SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING PERUSAHAAN (Studi Kasus di Restoran X)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING PERUSAHAAN (Studi Kasus di Restoran X) Iveline Anne Marie

  Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti ivelineannemarie@yahoo.com Abstrak

  

Pengambilan keputusan mempunyai arti penting bagi maju mundurnya suatu perusahaan. Suatu

perusahaan membutuhkan pemanfaatan sistem pendukung keputusan untuk menentukan keputusan-

keputusan yang sifatnya strategis ataupun operasional dalam rangka peningkatan daya saing

perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan perusahaan tersebut, dirancang Sistem Pendukung

Keputusan (SPK) yang akan mengadopsi model-model keputusan sebagai berikut : Model Penentuan

Prioritas Kegiatan Perusahaan Untuk Memenuhi Kebutuhan Pelanggan Berdasarkan QFD ; Model

Keputusan Alternatif Aksi Berdasarkan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) ; Model

Peramalan Permintaan Berdasarkan Metode Regresi ; Model Perhitungan Kebutuhan Bahan Baku ;

Model Penentuan Ukuran Pemesanan Ekonomis Berdasarkan Model Persediaan EOQ dan Model

Pemilihan Supplier Berdasarkan Metode AHP. Kemudian berdasarkan data restoran X dilakukan

implementasi untuk mengetahui performansi Rancangan SPK dapat membantu perusahaan dalam

menentukan keputusan mengenai prioritas alternatif aksi yang akan dilakukan perusahaan, serta

keputusan yang berhubungan dengan pengadaan kebutuhan sumberdaya perusahaan, dalam hal ini

bahan baku untuk produk-produk unggulannya dalam rangka peningkatan daya saingnya.

  Kata kunci : model keputusan, QFD, AHP, Peramalan Regresi, EOQ, supplier.

  Pendahuluan

  Pengambilan keputusan mempunyai arti penting bagi maju mundurnya suatu organisasi, terutama karena masa depan suatu organisasi banyak ditentukan oleh pengambilan keputusan sekarang. Bukan hanya keputusan-keputusan mengenai kebijaksanaan pokok yang rumit, tetapi juga pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan program, penempatan, penganggaran, merupakan titik-titik kritis terhadap mantapnya suatu kebijaksanaan. Konsep- konsep stratejik selalu memberikan perhatian serius terhadap perumusan tujuan dan sasaran organisasi, faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahannya, serta peluang-peluang dan tantangan yang senantiasa dihadapi oleh setiap organisasi. Analisis mengenai faktor-faktor ini sangat berguna dalam merumuskan alternatif-alternatif yang akan memudahkan para pengambil keputusan tertinggi dalam setiap organisasi untuk memilih alternatif terbaik (Salusu, 1996).

  Pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya secara tepat sangat berperan karena merupakan suatu pendekatan strategis terhadap peningkatan kinerja organisasi. Untuk itu, sangat diperlukan sebuah sistem pendukung keputusan yang efektif, yang tidak memisahkan antara manusia, sarana/prasarana dan sistem manajemen secara keseluruhan agar dapat mencapai tujuan organisasi (Kadarsah, 1998). Suatu perusahaan membutuhkan pemanfaatan sistem pendukung keputusan untuk menentukan keputusan-keputusan yang sifatnya strategis ataupun operasional dalam rangka peningkatan daya saing perusahaan.

  Berdasarkan uraian di atas dibutuhkan rancang bangun sistem pendukung keputusan dalam rangka peningkatan daya saing perusahaan yang memiliki fungsi sebagai berikut : a. Mengetahui prioritas alternatif strategi perusahaan dengan mempertimbangkan atribut kebutuhan customer.

  b. Mengetahui hasil penilaian berbagai alternatif aksi yang mungkin untuk diadopsi perusahaan dalam rangka peningkatan daya saing perusahaan.

  c. Mengetahui proyeksi permintaan produk dalam rangka memenuhi kebutuhan perencanaan operasional berupa kebutuhan bahan baku di perusahaan, supplier terpilih untuk memenuhi kebutuhan bahan baku juga ukuran ekonomis pemesanan bahan baku. Tujuan ini perlu dipenuhi dalam upaya perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, juga dalam rangka meningkatkan daya saing perusahaan.

  Tinjauan Pustaka Sistem Pendukung Keputusan

  Guna membantu mempercepat dan mempermudah proses pengambilan keputusan, diperlukan suatu bentuk Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) untuk membantu pengambil keputusan memilih berbagai alternatif keputusan yang merupakan hasil pengolahan informasi-informasi yang diperoleh/tersedia dengan menggunakan model-model pengambilan keputusan. Ciri utama, sekaligus keunggulan dari Sistem Pendukung Keputusan adalah kemampuannya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tidak terstruktur. Suatu Sistem Pendukung Keputusan memiliki tiga subsistem utama yang menentukan kapabilitas teknis sistem tersebut, yaitu : subsistem manajemen basis data, subsistem manajemen basis model, dan subsistem perangkat lunak penyelenggara dialog (Kadarsah, 1998).

