Wilayah Halal dan Haram Dalam Aktivitas

WILAYAH HALAL DAN HARAM DALAM AKTIVITAS BISNIS

PENDAHULUAN:
Seperti yang kita ketahui bahwa berbisnis adalah segala kegiatan produsen untuk
memproduksi dan memasarkan barang/jasa kepada konsumen untuk memperoleh laba
(profit). Tapi, dalam Islam berdagang atau berbisnis tidak hanya mencari keuntungan saja,
melainkan ada aturan-aturan dan batasan-batasannya seperti yang terdapat di dalam alqur'an
hadits.
PEMBAHASAN:
Pengertian bisnis1
Bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan
institusi yang memproduksi barang & jasa dalam kehidupan sehari- hari.
Menurut Huat, T Chwee (1990) : Bisnis sebagai suatu sistem yang memproduksi
barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat(bussiness is then simply a system
that produces goods and service to satisfy the needs of our society).
Menurut Griffin dan Ebert : Bisnis merupakan suatu organisasi yang menyediakan
barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan
oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create
value)melalui penciptaan barang dan jasa (create of good and service) untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.

Aktivitas bisnis menurut pandangan syari'ah2
Syariah Islam merupa kansistem hidup yang memiliki karakteristik menyeluruh
(komprehensif) (QS. 16:89) dan universal yang mencakup aqidah, syariah dan ahlaq.
Konprehensif berarti merangkum seluruh aspek kehidupan, baik ritual (ibadah) maupun
sosial ( muamalah). Ibadah diperlukan untuk menjaga keimanan, dan ketaatan kepada sang
Khaliq . Dan juga ibadah senantiasa mengingatkan secara kontinu tugas manusia sebagai
1 .www.scribd.com
2 .www.mujiani.blogspot.com

1

khalifah-Nya di muka bumi. Adapun muamalah diturunkan untuk menjadi aturan main ( rules
of the game) dalam kehidupan sosial ekonomi.
Universal bermakna dapat diterapkan setiap waktu dan tempat sampai akhir zaman.
Keuniversalan ini dapat dilihat pada masalah muamalah yang mempunyai cakupan yang
sangat luas dan fleksible, muamalah tidak membeda-bedakan antara muslim dan non muslim.
Secara umum tugas kekhalifahan manusia adalah mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraan dalam hidup dan kehidupan (QS. 6:165) serta tugas pengabdian atau ibadah
dalam arti luas (QS. 51:56). Untuk menunaikan tugas tersebut Allah SWT memberi manusia
dua nikmat utama, yaitu manhaj al-hayat ‘ sistem kehidupan’ dan wasila al-hayat ‘sarana

kehidupan.
Manhaj al-hayat adalah seluruh aturan kehidupan manusia yang bersumber kepada Alqur’an dan sunnah Rasul. Aturan tersebut berbentuk keharusan melakukan sesuatu atau
sebaiknya melakukan sesuatu, juga dalam bentuk larangan melakukan atau sebaiknya
meninggalkan sesuatu. Aturan tersebut dikenal dengan ‘al-ahkamu taklifiyah; yakni wajib,
sunnah, mubah, makruh atau haram. Aturan tersebut bertujuan untuk menjamin keselamatan
manusia sepanjang hidupnya, baik yang menyangkut keselamatan agama, keselamatan diri
(jiwa & raga), keselamatan akal, keselamatan harta benda maupun keselamatan nasab
keturunan. Hal semua ini merupakan kebutuhan pokok atau primer seluruh manusia (al-hajat
adh-dharuriyyah) yang merupakan tujuan pokok syariah Islam . Pelaksanaan Islam sebagai
way of life secara konsisten dalam semua kegiatan kehidupan akan melahirkan tatanan
kehidupan yang baik ‘hayatan thayyibah’ (QS. 16:97).
Sebaliknya menolak sistem ini maka berbagai krisis, resesi, kesulitan hidup,
kesengsaraan, kehidupan yang hampa, rusaknya nilai-nilai moral/ahlaq, kekacauan, ketakutan
, kesempitan hidup, kezaliman dan sebagainya akan terjadi secara simultan ‘ma’isyatan
dhanka’ (QS. 20:124-126). Aturan-aturan ini juga diperlukan untuk mengelola wasilah alhayah atau segala sarana prasarana kehidupan (air, tanah, tumbuhan, hewan ternak , dan harta
benda lainnya) yang diciptakan Allah SWT untuk kepentingan hidup manusia secara
keseluruhan (QS. 2:29). Sesuai pradigma diatas aktifitas bisnis dapat dijelaskan sebagai
berikut:
A.Pemiliki mutlak segala sesuatu yang ada di muka bumi ini termasuk harta benda
adalah Allah SWT. Kepemilikan oleh manusia sifatnya relatif dan sementara, sebatas untuk

