media dan model pembelajaran. docx
TUGAS MANAJEMEN KELAS
RANGKUMAN BAB 8 & BAB 9
DISUSUN OLEH KELOMPOK 4
ANGGOTA :
1. ANIF TACHUL APRILIANA
2. DWI RESTIANA
3. MIYANTI
4. SITI ROVIATUN
5. SUGIYARTI
: 1426GL0592
: 1426GL0199
: 1426GL0194
: 1426GL0198
: 1426GL0202
DOSEN PENGAMPU: NURUL HUDA, M.pd
A. MEDIA PEMBELAJARAN
Istilah media berasal dari bahasa latin dan mrupakan bentuk jamak dari kata
“medium”. Secara harfiah media dapat di pahami sebagai tengah, perantara, atau
pengantar, dalam hal ini media merupakan perantara untuk menyampaikan pesan.
Media pembelajaran adalah sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari guru ke peserta didik (ataupun sebaliknya) sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, minat, serta perhatian peserta didik agar proses
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Media pembelajaran juga juga di
pahami sebagai alat, metode, dan teknik yang di gunakan dalam rangka lebih
mengefektifkan komunikasi dalam proses pembelajaran.
Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber
(guru) menuju penerima (peserta didik). Sedangkan model adalah prosedur untuk
membantu peserta didik memrima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan
pembelajaran.
Tiga kelebihan media pembelajaran antara lain:
1. Kemampuan fiksatif yaitu kemampuan media untuk menangkap, menyimpan,
dan menampilkan kembali suatu objek atau kejadian. Misalnya obyek atau
kejadian dapat di gambar , direkam kemudian disimpan dan saat dibutuhkan
dapat digunakan kembali.
2. Kemampuan manipulative yaitu kemampuan media untuk dimanipulasi sesuai
dengan kebutuhan dan kepentingan pembelajaran. Misalnya ukurannya dapat di
ubah.
3. Kemampuan distributive yaitu kemampuan media dalam menjangkau target
audience (peserta didik) yang besar jumlahnya dalam satu kali penggunaan.
Misalnya memanfaatkan siaran radio.
Manfaat penggunaan media pembelajaran antara lain adalah mengatasi
prbedaan pengalaman; mengkonkretkan konsep-konsep yang abstrak; mengatasi
keterbatasan; interaksi langsung; menghasilkan keseragaman pengamatan;
menanamkan konsep dasar yang benar, konkret, dan realistis; merangsang dan
membangkitkan motivasi untuk belajar; membangkitkan keinginan dan minat guru; dan
memberikan pengalaman integral.
Landasan Pemanfaatan Media Pembelajaran
Landasan pemanfaatan media pembelajaran terdiri dari empat perspektif utama
yaitu:
a. Landasan psikologis
Kajian psikologis menyatakan bahwa pesrta didik akan lebih mudah mempelajari
hal yang konkrit daripada abstrak.
b. Landasan teknologis
Komponen penting dari penerapan teknologi dalam pembelajaran adalah terkait
dengan pesan yang ingin disampikan, orang, bahan, media, peralatan, teknik serta
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
c. Landasan empiric
Berdasarkan landasan rasional empiris, pemilihan media pembelajaran hendaknya
jangan hanya dilandasi factor kesukaan guru, tapi juga perlu mempertimbangkan
kesesuaian antara karakteristik peserta didik, karakteristik materi pembelajaran,
dan karakteristik media pembelajaran itu sendiri.
d. Landasan filosofis
Prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran antara lain:
1. Tidak ada satu media pembelajaran tunggal yang paling unggul untuk semua
tujuan pembelajaran. Masing-masing media pembelajaran hanya cocok untuk
tujuan pembelajaran tertentu.
2. Media merupakan bagian integral dari proses pembelajaran. Media bukan hanya
sekedar alat bantu guru dalam mengajar tapi juga merupakan bagian terpenting
dari proses pembelajaran.
3. Media pembelajaran apapun yang akan digunakan hendaknya bertujuan untuk
memudahkan peserta didik dalam proses pembelajaran.
4. Penggunaan beberapa media dalam proses pembelajaran ditujukan sebagai
media yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya, sehingga tujuan
pembelajaran dapatb di capai dengan lebih efektif.
