PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI DISKUSI DAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS V SDN 02 SEMBON KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER II TAHUN 20112012

  100 Sulastri, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS...

  

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI

DISKUSI DAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS V

SDN 02 SEMBON KARANGREJO TULUNGAGUNG

SEMESTER II TAHUN 2011/2012

  Oleh: Sulastri

  SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung

  

Abstrak. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses

pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat Metode diskusi

adalah suatu penyajian bahan pelajaran dengan cara siswa membahas, bertukar pendapat mengenai

topik/masalah tertentu, untuk memperoleh suatu kesepakatan atau kesimpulan. Penelitian

dilaksanakan di SDN 02 Sembon Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung yang dilaksana-

kan dalam bulan Maret sampai dengan bulan April 2012 pada bidang studi IPS materi pembelajaran

Peristiwa sekitar proklamasi. Kelas yang dijadikan obyek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini

adalah siswa Kelas V Semester II SDN 02 Sembon Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung

Tahun Pelajaran 2011/2012 yang kelasnya berjumlah 17 siswa. Berdasarkan langkah-langkah yang

diterapkan ke dalam 2 siklus pada penelitian tindakan ini dihasilkan: (1) Untuk aktivitas guru pada

siklus I mendapatkan skor sebesar 51,25% meningkat menjadi 67,50% pada siklus II dalam kriteria

baik. (2) Aktivitas siswa dalam pembelajaran juga memberikan umpan balik aktivitas yang baik

dengan skor sebesar 53,75% pada siklus I meningkat menjadi 68,75% pada siklus II. (3) Dari hasil

data selama penelitian ini berlangsung prestasi belajar siswa (hasil tes belajar) dengan menggunakan

model belajar diskusi dan ekspositori menunjukkan prestasi belajar yang meningkat dari setiap

siklusnya dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pada siswa Kelas V SDN 02 Sembon sebelum siklus

: 67,53 dengan ketuntasan 17,65%, siklus I: 76,06 dengan ketuntasan 52,94% dan siklus II: 86,35

dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 94,12%.

  Kata kunci: motivasi dan prestasi belajar, diskusi, ekspositori, IPS Pendidikan akan menghasilkan insan-insan Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.

  pembangunan yang tangguh. Karena selain Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik terampil menguasai ilmu pengetahuan dan diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara teknologi dan pendidikan tersebut haruslah Indonesia yang demokratis, dan ber- merata pada seluruh lapisan masyarakat ter- tanggungjawab, serta warga dunia yang cinta utama generasi muda. Karena di tangan me- damai. (Bambang, 1988) rekalah masa depan bangsa akan diberikan Di masa yang akan datang peserta sehingga mutu dan kualitas pendidikan perlu didik akan menghadapi tantangan berat kare- ditingkatkan (P3M SUP, 2002). na kehidupan masyarakat global selalu me-

  Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) meru- ngalami perubahan setiap saat. Oleh karena pakan salah satu mata pelajaran yang diberi- itu mata pelajaran IPS dirancang untuk kan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/ mengembangkan pengetahuan, pemahaman, MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat pe- dan kemampuan analisis terhadap kondisi ristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang sosial masyarakat dalam memasuki kehidup- berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang an bermasyarakat yang dinamis.

  JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 101

  .

  Mata pelajaran IPS disusun secara sis- tematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masya- rakat. Dengan pendekatan tersebut diharap- kan peserta didik akan memperoleh pema- haman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan. Menurut ilmu Jiwa, daya belajar adalah usaha melatih daya- daya itu agar berkembang, sehingga orang dapat berfikir, mengingat dan sebagainya. Menurut ilmu jiwa: asosiasi Belajar adalah membentuk hubungan stimulasi agar berkaitan . (Oemar, 1980: 30).

METODE PENELITIAN

  IPS pada diri siswa serta meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran sehing- ga nantinya prestasi belajar siswa akan meningkat (Suryana, 2002).

