EFEKTIVITAS MEDIA PENYAMPAIAN PESAN PADA KEGIATAN LITERASI MEDIA (Studi pada SMA Negeri 2 Bandar Lampung)

(1)

1

EFEKTIVITAS MEDIA PENYAMPAIAN PESAN PADA KEGIATAN LITERASI MEDIA (Studi pada SMA Negeri 2 Bandar Lampung)

MEDIA EFFECTIVENESS OF MEDIA LITERACY FOR HIGH SCHOOL STUDENTS (A Case of SMA Negeri 2 Bandar Lampung)

RUTH YUNITA GLORIA ILMU KOMUNIKASI

0916031071

ruthyunitagloria@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini diangkat karena melihat kondisi pers di Indonesia saat ini. Berbagai pemberitaan di media massa semakin memprihatinkan, contohnya televisi. Oleh karena itu, masyarakat, khususnya pelajar, harus mengetahui apa itu literasi media untuk meningkatkan jiwa kritis mereka akan pemberitaan media yang cenderung tidak baik sekarang ini. Penyampaian pesan literasi media tidak terlepas dari media penyampaian yang digunakan. Bila media yang digunakan tepat dan efektif, hasilnya pun akan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media. Berangkat dari adanya fenomena tersebut, maka peneliti mengangkat penelitian mengenai efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media di lingkungan SMA Negeri 2 Bandar Lampung.

Responden dalam penelitian ini dipilih menggunakan metode Simple Random Sampling. Data penelitian diperoleh dengan cara menyebar kuesioner yang kemudian dianalisis menggunakan Koefisien Korelasi Pearson’s Product Moment, Koefisien Alfa (Cronbach), dan Uji SST Anova atau One Way Anova.

Hasil penelitian didapatkan nilai R sebesar 0.475 yang menyatakan terdapat hubungan yang cukup antara media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media. Besarnya tingkat efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media adalah 42,1%. Secara parsial, semua variabel X (X1,X2 dan X3) mempunyai hubungan yang signifikansi terhadap variabel Y, dengan hasil variabel X1 (video) menempati media penyampaian yang paling efektif dibandingkan slide show dan forum diskusi dengan tstat sebesar 3.827 dan nilai Sig yaitu 0.005 < 0.05 dengan koefisien regresi sebesar 0.563.


(2)

2 ABSTRACT

Argument behind the research based on Indonesian pers condition which was quite concerned. One of the concerned is television’s impact on the audience. People, especially young people in Indonesia, ought to know what is media literacy toraise and increase their critical mind to all of informations from mass media nowadays. Communicating media literacy’s message is closely connected into what media we used. If we use the exact and effective media, the result will be optimal. So, i attempted to look at media effectiveness of media literacy for high school student, especially in SMA Negeri 2 Bandar Lampung.

The respondent in the reasearch was selected by using Simple Random Sampling. Data of the research was analized by using Pearson’s Product Moment Correlation, Alpha Cronbach Coefficient, and Simple Linear Regression by using One Way Anova test.

Through a series of statistic test, R total score was 0.475 and the correlation between two variables such appertain enough. The high number of media effectiveness of media literacy for high school student in the research was 42,1%. From significance test, partially, all of variables X (X1, X2, and X3) have a significant correlation to variable Y, with the result is variable X1 (video) is the most effective media than slide show and discussion with tstat score is 3.827, Sig score is 0.005 < 0.05, and regression coefficient is 0.563.

Keywords: Media Literacy, Media Effectiveness, High Learning

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi terjadi begitu cepat. Hal ini menjadi tantangan berat bagi dunia pendidikan dan orangtua dalam menyiapkan anak didik untuk dapat menghadapi ‘banjir informasi’ yang dibawa oleh media digital melalui beraneka ragam bentuk dan format. Tanpa ada penyiapan yang sistematis dan sungguh-sungguh, maka bisa diperkirakan bahwa anak-anak dan remaja akan menjadi korban dari perkembangan teknologi media yang didominasi dengan hiburan yang cenderung tidak sehat dengan muatan bisnis yang kental. Untuk media televisi misalnya, dampak negatif dari tayangan-tayangan yang tidak aman tentunya perlu diwaspadai. Dewasa ini, media televisi sangat memengaruhi anak-anak dengan program-programnya yang banyak menampilkan adegan kekerasan, hal-hal yang terkait dengan seks, mistis, dan penggambaran moral yang menyimpang. Tayangan televisi yang sangat liberal membuat tidak ada lagi jarak pemisah antara dunia orang dewasa dan anak-anak. Fenomena seperti ini tidak hanya terjadi di negara-negara liberal, namun juga di negara-negara berbudaya timur karena besarnya infiltrasi media televisi di


(3)

3 berbagai penjuru dunia. Dengan kata lain, anak-anak zaman sekarang memiliki kebebasan untuk melihat apa yang seharusnya hanya ditonton oleh orang dewasa. (Faizal, 2012)

Beberapa hal yang telah dijelaskan di atas merupakan kondisi dimana masyarakat, khususnya para pelajar, membutuhkan adanya bentuk literasi media.Literasi media merupakan istilah lain dari melek media.Seseorang pengguna media yang mempunyai literasi media atau melek media akan berupaya memberi reaksi dan menilai sesuatu pesan media dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab(Mulyana, 2008), sehinggaliterasi media bukan hanya persoalan mengenai benar atau salah, melainkan tumbuhnya jiwa kritis dalam setiap individu dalam menyikapi isi pesan media. Sudah dapat dipastikan penting bagi kita untuk memahami secara khusus pemahaman media untuk mengetahui unsur-unsur dasar dan keterampilan yang diperlukan. Hal ini sangat berbeda dengan menjalani kehidupan paham media. Hal ini mungkin tampaknya tidak sesulit pada awalnya. Satu hal, kita menjalani hidup yang hampir selalu dipenuhi oleh media dan pesannya, sehingga kesempatan untuk mempraktekan pemahaman media selalu ada. Akan tetapi, kita dapat (dan harus) berbuat lebih banyak. Kita dapat hidup dalam hidup paham media dan membuat literasi media yang merupakan sebuah hal yang membangun. Kita dapat mendorong pemahaman media dan mengajarkan kepada orang lain akan nilainya. (Baran, 2011: 31)

Pelajar wajib memiliki kemampuan literasi media karena mereka hidup di jaman yang penuh dengan informasi yang datang dari berbagai media secara bebas dan tak terbatas. Pendidikan akan melek media harus diberikan kepada para pelajar agar mereka cakap dalam menganalisis muatan media dan mampu menanggulangi berbagai pengaruh buruk dari pesan media yang dapat mempengaruhi perilaku maupun pola pikir mereka dalam masa perkembangannya. Melihat pentingnya literasi media dalam kehidupan bermedia tersebut, maka media yang digunakan dalam menyampaikan pesan literasi media haruslah media yang paling efektif agar pesan yang disampaikan dapat diterima dan diaplikasikan dengan baik oleh pelajar (peserta literasi media). Pendidikan mengenai literasi media dapat disampaikan melalui berbagai media


(4)

4 penyampaian.Namun tidak semua media penyampaian pesan dapat dikatakan efektif karena setiap media memiliki dampak yang berbeda-beda kepada si penerima pesan yang beragam kriteria dan karakternya.Kita tidak bisa menyamakan metode maupun media penyampaian yang digunakan negara lain untuk diterapkan pula di negara kita dalam menyampaikan pesan literasi media. Oleh sebab itulah, penelitian ini diangkat untuk mengetahui media penyampaian pesan yang efektif dalam kegiatan literasi media.

Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu pertama,apakah terdapat hubungan antara efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media dan seberapa besar efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media? Kedua, media penyampaian pesan manakah yang paling efektif dalam menyampaikan pesan literasi media? Sedangkan tujuan dari penelitian ini antara lain: Satu; untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media dan seberapa besar efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media, khususnya di lingkungan SMA Negeri 2 Bandar Lampung. Dua; untuk mengetahui media penyampaian pesan manakah yang paling efektif dalam menyampaikan pesan literasi media.

Salah satu bentuk dari komunikasi adalah komunikasi massa. Komunikasi dalam komunikasi massa pada dasarnya dibagi menjadi dua kategori, yakni media massa cetak dan media massa elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai massa adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio, siaran, televisi, film, dan media on-line (internet).Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia karena dapat dipastikan 99% masyarakat memiliki televisi dirumahnya. Tayangan televisi mereka dipenuhi hiburan, berita, dan iklan yang pengaksesannya bebas dan tak terbatas(Baran, 2011 : 32). Media televisi merupakan suatu gambaran penting bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi maupun hiburan untuk pengetahuan dan dalam proses pembentukan diri, khususnya pelajar. Pelajar diharapkan memiliki kemampuan literasi media dalam


(5)

5 menyikapi pesan yang dibawa oleh media massa, seperti televisi. Literasi media adalah kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi pesan media. Dari definisi itu dipahami bahwa fokus utamanya berkaitan dengan isi pesan media. (Guntarto, 2011) Perkembangan teknologi komunikasi yang cepat membutuhkan komunikasi yang baik untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikan. Pemilihan saluran dan media pengiriman pesan komunikasi merupakan faktor yang perlu diperhatikan karena berpengaruh terhadap efektivitas penyampaian pesan. Saluran dan media komunikasi menentukan gaya, nada, dan seluruh komposisi pesan. Pemilihan saluran dan media dalam penyampaian pesan membedakan tingkat efektivitas komunikasi dalam menyampaikan isi pesan. Efektivitas komunikasi melalui media komunikasi tercermin dari kemampuan media tersebut untuk mempengaruhi kelompok sasaran sesuai dengan yang diinginkan.Pemberian media pun harus hati-hati, media yang diberikan haruslah yang berkaitan dengan materi yang diberikan sehingga tidak menimbulkan kebingungan pada peserta. (Santy, 2006 : 1)

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori S-O-R. Teori S-O-R dari Hovland ini merupakan singkatan dari Stimulus – Organism – Response yang semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian menjadi juga teori komunikasi, tidak mengherankan, karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi.Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi, unsur-unsur dalam teori ini adalah pesan (stimulus, S). komunikan (Organism, O), dan efek (Response, R)(Effendy, 2003 : 254). Penelitian ini menggunakan Teori S-O-R karena keefektifan media penyampaian pesan diukur melalui respon peserta di kegiatan literasi media yang berupa pemahaman akan stimulus yang diberikan (umpan balik secara tepat) mengenai media televisi dan literasi media itu sendiri yang dapat dilihat pada kerangka pikir di bawah ini:


(6)

6

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir Hipotesis pada penelitian ini yaitu:

Ht : Terdapat hubungan antara efektivitas media penyampai pesan pada kegiatan literasi media H0 : Tidak terdapat hubungan antara efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi

media

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Metode penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat untuk pengumpulan data yang pokok. (Singarimbun dan Effendi, 2008 : 3). Metode survey yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk eksplanasi (explanatory research) yaitu penelitian yang menyoroti pengaruh antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya (Singarimbun, 2008 : 5).

