KONSEP dan sistem Pelayanan Kesehatan BOLK 4.2 OK

  KONSEP & SISTEM

PELAYANAN KESEHATAN

KONSEP & SISTEM

PELAYANAN KESEHATAN

  Prof. Dr.dr.Rizanda Machmud M.Kes

  TOPIK

  

DEFINISI

  • Pelayanan Kesehatan adalah: Setiap upaya yang dilaksanakan sendiri atau secara bersama2 dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan dan meningkatkan kesehatan perorangan , keluarga, kelompok maupun masyarakat

  

PENDAHULUAN

PELAYANAN KES DASAR

  PELAYANAN KES STRATA PERTAMA

  

  STRUKTUR PELAYANAN KES UKP UKM RSUP, RS

  DEPKES, DINKES

  VERTIKAL, KETIGA

STRATA

PROV, RSUD, BALAI KES MASY,

  DINKES STRATA PREKTEK SPESIALIS KAB/KOTA, BALAI KEDUA KES MASY PUSK, BP, DOKTER STRATA PUSKESMAS PRAKTEK

  

PERTAMA

POS YANDU, POS YANDU, POSKESDES, KLG POSKESDES, MASYARAKAT/ KELUARGA KLG

  PELAYANAN KES STRATA PERTAMA

UPAYA KESEHATAN PERORANGAN

  Promotif. Preventif, Curatif & Rehabilitatif) (

   RAWAT JALAN TINGKAT PERTAMA  RAWAT INAP TINGKAT PERTAMA  PERSALINAN  PERTOLONGAN GAWAT DARURAT  PUSKESMAS KELILING

  

PELAYANAN KES STRATA

PERTAMA

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

   PROMOSI KESEHATAN  KES IBU DAN ANAK  PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN PENY

  MENULAR  KESEHATAN LINGKUNGAN  PERBAIKAN GIZI  PROGRAM UKM LAINNYA

PELAYANAN KESEHATAN

  8 PEMBAGIAN PELAYANAN KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN (HEALTH SERVICES)

  (HEALTH SERVICES) PELAYANAN KEDOKTERAN

  (MEDICAL SERVICSES) PELAYANAN KEDOKTERAN

  (MEDICAL SERVICSES) PELAYANAN KESEHATAN MASY

  ( PUBLIC HEALTH SERVICES) PELAYANAN KESEHATAN MASY

  ( PUBLIC HEALTH SERVICES)

SYARAT POKOK YANKES

  1. Tersedia dan berkesinambungan (Available and Continous)

  2. Dapat diterima dan wajar (Acceptable and Apropriate)

  3. Mudah dicapai (Accesible) 4. Mudah dijangkau (Affordable ).

  5. Bermutu (Quality)

  9

STRATIFIKASI YANKES

  Pelayanan Medik Pelayanan Medik Pelayanan Medik

  Pelayanan Pelayanan Dasar Dasar Medik Spesialistik Medik Spesialistik (UKP Strata 1) (UKP Strata 1) (UKP strata 2&3) (UKP strata 2&3)

STRATIFIKASI YANKES.

1. Pelayanan Kesehatan tingkat

  

pertama (Primary Health Services )

  • yankes yang bersifat pokok yang sangat dibutuhkan oleh sebahagian besar masy. Dan punya nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masy.
  • Umumnya yankes tingkat pertama ini bersifat rawat jalan

  11

  2. Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua.

   (Secondary Health Services)

  Pelayanan kesehatan lebih lanjut dan telah bersifat rawat inap, dan untuk penyelenggaraannya membutuhkan tenaga2 spesialis.