  02 Sembon Karangrejo 2 5 s/d 12 Maret 2012

  Dalam menyiapkan penelitian tindakan

  Persiapan Penelitian

  V SDN 02 Sembon Karangrejo

  2012 Siklus II Ruang Kelas

  V SDN 02 Sembon Karangrejo 4 9 s/d 23 April

  19 Maret s/d 2 April 2012 Siklus I Ruang Kelas

  3

  V SDN 02 Sembon Karangrejo

  Observasi Penelitian Ruang Kelas

  Ruang Kepala SDN

  Jika memperhatikan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian di SDN 02 Sembon dengan judul:

  25 April 2012 Ijin Penelitian kepada Kepala SDN 02 Sembon Karangrejo

  Selama ini ada beberapa masalah yang menyebabkan sebagian besar siswa tidak menyukai mata pelajaran IPS diantaranya: (1) Siswa menganggap pelajaran IPS kurang menarik dan kurang bermakna, (2) Komuni- kasi antara guru dan siswa dalam proses pem- sebagian guru kurang tepat dalam memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang digunakan dan (4) sebagian guru belum menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi.

  Tabel 1 Jadwal Kegiatan Penelitian No Tanggal Pelaksanaan Jenis Kegiatan Ket.

  Jadwal kegiatan penelitian pada siswa kelas V Semester II SDN 02 Sembon Keca- matan Karangrejo Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012 adalah sebagai

  02 Sembon Kecamatan Karangrejo Kabupa- ten Tulungagung Semester II Tahun Pelajar- an 2011/2012 yang kelasnya berjumlah 17 siswa.

  Penelitian tindakan kelas ini dilak- sanakan di SDN 02 Sembon Kecamatan Ka- rangrejo Kabupaten Tulungagung Tahun Pe- lajaran 2011/2012 yang dilaksanakan dalam bulan Maret sampai bulan April 2012 pada bidang studi IPS materi pembelajaran Peris- tiwa sekitar proklamasi. Sedangkan kelas yang dijadikan obyek dalam penelitian tin- dakan kelas ini adalah Siswa Kelas V SDN

  Setting Penelitian

  Untuk mengatasi masalah di atas digu- nakan Metode diskusi dan ekspositori dalam menyampaikan materi pembelajaran IPS. Dengan metode diskusi dan ekspositori diha- rapkan dapat meningkatkan prestasi belajar

  “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS Melalui Diskusi dan Ekspositori Pada Siswa Kelas V SDN 02 2011/2012 Semester II

  1

  102 Sulastri, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS...

  02 Sembon Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012 yang kelasnya berjumlah 17

  action (pelaksanaan), observation (penga-

  Pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari 2 siklus yang masing- masing meliputi: planning (perencanaan),

  Siklus Penelitian

  Karena jumlah populasi dalam pene- litian ini hanya 17 siswa maka berdasarkan pendapat di atas peneliti mengambil sampel. Hal ini berarti populasi secara keseluruhan dijadikan sampel, yang berarti seluruh siswa Kelas V Semester II SDN 02 Sembon Keca- matan Karangrejo Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012.

  kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penilaiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika obyeknya besar atau lebih (Arikunto. 2012: 107).

  Apabila subyeknya

  Walaupun demikian menetapkan sam- pel tidaklah ada secara pasti namun ada pen- dapat yang dapat dijadikan suatu acuan, yaitu pendapat dari Suharsimi Arikunto yang mengemukakan bahwa:

   (Hadi, 1981: 201).

  gian dari populasi disebut sejumlah pendu- duknya yang jumlahnya kurang dari po- pulasi. Jumlah sampel harus mempunyai paling sedikit satu sifat sama baik kodrat maupun pengkhususannya

  Seba-

  Sampel merupakan bagian dari popu- lasi, artinya penyelidikan dilakukan terhadap sebagian individu dari jumlah yang ada dalam populasi. Hal ini dilakukan bila indi- vidu yang dijadikan obyek penelitian terlalu besar. Artinya menurut Sutrisno Hadi

  Berdasarkan dari pengertian di atas maka dapatlah diambil suatu pengertian bah- wa populasi dari penelitian ini adalah jumlah keseluruhan Siswa Kelas V Semester II SDN

  berikut: (1) Mengubah formasi tempat duduk dan bangku siswa menurut model yang ada pada penelitian tindakan. (2) Menginformasikan kepada siswa untuk mempelajari buku paket keluaran terbaru dari Depdiknas. (3) Mengajak seorang mitra guru untuk menjadi pengamat sekaligus kolaborator dalam penilaian.

  cara mengajar kurikulum cara-cara adminis- trasi dan sebagainya, semua itu harus ditegas- kan juga dijadikan populasi obyek penelitian. Alat bermacam-macam, cara mengajar, kurikulum, cara-cara administrasi demikian juga dalam segala hal yang perlu diperhatikan adalah mendapatkan lebih luas dan sifat-sifat populasi, memberi batasan yang tegas, baru kemudian menetapkan sampelnya. (Hadi, 1981: 201).

