MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN 04 PUNJUL TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 20112012

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 109

  

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI

PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III

SDN 04 PUNJUL TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012

  Oleh: Aliyanto

  SD Negeri 04 Punjul Tulungagung

  

Abstrak. Pengajaran matematika merupakan bagian yang penting dari pendidikan secara keseluruh-

an, karena dengan pengajaran matematika anak dilatih berfikir secara kritis, kreatif, cermat dan teliti

serta bertindak secara logis. Dengan demikian perlu sekali diperhatikan bagaimana cara agar anak

didik dapat menyerap materi ajaran, matematika semaksimal mungkin, sehingga anak didik dapat

menggunakannya di dalam kehidupan sehari-hari. Selama ini ada beberapa masalah yang me-

nyebabkan sebagian besar siswa tidak menyukai mata pelajaran Matematika diantaranya: (1) siswa

merasa takut pada guru dan pelajaran Matematika, (2) siswa sulit memahami dan menerapkan pokok

bahasan penjumlahan dan pengurangan, (3) sebagian guru kurang tepat dalam menerapkan metode

pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 04 Punjul Kecamatan Karangrejo Kabupaten

Tulungagung yang dilaksanakan dalam bulan Nopember sampai dengan bulan Desember 2011 pada

bidang studi Matematika pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan. Sedangkan kelas yang

dijadikan obyek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas III SDN 04 Punjul Kecamatan Karangrejo

Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2011 /2012 yang kelasnya berjumlah 14 anak. Dari hasil

persiklus mengalami peningkatan yaitu dari awal siklus: 55.00, siklus 1: 73.93, siklus 2: 76,43 dan

siklus 3 menjadi 84.29, dari sini dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan metode Demonstrasi

dapat meningkatkan hasil belajar bidang studi Matematika pada siswa Kelas III SDN 04 Punjul

Kecamatan Karangrejo kabupaten Tulungagung Semester I Tahun Pelajaran 2011/2012.

  Kata kunci: prestasi belajar, pembelajaran demonstrasi

  Pendidikan diharapkan dapat menghasilkan insan-insan pembangunan yang tangguh. Karena selain terampil menguasai ilmu pe- ngetahuan dan teknologi dan pendidikan ter- sebut haruslah merata pada seluruh lapisan masyarakat terutama generasi muda. Karena di tangan merekalah masa depan bangsa akan diberikan sehingga mutu dan kualitas pendidikan perlu ditingkatkan (P3M SIAT, 2002).

  Pengajaran matematika merupakan ba- gian yang penting dari pendidikan secara keseluruhan, karena dengan pengajaran ma- tematika anak dilatih berfikir secara kritis, kreatif, cermat dan teliti serta bertindak seca- ra bertindak secara logis. Dalam pembela- jaran menurut Gagne (1987) peranan guru hendaknya lebih banyak membimbing pes- erta didik. Dengan demikian perlu sekali di- perhatikan bagaimana cara agar anak didik dapat menyerap materi ajaran matematika semaksimal mungkin, sehingga anak didik dapat menggunakannya di dalam kehidupan sehari-hari (Suryana, 2002).

  Selama ini ada beberapa masalah yang menyebabkan sebagian besar siswa tidak menyukai mata pelajaran Matematika dianta- ranya: (1) siswa merasa takut pada guru dan pelajaran Matematika, (2) siswa sulit memahami dan menerapkan pokok bahasan Perkalian dan Pembagian, (3) siswa jarang melakukan percobaan guna membuktikan kebenaran suatu pokok, bahasan Matema- tika, (4) sebagian guru, kurang efektif dalam

  110 Aliyanto, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui...

  Dalam menyiapkan Penelitian ini dila- kukan langkah-langkah sebagai berikut. (a) Mengubah formasi tempat duduk dan bangku siswa menurut model yang dikehendaki. (b) Menginformasikan kepada siswa untuk mempelajari buku paket. (c) Mengajak guru kelas V untuk menjadi pengamat sekaligus kolaborator dalam penilaian.