  3. Pelayanan Kesehatan tingkat ketiga

   (Tertiary Health Services)

  Pelayanan kesehatan yang lebih kompleks dan diselenggarakan olah tenaga2 subspesialis. 12

  

SISTEM RUJUKAN

SISTEM RUJUKAN

  14 SISTIM RUJUKAN MASALAH KES. MASALAH KESMAS MASALAH KEDOKTERAN RUJUKAN KESEHATAN RUJUKAN MEDIK TEKNO LOGI SARANA OPERA SIONAL PENGETA HUAN BAHAN LAB . PENDE RITA

SISTIM RUJUKAN

  • Tercipta yankes yang menyeluruh dan terpadu.
  • • Manfaat yang ada kalau dilihat dari unsur

    pembentuk yankes
    • – Pemerintah sebagai penentu kebijakan
    • – Masy sebagai pemakai jasa pelayanan
    • – Kalangan kesehatan sebagai penyelenggara yankes

  Tkt Rujukan Lanjutan Tkt Rujukan Pertama Tkt Rujukan Dasar

   Rumah Tangga 2. Tingkat Masyarakat 3. Tingkat Pertama Fasilitas Pelayanan 3. Tingkat Kedua Fasilitas Pelayanan a b c d Rumah Sakit Propinsi/Swasta Rumah Sakit

  Kabupaten/Swasta Puskesmas DTP/Rawat Inap

  • - Puskesmas - Puskesmas Pembantu - Polindes/Wahana Posyandu (Kader)

1. Tingkat

  Individu / Keluarga

  

Pemerintah penentu kebijakan

  • Membantu penghematan dana, krn tidak perlu menyiapkan alat kedokteran pada setiap sarana.
  • Memperjelas sistim pelayanan kesehatan, krn terdapat hub. kerja antar berbagai sarana kes. yang ada.
  • Mempermudah pekerjaan administrasi, terutama pada aspek perencanaan

  18 Dari sudut masy sebagai pemakai jasa pelayanan

  • - Meringankan biaya pengobatan, krn dapat

    dihindari pemeriksaan yang sama dan berulang.
  • Mempermudah masy. memperoleh pelayanan, karena sudah diketahui

    dengan jelas tugas dan fungsi pelayanan.

  19

  

Dari sudut kalangan kesehatan

sebagai penyelenggara yankes.

  • Memperjelas jenjang karir tenaga kesehatan dengan berbagai akibat positif seperti semangat kerja, ketekunan dan dedikasi.
  • Membantu peningkatan pengetahuan dan keterampilan dengan kerjasama yang terjalin.
  • Memudahkan dan meringankan beban tugas, karena setiap saranan kesehatan mempunyai tugas dan kewajiban tertentu

  20

  

PROGRAM PELAYANAN

KESEHATAN DASAR

PROGRAM PELAYANAN

KESEHATAN DASAR Introduksi Jaminan Kesehatan Masyarakat

  Mengapa Diperlukan Jaminan Kesehatan ? Karakteristik Yankes: Per orangan/keluarga:Solusi universal: Service/jasa, Tak Dominasi pernah Jaminan profesional, terjangka Kesehatan u Uncertainty,

  • *) Terpaksa Price In-elastic, bayar Asymmetry Tidak adil
    • Peserta tertentu
    • Peserta tertentu

  Information, Membaya

  • PPK
  • PPK

   PPK Induce r dikontrak/kerjasama dikontrak/kerjasama Sendiri Pembayaran demand.

  • Pembayaran

  prospektif prospektif Patient INA DRG INA DRG

  • Manfaat pasti

  ignorancy,

  • Manfaat pasti
  • Sistem rujukan
  • Sistem rujukan

   Externality,

  • ) Masyarakat miskin dibiayai Negara 
    • Kendali mutu
    • Kendali mutu

  Jamkesmas Clinical pathway

  22

  

Kenapa Masyarakat Miskin ?

AKB dan AKABA kelompok maskin selalu diatas AKB dan AKABA kelompok masyarakat berpendapatan tinggi Persalinan oleh tenaga kesehatan pd maskin, hanya sebesar 21,3% dibandingkan 89,2% pd masyarakat kaya Status kesehatan maskin diperburuk dng masih tingginya penyakit menular seperti malaria, TB paru, HIV/AIDS, dll Pemanfaatan RS masih didominasi oleh kelompok mampu, sedangkan maskin memanfaatkan pelayanan

  AKB dan AKABA 3-4 kali lipat pada Puskesmas masy. miskin dibanding masy.