5. Pemilihan media pembelajaran di sesuaikan dengan tujuan pembelajaran, bukan
hanya di dasarkan atas kesenangan pribadi guru.
6. Penggunaan multimedia bukan berarti guru harus menggunakan media
pembelajaran secara sekaligus, namun di sesuaikan dengan tujuan
pembelajaran.
7. Kebaikan dan keburukan media
kekonkretan dan keabstrakannya.
pembelajaran
tidak
tergantung
pada
Criteria dan aspek penting dalam memilih media pembelajaran yang perlu
dipertimbangkan adalah kemudahan untuk mengakses dan menggunakannya; biaya;
fasilitas yang tersedia; media interaktif; dan dukungan organisasi.
Guru merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan yang sangat
berpengaruh dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus mampu
mempertimbangkan beberapa pengaruh aspek penting terkait dengan keputusannya
untuk menggunakan media pembelajaran. Pertimbangan dalam memilih media
pembelajaran adalah perbedaan individu, motivasi, emosi, partisipasi, serta penguatan.
Perangkat Media Pembelajaran
Perangkat media terdiri dari bahan media (material), peralatan (equipment),
perangkat keras/fisik (hardware) dan perangkat lunak/non fisik (software). Istilah
material berkaitan dengan istilah equipment dan istilah hardware berkenaan dengan
istilah software.
Material adalah sesuatu yang dapat dipakai untuk menyimpan pesan yang akan
di sampaikan kepada peserta didik dengan menggunakan peralatan tertentu atau wujud
bendanya sendiri.
Equipment ialah sesuatu yang dipakai untuk memindahkan atau menyampaikan
sesuatu yang disimpan oleh material kepada peserta didik. Misalnya video tape
recorder.
Software adalah isi pesan yang disimpan dalam material. Sedangkan hardware
adalah peralatan yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang telah dituangkan ke
dalam material untuk di kirim kepada peserta didik, misalnya proyektor film, video.
Klasifikasi Media Pembelajaran
1. Media Visual
Media visual adalah media yang penyampaian pesannya terfokus melalui
indera penglihatan. Media visual terdiri atas media yang dapat di proyeksikan
(projected visual) dan media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected
visual).
a. Media Visual Diproyeksikan (Projected Visual)
Merupakan media yang menggunakan alat proyeksi (projector)
sehingga gambar atau tulisan tampak pada layar (screen).
b. Media Visual tidak di proyeksikan (Non Project Visual)
Jenis media visual ini antara lain:
Gambar Fotografi
Gambar fotografik atau seperti fotografik termasuk kedalam gambar
diam/mati (still pictures), misalnya gambar tentang manusia,binatang, tempat
atau obyek lainnya yang ada kaitannya dengan isi/bahan pembelajaran yang
akan disampaikan kepada peserta didik.
Media Grafis
Media grafis adalah suatu penyajian secara visual yang menggunakan
titik-titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan atau symbol visual yang lain
dengan maksud untuk mengikhtisarkan, menggambarkan, dan merangkum suatu
ide, data atau kejadian. Fungsi media grafis adalah untuk menyalurkan pesan
dari sumber ke penerima pesan.
Beberapa bentuk media grafis antara lain: sketsa, gambar, grafik, bagan,
poster, kartun dan karikatur, peta datar.
2. Media Audio
Media Audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif
(hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan peserta didik untuk mempelajari isi tema.
3. Media Audio-Visual
Merupakan kombinasi dari media audio dan visual, biasa disebut media
pandang-dengar.
4. Media cetak
Istilah media cetak muncul setelah ditemukannya alat pencetak oleh Johan
Gutenberg tahun 1456. Jenis-jenis media cetak antara lain: buku pelajaran, surat
kabar dan majalah, ensiklopedi (kamus besar), buku suplemen, dan pengajaran
berprogram.
5. Media Model
Media model adalah media tiga dimensi merupakan tiruan beberapa objek
nyata,seperti objek terlalu rumit untuk di bawa ke dalam kelas dan sulit dipelajari
wujud aslinya.
6. Media realita
Merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran berfungsi memberikan
pengalaman langsung (direct experience) kepada peserta didik.
7. Belajar benda sebenarnya melalui specimen
Specimen adalah benda-benda asli atau sebagian benda asli yang digunakan
sebagai contoh.
