Entrepreneur and Information Technology docx

Entrepreneur and Information Technology
MEMBANGUN KONSEP TEKNOPRENEURSHIP DALAM USAHA BISNIS ONLINE
DI KALANGAN REMAJA
Ratna Sri Haryati
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia
Email: ratnaeshaa@gmail.com

Abstract
The rapid development of information technology creating community in the world to become easier
to do everything. Society is getting cleverer make us of technology to business activities, such as
online business utilizing the internet. Teenagers are an agent of change in the future. Teens are a
strong figure with a passion for building in the future. Teenagers today are very expert to use the
technology and begin to develop technology-based small business or tchnopreneur. A technopreneur
need to have a creative and innovative nature of the business that was built in order to be successfull
and earn high profits. Technopreneur is a job that promised high profits. The internet became the
basic source for technopreneur beginners who will be starting an online business. Rapid information
technology through the internet guarantees spread the messages to the rest of the world with just one
touch.
Keywords: Technopreneur, Information Techonology, Business, Internet, Teenagers

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi
yang semakin canggih membantu kita
mempermudah pekerjaan dan juga
mempercepatnya. Kita sebagai generasi
muda perlu menciptakan suatu karya
inovatif yang berbasi teknologi. Kita perlu
mengembangkan pikiran kita untuk
menghasilkan inovasi sesuai dengan
kebutuhan
masyarakat.
Kemajuan
teknologi membawa dampak baik dan
buruj bagi masyarakat dan juga kita
sebagai generasi muda. Oleh karena itu
menjadi seorang entrepreneur sangat
diharuskan.
Kita sebagai remaja adalah
yang kuat yang penuh semangat
membangun masa depan yang lebih

Remaja
adalah
tempat

sosok
untuk
cerah.
untuk

mengembangkan inovasi, sebagai agen
perubahan masa depan, pencipta karya dan
penggiat kreativitas. Remaja saat ini ratarata konsumtif dalam menggunakan
sesuatu. Seperti dalam penggunaan
internet,
remaja
ketagihan
dalam
menggunakannya. Oleh karena itu,
berbisnis menggunakan internet disarankan
untuk masa

kini karena
banyak
peminatnya. Masa sekarang banyak juga
remaja yang memulai bisnis dengan
menggunakan internet.
Jadi pengusaha sukses adalah
pekerjaan mulia, karena bisa menciptakan
lapangan kerja buat orang lain. Jadi
entrepreneur juga bisa dikenal oleh banyak
orang, karena banyak orang yang kerja di
perusahaan, rekan bisnis, hubungan dengan
kalangan industri, hubungan dengan
perusahaan lain yang didalamnya ada

banyak karyawan. Dengan kata lain kita
bisa terkenal Cuma jadi entrepreneur.
Menjadi seorang Entrepreneur
merupakan pekerjaan mulia, karena
Entrepreneur menciptakan lapangan kerja
bagi orang lain. Menjadi Entrepreneur

juga dapat dikenal banyak orang, karena
sekian banyak orang yang bekerja di
perusahaannya, adanya relasi bisnis,
hubungan dengan kalangan industri
nasional atau internasional, hubungan
dengan pihak swasta lain, dan hubungan
dengan pihak pemerintah menyebabkan
makin banyak orang mengenalnya. (Eddy
Soeyanto Soegoto, 2009)
Jadi entrepeneur yang berbasis
teknologi
atau
sering
disebut
Teknopreneur adalah kerjaan yang
menjanjikan.
Soalnya
dengan
memnfaatkan teknologi yang ada, kita
bisa dengan mudah jadi seorang pebisnis

atau entrepreneur. Banyak contoh dari
teknopreneur, seperti bisnis online,
transportasi online (gojek, grab, uber, dll)
dan segala hal yang berkaitan dengan
digital seperti internet.
Being an Entrepreneur is a noble
job, because the Entrepreneur create jobs
for others. Being an Entrepreneur can
also known to many people, because of
the many people who work in the
company, the existence of business
relations, relations with national or
international industry circles, the
relationship with other private parties,
and relations with the the Government is
causing more and more people know her.
(Eddy Soeyanto Soegoto, 2009)
Internet bisa jadi dasar buat para
teknoprerneur yang akan merintis bisnis.
Pesatnya teknologi informasi lewat

internet bisa menjamin kesebarnya pesan
ke seluruh dunia Cuma lewat satu kali
sentuhan. Perkembangan internet di
Indonesia tidak lepas dari perubahan
masyarakat Indonesia yang konsumtif.