  Populasi dapat terwujud alat-alat pelajaran,

  lanjut Sutrisno Hadi menyatakan bahwa:

   (Arikunto, 2012: 102). Lebih

  penelitian

  Keseluruhan subyek

  Sedangkan menurut Suharsimi Arikun-

  kan untuk diselidiki disebut populasi atau universum. Populasi dibatasi sebagai jumlah siswa atau individu yang paling sedikit mem- punyai satu sifat yang sama (Hadi, 1981: 200).

  Seluruh siswa yang dimaksud-

  Populasi merupakan jumlah individu secara keseluruhan pada wilayah penyelidik- an, seperti yang diungkapkan oleh Sutrisno Hadi bahwa

  Populasi dan Sampel

  matan) dan reflection (refleksi). Masing- masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan yang be- lum dapat dipecahkan dalam siklus I direflek-

  JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 103

  pertemuan kolaborasi, untuk mencari penye- babnya, selanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II.

  Hal itu dilaksanakan terus dari satu si- klus ke siklus berikutnya sampai masalah yang dihadapi dapat dipecahkan secara tuntas pada siklus dalam penelitian ini tindakan yang diberikan berupa penggunaan Metode diskusi dan ekspositori dalam proses pem- belajaran.

  Instrumen Penelitian

  Untuk mengumpulkan data hasil pene- litian, maka peneliti menggunakan beberapa instrument penelitian antara lain: (1) Lembar Observasi yang digunakan adalah observasi terstruktur dan supervisi. Lembar observasi terstruktur digunakan untuk meningkatkan aktifitas siswa selama proses pembelajaran. untuk mengungkapkan aktifitas guru. Butir- butir observasi supervisi dan observasi terstruktur terlebih dahulu didiskusikan oleh Tim peneliti. (2) Lembar tes tertulis berupa tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda dan uraian. Tes digunakan untuk memperoleh gambaran hasil belajar setelah ada perubahan aktifitas saat proses pembelajaran. Tes dilakukan tiap akhir siklus. (3) Dokumen siswa berupa catatan siswa saat proses pembelajaran. Dokumen ini diperlukan dengan asumsi bahwa dokumen siswa yang baik menunjukkan minat siswa yang tinggi terhadap bidang studi IPS. (4) Lembar angket untuk mengukur minat belajar siswa, yang berisi beberapa pernyataan yang diharapkan dapat mengukur besarnya minat belajar siswa. Siswa diberikan pilihan beberapa alternatif jawaban yang meliputi selalu, kadang-kadang, dan tidak pernah. (Arikunto, angka yang menggambarkan perolehan hasil belajar pada pokok bahasan atau sub Pokok bahasan tertentu sebagai tolok ukur keberhasilan pembelajaran.

  Kriteria Penilaian

  Kriteria penilaian tingkat keberhasilan pembelajaran, peneliti tentukan sebagai berikut.

  Nilai 86-100 A (baik sekali) Nilai 76- 85 B (baik) Nilai 56-75 C (cukup) Nilai 46-55 D (kurang) Nilai 0-45 E (kurang sekali)

  Dalam penelitian ini memfokuskan kriteria tingkat keberhasilan atau ketuntasan secara klasikal, suatu kelas telah tuntas belajar jika sekurang kurangnya 85% siswa telah tuntas belajar dengan ketentuan nilainya

  ≥ 70. Se- dangkan kriteria minat belajar siswa, peneliti 70 % - 100% = baik 41 % - 69% = cukup 0 % - 40% = kurang

  HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus Pertama Refleksi Awal

  Peneliti bersama mitra kolaborator pe- nelitian mengidentifikasi permasalahan yang ada di kelas V SDN 02 Sembon Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung yaitu tentang rendahnya nilai prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Indikasi ini terlihat dari hasil ulangan harian siswa yang terus merosot. Untuk itu peneliti berupaya untuk memperbaiki pembelajaran IPS di Kelas V dengan menerapkan model pembelajaran diskusi dan ekspositori.