8. Computer
Beberapa kegiatan pembelajaran yang terkait dengan pembelajaran berbasis
computer antara lain:
a. Computer assisted instruction (CAI)
Memanfaatkan computer bagi peserta didik untuk menyampaikan isi
pelajaran, memberikan pelatihan, dan mengetes kemajuan belajar peserta didik
secara langsung.
b. Computer Managed Instruction (CMI)
Digunakan sebagai pembantu pengajar menjalankan fungsi administrative
yang meningkat, seperti rekapitulasi data.
9. Multimedia
Penggunaan media baik visual, audio, audio-visual yang dilakukan secara
bersama-sama atau serempak melalui satu alat yang disebut dengan multimedia.
10.Internet
Konsep pembelajaran dengan memanfaatkan internet disebut dengan
pembelajaran berbasis ICT (Information and Communications Technology) atau
lebih dikenal dengan istilah E-learning.
B. MODEL PEMBELAJARAN
Pengertian Model Pembelajaran
Model merupakan kerangka konseptual yang di gunakan sebagai pedoman dalam
melakukan suatu kegiatan. Model dapat di pahami juga sebagai gambaran tentang
keadaan sesungguhnya. Model pembelajaran dapat dipahami sebagai kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dan terencana dalam
mengorganisasikan proses pembelajaran peserta didik sehingga tujuan
pembelajaran dapat di capai secara secara efektif. Model pembelajaran juga dapat
dipahami sebagai blueprint guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan proses
pembelajaran.
Pertimbangan Dalam Memilih Model Pembelajaran
Beberapa aspek yang perlu di pertimbangkan antara lain:
1. Hasil (outcome)
2. Isi/Materi (Content)
3. Proses (Process)
Hasil
Pertimbangan
Proses
Isi
Kelompok Model Pembelajaran
Terdapat sejumlah pandangan atau pendapat bekenaan dengan model yang perlu
dipertimbangkan untuk pemahaman wawasan guru
Table.9.1
Model
Model klasik
Penjelasan
Guru dalam peranannya sebagai
pemberian informasi melalui mata
pelajaran dan materi pelajaran yang
disajikan didalam kelas
Model implementasi teknologi
Model interaksi
Model pengembangan
Model proses kelompok
Model pengembangan kognitif
Model modifikasi perilaku
Model fundamental
Peranan pendidikan sebagai tranmisi
injformasi dalam bentuk implementasi
teknologi yang dapat menghasilkan
kompetensi individu peserta didik
Pengembangan proses pembelajaran
dengan
memperhatikan
minat,
pengalaman
dan
pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan
potensi-potensi
untuk
proses
pembelajaran
Pengembangan
kreativitas
dan
independensi peserta didik
Pengembangan kesadaran diri, rasa
tanggung jawab, dan kemampuan
kerjasama diantara peserta didik
Pengembangan keterampilan kognitif
bagi peserta didik
Pengembangan keterampilan dasar
melalui modifikasi tingkah laku peserta
didik
Pengembangan keterampilan dasar
melalui pengetahuan factual
Model Interaksi Sosial
Kelompok model interaksi social memahami bahwa segala sesuatu tidak terlepas
dari realitas kehidupan.
Berbagai macam model pembelajaran yang termasuk kedalam model interaksi social
antara lain:
1. Investigasi kelompok(group investigation)
Model investigasi kelompok memberikan perhatian yang besar terhadap eksistensi
investigasi kelompok sebagai wahana untuk mendorong dan membimbing
keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran.
2. Bermain peran(Role Playing)
Model ini di kembangkan untuk membantu peserta didik agar mampu
mengumpulkan, mengorganisasikan, menganalisis, serta menyajikan alternative
solusi atas berbagai isu yang berkembang terkait dengan permasalahan moral dan
social.
3. Penelitian yurisprudensial(juris prudential inquiry)
Model ini merangsang peserta didik untuk belajar berpikir secara sistematis dan
kritis karena peserta didik dihadapkan pada suasana konflik yang timbul dalam
aktivitas sehari-hari.
4. Lattihan laboratories (laboratory training)
Model ini juga sering di sebut dengan T-Group muncul sebagai bentuk perhatian
terhadap meningkatnya perubahan individu dan social dalam masyarakat modern.