  Berdasarkan dari pengertian di atas maka dapatlah diambil suatu pengertian

  “Populasi dapat terwujud alat-alat pelajaran, cara mengajar kurikulum cara-cara administrasi dan sebagainya, semua itu harus ditegaskan juga dijadikan populasi obyek penelitian. Alat bermacam-macam, cara mengajar, kurikulum, cara-cara administrasi demikian juga dalam segala hal yang perlu diperhatikan adalah mendapatkan lebih luas dan sifat-sifat populasi, memberi batasan yang tegas, baru kemudian menetapkan sam- pelnya. “ (Sutrisno Hadi, 1981: 221).

  “. (Suharsimi Arikunto, 1991: 102) Lebih lanjut Sutrisno Hadi Menyatakan Bahwa:

  Sedangkan menurut Suharsimi Arikun- to populasi adalah “Keseluruhan subyek penelitian

  siswa atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama (Sutrisno Hadi, 1981: 220).

  universum . Populasi dibatasi sebagai jumlah

  “Seluruh siswa yang dimaksud- kan untuk diselidiki disebut populasi atau

  Populasi merupakan jumlah individu secara keseluruhan pada wilayah penyelidik- an, seperti yang diungkapkan oleh Sutrisno Hadi, 1986

  Populasi dan Sampel

  Persiapan Penelitian

  menerapkan metode pembelajaran yang di- gunakan dan (5) sebagian guru masih menyukai pembelajaran ceramah tanpa vari- asi model lain (Depdikbud, 1996).

  Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulung- agung Tahun Pelajaran 2011/2012 yang ke- lasnya berjumlah 14 siswa. Sedangkan pene- liti adalah guru kelas III di SDN 04 Punjul.

  04 Punjul Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012 yang dilaksanakan dalam bulan Nopember sampai bulan Desember 2011 pada bidang studi Matematika. Sedangkan kelas yang dijadikan obyek dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas III Semester I SDN 04 Punjul

  Penelitian Classroom Action Research (Depdiknas, 2001) ini dilaksanakan di SDN

  Setting Penelitian

  “.

  katkan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Demonstrasi pada Siswa Kelas III SDN 04 Punjul Tulungagung Semester I Tahun 2011/2012

  Jika memperhatikan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk me- ngadakan penelitian dengan judul: “Mening-

  Dalam penelitian ini, Metode Demons- trasi diartikan sebagai tindakan pembelajaran yang menuntut siswa untuk melakukan beberapa kegiatan secara utuh. Karena dalam metode ini siswa dituntut untuk mengidentifikasikan suatu konsep, merubah suatu konsep, merubah suatu pokok bahasan menjadi persamaan matematis, mendemons- trasikan suatu pokok bahasan dengan nilai atau peraga dan mengkaitkan suatu pokok bahasan materi dengan suatu alat dalam kehidupan sehari-hari (Erman Suherman, dkk. 2003).

  Metode Demonstrasi sudah sering digunakan dalam berbagai kegiatan, sema- cam penataran dan pelatihan, dengan harapan peserta penataran atau pelatihan dapat langsung mempraktekkan materi-materi yang ditatarkan dan dilatihkan.

METODE PENELITIAN

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 111

  bahwa populasi dari penelitian ini adalah semua jumlah keseluruhan Siswa Kelas III Semester I SDN 04 Punjul Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung Tahun

  Pelajaran 2011/2012 yang kelasnya ber- jumlah 14 siswa. Sampel merupakan bagian dari popu- lasi, artinya penyelidikan dilakukan terhadap sebagian individu dari jumlah yang ada da- lam populasi. Hal ini dilakukan bila individu yang dijadikan obyek penelitian terlalu besar. Artinya menurut Sutrisno Hadi

  “Sebagian dari populasi disebut sejumlah penduduknya yang jumlahnya kurang dari populasi. Jumlah sampel harus mempunyai paling. sedikit satu sifat sama baik kodrat maupun pengkhususannya

  “ (Hadi, 1981: 221 ). Walaupun demikian menetapkan sam- pel tidaklah ada secara pasti namun ada pen- dapat yang dapat dijadikan suatu acuan, yaitu pendapat dari Suharsimi Arikunto yang mengemukakan bahwa:

  “Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penilaiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika obyeknya besar dapat diambil antar 10%-15% atau 20%-25% atau lebih (Suharsimi Arikunto, 1991: 107).

