32 39. Rima Fajar Anggraini Andri Tri Kusumaningrum Arfian Mudayan

  

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG CARA

MENGATASI MUAL MUNTAH DI BPS NY. WIDI ASTUTIK, Amd.Keb.

  

Rima Fajar Anggraini, Andri Tri Kusumaningrum, Arfian Mudayan

…………......…… … .…… … . .….

  ABSTRAK

  …… … . .. ..… ……. …… …… Mual muntah pada kehamilan adalah fisiologis yang terjadi pada trimester I, yang dimulai 6 minggu setelah hari petama menstruasi terakhir, dan menghilang 6-12 minggu kemudian. Hasil laporan menunjukkan hampir 50-90% wanita hamil mengalaminya. Mual muntah apabila tidak diatasi dapat menyebabkan dehidrasi berat sampai terjadi keracunan. Desain penelitian menggunakan metode Cross Sectional. Metode sampling menggunakan Purposive Sampling. Sampelnya sebanyak 35 responden ibu hamil yang berkunjung ke BPS Ny. Widi Astutik, Amd. Keb. Di Desa Duduklor. Kecamatan Glagah –Lamongan pada tanggal 25 November-25 Desember 2008. Alat ukur menggunakan Kuesioner Tertutup. Setelah ditabulasi kemudian data dianalisa menggunakan Uji Statistic Spearman dengan tingkat kemaknaan 0,05. Berdasarkan hasil penelitian dari 35 responden didapatkan mayoritas responden berpengetahuan cukup tentang cara mengatasi mual muntah sebanyak 21 (60%) responden. Sedangkan pada sikap mayoritas responden bersikap baik bersedia untuk merubah kebiasaannya dalam mengatasi mual muntah sebanyak 19 (54,3%) responden. Hasil pengujian statistik diperoleh ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah, nilai korelasi 0,560 dengan tingkat signifikan 0,000 (ρ < 0,05). Peran petugas kesehatan sangat dibutuhkan dalam upaya meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah. Dengan meningkatkan penyuluhan kesehatan khususnya pada ibu hamil setiap berkunjung ke BPS atau tempat pelayanan kesehatan tentang cara- cara mengatasi keluhan fisiologis selama hamil.

  Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Cara Mengatasi Mual Muntah PENDAHULUAN . …… . …

  Kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi nidasi atau implantasi pada uterus pembentukan plasenta dan tumbuh kembang konsepsi sampai aterm (Manuaba,

  I.B.G. 1998: 95).

  Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan di mulai dari masa ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu) (Sarwono, 2002: 125). Berdasarkan usia kehamilan, kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu: kehamilan trimester pertama usia kehamilan 0-14 minggu, kehamilan trimester kedua usia kehamilan 14-28 minggu dan kehamilan trimester ketiga usia kehamilan 28-42 minggu (Manuaba, I.B.G, 1998: 125).

  Pemeriksaan dan pengawasan selama hamil, serta pertolongan persalinan merupakan hal yang penting. Banyak penyulit-penyulit sewaktu hamil dengan pengawasan yang baik dan bermutu dapat diobati dan dicegah, sehingga persalinan berjalan mudah dan normal. Ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya pada dokter ahli kebidanan, dokter ahli lain, dokter umum, bidan, perawat bidan dan dukun terlatih. Dalam satu komunitas seperti di Indonesia ada pusat-pusat kesehatan, PUSKESMAS dan KIA-nya dimana seorang ibu hamil memeriksakan kehamilannya (Mochtar. R, 1998: 47).

  Pada ibu hamil dianjurkan melakukan pengawasan Antenatal (Antenatal

  Care ) minimal sebanyak 4 kali yaitu 1 kali

  pada trimester I dan trimester ke 2, sedangkan trimester terakhir sebanyak 2 kali.

  Antenatal care adalah pengawasan sebelum

  persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Pada pengawasan wanita hamil hubungan dan pengertian baik antara dokter dan wanita hamil tersebut diberi pengertian sedikit tentang kehamilan yang sedang dikandungnya. Secara khusus pengawasan Antenatal bertujuan untuk mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, persalinan dan kala nifas, mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan persalinan dan kala nifas, memberi nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi dan aspek KB, serta menurunkan angka kesakitan, kematian ibu dan perinatal (Manuaba, I.B.G.1998: 128).

