BAB II PEMBAHASAN - BAB II PEMBAHASAN

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen merupakan proses pendayagunaan bahan baku dan sumber daya

  manusia untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini melibatkan organisasi, arahan, koordinasi, dan evaluasi orang-orang guna mencapai tujuan tersebut. Melalui manajemen dilakukan proses pengintegrasian berbagai sumber daya dan tugas untuk mencapai berbagai tujuan organisasi.

  Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Recources Management) adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok karyawan. Manajemen sumber daya manusia terdiri atas serangkaian keputusan yang terintegrasi tentang hubungan ketenagakerjaan yang mempengaruhi efektivitas karyawan dan organisasi. Manajemen sumber daya manusia merupakan aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan agar sumber daya manusia di dalam organisasi dapat digunakan secara efektif guna mencapai berbagai tujuan.

  Ada empat hal yang kian penting berkenaan dengan manajemen sumber daya manusia:  Penekanan yang lebih dari biasanya terhadap pengintegrasian berbagai kebijakan sumber daya manusia dengan perencanaan bisnis.  Tanggung jawab pengelolaan sumbar daya manusia tidak lagi terletak hanya pada manajer khusus, tetapi sekarang terletak pada manajemen lini senior.

   Perubahan fokus dari hubungan serikat pekerja manajemen menjadi hubungan manajemen karyawan, dari kolektivisme manjadi individualisme.

   Terdapat aksentuasi pada komitmen dan melatih inisiatif di mana manajer berperan sebagai dinamisator dan fasilisator.

  5. Manajemen sumber daya manusia mempunyai fokus strategi dan terintegrasi dengan semua kebijakan bisnis perusahaan. Manajemen sumber daya manusia menganggap manusia sebagai aktiva perusahaan yang paling penting. Manajemen sumber daya manusia menganut pandangan bahwa para manajer haruslah proaktif dalam hubungannya dengan orang-orang.

B. Perkembangan Manajemen

  Utilisasi orang-orang, paling tidak dalam bentuk awalnya, dapat ditelusuri ke masa kuno. Upaya untuk mendayagunakan tenaga berbakat, meskipun masih bersifat informal, dilakukan di mana saja manusia berkumpul dalam suatu komunitas. Lambat laun terjadi perubahaan ke arah yang lebih formal dan terspesialisasi. Perkembangan manajemen sumber daya manusia dapat dibagi ke dalam lima tahap:

  1. Tahap Perajin

  Orang yang bekerja selama kurun waktu 1600-an hingga tahun 1700-n diarahkan oleh sistem perajin(craft system). Di bawah sistem ini, produksi barang dan jasa dihasilkan oleh sekelompok pekerja di dalam sebuah ruang kerja yang relatif sempit, biasanya rumah tangga.sistem perajin berlangsung kurang lebih selama dua ratus tahun. Karena permintaan akan barang meningkat, sistem perajin tidak lagi sanggup memenuhinya. Pada saat yang sama, mesin mulai diperkenalkan, yang dapat digunakan untuk membantu menghasilkan barang bermutu tinggi secara lebih cepat daripada yang pernah dialami oleh perajin sebelumnya. Perubahan ini membantu dalam mengantarkan masyarakat ke gerbang Revolusi Industri.

  2. Manajemen Ilmiah

  6. Pada awal tahun 1900-an, terjadi banyak perubahan tempat kerja. Berbagai mesin dan metode pabrik untuk meningkatkan produksi mulai diperkenalkan. Salah satu perkembangan paling signifikan yang mengemuka selama kurun waktu itu adalah proses yang disebut dengan manajemen ilmiah. Dilihat dari perspektif manajemen, gerakan manajemen ilmiah juga menciptakan suatu kebutuhan akan manajemen sumber daya manusia yang efektif.