  Karena jumlah populasi dalam peneli- tian ini hanya 20 siswa maka berdasarkan pendapat diatas peneliti mengambil sampel total. Hal ini berarti sampel diambil dari seluruh populasi, yaitu seluruh siswa Kelas

  III Semester I SDN 04 Punjul Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012.

  Siklus Penelitian

  Pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari 2 siklus yang masing- masing meliputi : planning (perencanaan),

  acting

  (pelaksanaan), observing (peng- amatan) dan reflecting (refleksi). Masing- masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan yang be- lum dapat dipecahkan dalam siklus pertama direfleksikan bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan kolaborasi, untuk mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti merenca- nakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II.

  Hal itu dilaksanakan terus dari satu siklus ke siklus berikutnya sampai masalah yang dihadapi dapat dipecahkan secara tuntas pada siklus dalam penelitian ini tindakan yang diberikan berupa penggunaan Metode Demonstrasi dalam proses belajar mengajar.

  Instrumen Penelitian

  Untuk mengumpulkan data hasil penelitian, maka peneliti menggunakan beberapa instrument penelitian antara lain: (1) Lembar Observasi yang, digunakan adalah observasi terstruktur dan supervisi. Lembar observasi terstruktur digunakan un- tuk meningkatkan aktifitas siswa selama pro- ses pembelajaran. Sedangkan lembar supervisi digunakan untuk mengungkapkan aktifitas guru. Butir-butir observasi supervisi dan observasi terstruktur terlebih dahulu didiskusikan oleh Tim peneliti. (2) Lembar tes tertulis berupa tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda dan uraian. Tes digunakan untuk memperoleh gambaran hasil belajar setelah ada perubahan aktifitas saat proses pembelajaran Tes dilakukan tiap akhir siklus. (3) Dokumen siswa berupa catatan siswa saat proses pembelajaran Dokumen ini diperlukan dengan asumsi bahwa dokumen siswa yang baik menunjukkan minat siswa yang tinggi terhadap bidang studi Matematika. (4) Lembar angket untuk meng- ukur minat belajar siswa, yang berisi

  112 Aliyanto, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui...

  III SDN 04 Punjul 3 11 s/d 19 Nopember 2011

  Guru membentuk kelompok-kelompok dalam kelas, yang mana setiap kelompok terdiri dari 5 anak dan terdiri dari 3 kelompok. Pengelompokan dilakukan secara acak dari nomor urut daftar nilai. Guru membentuk formasi bangku seperti U yang terdiri dari dua lapis, ditengahnya diletakkan satu bangku untuk tempat demonstrasi. Guru mengemukakan tujuan pembelajaran. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode Demonstrasi.

  III SDN 04 Punjul Pelaksanaan (Action)

  III Ruang Kelas

  Penelitian Siklus

  III SDN 04 Punjul 5 3 s/d 13 Desember 2011

  II Ruang Kelas

  Penelitian Siklus

  III SDN 04 Punjul 4 22 Nopember - 2 Desember 2011

  I Ruang Kelas

  Penelitian Siklus

  Nopember 2011 Observasi Penelitian Ruang Kelas

  beberapa. Pernyataan yang diharapkan dapat mengukur besarnya minat belajar siswa. Sis- wa diberikan memilih beberapa alternatif. Jawaban yang meliputi Selalu, Kadang- kadang, dan tidak pernah. (Arikunto. 2012). (5) Daftar nilai berisi kesimpulan angka yang menggambarkan perolehan hasil belajar pada pokok bahasan atau sub Pokok bahasan tertentu sebagai tolok ukur keberhasilan pembelajaran.