  48,7% kendala biaya, jarak mampu dan transportasi 23

  KEBIJAKAN UMUM (1) 1. KEBIJAKAN UMUM (1) Kebijakan Tahun 2011 merupakan kelanjutan dari tahun- 2. tahun sebelumnya yang lebih disempurnakan Selama Manlak dan Juknis baru belum terbit tetap 3. berlaku Manlak dan Juknis yang sebelumnya Perluasan Pelayanan dengan “JAMPERSAL” yang sasaran seluruh Bumil yang belum memiliki jaminan 4. kesehatan/persalinan. Pendanaan Jamkesmas dan Jampersal bersumber dari APBN Kementerian Kesehatan (JENIS BELANJA BANTUAN SOSIAL). Total APBN 2011 Sebesar; 6.3 T tetap perlu 5.

dukungan APBD untuk Komplementasi dan Suplementasi.

Dana Jampersal terintegrasi secara utuh dengan Dana 6. Jamkesmas menjadi satu kesatuan. Dana Jamkesmas ditransfer langsung dari Rekening Kas Negara ke Dinas Kesehatan Kab/Kota dan Rumah Sakit/Balkesmas ; PELAKSANAAN JAMKESMAS & JAMPERSAL 2011

KEBIJAKAN UMUM (2) 7. KEBIJAKAN UMUM (2)

  Besaran Alokasi Dana Jamkesmas & Jampersal Kab/Kota 8. ditetapkan sesuai SK Menteri Kesehatan Tim Pengelola jadi satu untuk mengelola Jamkesmas, 9. Jampersal dan BOK --- TP JAMKESMAS & BOK Pertanggungjawaban Dana :

  • Pola Klaim untuk di Pelayanan Dasar (Jamkesmas & Jampersal) Pola Klaim dengan SOFTWARE

  INA-CBG’s utk Pelayanan 10. Lanjutan (Jamkesmas & Jampersal) Proses Verifkasi Pertanggungjawaban dana tetap dilakukan;. Tim Pengelola Jamkesmas & BOK (Bag Verifkasi) untuk Pelayanan kesehatan Dasar 11. Verifkator Independen untuk Pelayanan Kesehatan Lanjutan Kepesertaan Jamkesmas 2011 mengacu pada data BPS 2008 berjumlah 60,5 juta jiwa, namun secara Nas jumlah sasaran tetap 76,4 juta jiwa .

  PELAKSANAAN JAMKESMAS & JAMPERSAL 2011

  KEBIJAKAN UMUM (3) KEBIJAKAN UMUM (3) 12. Peserta Jamkesmas tidak boleh dikenakan iur biaya 13. dengan alasan apapun FASKES untuk Jampersal tidak hanya melibatkan Puskesmas dan jaringan tetapi melibatkan Bidan Praktek, Klinik Bersalin, Dokter Praktek yang bekerja 14. sama dengan Dinas Kesehatan Kab/Kota Akan ada beberapa pedoman dan Juknis sebagai acuan pelaksanaan:

  • Pedoman Pelaksanaan JAMKESMAS

  Juknis Jamkesmas di Pelayanan Dasar 15.

  • Juknis Jampersal

  Penyelenggaraan Jamkesmas, Jampersal dan BOK 16. merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan PT Askes tetap dilibatkan untuk Manajemen Kepesertaan (Cetak dan distribusi) keseluruh peserta PELAKSANAAN JAMKESMAS & JAMPERSAL 2011

KEBIJAKAN PENDANAAN (1)

1. Dana Pelayanan Kesehatan Jamkesmas, Jampersal, BOK 2. bersumber dari APBN (6,3 T, 932 M). Jenis Belanja Yankes Jamkesmas, Jampersal adalah 3. BANSOS, sedangkan BOK berupa Belanja Barang . Dana Operasional Manajemen Tim Pengelola bersumber 4. APBN melalui Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan . Tetap dilakukan Luncuran dana dengan memperhitungkan Lap. Pertanggungjawaban dan Kepatuhan Faskes 5. (Cooperatif) Pertanggungjawaban Dana Luncuran;

   Di Pelayanan Kesehata dasar dengan Klaim Di Pelayanan Kesehatan Lanjutan tetap dengan INA- 6. CBG’s Pendanaan Jamkesmas Yandas dan Jampersal menjadi satu rekening khusus Jamkesmas (Giro) di Dinkes Kab/Kota, sedangkan BOK dengan SATKER tersendiri. PELAKSANAAN JAMKESMAS & JAMPERSAL 2011

KEBIJAKAN PENDANAAN (2)

7. Proses Verifkasi Pertanggungjawaban dana tetap dilakukan;.

  • Tim Pengelola Jamkesmas & BOK (Bag Verifkasi) untuk

  Pelayanan kesehatan Dasar

  • Verifkator Independen untuk Pelayanan Kesehatan 8.

