BAB IX DOKUMENTASI DAN KEPABEANAN - 9_Dokumentasi & Kepabeanan

BAB IX DOKUMENTASI DAN KEPABEANAN Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan Dokumentasi dan Kepabeanan, Mahasiswa akan dapat menjelaskan fungsi dan kegunaan dokumen-dokumen ekspor yang berkaitan dengan kepentingan kepabeanan dan syarat penyerahan barang dengan benar.

9.1. Dokumen

  Semua jenis dokumen yang terdapat dalam perdagangan Internasional, baik yang dikeluarkan pengusaha, perbankan, dan instansi lain mempunyai arti dan peranan yang sama penting. Karena itu semua dokumen perlu dibuat dan diteliti dengan seksama. Dokumen-dokumen dalam perdagangan Internasional dapat dibedakan atau dimasukkan dalam kelompok sebagai berikut:

1. Dokumen Induk

  Yang dimaksud dengan dokumen induk adalah dokumen inti yang dikeluarkan oleh Badan Pelaksana Utama Perdagangan Internasional, yang fungsinya sebagai alat pembuktian realisasi suatu transaksi. Yang termasuk jenis ini adalah:

a. Faktur Perdagangan

  Dikeluarkan oleh Eksportir sendiri. Yang dimaksud dengan Faktur Perdagangan adalah Suatu nota perhitungan yang dibuat oleh Eksportir untuk Importir yang terutama berisi:

  1. Jumlah Barang (Quantity)

  2. Harga Satuan (Unit Price)

  3. Harga Total (Total Price)

  4. Perhitungan Pembayaran (Payment breakdown) Faktur merupakan alat bukti perhitungan atas suatu transaksi yang dilakukan antara eksportir dengan importir.

  b. Letter of Credit

  Dikeluarkan oleh Bank Devisa. Yang dimaksud dengan LC adalah suatu surat kredit yang dikeluarkan oleh Bank Devisa atas permintaan Importir, yang memberi hak kepada eksportir untuk menarik wesel atas importir bersangkutan untuk sejumlah uang yang disebut dalam surat kredit tersebut. LC merupakan alat bukti pembayaran atas suatu transaksi yang dilakukan antara eksportir dengan importir.

  c. Bill of Lading

  Dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran. Yang dimaksud dengan BL adalah suatu tanda terima penyerahan barang yang dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran sebagai tanda bukti kepemilikan atas barang yang telah dimuat di atas kapal laut oleh Eksportir untuk diserahkan kepada importir. BL merupakan alat bukti penerimaan barang sebagai pelaksanaan suatu transaksi antara eksportir dengan importir. BL juga merupakan alat bukti adanya kontrak pengangkutan antar shiper dengan perusahaan pelayaran.

  d. Polis Asuransi Dikeluarkan oleh Maskapai Asuransi. Yang dimaksud dengan polis asuransi adalah Surat Bukti Pertanggungan yang dikeluarkan Asuransi atas permintaan Eksport maupun Importir untuk menjamin keselamatan atas barang yang dikirim dari aneka bencana dan kerusakan, dengan membayar premi. Polis Asuransi merupakan alat bukti pertanggungan atas barang yang dimaksud sebagai pelaksanaan suatu transaksi antar Eksportir dengan Importir.

2. Dokumen Penunjang

  Dokumen penunjang adalah dokumen yang dikeluarkan untuk memperkuat atau merinci keterangan yang terdapat dalam dokumen induk, terutama faktur perdagangan. Yang termasuk jenis ini adalah:

  Packing List 1.

  Packing list atau daftar pengepakan adalah daftar yang berisi perincian lengkap mengenai jenis dan jumlah satuan dari barang yang terdapat dalam tiap peti atau total keseluruhannya sama dengan jenis dan jumlah yang tercantum dalam faktur perdagangan. Packing list penting sekali untuk barang yang tidak sejenis atau tidak seragam seperti mesin-mesin suku cadang barang kelontong, pakaian jadi, dll.

  Weight Note 2.

