Pelanggaran Kode Etik IT. pdf

PELANGGARAN KODE ETIK IT

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Etika Profesi

Oleh:
REZA ALFAJRI

PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK U’BUDIYAH INDONESIA
BANDA ACEH
2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Tidak lupa pula sholawat dan salam kami
haturkan kepada junjungan kami


Nabi

muhammad SAW

yang telah

membebaskan kami dari belenggu jaman jahilliyah dan membawa kami ke jaman
yang penuh dengan ilmu pengetahuan. kami dapat menyelesaikan penyusunan
Makalah yang berjudul “PELANGGARAN KODE ETIK IT”.
Makalah ini dapat diselesaikan atas dukungan dan kerjasama dari semua
pihak yang membantu dalam penyusunannya. Oleh karena itu, dalam kesempatan
ini kami mengucapkan terima kasih kepada selaku dosen mata kuliah ECommerce. Dan kami juga menyampaikan terima kasih kepada teman-teman dan
segenap pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang dapat
membantu menyempurnakan makalah ini.

Banda Aceh, 17 Maret 2014


Penyusun

ii

KATA PENGANTAR
DAFT AR ISI

ii
iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Maksud dan Tujuan
1.3
Rumusan Masalah
1.4
Sistematika Penulisan


1
2
2
2

BAB II PEM BAHASAN
2.1
Pengertian Pelanggaran Kode Etik profesi
2.2
Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi
2.3
Upaya Pencegahan Pelanggaran Kode Etik Profesi
2.4
Undang - undang Pelanggaran Kode Etik Profesi.
2.5
Sanksi Yang Diberikan Terhadap Pelanggaran Kode Etik Profesi
2.6
Contoh Pelanggaran Etika Profesi IT dan Cara Mengatasinya

4

4
6
7
9
10

BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran

13
13

DAFTAR PUSTAKA

iii

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Etika

profesi

sangatlah

dibutuhkan

dalarn

berbagai

bidang

khususnya bidang teknologi informasi. Kode etik sangat dibutuhkan dalam bidang
IT karen a kode erik tersebut dapat menentukan apa yang baik dan yang tidak
baik serta apakah suatu kegiatan yang dilakukan oleh IT itu dapat dikatakan
bertanggung jawab atau tidak. Pada jarnan sekarang banyak sekali orang di bidang

IT menyalahgunakan profesinya untuk merugikan orang lain, contohnya adalah
penipuan. penipuan dalarn bentuk transaksi jual beli barang dan jasa. modus
operandi penipu online ini pun dilakukan dengan berbagai cara, ada yang menjual
melalui mitis, melalui forum, melalui mini iklan, text-ad. dengan mengaku
berada eli kota yang berbeda dengan calon mangsanya, mereka memancing
kelemahan dari para calon 'pembeli' yang tidak sadar mereka sudah terjebak.
Oleh sebab itu kode etik bagi pengguna internet sangat dibutuhkan pada jaman
sekarang ini.
Kode erik profesi merupakan lanjutan dari norma-norma

yang lebih

umum yang telah dibahas dan dirurnuskan dalam etika profesi. Kode etik ini lebih
memperjelas, mempertegas dan merinci norma-norma ke bentuk yang lebih
sempurna walaupun sebenarnya norma- norma terebut sudah tersirat dalarn
erika profesi.
Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan khusus
dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok.
Dengan dernikian kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis
secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa

yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa yang harus dilakukan dan tidak
boleh dilakukan oleh seorang profesional.

1

1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan rnakalah ini adalah :
1. Penulis ingin mengembangkan ilrnu yang clidapat selama kuliah di Bina
Sarana Informatika.
2. Untuk

mengetahui

sejauh

mana

penulis

rnendalami


ilmu

yang

diperoleh dan menerapkannya dalarn kehidupan sehari-hari.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Sebagai wawasan pengetahuan perkembangan kode etik profesional
2. Memberikan
penulis

pengetahuan

baru

bagi

pembaca,

khususnya


bagi

tentang pentingnya kode erik profesi.