STIMULUS (S) (PESAN LITERASI MEDIA)

Media Penyampai (Variabel X)

- Video (X1)

- Slide Show (X2) - Diskusi (X3)

ORGANISM (O): Siswa

RESPON (R): Kegiatan Literasi Media

(Variabel Y)

Pemahaman peserta akan dampak media massa televisi

Pemahaman peserta akan literasi media

(Efektivitas Media Penyampaian Pesan)


(7)

7 Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas ( Independent Variable)

Variabel bebas (variabel pengaruh) adalah variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel lainnya. Biasanya variabel bebas ditandai dengan simbol X (Kriyantono, 2010 : 21). Variabel bebas dalam penelitian ini antara lain :

X1 = media penyampai pesan menggunakan media video X2 = media penyampai pesan menggunakan slide show X3 = media penyampai pesan melalui forum diskusi 2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat (variabel terpengaruh) adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya. Variabel ini adalah diobservasi dan nilainya diasumsikan tergantung pada efek dari variabel pengaruh. Variabel terikat biasanya ditandai dengan simbol Y. (Kriyantono, 2010 : 21)

Variabel terikat penelitian ini adalah kegiatan literasi media.

Hubungan variabel bebas dan variabel terikat dapat berupa hubungan antara dua variabel saja (hubungan bivariat) atau antara lebih dari dua variabel, biasanya antara satu variabel terpengaruh dan beberapa variabel pengaruh (hubungan multivariat). (Singarimbun dan Effendi, 2008 : 55)Variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini menggunakan hubungan asimetris multivariat.

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel (Singarimbun dan Effendi, 2008 : 46). Adapun indikator-indokatornya antara lain :


(8)

8 1. Media Penyampaian Pesan

Media penyampaian pesan bertindak sebagai variabel X menggunakan jenis variabel multivariat. Variabel X dalam penelitian ini digunakan sebagai media dalam menyampaikan stimulus pada peserta. Adapun indikator-indikatornya yaitu :

a. Video (Variabel X1)

- Kejelasan video bagi peserta dalam menyampaikan pesan literasi media b. Slide Show (Variabel X2)

- Kejelasan slide show bagi peserta dalam menyampaikan pesan literasi media c. Diskusi (Variabel X3)

- Kejelasan forum diskusi bagi peserta dalam menyampaikan pesan literasi media

2. Kegiatan Literasi Media

Kegiatan literasi media bertindak sebagai variabel Y yang indikator pengukurannya menggunakan indikator respon dari Teori S-O-R. Adapun indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur pemahaman akan literasi media yaitu pemahaman peserta akan dampak media massa televisi dan pemahaman peserta akan literasi media.

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X SMA Negeri 2 Bandar Lampung yang berjumlah 280 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling yang melalui rumus perhitungan Taro Yamane didapatkan sampel yang dibutuhkan dalam penelitian berjumlah 74 siswa.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden yang disebut juga angket (Kriyantono, 2010 : 97). Instrumen uji validitas diuji menggunakan perhitungan Korelasi Product Moment, uji reliabilitas menggunakan perhitungan Koefisien Alfa (Cronbach), dan teknik analisis data menggunakan Uji F dengan testOne Way Anova.


(9)

9 HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk hasil pengujian instrumen penelitian yang pertama yaitu uji validitas. Uji validitas dilakukan dengan cara mengajukan serangkaian pertanyaan (kuesioner) kepada 84 responden yaitu siswa-siswi kelas X IPA 3, X IPA 7, dan X IPA 8 SMA Negeri 2 Bandar Lampung. Melalui perhitungan Product Moment, didapatkan hasil bahwa validitas setiap instrumen variabel X1 (video), X2 (slide show), X3 (diskusi), dan variabel Y (kegiatan literasi media) dinyatakan valid.

Instrumen Pertanyaan

Variabel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 R-Hitung Keterangan

X1 (Video)

Suara video jelas

Dialog jelas Gambar jelas Pergera-kan gambar dapat diikuti Pesan perbeda-an jelas Alur cerita jelas Pesan keseluruhan jelas Inti cerita jelas Kesimpu-lan dimengerti Mampu menceri-takan kembali cerita X2 (Slide Show) Visuali-sasi jelas Pesannya jelas Pesan dapat dipahami Kon-sumsi media jelas Kesada-ran akan pengeta-huan Informasi media jelas Isi pesan media dapat dipahami Cara menjadi melek media Tahu apa KPID dan fungsinya Kesimpu-lan Dimenger -ti X3 (Diskusi) Forum dapat diikuti Berko-munikasi dengan teman satu kelompok Berdis-kusi dengan teman kelompok lain Mema-hami perintah Mema-hami penjela-san Menja-wab perta-nyaan Memecah-kan dan memeraga-kan pesan Menangkap peragaan pesan dari teman lain Pesan dalam forum jelas Kesimpu-lan Dimenger -ti

0,220 VALID

Y (Kegiatan Literasi Media) Informasi di TV tidak semuanya baik TV dapat dijadikan media pembela-jaran TV tidak memiliki dampak apapun Perlu diet media TV tidak pernah bersifat netral Realita berbeda dengan yang ada di TV Mengerti konsumsi media yang tepat Tahu media yang tepat untuk diri sendiri Memakai media yang sesuai dengan kebutuhan Mampu menya-ring info dari TV

Tabel 1. Tabel Uji Validitas Variabel X1, X2, X3, dan Variabel Y


(10)

10 Untuk pengujian reliabilitas, seluruh instrumen penelitian dinyatakan reliabel setelah dilakukan pengujian menggunakan perhitungan Koefisien Alfa (Cronbach). Berikut ini tabel Uji Reliabilitas penelitiaan ini:

Tabel 2. Uji Reliabilitas Variabel X1 (Video)

Tabel 3. Uji Reliabilitas Variabel X2 (Slide Show)

Tabel 4. Uji Reliabilitas Variabel X3 (Diskusi)

Tabel 5. Uji Reliabilitas Variabel Y (Kegiatan Literasi Media)

Perhitungan analisis data mengenai efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media di lingkungan SMA Negeri 2 Bandar Lampung dalam penelitian ini menggunakan Uji SST Anova atau One Way Anova yang sering disebut dengan perancangan sebuah faktor, yang merupakan salah satu alat analisis statistik yang bersifat satu arah (satu jalur). Anova merupakan metode untuk menguji hubungan antara suatu variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen.

ANOVA฀

Tabel 6. Hasil Uji Anova

Cronbach’s Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.660 .666 10

Cronbach’s Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.628 .644 10

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.771 .774 10

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.624 .648 10

Model R

R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,475a ,421 ,316 4,632

Change Statistics R

Square Change

F

Change df1 df2

Sig. F Change ,421 4,571 3 80 ,000


(11)

11 Dari tabel di atas, terlihat bahwa hasil analisis menunjukkan nilai R=0.475. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup antara media penyampaian pesan yaitu video (variabel X1), slide show (variabel X2), dan diskusi (variabel X3) secara bersama-sama pada kegiatan literasi media (variabel Y). Artinya, jika variabel X1, X2, dan X3 meningkat, maka variabel Y juga ikut meningkat (korelasi positif), sehingga apabila efektivitas media penyampaian meningkat, maka kegiatan literasi media (pemahaman peserta) juga akan semakin meningkat. Selanjutnya, untuk menghitung besarnya efektivitas media penyampaian pesanpada kegiatan literasi media, digunakan R Square yang disebut juga Koefisien Determinasi (KD) sebagai berikut:

KD : r² x 100%

: (0.475)² x 100%  42,1%

Angka tersebut menunjukkan bahwa besarnya efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media ialah sebesar 42,1% sedangkan sisanya sebesar 57,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor penyebab lainnya yang berasal dari luar model anova ini atau di luar penelitian ini.

Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, terlebih dahulu diketahui besarnya t hitung. Adapun rumus statistik t adalah sebagai berikut:

t hitung=

2

1 2 r n r

= 0.475 = 5.55%

Nilai t hitung yang didapatkan sebesar 5.55% tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya tingkat efektivitas masing-masing media penyampaian pesan (Variabel X1, X2, dan X3) pada kegiatan literasi media (Variabel Y).


(12)

12 Secara parsial, semua variabel X (X1, X2, dan X3) mempunyai hubungan yang signifikan. Hal ini bisadilihat dari nilai t hitung maupun Sig, dimana nilai t hitung lebih besar dari t tabel, sedangkan nilai Sig masih dibawah Alpha 0,05.Berdasarkan ketentuan tersebut, maka didapatkan bahwa variabel X1 (video) hubungannya signifikan pada kegiatan literasi media (t hitung = 3.827 > ttabel = 1.664). Demikian juga nilai Sig = 0.005 < 0.05 dengan koefisien regresi sebesar 0.563. Variabel X2 (slide show)hubungannya signifikan pada kegiatan literasi media (t hitung =3.521 > ttabel= 1.664). Demikian juga nilai Sig= 0.005<0.05 dengan koefisien regresi sebesar0.462. Dan variabel X3(diskusi)hubungannya signifikan pada kegiatan literasi media(t hitung =3.154 > ttabel =1.664). Demikian juga nilai Sig= 0.005 < 0.05 dengan koefisien regresi sebesar0.436. Hal ini menyimpulkan bahwa ht diterima.

PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media dan seberapa besar efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media, khususnya di lingkungan SMA Negeri 2 Bandar Lampung dan juga untuk mengetahui media penyampaian pesan manakah yang paling efektif dalam menyampaikan pesan literasi media. Dari hasil analisis data berupa pertanyaan kuesioner yang diberikan kepada 84 responden, yaitu siswa-siswi kelas X SMA Negeri 2 Bandar Lampung yang terdiri dari X IPA 3, X IPA 7, dan X IPA 8, maka didapatkan jawaban dari tujuan penelitian ini yaitu yang pertama, berdasarkan hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa tingkat keeratan hubungan antara efektivitas media penyampaian pesan (variabel X) pada kegiatan literasi media (variabel Y) di lingkungan SMA Negeri 2 Bandar Lampung adalah sebesar 0.475, yang jika dilihat ke dalam tabel kriteria penilaian korelasi adalah cukup. Jadi, terdapat hubungan yang cukup antara media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media. Untuk variabel Y, kegiatan literasi media menggunakan dua dimensi pengukuran berupa pemahaman mengenai dampak media massa televisi dan pemahaman mengenai literasi media itu sendiri. Dari segi pemahaman mengenai dampak media massa televisi, pada umumnya responden mengetahui fakta dan informasi mengenai isi pesan media massa pada


(13)

13 televisi di Indonesia dengan mayoritas jawaban yang tepat. Sedangkan untuk pemahaman mengenai literasi media, responden pada umumnya menunjukkan tingkat pemahaman yang sudah cukup tinggi. Hal ini menunjukkan pesan yang disampaikan melalui media penyampaian pesan (video, slide show, dan diskusi) mampu menyampaikan informasi secara baik kepada responden. Besarnya efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media adalah 42,1%. Jika dikaitkan dengan penggunaan Teori S-O-R yang mengkaji tentang stimulus khusus yang menghasilkan suatu respon khusus. Efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan(Effendy, 2003 : 255). Teori S-O-R dalam penelitian ini menjadi teori pendukung sebagai perantara antara variabel X dan variabel Y. Stimulus khusus (Variabel X) yang diberikan pada penelitian ini ialah pesan literasi media yang disampaikan melalui tiga media penyampaian yaitu video, slide show (Variabel X2), dan diskusi (Variabel X3). Media penyampaian pesan ini dianggap sebagai media yang mampu menyampaikan pesan literasi media kepada khalayak untuk menumbuhkan pemahaman akan literasi media (Variabel Y) yang dengan kata lain, respon yang ditunjukkan sesuai dengan harapan sehingga diharapkan mampu merubah perilaku khalayak. Dengan demikian, melalui penelitian ini, Teori S-O-R menyatakan keefektifan media penyampaian pesan yang digunakan untuk menyampaikan stimulus kepada khalayak mampu menimbulkan respon yang sesuai dengan harapan.Selain itu, hasil perhitungan untuk kuesioner mengenai kegiatan literasi media yang diberikan kepada responden, didapatkan hasil bahwa kemampuan responden dalam menjawab pertanyaan seputar mengukur pemahaman mereka mengenai dampak televisi dan kemampuan literasi media mereka adalah baik, yang dapat dilihat pada keseluruhan persentase jawaban mereka atas sepuluh butir pertanyaan yang diajukan. Hal ini menunjukkan reaksi yang ditunjukkan peserta tergolong tepat, sesuai dengan perkiraan, yang dengan kata lain bahwa terdapat kesesuaian antara pesan (stimulus) yang disampaikan melalui tiga media penyampaian pesan dengan reaksi komunikan (respon)yang dapat dilihat pada ketepatan jawaban yang dihasilkan melalui kuesioner hingga mempraktekkan pesan, menggunakan informasi yang didapat melalui


(14)

14 pesan literasi media tersebut, sehingga dapat mengubah perilaku responden dalam mengkritisi pesan-pesan yang dibawa oleh media massa (kemampuan literasi media responden meningkat).

Kedua, media video yang digunakan dalam menyampaikan pesan literasi media kepada peserta dinyatakan media yang paling efektif dibandingkan dengan media-media lainnya (slide show dan diskusi) dengan hasil koefisien regresi sebesar 0.563. Dengan penyajian video yang baik dan diiringi pesan yang menarik pula, efektivitas dari penggunaan video sebagai salah satu alat atau media untuk menyampaikan pesan, hasilnya dapat lebih baik lagi. Untuk media slide show yang digunakan dalam menyampaikan pesan literasi media kepada peserta dinyatakan efektif dengan hasil koefisien regresi sebesar 0.462. Hasil yang didapat memang tidak sebesar video, namun hasil ini tetap menyatakan slide show merupakan media penyampaian pesan yang cukup efektif untuk menyampaikan pesan, khususnya literasi media, kepada peserta untuk memaksimalkan penerimaan peserta terhadap pesan yang disampaikan. Dan untuk forum diskusi, keefektifan dari media ini tidak diukur dengan kejelasan audio-visual maupun visual yang ditampilkan seperti video dan slide show, diskusi diukur melalui peserta diskusi sendiri, bagaimana mereka menangkap instruksi dan melakukannya secara tepat, juga bagaimana peserta diskusi memaknai pesan yang dapat mereka ambil dari jalannya forum ini terkait dengan tema dan pesannya, yang dapat dilihat dan diukur melalui kuesioner (yang merupakan alat ukur dalam penelitian ini). Forum diskusi yang digunakan dalam menyampaikan pesan literasi media kepada peserta dinyatakan efektif dengan hasil koefisien regresi sebesar 0.436. Selain itu, setiap butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur tingkat keefektifan dari masing-masing media ini dinyakan valid dan reliabel.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data yang diperoleh pada penelitian yang dilaksanakan di lingkungan SMA Negeri 2 Bandar Lampung mengenai efektivitas media penyampaian pesan terhadap resepsi pesan peserta literasi media, maka dapat disimpulkan bahwa:


(15)

15 1. Terdapat hubungan yang cukup yaitu sebesar 0.475 antara media penyampaian pesan yaitu video (variabel X1), slide show (variabel X2), dan diskusi (variabel X3) secara bersama-sama pada kegiatan literasi media (variabel Y). Artinya, jika variabel X1, X2, dan X3 meningkat, maka variabel Y juga ikut meningkat (korelasi positif). Dan besarnya tingkat efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media dalam penelitian ini adalah 42,1%, sedangkan sisanya 57,9% disebabkan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini.

2. Berdasarkan hasil dari hipotesis penelitian ini, didapatkan bahwa media penyampaian pesan dalam bentuk video merupakan media penyampaian pesan yang paling efektif bagi peserta literasi media dibandingkan dengan dua media lainnya, yaitu slide show dan forum diskusi dengan thit sebesar 3.827.

Mengenai penelitian ini, peneliti memiliki beberapa saran sebagai berikut:

1. Hendaknya para pemateri, khususnya pemateri pesan literasi media, kedepannya dapat lebih memaksimalkan efisiensi dan efektivitas media penyampaian pesan yang digunakan dalam menyampaikan pesan (materi) kepada peserta dikarenakan mengingat pentingnya pesan literasi media bagi generasi muda sebagai penerus bangsa. Dengan penggunaan media penyampaian yang efektif, pesan pun dapat tersampaikan secara efektif pula, sehingga pemahaman peserta dapat terbentuk secara optimal.

2. Kiranya para remaja atau generasi muda dapat menyadari pentingnya menumbuhkan jiwa kritis atas pemberitaan di media, semakin terbeban akan keadaan pers di Indonesia saat ini, dan kiranya para remaja maupun kalangan lainnya dapat memahami literasi media itu sendiri dan mempraktekannya ke dalam kehidupan sehari-hari demi kehidupan bermedia yang lebih baik lagi.

3. Sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini tentunya memiliki beberapa kelemahan, namun kiranya penelitian ini setidaknya dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan efektivitas media, maupun bagi peneliti lain yang hendak menyampaikan pesan atau materi, khususnya literasi media.


(16)

16 DAFTAR PUSTAKA

Baran, Stanley J. 2011. Pengantar Komunikasi Massa (Literasi Media dan Budaya). Jakarta: Salemba Humanika

Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti

Faizal, Ahmad Riza. 2012. The Hyperselectives. Sekilas tentang Literasi Media dan Informasi. Diunggah pada 21 Februari 2012. Diunduh pada 24 September 2012. http://ahmadriza.com/2012/02/21/sekilas-tentang-literasi-media-dan-informasi/

Guntarto. 2011. Kidia (Kritis! Media untuk Anak). Perkembangan Literasi Media di Indonesia. Diunggah pada 9 Pebruari 2011. Diunduh pada 12 Februari 2013. http://www.kidia.org/news/tahun/2011/bulan/02/tanggal/09/id/187/

Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Mulyana, Slamet. 2008. Slamet Mulyana. Perkembangan Media Massa dan Media Literasi. Diunggah pada 22 Desember 2008. Diunduh pada 12 Februari 2013. http://wsmulyana.wordpress.com/2008/12/22/perkembangan-media-massa-dan-media-literasi/

Santy. 2006. Skripsi: Efektivitas Media Komunikasi Internal English First Surabaya Sebagai Media Penyampaian Pesan Marketing Publik Relations Kepada Siswa. Surabaya: tidak diterbitkan. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2008. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES


(17)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ruth Yunita Gloria NPM : 0916031071 Jurusan : Ilmu Komunikasi

Alamat Rumah : Jl. P Morotai Perumahan Jaya Permai Blok G No.4 Jagabaya III, Sukabumi, Bandar Lampung

No. HP/Telp Rumah : 08994282208

dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul: Efektivitas Media Penyampaian Pesan pada Kegiatan Literasi Media (Studi pada SMA Negeri 2 Bandar Lampung) adalah benar-benar hasil karya sendiri, bukan Plagiat (milik orang lain) ataupun dibuatkan oleh orang lain.

Apabila dikemudian hari hasil penelitian skripsi saya, ada pihak-pihak yang merasa keberatan, maka saya akan bertanggung jawab sesuai dengan peraturan yang berlaku dan siap untuk dicabut gelar akademik saya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dalam tekanan pihak-pihak manapun.

Bandar Lampung, 25 Februari 2013 Yang menyatakan,

Ruth Yunita Gloria NPM 0916031071


(18)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung tanggal 9 Juni 1991, anak ketiga dari tiga bersaudara yaitu Betaria Sylvia dan Todotua Martin Yosua dari pasangan HSM. Marbun dan B. br Sinaga. Penulis memiliki darah keturunan Sumatera Utara serta beragama Kristen Protestan.

Jenjang pendidikan yang ditempuh penulis yakni: Taman Kanak-Kanak Xaverius Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 1997, Sekolah Dasar Fransiskus I Tanjung Karang yang diselesaikan pada tahun 2003, Sekolah Menengah Pertama Fransiskus I Tanjung Karang yang diselesaikan pada tahun 2006, dan Sekolah Menengah Atas Negeri No. 9 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis terdaftar sebagai mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Lampung melalui jalur ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Penulis aktif mengikuti beberapa kegiatan semasa studi di Universitas Lampung, yaitu kegiatan School of Diplomacy di Universitas Indonesia dan pernah menghadiri Seminar I4 (Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional) di Jakarta sebagai salah satu perwakilan mahasiswa dari Lampung pada tahun 2011. Penulis juga pernah menjadi salah satu panitia penyelenggara Seminar Tips dan Trik


(19)

Beasiswa ke Luar Negeri pada tahun 2011. Pada bulan Februari-Maret 2012, penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kementrian Luar Negeri, Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa, Divisi Eropa Barat, Jakarta Pusat.