Model ini pada umumnya melibatkan 10-12 peserta didik dengan waktu yang
dibutuhkan berkisar anara 12-40 menit.
5. Penelitian ilmu social (social science inquiry)
Dikembangkan oleh Byron Massialas dan Benjamin Cox. Model ini merupakan salah
satu alternative yang digunakan dalam pembelajaran ilmu-ilmu social di AS. Tujuan
utamanya adalah untuk mengajarkan peserta didik bagaimana bersifat reflektif
secara nyata terhadap masalah yang muncul di masyarakat.
Investigasi
Kelompok
Penelitian Ilmu
Sosial
Model Interaksi
Sosial
Latihan
Laboratoris
Bermain Peran
Penelitian
Yurispondensial
Model Pengolahan Informasi
Beberapa model pembelajaran yang termasuk kedalam model pengolahan
informasi antara lain model :
1. Berpikir Induktif(Inductive Thinking)
2. Pencapaian Konsep(concept Attainment)
Model pencapaian konsep adalah model pembelajaran yang dirancang untuk
menata atau menyusun data sehingga konsep-konsep penting dapat
dipelajari secara tepat dan efisien.
3. Memorisasi
4. Advance Organizers
Dikembangkan berdasarkan pemikiran ausabel tentang materi pembelajaran
struktur kognitif.
Berpikir Induktif
Synectics
Pelatihan Ilmiah
Penelitian
Ilmiah
Pencapaian
Konsep
Model
Pengolahan
Informasi
memorisasi
Pengelola
Kemajuan
5. Penelitian Ilmiah
Model ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
memecahkan masalah.
6. Pelatihan ilmiah
Tujuan pelatihan ilmiah adalah untuk membantu peserta didik agar mampu
mengembangkan keterampilan intelektual yang dimilikinya.
7. Synectics
a. Kreativitas penting
b. Proses kreatif tidak sepenuhnya misterius
c. Kreatifitas berlaku pada semua orang
d. Penemuan berpikir kreatif pada prinsipnya sama.
Model Personal
Kelompok model pembelajaran personal dikembangkan melalui pandangan
tentang pribadi individu.
Beberapa model pembelajaran yang btermasuk kedalam kelompok model
pembelajaran personal antara lain:
1. Model pembelajaran tanpa arahan
Tanpa Arahan
Model Personal
Berfokus
2. Model pembelajaran yang berfokus pada pwengembangan kepercayaan diri (
Enhancing Self Esteem)
a. Model pembelajaran sinektik
b. Model latihan kesadaran
c. Model pertemuan kelas
Model system perilaku
Model ini menggunakan dasar pemahaman psikologi perilaku/psikologi
behavioristik yang mementingkan penciptaan system lingkungan belajar yang
memungkinkan manipulasi pengeliatan tingkah laku/behavioral reinforcement
secara efektif sehingga terbentuk pola tingkah laku yang dikehendaki.
Model ini juga dikenal dengan istilah model modifikasi perilaku (behavioral
modification) terapi perilaku (behavioral therapy) dan sibernetika atau Cybernetic
(Winata putra,2005:7).
Beberapa model pembelajaran yang termasuk kedalam model system perilaku
antara lain:
1. Belajar Tuntas (Mastery Learning)
Konsep ini bertujuan agar bahan pembelajaran dapat dikuasai secara tuntas
oleh peserta didik melalui urutan pembelajaran yang telah diterapkan.
2. Pengajaran Langsung (Direct Instruction)
Guru melakukan control yang ketat terhadap kemajuan belaajar peseta didik
dan aktivitas yang terjadi dalam proses pembelajaran. Tujuannya untuk
memaksimalkan penggunaan waktu belajar peserta didik.
3. Simulasi (Simulation)
Penerapan dari sibernetik sebagai salah satu cabang psikologi. Model ini
engasumsikan manusia seperti mesin yang memiliki system kendali yang
mampu membangkitkan gerakan dan pengendalian diri sendiri.
4. Belajar Sosial
Model ini menekankan bahwa kondisi lingkungan dapat memberikan dan
memelihara respon tertentu pada diri peserta didik. Asumsi dasar dari teori ini
bahwa sebagian besar tingkah laku individu diperoleh dari hasil pengamatan
tingkah laku orang lain yang menjadi model.