2

melaksanakan amanah mengelola dan memanfaatkan sesuai ketentuan-Nya (QS. 57:7).
Karena sesungguhnya setiap manusia lahir ke dunia dalam keadaan tidak membawa apa-apa
dan akan meninggalkan dunia juga tidak membawa apa-apa kecuali amal sholehnya.
B.Bagaimana status harta yang dimiliki oleh manusia ?
Pertama, harta sebagai amanah yang harus dikelola dan dimanfaatkan sesuai
ketentuan Allah SWT. Sebab harta yang diperoleh dan yang dimanfaatkan akan dimintai
pertanggungjawaban pada hari kiamat tentang bagaimana cara mendapatkan harta dan
dimana dibelanjakan atau dimanfaatkan. Olehnya itu pemanfaatan dan pengelolaan harta
tidak boleh bertentangan dengan syariah yang bertujuan untuk memberikan kesejahteraan dan
kemakmuran seluruh manusai sehingga manusia dapat melaksanakan ibadah kepada Allah
dengan baik sebagai hakekat dari penciptaan-Nya. Amanah ini tidak boleh disia-siakan dalam
bentuk maksiat, boros, dan hanya untuk kepentingan diri sendiri.
Kedua, harta sebagai perhiasan dan kesenangan hidup. Sebagai perhiasan dan alat
kesenangan hidup harta dapat memberikan motivasi hidup sehingga seseorang dapat
memaksimalkan potensinya untuk bekerja mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan hidup
atau prestise dari harta kekayaan . Sehingga mendorong terjadinya dinamika kehidupan sosial
ekonomi masyarakat. Sebaliknya harta dapat memperdayakan dan melalaikan diri terhadap
kewajiban kepada Allah. Karena sesungguhnya harta dan dunia secara umum adalah

kesenangan yang menipu (QS.57:20). Olehnya harus senantiasa berhati-hati terhadap tipuan
harta kekayaan. Karena harta ibarat meminum air laut semakin diminum semakin haus.
Bahkan Rasulullah SAW mengingatkan bahwa seandainya seseorang diberikan satu lembah
emas, setelah dimiliki dia tidak puas, dia mau dua, tiga dan seterusnya sampai kematian
menjemputnya.
Ketiga, Harta sebagai ujian keimanan., Harta adalah ujian Allah terhadap hambahamba-Nya. Harta adalah sarana yang bersifat netral tergantung kepada siapa yang
memegang dan memanfatkannya. Ia bisa dipergunakan dalam rangka kebajikan maupun
kejahatan, untuk membangun maupun merusak. Ia akan membawa kebaikan dan keselamatan
hidup didunia dan diakhirat, manakala dipergunakan dalam jalan yang benar, demi
menegakkan tugas hidup beribadah dan bertauhid. Sebaliknya ia bisa menjadi bencana dan
kecelakaan dunia dan akhirat manakala dimanfaatkan demi memuaskan dorongan hawa nafsu
semata (QS. 3:186, 8:28). Tujuan Allah menguji manusia berupa harta agar Allah mengetahui,
apakah kalian bersyukur kepad-Nya atas limpahan nikmat tersebut dalam rangka ketaatan
3

kepad-Nya, ataukah disibukkan oleh harta kekayaan sehingga lalai mentaati-Nya dan bahkan
mendurhakai-Nya? Ujian ini berupa kebaikan dengan banyak harta kekayaan atau keburukan
berupa kekurangan harta kekayaan (QS. 21:35). Dan kebanyakan manusia tidak lulus ujian
dengan


melimpahnya

harta

kekayaan

yang

dimiliki,

bahkan

umumnya

mereka

menyombongkan diri dan mendurhakai Allah serta memandang enteng orang yang
dibawahnya.
Keempat, Harta sebagai bekal ibadah. Harta kekayaan bukan tujuan hidup melainkan
sarana beramal dan beribadah kepada Allah. Hampir semua ibadah terkait dengan harta

