krisis Kesehatan tahun 2017
7
Tabel 3.2.
Capaian lndikator Kinerja Kegiatan tahun 2017
8
Tabel 3.3.
Perbandingan Capaian lndikator Kinerja Kegiatan
8
Tabel 3.4.
Pencapaian Kegiatan Utama tahun 2017
10
3.5. Pencapaian Kegiatan Utama
3.6. Pencapaian Kegiatan Utama
Tabel 3.7. Pencapaian Kegiatan Utama
Tabel 3.8. Pencapaian Kegiatan Utama
Tabel 3.9. Pencapaian Kegiatan Utama
Tabel
tahun 2017
1.1
Tabel
tahun 2Ot7
tahun 2017
72
tahun 2017
13
tahun 2017
L4
Tabel 3.10. Pencapaian Kegiatan Utama tahun 2017
15
Tabel 3.11. Pencapaian Kegiatan Utama tahun 2017
16
Tabel 3.12. Pencapaian Kegiatan Utama tahun 2017
L7
Tabel 3.13. Pencapaian Kegiatan Utama tahun 2017
19
Tabel 3.14. Output Kegiatan Pusat Krisis Kesehatan tahun 2017
2L
Tabel 3.1.5. Pencapaian Pokja WHO
CC
13
tahun 2017
Tabel 3.16. Rekapitulasi Kejadian Krisis Kesehatan tahun
23
2077
.........
26
Tabel 3.17. Upaya Tanggap Darurat Penanggulangan Krisis Kesehatan
27
tahun 2017
Tabel 3.18. Distribusi Pegawai Pusat Krisis Kesehatan tahun 20L7
30
Tabel 3.19 Pelatihan, Pertemuan, Workshop dan seminar Di Luar Negeri......................
30
Yang Dikuti Pegawai Pusat Krisis Kesehatan tahun 2017
Tabel 3.20 Realisasi Anggaran Pusat Krisis Kesehatan Berdasarkan lndikator Kinerja
Tahun 2016 dan 2017
32
Tabel 3.21 Alokasi dan Realisasi Anggaran Per Output tahun 2017 .................................
32
Tabel 3.22 Rincian sumber Daya Sarana dan Prasarana tahun 2017
33
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Struktur Organisasi Pusat Krisis Kesehatan Tahun 2016
Gambar 3.1
Perbandingan Alokasi dan Realisasi Anggaran tahun 2015 dan 2016
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Perjan.jian Kinerja Tahun 2017
31
Lampiran 2
Surat Keputusan Kepala Pusat Krisis Kesehatan tentang
32
Penetapan Target lndikator Kinerja Kegiatan Tahun 2017
Lampiran 3.
Capaian lndikator Kinerja Kegiatan Pusat Krisis Kesehatan tahun 2017
33
Lampiran 4.
Penetapan Kembali Pusat Krisis Kesehatan sebagai WHo
34
Collaborating Centre
BAB
I
PENDAHUIUAN
t.
I.ATAR BETAKANG
Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana menyebutkan dalam pasal 5 bahwa Pemerintah dan pemerintah da€rah menjadi
penanggung.jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. Kemudian, pada pasal rE
dan pasal 53 disebutkan bahwa penyelenggaraan penanggulangan bencana pada saat tanggap
darurat salah satunya meliputi pemenuhan kebutuhan dasar dimana penyediaan pelayanan
kesehatan menjadi salah satu bagiannya- Selanjutnya, Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pada Pasal 82 ayat
I
disebutkan bahwa pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya,
fasilitas, dan pelaksanaan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan
pada bencana. Kedua undang-undang di atas secara tertulis mengamanatkan kepada
pemerintah pusat, dalam
hal ini diturunkan kepada Kementerian Kesehatan,
untuk
mengupayakan terselenggaranya pelayanan kesehatan yang paripurna pada kondisi bencana.
Dalam R€ncana Pembangunan Jangka Menen8ah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019
disebutkan bahwa untuk mengantisipasi risiko bencana yang sudah ada dan yang berpotensi
terjadi di masa yang akan datang, bila tidak dikelola/diminimalisasi, akan dapat mengakibatkan
terjadinya kemunduran dari pembangunan yang sudah dilakukan. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka arah kebijakan dalam penanggulangan bencana adalah (1) mengurangi risiko
bencana: dan (21 meningkatkan ketangguhan menghadapi bencana.