  Mengingat salah satu keluhan yang terjadi pada kehamilan muda yaitu mual muntah (Emesis Gravidarum). Mual muntah dalam masa kehamilan adalah suatu yang normal dan berlangsungnya pada trimester pertama. Gejala yang mengganggu ini biasanya dimulai sekitar 6 minggu setelah hari pertama mestruasi terakhir, dan biasanya menghilang spontan 6 sampai 12 minggu kemudian. Penyebab kelainan ini tidak diketahui tetapi tampaknya berkaitan dengan kadar bentuk-bentuk tertentu HCG (yang mengalami variasi dalam glikolisasi) dengan kapasitas perangsangan tiroid terbesar (Conninghome, F.G. 2005: 24). Hormon ini berfungsi untuk menjaga kecukupan produksi hormon esterogen dan progesteron dan indung telur, yang berdampak pada kehamilan agar sehat dan lancar (Suririnah. Mual muntah. www. infoibu.com),

  Morning sickness pada kehamilan

  biasanya timbul pada pagi hari tetapi hilang dalam beberapa jam, walaupun kadang- kadang keluhan ini menetap lebih lama dan dapat timbul pada saat yang berbeda (Conninghom, F.Gary, 2005: 24). Setiap wanita hamil akan memiliki derajat mual muntah yang berbeda-beda, ada yang tidak terlalu merasakan apa-apa, tetapi ada yang juga merasa mual dan ada yang merasa sangat mual dan muntah setiap saat sehingga memerlukan pengobatan (Hiperemesis Gravidarum ) (Suririna. Mual Muntah. www.infoibu.com)

  Mual kehamilan dialami oleh lebih dan 75% wanita dan muntah terjadi pada separuh wanita hamil (Llewellyn,D. 2001:

  95). Sekitar separuh jumlah wanita dengan morning sickness bebas dari gejala tersebut saat menginjak usia kehamilan 14 minggu dan 90 % diantaranya pada usia kehamilan 22 minggu (Varney,H. 2006: 536). Hasil laporan menunjukkan bahwa hampir 50-90 % dari wanita hamil mengalami mual pada trimester pertama, mual terhadap makanan tertentu, bahkan hanya karena mencium bau makanan tertentu saja (Surinina.Mua1 Muntah. www.infoibu.com). Mual dan muntah terjadi pada 60 sampai 80 % primigravida dan 40 sampai 60 % multigravida (Sarwono, 2002: 275)

  Dari survey awal yang dilakukan di BPS Ny. Widi Astutik, Amd. Keb. di Desa Duduklor Kecamatan Glagah Lamongan pada tanggal 6 Agustus 2008, dari 15 responden yang diambil ternyata ada 5 orang (33,33% ) mengetahui dan mengerti tentang penanganan mual muntah, sedangkan 10 orang (66,67 %) masih belum mengetahui tentang penanganan mual muntah karena tarap pendidikannya masih rendah.

  Tidak semua wanita mengalami semua ketidaknyamanan yang umum muncul selama kehamilan, tetapi banyak wanita mengalaminya dalam tingkat ringan hingga berat. Cara mengatasi ketidaknyamanan ini didasarkan pada penyebab dan penatalaksanaan didasarkan pada gejala yang muncul. Semakin banyak metode yang diketahui untuk setiap ketidaknyamanan, atau yang dapat dibayangkan dengan modal pengetahuan yang dimiliki serta pemahaman ibu hamil tentang penyebab ketidaknyamanan tersebut (Varney, Helen. 2006: 536).