  Quality Function Deployment (QFD)

  QFD adalah sebuah teknik yang mengidentifikasikan apa yang benar-benar diinginkan oleh pelanggan dan menjamin bahwa informasi tersebut masuk ke dalam setiap tahap dari siklus hidup produk (product lifecycle), mulai dari konsep desain, desain komponen, proses dan manufaktur, sampai pada pengguna. Teknik ini tidak hanya terbatas pada produk secara fisik tapi juga dapat diterapkan dalam menjalankan suatu bisnis, mulai dari pengembangan strategi sampai pencapaian tujuan pengembangan strategi bisnis. Alat perencanaan utama QFD adalah House of Quality (HOQ). HOQ menerjemahkan suara pelanggan menjadi kebutuhan perancangan yang memenuhi target nilai yang spesifik dan mencocokkannya dengan bagaimana perusahaan memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut (Besterfield, 2003).

  Analytical Hierarchy Process (AHP)

  Adalah suatu prosedur sistematis untuk menganalisa elemen-elemen dari masalah secara hirarki. Prosedur ini mengatur pemikiran logis dasar dengan memecah masalah menjadi bagian yang lebih kecil untuk kemudian menuntun pembuat keputusan dalam mencapai keputusan terbaik diantara berbagai macam kriteria melalui perbandingan berpasangan. Perbandingan dilakukan untuk mengekspresikan tingkat-tingkat kepentingan masing-masing elemen tadi dalam suatu hirarki (Saaty, 2004). Terdapat empat tahapan dalam memecahkan persoalan dengan metode AHP, yaitu penyusunan hirarki, penetapan prioritas, sintesis dan perhitungan konsistensi.

  Peramalan Regresi Linier

  Peramalan adalah suatu proses dalam menggunakan data historis (data masa lalu) yang telah dimiliki untuk diproyeksikan ke dalam sebuah model dan menggunakan model ini untuk memperkirakan keadaan di masa mendatang. Peramalan diperlukan untuk menentukan sumber daya yang diperlukan. Peramalan yang akurat memungkinkan penggunaan kapasitas secara efisien, mengurangi waktu respon terhadap pelanggan, dan mengurangi persediaan (Krajewski, 2002).

  Penggunaan model kuantitatif dalam peramalan membutuhkan: data kuantitatif kondisi masa lalu, dimana diasumsikan pola data masa lalu tersebut akan berlanjut pada masa yang akan datang. Metode Regresi Linier adalah salah satu contoh metode peramalan causal, dimana waktu (periode) menjadi faktor yang menentukan besarnya permintaan.

  Persediaan

  Manajemen persediaan adalah cara pengaturan pengadaan, penerimaan dan pengalokasian bahan persediaan dalam suatu usaha yang sedang dijalankan sehingga usaha tersebut menjadi efektif terutama dalam biaya yang dikeluarkan dan kelancaran usaha atau produksinya (Krajewski, 2002). EOQ (Economic Order Quantity) adalah salah satu model yang dapat digunakan dalam pengendalian persediaan.

  Metodologi Penelitian

  Dalam penelitian ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah sesuai dengan flowchart berikut. PT X yang dimaksud adalah studi kasus pada perusahaan terkait (untuk pembahasan dilakukan berdasarkan kebutuhan restoran X).

  Perumusan Masalah

Penetapan Tujuan Penelitian

Studi Literatur Studi Lapangan

Pengumpulan Data :

  Data Umum PT X Analisis Kebutuhan & Perancangan SPK : Perancangan Model Keputusan Perancangan DBMS, MBMS dan DGMS

  Penerapan Sistem Pendukung Keputusan untuk peningkatan daya saing perusahaan untuk kasus PT X Penarikan Kesimpulan & Saran

  Gambar 1. Flowchart Metodologi Penelitian

  Hasil dan Pembahasan

  Pada tahun 2004 dibuka restoran X yang berlokasi di Pusat Perbelanjaan P. Restoran X ini merupakan restoran dengan variasi menú yang ditawarkannya kebanyakan berbahan baku utama ayam (chicken) dan bahan-bahan lainnya yang bersifat alamiah. Pelanggan restoran X adalah masyarakat yang tinggal di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi dengan kelas sosial ekonomis menengah ke atas, yang berasal dari berbagai kalangan usia dan profesi.