Sejalan dengan arah kebijakan dalam penanggulangan bencana, Kementerian Kesehatan
menyusun Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 yang di
dalamnya mencakup kegiatan penanggulangan krisis kesehatan. Sasaran kegiatan ini adalah
meningkatnya upaya pengurangan risiko krisis kesehatan, Krisis kesehatan didefinisikan sebagai
peristiwa atau rangkaian peristiwa yanB mengancam kesehatan individu atau masyarakat yang
disebabkan oleh bencana dan/atau berpotensi bencana.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor 64 tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, satuan kerja Pusat Krisis Kesehatan
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal. Pusat
Krisis Kesehatan mempunydi tugas melakanakan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan,
dan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penanggulangan krisis kesehatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pelaksanaan tu8as dan fungsi di bidang penanggulangan krisis kesehatan yang
diamanatkan kepada Pusat Krisis Kesehatan, wajib dipertanBgungjawabkan berdasarkan suatu
sistem akuntabilitas yang memadai. Sistem tersebut dikenal dengan nama Sistem Akuntabilitas
Kineria lnstansi Pemerintah sebagaimana yang dilabarkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29
tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah. Sistem ini merupakan
rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan
penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan
Laporan Akunubilitas Kinerja
Pus, Knsi* Kesehaon Tahun 2017
1
pelapo.an kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan
peningkatan kinerja instansi pemerintah.
Sebagai wujud pelaksanaan amanat dari Peraturan Presiden tersebut, maka Pusat Krisis
Kesehatan menyusun dan menyajikan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) atas prestasi kerja
yang dicapai berdasarkan kinerja yang diperjanjikan dan berdasarkan penggunaan anggaran
yang telah dialokasikan pada DIPA Pusat Krisis Kesehatan tahun anggaran 2017.
[.
MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) Pusat Krisis Kesehatan tahun 2017 merupakan bentuk
akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Pusat Krisis
K€sehatan atas penggunaan anggaran tahun 2017.
Penyusunan dan penyajian LAK Pusat Krisis Kesehatan bertu.juan untuk memberikan
informasi kinerja yang terukur kepada Sekretaris Jenderal selaku pemberi mandat atas kinerja
yang telah dan seharusnya dicapai sekaligus sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi
Pusat Krisis Kesehatan untuk meningkatkan kinerjanya di masa mendatang.
m.
TUGAS DAN FUNGSI
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor 54 tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Pusat Krisis Kesehatan mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan kebi.iakan teknis, pelaksanaan, dan pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan di bidang penanggulangan krisis kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, Pusat Krisis Kesehatan
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut
:
1. penyusunan kebijakan teknis di bidang pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan, fasilitasi
2.
penanggulangan krisis kesehatan, serta evaluasi dan informasi krisis kesehatan;
pelaksanaan di bidang pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan, fasilitasi penanggulangan
krisis kesehatan, serta evaluasi dan informasi krisis kesehatan;
pemantauan,
pengelolaan informasi, evaluasi, dan pelaporan di bidang pencegahan, mitigasi,
3.
dan kesiapsiagaan, serta fasilitasi penanggulangan krisis kesehatan; dan
4. pelaksanaan administrasi
Laporan Akwrlabilitas
Pusat.
Kincrja Pusot Kisis
Kaeha,to.n Tahun 2017
2
tv.
STRUKTUR ORGANISASI
Tugas dan fungsi-fungsi
di atas dilaksanakan oleh 4 (empat) unit eselon tiga di Pusat
Kesehatan dengan struktur organisasi selengkapnya sepertigambar di bawah ini
Krisis
;
cambar 1,1
Struktur Organisasi Pusat lcisis Kesehatan Tahun 2017
rEl.,CEri l,,nn, nalTlr: sr
ANDAITG
FAgILITAS! PENANI;(lUII'{
f
2
e
5
)
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
)
{=l'*-
f
LAPORAN
AKUNTABILITASITAS
KINERJA
PUSAT KRISIS KESEHATAN
T'tulllil ,n17
IKHTISAR EKSEKUTIF
Tugas pokok Pusat Krisis Kesehatan adalah melaksanakan penyusunan kebijakan teknis,
pelaksanaan, dan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penanggulangan krisis kesehatan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2015-2019, kegiatan penanggulangan krisis kesehatan merupakan bagian dari
prograr,r dukungan mana.iemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Kement€rian Kesehatan,
denran outcorne pengurangan risiko krisis kesehatan. lndikator yang ditetapkan berupa : Jumlah
Frovinsi dan Kabupaten/Kota yang mendapatkan dukung:n ulrtuk melaksanakan upaya pengurangan
risiko kisis ksehatan derEan 84 lckasi sebagai target kinerjanya. Pencapaian target kinerja pada
tahun 2017 adalah sebanyak 84lokasi atau mencapai 100p/6.