Salah satu contoh usaha dengan
memanfaatkan internet adalah bisnis online
yang sedang marak di kalangan remaja saat
ini. Minimnya modal untuk membuka
bisnis ini menjadikan usaha ini banyak
diminati oleh para teknopreneur muda.
Selain itu, keuntungan yang didapat pun
cukup menggiurkan.

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa
dengan Entrepreneur?

yang


dimaksud

1.2.2 Apa
yang
dengan Teknopreneur?

dimaksud

1.2.3 Bagaimana
usaha berbasis teknologi?

menjalankan

1.2.4 Bagaimana
spirit teknopreneur?

membangun

1.2.5 Bagaimana

mengembangkan kreativitas dan inovasi
berbasis teknologi informasi?

1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk memenuhi
mata kuliah kewirausahaan

tugas

1.3.2 Memberikan informasi mengenai
konsep teknopreneurship dalam bisnis
online
1.3.3 Memberikan informasi bagaimana
menjalankan bisnis berbasis teknologi
1.3.4 Memberikan informasi bagaimana
membangun spirit teknopreneur

1.4 Tinjauan Pustaka
1.4.1 Entrepreneurship
Entrepreneur adalah usaha kreatif

yang dibangun berdasarkan inovasi
untuk menghasilkan sesuatu yang baru,
memiliki nilai tambah, memberi
manfaat, menciptakan lapangan kerja
dan hasilnya berguna bagi orang lain.

melibatkan aspek-aspek manajeman,
finansial, marketing, sumber daya alam.
A successful business will
contribute to positive good funds for
improving the quality and standard of

Entrepreneur is a creative effort
built upon innovation to produce
something new, added value, benefit,
creating jobs and the result is useful for
other.
The fact of entrepreneur are the
ones that have the ability to view and
assess business opportunities; gather the

resources needed to take appropriate
action; take advantage and has the
nature, character and the will to realize
innovative ideas to real world creatively
in order to achieve success and increase
revenue.
Seorang entrepreneur tidak Cuma
dapat berencana, berkata-kata tapi juga
berbuat,
merealisasikan
rencanarencana ke dalam pikiran jadi suatu
tindakan yang bertujuan pada sukses.
Aka dibutuhkan kreativitas. Kreativitas
adalah pola pikir tentang sesuatu yang
baru, kalau inovasi adalah tindakan
dalam melakukan sesuatu yang baru.

1.4.2 Bisnis
Business activity is carried out
by one or a group pf people or

companies in the form of services or
goods to earn profit.
Bisnis bisa menciptakan banyak
peluang berdasarkan kreativitas dan
inovasi yang dilibatkan oleh banyak
orang. Bisnis juga bisa dilakukan secara
manual maupun pakai teknologi
canggih sebagai sarana produksi dengan

living of the people, is involved in
charitable activities, producing leaders
for society and become an example for
other business.

1.4.3 Teknologi Informasi
Menurut William dan Sawyer
(2003) “teknologi informasi adalah
teknologi
yang
menggabungkan
komputas (komputer) dengan jalur
komunikasi berkecepatan tinggi yang
membawa data, suara dan video.”
“Teknologi
informasi
tidak
hanya sebatas pada teknologi komputer
(perangkat keras dan perangkat lunak)
yang digunakan untuk memproses dan
menyimpan informasi, melainkan juga
mencakup teknologi komunikasi untuk
mengirim informasi.” (Martin, 1999)
Tujuan teknologi informasi itu
untuk memecahkan suatu masalah,
membuka kreativitas, meningkatkan
efektivitas
dan
efisiensi
ketika
melakukan suatu pekerjaan. Jadi bisa
dibilang
karena
dibutuhkannya
pemacahan
masalah,
membuka
kreativitas dan efisiensi manusia dalam
melakukan pekerjaan, menjadi penyebab
diciptakannya
teknologi
informasi.
Dengan adanya teknologi informasi

membuat pekerjaan kita menjadi lebih
mudah dan efisien.