  SPK untuk mendukung kegiatan perusahaan dalam rangka peningkatan daya saing perusahaan dirancang dengan memperhatikan kebutuhan restoran X supaya dapat menentukan rencana kegiatan jangka panjang perusahaan dengan melakukan alternatif aksi/kegiatan yang efektif. Berdasarkan analisa, diketahui hal-hal yang dibutuhkan perusahaan yang ingin meningkatkan daya saingnya adalah sebagai berikut :

  a. Perusahaan perlu mempertimbangkan kebutuhan pelanggan untuk membantu menentukan alternatif kegiatan/aksi perusahaan.

  b. Perusahaan perlu mempertimbangkan aktor-aktor yang terlibat dalam mendukung fokus perusahaan, juga menguraikan fokus kegiatan perusahaan dalam bentuk tujuan yang lebih rinci untuk memperjelas fokus perusahaan tersebut.

  c. Perusahaan sebaiknya mengefisienkan kegiatan operasionalnya dengan menentukan proyeksi permintaan produk-produk unggulannya, menentukan proyeksi kebutuhan bahan baku untuk produk unggulannya serta melakukan pemesanan bahan baku dengan ukuran pemesanan yang ekonomis.

  d. Perusahaan sebaiknya selalu melakukan evaluasi suppliernya secara periodik, terutama untuk supplier yang akan menyediakan kebutuhan bahan baku utama untuk produk-produk unggulannya

  Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pada rancangan SPK ini, disediakan dua model keputusan untuk penentuan alternatif aksi perusahaan. Model yang pertama memprioritaskan kebutuhan pelanggan sedangkan model yang kedua mempertimbangkan berbagai aktor yang terlibat dalam rantai pasok, juga memperhatikan fokus peningkatan daya saing perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan model keputusan yang pertama, akan memanfaatkan model House of

  

Quality. Dengan memanfaatkan matriks korelasi antara kebutuhan pelanggan dan karakteristik

  desain dari sisi perusahaan, dapat ditentukan prioritas alternative kegiatan/aksi yang akan dikembangkan perusahaan lebih lanjut dalam bentuk operasional kegiatan. Untuk memenuhi kebutuhan model keputusan yang ke-dua, digunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Struktur hirarki keputusan untuk model ke-dua adalah sesuai dengan gambar 2.

  Model keputusan yang ke-tiga, ke-empat dan ke-lima dirancang untuk dapat memenuhi kebutuhan operasional perusahaan dalam hubungannya dengan kebijakan persediaan bahan baku di perusahaan supaya perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional perusahaan dengan penentuan pemesanan bahan baku yang ekonomis. Model ke-tiga berupa model peramalan regresi linier. Output dari model peramalan ini adalah hasil peramalan permintaan untuk produk-produk unggulan perusahaan. Untuk operasional perusahaan, hasil peramalan permintaan produk-produk unggulan dimanfaatkan untuk perencanaan kebutuhan sumber daya perusahaan sekaligus untuk perencanaan anggaran perusahaan. Model ke-empat adalah model untuk menghitung proyeksi total kebutuhan bahan baku utama selama periode perencanaan dengan menggunakan output hasil model peramalan permintaan yang dikonversi dalam ukuran kebutuhan bahan baku. Sedangkan model ke- lima melanjutkan pemanfaatan model ke-empat dengan memanfaatkan model Economic Order

  

Quantity (EOQ) untuk penentuan ukuran ekonomis pemesanan bahan baku. Model keputusan ke-

  enam akan bermanfaat dalam keputusan stratejik yang akan berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan, yaitu model keputusan pemilihan supplier bahan baku menggunakan model AHP. Struktur hirarki keputusannya dapat dilihat pada gambar 3.

  Gambar 2. Struktur Hirarki Keputusan Penentuan Alternatif Aksi Peningkatan Daya Saing Perusahaan

   Gambar 3. Struktur Hirarki Keputusan Pemilihan Supplier Keseluruhan model SPK untuk peningkatan daya saing perusahaan dapat digambarkan sesuai dengan gambar 4.

  Gambar 4. Model SPK Untuk Peningkatan Daya Saing Perusahaan Hasil implementasi rancangan SPK pada restoran X yang melakukan dengan produk- produk unggulan berbahan baku utama ayam potong, diperoleh hasil sebagai berikut :

  1. Dengan mempertimbangkan suara pelanggan restoran X, alternatif kegiatan/aksi yang sebaiknya diprioritaskan adalah melakukan pengembangan variasi menu makanan/minuman-nya.

  2. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor lainnya seperti yang terurai pada struktur hirarki keputusan penentuan alternatif aksi untuk peningkatan daya saing restoran, diketahui bahwa alternatif pengembangan variasi menu juga menjadi alternatif aksi yang perlu diprioritaskan perusahaan dalam rangka meningkatkan daya saingnya.

