RISET MEDIA DOSEN DEVITRI INDRIASARI M.S

RISET MEDIA
DOSEN : DEVITRI INDRIASARI, M.Si

ASPEK DRAMA DALAM STIKER MEDIA SOSIAL LINE TERHADAP PERILAKU
POLA KOMUNIKASI MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

FARHATUN ABADIYAH
44113110023

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
BROADCASTING

DAFTAR ISI

Daftar Isi ...............................................................................................................
Kata Pengantar ............................................................................................................
Abstrak ........................................................................................................................
BAB I ............................................................................................................................
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ..........................................................................

BAB II ...........................................................................................................................
2.1 Media Massa
2.1.1 Efek
2.1.2
2.2 Line
2.2.1 Karakter Pengguna
2.2.2
2.3
BAB III ...............................................................................................................................
3.1 Tipe Penelitian
3.2 Metode Penelitian
3.3 Populasi dan Sampel

KATA PENGANTAR

Tidak hanya komunikasi lewat teks saja (chatting), saat ini maraknya stiker pada
media sosial line yang mewakili perilaku komunikasi dan mengandung aspek drama. Dengan
berbagai karakter, stiker menggambarkan ekspresi yang lebih hidup dalam chatting. Di
Universitas Mercu Buana banyak mahasiswa yang menggunakan line sebagai sarana
komunikasi. Dimana kebanyakan dari mereka menggunakan line karena ketertarikan atau

kesenangan para pengguna untuk mengirim pesan instan berbentuk stiker yang mewakili
perasaan marah, tertawa, menangis, senang, susah dan lainnya yang lucu dan ekspresif yang
dapat mewakili karakter si pengguna.
Dengan melihat uraian tersebut maka penulis uraikan pada Bab Pendahuluan,
dijabarkan latar belakang penelitian, masalah penelitian, persoalan penelitian dan sumber data
serta teknik analisis yang digunakan.
Penulis berharap, kiranya penelitian sederhana ini bermanfaat bagi pembaca umum
dan pihak-pihak yang bersangkutan khususnya, maupun peneliti lain. Penulis menyadari
bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu segala kritik dan saran sangat
penulis hargai dengan suka cita, karena semuanya akan menyempurnakan karya ini dan
berguna untuk penelitian lanjut dalam topik yang sama.

Jakarta, 15 Oktober 2016
Penulis,

Farhatun Abadiyah

ABSTRAK
Permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana aspek drama dalam stiker terhadap
perilaku komunikasi pengguna media sosial line pada mahasiswa jurusan ilmu komunikasi.

Lokasi penelitian di kawasan universitas Mercu Buana fakultas ilmu komunikasi, dengan
informan mahasiswa jurusan ilmu komunikasi angkatan 2013 sebanyak 10 orang, penentuan
informan pada penelitian ini dilakukan dengan cara purposive sampling (menunjuk secara
langsung). Penggumpulan data menggunakan teknik observasi dan interview ( wawancara),
dengan sumber data yaitu data primer dan data skunder yang kemudian dianalisis dengan
menggunakan teknik deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perilaku komunikasi pengguna stiker media
sosial line pada mahasiswa jurusan ilmu komunikasi angkatan 2013 ini merujuk pada
keinginan dalam diri setiap mahasiswa untuk mempertimbangkan apa yang dilakukan orang
pada media seperti menggunakan sstiker media sosial line, mereka menggunakan stiker line
karena mahasiswa lebih tertarik menggunakan stiker media sosial line untuk menunjukkan
ekspresi dalam kata-kata mereka. Mahasiswa jurusan ilmu komunikasi menggunakan stiker
media sosial line dikarenakan karena stiker line memiliki banyak fitur dengan berbagai
macam ekspresi.Mereka dapat mengapresiasikan kata-kata mereka lewat stiker berkarakter.
Karena sticker yang ada dimedia sosial line dapat mewakili perasaan kita pada saat chatting
serta memiliki gambar animasi yang dapat bergerak sendiri, sehingga mahasiswa berpendapat
pola komunikasi dengan stiker akan menumbuhkan efek drama.
Kata kunci
komunikasi.