(20)

Kupersembahkan karya sederhana ini dengan penuh rasa syukur dan bahagia

Kepada Tuhan Yesus Kristus yang begitu mengasihi aku untuk kasih setia-Nya yang tak terhingga

Kepada kedua orangtuaku yang sangat aku kasihi dan yang begitu berharga dalam kehidupanku

untuk kedua saudaraku seluruh keluargaku sahabat-sahabat terbaik

seorang terkasih

Inilah karya terbaikku untuk kalian

Genggam aku Tuhan agar aku mampu memberikan yang lebih baik lagi dari ini....


(21)

“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang m

enaruh

harapannya pada TUHAN!”

Yeremia 17:7

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi

nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa

dan permohonan dengan uca

pan syukur”

Filipi 4:6

“Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN da

n percayalah

kepada-

Nya, dan Ia akan bertindak”

Mazmur 37:5

“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka

semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”


(22)

SANWACANA

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan kasih karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Skripsi yang berjudul Efektivitas Media Penyampaian Pesan pada Kegiatan Literasi Media (Studi pada SMA Negeri 2 Bandar Lampung) ini penulis persembahkan dengan menyadari kekurangan dan ketidaksempurnaan didalamnya.

Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan kerjasama dengan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang terlibat.

1. Kepada Bapak Drs. Agus Hadiawan, M. Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Teguh Budi Raharjo, M. Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.


(23)

3. Ibu Dhanik Sulistyarini, S.Sos., M.Comn&MediaSt selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

4. Bapak Ahmad Riza Faizal, S. Sos., IMDLL selaku Dosen Pembimbing Akademik yang juga merupakan Dosen Pembimbing Utama. Terimakasih banyak atas bimbingan yang diberikan selama ini dan segala bantuan yang diberikan kepada penulis dalam segala hal, serta memberikan ilmu, waktu, saran, dan masukan yang begitu bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Abdul Firman Ashaf, S. IP, M. Si selaku Dosen Penguji Skripsi yang telah memberikan bimbingan, saran, dan masukan yang penulis butuhkan dalam penulisan skripsi ini.

6. Seluruh dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, Bu Wulan, Bu Hestin, Bu Ida, Bu Nanda, Bu Andi Windah, Bu Nina, Bu Anna, Pak Sarwoko, Pak Agung, Pak Andi, Pak Toni, dan semuanya, terimakasih untuk bakti ilmu yang telah diberikan.

7. Kepada Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Bandar Lampung dan seluruh Staf Pengajar (guru) maupun Staf Karyawan, juga siswa-siswi atas izin, kerjasama, dan kebaikan yang begitu luar biasa, penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

8. Kepada Mama, Papa, Kakak, dan Abang atas kasih sayang, semangat, dan dorongan yang diberikan. Terimakasih sudah menjadi sosok keluarga yang begitu hebatnya dalam memotivasi dan menginspirasi setiap langkah kehidupan ini.


(24)

9. Seseorang yang begitu setia mendampingi. Terimakasih untuk selalu ada dan memberikan begitu banyak waktu, kasih sayang, dan kepedulian yang luar biasa.

10. Kepada seluruh keluarga besar yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terimakasih atas perhatian, cinta kasih, dorongan semangat, dan doa yang diberikan kepada penulis.

11. Untuk teman-teman terbaik sepanjang masa sekolah, Tika, Rindy, Oci, Fany, dan Noura. We’re still bestfriend wherever we are, the best soulmate ever! 12. Untuk sahabat-sahabat terbaik semasa perjuangan di bangku kuliah, Friska

Frindira, Resta Revitha Reza, Farina Virginia Putri, Yustika Rani, dan Titania Sekar Respati. Terimakasih untuk semua dukungan, kepedulian, masa-masa susah dan senang, dan kehebohan yang luar biasa dimanapun kita berada. Kehidupan di perkuliahan ini menjadi lebih menyenangkan dan juga gila karena kehadiran kalian. Semoga kelak kita akan menjadi wanita-wanita sukses dan menjadi isteri serta ibu yang luar biasa untuk suami dan anak-anak yang lebih luar biasa.

13. Kepada teman-teman seperjuangan selama melaksanakan kegiatan PKL di Kementrian Luar Negeri. Resky, Rivan, Farina, dan Titan. Terimakasih untuk 40 hari bersama hidup di ibukota. Kita yang selalu berlima melewati masa-masa senang, sedih, sehat, maupun sakit tidak akan pernah bisa dilupakan sampai kapanpun.

14. Kepada Staf Kementrian Luar Negeri Ditjen Amerika dan Eropa Divisi Eropa Barat. Pak Agung, Pak Hardian, Ibu lina, Mbak Marlen, Mbak Sasi, Mbak Ai, Mbak Amel, Mas Feri, Bang Victor, Mas Edwin, khususnya Subdit IV, Pak


(25)

Boyke, Pak Fajar, dan Mbak Dita. Terimakasih untuk kesempatan, pengalaman, kenangan, dan penerimaan yang luar biasa yang menjadikan itu semua sebagai motivasi dan inspirasi bagi penulis dan empat teman lainnya yang bersama-sama melaksanakan kegiatan PKL di tempat.

15. Tim Backpacker. Resky, Rivan, Wanda, Resta, Titan, Farina, dan Yustika. Kegilaan dan kenekatan di Jogja dan Bali harus terulang lagi di waktu yang berbeda dan tempat yang lebih luar biasa lagi.

16. Kepada „scriptmate’ Dewi Octavia yang telah bersama-sama berjuang dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk semangat dan sikap optimis yang diberikan selama ini.

17. Untuk seluruh teman-teman Ilmu Komunikasi Angkatan 2009, teman-teman seperjuangan, Lola, Icha, Ami, Rica, Ve, Icha kecil, Betty, Utie, Stella, Oted, Yuris, Dwita, Sofia, Ije, Iqbal, Mei, Yulia, Cia, Rezita, Dian, Bang Olan, Panji, Budiman, Desi, Venny, dan semuanya yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis selama ini. Semoga kita semua menjadi Sarjana Ilmu Komunikasi yang berkualitas dan bermanfaat kelak.

18. Kepada teman-teman KKN di Desa Sukaraja Kecamatan Gunung Alip, Kabupaten Tanggamus. Avin, Rifki, Uyung, Defri, Suntan, Soleh, dan Anes. Terimakasih untuk 40 hari hidup susah bersama di desa. Terimakasih untuk pengalaman ―dua gadis yang hidup bersama enam bujang pemalas‖ yang luar biasa.


(26)

Akhir kata, penulis hanya dapat mengucapkan doa kepada Tuhan Yang Maha Pengasih untuk membalas segala kebaikan dan pertolongan yang penulis terima. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 2013

Penulis


(27)

(28)

(29)

ABSTRAK

EFEKTIVITAS MEDIA PENYAMPAIAN PESAN PADA KEGIATAN LITERASI MEDIA

(Studi pada SMA Negeri 2 Bandar Lampung)

Oleh

RUTH YUNITA GLORIA

Penelitian ini diangkat karena melihat kondisi pers di Indonesia saat ini. Berbagai pemberitaan di media massa semakin memprihatinkan, contohnya televisi. Oleh karena itu, masyarakat, khususnya remaja, harus mengetahui apa itu literasi media untuk meningkatkan jiwa kritis mereka akan tayangan dan pemberitaan media yang cenderung tidak baik di masa sekarang ini. Penyampaian pesan literasi media tidak terlepas dari media penyampaian yang digunakan. Bila media yang digunakan tepat dan efektif, hasilnya pun akan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media. Berangkat dari adanya fenomena tersebut, maka peneliti mengangkat penelitian mengenai efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media di lingkungan SMA Negeri 2 Bandar Lampung.

Siswa-siswi kelas X SMA Negeri 2 Bandar Lampung yang berjumlah 84 orang, yang telah mendapatkan stimulus berupa pesan literasi media melalui tiga media penyampaian pesan, yaitu video, slide show, dan forum diskusi merupakan responden dalam penelitian ini yang dipilih dengan menggunakan metode Simple Random Sampling. Selanjutnya, data penelitian diperoleh dengan cara menyebar kuesioner yang kemudian dianalisis menggunakan Koefisien Korelasi Pearson’s Product Moment, Koefisien Alfa (Cronbach), dan Uji SST Anova atau One Way Anova.

Hasil penelitian didapatkan nilai R sebesar 0.475 yang menyatakan terdapat hubungan yang cukup antara media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media. Besarnya tingkat efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media adalah 42,1%. Secara parsial, semua variabel X (X1,X2 dan X3) mempunyai hubungan yang signifikansi terhadap variabel Y, dengan hasil


(30)

variabel X1 (video) menempati media penyampaian yang paling efektif dibandingkan slide show dan forum diskusi dengan tstat sebesar 3.827 dan nilai Sig yaitu 0.005 < 0.05 dengan koefisien regresi sebesar 0.563.


(31)

ABSTRACT

MEDIA EFFECTIVENESS OF MEDIA LITERACY FOR HIGH SCHOOL STUDENT

(A CASE OF SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG)

By

RUTH YUNITA GLORIA

Argument behind the research based on Indonesian pers condition which was quite concerned. One of the concerned is television’s impact on the audience. People, especially young people in Indonesia, ought to know what is media literacy. In order to raise and increase their critical mind to all of informations from mass media nowadays. Communicating media literacy’s message is closely connected into what media we used. If we use the exact and effective media, the result will be optimal. So, i attempted to look at media effectiveness of media literacy for high school student, especially in SMA Negeri 2 Bandar Lampung. The respondents were grade 10th students of SMA Negeri 2 Bandar Lampung about 84 people. They got a stimulus about media literacy’s message by three media (video, slide show, and discussion) and being selected by using Simple Random Sampling. Data of the research is being obtained by distributing a questionnaire then analized by using Pearson’s Product Moment Correlation, Alpha Cronbach Coefficient, and Simple Linear Regression by using One Way Anova test.

Through a series of statistic test, R total score was 0.475 and the correlation between two variables such appertain enough. The high number of media effectiveness of media literacy in the research was 42,1%. From significance test, partially, all of variables X (X1, X2, and X3) have a significant correlation to variable Y, with the result was variable X1 (video) is the most effective media than slide show and discussion with tstat score was 3.827, Sig score was 0.005 < 0.05, and regression coefficient was 0.563.