  Lanjutan Setelah diverifkasi Verifkator Independen dan ditandatangani oleh Direktur RS/Balkesmas dan Verifkator Independen RS/Balkesmas dapat langsung mencairkan dana klaim tanpa menunggu Umpan Balik (feed back) dari Pusat 9. (PPJK) P2JK (TP Jamkesmas Pusat) akan turun segera melakukan pembinaan apabila ada praduga kesalahan pertanggung 10. jawaban, kesulitan secara teknis software. Ada pengalihan Grouper INA-DRG’s ke INA-CBG’s (UNU-IIHG) PELAKSANAAN JAMKESMAS & JAMPERSAL 2011

PROGRAM JAMKESMAS

  Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan R.I

  Tujuan Jamkesmas Meningkatnya Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Seluruh Meningkatnya Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Seluruh

  Masy. Miskin Masy. Miskin

  Penyelenggaraan Pelayanan Yang Efektif dan Efisien

  Prinsip: Pengentasan

  May. Miskin Sehat

  • Nirlaba May. Miskin Sehat

  dan produktif Kemiskinan

  • Portabilitas

  dan produktif

  • Ekuitas • Akuntabel

  (1) KEPESERTAAN

  1. Kepesertaan tidak berubah (76,4 JT JIWA)

  

2. Kepesertaan berdasarkan pada dara BPS Tahun

2008 (By Name by adress) sejumlah 60,5 JT JIWA

  

3. Untuk memenuhi 76,4 Juta akan dibagi kedaerah

secara proporsional dengan memprioritaskan memasukkan peserta yang sedang dalam perawatan di rawat lanjutan

  

4. Akan dilakukan pencetakan dan penerbitan Kartu

Jamkesmas baru pada tahun 2011.

  

5. Apabila masih terdapat masyarakat miskin dan

tidak mampu tidak masuk dalam data tersebut PELAKSANAAN JAMKESMAS & JAMPERSAL 2011 menjadi tanggung jawab daerah.

  (2) Kepesertaan

 Gelandangan pengemis/org terlantar: tidak menggunakan

kartu ttp menggunakan srt ketr/rekomendasi Dinsos

  (sejenis) setempat  Penghuni Rutan/Lapas: tidak menggunakan kartu ttp menggunakan srt ketr/rekomendasi Kalapas/Karutan  Penghuni Panti Sosial Miskin: menggunakan kartu dan didaftarkan. Sementara kartu blm terdistribusi dapat

menggunakan srt ketr/rekomendasi rekomendasi Dinsos

(sejenis) setempat  Maskin daerah bencana pasca tanggap darurat: menggunakan kartu dan didaftarkan. Sementara kartu blm terdistribusi dapat menggunakan srt

ketr/rekomendasi rekomendasi Dinsos (sejenis) setempat

 Peserta program PKH (Program Keluarga Harapan) adalah

juga peserta program Jamkesmas 32

  (3) Kepesertaan

  • Untuk semua jenis kepesertaan tersebut; SKP ditebitkan oleh petugas PT Askes (Persero)

    setempat, sepanjang syarat administrasinya

    terpenuhi
  • Untuk masyarakat miskin yang pada saat pendaftaraan tidak termasuk dalam data base (kecuali yang barulahir setelah penetapan database), sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemda setempat.
  • Bagi bayi terlahir dari keluarga peserta