kekayaan, hal ini dapat mendorong seseorang untuk lebih produktif agar dapat beramal lebih
banyak. Berinfaq/sedekah, berzakat, naik haji, membangun sarana ibadah dan sarana umum,
membantu jihad fiisabilillah semua nya membutuhkan harta kekayaan yang banyak.
C.Pemilikan harta dilakukan melalui usaha (a’mal) atau memiliki mata pencaharian
(ma’isyah) Dalam Al-qur’an dan hadis Nabi SAW mendorong seseorang untuk mencari
nafkah secara halal (QS. 67:15). Syariah Islam sangat mengecam orang yang malas, tidak
mau bekerja dan suka meminta-minta kepada sesama manusia padahal ia sanggup untuk
bekerja. Rasulullah SAW memotivasi kita dengan berdoa’ agar terhindar dari penyakit lemah,
sedih, susah, hina dan malas. Setiap orang wajib bekerja, kalau dia berkelebihan maka dia
wajib mendermakannya. Bekerja merupakan kewajiban kepada Allah, kepada diri sendiri,
kepada anak dan istri, kepada kerabat dan kewajiban membantu orang lain yang lemah.
Bekerja yang halal merupakan kehormatan dan kemuliaan dan ibadah kepada Allah.
Selanjutnya bekerja harus ihlas dan professional sehingga dapat menghasilkan produktivitas
yang optimum (QS. 28:26).
Rasulullah SAW menegaskan bahwa sesengguhnya Allah SWT mencintai seseorang
bekerja secara professional. Dalam bekerja kita tidak boleh cepat puas dari hasil yang
diperoleh tetapi hendaklah setelah selesai pekerjaan melanjutkan pekerjaan berikutnya atau
yang lain (QS. 94:7). Prinsipnya adalah bagaimana hidup ini fuul manfaat baik untuk urusan
dunia maupun untuk urusan akhirat. Sebagaimana Rasullah SAW mengatakan bahwa sebaik
-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya kepada orang lain. Tangan diatas

(memberi) lebih baik dari pada tangan dibawah (menerima). Disini juga pentingnya
tanggungjawab pemerintah bagaimana membuat regulasi sehingga masyarakat mudah bekerja
dan mengembangkan pekerjaan sehingga dapat mendorong peningkatan produktivitas
masyarakat.
4

D. Dilarang mencari harta, berusaha atau bekerja yang melupakan kematian (QS.
102:1-2), melupakan dzikrullah (QS. 63:9) ,melupakan sholat dan zakat (QS. 24:37),
memusatkan kekayaan hanya pada kelompok orang kaya atau konglomerat saja. (QS. 59:7).
Syariah Islam mengajarkan pentingnya hidup yang seimbang. Seimbang antara urusan
dunia dan akhirat, kehidupan jasmani dan spiritual. Syariah Islam mengajarkan kepada
manusia bahwa harta kekayaan merupakan karunia Allah SWT yang harus diperoleh dengan
memaksimalkan doa’ ,ikhtiar serta menyempurnakan tawakkal. Meskipun demikian tidak
boleh dengan alasan karena bekerja mencari karunia Allah kita melupakan hak dan kewajiban
kita kepada Allah. Olehnya itu setiap orang , lembaga, instansi atau perusahaan tidak boleh
menghalagi seseorang untuk melaksanakan ibadah karena alasan pekerjaan. Justru seharusnya
yang dilakukan adalah bagaimana membuat sistem dan kebijakan dimana setiap orang dapat
melaksanakan ibadah kepada Allah ditengah kesibukannya bekerja dengan tenang. Karena
sesungguhnya ibadah itu dapat menjadikan seseorang lebih matang jiwanya, spirit kerja
semakin fit, dapat melahirkan aspirasi yang cemerlang. Ibadah dapat meningkatkan stamina