1.4.4 Internet
Internet adalah jaringan besar yang
saling berhubungan dari jaringan
komputer
yang
menghubungkan
komputer-komputer di seluruh dunia.
Kemajuan
teknologi
dan
komunikasi sekarang ini memungkinkan
kira untuk mengakses internet dengan
pakai pilihan teknologi yang ada.
Karenanya, perangkat keras tambahan
yang dibutuhkan juga berbeda-beda.
Manfaat internet semakin terasa
bagi para pemakainya yang tidak bisa
lepas dari dunia internet ini. Seperti
misalnya para internet marketing,
narablog, blogger, dan juga sekarang
toko onine semakin mempunyai tempat
di mata para konsumen yang sedang
mencari barang tertentu. Konsumen tidak
perlu repot lagi untuk memperoleh suatu
barang. Bisa sekadar mencari tambahan
informasi
seputar
barang
yang
diinginkan atau bahkan sekaligus
memesan, membayar, dan menyelesaikan
semua transaksi dan selanjutnya tinggal
menunggu barang datang diantar sesuai
alamat yang kita minta.

II. METODE
2.1 Metode Penulisan
Penulisan
karya
ilmiah
ini
dilakukan
secara
sistematis
dengan
menggunakan metode pendekatan tertentu
yang relevan, maka penulis akan
dimudahkan dalam menemukan persoalan
yang ingin diangkat dan akan menemukan
jawaban serta kesiimpulan dari observasi
yang dilakukan.
This writting using qualitative
methods, i.e., methods that are based on the

author’s interpretation. Object analysis in
qualitative apporach is the meaning of the
symptoms of social and culture using
culture of the communities concerned to
gain an overview about a specific
categorization.
David Williams (1995) dalam buku
Lexy Moleong menyatakan bahwa:
“Penelitian kualitatif adalah pengumpulan
data pada suatu latar ilmiah, dengan
menggunakan metode alamiah, dan
dilakukan oleh orang atau peneliti yang
tertarik secara alamiah.” (Moleong,
2007:5)
“Studi menggunakan pendekatan
kualitatif biasanya dari fenomena empiris,
seperti studi kasus, pengalaman pribadi, life
history, wawancara, observasi, interaksi
dan teks visual maupun konten pesan yang
menggambarkan rutinitas dan problematika
serta makna kehidupan individu.” (Budi
Irawanto dalam Bungin, Burhan 2008: 303)

2.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam
penulisan ini adalah dengan menggunakan
studi pustaka. Studi pustaka adalah
pengumpulan data dilengkapi dengan studi
pustaka berupa bahan-bahan dalam tulisan,
buku, majalah, dokumen atau penjaringan
data hasil penelitian yang berhubungan.
Dalam tulisan ini, penulis mencari
dan mengumpulkan buku dan juga informasi
mengenai entrepreneur, spirit teknopreneur,
dan perkembangan media online dalam
memulai bisnis.

2.3 Teknik Analisa Data
Penulisan ini menggunakan model
interaktif. Dalam buku Agus Salim (Salim,
2006: 22) menyatakan bahwa model
interaktif adalah:

“Komponen-komponen
analisis
data
(reduksi, penyajian, penarikan kesimpulan)
secara interaktif saling berhubungan, baik
itu dalam atau sesudah pemgumpulan data.
Analisis data kualitatif disebut sebagai
model interaktif.”

concentrates power and dare to take the risk
to materialize the idea. (Siswanto Sudomo,
1989)

3.2 Pengertian Teknopreneur
Teknopreneur adalah orang yang
mampu membuat, berkreasi, dan berinovasi
atas suatu produk yang akan dijual ke pasar.

III. PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Entrepreneur
Pengusaha adalah orang yang dapat
dikategorikan sebagai wiraswasta atau
wirausaha (teori ekonomi modern). Bila
usahanya stagnan atau tidak berkembang
maka pengusaha tersebut disebut sebagai
Wiraswasta sedanngkan bisa usahanya
tumbuh, berkembang dan maju maka
pengusaha
tersebut
disebut
sebagai
Wirausaha.
Entrepreneur are people who
spirited Warrior, dashing, noble, brave and
worthy of being a role model in the field of
business with the foundation standing on its
own feet.
“Wisausaha atau Entrepreneur
adalah orang yang berjiwa kreatif, inovatif,
mandiri, percaya diri, ulet dan tekun, rajin,
disiplin, siap menghadapi risiko, jeli
melihat dan meraih peluang, piawai
mengelola
sumber
daya,
dalam
membangun, mengembangkan, memajukan
dan menjadikan usaha atau perusahaannya
unggul.” (Eddy Soeryanto Soegoto, 2009)
“Entrepreneur adalah orang yang
mempunyai kemampuan melihat dan
menilai kesempatan-kesempatan bisnis,
mengumpulkan sumber-sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan
daripadanya serta mengambil tindakan
yang tepat, guna memastikan kesuksesan.”
(Geoffrey G. Meredith et. Al, 1995)
Entrepreneur is everything that’s
important about an entrepreneur, i.e., people
who have worked hard and sacrified,

Teknopreneur adalah wirausaha atau
pebisnis yang menjalankan bisnisnya
dengan dasar teknologi. Teknopreneur
adalah entrepreneur yang menggunakan
seluruh
potensi
yang
ada
untuk
mengembangkan usaha yang dibukanya
dengan
memanfaatkan
perkembangan
teknologi.

3.3 Usaha Berbasis Teknologi
Membangun usaha atau bisnis bisa
kita mulai dari pikiran atau ide tentang
bagaimana, apa, dimana memulai bisnis
tersebut. Bisnis bisa dimulai dari munculnya
ide-ide cemerlang tentang keinginan
membuka usaha dan harapannya bisa
berhasil saat menjalankan usaha tersebut.
Bentuk ide bisnis pasti berbeda setiap
orangnya, tergantung pada karakter,
pengalaman, dan keahlian orang itu.
Pengaruh lingkungan juga bisa jadi efek
munculnya ide.
The business which is managed
independently (small business) in the
development of the corporate world in
Indonesia currently has the inclination or the
expertise to capitalize on the trend, utilizing
a family member, the utilizing of the
internet and the opportunities global.
Pemanfaatan internet adalah tren
usaha kecil di era globalisasi yang mulai
digunakan saat ini mengingat semakin
mudahnya akses ke internet, semakin
banyaknya provider, bandwich yang
semakin besar dan biaya internet yang
terjangkau. Perdagangan online atau dikenal

dengan e-commerce merupakan tren yang
sedang digandrungi saat ini teruma oleh
kaum muda terdidik.
“Seorang teknopreneur
selalu
berusaha mencari peluang-peluang yang
bisa diambil dengan kemampuan teknologi
dan sains yang ada pada dirinya maupun
menjalin kerja sama dengan orang lain.
Peluang adalah kesempatan yang dapat
diraih dengan memperhatikan faktor risiko
dan ketersediaan informasi. Dalam melihat
peluang, kita bisa memanfaatkan kebutuhan
dari
lingkungan
sekitar
maupun
kebijaksanaan pemerintah.”
Technopreneur need information
and be able to measure risk. Therefore neef
information, the he likes to smile, a friendly
realtionship, need a connection, and need of
costumers.
Sikap yang harus dimiliki seorang
entrepreneur dalam membangun dan
mengembangkan usaha adalah:

d. Kreatif dan inovatif
Untuk memenangkan persaingan,
maka seorang wirausahawan harus
memiliki daya kreativitas yang
tinggi. Daya kreativitas dilandasi
oleh cara berpikir yang maju, penuh
dengan gagasan baru yang berbeda
dengan produk-produk yang telah
ada di pasaran.
e. Mandiri
Tidak bergantung pihak lain dalam
mengambil
keputusan
atau
bertindak, termasuk mencukupi
kebutuhan usahanya.
f.

Realistis
Penetapan keputusan bisnis harus
realistis, objektif dan rasional
dengan melihat fakta/realitas di
lapangan dan menyeleksi masukan
atau saran dari luar.

a. Disiplin
Disiplin waktu, kualitas pekerjaan,
sistem kerja, kesepakatan yang
dibuat dan taat asas.
b. Komitmen tinggi
Memiliki komitmen yang tinggi,
jelas, terarah dan bersifat progresif
atas kesepakatan yang telah dibuat
oleh seseorang, baik terhadap
dirinya sendiri maupun orang lain.
c. Jujur
Kejujuran sangat melekat pada
konsep pemasaran yang berorientasi
pada
kepuasan
konsumen.
Wirausahawan harus menjunjung
tinggi kejujuran dalam melakukan
kegiatan usahanya sehingga akan
mendapatkan konsumen aktual dan
potensial.