    Jamkesmas langsung menjadi peserta baru,

    PT Askes memberikan kartu Jamkesmas.
  • 33

  Program

Jaminan

Persalinan

  PPJK

Kementerian Kesehatan R.I

  Latar Belakang (1) Komitmen Global : MDGs

  Gizi: bumil, Raker Cipanas Januari 2010 bayi, balita, Inpres 1 Tahun 2010 tentang anak Pembangunan Nasional Tahun 2010 Percepatan Pelaksanaan Prioritas Reduksi Kematian Bayi

  RPJMN 2010 - 2014 RPJMN 2010 - 2014 Reduksi

MDG 2015 MDG 2015

  Kematian Ibu Raker Tampak Siring April 2010 Inpres 3 Tahun 2010 tentang

  HIV/AIDS, Pembangunan Yang Berkeadilan Malaria, Tbc Pro Rakyat, Keadilan Utk Semua, MDGs, 35 Pemb.Ekonomi

  8 Tujuan Dev. & Human Sustainable 35 Salah satu masalah penting adalah pembiayaan Target MDGs tahun 2015AKI 102 per 100.000 KH 90% kematian ibu krn persalinan (SKRT, 2001) AKI 228 per 100.000 KH; AKB 34 per 1000 KH (SDKI, 2007) Capital Dev .

  Definisi

  • • Jaminan Persalinan adalah program pemeriksaan kehamilan

    (antenatal), persalinan dan pemeriksaan masa nifas

  

(postnatal) bagi seluruh ibu hamil yang belum mempunyai

jaminan kesehatan serta bayi yg dilahirkannya pada fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan program.

  • • Jaminan persalinan terintegrasi dengan program Jamkesmas

  Sasaran

  a. Merupakan sasaran tambahan dari program Jamkesmas

  b. Sasaran adalah seluruh ibu hamil yang belum mempunyai jaminan kesehatan/persalinan yang melakukan pemeriksaan kehamilan (ANC), persalinan, dan pemeriksaan masa nifas (PNC) bagi ibu dan bayi yang dilahirkannya

c. Perkiraan jumlah sasaran adalah 60% dari estimasi proyeksi

36 jumlah persalinan.

  Tujuan

  37

  (1) Manfaat Jaminan Persalinan

Ruang lingkup pelayanan dalam Jaminan persalinan tingkat pertama

meliputi:

  • • Pelayanan ANC sesuai standar pelayanan dengan frekuensi 4 kali

    selama hamil;
  • Pertolongan persalinan normal;
  • Pertolongan persalinan dengan penyulit pervaginam yang dapat dilakukan di Puskesmas PONED
  • Pelayanan Nifas (PNC) sesuai standar
  • Pelayanan neonatus dan penatalaksanaan rujukan neonatus dengan komplikasi sesuai standar pelayanan
  • Deteksi dini faktor risiko, komplikasi kebidanan dan neonatus
  • • Penanganan komplikasi kebidanan di Puskesmas PONED sampai

  • 38 proses rujukan ke Rumah Sakit

  39

  Manfaat Jaminan Persalinan (2) Ruang lingkup pelayanan dalam Jaminan persalinan tingkat lanjutan meliputi:

  • Pemeriksaan kehamilan dengan risiko tinggi (risti) dan penyulit;
  • • Pertolongan persalinan dengan risti dan penyulit yang tidak

    mampu dilakukan di pelayanan tingkat pertama;
  • • Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Neonatus di Faskes

    PONEK
  • Faskes PONEK adalah Faskes yang mampu memberi

    pelayanan Obstetri (kebidanan) dan Neonatus Emergensi

    Komprehensif Motivasi KB (Kontap) bagi ibu yang memanfaatkan program ini.

  JAMKESMAS Fokus kegiatan

  • Rawat jalan Rawat inap Gadar Transport rujukan

  • Upaya yankes
  • Penunjang yankes
  • Manajemen puskesmas
  • Pemeliharaan ringan Pusk

  Via lokakarya mini JAMPERSAL Fokus kegiatan

  • Pemeriksaan kehamilan Pertolongan persalinan Pelayanan nifas, termasuk pelayanan bayi baru lahir & KB pasca persalinan Penanganan

  komplikasi pada kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

  Via lokakarya mini BOK Fokus kegiata n

  Via lokakarya mini JAMKESMAS-JAMPERSAL-BOK (2) JAMKESMAS-JAMPERSAL-BOK (2) PELAKSANAAN JAMKESMAS & JAMPERSAL 2011 Fokus Perencana an

  ITEM

  

SISTEM PELAYANAN

KESEHATAN DASAR

SISTEM PELAYANAN

KESEHATAN DASAR

  

Puskesmas dan Upaya Pokok.