  Perencanaan (Planning)

  104 Sulastri, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS...

  2 April 2012 Pelaksanaan tes evaluasi

  Pengamatan (Observation)

  Pendahuluan: (1) Guru memerankan tokoh proklamator Ir. Soekarno ketika mem- bacakan teks proklamasi. Kegiatan Inti: (1) Siswa mencermati buku sumber tentang be- berapa tokoh pahlawan nasional pada masa kemerdekaan. (2) Guru meminta siswa seca- ra berkelompok untuk berdiskusi mengisi lembar kerja yang telah disiapkan. (3) Guru meminta kelompok terpilih untuk memba- cakan hasil kerja kelompok siswa yang lain menambah atau menyempurnakan. (4) Seca- ra klasikal mencatat cara-cara menghargai dan mengenang jasa para pahlawan. Kegiat- an Akhir: Memajangkan hasil diskusi kelompok.

  Kegiatan Akhir: (1) Pemajangan hasil tes. (2) Penegasan catatan siswa.

  Guru mengemukakan tujuan pembelajaran. (5) Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dan ekspositori. (6) Guru meminta siswa membaca buku paket atau buku lainnya yang memuat materi pembelajaran. (7) Guru menentukan kelompok melalui sistem undi yang bertugas untuk menjelaskan Pokok peristiwa sekitar proklamasi. Setelah membaca petunjuk yang terdapat pada buku paket, kelompok tersebut langsung menger- jakan soal-soal latihan. (8) Guru menentukan kelompok melalui sistem undi untuk mempresentasikan hasil pekerjaan kelom- poknya. (9) Guru menjadi mediator saat dis- kusi klasikal berlangsung. (10) bersama sis- wa menyimpulan hasil pekerjaan kelompok.

  Pendahuluan: (1) Menyanyi lagu hari merdeka. (2) Tanya jawab tentang peristiwa sekitar proklamasi. Kegiatan Inti: (1) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran ten- tang peristiwa sekitar proklamasi. (2) Guru membentuk kelompok-kelompok dalam ke- las, yang mana setiap kelompok terdiri dari 4 anak. Pengelompokan dilakukan secara acak dari nomor urut daftar nilai. (3) Guru membentuk formasi bangku seperti U yang terdiri dari dua lapis, di tengahnya diletakkan satu bangku untuk tempat pembelajaran. (4)

  Tes siklus I Pelaksanaan (Action) Pertemuan 1

  3

  pembelajaran, yaitu satuan pelajaran dan rencana pembelajaran yang meliputi: definisi pokok bahasan, penjabaran pokok bahasan, penerapan pokok bahasan pada kelas atau kehidupan sehari-hari dan yang memuat soal- soal.

  26 Maret 2012 Pelaksanan pembelajaran IPS dengan menerapkan model diskusi dan ekspositori Pertemuan 2

  2

  19 Maret 2012 Pelaksanan pembelajaran IPS dengan menerapkan model diskusi dan ekspositori Pertemuan 1

  1

  No Tanggal Kegiatan Keterangan

  V. Tabel 2 Jadwal Kegiatan Penelitian

  Peneliti mempersiapkan instrumen penelitian, yaitu lembar observasi guru dan siswa, lembar angket minat siswa dan catatan lapangan. Peneliti mempersiapkan alat tes. Peneliti membuat perangkat sistem penilaian. Peneliti menyusun jadwal penelitian, yang diadopsi dari jadwal pelajaran IPS di Kelas

  Observer selaku kolaborator penelitian mengamati hal-hal berikut dalam pembela- jaran. (a) Guru selalu memusatkan perhatian,

  JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 105

  yang cukup untuk berfikir, mengajukan pertanyaan secara merata, membuat rangkuman, memberikan kesimpulan, me- nguraikan permasalahan bila ada pendapat yang kurang jelas, meminta pendapat ke- lompok lain untuk memberi penegasan, dan memberi kesempatan siswa untuk bertanya. Aktivitas guru pada siklus I mendapatkan poin sebesar 51,25% dalam kategori aktivitas yang baik. (b) Siswa selalu memperhatikan: guru sedang memberi penjelasan, siswa yang mengemukakan pendapat dan pertanyaan, siswa yang mendefinisikan suatu konsep, siswa yang sedang merubah mengerjakan soal, melaksanakan perintah, dan bekerja sama dengan kelompoknya, mengemukakan contoh peristiwa dalam kehidupan sehari- hari yang berhubungan dengan konsep, dan memperhatikan temannya yang sedang mempresentasikan hasil pekerjaan kelom- mendapatkan skor sebesar 53,75% dalam kategori aktivitas yang baik.