(32)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR TABEL ... i DAFTAR GAMBAR ... ii 1. PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah ... 1 B. RumusanMasalah... 6 C. Tujuan Penelitian ... 6 D. Kegunaan Penelitian ... 7 E. Batasan Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. TinjauanTentangEfektivitas ... 8 B. TinjauanTentangKomunikasi Massa ... 9 1. PengertianKomunikasi ... 9 2. LingkupKomunikasi ... 10 3. Komunikasi Massa ... 13 4. Media Televisi ... 20 C. TinjauanTentangKomunikasiBermedia ... 24 D. TinjauanTentangEfektivitas Media ... 26 1. Karakteristik Media Penyampai Pesan yang Efektif ... 27 E. TinjauanTentangLiterasi Media ... 30 F. LandasanTeori ... 36 G. KerangkaPikir ... 38 H. Hipotesis ... 41 BAB III METODE PENELITIAN

A. TipePenelitian ... 42 B. MetodePenelitian ... 42 C. VariabelPenelitian ... 43 D. DefinisiKonsep ... 44 E. DefinisiOperasional ... 46 F. Populasi ... 47 G. Sampel ... 48 H. TeknikPenarikanSampel ... 49


(33)

I. Sumber Data ... 50 J. TeknikPengumpulan Data ... 50 K. Skala Data danPenentuanSkor ... 51 L. UjiValiditasdanReliabilitas ... 52 M. TeknikPengolahan Data ... 53 N. TeknikAnalisis Data ... 54 O. PengujianHipotesis ... 54 BAB IVGAMBARAN UMUM

A. Gambaran SMAN 2 Bandar Lampung ... 56 1. Sejarah ... 56 2. Identitas Sekolah ... 58 3. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ... 59 4. Fasilitas Sekolah ... 61 5. Program Ekstrakulikuler ... 62 6. Staf Pimpinan ... 62 B. Media Penyampaian Pesan ... 63 1. Media Video ... 63 2. Media Slide Show ... 64 3. Forum Diskusi ... 66 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Penyajian Data ... 67 1. Hasil Pengujian Instrumen ... 67 a. Uji Validitas ... 67 b. Uji Reliabilitas ... 71 2. Karakteristik Responden ... 73 a. Preferensi Penelitian ... 74 3. Pengolahan Data ... 91 a. Efektivitas Media Penyampaian Pesan (Variabel X) ... 91 b. Kegiatan Literasi Media (Variabel Y) ... 122 4. Analisis Data ... 132 5. Hasil Uji Hipotesis ... 134 6. Pembahasan Berdasarkan Tujuan Penelitian ... 136 7. Pembahasan Berdasarkan Kegunaan Penelitian ... 141 a. Pembahasan Mengenai Kegunaan Teoretis ... 141 b. Pembahasan Mengenai Kegunaan Praktis ... 143

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 145 B. Saran ... 146 DAFTAR PUSTAKA


(34)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 5.1. NilaiIndeksValiditasVariabel X1 (Video) ... 68 Tabel 5.2. Nilai Indeks Validitas Variabel X2 (Slide Show) ... 68 Tabel 5.3. Nilai Indeks Validitas Variabel X3 (Diskusi) ... 69 Tabel 5.4. Nilai Indeks Validitas Variabel Y (Literasi Media) ... 70 Tabel 5.5. Alpha Variabel X1 (Video) ... 71 Tabel 5.6. Alpha Variabel X2 (Slide Show) ... 71 Tabel 5.7. Alpha Variabel X3 (Diskusi) ... 72 Tabel 5.8. Alpha Variabel Y (Literasi Media) ... 72 Tabel 5.9. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 73 Tabel 5.10.Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas ... 74 Tabel 5.11.Video menghasilkansuara yang jelasbagipeserta ... 92 Tabel 5.12.Keseluruhan dialog dapatdisimakdenganjelas ... 93 Tabel 5.13.Video menampilkangambar yang jelasbagipeserta ... 94 Tabel 5.14.Pergerakangambardalam video dapatdiikutidenganbaik ... 95 Tabel 5.15.Kejelasanmengenaipesanperbedaan yang ditampilkan

dalamcerita di video ... 96 Tabel 5.16.Kejelasanalurceritadalam video ... 97 Tabel 5.17.Kejelasan video dalammenyampaikankeseluruhan

isipesancerita yang ditampilkan ... 98 Tabel 5.18.Kejelasan video dalammenyampaikaninticerita

yangditampilkan ... 99 Tabel 5.19.Pesertadapatmenarikkesimpulandaricerita yang

ditampilkandalam video ... 100 Tabel 5.20.Pesertamampumenceritakankembalicerita yang

ditampilkandalam video ... 101 Tabel 5.21.Slidedalam power point ditampilkandenganjelas ... 102 Tabel 5.22.Pesan yang ditampilkandalamslidejelas ... 103 Tabel 5.23.Pesertamemahamigarisbesarpesan yang ditampilkan

dalamslide ... 104 Tabel 5.24.Kemampuanpesertadalammengukurtingkatkonsumsi

medianya ... 105 Tabel 5.25.Kesadaranpesertaakanhaldaninformasi yang

tidakdiketahui ... 106 Tabel 5.26.Pengetahuanpesertaakan media... 107 Tabel 5.27.Pemahamanakanpesannegatifdanpositif yang

dibawa media ... 108 Tabel 5.28.Pemahamanpesertauntukmenjadimelek media ... 109


(35)

Tabel 5.29.Pengetahuanpesertamengenai KPID ... 110 Tabel 5.30.Pengetahuanpesertauntukmengaduke KPID ... 111 Tabel 5.31.Kemampuanpesertadalammengikutidiskusi ... 112 Tabel 5.32.Pesertatidakkesulitanberkomunikasidengan

temansekelompok ... 113 Tabel 5.33.Pesertaberkomunikasidengantemankelompok lain

denganbaik ... 114 Tabel 5.34.Kemampuanpesertamemahamiinstruksi ... 115 Tabel 5.35.Pemahamanpesertamengenaipenjelasandaripemateri ... 116 Tabel 5.36.Pesertamampumenjawabpertanyaandalamdiskusi ... 117 Tabel 5.37.Pesertamampumemecahkandanmemeragakanpesan ... 118 Tabel 5.38.Kemampuanpesertamenangkapperagaanpesan ... 119 Tabel 5.39.Pesertamengetahuipesan yang terkandungdalam

forumdiskusi ... 120 Tabel 5.40.Pesertamengetahuikesimpulan yang terkandungdalam

forumdiskusi ... 121 Tabel 5.41.Informasi yang disiarkantelevisitidaksemuanyabaik ... 122 Tabel 5.42.Televisidapatsepenuhnyadijadikan media pembelajaran ... 123 Tabel 5.43.Televisitidakberdampakapa pun karenahanyasebagai

mediapenghibur ... 124 Tabel 5.44.Pentingnya diet media ... 125 Tabel 5.45.Televisitidakpernahbersifatnetral ... 126 Tabel 5.46.Media terkadangmelebih-lebihkansuatupemberitaan ... 127 Tabel 5.47.Pesertamengertimengkonsumsi media yang tepat ... 128 Tabel 5.48.Pengetahuanpesertaakan media yang tepatbagidirinya ... 129 Tabel 5.49.Mengakses media sesuaikebutuhan ... 130 Tabel 5.50.Kemampuanmemilihdanmenyaringinformasi ... 131 Tabel 5.51.Hasil Uji Anova ... 132 Tabel 5.52.Kriteria Penilaian Korelasi ... 132


(36)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1.BaganTeori S-O-R... 37 Gambar 2.2.BaganKerangkaPikir ... 40 Gambar 3.1. Skema Hubungan Variabel X terhadap Variabel Y ... 44 Gambar 5.1. PersentaseAcaraTalkshow yang Dikonsumsi ... 75 Gambar 5.2. PersentaseAcaraEntertaint yang Dikonsumsi ... 76 Gambar 5.3. PersentaseAcaraBerita yang Dikonsumsi ... 77 Gambar 5.4. PersentaseAcaraReality Show yang Dikonsumsi ... 78 Gambar 5.5. PersentaseAcaraKartun yang Dikonsumsi ... 79 Gambar 5.6. PersentaseAcaraSinetron yang Dikonsumsi ... 80 Gambar 5.7. PersentaseAcara Program Musik yang Dikonsumsi ... 81 Gambar 5.8. PersentaseAcaraInfotainment yang Dikonsumsi ... 81 Gambar 5.9. PersentaseKepemilikanBarangElektronik ... 82 Gambar 5.10.PersentaseBerlangganan Koran ... 83 Gambar 5.11.PersentaseBerlanggananMajalah ... 84 Gambar 5.12.PersentaseBerlangganan TV Kabel ... 85 Gambar 5.13.Persentase Jam per Hari yang Dihabiskanuntuk


(37)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia dan masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari bangun tidur sampai manusia beranjak tidur pada malam hari. Bisa dipastikan sebagian besar dari kegiatan kehidupan kita mengunakan komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal. Pengertian komunikasi secara umum adalah suatu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui suatu media dengan tujuan untuk mendapatkan umpan balik. Pengertian komunikasi secara etimologis berasal dari kata latin ―communicatio‖. Istilah ini bersumber dari perkataan ―communis‖ yang berarti sama; sama disini maksudnya sama makna atau sama arti. Jadi, komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan. Istilah komunikasi merupakan fenomena sosial yang kemudian menjadi ilmu yang secara akademik berdisiplin mandiri dan dianggap amat penting sehubungan dengan dampak


(38)

2

sosial yang menjadi kendala bagi kemaslahatan umat manusia akibat perkembangan teknologi. (Effendy, 2003: 30)

Perkembangan teknologi terjadi begitu cepat. Hal ini menjadi tantangan berat bagi dunia pendidikan dan orangtua dalam menyiapkan anak didik untuk dapat menghadapi „banjir informasi’ yang dibawa oleh media digital melalui beraneka ragam bentuk dan format. Tanpa ada penyiapan yang sistematis dan sungguh-sungguh, maka bisa diperkirakan bahwa anak-anak dan remaja akan menjadi korban dari perkembangan teknologi media yang didominasi dengan hiburan yang cenderung tidak sehat dengan muatan bisnis yang kental. Untuk media televisi misalnya, dampak negatif dari tayangan-tayangan yang tidak aman tentunya perlu diwaspadai. Dewasa ini, media televisi sangat memengaruhi anak-anak dengan program-programnya yang banyak menampilkan adegan kekerasan, hal-hal yang terkait dengan seks, mistis, dan penggambaran moral yang menyimpang. Tayangan televisi yang sangat liberal membuat tidak ada lagi jarak pemisah antara dunia orang dewasa dan anak-anak. Fenomena seperti ini tidak hanya terjadi di negara-negara liberal, namun juga di negara-negara berbudaya timur karena besarnya infiltrasi media televisi di berbagai penjuru dunia. Dengan kata lain, anak-anak zaman sekarang memiliki kebebasan untuk melihat apa yang seharusnya hanya ditonton oleh orang dewasa. (Faizal, 2012)