lahir dan batin.
E. Dilarang menempuh usaha yang haram dalam mendapatkan harta kekayaan seperti;
kegiatan transaksi riba (bunga) (QS. 2:273-281), perjudian, jual-beli yang terlarang atau
haram (QS.5: 90-91), mencuri,menipu, merampok, menggasak, korupsi, nepotisme (QS.
5:38), curang dalam timbangan dan takaran (QS. 83:2-3), melalui cara-cara yang batil dan
merugikan (QS. 2: 188) dan melalui suap menyuap. Karena melakukan aktifitas bisnis yang
bertentangan dengan syariah dapat merugikan pihak lain (zalim) dan merusak tatanan
perekonomian masyarakat. Selain itu bisnis yang dikembangkan tidak memberi berkah dan
maslahat terhadp kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
F. Harta harus berkembang dan manfaat. Harta/modal harus dimanfaatkan agar dapat
mengembangkan harta/modal. Harta/modal tidak boleh diam (idle) atau ditimbun (ikhtikar)
atau hanya berputar pada orang tertentu saja (QS. 59:7). Kalau seseorang tidak bisa
mengelola hartanya dia boleh Kerjasama (mudharabah/musyarakah) dengan orang lain yang
memiliki kemampuan bisnis . sehingga dapat mengembangkan usaha dan membuka
kesempatan kerja.
Adapun bisnis yang islami yang lainnya adalah sebagai berikut:

5

1. MUSYARAKAH3

Musyarakah (syirkah atau syarikah atau serikat atau kongsi) adalah bentuk umum
dari usaha bagi hasil dimana dua orang atau lebih menyumbangkan pembiayaan dan
manajemen usaha, dengan proporsi bisa sama atau tidak. Keuntungan dibagi sesuai
kesepakatan antara para mitra, dan kerugian akan dibagikan menurut proporsi modal.
Transaksi Musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerja sama untuk
meningkatkan nilai asset yang mereka miliki secara bersama-sama dengan memadukan
seluruh sumber daya.
1. MUDLARABAH4
Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak di mana pemilik
modal (shahibul amal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib)
dengan suatu perjanjian di awal. Bentuk ini menegaskan kerja sama dengan kontribusi seratus
persen modal dari pemilik modal dan keahlian dari pengelola.
Transaksi jenis ini tidak mewajibkan adanya wakil dari shahibul maal dalam
manajemen proyek. Sebagai orang kepercayaan, mudharib harus bertindak hati-hati dan
bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi akibat kelalaian dan tujuan penggunaan modal
untuk usaha halal. Sedangkan, shahibul maal diharapkan untuk mengelola modal dengan cara
tertentu untuk menciptakan laba yang optimal.
2.

MURABAHAH5


Murabahah adalah perjanjian jual-beli antara bank dengan nasabah. Bank syariah
membeli barang yang diperlukan nasabah kemudian menjualnya kepada nasabah yang
bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati
antara bank syariah dan nasabah.
Murabahah, dalam konotasi Islam pada dasarnya berarti penjualan. Satu hal yang
membedakannya dengan cara penjualan yang lain adalah bahwa penjual dalam murabahah
secara jelas memberi tahu kepada pembeli berapa nilai pokok barang tersebut dan berapa

3. www.wikipedia.com
4 . www.wikipedia.com
5 .www.wikipedia.com

6

besar keuntungan yang dibebankannya pada nilai tersebut. Keuntungan tersebut bisa berupa
lump sum (“segala risiko ditanggung oleh Penyedia Jasa”) atau berdasarkan persentase.
Jika seseorang melakukan penjualan komoditi/barang dengan harga lump sum tanpa
memberi tahu berapa nilai pokoknya, maka bukan termasuk murabahah, walaupun ia juga
mengambil keuntungan dari penjualan tersebut. Penjualan ini disebut musawamah.

Etika bisnis islam6
Agar kegiatan bisnis yang kita lakukan dapat berjalan harmonis dan menghasilkan
kebaikan dalam kehidupan, maka kita harus menjadikan bisnis yang kita lakukan terwarnai
dengan nilai-nilai etika.
Salah satu sumber rujukan etika dalam bisnis adalah etika yang bersumber dari tokoh
teladan agung manusia di dunia, yaitu Rasulullah SAW. Beliau telah memiliki banyak
panduan etika untuk praktek bisnis kita,yaitu :
1. KEJUJURAN
Kejujuran merupakan syarat fundamental dalam kegiatan bisnis. Rasulullah sangat
intens menganjurkan kejujuran dalam aktivitas bisnis. Dalam tataran ini, beliau bersabda:
"Tidak dibenarkan seorang muslim menjual satu jualan yang mempunyai aib, kecuali ia
menjelaskan aibnya," (H.R. Al-Quzwani). "Siapa yang menipu kami, maka dia bukan
kelompok kami," (H.R. Muslim).
Rasulullah sendiri selalu bersikap jujur dalam berbisnis. Beliau melarang para
pedagang meletakkan barang busuk di sebelah bawah dan barang baru di bagian atas.
2. MENOLONG ATAU MEMBERI MANFAAT KEPADA ORANG LAIN
Menolong atau memberi manfaat kepada orang lain, kesadaran tentang signifikansi
social kegiatan bisnis. Pelaku bisnis menurut Islam, tidak hanya sekedar mengejar
keuntungan sebanyak- banyaknya, sebagaimana yang diajarkan bapak ekonomi kapitalis,
Adam Smith, tetapi juga berorientasi kepada sikap ta’awun (menolong orang lain) sebagai
implikasi sosial kegiatan bisnis. Tegasnya, berbisnis, bukan mencari untung material semata,
tetapi didasari kesadaran member kemudahan bagi orang lain dengan menjual barang.