  Weight Note atau nota timbangan adalah suatu pernyataan yang berisi perincian berat dari tiap peti atau tiap kemasan yang biasanya menyebutkan berat kotor dan berat bersih dari tiap kemasan itu dan dihimpun menjadi satu daftar yang total keseluruhannya sama dengan total berat kotor dan total berat bersih yang tercantum dalam faktur perdagangan. Weight note penting artinya untuk barang yang harganya didasarkan pada beratnya dan juga penting untuk menyediakan alat muat bongkar maupun alat angkut yang sesuai dengan beat tiap kemasan itu, seperti dalam menyediakan Truck, trailer, serta kondisi jalan yang akan dilalui.

  Measurement List 3.

  Measurement list atau daftar kubikasi adalah daftar yang berisi ukuran dan takaran dari tiap peti atau tiap kemasan yang biasanya menyebutkan bolume dari tiap kemasan. Daftar ini total keseluruhannya sama dengan total volume yang tercantum dalam faktur perdagangan. Measurement list diperlukan untuk menyediakan alat muat bongkar dan alat angkut yang sesuai.

  Dalam perdagangan internasional Packing list, Weight Note dan Measurement list lazim dijadikan satu daftar kombinasi. Ketiga dokumen tsb biasanya dibuat sendiri oleh Eksportir tapi sering juga dibuat oleh Surveyor atau Sworn Surveyor (Surveyor yang disumpah). Surveyor yang terkenal di dunia perdagangan Internasional adalah: Societe Generale De Surveillance S.A, Geneva Switzerland.

  Inspection Certificate atau Surveyor Report 4.

  Atau biasanya disebut juga dengan C-Report of Finding adalah suatu pernyataan (kadang kala di bawah sumpah) yang berisi keterangan mengenai mutu barang, jenis, jumlah, harga dan keterangan lain yang dibutuhkan atas permintaan eksportir ataupun instansi yang membutuhkan. Inspection Certificate penting untuk menilai secara menyeluruh suatu barang dalam suatu transkasi.

  Chemical Analysis 5.

  Adalah suatu pernyataan yang dikeluarkan oleh laboratorium kimia dari perusahaan sendiri, atau dari Badan Penelitian yang independen yang berisikan komposisi kimiawi dari suatu barang. Chemical analysis ini penting artinya untuk menentukan mutu dari produk kimia.

  Test Certificate 6.

  Adalah pernyataan yang dibuat oleh laboratorium perusahaan atau Balai Penelitian yang independen yang menyatakan hasil ujicoba atas suatu barang ataupun peralatan mengenai kekuatan, daya tahan, kapasitas dan konsturksinya. Test certificate ini penting untuk barang yang akan dipergunakan untuk menahan beban, seperti kemasan, alat angkut, mesin industri, boiler, diesel serta sumber energi lainnya.

  Manufacturer’s Certificate 7.

  Adalah surat pernyataan yang dibuat oleh produsen yang menyatakan bahwa barang tersebut adalah hasil produksinya yang membawa merk dagangnya. Manufacturer certificate penting artinya sebagai bukti keaslian dan jaminan mutu atas barang, yang dikaitkan dengan nama baik dari produsen itu dalam pasaran internasional, yang juga menyangkut maslaah Patent, Trade Mark dan lisensi.

  Certificate of Origin 8.

  Adalah surat pernyataan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, biasanya Kamar Dagang, yang menyebutkan negara asal suatu barang. Certificate of origin ini penting artinya untuk memperoleh fasilitas bea masuk maupun sebagai alat penghitung quota di negara tujuan, atau untuk mencegah masuknya barang dari negara yang terlarang.