  • Puskesmas:

    adalah unit pelaksana Pembangunan

    kesehatan diwilayah kecamatan.
  • Unit pelaksana teknis dinas ( UPTD): yaitu unit organisasi dilingkungan Dinas Kesehatan Kab/Kota yang melaksanakan tugas Teknis Operasional.
  • 42

  

Visi Puskesmas.

  • Visi Pembangunan Kesehatan melalui puskesmas adalah tercapainya “Kecamatan Sehat 2010”.
  • Merupakan gambaran masyarakat kec. Masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan yang ditandai dengan pendudulnya yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi2nya.
  • 43

  • Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
  • • Memberdayakan masyarakat dan keluarga

    dalam pembangunan kesehatan.
  • Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu.

  44 MISI

  • Mengembangkan dan menetapkan pendekatan kewilayahan.
  • • Mengembangkan dan menerapkan azas

    kemitraan serta pemberdayaan masyarakat dan keluarga.
  • Meningkatkan Profesionalisme Petugas.

  45 Strategi. Fungsi Puskesmas.

  • Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
  • Pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan. Kesehatan.
  • Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.

  46

  

Upaya Pelayanan Kesehatan yang

dilaksanakan:

  • Pelayanan Kesehatan Masyarakat, yang

    lebih mengutamakan pelayanan Preventif

    dan Promotif dg pendekatan kelompok masy, diselenggarakan bersama masyarakat.
  • Pelayanan MedikDasar. Yang lebih mengutamakan pelayanan kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga.
  • 47

  48 Struktur Organisasi Puskesmas.

  Kepala Puskesmas BPP ( Badan Penyantun Puskesmas

  Tata Usaha Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pelayanan Medik

  Puskesmas Pembantu Program Pokok Puskesmas.

  • Promosi Kesehatan.
  • Kesehatan Lingkungan.
  • Kesehatan Ibu dan Anak, termasuk KB.
  • Perbaikan Gizi.
  • Pemberantasan Penyakit Menular.
  • Pengobatan.

  49 Program Pengembangan

  • • Program pengembangan tergantung

    kebutuhan dan disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas

  50

  

STANDART PELAYANAN

MINIMAL

STANDART PELAYANAN

MINIMAL BIDANG KESEHATAN

  

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

BIDANG KESEHATAN

  • Bab 2 pasal 2 Kabupaten/Kota menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal.
  • Pasal 2 ayat (4) butir b
  • Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000

  Pemerintah mempunyai kewenangan untuk menetapkan pedoman standar pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota;

STANDAR PELAYANAN

  • • Standar Pelayanan Minimal sebagaimana

    dimaksudpada ayat (1) berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang meliputi jenis

    pelayanan beserta indikator kinerja dan

    target Tahun 2010:

  

Pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi

  • Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 ( 95 %);
  • Cakupan pertolongan persalinan oleh Bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (90 %);
  • Ibu hamil risiko tinggi yang dirujuk (100 %);
  • Cakupan kunjungan neonatus (90 %);
  • Cakupan kunjungan bayi (90%);
  • Cakupan bayi berat lahir rendah / BBLR yang ditangani (100%).

  Pelayanan kesehatan Anak Pra sekolah & Usia Sekolah

  • Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah (90%);
  • Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih / guru UKS/Dokter Kecil (100%);
  • Cakupan pelayanan kesehatan remaja (80%).

  Target program

  • Pelayanan Keluarga Berencana : Cakupan peserta aktif KB (70%).
  • Pelayanan imunisasi : Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) (100%).
  • Pelayanan Pengobatan / Perawatan :
    • – Cakupan rawat jalan (15 %); – Cakupan rawat inap (1,5 %).

  • Pelayanan Kesehatan Jiwa : Pelayanan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan umum (15%).

