Pengertian dan Fungsi Kota Baru

Pengertian dan Fungsi Kota Baru

Menurut Gallion 2 (1994: 242) unsur yang membedakan kota
baru adalah bahwa kota itu dirancang lebih dahulu, tidak
hanya pemisahan politis dari daerah perkotaan yang sudah
mapan.
Kota baru yang sengaja dibangun untuk aktivitas pemerintahan, dirancang sebagai kota
mandiri, dengan menyediakan aktivitas (pekerjaan) bagi penduduknya agar kota baru dapat
menjadi tempat bermukim para pendatang (Alonso dalam Bourne, 1978: 536)
Menurut Sujarto (1993) bahwa sesuai dengan fungsi dan tujuan kota baru sangat bervariasi
dari segi lokasi, jenis, serta pola fisiknya.
Namun secara fungsional kota baru dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:

1. Kota Penunjang
Kota Penunjang yaitu kota baru yang direncanakan dan dikembangkan dalam kaitan dengan
kota yang telah tumbuh dan berkembang. Jenis kota baru demikian membantu memecahkan
masalah kota yang sudah ada, misalnya untuk memecahkan masalah keruangan perumahan
atau dalam perluasan kota. Kota baru inidapat dikatakan sebagai supporting new town atau
kota baru penunjang, karena berperan sebagai penunjang eksistensi kota yang sudah ada serta
telah berkembang.
Secara ekonomi dan sosial fungsinya mempunyai ketergantungan pada kota induk. Secara

geografis kota baru penunjang dibangun pada wilayah tertentu yang jaraknya berdekatan
dengan kota induk. Secara fisik kota baru penunjang terpisah oleh wilayah tak terbangun.
Kota-kota baru penunjang ini :
1. Permukiman skala besar di pinggiran/di luar kota induk (dormitory town) yang
disebut kota satelit (satelit town)
2. Kota kecil di sekitar kota induk yang ditingkatkan dan dikembangkan.

2. Kota Mandiri
Kota Mandiri yaitu kota yang direncanakan dan dikembangkan tersendiri, meski fungsinya
sama dengan kota-kota yang telah tumbuh dan berkembang, tetapi kota-kota ini
dikembangkan dengan fungsi khusus berkaitan dengan potensi tertentu. Kota baru demikian
dapat dikatakan sebagai independent town atau self sufficient new town atau kota mandiri
baru. Secara ekonomi dan sosial dapat memenuhi kebutuhan sendiri paling tidak sebagian
besar penduduknya. Secara geografis, kota baru mandiri di wilayah tersendiri yang berjarak
cukup jauh dari kota yang sudah ada. Secara fisik, terpisah oleh wilayah bukan permukiman
seperti pertanian, hutan, jalur hijau atau wilayah non urban lainnya