Pemanfaatan Limbah Kertas dan Kardus unt

Tugas Mata Kuliah Bisnis Internasional

Pemanfaatan Limbah Kertas dan Kardus untuk Media
Transaksi Jual Beli sebagai Pengganti Kantong Plastik

Disusun Oleh :
Martha Sari Tri Andhiyani
NIM : F0312077
Kelas : Akuntansi A

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret Surakarta

DAFTAR ISI

A.
B.
C.
D.
E.
F.


LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA

A. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat konsumen tinggi. Hal
ini mengakibatkan seringnya terjadi transaksi jual beli. Dalam transaksi jual beli,
tentu ada media yang digunakan untuk mempermudah transaksi tersebut. Salah satu
contohnya adalah media kantong plastik sebagai media utama dalam transaksi jual
beli. Mulai dari hal terkecil, misalnya membeli gorengan pasti dibungkus dengan
kantong plastik, membeli sembako, dan membeli kebutuhan sandang. Apabila dari hal
kecil tersebut dilakukan secara terus menerus lambat laun akan menjadi sesuatu yang
besar. Padahal jika kita lihat, limbah atau sampah plastik tidak dapat diuraikan tanah
kerena plastik mengandung bahan polyetilen dan akan berdampak buruk bagi
lingkungan. Meskipun sekarang sudah diciptakan kantong plastik yang dapat hancur

dengan sendirinya, tetapi itu memerlukan waktu yang cukup lama. Kita tidak
menginginkan apabila lingkungan kita rusak hanya karena penggunakan plastik yang
berlebihan. Maka dari itu, alangkah baiknya jika kita mengurangi penggunaan plastik
dalam transaksi jual beli dan menggantinya dengan menggunakan kantong yang
berasal dari limbah kertas atau kardus. Kantong yang terbuat dari limbah kertas dan
kardus tentunya lebih cepat hancur dan teruraikan oleh tanah dan juga dapat
mengurangi limbah kertas dan kardus karena dimanfaatkan sebagai kantong atau tas
belanja. Dari uraian diatas penulis tertarik untuk mendiskripsikan pemanfaatan limbah
kertas dan kardus untuk media transaksi jual beli sebagai pengganti kantong plastik.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis merumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Dampak apa saja yang ditimbulkan jika menggunakan kantong plastik secara
berlebihan?
2. Kelebihan apa saja jika menggunakan kantong yang terbuat dari limbah kertas dan
kardus?
3. Apakah mengganti penggunaaan kantong yang terbuat dari limbah kertas dan
kardus lebih aman untuk kelestarian lingkungan dibanding menggunakan kantong
plastik?
C. PEMBAHASAN

Setiap tahun masyarakat Indonesia dilaporkan memakai 100 miliar kantong
plastik. Kebiasaan masyarakat Indonesia memakai kantong plastik yang didapat
secara gratis sudah sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan perhitungan tersebut, setiap
orang di Indonesia menggunakan sekitar 700 kantong plastik per tahun atau kira-kira

dua kantong plastik dalam sehari. Ironisnya, banyak dari sampah kantong plastik
tersebut tidak sampai ke tempat pembuangan sampah dan hanya sedikit yang akhirnya
dapat didaur ulang.

Gambar tempat pembuangan sampah plastik

Disisi lain, plastik memiliki beberapa kelebihan untuk digunakan sebagai
kantong atau tas belanja, antara lain :
1. Plastik menyediakan fungsi fleksibilitas dalam hal pengemasan, termasuk
dapat dibuat berdasarkan kekuatan, ketahanan, ukuran dan bentuk.
2. Ringan dan mudah dibawa kemana-mana.
3. Tahan lama dan tahan terhadap air.
4. Memiliki harga yang murah untuk diproduksi
Namun, kelebihan yang dimiliki plastik tidak sebanding dengan manfaatnya
bagi lingkungan dan makhluk hidup. Bahaya limbah plastik bukan omong kosong.

Telah banyak penelitian membuktikan dahsyatnya limbah plastik mendatangkan
bahaya termasuk potensi negatifnya dalam mendegradasi lingkungan. Dampak negatif
sampah plastik tidak sebesar fungsinya. Butuh waktu 1000 tahun agar plastik dapat
terurai oleh tanah.
Berikut adalah dampak sampah plastik terhadap lingkungan :
1. Racun dari partikel plastik ketika masuk kedalam tanah akan membunuh
hewan-hewan pengurai seperti cacing.
2. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah.
3. Jika dibakar sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya
bagi kesehatan yaitu jika proses pembakarannya tidak sempurna, plastik akan
mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila dihirup
manusia, dmapaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis,
pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi.
4. Kantong plastik juga menjadi salah satu penyebab perubahan iklim utama
dimana sejak proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik
mengemisikan gas rumah kaca ke atmosfer. Kegiatan produksi plastik
membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon setiap tahunnya.