Televisi memengaruhi budaya kita dengan cara yang tidak terhitung banyaknya. Salah satu dampaknya menurut banyak orang adalah bahwa hal tersebut telah mendorong kekerasan dalam masyarakat kita. Misalnya,


(39)

3

penonton televisi Amerika mengatakan ada terlalu banyak kekerasan di televisi, bahkan hampir tanpa kecuali. Termasuk pada berita televisi lokal yang memiliki proposisi atas kekerasan terbesar dalam berita malam, dan sebagainya. Jadi, walaupun banyak dari kita yang secara cepat mengutuk kinerja media atau mengidentifikasikan ketidaklayakan dan menyatakan efek merugikan, kita jarang mempertanyakan peran kita didalamnya. Dari uraian fakta dan penjelasan tersebut, dipastikan penting bagi kita untuk memahami secara khusus pemahaman media untuk mengetahui unsur-unsur dasar dan keterampilan yang diperlukan. Hal ini sangat berbeda dengan menjalani kehidupan paham media. Hal ini mungkin tampaknya tidak sesulit pada awalnya. Satu hal, kita menjalani hidup yang hampir selalu dipenuhi oleh media dan pesannya, sehingga kesempatan untuk mempraktekan pemahaman media selalu ada. Akan tetapi, kita dapat (dan harus) berbuat lebih banyak. Kita dapat hidup dalam hidup paham media dan membuat literasi media yang merupakan sebuah hal yang membangun. Kita dapat mendorong pemahaman media dan mengajarkan kepada orang lain akan nilainya. (Baran, 2011: 31)

Beberapa hal yang telah dijelaskan di atas merupakan kondisi dimana masyarakat, khususnya para pelajar, membutuhkan adanya bentuk literasi media. Literasi media merupakan istilah lain dari melek media. Seseorang pengguna media yang mempunyai literasi media atau melek media akan berupaya memberi reaksi dan menilai sesuatu pesan media dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab (Mulyana, 2008), sehingga literasi media bukan hanya persoalan mengenai benar atau salah, melainkan tumbuhnya jiwa kritis dalam setiap individu dalam menyikapi isi pesan media.


(40)

4

Pelajar wajib memiliki kemampuan literasi media karena mereka hidup di jaman yang penuh dengan informasi yang datang dari berbagai media secara bebas dan tak terbatas. Pendidikan akan melek media harus diberikan kepada para pelajar agar mereka cakap dalam menganalisis muatan media dan mampu menanggulangi berbagai pengaruh buruk dari pesan media yang dapat mempengaruhi perilaku maupun pola pikir mereka dalam masa perkembangannya. Melihat pentingnya literasi media dalam kehidupan bermedia tersebut, maka media yang digunakan dalam menyampaikan pesan literasi media haruslah media yang paling efektif agar pesan yang disampaikan dapat diterima dan diaplikasikan dengan baik oleh pelajar (peserta literasi media). Pendidikan mengenai literasi media dapat disampaikan melalui berbagai media penyampaian. Namun tidak semua media penyampaian pesan dapat dikatakan efektif karena setiap media memiliki dampak yang berbeda-beda kepada si penerima pesan yang beragam kriteria dan karakternya. Kita tidak bisa menyamakan metode maupun media penyampaian yang digunakan negara lain untuk diterapkan pula di negara kita dalam menyampaikan pesan literasi media. Faktor budaya memengaruhi penerimaan pesan dari peserta di berbagai negara. Jika kita melihat pada upaya literasi media di negara-negara lain, literasi media merupakan bagian dari kurikulum wajib di Kanada, Britania Raya, dan Australia. Bertelsmann Foundation telah lama mensponsori program pendidikan media di Jerman (dan baru-baru ini di Amerika Serikat). The Australian Teacher of Media mendorong pendidikan media di Australia, Selandia Baru, dan Asia Tenggara. The British Film Institute dan CLEMI di Perancis juga melakukan


(41)

5

upaya-upaya sama yang sesuai dengan perspektif negara mereka. (Baran, 2011 : 37)

Di Indonesia sendiri, perkembangan mengenai pendidikan akan literasi media dirasa cukup lambat. Hal ini dikarenakan tidak adanya forum ilmiah yang membahas masalah literasi media yang barangkali menjadi penyebab mengapa pemahaman terhadap konsep menjadi sangat beragam, dan hal itu kemudian tercermin dalam program atau kegiatan yang dilaksanakan oleh berbagai lembaga. Hal lain yang cukup menarik adalah absennya perguruan tinggi dalam mengembangkan isu ini. Program studi Ilmu Komunikasi tentunya memiliki relevansi yang tinggi untuk masalah literasi media ini. Akibatnya, perkembangan literasi media di Indonesia terasa sangat lambat baik dalam pemahaman konsep, ragam kegiatan, maupun cakupannya. Sementara itu, akses anak-anak terhadap media menjadi semakin tinggi dan isi media tetap tidak aman dan tidak sehat. (Guntarto, 2011)

Berbagai faktor di atas menarik perhatian penulis untuk menyampaikan pesan literasi media kepada pelajar di Bandar Lampung, khususnya di SMA Negeri 2 Bandar Lampung, dan juga yang terpenting ialah untuk mengetahui manakah media yang paling efektif yang digunakan dalam menyampaikan pesan literasi media kepada para peserta dan seberapa besar efektivitas media tersebut. Hal ini terkait dengan efektivitas media dalam penyampaian pesan literasi media. Dengan begitu, tujuan dari penyampaian pesan literasi media dapat tercapai dan pesan yang disampaikan diterima secara efektif oleh para


(42)

6

peserta yang diikuti dengan bertambahnya pemahaman dan tumbuhnya jiwa kritis mereka mengenai muatan media.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, pada usul penelitian ini penulis merumuskan masalah yang akan diteliti yaitu:

1. Apakah terdapat hubungan antara efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media dan seberapa besar efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media?

2. Media penyampaian pesan manakah yang paling efektif untuk menyampaikan pesan literasi media?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media dan seberapa besar efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media, khususnya di lingkungan SMA Negeri 2 Bandar Lampung.

2. Untuk mengetahui media penyampaian pesan manakah yang paling efektif dalam menyampaikan pesan literasi media.


(43)

7

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini yaitu :

a. Secara Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu komunikasi dan juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan efektivitas media penyampaian pesan literasi media.

b. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memberikan sumbangan pemikiran, pengetahuan, gambaran, dan informasi akan efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media.

E. Batasan Penelitian

Untuk membuat penelitian ini tidak terlalu luas, maka peneliti akan membatasi penelitian ini sebagai berikut :

1. Peneliti hanya berfokus pada efektivitas media dalam penyampaian pesan literasi media sebagai fokus penelitian.

2. Media penyampaian pesan yang digunakan dalam penelitian ini adalah video, slide show, dan forum diskusi.

3. Subjek penelitian yang berbeda pada objek penelitian yang berbeda pula dapat menghasilkan hasil yang berbeda juga.


(44)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan tentang Efektivitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002 : 219 (dalam Yuliastini, 2010), efektivitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil, dan merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan, dalam hal ini efektivitas dapat dilihat dari tercapai tidaknya tujuan instruksional khusus yang telah dicanangkan.

Efektivitas pada dasarnya menunjukkan tingkat keberhasilan dalam pencapaian suatu tujuan. Menurut Soekamto, 1987:25 (dalam Yuliastini, 2010), efektivitas dapat dipahami dengan tingkat kesamaan pemaknaan pesan antara komunikator dan komunikan, semakin besar tingkat kesamaan pemaknaan tersebut, maka semakin tinggi tingkat efektivitas dalam proses komunikasi.

Selanjutnya, efektivitas berarti berusaha untuk dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, sesuai pula dengan rencana, baik dalam penggunaan data, sarana maupun waktunya atau berusaha melalui aktifitas tertentu baik secara fisik maupun nonfisik untuk memperoleh hasil yang maksimal baik secara kualitatif maupun kuantitatif. (Said dalam Yuliastini, 2010 : 21)


(45)

9

Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektivitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. (Dewi, 2009)

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan suatu pengukuran atau evaluasi dari suatu kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang diharapkan sebelumnya. Suatu kegiatan atau usaha dapat dikatakan efektif apabila dapat mencapai tujuannya dengan baik dan efisien.

B. Tinjauan tentang Komunikasi Massa 1. Pengertian Komunikasi

Setiap aspek kehidupan membutuhkan apa yang dikatakan komunikasi. Komunikasi merupakan bagian yang mutlak dalam kehidupan sehari-hari dan komunikasi merupakan manifestasi dari kehidupan manusia itu sendiri. Disadari atau tidak, setiap manusia melakukan komunikasi dengan sesamanya setiap saat. Pengertian komunikasi secara umum adalah suatu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui suatu media dengan tujuan untuk mendapatkan umpan balik. Pengertian komunikasi secara etimologis berasal dari kata latin ―communicatio‖. Istilah ini bersumber dari perkataan ―communis‖ yang berarti sama; sama disini maksudnya sama makna atau sama arti. Jadi, komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu


(46)

10

pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan. (Effendy, 2003 : 30)

2. Lingkup Komunikasi

Ilmu Komunikasi merupakan ilmu yang mempelajari, menelaah, dan meneliti kegiatan-kegiatan komunikasi manusia yang luas ruang lingkup (scope)-nya dan banyak dimensinya. Berikut ini adalah penjenisan komunikasi berdasarkan konteksnya:

1. Komponen Komunikasi

Komunikasi adalah sebagai suatu proses kegiatan yang dilakukan seseorang atau lebih untuk menyampaikan dan menerima suatu pesan atau informasi sehingga diperolehnya suatu arus balik guna memperoleh adanya kesamaan makna antara komunikator dengan pihak lain yang menjadi komunikan. Oleh sebab itu, terdapat beberapa komponen dalam komunikasi, yaitu:

a. Komunikator b. Pesan

c. Media d. Komunikan e. Efek

2. Tujuan Komunikasi

a. Mengubah sikap (To change the attitude)

b. Mengubah opini/pendapat/pandangan (To change the opinion) c. Mengubah perilaku (To change the behaviour)


(47)

11

d. Mengubah masyarakat (To change the society)

3. Fungsi Komunikasi

a. Menginformasikan (To inform) b. Mendidik (To educate)

c. Menghibur (To entertain) d. Mempengaruhi (To influence)

4. Sifat Komunikasi

Ditinjau dari sifatnya, komunikasi diklasifikasikan sebagai berikut: a. Komunikasi verbal (Verbal communication)