3. Hubungan Manusia

  Langkah signifikan lainnya dalam penelitinan sumber daya manusia berlangsung di penghujung tahun 1920-an dan awal 1930-an: kajian Hawthorne, Elton Mayo, dan Fritz Roethlisberger diminta oleh Western Electric untuk menentukan apa yang dapat dilakukan guna meningkatkan produktivitas para karyawannya di pabrik Hawthone Work di Chicago. Apa yang mereka simpulkan adalah bahwa interaksi dan perhatian yang dicurahkan oleh para periset kepada karyawan menyebabkan produktivitas mereka melonjak. Produktivitas karyawan dipengaruhi tidak hanya oleh cara pengerjaan dirancang dan bagaimana mereka diberikan imbalan secara ekonomis, tetapi juga oleh faktor sosial dan faktor psikologis. Periset Hawthorne juga menjumpai kenyataan bahwa perasaan, emosi, dan sentimen dari kalangan karyawan sangat dipengaruhi oleh kondisi kerja seperti hubungan kelompok, gaya kepemimpinan, dan dukungan manajemen. Pada intinya, organisasi para karyawan disikapi sebagai sebuah sistem sosial, berlainan dengan pandangan Taylor yang melihat organisasi sebagai sistem ekonomi-teknis. Dipicu oleh temuan dari kajian Hawthorne, maka dilakukanlah riset lanjutan terhadap faktor sosial dan bagaimana individu bereaksi terhadapnya. Temuan dari kajian ini menunjukkan bahwa kebutuhan karyawan mesti dipahami dan ditindaklanjuti oleh manajemen supaya karyawan merasa puas dan produktif.

  4. Sains Perilaku

  Era sains perilaku muncul sebagai dampak meluasnya pemikiran mazhab hubungan manusia yang meliputi beragam temuan akademik dari berbagai disiplin ilmu seperti psikologi, ilmu politik, sosiologi, dan biologi. Sains perilaku terfokus pada organisasi secara keseluruhan dan tidak terpaku pada individu- individunya. Sains perilaku mengkaji bagaimana individu karyawan mempengaruhi tempat kerja. Banyak yang menyakini bahwa bidang-bidang modern dari perilaku organisasi, pengembangan organisasional, dan manajemen sumber daya manusia bertumbuh dari era sains perilaku.

  5. Fungsi Sumber Daya Manusia

  Seiring berlalunya waktu, pekerjaan sekretaris semakin bertumpuk. Karena undang-undang membatasi hak karyawan maupun hak perusahaan, sekretaris kesejahteraan dituntut untuk mengetahui dan menentukan pengaruh undang- undang tersebut terhadap organisasi. Dengan demikian, unit fungsional sumber daya manusia telah terbentuk dan kini bertanggug jawab atas seperangkat tugas yang pelik dan luas yang berkaitan tidak hanya dengan perusahan dan para karyawannya saja, namun juga dengan pemerintah dan entitas lainnya dari lingkungan eksternal.

C. Mengapa Manajemen Sumber Daya Manusia Penting Bagi Organisasi

  Manajemen sumber daya manusia akan semakin penting bagi organisasi besar. Persoalan menyangku ketersediaan tenaga berbakat dalam rangka menunjang rencana pertumbuhan bisnis, kualitas tenaga manajerial, dan pengelolaan tenaga kerja yang sangat berbakat.

  8. Praktik sumber daya manusia yang baik akan membuahkan peningkatan kemampuan sebuah organisasi untuk menarik dan mempertahankan orang-orang terbaik. Evaluasi kerja dan pelatihan akan mengembangkan individu yang membutuhkan keahlian, pengetahuan, dan sikap yang berbeda.

  Praktik sumber daya manusia yang sehat juga dapat memotivasi para anggota organisasi untuk melakukan pekerjaan hebat. Kemampuan untuk berkembang di dalam organisasi, mengalami pertumbuhan dan peningkatan karier, serta menerima balas jasa yang sepadan dengan kinerja dapat memacu kerja yang cemerlang dan sikap positif terhadap pekerjaan.