  Seorang ibu harus memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi dengan pendidikan yang tinggi. Tidak hanya itu saja, tetapi juga berpengalaman, Karena pengetahuan saja tidak cukup tanpa didasari pengalaman. Dengan demikian, maka ibu akan mengetahui tentang cara mengatasi mual muntah pada saat kehamilan. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu, peran tenaga kesehatan sebagai educator diharapkan dapat membantu memberikan informasi yang dialami para ibu hamil. Dari uraian latar belakang diatas, 35 tahun dan sebagian kecil 2 responden maka peneliti tertarik untuk melakukan (5,71%) berumur > 35 tahun. penelitian apakah ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara mengatasi 2) Karakteristik responden berdasarkan mual muntah di BPS Ny. Widi Astutik, pekerjaan Amd.Keb. di Desa Duduklor Kecamatan Glagah-Lamongan. Gambar 2 Diagram pie karakteristik

  responden berdasarkan METODE PENELITIAN paritas di BPS Ny. Widi

  .… … .… Astutik, Amd Keb. Jenis penelitian ini adalah purposive sampling dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua

  > 3

  ibu hamil yang berkunjung di BPS Ny. Widi

  PARITAS 5.71%

  Astuti, Amd.Keb. desa Duduklor Kecamatan

  1 Glagah-Lamongan. Sedangkan sample 28.57%

  penelitian adalah sebagian ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi dengan besar sampel 35 responden. Variabel independennya adalah pengetahuan ibu hamil dengan variabel

  2-3

  dependennya adalah sikap ibu hamil tentang

  65.71%

  cara mengatasi mual muntah. Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner tertutup. Analisa penelitian menggunakan uji

  Dari hasil penelitian 35 responden statistic spearman untuk menguji hubungan menunjukkan bahwa sebagian besar 23 antar variabel. (65,71%) primigravida, dan sebagian kecil 2 responden (5,71%) multigravida.

  HASIL PENELITIAN .

  …

1. Data umum 3) Karakteristik responden berdasarkan 1) Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan umur

  Gambar 3 Diagram pie karakteristik Gambar 1 Diagam pie karakteristik responden berdasarkan responden berdasarkan pekerjaan di BPS Ny. Widi umur di BPS Ny. Widi Astutik, Amd Keb. Astutik, Amd Keb.

  PNS PEKERJAAN > 35 th

  2.86% UMUR

  5 .71% Tidak > 20 th

  Bekerja 31.43% Swasta

  31.43% 34.29% 21-35 th

  Buruh Wiras 62.86% 8.57%

  Petani wasta 5.71% 17.14%

  Dari hasil penelitian 35 responden menunjukkan bahwa sebagian besar 22 Dari hasil penelitian 35 responden responden (62,86%) responden berumur 21- menunjukkan bahwa sebagian besar 2 responden (34,29%) bekerja sebagai swasta dan sebagian kecil 1 (2,86%) sebagian kecil 2 responden (5,72%) tidak bekerja. berpengetahuan kurang dalam mengatasi mual muntah.

  4) Karakter Responden berdasarkan

Pendidikan 2) Sikap ibu hamil tentang cara

mengatasi mual muntah Gambar 4 Diagram pie karakteristik responden berdasarkan Tabel 2 Distribusi frekuensi sikap pendidikan di BPS Ny. ibu hamil tentang cara Widi Astutik, Amd Keb. mengatasi mual muntah di BPS Ny. Widi Astuti, Amd Keb.

  PT/Diplo PENDIDIKAN ma

  Pengetahuan ibu SD/MI 2.86% hamil tentang cara Jumlah 25.71%

  No. % mengatasi mual responden muntah

  SMA/Aliy

  1. Baik 19 54,29 ah SMP/Tsa

  34.29%

  2. Kurang 16 45,71 nawiyah

  Jumlah 35 100 37.14%

  Berdasarkan tabel diatas menunjukkan Dari hasil penelitian 35 responden bahwa dari hasil penelitian 35 responden menunjukkan bahwa sebagian besar 13 sebagian besar 19 responden (54,29%) responden (37,14%) berpendidikan SMP/ bersikap baik bersedia untuk merubah Tsanawiyah dan sebagian kecil 1 responden kebiasaan dalam mengatasi mual muntah (2,86%) berpendidikan PT/diploma. dan sebagian kecil 16 responden

  (45,71%)

  2. Data khusus 3) Hubungan pengetahuan dan sikap ibu 1) Pengetahuan ibu hamil tentang cara hamil tentang cara mengatasi mual mengatasi mual muntah. muntah.