: Perilaku komunikasi, stiker, media sosial line, mahasiswa ilmu

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, perkembangan teknologi komunikasi disertai dengan keberadaan media
baru telah mengantarkan manusia pada era komunikasi yang dinamis dan interaktif. Dengan
interaktifitas dan fleksibilitas yang dimilikinya, internet mampu memberikan banyak pilihan
bagi individu dalam menikmati konten hiburan, edukasi, media sosial, hingga dalam urusan
bertukar pesan kepada orang lain. Salah satu platform komunikasi yang marak digunakan
untuk mengirim dan menerima pesan saat ini adalah mobile instant messaging.
Mobile instant messaging menjadi salah satu platform komunikasi yang digemari
banyak orang, termasuk di Indonesia.Di tahun 2013, beberapa aplikasi mobile instant
messaging mulai gencar berupaya untuk merebut perhatian pasar Indonesia.Layar televisi
Indonesia mulai dihiasi dengan iklan televisi beberapa aplikasi mobile instant messaging,
salah satunya adalah LINE.Beberapa perusahaan mobile instant messaging optimis menyasar
pasar Indonesia dan tidak takut mengeluarkan biaya besar untuk membangun brand mereka
melalui periklanan.Hal ini dikarenakan jumlah pengguna smartphone di Indonesia semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil studi ―Getting Mobile Right‖ oleh Yahoo

dan Mindshare, hingga tahun 2013 terdapat 41,3 juta pengguna smartphone dan 6 juta
pengguna tablet di Indonesia (themarketeers.com: 2013).
Kalangan mahasiswa yang mempunyai media sosial biasanya memposting tentang
kegiatan pribadinya, curhatannya, serta foto-foto bersama teman-temannya.Dalam media
sosial tidak ada batasan ruang dan waktu, mereka dapat berkomunikasi kapanpun dan
dimanapun mereka berada.
Media sosial seperti line atau yang biasa dikenal orang dengan sebutan IM (instant
messenger), merupakan istilah populer untuk sarana berkomunikasi. Diera globalisasi ini,
media sosial line merupakan sebuah media komunikasi dan informasi yang sangat diperlukan
oleh semua kalangan , dari kalangan anak-anak hingga orang tua, pekerja dan pelajar. Banyak
manfaat media sosial line bagi penggunanya, diantaranya adalah sebagai sarana penyampaian
pesan, diskusi disesama pengguna media sosial line lebih cepat, mudah, ekonomis, akurat,

mudah dikelola serta nyaman.Sekarang ini, orang lebih banyak menggunakan media sosial
line karena penggunaannya lebih mudah.
Penggunaan media sosial line dikalangan mahasiswa lebih sering digunakan karena
line terkenalmampu pesan kata melalui sticker semacam animasi yang lucu-lucu dan dapat
berbagi postingan diakun media sosial line seperti mengirim foto, video dan mengirim pesan
teks dan lain-lain jika kita terhubumg di internet.line bisa beroperasi pada berbagai platform
seperyi tablet, smartphone maupun notebook / komputer. Namun akhir ini line lebih populer