3. Berbagi informasi baru tentang pentingnya kode erik profesi.
1.3 Rumusan Masalah
Makalah ini merumuskan tentang :
1. Pengertian kode erik profesi
2. Penyebab peJanggaran kode etik profesi
3. Upaya pencegahan kode erik profesi
4. Undang - undang pencegahan kode erik profesi
5. Sanksi yang diberikan kepada peJanggaran kode etik profesi
6. Contoh peJanggaran kode etik IT dan cara mengatasinya
1.4 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembaca dalam mempeJajari dan mengetahui
isi makalah ini, penulis memberikan

uraian singkat mengenai


gambaran

pada masing - masing bab melalui sistematika penulisan yaitu :

BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang Jatar beJakang, maksud
dan tujuan, rumusan masalah, dan sistematika penuJisan.

2

BAB II PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis mernbahas tentang pengertian pelanggaran kode
etik profesi, penyebab peJanggaran

kode etik profesi, upaya pencegahan

kode etik profesi, undang - undang pencegahan
yang diberikan kepada peJanggaran

kode erik profesi, sanksi


kode erik profesi, contoh peJanggaran

kode erik dan cara mengatasinya.

BAB III PENUTUP
Pada bab ini berisikan kesimpulan-kesimpulan
masaJah yang dibahas

dan saran dari

pada bab-bab sebeJumnya serta saran-saran

yang

diajukan guna perbaikan selanjutnya.

3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pelanggaran Kode Etik profesi
Kode

etik

masyarakat
profesi
agar

profesi

atas profesi

dapat
dapat

merupakan

sarana

yang bersangkutan.

memberitahukan
memahami arti

suatu

kontrol

sosial

bagi

Maksudnya

bahwa

etika

pengetahuan kepada

pentingnya

suatu

profesi,

masyarakat
sehingga

memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja.
Adapun fungsi dari kode etik profesi adalah :
1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi ten tang prinsip
profesionalitas yang digariskan.
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat

atas profesi yang

bersangkutan
3. Mencegah

campur tangan pihak diluar organisasi

profesi tentang

hubungan erika dalam keanggotaan profesi.
Jadi pelanggaran
penyelewengan

kode

etik

profesi

berarti

pelanggaran

atau

terhadap sistern norma, nilai dan aturan profesional tertulis

yang secara tegas menyatakan

apa yang benar dan bai.k bagi suatu profesi

dalam masyarakat.
2.2 Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi
PeJanggaran
dilakukan

kode

etik profesi

oleh sekelompok profesi

merupakan
yang tidak

memberi petunjuk kepada anggotanya

pelanggaran

yang

mencerrninkan

atau

bagaimana seharusnya berbuat dan

sekaligus menjamin mutu profesi itu dirnata masyarakat.
Tujuan Kode Etik Profesi adalah :
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejakteraan para anggota
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
4. Untuk meningkatkan mutu profesi

4

5. Meningkatkan Jayanan diatas keuntungan pribadi
6. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat
Idealisme
dengan

yang terkandung

dalam kode etik profesi tidak sejalan

fakta yang terjadi di sekitar para profesional

, sehingga harapan

terkadang sangat jauh dari kenyataan. Memungkinkan para profesional untuk
berpaling kepada kenyataan dan mengakibatkan idealisme kode etik profesi.
Kode erik profesi merupakan himpunan norma moral yang tidak dilengkapi
dengan sanksi keras karena keberlakuannya

semata - mata berdasarkan

kesadaran profesional.
Penyebab
tidak

pelanggaran

kode erik profesi

di lengkapi dengan sarana dan mekanisme

menyampaikan
masyarakat

IT organisasi profesi
bagi masyarakat

untuk

keluhan terhadap suatu kode etik IT. Minimnya pengetahuan

tentang substansi kode erik profesi dan juga karena buruknya

pelayanan sosialisasi dari pihak profesi itu sendiri, Belum terbentuknya
kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi untuk menjaga martabat
luhur masing - masing profesi.
Alasan mengabaikan kode erik IT profesi antara lain:
1. Pengaruh sifat kekeluargaan
Misalnya yang melakukan pelanggaran adalah keluarga atau dekat
hubungan kekerabatannya dengan pihak yang berwenang memberikan sanksi
terhadap
cenderung