  Refleksi

  Berdasarkan hasil pantauan guru pene- liti dan guru pengamat maka pelaksanaan tindakan pada siklus I dapat direfleksikan sebagai berikut: (a) Semua tindakan efektif yang direncanakan dapat terlaksana meski- pun belum efektif. (b) Guru peneliti menya- dari adanya kekurangan-kekurangan yang timbul saat proses pembelajaran. (c) Siswa lebih memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan sesuatu permasalahan, hal ini disebabkan pandangan siswa dengan guru tidak terhalang siswa lain.

  Dengan belum efektifnya tindakan per- baikan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dalam menerapkan model pembela- jaran diskusi dan ekspositori maka pencapai- yaitu hanya memperoleh nilai rata-rata sebesar 76,06 dengan tingkat daya serap sis- wa sebesar 52,94%. Untuk itu masih diper- lukan lagi tindakan perbaikan pada siklus selanjutnya.

  Siklus Kedua Perencanaan (Planning)

  Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka guru melakukan tindakan untuk si- klus II, diantaranya adalah: (a) Pada siklus ini diberi perubahan tindakan pada pelaksanaan pembelajaran semua kelompok berkewajiban untuk menjelaskan pokok bahasan yang menjadi bahasan. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah adanya anggota kelompok yang kurang aktif. Pembelajaran dilakukan oleh semua anggota secara bergiliran. (b) Kegiatan pembelajaran tidak diarahkan seca- ra rinci namun setiap kelompok diberi dengan tujuan jelas. (c) Peneliti kembali me- nyusun jadwal penelitian pada siklus II sebagai berikut.

  Tabel 3 Jadwal kegiatan penelitian No Tanggal Kegiatan Keterangan

  1

  9 April 2012 Pelaksanan pembelajaran IPS dengan menerapkan model diskusi dan ekspositori Pertemuan 1

  2

  16 April 2012 Pelaksanan pembelajaran IPS dengan menerapkan model diskusi dan ekspositori Pertemuan 2

  3

  23 April 2012 Pelaksanaan tes evaluasi

  Tes siklus II Pelaksanaan (Action)

  Deskripsi dari pelaksanaan pembela- jaran siklus II adalah sebagai berikut.

  106 Sulastri, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS...

  Pertemuan 1

  Pendahuluan: (a) Menyanyi lagu hari merdeka. (b) Tanya jawab tentang peristiwa sekitar proklamasi. Kegiatan Inti: (a) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran ten- tang peristiwa sekitar proklamasi. (b) Guru membentuk kelompok-kelompok dalam ke- las, yang mana setiap kelompok terdiri dari 4 anak. Pengelompokan dilakukan secara acak dari nomor urut daftar nilai. (c) Guru membentuk formasi bangku seperti U yang terdiri dari dua lapis, di tengahnya diletakkan satu bangku untuk tempat pembelajaran. (d) Guru mengemukakan tujuan pembelajaran. (e) Guru menjelaskan langkah-langkah pem- belajaran dengan menggunakan metode diskusi dan ekspositori. (f) Guru meminta siswa membaca buku paket atau buku lainnya yang memuat materi pembelajaran. (g) Guru menentukan kelompok melalui sistem undi peristiwa sekitar proklamasi. Setelah mem- baca petunjuk yang terdapat pada buku paket, kelompok tersebut langsung mengerjakan soal-soal latihan. (h) Guru menentukan kelompok melalui sistem undi untuk mem- presentasikan hasil pekerjaan kelompoknya. (i) Guru menjadi mediator saat diskusi klasikal berlangsung. (j) Guru bersama siswa menyimpulan hasil pekerjaan kelompok. Kegiatan Akhir: Pemajangan hasil tes dan penegasan catatan siswa.