pada smartphone Android, apple, dan Blackberry.
Line adalah sebuah aplikasi instant mesengger seperti BBM (Blackberry Mesengger)
,Whatsapp dan lain-lain. Line dibuat oleh Naver yang berlokasikan di Jepang.Line sudah ada
sejak 2011 namun mulai terkenal sejak 2012 karena Sticker-Sticker lucunya.Salah satu
aplikasi messaging populer buatan Jepang ini telah membuktikan pengaruhnya di ranah
aplikasi messaging.Aplikasi messaging Line terus mengalami pertumbuhan sejak diluncurkan
pada 23 Juni 2011.Menyuguhkan serangkaian fitur mulai dari suara, panggilan video, hingga
Sticker, kini aplikasi populer tersebut telah memiliki 300 juta pengguna di seluruh
dunia.Keperkasaan Line di dunia mobile messaging didukung dengan sudah memiliki 10.000
Sticker.Itu yang membuat line menjadi sangat digemari oleh penggunanya di Indonesia
sebagai media komunikasi interpersonal.
Sticker-Sticker yang tersedia baik berbayar maupun yang gratis sangat menarik, mulai
dari ekspresinya yang menarik dan lucu hingga menampilkan sosok-sosok idola dari berbagai
kalangan, misalnya selebriti ada Sticker penyanyi terkenal seperti dari luar Paul McCartney
dan Agnes Monica di Indonesia. Selain musik juga banyak Sticker-Sticker yang berkaitan
dengan olahraga seperti Barcelona dan Real Madrid di Spanyol yang sudah bekerjasama
dengan mengijinkan para punggawanya dijadiakan ikon Sticker di LINE untuk para
penggemarnya di seluruh dunia.
Line mampu menawarkan user experience yang lebih beragam daripada messenger
apps WhatsApp dengan menjadi pelopor fitur sticker yang unik. Sticker adalah emotion icon

(emoticon) dengan skala yang lebih besar yang berbasis grafis dan teknik animasi yang biasa
digunakan dalam instang messaging (IM).Ide sticker ini berawal dari bencana tsunami yang
melanda Jepang pada tahun 2011.Naver yang merupakan perusahaan internet Korea ingin
memfokuskan pengembangan messenger apps di Jepang karena saat itu 90% pengguna
smartphone di Korea telah dikuasai oleh KakaoTalk. LINE yang dikembangkan oleh Naver

dengan menggunakan data-based yang seluruhnya bergantung pada koneksi internet menjadi
cepat populer di Jepang karena jaringan seluler untuk layanan panggilan dan teks sangat
buruk akibat infrastruktur yang rusak pasca tsunami. Untuk mendukung para korban tsunami,
Naver mulai mengeluarkan fitur sticker yang ekspresif dan menarik.Sticker menjadi populer
karena dapat mentransfer emosi dan tampilan visual yang lebih atraktif dibandingkan teks
yang memungkinkan pengguna untuk lebih dapat berekspresi.
Sticker-sticker dalam Line dikemas dalam satu set sticker yang dapat diunduh secara
gratis dan ada yang berbayar untuk premium sticker dengan harga $1/$2 per set sticker.
Pengguna LINE juga dapat mendapatkan set sticker gratis yang diberikan oleh brand atau
limited editionevent atau dengan Free Coins untuk digunakan mengunduh sticker bagi
pengguna yang tergabung dalam grup LINE tertentu, seperti LINE Event, LINE Shopping,
dan LINE For Android. Sticker-sticker gratis ini sangat variatif dan ekspresif dan tersedia
dalam bermacam-macam konteks situasi. Setelah diunduh atau dibeli, set-set sticker ini akan
muncul sebagai pilihan dalam text box.

Populernya penggunaan sticker dalam LINE disebabkan oleh kemampuan sticker
dalam menciptakan nilai dengan memberikan penggunanya apa yang mereka inginkan dan
mereka akan memberikan timbal balik berupa uang dan interest to the apps. Penjualan sticker
sukses karena pengguna akan merespon sticker secara emosional, mereka bereaksi terhadap
sticker seolah-olah mereka melihat sticker tersebut merupakan representasi lawan bicaranya
dalam LINE. Jadi bentuk emosi yang ditampilkan oleh sticker-sticker yang dikirimkan satu
pengguna ke pengguna lainnya dapat menciptakan ikatan emosi di antara kedua pengguna
tersebut.Selain itu meski sticker ini lebih terlihat juvenile namun ternyata sticker ini mampu
menjangkau hampir semua demografi pengguna LINE yang 18-44 tahun (Russel, 2013). Di
masa depan sticker akan lebih banyak menjangkau penggunanya melalui LINE Creator
Market yang memungkinkan pengguna LINE untuk mendesain sendiri stickernya dan
menjualnya ke pengguna lain dengan imbalan 50% dari penjualan sticker tersebut.
Peluncuran LINE Creator Market ini telah memberikan revenue tambahan sebesar $10 juta
per bulannya (Doland, 2014).Akhir-akhir ini LINE telah merilis iOS app baru yaitu LINE
Selfie Sticker yang mengkombinasikan selfie dan sticker yang dengan cepat menyebar ke
seluruh dunia secara viral.Pengguna LINE Selfie Sticker dapat membuat selfie sticker dengan
menggunakan wajah mereka kemudian menggabungkannya dengan karakter sticker favorit
mereka yang kemudian dapat mereka gunakan sebagai sticker yang dikirimkan kepada
teman-teman mereka.