pelanggaran kode etik pada suatu profesi,
untuk tidak

memberikan

maka mereka

akan

sanksi kepada kerabatnya yang telah

melakukan pelanggaran kode etik tersebut.
2. Pengaruh jabatan
Misalnya yang melakukan pelanggaran

kode erik profesi itu adalah

pimpinan atau orang yang meiliki kekuasaan yang tinggi pada profesi tersebut,
maka bisa jadi orang lain yang posisi dan kedudukannya berada dibawah orang
tersebut akan untuk enggan melaporkan kepada pihak yang berwenang yang
memberikan sanksi, karena kekawatiran akan berpengaruh terhadap jabatan
dan posisinya pada profesi tersebut.

5

a. Pengaruh masih lemahnya penegakan hukum di Indonesia, sehingga
menyebabkan pelaku pelanggaran kode etik profesi tidak merasa khawatir
melakukan pelanggaran.
b. Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari masyarakat
c. Organisasi profesi tidak dilengkapi denga sarana dan rnekanisme bagi
masyarakat untuk menyampaikan keluban
d. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik
profesi, karena buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak profesi sendiri
2.3 Upaya Pencegahan

Pelanggaran Kode Etik Profesi

Kasus - kasus pelanggaran kode etik akan ditindak Ianjuti dan dinilai
oleh dewan kehormatan atau komisi yang terbentuk khusus untuk itu, karena
tujuannya adalah mencegak terjadinya perilaku yang tidak etis. Seringkali kode
etis juga berisikan tentang ketentuan - ketentuan profesional, seperti kewajiban
melapor jika ketahuan ternan sejawat melanggar kode erik. Ketentuan itu
merupakan akibat logis dari self regulation yang terwujud dalam kode etik.
Ada beberapa alasan mengapa kode etik perlu untuk dibuat. Beberapa
alasan tersebut adalah (Adams., dkk, dalam Ludigdo, 2007) :
a) Kode

erik

merupakan

suatu

eara

untuk

memperbaiki

iklim

organisasionalsehingga individu-individu dapat berperilaku seeara etis.
b) Kontrol etis diperlukan karena sistem legal dan pasar tidak cukup mampu
mengarahkan perilaku organisasi untuk mempertirubangkan dampak moral
dalam setiap keputusan bisnisnya.
c) Perusahan memerlukan kode etik untuk menentukan status bisnis sebagai
sebuah profesi, dimana kode etik merupakan salah saru penandanya.
d) Kode etik dapat juga dipandang sebagai upaya menginstitusionalisasikan
moral dan nilai- nilai pendiri perusahaan, sehingga kode etik tersebut menjadi
bagian dari budaya perusahaan dan membantu sosialisasi individu baru dalam
memasuki budaya tersebut.
Seperti

kode

etik

itu berasal dari dirinya

sendiri,

demikian juga

diharapkan kesediaan profesi untuk rnenjalankan kontrol terhadap pelanggar.

6

Namun demikian, dalam praktek sehari - hari kontrol ini tidak berjalan dengan
mulus karena rasa solidaritas tertanam kuat dalam anggota - anggota profesi,
tetapi dengan perilaku semaeam itu solidaritas antar kolega ditempatkan diatas
kode etik profesi dan dengan dernikian maka kode erik profesi itu tidak tercapai,
karena tujuan yang sebenamya

adalah menempatkan etika profesi di atas

pertimbangan - pertimbangan lain. Masing - masing pelaksanaan profesi harus
memaharni betul tujuan kode etik profesi baru kemudian dapat melaksanakannya.
Kode erik profesi merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik
profesi merupakan Janjutan dari norma - norma yang lebih umum yang telah
dibahas dan dirumuskan dalam erika profesi. Kode erik ini lebih memperjelas,
mempertegas dan merinei norma - norma tersebut sudah tersirat dalam erika
profesi. Dengan dernikian kode erik profesi adalah sistem norma atau aturan yang
ditulis seeara jelas dan tegas sena terperinei ten tang apa yang baik dan yang
tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa yang
dilakukan oleh seorang profesi.
2.4 Undang - undang Pelanggaran Kode Etik Profesi
Setiap undang - undang rnencantumkan
diancarnkan kepada pelanggarnya.Pelanggaan