  

Target program

  • Pemantauan pertumbuhan balita :
    • – Balita yang naik berat badannya (80 %); – Balita Bawah Garis Merah (< 15 %).

  • Pelayanan gizi :
    • – Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun (90%);
    • – Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe (90%);
    • – Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi Bawah Garis Merah dari keluarga miskin (100%); – Balita gizi buruk mendapat perawatan (100%).

  Target program

  • Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar dan Komprehensif :
    • – Akses terhadap ketersediaan darah dankomponen yang aman untuk menangani rujukan ibu hamil dan neonatus (80%);
    • – Ibu hamil risiko tinggi / komplikasi yang ditangani (80%);
    • – Neonatal risiko tinggi / komplikasi yang ditangani (80%).

  

Target program

  • Pelayanan gawat darurat : Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat (90%).
  • Penyelenggaraan penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan Gizi Buruk
    • – Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam (100%); – Kecamatan bebas rawan gizi (80%).

  

Target program

  • Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Polio: Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun ( ≥1).
  • Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit TB

  Paru: Kesembuhan penderita TBC BTA positif (> 85%).

  • Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

  ISPA: Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani (100%).

  Target program

  • Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit HIVAIDS:
    • – Klien yang mendapatkan penanganan HIV-AIDS (100%); – Infeksi menular seksual yang diobati (100%).

    >Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) : Penderita DBD yang ditangani (80%).
  • Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Diare: Balita dengan diare yang ditangani (100%).

  

Target program

  • • Pelayanan kesehatan lingkungan : Institusi

    yang dibina (70%).
  • Pelayanan pengendalian vektor: Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes (>95%).
  • Pelayanan hygiene sanitasi di tempat umum : Tempat umum yang memenuhi syarat (80%).

  Target program

  • Penyuluhan perilaku sehat :
    • – Rumah tangga sehat (65%);
    • – Bayi yang mendapat ASI- eksklusif (80%);
    • – Desa dengan garam beryodium baik (90%); – Posyandu Purnama (40%).

  • Penyuluhan Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (P3 NAPZA) berbasis masyarakat: Upaya penyuluhan P3 NAPZA oleh petugas kesehatan ( 15%).

  

Target program

  • Pelayanan penyediaan obat dan perbekalan kesehatan:
    • – Ketersedian obat sesuai kebutuhan (90%);
    • – Pengadaan obat esensial (100%); – Pengadaan obat generik (100%).

    >Pelayanan penggunaan obat generik:Penulisan resep obat generik (90%).
  • Penyelenggaraan pembiayaan untuk pelayanankesehatan perorangan: Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar (80%).
  • Penyelenggaraan pembiayaan untuk Keluarga Miskin dan masyarakat rentan : Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan Keluarga Miskin dan masyarakat rentan (100%).

  BAB III PENGORGANISASIAN Pasal 4

  • Bupati/Walikota bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah Kabupaten/Kota dan masyarakat;
  • • Penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai Standar

    Pelayanan Minimal sebagaimana dimaksud ayat(1) secara operasional dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota;
  • • Penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai Standar

    Pelayanan Minimal dilakukan oleh tenaga dengan kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan.

  

BAB IV PELAKSANAAN

Pasal 5

  • Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan, merupakan acuan dalam perencanaan program pencapaian target masing-masing DaerahKabupaten/Kota.
  • Standar Pelayanan Minimal sebagaimana dimaksud dalam perencanaan program pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan Standar Teknis yang ditetapkan.
  • Sumber pembiayaan pelaksanaan pelayanan kesehatan untuk pencapaian target sesuai Standar Pelayanan Minimal seluruhnya dibebankan pada APBD.

  

BAB V PEMBINAAN

Pasal 6

  • Pemerintah dan Pemerintah Propinsi memfasilitasi penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal dan mekanisme kerjasama antar Daerah Kabupaten/Kota.
  • Menteri Kesehatan melaksanakan supervisi dan pemberdayaan Daerah dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal.

  BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 10

  • Dengan berlakunya keputusan ini, maka keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Nomor 1747/Menkes-Kesos/SK/12/2000 tentang Pedoman Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dinyatakan tidak berlaku lagi.