Kegiatan penanggulangan krisis kesehatan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana kerja
anggaran yang tertuang dalam RKA-|(/L Pusat Krisis Kesehatan tahun anggaran 2017, dengan alokasi
anggaran sejumlah Rp 38.460.976.000,- dan mengalami revisi hingga alokasi akhirnya menjadi Rp
28.204.081.000,-.
Alokasi anggaran di Pusat Krisis Kesehatan dikelompokkan untuk empat output ke8iatan.
Kegiatan-kegiatan utama yan8 dilakukan untuk mencapai target lndikator Kinerja Kegiatan Pusat
Krisis Kesehatan tahun 2017 terdapat pada output P€ngurangan Risiko Krisis Kesehatan. F€rincian
output kegiatan penanggulangan krlsis kesehatan adalah sebagai berikut
1.
:
Output Pengurangan Risiko Krisis Kesehatan, capaian realisasi anggaran sebesar 99,10 % dan
pencapaian target fisik sebesar 100 %
2,
Output Penanggulangan Krisis Kesehatan, capaian realisasi anggaran sebesar 99,98 % dan
pencapaian target fisik sebesar 245,8 %.
3.
Output Layanan lnternal, capaian realisasi anggaran sebesar 98,97 % dan pencapaian target fisik
4.
Output Layanan Perkantoran, capaian realisasi anggaran sebesat 99,46
sebesar 100 %.
96
dan pencapaian target
fisik sebcsar 100 %.
Demikian gambaran umum dari laporan ini, semoga dapat bermanfaat dalam p€nentuan
kebijakan dan perencanaan penanggulangan krisis kesehatan.
at Krisis Kesehatan
o
a
dr. A
lr.lDq
Yurianto
3112014101001
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkah dan
karunia dari-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Krisis
Kesehatan fahun 2077, Laporan ini merupakan wuiud pelaksanaan amanat dari Peraturan Presiden
Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kiner.ja lnstansi Pemerintah dan berisi uraian
perta nggu ngjawa ban atas keberhasilan, kegagalan dan hambatan yang dialami Pusat Krisis
Kesehatan dalam nrencapai tujuan dan sasaran strategisnya selama tahun 2017.
Paradigma
terkini dari penanggulangan bencana mengharuskan pemerintah aktif
menetapkan kebijakan-kebijakan penurunan risiko bencana di seluruh tingkatan. Kebiiakan inilah
yang menjadi dasar penctapan sasaran kegiatan penanggulangan krisis kesehatan yang dilakukan
oleh Pusat Krisis Kesehatan yaitu pengurangan risiko krisis k€sehatan. Sasaran ini tertuang di dalam
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 dan akan dicapai secara bertahap dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun melalui rencana kerja tahunan yang diperjanjikan
20u, telah terjadi 2,264 kejadian benena, baik bencana alam, non alam
maupun sosial. Keiadian bencana sepaniang tahun 2017 tersebut menimbulkan banyak
Sepanjang tahun
permasalahan kesehatan yang menyebabkan program pembangunan kesehatan menjadi terganggu
bahkan terhenti. Pada kondisi seperti ini, diperlukan upaya penguranBan risiko krisis kesehatan agar
program pembangunan kesehatan dapat kembali berjalan seoptimal mungkin dengan kualitas yang
lebih baik.
Keberhasilan dalam pencapaian target lnd'kator Kinerja Kegiatan di Pusat Krisis Kesehatan
tidak terlepas dari hasil kerja keras seluruh pegawai, unit-unit lintas program dan lintas sektor
terkait.
Demikian, kami sampaikan ucapan terima kasih. Semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat
Krisis Kesehatan ini dapat memberikan manfaat baBi pihak-pihak yang berkepentingan, baik sebagai
informasi maupun evaluasi kinerja.
arta,
Januari 2018
sat Krisis Kesehatan
dr. A
Yurianto
03112014101001
DAFTAR ISI
IKHTISAR EKSEKUTIF
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
8AB
I
PENDAHULUAN
I.
II.
BAB
BAB
II
III
IV
1
LATAR BELAKANG
1
MAKSUD DAN TUJUAN
2
III. TUGAS DAN FUNGSI
IV. STRUKTUR ORGANISASI
z
3
V.
3
SISTEMATIKA PENULISAN
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINER]A
4
I.
II.
PERENCANAANKINER-IA
4
PERJANJIAN KINERJA
6
AKUNTABITITAS KINERJA
7
I.