3. Dokumen Pembantu

  Yang dimaksud dengan dokumen pembantu adalah dokumen yang diperlukan untuk membantu para pelaksana dalam menjalankan tugas Follow Up. Yang termasuk jenis ini adalah:

  a. Instuction Manual

  Adalah keterangan terinci mengani tata cara dan tata kerja suatu alat, termasuk uraian mengenai manufacturing process dari suatu komoditi. Instruction manual ini penting artinya untuk memeudahkan operator dalam mempergunakan suatu alat, atau dalam menemukan kelainan atau kerusakan suatu alat, sehingga sangat berguna dalam upaya reparasi.

  b. Layout-Scheme

  Adalah gambar denah tata letak mesin dalam pabrik yang susunannya disesuaikan dengan urutan proses produksi dan bertujuan untuk memperoleh efisiensi dan produktivitas yang optimal pada saat berproduksi. Layout scheme ini penting artinya untuk memudahkan erector pada saat pemasangan mesin-mesin dilakukan dalam arena pbrik.

  c. Brochure atau Leaflet

  Yang dimaksud dengan brochure atau leaflet adalah buku kecil yang berisi keterngan singkat mengenai suatu produk yang bertujuan memberikan inormasikepada konsumen tentang produk tersebut. Brochure atau leaflet ini penting artinya untuk memudahkan salesman pada saat melakukan pemasaran.

9.2. Wilayah dalam Perdagangan Internasional

  Dalam perdagangan internasional dilakukan pembagian wilayah yang bertujuan antaralain untuk:

  9 Meningkatkan kelancaran arus barang ekspor maupun impor

  9 Memperdekat jarak barang impor dengan konsumen dalam negeri, serta komoditi ekspor dengan pembeli luar negeri

  9 Mengembangkan industri pengolahan dan manufaktur khusus untuk re-ekspor Dalam perdagangan internasional dikenal beberapa macam wilayah, yaitu sbb:

  a. Wilayah Pabean (Custom Teritory)

  Adalah seluruh wilayah nasional suatu negara yang dilakukan pungutan bea masuk atau bea keluar untuk setiap barang yanga melewati batas-batas (borderline) wilayah itu, kecuali di bagian tertentu di wilayah itu secara tegas (Berdasarkan undang-undang) dinyatakan sebagai wilayah di luar wilayah pabean.

  b. Wilayah Gapura Niaga (Border Gate) Merupakan kawasan tempat segala kegiatan ekspor impor suatu negara secara fisik dilakukan.

  Di jaman kolonialisme Belanda disebut dengan urusan boomzaken. Wilayah gapura niaga adalah bagian dari wilayah pabean yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah sebagai kawasan untuk penyelesaian bea masuk dan bea keluar setiap barang yang masuk ataupun keluar wilayah itu (custom clearance area). Berdasarkan keputusan pemerintah setempat, biasanya borde rgate terdapat di:

  • Pelabuhan Laut (Sea Port)
  • Pelabuhan Udara (Air Port)
  • Pelabuhan Darat (Dry Port) dan
  • Di Loket khusus Kantor Pos Kegiatan yang terdapat di Border Gate adalah sebagai berikut: o Muat Bongkar (stavedoring) o Mengangkut dan menyusun muatan (cargodoring) o Pengeluaran dan pemasukan barang (cargo delivery / uitslag & inslag) o Custom Clearence o Transportasi

  c. Wilayah Perdagangan Bebas (Free Trade Zone) Adalah bagian dari wilayah suatu negara yang secara tegas berdasarkan undang-undang dinyatakan sebagai wilayah di luar pabean di mana tidak perlu dipungut bea masuk bagi barang yang diimpor ke wilayah itu; selama barang yang dimaksud tidak diedarkan di wilayah pabean lainnya. Sebaliknya perlu dipungut bea ke luar retribusi untuk setiap barang yang dikeluarkan (diekspor) dari wilayah pabean Indonesia lainnya yang dimasukkan ke wilayah itu.

  d. Wilayah Kawasan Berikat (Bounded Area / Bounded Warehouse) Adalah bagian dari wilayah pabean yang diberikan perlakuan khusus seperti di luar wilayah pabean, namun tetap dalam pengawasan bea cukai.