Belajar Tuntas
Belajar
Sosial
Model Sistem
Perilaku
simulasi
Pengajaran
Langsung
RANGKUMAN BAB 8 & BAB 9
DISUSUN OLEH KELOMPOK 4
ANGGOTA :
1. ANIF TACHUL APRILIANA
2. DWI RESTIANA
3. MIYANTI
4. SITI ROVIATUN
5. SUGIYARTI
: 1426GL0592
: 1426GL0199
: 1426GL0194
: 1426GL0198
: 1426GL0202
DOSEN PENGAMPU: NURUL HUDA, M.pd
A. MEDIA PEMBELAJARAN
Istilah media berasal dari bahasa latin dan mrupakan bentuk jamak dari kata
“medium”. Secara harfiah media dapat di pahami sebagai tengah, perantara, atau
pengantar, dalam hal ini media merupakan perantara untuk menyampaikan pesan.
Media pembelajaran adalah sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari guru ke peserta didik (ataupun sebaliknya) sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, minat, serta perhatian peserta didik agar proses
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Media pembelajaran juga juga di
pahami sebagai alat, metode, dan teknik yang di gunakan dalam rangka lebih
mengefektifkan komunikasi dalam proses pembelajaran.
Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber
(guru) menuju penerima (peserta didik). Sedangkan model adalah prosedur untuk
membantu peserta didik memrima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan
pembelajaran.
Tiga kelebihan media pembelajaran antara lain:
1. Kemampuan fiksatif yaitu kemampuan media untuk menangkap, menyimpan,
dan menampilkan kembali suatu objek atau kejadian. Misalnya obyek atau
kejadian dapat di gambar , direkam kemudian disimpan dan saat dibutuhkan
dapat digunakan kembali.
2. Kemampuan manipulative yaitu kemampuan media untuk dimanipulasi sesuai
dengan kebutuhan dan kepentingan pembelajaran. Misalnya ukurannya dapat di
ubah.
3. Kemampuan distributive yaitu kemampuan media dalam menjangkau target
audience (peserta didik) yang besar jumlahnya dalam satu kali penggunaan.
Misalnya memanfaatkan siaran radio.
Manfaat penggunaan media pembelajaran antara lain adalah mengatasi
prbedaan pengalaman; mengkonkretkan konsep-konsep yang abstrak; mengatasi
keterbatasan; interaksi langsung; menghasilkan keseragaman pengamatan;
menanamkan konsep dasar yang benar, konkret, dan realistis; merangsang dan
membangkitkan motivasi untuk belajar; membangkitkan keinginan dan minat guru; dan
memberikan pengalaman integral.
Landasan Pemanfaatan Media Pembelajaran
Landasan pemanfaatan media pembelajaran terdiri dari empat perspektif utama
yaitu:
a. Landasan psikologis
Kajian psikologis menyatakan bahwa pesrta didik akan lebih mudah mempelajari
hal yang konkrit daripada abstrak.
b. Landasan teknologis
Komponen penting dari penerapan teknologi dalam pembelajaran adalah terkait
dengan pesan yang ingin disampikan, orang, bahan, media, peralatan, teknik serta
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
c. Landasan empiric
Berdasarkan landasan rasional empiris, pemilihan media pembelajaran hendaknya
jangan hanya dilandasi factor kesukaan guru, tapi juga perlu mempertimbangkan
kesesuaian antara karakteristik peserta didik, karakteristik materi pembelajaran,
dan karakteristik media pembelajaran itu sendiri.
d. Landasan filosofis
Prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran antara lain:
1. Tidak ada satu media pembelajaran tunggal yang paling unggul untuk semua
tujuan pembelajaran. Masing-masing media pembelajaran hanya cocok untuk
tujuan pembelajaran tertentu.
2. Media merupakan bagian integral dari proses pembelajaran. Media bukan hanya
sekedar alat bantu guru dalam mengajar tapi juga merupakan bagian terpenting
dari proses pembelajaran.
3. Media pembelajaran apapun yang akan digunakan hendaknya bertujuan untuk
memudahkan peserta didik dalam proses pembelajaran.
4. Penggunaan beberapa media dalam proses pembelajaran ditujukan sebagai
media yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya, sehingga tujuan
pembelajaran dapatb di capai dengan lebih efektif.
5. Pemilihan media pembelajaran di sesuaikan dengan tujuan pembelajaran, bukan
hanya di dasarkan atas kesenangan pribadi guru.