Proses produksinya sangat tidak hemat energi. Pada saat tahap pembuangan di
lahan penimbunan sampah ( TPA ), sampah plastik juga mengeluarkan gas

rumah kaca.
5. PCB ( Polychlorinated Biphenyl ) tidak dapat terurai meskipun termakan oleh
binatang dan akan menjadi pembunuh berarntai sesuai urutan rantai makanan.
6. Kantong plastik dapat menganggu kesuburan tanah karena dapat menghalangi
sirkulasi udara didalam tanah.
7. Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut
menganggap plastik tersebut adalah makanan dan akhirnya mati karena tidak
dapat mencernanya.
8. Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada didalam tubuhnya tidak dapat
hancur dan akan meracuni hewan lain.
9. Pembuangan sampah plastik sembarangan disungai akan mengakibatkan
pendangkalan sungai yang menyebabkan banjir.
Dari uraian diatas, terlihat sekali bahwa kantong plastik sangat berdampak negatif
bagi kelestarian lingkungan. Apabila hal tersebut tidak segera diantisipasi maka
lingkungan kita tidak dapat diselamatkan dan itu membahayakan bagi makhluk hidup
dan lingkungan itu sendiri. Untuk mencegah dampak buruk tersebut, alangkah
baiknya jika kantong plastik diganti dengan kantong yang terbuat dari limbah kertas
dan kardus (paper bag). Mendaur ulang limbah kertas dan kardus dapat menjadi
alternatif yang baik untuk dijadikan kantong atau tas belanja. Dengan mendaur ulang
kertas dan kardus, kita juga sudah mengurangi jutaan sampah kertas dan kardus yang

ada di lingkungan kita. Alasan mengapa menggunakan kertas atau kardus antara lain
adalah :
1. Kertas itu lentur namun jikalau disatukan dalam beberapa lapis akan menjadi
barang yang kuat dan tidak mudah rusak dan pecah.
2. Kertas dapat di daur ulang dengan mudah menjadi baru lagi setelah kertas
lama tidak dipakai.
3. Kertas dapat dengan mudah di uraikan oleh tanah jika kertas terbuang ke
tanah.
4. Kertas terbuat dari kayu yang tentunya dapat diuraikan oleh tanah.
5. Hemat energi dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk proses
produksi.
6. Lebih ramah lingkungan,
7. Kertas atau kardus tidak mengandung zat berbahaya bagi kelestarian
lingkungan dan makhluk hidup.

D. KESIMPULAN
Dari uraian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kantong atau tas
belanja yang terbuat dari kertas atau kardus (paper bag) lebih ramah lingkungan bila
dibandingkan dengan plastic bag. Hal ini disebabkan karena kantong plastik memiliki
beberapa kandungan zat yang berbahaya, dan proses pembuatan sampai proses

pembuangan memerlukan waktu yang sangat lama sehingga tidak efisien dan tidak
hemat energi. Sedangkan apabila menggunakan paper bag, akan lebih efisien dalam
proses pembuatan hingga proses pembuangannya, karena kertas atau kardus lebih
mudah untuk didaur ulang dan dapat diuraikan oleh tanah. jadi lebih baik
menggunakan paper bag daripada plastic bag.

Gambar paper bag vs plastic bag

E. SARAN
Pada saat ini, seharusnya pemerintah Indonesia menetapkan kebijakan-kebijakan
yang terkait dengan penggunaan plastik sebagai tas belanja. Seperti beberapa negara
lainnya yang sudah menetapkan kebijakan-kebijakan penggunaan plastik sebagai tas
belanja dan upaya mengurangi populasi plastik di negaranya. Sebagai contoh neegaranegara yang sudah menerapkan kebijakan itu antara lain :
 Di Banglades menetapkan kebijakan menggunakan kantong plastik karena


negara sering terjadi banjir.
Di Perancis menetapkan kebijakan bagi supermarket ( seperti Carrefour )
memaksa konsumennya untuk membeli plastik yang dapat dipakai berulang




(reusable plastic) dan tas kain non-tenun (non-woven bags)
Di Irlandia penggunaan tas belanja plastik dikenakan cukai 15% dan efektif



menurunkan pemakaiannya sampai dengan 90%.
Di San Fransisco (AS), toko dan supermarket yang masih menggunakan
kantong plastik dikenakan denda $100 (hampir Rp 1 juta) untuk pelanggaran
pertama kali dan $200 untuk pelanggaran berikutnya dan jika masih



melanggar akan dikenakan denda $500.
Di Inggris, beberapa toko besar memberi discount khusus senilai 1-4
Pounsterling bagi pembeli yang membawa sendiri tas dari rumah.

Dari contoh beberapa negara yang sudah menetapkan kebijakan penggunaan
kantong plastik, Indonesia seharusnya juga menetapkan kebijakan seperti negaranegara tersebut diatas. Salah satu cara yang tepat untuk mengurangi populasi kantong

plastik di Indonesia adalah dengan mendaur ulang limbah kertas maupun kardus
untuk dijadikan kantong atau tas belanja (paper bag). Dengan mendaur ulang kertas
dan kardus, kita juga sudah menyumbang kepedulian kita terhadap lingkungan, karena
semakin banyak kertas dan kardus yang didaur ulang maka akan mengurangi sampah
kertas dan kardus yang ada di Indonesia. Selain itu, mendaur ulang kertas dan kardus
tidak memerlukan waktu yang lama dan hemat energi. Jadi alangkah baiknya jika
pemerintah menetapkan kebijakan menggunakan paper bag bagi swalayan-swalayan
maupun toko-toko yang bertransaksi jual beli menggunakan media kantong plastik
(plastic bag). Selain itu, harus diimbangi dengan diberlakukannya denda atau sanksi
bagi perusahan-perusahan ( swalayan, mall, toko, dll ) apabila masih menggunakan
kantong plastik dalam bertransaksi bisnis. Semakin cepat kita beralih dari plastic bag
ke paper bag, semakin cepat pula kita mengantisipasi kerusakan lingkungan kita.

F. DAFTAR PUSTAKA
www.kompas.com
www.news.tridinamika.com
www.bangzul.blogspot.com
www.mobgenic.com
http://www.greenersmagz.com/wp-content/uploads/2010/05/19-5-sampah-plastik-dibandung.jpg