Berkembangnnya teknologi terjadi berbanding lurus dengan kebutuhan manusia yang
tidak ada batasnya juga berfungsi untuk mengurangi ketidakpastian.Untuk itu terpikir
dibenak penulis meneliti tentang aspek drama dalam Stiker LINE terhadap pola komunikasi.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimana aspek drama perilaku komunikasi pengguna stiker media sosial line pada
mahasiswa ilmu komunikasi?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
- Tujuan
1. Untuk mengetahui adanya aspek drama perilaku komunikasi pengguna stiker media sosial
line pada mahasiswa ilmu komunikasi.
2. Untuk melihat pola komunikasi terhadap penggunaan stiker line.
3. Untuk mengetahui efek yang ditumbulkan akibat penggunaan stiker line dalam
komunikasi.
- Manfaat
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :



Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam perilaku komunikasi pengguna stiker media sosial line pada
mahasiswa ilmu komunikasi.



Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi sumbangan pemikiran
dan kontribusi kepada mahasiswa ilmu komunikasi atau pihak yang menggunakan
media sosial line sebagai media komunikasi.



Secara metodologis, sebagai bahan informasi tambahan bagi peneliti selanjutnya
dalam rangka memperkaya literatur hasil penelitian khususnya berkaitan dengan
perilaku komunikasi pengguna media sosial dalam dunia virtual.

1.4 Kerangka Dasar Teori
Menurut kriyantono (2006:43), teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi dan
proposal yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan
relasi antara variable untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut. Sedangkan konsep

sendiri yaitu menurut Bungin (2001:73) adalah generalisasi dari sekelompok fenomena
tertentu yang dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Sehingga
teori dan konsep sangat diperlukan untuk membuat lingkup penelitian agar sesuai dengan
yang dikehendaki oleh peneliti.
Teknologi Komunikasi. Teknologi komunikasi cenderung memungkinkan terjadinya
transformasi

berskala

luas

dalam

kehidupan

manusia.Transformasi

tersebut

telah

memunculkan perubahan dalam berbagai pola hubungan antar manusia (patterns of human
communication), yang pada hakikatnya adalah interaksi antar pribadi (interpersonal
relations). Pertemuan tatap muka (face to face) secara berhadapan dapat dilaksanakan dalam
jarak yang sangat jauh melalui citra (image to image) (Hasan : 1999). Selanjutnya, teknologi
komunikasi pada hakikatnya adalah penyaluran informasi dari satu tempat ke tempat lain
melalui perangkat telekomunikasi (kawat, radio, atau perangkat eletromagnetik lainnya).
Informasi tersebut dapat berbentuk suara (telepon), tulisan dan gambar (telegraf), data
(computer), dan sebagainya (Gouzali Saydam: 2005), sedangkan Shiroth dan Amin (1998)
mengemukakan teknologi komunikasi merupakan teknologi yang cepat berkembang, seiring
dengan berkembangnya industri elektronika dan komputer, trend teknologi ini semakin
kearah teknologi wireles (tanpa kabel).
New Media.Teori new media sebenarnya adalah suatu konsep pemahaman mengenai
Teknologi dan Sains.di mana Teori Ini terus berkembang seiring dengan perkembangan
zaman. Teori ini menyebabkan semua pekerjaan manusia yang tadinya dikerjakan secara
manual, sekarang dapat dikerjakan secara otomatis dan yang tadinya segala sesuatunya rumit,
kini menjadi ringkas.Digital sendiri merupakan sesuatu yang kompleks dan bersitat
fleksibel.hal ini membuatnya menjadi sesuatu yang pokok dalam kehidupan manusia. hal ini
dikarenakan Teori eJournal Ilmu Komunikasi, Volume 2, Nomor 3, 2014: 421-430 424.