PENGUKURAN DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA
7
A. Kegiatan Utama
9
II.
BAB
vi
B. Kegiatan Penunjang
2t
SUMBER DAYA
29
1. Sumber Daya Manusia
29
2. Sum ber Daya Keuangan
31
3. sumber Daya sarana dan Prasarana
33
PENUTUP
34
I.
II.
KESIMPULAN
34
SARAN
34
LAMPIRAN
t
DAFTAR TABET
Tabel
2.1.
Kegiatan, Sasaran, lndikator Kinerja Kegiatan dan Target Kinerja
5
Pusat Krisis Kesehatan tahun 2075-2079
Tabel
2.2.
Sasaran, lndikator Kineria Kegiatan dan Target Kinerja
6
Pusat Krisis Kesehatan tahun 2017
Tabel 3.1.
Kegiatan Utama Pusat Krisis Kesehatan tahun 2017
7
Tabel 3.2.
Capaian lndikator Kinerja Kegiatan tahun 2017
8
Tabel 3.3.
Perbandingan Capaian lndikator Kinerja Kegiatan
8
Tabel 3.4.
Pencapaian Kegiatan Utama tahun 2017
10
3.5. Pencapaian Kegiatan Utama
3.6. Pencapaian Kegiatan Utama
Tabel 3.7. Pencapaian Kegiatan Utama
Tabel 3.8. Pencapaian Kegiatan Utama
Tabel 3.9. Pencapaian Kegiatan Utama
Tabel
tahun 2017
1.1
Tabel
tahun 2Ot7
tahun 2017
72
tahun 2017
13
tahun 2017
L4
Tabel 3.10. Pencapaian Kegiatan Utama tahun 2017
15
Tabel 3.11. Pencapaian Kegiatan Utama tahun 2017
16
Tabel 3.12. Pencapaian Kegiatan Utama tahun 2017
L7
Tabel 3.13. Pencapaian Kegiatan Utama tahun 2017
19
Tabel 3.14. Output Kegiatan Pusat Krisis Kesehatan tahun 2017
2L
Tabel 3.1.5. Pencapaian Pokja WHO
CC
13
tahun 2017
Tabel 3.16. Rekapitulasi Kejadian Krisis Kesehatan tahun
23
2077
.........
26
Tabel 3.17. Upaya Tanggap Darurat Penanggulangan Krisis Kesehatan
27
tahun 2017
Tabel 3.18. Distribusi Pegawai Pusat Krisis Kesehatan tahun 20L7
30
Tabel 3.19 Pelatihan, Pertemuan, Workshop dan seminar Di Luar Negeri......................
30
Yang Dikuti Pegawai Pusat Krisis Kesehatan tahun 2017
Tabel 3.20 Realisasi Anggaran Pusat Krisis Kesehatan Berdasarkan lndikator Kinerja
Tahun 2016 dan 2017
32
Tabel 3.21 Alokasi dan Realisasi Anggaran Per Output tahun 2017 .................................
32
Tabel 3.22 Rincian sumber Daya Sarana dan Prasarana tahun 2017
33
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Struktur Organisasi Pusat Krisis Kesehatan Tahun 2016
Gambar 3.1
Perbandingan Alokasi dan Realisasi Anggaran tahun 2015 dan 2016
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Perjan.jian Kinerja Tahun 2017
31
Lampiran 2
Surat Keputusan Kepala Pusat Krisis Kesehatan tentang
32
Penetapan Target lndikator Kinerja Kegiatan Tahun 2017
Lampiran 3.
Capaian lndikator Kinerja Kegiatan Pusat Krisis Kesehatan tahun 2017
33
Lampiran 4.
Penetapan Kembali Pusat Krisis Kesehatan sebagai WHo
34
Collaborating Centre
BAB
I
PENDAHUIUAN
t.
I.ATAR BETAKANG
Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana menyebutkan dalam pasal 5 bahwa Pemerintah dan pemerintah da€rah menjadi
penanggung.jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. Kemudian, pada pasal rE
dan pasal 53 disebutkan bahwa penyelenggaraan penanggulangan bencana pada saat tanggap
darurat salah satunya meliputi pemenuhan kebutuhan dasar dimana penyediaan pelayanan
kesehatan menjadi salah satu bagiannya- Selanjutnya, Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pada Pasal 82 ayat
I
disebutkan bahwa pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya,
fasilitas, dan pelaksanaan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan
pada bencana. Kedua undang-undang di atas secara tertulis mengamanatkan kepada
pemerintah pusat, dalam
hal ini diturunkan kepada Kementerian Kesehatan,
untuk
mengupayakan terselenggaranya pelayanan kesehatan yang paripurna pada kondisi bencana.