3.4 Membangun Spirit Teknopreneur
Stern (1988) berpendapat bahwa
“perkembangan pribadi dan tingkah laku
kmausia selain dipengaruhi oleh faktor
bawaan,
juga
dipengaruhi
oleh
lingkungan.”
Smith (1989) menyimpulkan bahwa
“lingkungan memberi warna terhadap
perkembangan spirit individu. Tumbuh dan
berkembangnya
spirit
teknopreneur
ditentukan oleh faktor bawaan dan faktor
lingkungan, sebagaimana perkembangan
spirit manusia itu sendiri.”
Faktor yang mempengaruhi
teknopreneur tersebut adalah:

a. Inteligensia
b. Latar belakang budaya
c. Jenis kelamin

spirit

d. Tingkat pendidikan
e. Usia
f. Pola asuh keluarga
Seorang
entrepreneur
maupun
teknopreneur perlu mengatur waktu. Proses
adalah rahasia seorang entrepreneur. Dengan
proses yang baik, maka hasil yang didapat
juga akan baik. Proses erat kaitannya
dengan waktu. Bagi entrepreneur waktu
adalah
komoditas
penting.
Seorang
entrepreneur perlu memanfaatkan waktu
yang singkat menjadi suatu hasil yang nyata.
Dia perlu mengolah waktu menjadi suatu
proses yang akan menghasilkan sesuatu
yang sangat bernilai.
Waktu juga memiliki persamaan
dengan peluang. Waktu berbanding lurus
dengan peluang. Apabila kita memiliki
banyak waktu, maka kita juga memiliki
banyak peluang.

3.5 Mengembangkan
Inovasi

Kreativitas

dan

Seorang entrepreneur juga perlu
memiliki tingkat kreativitas yang tinggi.
“Kreativitas adalah kemampuan
untuk mengombinasikan elemen-elemen
dari
beberapa
pengetahuan
dan
pengalaman dengan meninggalkan pola dan
struktur
berpikir
tradisional
untuk
menemuakn ide-ide baru yang berguna.”
(Joko Siswanto, 1998: 33)
Pengetahuan tentang kreativitas
ditunjukkan dengan 4P, yaitu orang-orang
yang kreatif (creative Person), proses yang
kreatif (creative Process), produk yang
kreatif (creative Product), dan tempat yang
kreatif (creative Place).
Kreativitas dibedakan dari inovasi
dalam hal proses atau hasilnya. Kretivitas
berhubungan dengan proses penemuan ide
atau gagasan baru, sedangkan inovasi lebih
kepada implementasi ide atau gagasan
tersebut.

Selain
kreativitas,
seorang
entrepreneur juga harus memiliki inovasi.
Menurut Drucker, inovasi yang sukses
dihasilkan dari suatu usaha yang sistematis,
sadar, dan memiliki maksud tertentu.
Walton menyebutkan 6 hal/faktor
yang dapat memacu inovasi:
a. Pandangan yang berbeda terhadap suatu
model yang ada
b. Motivasi untuk melakukan perubahan
karena kompetisi internal
c. Konteks sosial
d. Lembaga yang berpengaruh
e. Tingkat pengetahuan dan keterampilan
karyawan dan manajer yang terus
berubah
f. Sumber eksternal: pasar, teknologi,
politik
Drucker menyatakan bahwa prinsip
inovasi terdiri atas 2 bagian:
1. hal-hal yang perlu diperhatikan dan
seharusnya dijalankan:





Inovasi dimulai dari peluang yang
ada
Inovasi bersifat konseptual dan
perseptual
Inovasi harus sederhana dan fokus
Inovasi dikaitkan dengan tujuan
untuk menjadi pemimpin

2. Hal-hal yang harus dihindari:




Inovasi yang terlalu pintar dan
berbelit-belit
Inovasi yang terlalu rumit
Inovasi untuk masa depan, sebaiknya
ditujukan pada saat ini dan
mendatang