  3. Berdasarkan hasil proyeksi permintaan berdasarkan data penjualan produk-produk unggulannya serta perhitungan bahan baku untuk hasil proyeksi tersebut, diketahui kebutuhan total bahan baku restoran X selama periode perencanaan adalah 1081.969 kg ayam potong

  4. Dengan menggunakan model EOQ diketahui bahwa ukuran pemesanan yang ekonomis untuk memenuhi kebutuhan bahan baku adalah sebanyak 465 kg ayam potong per-kali pemesanan.

  5. Dengan menggunakan model AHP Pemilihan Supplier, diketahui bahwa supplier 2 potensial untuk dipilih sebagai supplier ayam potong untuk kebutuhan selama periode perencanaan.

  Kesimpulan

  Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan adalah sebagai berikut :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan suatu perusahaan yang ingin meningkatkan daya saingnya, dibutuhkan rancangan Sistem Pendukung Keputusan dengan model-model pendukung sebagai berikut : Model Penentuan Prioritas Kegiatan Perusahaan Untuk Memenuhi Kebutuhan Pelanggan Berdasarkan Metode QFD ; Model Keputusan Alternatif Aksi Berdasarkan Metode AHP ; Model Peramalan Permintaan Metode Regresi ; Model Perhitungan Kebutuhan Bahan Baku ; Model Penentuan Ukuran Pemesanan Ekonomis Berdasarkan Model EOQ dan Model Pemilihan Supplier Berdasarkan Metode AHP. Pengguna Sistem Manajemen Dialog Sistem Pengolahan Pusat Sistem Manajemen Basis Data Sistem Manajemen Basis Model 1. Model Model Penentuan Prioritas Kegiatan Perusahaan Untuk Memenuhi Kebutuhan Pelanggan Berdasarkan Matriks Korelasi Kebutuhan Pelanggan dengan Karakteristik Rancangan Produsen (House of Quality dari Quality Function Deployment/QFD) 2. Model Keputusan Alternatif Aksi Perusahaan Berdasarkan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) 3. Model Peramalan Permintaan Produk Berdasarkan Metode Regresi 4. Model Perhitungan Kebutuhan Bahan Baku 5. Model Penentuan Ukuran Pemesanan Ekonomis Untuk Memenuhi Kebutuhan Bahan Baku Berdasarkan Model Persediaan Economic Order Quantity (EOQ) 6. Model Pemilihan Supplier Berdasarkan Metode AHP Data Atribut Kebutuhan Pelanggan Data Tingkat Kepentingan Tiap Atribut Kebutuhan Pelanggan Data Alternatif Kegiatan Yang Direncanakan Pihak Perusahaan Data Tingkat Korelasi Antara Atribut Kebutuhan Pelanggan Dengan Alt.Keg.Prshn Data Struktur Hirarki Keputusan Alternatif Aksi Data Penilaian Perbandingan Berpasangan Untuk Tiap Level Struktur Hirakrki Data Produk Data Penjualan Tiap Produk Data Ramalan Permintaan Tiap Produk Faktor Konversi Produk – Bahan Baku Data Kebutuhan Bahan Baku Tiap Produk & Keseluruhan Data Biaya Simpan & Biaya Pesan Data Struktur Hirarki Supplier Data Penilaian Perbandingan Berpasangan Untuk Tiap Level Struktur Hirakrki Fasilitas Penjelasan

  2. Rancangan SPK Untuk Peningkatan Daya Saing Perusahaan ini sebaiknya dimanfaatkan oleh restoran X secara berkala, mengingat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing perusahaan dapat terus berubah dengan berjalannya waktu.

  3. Rancangan SPK ini dapat juga dimanfaatkan oleh industri lain pada perusahaan-perusahaan lainnya dengan melakukan modifikasi dan penyesuaian sesuai kebutuhan perusahaan terkait.

  4. Untuk pengembangan rancangan SPK ini, dapat dilakukan penambahan berbagai model-model keputusan lainnya dengan memperhatikan kebutuhan keputusan stratejik maupun operasional perusahaan.

  Daftar Pustaka rd

  Besterfield, Dale H., 2003, “Total Quality Management” 3 ed., Pearson Education Inc., New Jersey. Kadarsah, Suryadi, Dr., Ir. Dan Ir. M. Ali Ramdhani, MT, 1998, “Sistem Pendukung Keputusan : Suatu Wacana Struktural Idealisasi Dan Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan”, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. th

  Krajewski, Lee, Larry P.Ritzman, 2002, “Operation Management : Strategy and Analysis 6 ed.”, Pearson Education Inc., New Jersey.

  Saaty, Thomas L., 1994, “Fundamentals of Decision Making & Priority Theory With The Analytic Hierarchy Process Vol. VI”, RWS Publications, USA.

  Salusu, J., Prof. Dr., MA, 1996, “Pengambilan Keputusan Stratejik Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non Profit”, Penerbit PT Grasindo, Jakarta.

  Turban, Efraim, 1990, Decision Support and Expert System, “Management Support System”, Macmillan Publishing Company, USA .