dengan tegas sanksi yang

kode etik profesi dapat dikenai

sanksi sesuai ketentuan undang- undang dan hukum yang berlaku. Hukum
untuk menjerat pelanggaran kode etik ada 2 yaitu hukum primer dan hukum
sekunder, Hukum primer berupa hukum positif yaitu peraturan perundang undangan yang berkaitan dengan pelayanan publik, Sedangkan

hukum

sekunder meliputi buku Iiterarur dalam bidang hukum adrninistrasi maupun
bidang lainnya yang berkaitan dengan pokok masalah. Apa yang dilakukan
masyarakat akan berpengaruh besar terhadap porret penegakan hukum.
Ketika

ada seseorang yang melanggar hukurn, sarna artinya dengan

memaksa aparat untuk mengimplementasikan law in books menjadi

law in

action. Low in Book adalah hukum yang seharusnya berjalan sesuai keinginan,
sedangkan law in action adalah hukum yang senyatanya berjalan dalarn
masyarakat. Antara keduanya sering berbeda, artinya hukum dalam buku

7

sering berbeda dengan hukum dalarn tindakan masyarakat, Dalam implementasi
ini akan banyak ragarn prilaku rnasyarakat di antaranya ada yang mencoba
mempengaruhi aparat agar tidak bekerja sesuai dengan kode etik profesinya,
kalau sudah begitu, rnaka prospek

law etercement menjadi

berat, Menurut

Soejono Sokanto (1988) rnenyebutkan 5 unsur penegakan hukum yaitu :
1. Undang - undang
2. Mentalitas aparat penegakan hukum
3. Perilaku rnasyarakat
4. Sarana
5. Kultur
Menurut H. George Frederickson & David K.Hart sebagai aparat negara,
para pejabat wajib mentaati prosedur, tata kerja dan peraturan - peraturan yang
telah ditetapkan oleh organisasi pernerintah. Dengan kata lain

para pejabat

harus rnemiliki kewaspadaan profesional dan kewaspadaan spiritual rnerujuk
pada penerapan nilai - nilai kearifan, kejujuran, keuletan, sikap sederhana dan
hemat, tanggung jawab serta akhlak dan perilaku yang baik.
Menurut Pasal 72 Un dang-Un dang Hak Cipta, bagi mereka yang
dengan

sengaja

atau tanpa hak melanggar Hak Cipta orang lain dapat

dikenakan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan danJatau denda
paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling
lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00
(lima milyar rupiah). Selain itu, beberapa sanksi lainnya adalah:
Menyiarkan,

memamerkan,

barang hasil pelanggaran
penjara

maksimal

mengedarkan

atau menjual ciptaan atau

Hak Cipta dipidana dengan dengan pidana

5 (lima) tahun dan/arau

denda

maksimal

Rp.

500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
Memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu program
komputer dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun
danJatau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00

(lima rat us juta

rupiah)

8

Untuk melaksanakn kode etik diperlukan moralitas yang ringgi bagi
penyandang
perbuatan

profesi tersebut.
yang tidak

Adanya

profesional,

kode

erik

akan

melindungi

ketaatan tenaga profesional

terhadap

kode etik merupakan

ketaatan naluriah yang telah bersatu dengan pikiran,

jiwa

tenaga

dan perilaku

profesional.

Dengan

dernikian

pertirnbangan bagi warga, tidak ada jalan lain kecuali
pelanggaran

berarti

warga

yang bersangkutan

menjadi

taat, jika terjadi

bersedia dikenai sanksi

yang cukup mernberatkan atau merepotkan baginya.