9.3. Pengelompokkan Barang Eskpor

  Berdasarkan Kepmen Perindag No. 10/MPP/SK/I/1996, barang ekspor dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu:

  A. Barang yang Diatur Tata Niaga Ekspornya

  Adalah barang yang hanya boleh diekspor oleh eksportir yang terdaftar. Eksportir yang dimaksud telah mendapat pengakuan dari Menperindag c.q. Dirjen Perdagangan Internasional. Adapun jenis barang-barang dimaksud adalah: ƒ Tekstil dan Produk Tekstil ƒ Kayu dan Produk Kayu ƒ Barang Industri/Kerajinan Kayu Cendana ƒ Kopi

  B. Barang yang Diawasi Ekspornya

  Adalah barang yang ekspornya hanya dapat dilakukan dengan persetujuan Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Barang-barang yang dimaksud adalah sbb: ƒ Kacang Kedelai (Pecah/utuh) ƒ Padi dan beras ƒ Tepung gandung atau meslin ƒ Tepung lainnya: tepung beras, tepung jagung dan tepung gandum ƒ Tepung halus dan tepung kasar dari kacang kedelai ƒ Gula tebu atau bit dan sukrosa murni kimiawi, dalam bentuk padat ƒ Ternak hidup (sapi, kerbau, dll)

  ƒ Binatang liar dan tumbuhan alam yang dilindungi secara terbatas (Ikan Napoleon warna, ikan arwana) ƒ Inti kelapa sawit ƒ Pupuk Urea ƒ Perak tidak ditempa atau dalam bentuk setengah jadi atau bentuk bubuk, bukan tempa, setengah jadi ƒ Emas bukan tempa atau dalam bentuk setengah jadi atau bentuk bubuk, serbuk, dalam bentuk gumpalan, atau batang ƒ Minyak dan gas bumi ƒ Timah

  C. Barang yang Dilarang Ekspornya

  Adalah barang yang tidak boleh diekspor, barang yang dimaksud adalah sebagai berikut: ƒ Jenis hasil perikanan dalam keadaan hidup (Arwana, benih ikan sidat, ikan hias air tawas jenis botia macracanthus ukuran 15 cm ke atas, udang galah dibawah ukuran 8 cm, udang penai-dae

  ƒ Binatang liar dan tumbuhan alam yang dilindungi secara mutlak ƒ Kulit mentah, pickled dan wet blue binatang melata/reptil ƒ Karet bongkah ƒ Karet tanah, blanked sheet, unsmoked sheets ƒ Limbah dan skrap fero, ingot hasil peleburan skrap besi atau baja (limbah dan skrap dari besi tuang) ƒ Stainsless ƒ Kuningan rongsokan ƒ Barang kuno yang bernilai kebudayaan

  D. Baran yang Dibebaskan Ekspornya Adalah kategori barang yang bebas untuk diekspor.

9.4. Syarat Perdagangan

  Dalam perdagangan ekspor impor terdapat 13 macam syarat perdagangan seperti yang diatur oleh Kamar Dagang Internasional (International Chamber of Comerce) yang berkedudukan di Paris. Syarat perdagangan dimaksud dituangkan dalam peraturan yang disebut International Commercial Terms-2000 / Incoterms-2000). Dari ke tiga belas syarat dimaksud terbagi dalam 4 kelompok:

  1. Grup E (Pemberangkatan): kewajiban penjual adalah minimal, dimana barang dagangan disediakan di tempat yang disepakati dan masih dalam kewenangan penjual), terdiri dari 1 jenis, yaitu: Ex Works….

  o

  Æ Penyerahan barang di gudang penjual (disebutkan nama tempat)

  2. Grup F (Angkutan utama belum bayar): kewajiban penjual menyerahkan barang kepada pengangkut yang ditunjuk oleh pembeli, terdiri dari 4 jenis, masing-masing sebagai berikut: o FCA (Free Carrier)……….(disebutkan tempat)

  Æ Penyerahan barang ditempat pengangkut o FAS (Free Along Ship)………….(disebutkan pelabuhan pengapalan) Æ Penyerahan barang disamping kapal o FOB (Free On Board)……….(disebutkan pelabuhan pengapalan) Æ Penyerahan barang di atas kapal