Digital Sendiri selalu berhubungan dengan media dan media sendiri merupakan sesuatu yang
terus berkembang seiring perkembangan zaman. Nah, pada saat ini, saya akan membahas
tentang apa itu new media. new media sendiri merupakan media baru yang terbentuk sebagai
akibat dari adanya interaksi antara manusia dan teknologi.
Pakar Ilmu komunikasi Van Dijk menyatakan bahwa salah satu bagian dari New
Media adalah “Network Society”. “Network society” adalah formasi sosial yang
berinfrastuktur dari kelompok, organisasi dan komunitas massa yang menegaskan bentuk
awal dari organisasi dari segala segi (individu, grup, organisasi, dan kelompok sosial).
Dengan kata lain, aspek mendasar dari formasi teori ini adalah semua yang memiliki
hubungan yang luas secara kolektifitas. Apa yang dimaksud dengan Network society juga
menuai pendapat yang beragam dari masyarakat. Sebagian besar orang beranggapan bahwa
sosial dan jaringan media adalah bentuk lurus dari organisasi.Beberapa orang beranggapan
bahwa „network‟ adalah sebuah demokrasi yang terjadi secara alami.Namun, ada kelompok
yang sepakat mengatakan bahwa Network society itu jauh lebih transparan dibanding
institusi. Terlepas dari beragam pendapat di atas, Van Dijk menyatakan bahwa network adalah
sesuatu hal yang terbuka bagi siapa saja dan dimana saja. “Network bisa muncul kapan saja
agar manusia dapat berkomunikasi satu sama lain dalam network mereka masing-masing.
Berbeda dengan sebagian besar masyarakat, Van dijk percaya bahwa Network sama sekali
tidak terikat pada tempat, ruang, waktu dan fisik sehingga yang membuat kita merasa lebih
bebas”.( Elvinaro Ardianto. 2007 : 47 ) Sedangkan “New Media merupakan Media yang pada
saat ini sekarang sedang berkembang dan akan terus berkembang mengikuti perkembangan
zaman.Media ini berkembang baik dalam segi Teknologi, Komunikasi, Maupun Informasi”.
( Elvinaro Ardianto.2007 : 26 ).
Contoh New Media ialah Internet, computer, mobile phone, web.Selain teknologi,
new media juga tidak dapat dipisahkan dengan dunia digital.Hal Ini disebabkan karena
sebagian besar new media di dominasi oleh produk berteknologi digital yang seringkali
memiliki karakteristik yang dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mudah, interaktif
dan tidak memihak.Contohnya internet, dari internet saja kita bisa mengambil banyak
manfaat.Termasuk yang lagi tren saat ini yakni jejaring sosial / aplikasi Messenger macam
facebook, twitter, Bbm dan tentunya LINE.
Sosial Media dan Pola Komunikasi Massa.Sosial media merupakan tempat atau
sarana untuk menghubungkan manusia untuk berinteraksi dalam media sosial. Kemunculan