Dalam R€ncana Pembangunan Jangka Menen8ah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019
disebutkan bahwa untuk mengantisipasi risiko bencana yang sudah ada dan yang berpotensi
terjadi di masa yang akan datang, bila tidak dikelola/diminimalisasi, akan dapat mengakibatkan
terjadinya kemunduran dari pembangunan yang sudah dilakukan. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka arah kebijakan dalam penanggulangan bencana adalah (1) mengurangi risiko
bencana: dan (21 meningkatkan ketangguhan menghadapi bencana.
Sejalan dengan arah kebijakan dalam penanggulangan bencana, Kementerian Kesehatan
menyusun Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 yang di
dalamnya mencakup kegiatan penanggulangan krisis kesehatan. Sasaran kegiatan ini adalah
meningkatnya upaya pengurangan risiko krisis kesehatan, Krisis kesehatan didefinisikan sebagai
peristiwa atau rangkaian peristiwa yanB mengancam kesehatan individu atau masyarakat yang
disebabkan oleh bencana dan/atau berpotensi bencana.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor 64 tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, satuan kerja Pusat Krisis Kesehatan
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal. Pusat
Krisis Kesehatan mempunydi tugas melakanakan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan,
dan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penanggulangan krisis kesehatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pelaksanaan tu8as dan fungsi di bidang penanggulangan krisis kesehatan yang
diamanatkan kepada Pusat Krisis Kesehatan, wajib dipertanBgungjawabkan berdasarkan suatu
sistem akuntabilitas yang memadai. Sistem tersebut dikenal dengan nama Sistem Akuntabilitas
Kineria lnstansi Pemerintah sebagaimana yang dilabarkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29
tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah. Sistem ini merupakan
rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan
penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan
Laporan Akunubilitas Kinerja
Pus, Knsi* Kesehaon Tahun 2017
1
pelapo.an kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan
peningkatan kinerja instansi pemerintah.
Sebagai wujud pelaksanaan amanat dari Peraturan Presiden tersebut, maka Pusat Krisis
Kesehatan menyusun dan menyajikan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) atas prestasi kerja
yang dicapai berdasarkan kinerja yang diperjanjikan dan berdasarkan penggunaan anggaran
yang telah dialokasikan pada DIPA Pusat Krisis Kesehatan tahun anggaran 2017.
[.
MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) Pusat Krisis Kesehatan tahun 2017 merupakan bentuk
akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Pusat Krisis
K€sehatan atas penggunaan anggaran tahun 2017.
Penyusunan dan penyajian LAK Pusat Krisis Kesehatan bertu.juan untuk memberikan
informasi kinerja yang terukur kepada Sekretaris Jenderal selaku pemberi mandat atas kinerja
yang telah dan seharusnya dicapai sekaligus sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi
Pusat Krisis Kesehatan untuk meningkatkan kinerjanya di masa mendatang.
m.
TUGAS DAN FUNGSI
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor 54 tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Pusat Krisis Kesehatan mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan kebi.iakan teknis, pelaksanaan, dan pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan di bidang penanggulangan krisis kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, Pusat Krisis Kesehatan
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut
:
1. penyusunan kebijakan teknis di bidang pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan, fasilitasi
2.
penanggulangan krisis kesehatan, serta evaluasi dan informasi krisis kesehatan;
pelaksanaan di bidang pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan, fasilitasi penanggulangan
krisis kesehatan, serta evaluasi dan informasi krisis kesehatan;
pemantauan,
pengelolaan informasi, evaluasi, dan pelaporan di bidang pencegahan, mitigasi,
3.
dan kesiapsiagaan, serta fasilitasi penanggulangan krisis kesehatan; dan
4. pelaksanaan administrasi
Laporan Akwrlabilitas
Pusat.
Kincrja Pusot Kisis
Kaeha,to.n Tahun 2017
2
tv.
STRUKTUR ORGANISASI
Tugas dan fungsi-fungsi
di atas dilaksanakan oleh 4 (empat) unit eselon tiga di Pusat
Kesehatan dengan struktur organisasi selengkapnya sepertigambar di bawah ini
Krisis
;
cambar 1,1
Struktur Organisasi Pusat lcisis Kesehatan Tahun 2017
rEl.,CEri l,,nn, nalTlr: sr
ANDAITG
FAgILITAS! PENANI;(lUII'{