1. Komunikasi lisan (Oral communication) 2. Komunikasi tulisan (Written communication) b. Komunikasi nonverbal (Nonverbal communication)

1. Komunikasi kial (gestural/body communication) 2. Komunikasi gambar (Pictorial communication) 3. Lain-lain

c. Komunikasi tatap muka (Face-to-face communication) d. Komunikasi bermedia (Mediated communication)

5. Tatanan Komunikasi

Yang dimaksud dengan tatanan komunikasi adalah proses komunikasi ditinjau dari jumlah komunikan, apakah satu orang, sekelompok orang atau sejumlah orang yang bertempat tinggal secara tersebar. Berdasarkan situasi komunikan seperti itu, maka diklasifikasikan menjadi bentuk-bentuk sebagai berikut:


(48)

12

a. Komunikasi pribadi (Personal communication)

1. Komunikasi intrapribadi (Intrapresonal communication) 2. Komunikasi antarpribadi (Interpersonal communication)

b. Komunikasi kelompok (Group communication)

1. Komunikasi kelompok kecil (Small group communication) a) Ceramah

b) Forum c) Simposium d) Diskusi panel

2. Komunikasi kelompok besar (Large group communication/public speaking)

a) Seminar, dan lain-lain

c. Komunikasi massa (Mass communication)

1. Komunikasi media massa cetak/pers (Printed mass media communication)

a) Surat kabar b) Majalah

2. Komunikasi media massa elektronik (Electronic mass media communication)

a) Radio b) Televisi


(49)

13

3. Komunikasi Massa

Komunikasi masa (mass communication) merupakan proses menciptakan kesamaan arti antara media massa dengan khalayaknya (Baran, 2011 : 7), sedangkan Prof Onong Uchjana Effendy mendefinisikan komunikasi massa ialah komunikasi melalui media massa modern yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio, dan televisi yang ditujukan kepada umum dan film yang dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop.

Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan, dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan media. Komunikasi massa bisa gagal apabila komunikator tidak dapat memproyeksikan perasaan yang sama melalui media. Terdapat dua tugas komunikator dalam komunikasi massa: mengetahui apa yang ingin dikomunikasikan dan mengetahui bagaimana ia harus menyampaikan pesannya dalam rangka melancarkan penetrasi kepada benak komunikan. Sebuah pesan yang isinya lemah dan dengan lemah pula disampaikan kepada jutaan orang bisa menimbulkan pengaruh yang kurang efektif sama sekali dibandingkan dengan pesan yang disampaikan dengan baik kepada komunikan yang jumlahnya kecil.


(50)

14

a) Karakteristik Komunikasi Massa

Seseorang yang akan menggunakan media massa sebagai alat untuk melakukan kegiatan komunikasinya perlu memahami karakteristik komunikasi massa, yakni seperti diuraikan di bawah ini:

1. Komunikasi massa bersifat umum

Pesan komunikasi yang disampaikan melalui media massa adalah terbuka untuk semua orang. Benda-benda tercetak, film, radio, dan televisi apabila dipergunakan untuk keperluan pribadi dalam lingkungan organisasi yang tertutup tidak dapat dikatakan komunikasi massa.

2. Komunikasi bersifat heterogen

Komunikan dalam komunikasi massa adalah sejumlah orang yang disatukan oleh suatu minat yang sama yang mempunyai bentuk tingkah laku yang sama dan terbuka bagi pengaktifan tujuan yang sama; meskipun demikian orang-orang yang tersangkut tadi tidak saling mengenal, berinteraksi secara terbatas dan tidak terorganisasikan. Komposisi komunikan tersebut tergeser-geser terus-menerus, serta tidak mempunyai kepemimpinan atau perasaan identitas.

3. Media massa menimbulkan keserempakan

Yang dimaksud dengan keserempakan ialah keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada


(51)

15

dalam keadaan terpisah. Ada dua segi yang penting dalam kontak langsung itu, pertama: kecepatan yang lebih tinggi dari penyebaran dan kelangsungan tanggapan; kedua: keserempakan adalah penting untuk keseragaman dalam seleksi dan interpretasi pesan-pesan. Tanpa komunikasi massa, hanya pesan-pesan yang sangat sederhana saja yang disiarkan tanpa perubahan dari orang yang satu ke orang yang lain.

4. Hubungan komunikator-komunikan bersifat non-pribadi

Dalam komunikasi massa, hubungan antara komunikator dan komunikan bersifat non-pribadi karena komunikan yang anonim dicapai oleh orang-orang yang dikenal hanya dalam peranannya yang bersifat umum sebagai komunikator. Sifat non-pribadi ini timbul disebabkan teknologi dari penyebaran yang massal dan sebagian lagi dikarenakan syarat-syarat bagi peranan komunikator yang bersifat umum.

(Effendy, 2003 : 81)

b) Fungsi Komunikasi Massa 1. Menghibur

Media mendesain program-program mereka untuk menghibur. Tentu saja sebenarnya media memberikan hiburan untuk mendapatkan perhatian dari khalayak sebanyak mungkin sehingga media dapat menjual hal ini kepada pengiklan. Inilah sebab utama adanya komunikasi massa.


(52)

16

2. Meyakinkan

Meskipun fungsi media yang paling jelas adalah menghibur, fungsinya yang terpenting adalah meyakinkan (to persuade). Persuasi dapat datang dalam banyak bentuk: (1) mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai seseorang; (2) mengubah sikap, kepercayaan atau nilai seseorang; (3) menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu; dan (4) memperkenalkan etika, atau menawarkan sistem nilai tertentu.

3. Mengukuhkan

Sukar bagi suatu pihak untuk megubah orang dari satu sikap tertentu ke sikap yang lain. Dan media, dengan semua sumber daya dan kekuatan yang ada pada mereka, tidak terkecuali. Lebih sering, media mengukuhkan atau membuat kepercayaan, sikap, nilai dan opini kita menjadi lebih kuat. Kaum demokrat akan memaparkan diri mereka dalam persuasi yang demokratis dan akan menghasilkan pengukuhan dari pengalaman ini.

4. Mengubah

Media akan mengubah sementara orang yang tidak memihak dalam suatu masalah tertentu. Jadi, mereka yang terjepit antara orang Republik dan Demokrat (di Amerika) akhirnya akan terseret ke salah satu pihak akibat pengaruh pesan-pesan media. Media juga menghasilkan banyak perubahan yang kita anggap sepele.


(53)

17

5. Menggerakkan

Dari sudut pandang pengiklan, fungsi terpenting dari media adalah menggerakkan (activating)—menggerakkan konsumen untuk mengambil tindakan. Media berusaha mengajak pemirsa atau pembaca membeli roti merek tertentu, silet merek tertentu, dan sebagainya. Setelah suatu sikap dibentuk atau suatu pola perilaku dimantapkan, media berfungsi menyalurkannya— mengendalikannya ke arah tertentu.

6. Menawarkan etika atau sistem nilai tertentu

Fungsi persuasif lainnya adalah mengetikakan (ethicizing). Dengan mengungkapkan secara terbuka adanya penyimpangan tertentu dari suatu norma yang berlaku, media merangsang masyarakat untuk mengubah situasi. Mereka menyajikan etik kolektif kepada pemirsa atau pembaca.

7. Menginformasikan

Sebagian besar informasi yang kita dapatkan bukan dari sekolah, melainkan dari media. Salah satu cara mendidik (atau mempersuasi) adalah melalui pengajaran nilai-nilai, opini serta aturan-aturan yang dianggap benar kepada pemirsa atau pembaca. Artinya, sebagian dari fungsi edukasi media diarahkan untuk membuat khalayak tersosialisasi. Mereka melakukannya dalam drama, diskusi, artikel, komik, dan iklan-iklan. Dalam semua


(54)

18

situasi ini, nilai-nilai masyarakat diungkapkan secara tidak dikatakan.

8. Membius

Salah satu fungsi media yang paling menarik dan paling banyak dilupakan adalah fungsi membiusnya (narcotizing). Ini berarti bahwa bila media menyajikan informasi tentang sesuatu, penerima percaya bahwa tindakan tertentu telah diambil. Sebagai akibatnya, pemirsa atau penerima terbius ke dalam keadaan tidak aktif seakan-akan berada dalam pengaruh narkotika.

(DeVito, 2011 : 575)

c) Bentuk-bentuk Komunikasi Massa

Media massa dalam komunikasi massa pada dasarnya dibagi menjadi dua kategori, yakni media massa cetak dan media massa elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai massa adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio, siaran, televisi, film, dan media on-line (internet).

1. Surat Kabar

Surat kabar merupakan media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis media massa yang lainnya. Sejarah telah mencatat keberadaan surat kabar dimulai sejak ditemukannya mesin cetak oleh Johann Gutenberg di Jerman.


(55)

19

Fungsi yang paling menonjol pada surat kabar adalah informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar, yakni keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Karena itu sebagian besar rubrik surat kabar terdiri dari berbagai jenis berita. Walaupun begitu, fungsi hiburan dalam surat kabarpun tidak terabaikan karena tersedianya rubrik artikel ringan, features, rubrik cerita bergambar atau komik, serta cerita bersambung. Begitu pula dengan fungsinya untuk mendidik dan mempengaruhi akan ditemukan pada artikel ilmiah, tajuk rencana atau editorial dan rubrik opini. Fungsi pers, khususnya surat kabar pada perkembangannya bertambah, yakni sebagai alat kontrol sosial yang konstruktif.

2. Majalah

Kebenaran majalah sebagai media massa terjadi tidak lama setelah munculnya surat kabar. Tipe suatu majalah ditentukan oleh sasaran khalayak yang dituju. Artinya, sejak awal redaksi sudah menentukan siapa yang akan menjadi pembacanya, apakah anak-anak, remaja, wanita dewasa, pria dewasa untuk pembaca umum dari remaja sampai dewasa.

3. Radio siaran

Radio adalah media massa elektronik tertua yang sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadaannya, radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras dengan bioskop, rekaman


(56)

20

kaset, televisi, televisi kabel, dan sebagainya. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya. Radio siaran mempunya lima fungsi yaitu fungsi kontrol sosial, fungsi memberikan informasi, menghibur, mendidik, dan melakukan persuasi.

4. Media Televisi

Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. 99% orang Amerika memiliki televisi dirumahnya. Tayangan televisi mereka dijejeli hiburan, berita, dan iklan. Mereka menghabiskan waktu menonton televisi sekitar tujuh jam dalam sehari. Salah satu pengertian televisi yaitu ―tele‖ berarti jauh, sedangkan ―visi‖ berarti penglihatan. Segi jauhnya ditransmisikan oleh prinsip radio, sedangkan segi penglihatannya diwujudkan dengan prinsip kamera sehingga menjadi gambar, baik dalam bentuk gambar hidup atau bergerak maupun gambar diam.