  3. Grup C (Angkutan Utama dibayar): kewajiban penjual mengadakan kontrak angkutan dengan syarat-syarat yang lazim atas biaya penjual sendiri, terdiri dari 4 jenis, masing-masing sebagai berikut: o CFR (Cost and Freight) ……………(disebutkan pelabuhan tujuan)

  Æ Penyerahan barang di atas kapal, namun uang tambang sudah dibayar sampai pelabuhan tujuan o CIF (Cost Insurance and Freight) …………………(disebutkan pelabuhan tujuan)

  Æ Penyerahan barang di atas kapal, namun uang tambang sudah dibayar sampai pelabuhan tujuan beserta dengan premi asuransinya o CPT (Carriage Paid To)………………...(disebutkan tempat tujuan)

  Æ Penyerahan barang di tempat pengangkut, namun uang tambang telah dibayar sampai ke tempat tujuan o CIP (Carriage and Insurance Paid To)……………(disebutkan tempat tujuan)

  Æ Penyerahan barang di tempat pengangkut, namun uang tambang telah dibayar sampai ke tempat tujuan beserta dengan premi asuransinya

  4. Grup D (Sampai tujuan): penjual bertanggung jawab atas sampainya barang ditempat yang disepakati atau titik tujuan diperbatasan atau di dalam negara pengimpor. Penjual harus bertanggung jawab untuk memikul resiko dan biaya untuk membawa barang-barang itu sampai ke tujuan. Grup ini terdiri dari 5 jenis, masing-masing sebagai berikut: o DAF (Delivered at Frontier) ……………..(disebutkan tempat)

  Æ Penyerahan barang di perbatasan o DES (Delivered Ex Ship) ……………..(disebutkan pelabuhan tujuan) Æ Penyerahan barang di atas kapal yang berlabuh di pelabuhan tujuan o DEQ (Delivered Ex Quay) ……………….(disebutkan pelabuhan tujuan) Æ Penyerahan barang di atas dermaga pelabuhan tujuan o DDU (Delivered Duty Unpaid) ………………..(disebutkan tempat tujuan) Æ Penyerahan barang di negara pengimpor namun bea masuk belum dibayar o DDP (Delivered Duty Paid) ………………..(disebutkan tempat tujuan) Æ Penyerahan barang di negara pengimpor, bea masuk sudah dibayar. Dari ketigabelas syarat perdagangan yang ada, hanya 4 jenis yang biasa dipergunakan dalam perdagangan internasional. Ke-4 syarat perdagangan dimaksud adalah sebagai berikut: ¾ Ex Works ¾ Free On Board ¾ Cost and Freight, dan ¾ Cost Insurance and Freight

  DAFTAR PUSTAKA: 1. Amir, MS. 2003. Strategi Memasuki Pasar Ekspor. PPM. Jakarta.

  2. Amir, MS. 2000. Seluk Beluk dan Teknik Perdagangan Luar Negeri. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.

  3. Amir, MS. 1999. Ekspor Impor: Teori dan Penerapannya. PT. Pustaka Binaman Pressindo.

  Jakarta

  EVALUASI:

  1. Dokumen-dokumen dalam Perdagangan Internasional, dibagi menjadi tiga bagian. Sebutkan dan jelaskanlah ke tiga jenis dokumen tersebut !

  2. Berdasarkan soal no.1, Berikanlah contoh masing-masing dokumen tersebut dengan lengkap dan jelaskan !

3. Jelaskanlah perbedaan antara:

  a. Wilayah Pabean

  b. Wilayah Gapura Niaga

  c. Wilayah Perdagangan Bebas

  d. Wilayah Kawasan Berikat

  4. Berdasarkan Kepmen Perindag No. 10/MPP/SK/I/1996, barang ekspor dibagi menjadi 4 kelompok, jelaskan dan berikanlah masing-masing 3 contoh !

  5. Dalam perdagangan ekspor impor terdapat 13 macam syarat perdagangan seperti yang diatur oleh Kamar Dagang Internasional (International Chamber of Comerce), namun tidak semua syarat tersebut sering dipergunakan. Sebutkan dan jelaskanlah 4 syarat dari 13 syarat perdagangan yang sering dipergunakan !