  Ruang kepala UPT Dinas pendidikan Kecamatan Karangrejo 2 4 s/d 8

  1 1 Nopember 2011 Ijin Penelitian kepada kepala UPT Dinas pendidikan Kecamatan Karangrejo

  Tabel 1 Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas No Tanggal Pelaksanaan Jenis Kegiatan Ket.

  Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat pelajaran yang men- dukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengolahan metode pembelajaran demonstrasi. Peneliti mempersiapkan instru- men penelitian, yaitu lembar observasi guru dan siswa, lembar angket minat siswa dan ca- tatan lapangan. Guru mempersiapkan alat tes. Guru membuat perangkat sistem penilaian. Dan guru menentukan jadwal pelaksanaan penelitian.

  HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus Pertama Perencanaan (Planning)

  70 %-100% = baik 41 %-69% = cukup 0 % - 40% = kurang

  60. Sedangkan kriteria minat belajar siswa, peneliti tentukan sebagai berikut.

  Nilai 86-100 A (baik sekali) Nilai 76 85 B (baik) Nilai 60-75 C (cukup) Nilai 50-5 D (kurang) Nilai 0-40 E (kurang sekali) Dalam penelitian ini memfokuskan kri- teria tingkat keberhasilan atau ketuntasan secara klasikal, suatu kolas telah tuntas bela- jar jika sekurang kurangnya 85% siswa telah tuntas belajar dengan ketentuan nilainya ≥

  Kriteria penilaian tingkat keberhasilan pembelajaran, peneliti tentukan sebagai berikut.

  Kriteria Penilaian

  Guru meminta siswa membaca buku paket atau buku lainnya yang memuat materi pembelajaran. Guru menentukan kelompok melalui sistem undi yang bertugas untuk mendemonstrasikan Pokok Bahasan Perkalian dan Pembasian Pecahan Desimal.

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 113

  undi yang bertugas untuk menyimpulkan Perkalian dan Pembasian Pecahan Desimal, kelompok ini kebagian membaca dari hasil demo kelompok sebelumnya. Guru membim- bing agar siswa dapat menarik kesimpulan.

  Beberapa paparan kalimat yang ditulis di papan tulis sehingga kelompok lain bisa mencatat hasilnya.

  Guru menetukan kelompok berdasar- kan hasil system undi yang bertugas untuk mengerjakan soal-soal hitungan. Untuk me- ngefektifkan penggunaan Buku Paket, maka kelompok tersebut ditugaskan mengerjakan soal yang tersedia pada buku tersebut di pa- pan tulis. Sementara kelompok-kelompok la- in memperhatikan pengerjaan tersebut. Siswa tidak kesulitan dalam mengerjakan soal. Guru melakukan penilaian hasil kerja kelompok berdasarkan keaktifan. dan kecakapan berdemonstrasi. Di akhir pembe- lajaran, ketika berlangsung diskusi kelas, guru membuat pengamatan dan kesimpulan.

  Pengamatan (Observing)

  Guru kolaborator mengamati hal-hal berikut dalam pembelajaran. (a) Guru selalu memusatkan perhatian, memperjelas penda- pat, Siswa, memberi waktu yang cukup untuk berfikir, mengajukan pertanyaan secara. merata, membuat rang kuman dan memberi- kan. (b) Siswa selalu memperhatikan : (1) gu- ru sedang memberi penjelasan , (2) Siswa yang mengemukakan peristiwa dalam kehi- dupan sehari-hari, (3) Siswa yang mendefini- sikat suatu konsep, (4) Siswa yang sedang merubah mengerjakan soal. Di samping itu Siswa bersikap selalu: (1) Melaksanakan perintah, (2) Melakukan demonstrasi, dan (3) Bekerja sama dengan kelompoknya. (a) Sedangan kegiatan yang sering dilakukan oleh guru adalah: (1) Menguraikan permasa- lahan bila ada pendapat yang kurang jelas, (2)