internet telah membawa dampak yang signifikan terhadap cara orang mengonsumsi media.
Tidak sedikit orang yang menggunakan internet, di Indonesia yang memiliki penduduk 245
juta jiwa, pengguna internet sebanyak 55 juta orang (pada tahun 2011). Angka ini
menempatkan Indonesia berada pada urutan ketiga pengguna internet terbesar dunia.
Pemanfaatan sosial media dalam proses berkomunikasi. Semakin populer, saat ini facebook
dan twitter membintangi sosial media karena jumlah penggunanya yang sangat banyak.
Dosen Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto mengatakan
(Kompas.com) berkembang pesatnya facebook disebabkan konvergensi tiga hal, teknologi
komunikasi, trend lifestyle, dan fantasi atau visi retoris. Dari situ kita bisa memahami, bahwa
teknologi komunikasi itu hanyalah perangkat teknis yang „mati‟ walaupun mempengaruhi
pemanfaatannya karena kodifikasi program atau sekumpulan perintah yang membangunnya
sebagai situs yang friendly user.Lalu pada aspek lifestyle tentu saja merpuakan pengaruh
yang kuat dari luar (lingkungan), dimana kebutuhan untuk bereksistensi atau berafiliasi
menjadi semacam „mode‟ yang menuntut seseorang agar tidak ketinggalan jaman.Yang
terakhir adalah pengaruh yang paling penting, tentu saja fatasi dan visi retoris.

Teori Triadic (Segitiga Makna) Charles Sanders Peirce.Dalam teori Triadic (segitiga
makna) Peirce terdapat tiga element utama pembentuk tanda, yaitu sign/representamen
(tanda), object (objek), dan interpretant (interpretan).Peirce berpandangan bahwa salah satu
bentuk tanda adalah kata, sedangkanobjek adalah sesuatu yang dirujuk tanda. Sementara
interpretan adalah tanda yang dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah
tanda.Jika ketiga elemen makna ini berinteraksi dalam benak seseorang, maka muncullah
makna tentang sesuatu yang diwakili oleh tanda tersebut.
Digital Sendiri selalu berhubungan dengan media dan media sendiri merupakan
sesuatu yang terus berkembang seiring perkembangan zaman. Nah, pada saat ini, saya akan
membahas tentang apa itu new media. new media sendiri merupakan media baru yang
terbentuk sebagai akibat dari adanya interaksi antara manusia dan teknologi. Pakar Ilmu
komunikasi Van Dijk menyatakan bahwa salah satu bagian dari New Media adalah “Network
Society”. “Network society” adalah formasi sosial yang berinfrastuktur dari kelompok,
organisasi dan komunitas massa yang menegaskan bentuk awal dari organisasi dari segala
segi (individu, grup, organisasi, dan kelompok sosial). Dengan kata lain, aspek mendasar dari
formasi teori ini adalah semua yang memiliki hubungan yang luas secara kolektifitas. Apa

yang dimaksud dengan Network society juga menuai pendapat yang beragam dari
masyarakat. Sebagian besar orang beranggapan bahwa sosial dan jaringan media adalah
bentuk lurus dari organisasi.Beberapa orang beranggapan bahwa „network‟ adalah sebuah
demokrasi yang terjadi secara alami.
Sosial Media dan Pola Komunikasi Massa .Sosial media merupakan tempat atau
sarana untuk menghubungkan manusia untuk berinteraksi dalam media sosial. Kemunculan
internet telah membawa dampak yang signifikan terhadap cara orang mengonsumsi media.
Komunikasi Interpersonal.Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran
informasi di antara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara
dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya (Muhammad, 2007:159). Untuk dapat
memahami makna atau pengertian dari komunikasi interpersonal dengan gampang jika
sebelumnya

kita

telah

memahami

makna

atau

pengertian

dari

komunikasi

interpersonal.Seperti menganonimkan, komunikasi interpersonal dapat diartikan sebagai
penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi didalam diri komunikator sendiri.Jadi dapat
diartikan bahwa komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang membutuhkan pelaku atau
personal lebih dari satu orang. Metode Penelitian Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan
analisis semiotik oleh karena itu, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jenis penelitian kualitatif interpretatif dimana peneliti melakukan pengamatan secara
menyeluruh pada Sticker Emoticon “LINE Messenger” yang mewakili perasaan komunikan
dalam penyampaian pesan interpersonal mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi. Peneliti akan
memperhatikan koherensi makna antar bagian dalam Sticker tersebut dan melakukan
interpretasi-interpretasi untuk kemudian dimengerti dan dimaknai.