6. Penggunaan multimedia bukan berarti guru harus menggunakan media
pembelajaran secara sekaligus, namun di sesuaikan dengan tujuan
pembelajaran.
7. Kebaikan dan keburukan media
kekonkretan dan keabstrakannya.
pembelajaran
tidak
tergantung
pada
Criteria dan aspek penting dalam memilih media pembelajaran yang perlu
dipertimbangkan adalah kemudahan untuk mengakses dan menggunakannya; biaya;
fasilitas yang tersedia; media interaktif; dan dukungan organisasi.
Guru merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan yang sangat
berpengaruh dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus mampu
mempertimbangkan beberapa pengaruh aspek penting terkait dengan keputusannya
untuk menggunakan media pembelajaran. Pertimbangan dalam memilih media
pembelajaran adalah perbedaan individu, motivasi, emosi, partisipasi, serta penguatan.
Perangkat Media Pembelajaran
Perangkat media terdiri dari bahan media (material), peralatan (equipment),
perangkat keras/fisik (hardware) dan perangkat lunak/non fisik (software). Istilah
material berkaitan dengan istilah equipment dan istilah hardware berkenaan dengan
istilah software.
Material adalah sesuatu yang dapat dipakai untuk menyimpan pesan yang akan
di sampaikan kepada peserta didik dengan menggunakan peralatan tertentu atau wujud
bendanya sendiri.
Equipment ialah sesuatu yang dipakai untuk memindahkan atau menyampaikan
sesuatu yang disimpan oleh material kepada peserta didik. Misalnya video tape
recorder.
Software adalah isi pesan yang disimpan dalam material. Sedangkan hardware
adalah peralatan yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang telah dituangkan ke
dalam material untuk di kirim kepada peserta didik, misalnya proyektor film, video.
Klasifikasi Media Pembelajaran
1. Media Visual
Media visual adalah media yang penyampaian pesannya terfokus melalui
indera penglihatan. Media visual terdiri atas media yang dapat di proyeksikan
(projected visual) dan media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected
visual).
a. Media Visual Diproyeksikan (Projected Visual)
Merupakan media yang menggunakan alat proyeksi (projector)
sehingga gambar atau tulisan tampak pada layar (screen).
b. Media Visual tidak di proyeksikan (Non Project Visual)
Jenis media visual ini antara lain:
Gambar Fotografi
Gambar fotografik atau seperti fotografik termasuk kedalam gambar
diam/mati (still pictures), misalnya gambar tentang manusia,binatang, tempat
atau obyek lainnya yang ada kaitannya dengan isi/bahan pembelajaran yang
akan disampaikan kepada peserta didik.
Media Grafis
Media grafis adalah suatu penyajian secara visual yang menggunakan
titik-titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan atau symbol visual yang lain
dengan maksud untuk mengikhtisarkan, menggambarkan, dan merangkum suatu
ide, data atau kejadian. Fungsi media grafis adalah untuk menyalurkan pesan
dari sumber ke penerima pesan.
Beberapa bentuk media grafis antara lain: sketsa, gambar, grafik, bagan,
poster, kartun dan karikatur, peta datar.
2. Media Audio
Media Audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif
(hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan peserta didik untuk mempelajari isi tema.
3. Media Audio-Visual
Merupakan kombinasi dari media audio dan visual, biasa disebut media
pandang-dengar.
4. Media cetak
Istilah media cetak muncul setelah ditemukannya alat pencetak oleh Johan
Gutenberg tahun 1456. Jenis-jenis media cetak antara lain: buku pelajaran, surat
kabar dan majalah, ensiklopedi (kamus besar), buku suplemen, dan pengajaran
berprogram.
5. Media Model
Media model adalah media tiga dimensi merupakan tiruan beberapa objek
nyata,seperti objek terlalu rumit untuk di bawa ke dalam kelas dan sulit dipelajari
wujud aslinya.
6. Media realita
Merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran berfungsi memberikan
pengalaman langsung (direct experience) kepada peserta didik.
7. Belajar benda sebenarnya melalui specimen
Specimen adalah benda-benda asli atau sebagian benda asli yang digunakan
sebagai contoh.