IV. KESIMPULAN
Menjadi
seorang Entrepreneur
berbasis teknologi atau sering disebut
dengan Teknopreneur merupakan suatu
pekerjaan yang menjanjikan. Dengan
memanfaatkan
teknologi
yang
ada,
masyarakat bisa dengan mudah menjadi
seorang Entrepreneur.
Remaja masa kini semakin ahli
menggunakan teknologi yang semakin
berkembang. Contohnya saja internet,
remaja sekarang sudah banyak yang
menjadikan internet sebagai ladang bisnis,
seperti bisnis online.
“Wirausaha atau Entrepreneur
adalah orang yang berjiwa kreatif, inovatif,
mandiri, percaya diri, ulet dan tekun, rajin,
disiplin, siap menghadapi risiko, jeli
melihat dan meraih peluang, piawai
mengelola
sumber
daya,
dalam
membangun, mengembangkan, memajukan
dan menjadikan usaha atau perusahaannya
unggul.” (Eddy Soeryanto Soegoto, 2009)
Technopreneur is an entrepreneur
running its business with technology.
Technopreneur is a young entrepreneur who
optimize a variety of potential development
of existing technologies as the basis of the
dedvelopment of business that run, or could

be called technopreneur based on modern
technologies in the running his business.
Seorang
teknopreneur
selalu
berusaha mencari peluang-peluang yang
bisa diambil dengan kemampuan teknologi
dan sains yang ada pada dirinya maupun
menjalin kerja sama dengan orang lain.
Peluang merupakan kesempatan yang dapat
diraih dengan memperhatikan faktor risiko
dan ketersediaan informasi. Dalam melihat
peluang, kita bisa memanfaatkan kebutuhan
dari
lingkungan
sekitar
maupun
kebijaksanaan pemerintah.
Seorang
entrepreneur
harus
memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi.
Pengetahuan tentang kreativitas ditunjukkan
dengan 4P, yaitu orang-orang yang kreatif
(creative Person), proses yang kreatif
(creative Process), produk yang kreatif
(creative Product), dan tempat yang kreatif
(creative Place).
Kreativitas dibedakan dari inovasi
dalam hal proses atau hasilnya. Kreativitas
berhbungan dengan proses penemuan ide
atau gagasan baru, sedangkan inovasi lebih
kepada implementasi ide atau gagasan
tersebut.

V. REFERENSI
Basrowi. 2014. Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Hoenig, Thomas M. 2005. Entrepreneur’s Experiences: A Town Hall Meeting Entrepreneur’s
Exchange. Kansas City. Missouri April 28
Laudon, Kenneth dan Jane P. Laudon. 2006. Management Information Systems, Managing The
Digital Firm. New Jersey: Pearson Education.
Nasution, Arman dkk. 2007. Entrepreneurship: Membangun Spirit Teknopreneurship.
Yogyakarta: Andi Offset.
Soegoto, Eddy Soeryanto. 2014. Entrepreneurship: Menjadi Pebisnis Ulung. Jakarta: Elex Media
Komputindo.

Novita, Mira. 2015. Apa Yang Dimaksud Dengan Technopreneur?
http://youngtechnopreneur.blogspot.co.id/2015/10/apa-yang-dimaksud-technopreneur.html?m=1
Diakses 17 Januari 2018
What is Technopreneurship?
http://www.rajeshshakya.com/what-is-technopreneurship.htm
diakses 17 Januari 2018

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945 Between Idealism and Reality: Education Policy of Chinese in Surabaya in the Japanese Era at 1942-1945)

1 29 9

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

Improving the VIII-B Students' listening comprehension ability through note taking and partial dictation techniques at SMPN 3 Jember in the 2006/2007 Academic Year -

0 63 87

The Correlation between students vocabulary master and reading comprehension

16 145 49

An analysis of moral values through the rewards and punishments on the script of The chronicles of Narnia : The Lion, the witch, and the wardrobe

1 59 47

Improping student's reading comprehension of descriptive text through textual teaching and learning (CTL)

8 140 133

The correlation between listening skill and pronunciation accuracy : a case study in the firt year of smk vocation higt school pupita bangsa ciputat school year 2005-2006

9 128 37

Sistem Pemasaran Dan Pemesanan Barang Dengan Metode Customer Relationship Management Berbasis Web Pada PT.Yoshindo Indoensia Technology Jakarta

11 68 215

Transmission of Greek and Arabic Veteri

0 1 22