  Meminta Pendapat kelompok lain untuk memberi penegasan, dan (3) memberi ke- sempatan siswa untuk bertanya. (b) Aktifitas siswa yang sering dilakukan: (1) Menge- mukakan contoh peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang berhubunan dengan konsep, dan (2) Memperhatikan temanya yang se- dang mendemonstrasikan suatu pokok bahas- an dengan alat atau gambar. (c) Hasil Tes Akhir. (d) Minat belajar siswa.

  Berdasarkan indikator yang telah dite- tapkan maka pada siklus 1 komponen kom- ponen minat yang masih memenuhi kriteria kurang yaitu mempersiapkan buku Matema- tika, berusaha menyelesaikan tugas rumah yang diberikan guru, Aktif berkumpul de- ngan anggota kelompoknya, memperhatikan arahan guru, berusaha mencari jawaban bila mendapat tugas dan belajar lebih intensif bila diberi tahu akan ada ulangan.

  Refleksi

  Berdasarkan hasil pantauan guru peneliti dan guru pengamat maka pelaksana- an tindakan pada siklus 1 dapat direfleksikan sebagai berikut: (a) Semua tindakan efektif yang direncanakan dapat terlaksana meskipun belum efektif. (b) Guru peneliti menyadari adanya kekurangan-kekurangan yang timbul saat proses pembelajaran. (c) Siswa lebih memperhatikan ketika guru se- dang, menjelaskan sesuatu permasalahan, hal ini disebabkan pandangan siswa dengan guru tidak terhalang siswa lain. (d) Rencana perbaikan: (1) Guru akan merubah urutan tindakan pada metode, Demonstrasi, (2) Memberi kesempatan bertanya pada siswa supaya lebih aktif. (3) Mendiskusikan lang- kah-langkah yang sudah mapan yang telah dilakukan di siklus I.

  114 Aliyanto, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui...

  Siklus Kedua Perencanaan (planning)

  Berdasarkan hasil tindakan yang dila- kukan pada siklus I yang dipaparkan di atas maka guru peneliti dan guru pengamaat saat diskusi dirumuskan rencana tindakan untuk siklus 2, dengan bcberapa perubahan dian- taranya: (a) Merubah urutan Metode De- monstrasi, yang tadinya langkah pertama adalah mengaitkan suatu pokok bahasan da- lam kehidupan sehari-hari atau lingkungan menjadi mendemostrasikan suatu pokok bahasan dengan alat atau peraga. (b) Menun- jukkan kepada setiap kelompok untuk bersiap-siap melakukan demonstrasi kegiat- an sebagaimana yang petunjuknya ada di dalam buku paket. (c) Menentukan jadwal yang lebih tepat untuk melaksanakan pene- litian pada siklus II, diharapakan pada siklus ini para siswa lebih siap menghadapi evaluasi tentang sesuai materi ajar.

  Pelaksanaan (Action)

  Bimbingan guru dalam tindakan demo- nstrasi yang dilakukan oleh kelompok semakin sedikit. Siswa sudah terampl I membaca hasil ukur yang dihasilkan saat demonstrasi. Siswa sudah dapat memikirkan dalam rnengamati data hasil demonstrasi.

  Pengamatan(Observing)

  Hasil pengamatan dan guru pengamat menunjukkan: (a) Guru melaksanakan selu- ruh rencana tindakan dengan efektif. (b) Ketika melaksanakan demonstrasi tindakan siswa lebih percaya diri dan kelihatan menyakinkan. (c) Tindakan merubah pokok bahasan sebagaimana berikut: Materi pokok bahasan Perkalian dan pembagian. Tidak itu saja dengan sedikit dengan arahan siswa dapat Penjumlahan dan Peng-uranganyang telah diajarkan di kelas. (d) Hasil Tes Akhir. (e) Hasil Pengukuran minat pada siklus 2 yang memenuhi kriteria baik yaitu : mem- persiapkan buku Matematika, berusaha menyelesaikan tugas rumah yang diberikan guru, aktif berkumpul dengan anggota kelompoknya memperhatikan arahan guru, berusaha menjawab bila mendapat perta- nyaan, dan lebili intensif jika diberitahukan akan ada ulangan.