1.5 Metode Penelitian
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada

kawasan Universitas Mercu Buana, yakni

mahasiswa jurusan ilmu komunikasi 2013. Pemilihan lokasi ini akan memberikan uraian
deskripsi berupa gambaran tentang aspek drama perilaku komunikasi pengguna stiker media
sosial line pada mahasiswa jurusan ilmu komunikasi. Adapun

alasan memilih lokasi

penelitian tersebut adalah untuk melihat bagaimana aspek drama perilaku komunikasi
mahasiswa dalam menggunakan media sosial line.

B. Subjek dan Informan Penelitian
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Jurusan ilmu komunikasi
angkatan tahun 2013 yang berjumlah 20 Mahasiswa dan Berdasarkan fokus penelitian ini
informan yang diambil yaitu mahasiswa jurusan ilmu komunikasi angkatan tahun 2013
pelaku pengguna stiker media sosial line sebanyak 7 orang yakni mereka yang sering
menggunakannya dengan pertimbangan bahwa orang – orang tersebut mampu memberikan
jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti.

C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting dalam
penelitian.Karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam usaha
pengumpulan data serta keterangan yang diperlukan, penelitian ini menggunakan metode
pengumpulan data sebagai berikut: Observasi, Wawancara dan Dokumentasi.

D. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan bentuk
analisis kualitatif. Analisis ini akan mendeskripsikan hasil penelitian berdasarkan temuan
dilapangan dan selanjutnya diberi penafsiran dan kesimpulan. Data yang diolah secara
kualitatif ini kemudian diuraikan menggunakan kalimat dan merelevansikannya dengan teori
yang mendukung.

1.6 Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
Aspek Drama Perilaku Komunikasi Pengguna Media Sosial Line Pada Mahasiswa
Perilaku komunikasi merupakan tingkah, tindakan, dan merupakan interaksi sosial
didalam kehidupan masyarakat.Dimana dalam berperilaku tersebut turut menentukan tingkah
laku seseorang di tengah kehidupannya khususnya perilaku komunikasi dalam pengguna
media sosial line.
Media sosial adalah salah satu wadah dalam komunikasi bermedia dengan jaringan
internet sebagai penghubung dalam komunikasi ini merupakan salah satu bentuk media yang
saat ini telah menjadi sebuah komunikasi yang begitu dimanfaatkan oleh seluruh kalangan
masyarakat terutama dikalangan mahasiswa.Dalam definisinya media sosial merupakan
sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi,
dan menciptakan isi informasi. Dari hasil observasi menunjukan bahwa umumnya mahasiswa
memiliki beberapa sarana media sosial yang paling banyak dimanfaatkan oleh informan
merupakan media sosial yang paling populer di Indonesia yakni facebook, twitter, dan line.
Namun dari berbagai situs media sosial yang mereka miliki menyebutkan bahwa hanya
beberapa media sosial yang sering mereka gunakan salah satunya yakni media sosial line.
Perilaku komunikasi Penggunaan stiker
Manfaat sticker pada saat chatting
Manfaat sticker pada saat chatting merupakan salah satu fitur yang digunakan oleh
mahasiswa dalam berkomunikasi di media sosial line.Tidak hanya komunikasi dengan teks

(chatting) saja, namun juga komunikasi dengan suara atau bahkan komunikasi dengan
menggunkan video.Dengan adanya emoticon yang lucu yang ekspresif menjadikan line
sarana chatting yang menarik.Saat ini dikalangan mahasiswa banyak yang menggunakan line.
Dimana kebanyakan mereka menggunakan line karena ketertarikan atau kesenangan para
pengguna dalam mengirim pesan instan dalam bentuk sticker yang dapat mewakili perasaan
manusia seperti marah, senang, susah dan lainnya yang lucu dan ekspresif yang dapat
mewakili karakter pengguna.