Media televisi mempunyai fungsi utama yaitu fungsi informatif, edukatif, rekreatif, dan sebagai sarana mensosialisasikan nilai-nilai atau pemahaman baik yang lama maupun yang baru. Karena kekuatan teknologinya dan daya hiburnya yang kuat, televisi mempunyai andil besar dalam mendangkalkan jiwa dan perasaan. Menurut Reudi Hoffman, secara umum fungsi televisi adalah sebagai berikut:


(1)

X) yang diberikan pada penelitian ini ialah pesan literasi media yang disampaikan melalui tiga media penyampaian yaitu video, slide show (Variabel X2), dan diskusi (Variabel X3). Media penyampaian pesan ini dianggap sebagai media yang mampu menyampaikan pesan literasi media kepada khalayak untuk menumbuhkan pemahaman akan literasi media (Variabel Y) yang dengan kata lain, respon yang ditunjukkan sesuai dengan harapan sehingga diharapkan mampu merubah perilaku khalayak. Dengan demikian, melalui penelitian ini, Teori S-O-R menyatakan keefektifan media penyampaian pesan yang digunakan untuk menyampaikan stimulus kepada khalayak mampu menimbulkan respon yang sesuai dengan harapan.

b. Pembahasan Mengenai Kegunaan Praktis

Berdasarkan hasil survey terhadap responden, ketertarikan responden terhadap media penyampaian pesan dapat dilihat pada hasil tabulating jawaban yang menunjukkan kepuasan responden terhadap video, slide show, maupun forum diskusi sebagai media dalam menyampaikan pesan literasi media yang cukup menarik dan jelas dalam menyampaikan makna dan pesan yang terkandung didalamnya sehingga dapat dikatakan video, slide show, dan forum diskusi merupakan media yang efektif untuk menyampaikan pesan, khususnya pesan literasi media, dengan hasil perhitungan video merupakan media dengan nilai tertinggi yang juga dikarenakan audio-visual yang mendukung.


(2)

144

Dengan pernyataan bahwa hipotesis diterima dari hasil analisis data pada penelitian ini menunjukkan efektivitas media penyampaian pesan cukup efektif terhadap pemahaman khalayak yang dapat mendorong perubahan sikap melalui respon yang ditunjukkan oleh khalayak karena pada dasarnya komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian dapat memengaruhi sikap bahkan pada akhirnya menimbulkan suatu tindakan tertentu.


(3)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang diperoleh pada penelitian yang dilaksanakan di lingkungan SMA Negeri 2 Bandar Lampung mengenai efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Terdapat hubungan yang cukup yaitu sebesar 0.475 antara media penyampaian pesan yaitu video (variabel X1), slide show (variabel X2), dan diskusi (variabel X3) secara bersama-sama pada kegiatan literasi media (variabel Y). Artinya, jika variabel X1, X2, dan X3 meningkat, maka variabel Y juga ikut meningkat (korelasi positif).

2. Besarnya tingkat efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media dalam penelitian ini adalah 42,1%, sedangkan sisanya 57,9% disebabkan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini.

3. Berdasarkan hasil dari hipotesis penelitian ini, didapatkan bahwa media penyampaian pesan dalam bentuk video merupakan media penyampaian pesan yang paling efektif bagi peserta literasi media dibandingkan dengan dua media lainnya, yaitu slide show dan forum diskusi dengan thit sebesar


(4)

146

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang diperoleh pada penelitian yang dilaksanakan di lingkungan SMA Negeri 2 Bandar Lampung mengenai efektivitas media penyampaian pesan terhadap resepsi pesan peserta literasi media, maka peneliti mengajukan saran sebagai berikut: 1. Hendaknya para pemateri, khususnya pemateri pesan literasi media,

kedepannya dapat lebih memaksimalkan efisiensi dan efektivitas media penyampaian pesan yang digunakan dalam menyampaikan pesan (materi) kepada peserta dikarenakan mengingat pentingnya pesan literasi media bagi generasi muda sebagai penerus bangsa. Dengan penggunaan media penyampaian yang efektif, pesan pun dapat tersampaikan secara efektif pula, sehingga pemahaman peserta dapat terbentuk secara optimal.

2. Kiranya para remaja atau generasi muda dapat menyadari pentingnya menumbuhkan jiwa kritis atas pemberitaan di media, semakin terbeban akan keadaan pers di Indonesia saat ini, dan kiranya para remaja maupun kalangan lainnya dapat memahami literasi media itu sendiri dan mempraktekannya ke dalam kehidupan sehari-hari demi kehidupan bermedia yang lebih baik lagi.

3. Sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini tentunya memiliki beberapa kelemahan, namun kiranya penelitian ini setidaknya dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan efektivitas media, maupun bagi peneliti lain yang hendak menyampaikan pesan atau materi, khususnya literasi media.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro. 2004. Suatu Komunikasi Massa Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Baran, Stanley J. 2011. Pengantar Komunikasi Massa (Literasi Media dan Budaya). Jakarta: Salemba Humanika

Carlsson, Ulla, Sammy Tayie, Genevieve Jacquinot-Delaunay and Jose Manuel Perez Tornero (Eds.). 2008. Empowerment through Media Education: An Intercultural Dialogue. Goteborg: The International Clearinghouse on Children, Youth and Media & UNESCO.

Darmin. 2011. Skripsi: Penggunaan Metode Diskusi pada Pembelajaran IPA. Bandung: tidak diterbitkan

DeVito, Joseph A. 2011. Komunikasi Antarmanusia. Tangerang Selatan: Karisma Publishing Group

Dewi. 2009. Student’s Community. Perbedaan Efisiensi dan Efektivitas.

Diunggah pada 27 Mei 2009. Diunduh pada 1 Oktober 2012. http://dewi.students-blog.undip.ac.id/tag/efektivitas/

Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti

. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti

. 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Faizal, Ahmad Riza. 2012. The Hyperselectives. Sekilas tentang Literasi Media dan Informasi. Diunggah pada 21 Februari 2012. Diunduh pada 24 September 2012. http://ahmadriza.com/2012/02/21/sekilas-tentang-literasi-media-dan-informasi/


(6)

Guntarto. 2011. Kidia (Kritis! Media untuk Anak). Perkembangan Literasi Media di Indonesia. Diunggah pada 9 Pebruari 2011. Diunduh pada 24

September 2012.

http://www.kidia.org/news/tahun/2011/bulan/02/tanggal/09/id/187/ Hasan, Erliana. 2005. Komunikasi Pemerintahan. Bandung: PT Refika Aditama Kristanto, Andi. 2010. Jurnal: Pengembangan Model Media Video Pembelajaran

Mata Kuliah Pengembangan Media Video/TV Program Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. Surabaya: tidak diterbitkan.

Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Lestari G, Endang dan Maliki, MA. 2003. Komunikasi yang Efektif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Mulyana, Slamet. 2008. Slamet Mulyana. Perkembangan Media Massa dan Media Literasi. Diunggah pada 22 Desember 2008. Diunduh pada 16

Februari 2013.

http://wsmulyana.wordpress.com/2008/12/22/perkembangan-media-massa-dan-media-literasi/

Nurseto, Tejo. 2011. Jurnal: Membuat Media Pembelajaran yang Menarik. Yogyakarta: tidak diterbitkan.

Santy. 2006. Skripsi: Efektivitas Media Komunikasi Internal English First Surabaya Sebagai Media Penyampaian Pesan Marketing Publik Relations Kepada Siswa. Surabaya: tidak diterbitkan.

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business. Edisi 4, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2008. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES

Yuliastini, Ranum. 2010. Skripsi: Efektivitas Metode Permainan Octagon Board Dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Tingkat Dasar di SMA: Studi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X SMKN 1 Bandung Jurusan Usaha Perjalanan Wisata Tahun Ajaran 2009/2010. Bandung: tidak diterbitkan.


Dokumen yang terkait

Fungsi Media Radio Dalam Penyampaian Pesan (Studi Deskriptif Kualitatif Media Radio Star FM Medan dalam Penyampaian Pesan Segmen What’s New Pada Program ”BukakDasar” Bagi Mahasiswa)

2 37 133

Line Sebagai Media Penyampaian Pesan (Studi Deskriptif Mengenai Efektivitas Jejaring Sosial Line Sebagai Media Penyampaian Pesan Kampanye WWF Tiggy Tiger Berdasarkan Perhitungan Customer Response Index Pada Pengguna Line).

1 3 11

SKRIPSI Line Sebagai Media Penyampaian Pesan (Studi Deskriptif Mengenai Efektivitas Jejaring Sosial Line Sebagai Media Penyampaian Pesan Kampanye WWF Tiggy Tiger Berdasarkan Perhitungan Customer Response Index Pada Pengguna Line).

0 3 14

PENDAHULUAN Line Sebagai Media Penyampaian Pesan (Studi Deskriptif Mengenai Efektivitas Jejaring Sosial Line Sebagai Media Penyampaian Pesan Kampanye WWF Tiggy Tiger Berdasarkan Perhitungan Customer Response Index Pada Pengguna Line).

0 4 40

DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN Line Sebagai Media Penyampaian Pesan (Studi Deskriptif Mengenai Efektivitas Jejaring Sosial Line Sebagai Media Penyampaian Pesan Kampanye WWF Tiggy Tiger Berdasarkan Perhitungan Customer Response Index Pada Pengguna Line).

0 2 10

KESIMPULAN DAN SARAN Line Sebagai Media Penyampaian Pesan (Studi Deskriptif Mengenai Efektivitas Jejaring Sosial Line Sebagai Media Penyampaian Pesan Kampanye WWF Tiggy Tiger Berdasarkan Perhitungan Customer Response Index Pada Pengguna Line).

0 2 24

PENGUKURAN TINGKAT LITERASI MEDIA PADA SISWA SMA KELAS XII SMA NEGERI 10 BANDUNG.

6 57 32

Fungsi Media Radio Dalam Penyampaian Pesan (Studi Deskriptif Kualitatif Media Radio Star FM Medan dalam Penyampaian Pesan Segmen What’s New Pada Program ”BukakDasar” Bagi Mahasiswa)

0 0 39

FUNGSI MEDIA RADIO DALAM PENYAMPAIAN PESAN (Studi Deskriptif Kualitatif Media Radio Star FM Medan dalam Penyampaian Pesan Segmen What’s New Pada Program ”BukakDasar” Bagi Mahasiswa) SKRIPSI

0 0 13

KAJIAN SUFISTIK TERHADAP MADIHIN SEBAGAI MEDIA PENYAMPAIAN PESAN-PESAN SPIRITUAL

0 0 13