  Refleksi

  Dari hasil pengamatan guru peneliti dan guru pengamat pada siklus 2 dapat di- ilustrasikan sebagai berikut. (a) Semua tin- dakan yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik. (b) Kekurangan yang terjadi pa- da proses pembelajaran dapat diatasi oleh guru peneliti. (c) Alur berfikir lebih menye- luruh dalam memahami suatu konsep, ter- lihat dari kemampuan siswa untuk meng- kaitkan suatu pokok bahasan dengan materi Matematika termasuk di Kelas III.

  Siklus Ketiga Perencanaan (Planning)

  Berdasarkan hasil tindakan pada siklus 2 yang terjadi, maka guru melakukan tindak- an untuk siklus 3, diantaranya: (a) Melaksanakan untuk simulasi seperti siklus 2, pada sikus ini diberi perubahan tindakan pada pelaksanaan demonstrasi semua ke- lompok berkewajiban untuk mendemons- trasikan pokok bahasan yang menjadi ba- hasan. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah adanya anggota kelompok yang kurang Aktif, demonstrasi dilakukan oleh semua anggota secara bergiliran. (b) Kegiatan de- monstrasi tidak diarahkan secara rinci namun setiap kelompok diberi kebebasan untuk melakukan demonstrasi dengan tujuan jelas.

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 115

  55.00

  70 Ada kenaikan

  65

  60

  35

  3 Nilai Terendah

  70 90 100 100 Ada kenaikan

  2 Nilai Tertinggi

  84.29 Ada kenaikan

  76.43

  73.93

  (c) Menentukan jadwal yang lebih tepat untuk melaksanakan penelitian pada siklus

  III, diharapakan pada siklus ini para siswa lebih siap menghadapi evaluasi.

  Tabel 2 Perbandingan perkembangan prestasi belajar siswa

No Unsur Perbandingan Sub. Siklus Siklus I Siklus II Siklus III Kesimpulan

  Dari hasil analisa data yang telah di- ambil dalam seluruh kegiatan yang telah di- laksanakan dalam beberapa tahap yang me- liputi: pengambilan data sebelum siklus, pengambilan data siklus I, pengambilan data siklus II, dan pengambilan data siklus III. Pembahasan secara keseluruhannya adalah sebagai berikut.

  Hasil pengamatan guru peneliti dan guru pengamat pada siklus 3 dapat dihasilkan sebagai berikut. (a) Semua tindakan yang direncanakan dapat berjalan dengan lancar. (b) Siswa terlatih untuk menyimpulkan penemuan baru dalam hal ini belum ada pada buku pelajaran yang dimiliki siswa.

  Refleksi

  Untuk, kriteria sangat baik hampir sama dengan hasil siklus 2, namun untuk kriteria cukup yang mengalami peningkatan pada komponen-komponen mengingat ma- teri terakhir pada pelajaran Matematika, membaca materi yang akan dijadikan pem- belajaran berikutnya, ikut menjawab per- tanyaan walaupun tugas kelompok lain dan setelah sampai di rumah mempelajari materi yang sudah diberikan.

  Hasil pengukuran minat siklus 3

  (d) Hasil tes akhir.

  Hasil Pengamatan guru peneliti dan guru pengamat menunjukkan: (a) Rencana tindakan yang akan dilaksanakan sudah ber- jalan dengan baik. (b) Ketika melakukan ke- giatan berdemonstrasi siswa lebih santai, hal ini disebabkan tidak merasa diamati teman- temannya. (c) Sewaktu menanggapi pendapat kelompok lain, semua anggota kelompok tidak kesulitan, ini akibat siswa tersebut mengamati sendiri proses mengitung Pen- jumlahan dan pengurangan pecahan desimal.