8. Computer
Beberapa kegiatan pembelajaran yang terkait dengan pembelajaran berbasis
computer antara lain:
a. Computer assisted instruction (CAI)
Memanfaatkan computer bagi peserta didik untuk menyampaikan isi
pelajaran, memberikan pelatihan, dan mengetes kemajuan belajar peserta didik
secara langsung.
b. Computer Managed Instruction (CMI)
Digunakan sebagai pembantu pengajar menjalankan fungsi administrative
yang meningkat, seperti rekapitulasi data.
9. Multimedia
Penggunaan media baik visual, audio, audio-visual yang dilakukan secara
bersama-sama atau serempak melalui satu alat yang disebut dengan multimedia.
10.Internet
Konsep pembelajaran dengan memanfaatkan internet disebut dengan
pembelajaran berbasis ICT (Information and Communications Technology) atau
lebih dikenal dengan istilah E-learning.
B. MODEL PEMBELAJARAN
Pengertian Model Pembelajaran
Model merupakan kerangka konseptual yang di gunakan sebagai pedoman dalam
melakukan suatu kegiatan. Model dapat di pahami juga sebagai gambaran tentang
keadaan sesungguhnya. Model pembelajaran dapat dipahami sebagai kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dan terencana dalam
mengorganisasikan proses pembelajaran peserta didik sehingga tujuan
pembelajaran dapat di capai secara secara efektif. Model pembelajaran juga dapat
dipahami sebagai blueprint guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan proses
pembelajaran.
Pertimbangan Dalam Memilih Model Pembelajaran
Beberapa aspek yang perlu di pertimbangkan antara lain:
1. Hasil (outcome)
2. Isi/Materi (Content)
3. Proses (Process)
Hasil
Pertimbangan
Proses
Isi
Kelompok Model Pembelajaran
Terdapat sejumlah pandangan atau pendapat bekenaan dengan model yang perlu
dipertimbangkan untuk pemahaman wawasan guru
Table.9.1
Model
Model klasik
Penjelasan
Guru dalam peranannya sebagai
pemberian informasi melalui mata
pelajaran dan materi pelajaran yang
disajikan didalam kelas
Model implementasi teknologi
Model interaksi
Model pengembangan
Model proses kelompok
Model pengembangan kognitif
Model modifikasi perilaku
Model fundamental
Peranan pendidikan sebagai tranmisi
injformasi dalam bentuk implementasi
teknologi yang dapat menghasilkan
kompetensi individu peserta didik
Pengembangan proses pembelajaran
dengan
memperhatikan
minat,
pengalaman
dan
pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan
potensi-potensi
untuk
proses
pembelajaran
Pengembangan
kreativitas
dan
independensi peserta didik
Pengembangan kesadaran diri, rasa
tanggung jawab, dan kemampuan
kerjasama diantara peserta didik
Pengembangan keterampilan kognitif
bagi peserta didik
Pengembangan keterampilan dasar
melalui modifikasi tingkah laku peserta
didik
Pengembangan keterampilan dasar
melalui pengetahuan factual
Model Interaksi Sosial
Kelompok model interaksi social memahami bahwa segala sesuatu tidak terlepas
dari realitas kehidupan.
Berbagai macam model pembelajaran yang termasuk kedalam model interaksi social
antara lain:
1. Investigasi kelompok(group investigation)
Model investigasi kelompok memberikan perhatian yang besar terhadap eksistensi
investigasi kelompok sebagai wahana untuk mendorong dan membimbing
keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran.
2. Bermain peran(Role Playing)
Model ini di kembangkan untuk membantu peserta didik agar mampu
mengumpulkan, mengorganisasikan, menganalisis, serta menyajikan alternative
solusi atas berbagai isu yang berkembang terkait dengan permasalahan moral dan
social.
3. Penelitian yurisprudensial(juris prudential inquiry)
Model ini merangsang peserta didik untuk belajar berpikir secara sistematis dan
kritis karena peserta didik dihadapkan pada suasana konflik yang timbul dalam
aktivitas sehari-hari.
4. Lattihan laboratories (laboratory training)
Model ini juga sering di sebut dengan T-Group muncul sebagai bentuk perhatian
terhadap meningkatnya perubahan individu dan social dalam masyarakat modern.
Model ini pada umumnya melibatkan 10-12 peserta didik dengan waktu yang
dibutuhkan berkisar anara 12-40 menit.