2.5 Sanksi Yang Diberikan Terhadap Pelanggaran Kode Etik Profesi
Sanksi pelanggaran kode erik yaitu :
Berikut adalah kemungkinan sanksi yang akan dijatuhkan kepada pelaku
pelanggaran kode etik :
a) Mendapat peringatan
Pada tahap ini, si pelaku akan mendapatkan peringatan halus, misal jika
seseorang menyebutkan suatu instansi terkait (namun belum parah tingkatannya)
bisa saja ia akan menerirna email yang berisi peringatan, jika tidak diklarifikasi
kemungkinan untuk berlanjut ke tingkat selanjutnya, seperti peringatan keras
ataupun lainnya
b) Pemblokiran
Mengupdate
mengandung

status

yang

berisi

SARA,

mengupload

data

yang

unsur pornografi baik berupa image maupun .gif, seorang

programmer yang mendistribusikan malware. Hal tersebut adalah contoh
pelanggaran dalam kasus yang sangat berbeda-beda, kemungkinan untuk kasus
tersebut adalah pemblokiran akun di mana si pelaku melakukan aksinya. Misal,
sebuah akun pribadi sosial yang dengan sengaja mernbenruk grup yang
rnelecehkan agama, dan ada pihak lain yang merasa tersinggung karenanya,
ada kernungkinan

akun tersebut akan dideactivated oleh server. Atau dalam

web/blog yang terdapat konten porno yang mengakibatkan pemblokiran web/blog
tersebut

9

c) Hukum Pidanal Perdata
"Setiap penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, atau masyarakat yang
dirugikan karena penggunaan Nama Domain secara tanpa hak oleh Orang lain,
berhak mengajukan gugatan pembatalan Nama Domain dimaksud" (pasal 23 ayat
3)."Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan
tindakan apa pun yang berakibat terganggunya Sistern Elektronik dan/atau
mengakibatkan Sistem Elektronik menjadi tidak bekerja sebagaimana rnestinya"
(Pasal 33). "Gugatan perdata dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan" (pasal 39)
Adalah sebagian dari UUD RI No.11 tahun 2008 tentang informasi dan
transaksi elektronik (UU lTE) yang terdiri dari 54 pasa1. Sudah sangat jelas
adanya hukum yang rnengatur tentang informasi dan transaksi yang terjadi di
dunia maya, sama halnya jika kita mengendarai motor lalu melakukan
pelanggaran misal dengan tidak memiliki SIM jelas akan rnendapat sanksinya,
begitu plm pelanggaran yang terjadi dalarn dunia maya yang telah dijelaskan
dimulai dari ketentuan urnum, perbuatan yang dilarang, penyelesaian sengketa,
hingga ke penyidikan dan ketentuan pidananya telah diatur dalam UU ITE ini.

2.6 Contoh Pelanggaran Etika Profesi IT dan Cara Mengatasinya
Makin merebaknya penggunaan internet. Jaringan luas komputer
tanpa disadari para perniliknya di sewakan kepada spammer (penyebar email
komersial), froudster (pencipta situs tipuan ), dan penyabot digital. Terminalterminal jaringan telah terinfeksi virus kornputer, yang mengubah komputer
menjadi zombi. Faktor lain yang menjadi pemicu adalah rnakin banyaknya para
intelekrual yang tidak ber erika. Hukum untuk mengatur aktifitas di internet
terutarna yang berhubungan dengan kejahatan maya antara lain rnasih menjadi
perdebatan. Ada dua pandangan menganai hal tersebut antara lain:
a. Karakteristik aktifitas di internet yang bersifat lintas batas sehingga tidak
lagi tunduk pada batasan-batasan teritorial
b. Sistern hukum tradisiomal (The Existing Law) yang justru bertumpu
pada batasan - batasan teritorial dianggap tidak cukup mernadai untuk

10

rnenjawab persoalan - persoalan hukum yang rnuncul akibat aktifitas
internet.
Akibat
kebidupan

yang

sangat

nyata

adanya

cyber

crime

terbadap

sosial budaya di Indonesia adalah ditolaknya setiap transaksi

di internet

dengan

menggunakan

perbankan Indonesia.