  Pertemuan 2

  Pendahuluan: (a) Guru memerankan tokoh proklamator Ir. Soekarno ketika mem- bacakan teks proklamasi. Kegiatan Inti: (a) Siswa mencermati buku sumber tentang be- berapa tokoh pahlawan nasional pada masa kemerdekaan. (b) Guru meminta siswa se- cara berkelompok untuk berdiskusi mengisi

  Akhir: (a) Memajangkan hasil diskusi kelompok.

  Pengamatan (Observation)

  Hasil Pengamatan observer menunjuk- kan: (a) Rencana tindakan yang akan dilak- sanakan sudah berjalan dengan baik. Guru telah mampu mengatasi kendala pembela- jaran yang muncul pada siklus I. untuk aktivi- tas guru pada siklus II ini mendapatkan skor sebesar 67,50% dalam kategori aktivitas yang baik. (b) Ketika melakukan kegiatan siswa lebih santai, hal ini disebabkan tidak merasa diamati teman-temannya. Sewaktu menanggapi pendapat kelompok lain, semua anggota kelompok tidak kesulitan, ini akibat siswa tersebut mengamati dan mengikuti proses pembelajaran materi peristiwa sekitar proklamasi. Aktivitas siswa pada siklus II mendapatkan poin sebesar 68,75% dalam

  Refleksi

  Dari hasil pengamatan guru peneliti dan guru pengamat pada siklus II dapat dihasilkan sebagai berikut. Keberhasilan: (a) Semua tindakan yang direncanakan dapat berjalan dengan lancar. (b) Siswa terlatih untuk mengerjakan soal-soal latihan yang berkaitan dengan materi peristiwa sekitar proklamasi.

  Dengan terlaksananya model pembela- jaran diskusi dan ekspositori dengan baik ma- ka pencapaian prestasi belajar siswa dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 86,35 dan daya serap siswa mencapai 94,12%. Dengan demikian maka penelitian ini berakhir pada siklus II.

  Aktivitas Belajar

  JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 107

  Kelas V SDN 02 Sembon peneliti mengguna- kan model belajar dikusi dan eskpositori. Melalui model belajar ini peneliti berusaha untuk melibatkan siswa dalam membangun pengetahuan dan pemahamannya. Peneliti dalam pembelajaran berusaha menjadi fasilitator dalam pembelajaran secara merata baik dalam kegiatan diskusi kelompok maupun kegiatan presentasi. Melalui model belajar ini terbukti mampu memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Untuk aktivitas guru pada siklus I mendapatkan skor sebesar 51,25% meningkat menjadi 67,50% pada siklus II dalam kriteria baik. Siswa dalam pembelajaran juga memberikan umpan balik aktivitas yang baik dengan skor sebesar 53,75% pada siklus I meningkat menjadi 68,75% pada siklus II. Untuk aktivitas siswa pada siklus II termasuk dalam kriteria aktivitas yang baik.

  Gambar 1 Aktivitas Belajar IPS di Kelas V Peningkatan pretasi belajar siswa

  Dari hasil data selama penelitian ini ber- langsung prestasi belajar siswa (hasil tes belajar) dengan menggunakan model belajar diskusi dan ekspositori menunjukkan prestasi belajar yang meningkat dari setiap siklusnya dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pada siswa Kelas V SDN 02 Sembon tahun 2011/2012 semester II sebelum siklus: 67,53 dengan ketuntasan 17,65%, siklus I: 76,06

  86,35 dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 94,12%.

  Hal ini menandakan keberhasilan dalam meningkatkan prestasi belajar pada siswa Kelas V Semester II SDN 02 Sembon Tahun Pelajaran 2011/2012, dengan hasil penelitian yang selalu meningkat setiap siklusnya berarti bahwa penelitian yang berhasil.

  Untuk dapat lebih jelasnya dalam peningkatan prestasi belajar ini peneliti sajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut.

  Gambar 2 Grafik Peningkatan Hasil Prestasi Belajar Siswa Respon siswa

  Untuk mengetahui respon siswa, pene- liti memberikan angket kepada siswa. Dari hasil rekapitulasi respon siswa diketahui bahwa siswa memberikan respon yang sangat positif dalam pembelajaran matematika dengan skor sebesar 1,89.