  Pengamatan (Observing)

  Guru memerintahkan semua kelompok untuk mendemonstrasikan cara mengerjakan Penjumlahan dan Penguranganpecahan desi- mal. Siswa diberi kebebasan untuk memilih perhitungan pecahan desimal. Siswa melaku- kannya pada masing-masing kelompok se- cara bergiliran. Ketika pada bagian men- definisian suatu pokok bahasan dari hasil demonstrasi, maka guru menentukan kelom- pok tersebut dengan cara undi/acak.

  Pelaksanaan (Action)

  1 Rata-rata nilai UH

  116 Aliyanto, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui...

  

Gambar 1 Grafik Hasil Penelitian Setiap Siklus

  Kesimpulan dari pengambilan data yang telah dilakukan pada setiap siklus tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.

  Dari hasil analisis keseluruhan mulai dari pengambilan data awal (data sebelum siklus) hingga siklus III seperti yang tercan- tum diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa melalui proses pembelajaran dengan menerapkan metode Demonstrasi ternyata prestasi belajar Matematika pada Kelas III SDN 04 Punjul kecamatan Karangrejo kab. Tulungagung dapat meningkat secara optimal.

  Hal ini terjadi karena dalam setiap siklus selalu diadakan perbaikan-perbaikan menuju pada penyempurnaan pembelajaran sehingga kualitas pembelajaran pun dapat meningkat.

  Dalam setiap siklus terjadi perbaikan dan penyempurnaan pembelajaran yang meliputi: (1) Guru selalu berusaha terus menerus untuk membangkitkan semangat, motivasi belajar, minat dan perhatian siswa terhadap materi pelajaran dengan jalan memberikan masukan bahwa sebenarnya setiap siswa itu mampu mengerjakan soal- soal Matematika walaupun soal itu sulit, yang terpenting adalah ketelitian dan tidak tergesa-gesa dalam mengerjakannya, karena semua kesulitan akan terpecahkan apabila kita mau terus latihan serta tidak tergantung pada orang lain. (2) Untuk lebih meningkat- kan semangat, motivasi belajar, minat dan perhatian siswa terhadap materi pelajaran, kiranya pemberian balikan tidak hanya seke- dar dalam bentuk tulisan / simbolik benar salah namun perlu dikombinasikan dalam bentuk lisan, sehingga lebih mengena dan terkesan pada siswa. (3) Bagi siswa yang tidak mengerjakan tugas baik itu tugas yang harus diselesaikan di rumah maupun yang harus diselesaikan di kelas, perlu di dekati dan perlu diberi balikan tidak hanya dalam bentuk tulisan/simbolik benar salah namun perlu dikombinasikan dalam bentuk lisan, sehingga lebih mengena dan terkesan pada diri para siswa. Dan kelompok ini perlu men- dapat penanganan dan perhatian khusus sehingga nantinya lambat laun mereka me- nyadari kekeliruannya sendiri dan akhirnya akan membangkitkan semangat, motivasi belajar, minat dan perhatian siswa terhadap materi pelajaran. (4) Dengan adanya materi perbaikan dalam setiap siklus ternyata mem- bawa implikasi yang positif terhadap kualitas pembelajaran dan meningkatkan prestasi belajar siswa.

  PENUTUP Kesimpulan

  Berdasarkan langkah-langkah yang di- terapkan ke dalam 3 siklus pada penelitian tindakan ini dapat disimpulkan sebagai

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 117

  berikut: Metode demonstrasi dalam pembela- jaran Matematika dapat meningkatkan minat belajar dan perolehan hasil belajar jika di- lakukan tindakan dengan urut-urutan : (a) dalam menyampaikan materi ajar guru mendemonstrasikan pengerjaan contoh-con- toh soal dipapan tulis sesuai materi pelajaran matematika dalam penelitian, (b) Semua siswa diminta mengerjakan soal-soal pecah- an decimal sesuai pokok bahasan dalam materi ajar, (c) Selain mengerjakan pada bu- ku/lembar kerja, siswa secara bergantian juga diminta mengerjakan latihan soal di papan tulis.