  Semakin meningkatnya peran manajemen sumber daya manusia juga disebabkan oleh keyakinan banyak organisasi akan perannya yang strgegis untuk keberhasilan kompetitif organisasi. Satu hal yang sangat jelas adalah bahwa gaya manajemen yang otokratik tidak akan menumbuhkan iklim hubungan kepegawaian yang dikehendaki. Karena alasan inilah maka pengelolaan yang efektif menyita perhatian manajemen puncak. Manajemen puncak harus mendukung dan mengoordinasi semua fungsi sumber daya manusia.

D. Maksud dan Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

  Maksud manajemen sumber daya manusia adalah memperbaiki kontribusi produktif orang-orang terhadap organisasi dengan cara yang bertanggung jawab secara strategis, etis, dan sosial. Tujuan merupakan standar evaluasi tindakan. Tujuan manajemen sumber daya manusia tidak hanya harus mencerminkan kehendak manajemen senior, namun juga harus menyeimbangkan tantangan organisasi, fungsi sumber daya manusia, masyarakat, dan orang-orang yang terpengaruh. Kegagalan melakukan hal itu dapat merusak kinerja, angka laba, dan bahkan kelangsungan hidup perusahaan. Ada empat tujuan manajeman sumber daya manusia:

  9.

   Tujuan kemasyarakatan atau sosial.  Tujuan organisasional.  Tujuan fungsional.  Tujuan pribadi.

E. Aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia

  Aktivitas sumber daya manusia adalah sebagai tindakan yang diambil untuk menyediakan dan mempertahankan tenaga kerja yang efektif bagi organisasi. Aktivitas sumber daya manusia berupa program tantangan dirancang untuk merespon tujuan sumber daya manusia dan dikelola untuk mencapai tujuan tersebut. Ada tiga hal yang perlu ditekankan dalam aktivitas sumber daya manusia:

  a) Manajemen sumber daya manusia yang efektif adalah yang berorientasi ke masa depan dan proktif.

  b) Manajemen sumber daya manusia yang efektif berorientasi pada tindakan.

  c) Manajemen sumber daya manusia haruslah memperlakukan karyawan sebagai individu dan merancang program yang sesuai dengan keunikan masing-masing individu. Manajemen sumber daya manusia yang efektif tidak terfokus pada kesalahan di masa lalu. Manajemen sumber daya manusia menempatkan upayanya, menggunakan anggarannya, dan mengerahkan tenaganya pada aktivitas yang dirancang untuk menyediakan bagi perusahaan sekumpulan orang yang terlatih dengan baik, dikembangkan dengan baik, termotivasi, dan terlindungi dari bahaya sehingga mereka dapat menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

  10.

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

SOAL ULANGAN HARIAN IPS KELAS 2 BAB KEHIDUPAN BERTETANGGA SEMESTER 2

12 263 2

PENGARUH PEMBERIAN ASUHAN SAYANG IBU BERSALIN TERHADAP LAMA PERSALINAN KALA II PRIMIPARA

0 0 6

BAB IV HASIL PENELITIAN - Pengaruh Dosis Ragi Terhadap Kualitas Fisik Tempe Berbahan Dasar Biji Cempedak (Arthocarpus champeden) Melalui Uji Organoleptik - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 2 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Uji Kualitas Mikrobiologi Minuman Olahan Berdasarkan Metode Nilai MPN Coliform di Lingkungan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kelurahan Pahandut Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 2 12

The effect of personal vocabulary notes on vocabulary knowledge at the seventh grade students of SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 20

BAB IV HASIL PENELITIAN - Penerapan model pembelajaran inquiry training untuk meningkatkan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan gerak lurus - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 23

CHAPTER I INTRODUCTION - The effectiveness of anagram on students’ vocabulary size at the eight grade of MTs islamiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Penelitian Sebelumnya - Perbedaan penerapan metode iqro’ di TKQ/TPQ Al-Hakam dan TKQ/TPQ Nurul Hikmah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 26

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penerapan model Problem Based Instruction (PBI) terhadap pemahaman konsep dan hasil belajar siswa pokok bahasan tekanan Kelas VIII Semester II di SMPN Palangka Raya Tahun Ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Pala

0 3 80