  PENUTUP Kesimpulan

  Berdasarkan langkah-langkah yang di- terapkan ke dalam 2 siklus pada penelitian tindakan ini dapat disimpulkan sebagai be- rikut: (1) Dalam dalam pembelajaran IPS di Kelas V SDN 02 Sembon peneliti menggu- nakan model belajar dikusi dan ekspositori. Melalui model belajar ini peneliti berusaha

  108 Sulastri, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS...

  pengetahuan dan pemahamannya. Peneliti dalam pembelajaran berusaha menjadi fasi- litator dalam pembelajaran secara merata baik dalam kegiatan diskusi kelompok mau- pun kegiatan presentasi. Melalui model bela- jar ini terbukti mampu memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Untuk ak- tivitas guru pada siklus I mendapatkan skor sebesar 51,25% meningkat menjadi 67,50% pada siklus II dalam krietria baik. Siswa dalam pembelajaran juga memberikan um- pan balik aktivitas yang baik dengan skor sebesar 53,75% pada siklus I meningkat menjadi 68,75% pada siklus II. (2) Dari hasil data selama penelitian ini berlangsung prestasi belajar siswa (hasil tes belajar) de- ngan menggunakan model belajar diskusi dan ekspositori menunjukkan prestasi belajar yang meningkat dari setiap siklusnya dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pada siswa

  Kelas V SDN 02 Sembon sebelum siklus: 67,53 dengan ketuntasan 17,65%, siklus I: 76,06 dengan ketuntasan 52,94% dan siklus

  II: 86,35 dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 94,12%. Hal ini menandakan keberhasilan dalam meningkatkan prestasi belajar pada siswa Kelas V SDN 02 Sembon Semester II Tahun

  Pelajaran 2011/2012, dengan hasil penelitian yang selalu meningkat setiap siklusnya berarti bahwa penelitian yang berhasil.

  Saran

  Penerapan metode diskusi dan ekspo- sitori dalam pembelajaran IPS dapat mening- katkan prestasi belajar siswa, disarankan guru yang mengajar mata pelajaran sejenis dapat menggunakan model belajar tersebut.

  Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Peni-

  laian Suatu Pendekatan Praktek . Ja- karta: Rineka Cipta.

  Bambang, Doroeso. 1988. Dasar Konsep

  IPS, Sejarah Nasional Indonesia dan Umum. Semarang. Aneka Ilmu.

  Depdikbud. 1996, Teknik Pembelajaran Bi- dang Studi IPS. Jakarta: Depdikbud. Depdiknas. 2001. Pedoman Teknis Pelak-

  sanaan CAR (Classroom Action Rese- arch) . Jakarta. Depdiknas.

  Oemar, H. 1980. Ilmu Jiwa. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

  Hadi, S. 1981. Metodologi Research 2. Yog- yakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta. P3M SUP. 2002, Pelangi Pendidikan, Jakar- ta: Depdiknas. Suryana, D. 2002, Belajar Aktif IPS, Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMANDIRIAN DAN LINGKUNGAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN MOJOLANGU I MALANG

2 12 25

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MENULIS KARANGAN MELALUI PEMBELAJARAN EXPLICIT INTRUCTION PADA SISWA KELAS V SDN 2 GEDONG TATAAN

0 8 55

PENINGKATAN PRESTASI DAN AKTIVITAS BELAJAR IPS DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN 4 WAY HARONG PESAWARAN

0 7 41

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SDN 3 TALANG BANDAR LAMPUNG

1 6 50

MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR IPA ENERGI GERAK MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V TAHUN PELAJARAN 20162017 SDN BRINGINBENDO 2 KABUPATEN SIDOARJO

0 1 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SEMESTER 2 MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DI SDN DADIREJO 02

0 0 23

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS V SDN NGAJARAN 02 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 20142015

0 0 13

UPAYA PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PROBLEM-BASED LEARNING SISWA KELAS 5 SDN KEBOWAN 02 SEMESTER II TAHUN 20142015 Skripsi

0 0 17

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS VI SDN 1 TULUNGREJO KECAMATAN KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 20112012

0 0 9

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN 04 PUNJUL TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 20112012

0 0 9