  

Tabel 1 Distribusi frekuensi Tabel 3 Distribusi frekuensi

Pengetahuan ibu hamil hubungan pengetahuan dan tentang cara mengatasi mual sikap ibu hamil tentang cara muntah mengatasi mual muntah

  Pengetahuan ibu Sikap bumil tentang Pengetahuan hamil tentang Jumlah cara mengatasi mual Jumlah

  Bumil No. % cara mengatasi responden tentang cara No mutah mengatasi mual muntah

  Baik mual muntah

  1. Baik 12 34,28 Kurang

2. Cukup

  21

  60

  1. Baik 2(5,72%) 0(0%) 2(5,72%)

  3. Kurang 2 5,72

  2. Cukup 15(42,86%) 6(17,14%) 21(60%) Jumlah 35 100

  3. Kurang 2(5,72%) 10(28,57%) 12(34,28%) Jumlah 19(54,3%) 16(45,71%) 35(100%)

  Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari hasil penelitian Berdasarkan tabel diatas 35 responden sebagian besar 21 menunjukkan bahwa dari 35 responden responden (60%) berpengetahuan cukup terdapat hampir sebagian responden yaitu 21 dalam mengatasi mual muntah dan orang (60%) memiliki pengetahuan yang cukup, dari jumlah tersebut 15 orang (42,86%) bersikap baik, 6 orang (17,14%) bersikap kurang bersedia untuk merubah kebiasaannya dalam mengatasi mual muntah.

  4) Analisa data hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah

  Berdasarkan hasil pengumpulan data diperoleh dari kuesioner berupa hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah. Kemudian dianalisa untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah di BPS Ny. Widi Astutik, Amd. Keb. Di desa Duduklor Kecamatan Glagah Lamongan. Untuk menganalisa hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah maka dilakukan uji statistik Spearman dengan α = 0,05

  Hasil uji statistik Spearman tentang hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah dapat dilihat pada lampiran.

  Berdasarkan data dari tabel (lampiran) hasil perhitungan dengan SPSS yang dilakukan dengan menggunakan uji spearman dengan α = 0,05 di dapatkan nilai signifikan dimana ρ = 0,000 nilai koefisien korelasi (rs) = 0,560. Hal ini berarti sign ρ < 0,05 sehingga H1 diterima artinya terdapat hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah di BPS Ny. Widi Astutik, Amd. Keb. Desa Duduklor Kecamatan Glagah Lamongan.

  PEMBAHASAN

  .… .…

  1. Pengetahuan ibu hamiul tentang cara mengatasi mual muntah

  Berdasarkan hasil penelitian, serta data-data yang dikumpulkan sebelumnya dan dari data khusus hasil penelitian pada tabel 1, menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah di BPS Ny. Widi Astuti, Amd Keb.. di desa Duduklor Kecamatan Glagah – Lamongan bulan November-Desember 2008 didapatkan sebagian besar responden berpengetahuan cukup dengan jumlah responden 21 orang

  (60%).

  Menurut Notoatmojo. S. (2003) tingkat pengetahuan seseorang terjadi karena adanya kesadaran, adanya kemauan untuk berubah dan mau memahami terhadap masalah tersebut serta tertarik dengan masalah itu. Dengan pendidikan responden yang sebagian besar SMP/Tsanawiyah, kesadaran dan kemauan untuk berubah rendah.

  Namun demikian, sesuai dengan penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa ibu hamil yang berkunjung di BPS Ny. Widi Astuti, Amd Keb.. di desa Duduklor Kecamatan Glagah Lamongan bulan November-Desember 2008, cukup memahami tentang pengetahuan dalam mengatasi mual muntah dengan latar belakang pendidikan rendah. Dalam hal ini dimungkinkan adanya keaktifan responden dalam mengikuti penyuluhan tentang cara mengatasi mual muntah yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Selain hal itu dengan kehidupan sosial ekonomi yang cukup rendah, gaya hidup yang sederhana yang menciptakan kesadaran pada masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa tinggi rendahnya pendidikan berpengaruh besar terhadap pengetahuan yang dimiliki responden.

  Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pengetahuan adalah faktor ekonomi, usia dan informasi. Tingkat ekonomi sangat berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang. Dengan ekonomi yang mencukupi seseorang dapat memperoleh pengetahuan di tempat pendidikan yang lebih tinggi. Sedangkan orang yang memiliki kehidupan ekonomi kurang mereka hanya mendapatkan pengetahuan yang terbatas dari orang lain. Selain itu usia juga dapat mempengaruhi, dengan usia orang yang masih muda sangat berbeda dengan seseorang yang usianya lebih tua. Seseorang yang lebih tua memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam kehidupannya.

2. Sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah

  Dari data khusus hasil penelitian pada tabel 2 diketahui bahwa sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah di BPS Ny. Widi Astuti, Amd Keb. di desa Duduklor Kecamatan Glagah Lamongan bulan November-Desember 2008 sebagian besar responden bersikap baik dengan adanya penyuluhan tentang cara mengatasi mual muntah dengan jumlah

  19 responden (54,3%). Pengetahuan responden merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam penyuluhan kesehatan, sehingga diharapkan akan ada perubahan image masyarakat tentang cara mengatasi mual muntah.

  Disini berarti ibu hamil yang berkunjung di BPS Ny. Widi Astuti, Amd Keb. di Desa Duduklor Kecamatan Glagah Lamongan bulan November - Desember 2008 bersikap baik bersedia merubah kebiasaannya dalam cara mengatasi mual muntah. Dibuktikan dengan setelah disebarkannya kuesioner sebagian besar

  19 responden (54,3%) bersikap baik bersedia untuk merubah kebiasaan dalam mengatasi mual muntah.

  Dengan latar belakang pengetahuan cukup, muncul kecenderungan dari responden untuk percaya yang pada akhirnya ada kesediaan untuk merubah kebiasaan dalam cara mengatasi mual muntah. Dalam hal ini dimungkinkan ibu hamil sudah pernah mengikuti penyuluhan tentang cara mengatasi mual muntah. Dibuktikan dari keseluruhan responden yang menjawab kuesioner, 19 responden (54,3%) bersikap baik terhadap adanya penyuluhan tentang cara mengatasi mual muntah.

  Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa sikap yang diberikan responden salah satu faktornya adalah dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki.

  3. Hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah

  Berdasarkan tabel 3 hasil identifikasi hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah di BPS Ny. Widi Astuti, Amd. Keb. di Desa Duduklor Kecamatan Glagah Lamongan bulan November-Desember 2008 didapatkan 35 responden hampir sebagian besar responden yaitu 21 orang (60%) memiliki pengetahuan cukup tentang cara mengatasi mual muntah, dari jumlah tersebut 15 orang (11,4%) bersikap baik, 6 orang (17,14%) bersikap kurang bersedia untuk untuk merubah kebiasaannya mengatasi mual muntah.

  Maka hasil uji statistik Spearman dengan α = 0,05 didapatkan nilai signifikan ρ = 0,000 dimana koefisien korelasi = 560. Hal ini berarti ρ sign < 0,05 sehingga H1 diterima artinya terdapat hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah di BPS Ny. Widi Astutik, Amd. Keb. Desa Duduklor Kecamatan Glagah Lamongan.

  Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa tinggi rendahnya pengetahuan dan sikap seseorang untuk merubah kebiasaanya salah satu faktornya adalah dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Pendidikan yang tinggi juga dapat menambah pengetahuan seseorang sehingga sikap seseorang dapat berubah karena mereka mengetahui sikap yang seharusnya mereka lakukan.