5. Penelitian ilmu social (social science inquiry)
Dikembangkan oleh Byron Massialas dan Benjamin Cox. Model ini merupakan salah
satu alternative yang digunakan dalam pembelajaran ilmu-ilmu social di AS. Tujuan
utamanya adalah untuk mengajarkan peserta didik bagaimana bersifat reflektif
secara nyata terhadap masalah yang muncul di masyarakat.
Investigasi
Kelompok
Penelitian Ilmu
Sosial
Model Interaksi
Sosial
Latihan
Laboratoris
Bermain Peran
Penelitian
Yurispondensial
Model Pengolahan Informasi
Beberapa model pembelajaran yang termasuk kedalam model pengolahan
informasi antara lain model :
1. Berpikir Induktif(Inductive Thinking)
2. Pencapaian Konsep(concept Attainment)
Model pencapaian konsep adalah model pembelajaran yang dirancang untuk
menata atau menyusun data sehingga konsep-konsep penting dapat
dipelajari secara tepat dan efisien.
3. Memorisasi
4. Advance Organizers
Dikembangkan berdasarkan pemikiran ausabel tentang materi pembelajaran
struktur kognitif.
Berpikir Induktif
Synectics
Pelatihan Ilmiah
Penelitian
Ilmiah
Pencapaian
Konsep
Model
Pengolahan
Informasi
memorisasi
Pengelola
Kemajuan
5. Penelitian Ilmiah
Model ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
memecahkan masalah.
6. Pelatihan ilmiah
Tujuan pelatihan ilmiah adalah untuk membantu peserta didik agar mampu
mengembangkan keterampilan intelektual yang dimilikinya.
7. Synectics
a. Kreativitas penting
b. Proses kreatif tidak sepenuhnya misterius
c. Kreatifitas berlaku pada semua orang
d. Penemuan berpikir kreatif pada prinsipnya sama.
Model Personal
Kelompok model pembelajaran personal dikembangkan melalui pandangan
tentang pribadi individu.
Beberapa model pembelajaran yang btermasuk kedalam kelompok model
pembelajaran personal antara lain:
1. Model pembelajaran tanpa arahan
Tanpa Arahan
Model Personal
Berfokus
2. Model pembelajaran yang berfokus pada pwengembangan kepercayaan diri (
Enhancing Self Esteem)
a. Model pembelajaran sinektik
b. Model latihan kesadaran
c. Model pertemuan kelas
Model system perilaku
Model ini menggunakan dasar pemahaman psikologi perilaku/psikologi
behavioristik yang mementingkan penciptaan system lingkungan belajar yang
memungkinkan manipulasi pengeliatan tingkah laku/behavioral reinforcement
secara efektif sehingga terbentuk pola tingkah laku yang dikehendaki.
Model ini juga dikenal dengan istilah model modifikasi perilaku (behavioral
modification) terapi perilaku (behavioral therapy) dan sibernetika atau Cybernetic
(Winata putra,2005:7).
Beberapa model pembelajaran yang termasuk kedalam model system perilaku
antara lain:
1. Belajar Tuntas (Mastery Learning)
Konsep ini bertujuan agar bahan pembelajaran dapat dikuasai secara tuntas
oleh peserta didik melalui urutan pembelajaran yang telah diterapkan.
2. Pengajaran Langsung (Direct Instruction)
Guru melakukan control yang ketat terhadap kemajuan belaajar peseta didik
dan aktivitas yang terjadi dalam proses pembelajaran. Tujuannya untuk
memaksimalkan penggunaan waktu belajar peserta didik.
3. Simulasi (Simulation)
Penerapan dari sibernetik sebagai salah satu cabang psikologi. Model ini
engasumsikan manusia seperti mesin yang memiliki system kendali yang
mampu membangkitkan gerakan dan pengendalian diri sendiri.
4. Belajar Sosial
Model ini menekankan bahwa kondisi lingkungan dapat memberikan dan
memelihara respon tertentu pada diri peserta didik. Asumsi dasar dari teori ini
bahwa sebagian besar tingkah laku individu diperoleh dari hasil pengamatan
tingkah laku orang lain yang menjadi model.
Belajar Tuntas
Belajar
Sosial
Model Sistem
Perilaku
simulasi
Pengajaran
Langsung