B. Analisa Pembahasan
Perilaku komunikasi pengguna media sosial line pada mahasiswa
Penggunaan media sosial line merupakan salah satu aplikasi penyusul tren instan
messaging yang saat ini banyak digemari oleh kalangan masyarakat terutama dikalangan
mahasiswa.Line dikembangkan oleh perusahaan jepang bernama NHN Corporation yang
pertama kali dirilis pada juni 2011. Aplikasi line terkenal karena mampu pesan kata melalui
sticker semacam animasi yang lucu-lucu. Jadi, kebanyakan pengguna line lebih sering
bertukar sticker ketimbang kata-kata. Sticker yang lucu membuat line booming dan
dimanfaatkan sang pengembangnya, NHN jepang untuk berjualan sticker.
Dalam Teori ini tertuju pada teori uses and gratification atau bisa disebut teori
kegunaan dan kepuasan memandang pengguna media mempunyai kesempatan untuk
menentukan pilihan-pilihan media sumber beritanya. Dalam hal ini, pengguna media
berperan aktif dalam kegiatan komunikasi untuk memenuhi kepuasannya.
Teori ini mempertimbangkan apa yang dilakukan orang pada media, yaitu
menggunakan media untuk pemuas kebutuhannya. Penganut teori ini meyakini bahwa
individu sebagai mahluk supra-rasional dan sangat selektif. Menurut para pendirinya, Elihu

Katz;Jay G. Blumler; dan Michael Gurevitch (dalam Jalaluddin Rakhmat, 1984), uses and
gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan
harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain , yang membawa pada pola
terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan menimbulkan
pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain.

Identifikasi, Klasifikasi dan Interpretasi Tanda Sticker Emoticon LINE Messenger
sebagai Media Komunikasi Interpersonal.
Berdasarkan hasil identifikasi dan klasifikasi tanda yang dilakukan terhadap Sticker
LINE Messenger, maka didapatkan empat tanda tipe ikon dalam sticker ini. Pada tanda tipe
ikon nomor 1 terdapat tanda Moon 1st, maka interpretasi terhadap tanda ini adalah
menunjukkan edisi pertama Sticker Moon yang dirilis oleh LINE, sticker ini menampilkan
semua karakter ekspressi perasaan, seperti wajah sedih, marah, menangis, bahagia, senang,
terharu dan bermacam-macam ekspressi umum lainnya. Sticker Moon 1st menjadi ikon
utama produk LINE diberbagai promosinya melalui media.Bahkan di You Tube juga beredar
video official LINE yang dibuat dalam bentuk film kartun mini yang diperankan ikon-ikon
sticker LINE seperti Moon 1st salah satunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa
makna dari penggunaan sticker emoticon LINE Messenger sehingga bisa menjadi media
komunikasi interpersonal mahasiswa Fisipol Universitas Mulawarman. Yang pertama peneliti
menganalisis makna tanda dari sticker LINE Messenger edisi “Moon” melalui analisis
semiotik yang dikembangkan oleh Charles S. Peirce dengan teori segitiga makna atau disebut
dengan Triangle Meaning seperti yang telah di analisis dihalaman sebelumnya.

Dokumen yang terkait

PENGARUH DOSIS LIMBAH MEDIA JAMUR TIRAM DAN KONSENTRASI LARUTAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) ABITONIK TERHADAP SEMAI KAYU MANIS [Cinnamomum camphora (l,) J. Presi]

12 141 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

MANAJEMEN STRATEGI RADIO LOKAL SEBAGAI MEDIA HIBURAN (Studi Komparatif pada Acara Musik Puterin Doong (PD) di Romansa FM dan Six To Nine di Gress FM di Ponorogo)

0 61 21

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA KONSEP KELISTRIKAN BERBASIS VIDEO LIVE

8 69 67

EFEKTIVITAS MEDIA PENYAMPAIAN PESAN PADA KEGIATAN LITERASI MEDIA (Studi pada SMA Negeri 2 Bandar Lampung)

15 96 159

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS III SD NEGERI I MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

21 126 83

HUBUNGAN PEMANFAATAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN DAN SIKAP SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BATANGHARI NUBAN LAMPUNG TIMUR

25 130 93

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN GRAFIS KELAS VII SMP NEGERI 3 TERBANGGI BESAR LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

3 51 68