6 . http://www.scribd.com/doc/7937632/Etika-Bisnis-Islam

7

3. TIDAK BOLEH MENIPU
Tidak boleh menipu, takaran, ukuran dan timbangan yang benar. Dalam perdagangan,
timbangan yang benar dan tepat harus benar-benar diutamakan. Firman Allah:
◌ ‫ويل للمطففين ◌ الذين إذااكتالوا على الناس يستوفون ◌ وإذا كالوهم أووزنوهم يخسرون‬
"Celakalah bagi orang yang curang, yaitu orang yang apabila menerima takaran dari
orang lain, mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk
orang lain, mereka mengurangi". (QS 83: 1-3).
4. TIDAK BOLEH MENJELEKKAN BISNIS ORANG LAIN
Tidak boleh menjelekkan bisnis orang lain, agar orang membeli kepadanya. Nabi
Muhammad SAW bersabda, "Janganlah seseorang di antara kalian menjual dengan maksud
untuk menjelekkan apa yang dijual oleh orang lain," (H.R. Muttafaq ‘alaih).
5. TIDAK MENIMBUN BARANG
Tidak menimbun barang. Ihtikar ialah menimbun barang (menumpuk dan
menyimpan barang dalam masa tertentu, dengan tujuan agar harganya suatu saat menja di
naik dan keuntungan besar pun diperoleh). Rasulullah melarang keras perilaku bisnis
semacam itu.
6. TIDAK MELAKUKAN MONOPOLI
Tidak melakukan monopoli. Salah satu keburukan sistem ekonomi kapitalis ialah
melegitimasi monopoli dan oligopoli. Contoh yang sederhana adalah eksploitasi
(penguasaan) individu tertentu atas hak milik sosial, seperti air, udara dan tanah dan
kandungan isinya seperti barang tambang dan mineral.
Individu tersebut mengeruk keuntungan secara pribadi, tanpa memberi kesempatan
kepada orang lain. Ini dilarang dalam Islam.

7. KOMODITAS BISNIS YANG DIJUAL BARANG YANG SUCI DAN HALAL
Komoditi bisnis yang dijual adalah barang yang suci dan halal, bukan barang yang
haram, seperti babi, anjing, minuman keras, ekstasi, dsb. Nabi Muhammad SAW bersabda,
8

"Sesungguhnya Allah mengharamkan bisnis miras, bangkai, babi dan patung-patung," (H.R.
Jabir).
8. BISNIS YANG DILAKSANAKAN BERSIH DARI RIBA
Bisnis yang dilaksanakan bersih dari unsur riba. Firman Allah,:
◌‫يا أيها الذين آمنو اتقو الله وذروا ما بقي من الربى إن كنتم مؤمنون‬
"Hai orang-orang yang beriman, tinggalkanlah sisa-sisa riba jika kamu beriman,"
(QS. al-Baqarah:: 278).
....‫الذ ين يأكلون الربوا ل يقومون إل كما يقوم الذى يتخبطه الشيطان من المس‬
Pelaku dan pemakan riba dinilai Allah sebagai orang yang kesetanan. Firman Allah :
(QS. 2: 275). Oleh karena itu Allah dan Rasulnya mengumumkan perang terhadap riba.
9. BISNIS YANG DILAKUKAN DENGAN TANPA PAKSAAN
Bisnis dilakukan dengan suka rela, tanpa paksaan. Firman Allah,
......‫ياأيها الذين آمنوا ل تأكلوا أموالكم يبنكم بالباطل إل أن تكون تجارة عن تراض منكم‬
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan cara yang batil, kecuali dengan jalan bisnis yang berlaku dengan suka-sama suka di
antara kamu," (QS. 4: 29).
10. MEMBAYAR UPAH PADA WAKTUNYA
Membayar upah sebelum kering keringat karyawan. Nabi Muhammad Saw bersabda,
"Berikanlah upah kepada karyawan, sebelum kering keringatnya." Hadis ini mengindikasikan
bahwa pembayaran upah tidak boleh ditunda-tunda. Pembayaran upah harus sesuai dengan
kerja yang dilakukan.
Ahmad