  Dari tindakan-tindakan yang di terap- kan dalam metode demonstrasi dapat me- ningkatkan motivasi siswa dalam belajar bi- dang studi Matematika.

  Keberhasilan tindakan dalam peneliti- an ini ditunjukkan oleh ketuntasan belajar secara klasikal. Kondisi ini dapat terwujud dengan langkah-langkah (a) Merubah urutan penyampaian materi ajar, (b) Mengkaitkan pokok bahasan materi baru dengan pokok bahasan materi lama yang telah diberikan, (c) Memberikan soal-soal latihan hitungan sesuai dengan persamaan yang baru diper- oleh dan (d) Setiap kelompok dituntut untuk mengerjakan secara bergiliran di papan tulis oleh masing-masing anggota kelompok.

  Saran

  Agar penerapan metode demonstrasi dapat efektif, maka dalam pelaksanaan pembelajaran Matematika hendaknya guru dapat di bantu oleh tenaga guru lainnya.

DAFTAR RUJUKAN

  Arikunto, S. 2001. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta: Bina Aksara. Arikunto. 2012. Prosedur Penilaian Suatu

  Pendekatan Praktek . Jakarta: Rineka Cipta.

  Depdikbud. 1996, Teknik Pembelajaran Bi-

  atu Pendekatan Praktek. Jakarta: Ak- sara Baru.

  Depdiknas. 2001. Pedoman Teknis Pelak-

  sanaan CAR (Classroom Action Research) . Jakarta. Depdiknas.

  Erman Suherman, dkk. 2003. Strategi Pem- belajaran Matematika Kontemporer .

  Bandung: UPI. Gagne. 1987. Essensial Of Learning For Intruction. Florida: Drydn Press.

  Hadi, S. 1981. Metodologi Research 2. Yog- yakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta. P3M SIAT. 2002. Pelangi Pendidikan.

  Jakarta: Depdiknas. Suryana, D. 2002. Belajar Aktif Matematika.

  Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

  Arikunto, S. 1991. Prosedur Penelitian Su-

  dang Studi Matematika, Jakarta: Dep- dikbud.

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TERPADU MODEL CONNECTED PADA SISWA KELAS V B SDN I TAMBAH DADI LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 11 84

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MENULIS PETUNJUK PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN “EXPERIENTAL LEARNING” SISWA KELAS IV SEMESTER GANJIL SDN 3 PAREREJO GADINGREJO TAHUN 2011/2012

0 6 49

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 5 SUNGAI LANGKA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 45

MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR IPA ENERGI GERAK MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V TAHUN PELAJARAN 20162017 SDN BRINGINBENDO 2 KABUPATEN SIDOARJO

0 1 8

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI LOGARITMA MELALUI PEMAHAMAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X TKJ1 SMK NEGERI 1 SAWIT KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 20112012

0 1 10

UPAYA MENINGKATAN PRESTASI MATEMATIKA MELALUI MEDIA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI LEREP 04 UNGARAN BARAT TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 6

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN SISWA KELAS III SDN 2 BARUHARJO KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN MODEL BELAJAR KONSTRUKTIVISME SEMESTER I TAHUN 20152016

0 0 13

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS VI SDN 1 TULUNGREJO KECAMATAN KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 20112012

0 0 9

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) DAN MEDIA KOTAK-KOTAK CERDAS SISWA KELAS VI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 20142015 SDN 1 SAWAHAN KECAMATAN WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK

0 0 6

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS I SEMESTER II TAHUN 20142015 PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI MODEL BELAJAR PICTURE AND PICTURE DI SDN 2 SURODAKAN KABUPATEN TRENGGALEK

0 0 9