kartu kredit yang dikeluarkan

Masyarakat

oleb

dunia telah percaya lagi dikarenakan

banyak kasus credit card PRAUD yang dilakukan oleh Netter asal Indonesia.
Cyber Crime: perbuatan meJawan hukum yang dilakukan dengan
menggunakan

internet yang berbasis pada kecanggiban

terhadap teknologi

komputer dan telekomunikasi.
Adapun kode etik yang dibarapkan bagi para pengguna internet adalah :
1. Mengbindari
langsung

dan

tidak

mempublikasi

inforrnasi

berkaitan dengan masalah pomografi

yang

secara

dan nudisme dalam

segala bentuk,
2. Menghindari

dan tidak

mempublikasi

informasi

yang merniliki

tendensi menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku,
agama dan ras (SARA), termasuk di dalamnya
pelecehan,

pendiskreditan,

penyiksaan

pelanggaran

bak atas perseorangan,

usaha pen ghinaan ,
serra

segal a bentuk

kelompok / lembaga / institusi

lain.
3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi
untuk melakukan perbuatan melawan hukum (ilegal) positif di Indonesia
dan ketentuan internasional umurnnya.
4. Tidak menampilkan

segala bentuk eksploitasi

terhadap anak-anak

dibawah umur,
5. Tidak
bertukar

mernpergunakan,
materi

kegiatan pirating,

mempublikasikan

dan

hacking dan cracking.
script,

program,

tulisan,

animasi, suara at au bent uk materi dan informasi
hasil

saling

dan informasi yang memiliki korelasi terhadap

6. Bila mempergunakan

bukan

atau

karya

sendiri

gambar

/ foto,

lainnya

harus mencantumkan

yang

identitas

11

sumber

dan pemilik

melakukan
serta

pencabutan

bak cipta bila ada dan bersedia
bila ada yang

rnengajukan

bertanggung jawab atas segala konsekuensi

untuk

keberatan

yang mungkin

tirnbul karenanya.
7. Tidak berusaha

atau melakukan

serangan

teknis terhadap

prod

uk, surnber daya (resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.
8. Menghormati etika dan segala macam

peraturan yang berlaku di

masyarakat internet urnumnya dan bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap segala

muatan / isi situsnya.

9. Untuk kasus pelanggaran

yang dilakukan oleh pengelola, anggota

dapat melakukan teguran secara Jangsung.

Undang- undang
kejahatan

yang

digunakan

untuk

menjerat

pada

pelaku

komputer belum mengatur secara spesifik sesuai dengan tidak

kejahatan yang mereka lakukan. KUHP masih dijadikan dasar hukum untuk
menjaring

kejahatan

komputer, keuka produk ini dinilai belum cukup

mernadai untuk menjaring beberapa jenis kejahatan komputer

12

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan
kode

etik

sebelumnya

profesi merupakan

maka dapat eli simpulkan

bahwa

pedoman mutu moral profesi si dalam

masyarakat yang eli atur sesuai dengan profesi masing-masing. Hanya kode
erik yang berisikan nilai-nilai dan cita-cita eli terima oleh profesi itu seneliri
serta menjadi tumpuan harapan untuk eli laksanakan

dengan tekun dan

konsekuen. Kode erik tidak akan efektif kalau di drop begitu saja dari atas
yaitu instansi
pemerintah karen a tidak akan eli jiwai oleh cita-cita dan nilai hidup dalam
kalangan profesi itu sendiri.
3.2. Saran
Agar dapat memaharni dan memperoleh

pengetahuan

baru maka

usaha yang dapat di lakukan adalah :
a. Memperbanyak pemahaman terhadap kode etik profesi
b. Mengaplikasikan

keahlian sebagai tambahan ilmu dalam praktek

pendidikan yang dijalani.
c. Pembahasan makalah

ini menjadikan

individu

yang tahu akan

pentingnya kode etik profesi,

13

DAFTAR PUSTAKA

http://n1ahrus.wordpress.coml2008/02/04/penyebab-pelanggaran-kode-etik-profesi-it
[11/6/13]
http://aldoerianda.wordpress.coml2009/0S/10/pentingnya-kode-etik-profesi/
[11 /6/13]
www.nUkroskil.ac.id/-erwinietika%20profesil03.ppt [11/6/13]
http://mahrus.wordpress.cofi1/2008/02/04/penebab- [11/6/13]
http://wartawarga.gunadarma.ac.idI2012/0S/sanksi-terhadap-pelanggaran-kode-etikl
[11/6/13]

14