Juwaini

adalah

Direktur

[muslimdaily.net/dtk]
Enam Perbuatan Haram dalam Dunia Bisnis7

7 www.republika.co.id

9

Eksekutif

Dompet

Dhuafa

Republika

Pada prinsipnya, setiap pelaku bisnis syariah diberi kebebasan untuk mengembangkan
kreativitasnya. Pintu ijtihad sangat terbuka lebar. Hal ini sesuai dengan kaidah fikih yang
menyatakan bahwa menurut ketentuan asal, sesuatu itu dibolehkan, selagi belum ada dalil
yang mengharamkan. (Imam Suyuti, al-Asybah wa an-Nazhair, 1/33).
Secara umum, ada beberapa unsur dalam fikih muamalah yang menyebabkan suatu
perbuatan atau aktivitas bisnis dapat dikategorikan haram.
1. ZALIM
Syariah melarang terjadinya interaksi bisnis yang merugikan atau membahayakan
salah satu pihak. Karena, bila hal itu terjadi, maka unsur kezaliman telah terpenuhi. Seperti
yang tertulis di dalam alqur'an:
‫ تظلمون ول تظلمون‬.....
‫ل‬
"kalian tidak boleh menzalimi orang lain dan tidak boleh dizalimi orang lain". (QS
Al-Baqarah [2]: 279).
2. RIBA
Secara tegas syariah mengharamkan segala bentuk riba. Seprti yang tertulis di dalam
alqur'an:
◌‫يا أيها الذين آمنو اتقو الله وذروا ما بقي من الربى إن كنتم مؤمنون‬
◌‫فإن لم تفعلوا فأذنوا بحرب من الله ورسوله وإن تبتم فلكم رؤوس أموالكم ل تظلمون ول تظلمون‬
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa
riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka,jika kamu tidak
mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan
memerangimu."(QS.Al-Baqarah[2]:278-279).
Bahkan,Rasulullah SAW menyamakan dosa riba dengan zina. "Satu dirham uang riba
yang dimakan oleh seseorang dalam keadaan mengetahui bahwa itu adalah uang riba,
dosanya lebih besar daripada berzina sebanyak 36 kali." (HR Ahmad dari Abdullah bin
Hanzhalah dan dinilai sahih oleh al-Albani dalam shahih al-Jami',no.3375).
3. MAYSIR (PERJUDIAN)
Allah SWT berfirman:
‫يا أيها الذبن آمنوا إنما الخمر والميسر والنصاب والزلم رجس من عمل الشيطان فاجتنبواه لعلكم‬
◌‫تفلحون‬
10

"Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban) untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji, termasuk
perbuatan

setan.

Maka,jauhilah

perbuatan-perbuatan

itu,

agar

kamu

mendapat

keberuntungan."(QS.Al-Maidah[5]:90).
4. GHARAR (PENIPUAN)
"Siapa yang menipu, maka ia tidak termasuk golongan kami." (HR Muslim, Abu
Daud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hanbal, dan al-Darimi). Kelima, risywah (suap/sogok).
"Rasulullah SAW melaknat orang yang memberi dan menerima suap." (HR Abu Daud dan atTirmidzi).
5. HARAM
Keenam, haram. Dalam transaksi jual-beli, Islam mengharamkan memperjual-belikan
barang-barang yang haram, baik dari sumber barang maupun penggunaan (konsumsi) barang
tersebut.
"Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya mengharamkan jual beli khamar, bangkai,
babi,dan patung-patung." Rasulullah pun ditanya, "Wahai Rasulullah, tahukah Anda tentang
lemak bangkai, ia dipakai untuk mengecat kapal-kapal, meminyaki kulit-kulit,dan untuk
penerangan banyak orang?" Nabi menjawab; "Tidak (jangan), ia adalah (tetap) haram "
(Muttafaq 'Alaih).
6. MAKSIAT
Apa pun bentuk maksiat yang terdapat dalam proses transaksi (muamalat) merupakan
hal yang diharamkan. Abu Mas'ud al-Anshari menuturkan, "Nabi SAW melarang
(penggunaan) uang dari penjualan anjing, uang hasil pelacuran, dan uang yang diberikan
kepada dukun." (Muttafaq 'Alaih).
CONTOH MATA PENCAHARIAAN YANG HALAL
1. Berdagang
2. Bertani
3. Berternak