  Usia dan informasi juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan dan sikap. Semakin cukup usia, maka tingkat kematangan dan kekuatan seseorang juga akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Sejalan dengan era modernisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) juga semakin maju, seseorang akan lebih mudah dalam memperoleh informasi, baik melalui televisi, media massa, maupun melalui penyuluhan yang diberikan. Dengan informasi seseorang dapat memperoleh pengalaman yang lebih banyak sehingga mereka mengetahui sikap benar yang dapat mereka kerjakan. Dapat disimpulkan bahwa sesorang penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan yang memiliki pengetahuan yang baik, selalu penelitian berikutnya yang berkaitan dengan bersikap dengan baik karena dalam sikap cara mengatasi mual muntah pada kehamilan juga dipengaruhi oleh pengetahuan, dan dapat mengembangkan populasi, pendidikan, kepercayaan dan norma. Begitu kuesioner dan variabel lain yang belum juga sebaliknya seseorang yang memiliki diteliti pengetahuan yang rendah, sebagian besar

DAFTAR PUSTAKA

  tidak bersikap dengan baik. Dalam hal ini . . . . . sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual muntah.

  Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian

  Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta KESIMPULAN DAN SARAN . … : Rieneka Medika.

  1. Kesimpulan Obstetri 1) Ibu hamil yang berkunjung di BPS Ny. Cunningham, F.G. dkk. 2005.

  Widi Astutik, Amd. Keb. di desa Williams Edisi 21. Jakarta : EGC. Duduklor Kecamatan Glagah-Lamongan mayoritas memiliki pengetahuan yang Hidayat, A.A.A. 2007. Metodologi cukup tentang cara mengatasi mual Penelitian Kebidanan Teknik muntah pada kehamilan yaitu sebanyak Analisa Data, Jakarta : Salemba 21 orang (60%). Medika. 2) Ibu hamil yang berkunjung di BPS Ny.

  Widi Astutik, Amd.Keb. di desa Imam, S. Mual Muntah. Jakarta: www/…: Duduklor Kecamatan Glagah-Lamongan info ibu.com. mayoritas bersikap baik bersedia untuk merubah kebiasaannya dalam mengatasi Llewelyn, D dan Jones. 2001. Dasar-dasar mual muntah pada kehamilan yaitu Obstetri dan Gynecologi edisi 6. sebanyak 19 orang (54,3%) Jakarta: Hipokrates. 3) Ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang cara mengatasi mual Manuaba, I.B.G. 1998. Ilmu Kebidanan muntah. Berdasarkan analisa data uji Penyakit Kandungan dan statistik Spearman dengan tingkat Keluarga Berencana Untuk kemaknaan 0,05 menunjukkan nilai Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC. signifikasi ρ = 0,000 dimana ρ = 0,560 hal ini berarti ρ signifikan < 0,05 Mardalis, R. 1998. Metode Penelitian Suatu sehingga H1 diterima. Pendekatan Proposal. Jakarta : Bumi Aksara.

  2. Saran Bagi institusi pelayanan kesehatan : Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri Edisi 2.

  diharapkan petugas kesehatan menyediakan Jakarta : EGC. pelayanan KIE dan meningkatkan penyuluhan pelayanan kesehatan dalam Nasir, M. 2005. Metode Penelitian. Bogor : upaya meningkatkan pengetahuan ibu hamil Ghalia Indonesia. tetang cara mengatasi mual muntah, bagi responden harus lebih aktif mencapai Notoatmodjo, S. 2002. Metode Penelitian

  Kesehatan. Jakarta : Rieneka Cipta.

  informasi tentang keluhan-keluhan fisiologis selama kehamilan khususnya cara mengatasi mual muntah dengan mengikuti kegiatan ……… 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. penyuluhan yang diadakan oleh petugas Jakarta : Rieneka Cipta. kesehatan dan responden juga memperoleh pendidikan kesehatan sehingga pengetahuan responden lebih banyak, bagi peneliti : hasil

  Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Suririnah. 2005. Mual Muntah. Jakarta :

  

Metodologi Penelitian Ilmu www/ ….: info Ibu. Com

Keperawatan. Jakarta: Salemba Buku Ajar Asuhan Medika Varney, H. dkk. Kebidanan Edisi 4. Jakarta : EGC.

  Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.