PERBEDAAN ANTARA BISNIS ISLAMI DAN NON-ISLAMI8
Bagaimana membedakan berbisnis yang Islami dengan yang non-Islami? M. Ismail
Yusanto dan M. Karebet W dalam bukunya “Menggagas Bisnis Islami”, diterbitkan Gema
Insani Press Jakarta, 2002, memberikan panduan ringkas sebagai berikut.
8. http://zonaekis.com/search/makalah-perbedaan-bisnis-islami-dan-non-islami

11

ISLAMI
Aqidah Islam (nilai-nilai
transendental)
Dunia-Akhirat
Profit dan benefit, pertumbuhan,
keberlangsungan, keberkahan
Tinggi, bisnis adalah bagian dari
ibadah
Maju dan produktif, konsekwensi
keimanan dan manifestasi

KARAKTERISTIK
BISNIS
ASAS

Sekulerisme (nilai-nilai material)

MOTIVASI

Dunia
Profit, pertumbuhan,

ORIENTASI
ETOS KERJA

SIKAP MENTAL

kemusliman
Cakap dan ahli dibidangnya,
konsekwensi dari kewajiban

keberlangsungan
Tinggi, bisnis adalah kebutuhan
duniawi
Maju dan produktif sekaligus
konsumtif, konsekwensi
aktualisasi diri
Cakap dan ahli dibidangnya,

KEAHLIAN

seorang muslim
Terpercaya dan bertanggungjawab,

NON-ISLAMI

konsekwensi dari reward &
punishment
Tergantung kemauan individu

AMANAH

(pemilik kapital), tujuan

Halal

MODAL

Sesuai dengan akad kerjanya

SDM

menghalalkan cara
Halal dan haram
Sesuai dengan akad kerjanya atau

Halal
Visi dan misi organisasi terkait erat

SUMBERDAYA

tujuan tdk menghalalkan cara

dengan misi penciptaan manusia di
dunia
Jaminan halal bagi setiap masukan,
proses & keluaran, mengedepankan
produktivitas dalam koridor syariah

MANAJEMEN
STRATEGIK

MANAJEMEN
OPERASI

Jaminan halal setiap masukan,

MANAJEMEN

proses & keluaran keuangan

KEUANGAN

Pemasaran dalam koridor jaminan

MANAJEMEN

sesuai keinginan pemilik modal
Halal dan haram
Visi dan misi organisasi
ditetapkan berdasarkan pada
kepentingan materi belaka
Tidak ada jaminan halal bagi
setiap masukan, proses &
keluaran, mengedepankan
produktivitas dalam koridor
manfaat
Tidak ada jaminan halal bagi
setiap masukan, proses &
keluaran keuangan

Pemasaran menghalalkan cara
halal
PEMASARAN
SDM profesional & berkepribadian MANAJEMEN SDM SDM profesional & SDM adalah
Islam, SDM adalah pengelola

faktor produksi, SDM
12

bisnis, SDM bertanggungjawab

bertanggungjawab pada diri, dan

.pada diri, majikan & Allah swt

majikan

PENUTUP:
Setelah kita mengetahui pengertian dari bisnis secara global maupun menurut syari'ah
islam kita dapat menghindari bisnis-bisnis yang di dalamnya ada unsur-unsur yang
diharamkan atau dilarang oleh syari'at Islam. Karena bisnis yang islami tidak hanya mencari
keuntungan di dunia semata akan tetapi harus berlandaskan beribadah dan dapat memberi
keuntungan bagi orang lain.

DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Qur'an
2. www.wikipedia.com
3. www.republika.co.id
4. www.mujiani.blospot.com
5. www.scribd.com
13

6.

www.zonaeksis.com

14