PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
Manajemen Operasional
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
Thursday, January 12, 2017 Chapter 9 | PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI Putri Irene Kanny
Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id
Sub Pokok bahasan pertemuan ke-9
☃Peranan perancangan dan pengawasan produk ☃
Organisasi bagian perencangan dan pengawasan produk ☃
Tujuan perencanaan dan pengawasan produk ☃
Perencanaan produksi dan Pengawasan produksi
PENGERTIAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
Perencanaan dan pengendalian produksi yaitu merencanakan kegiatan-kegiatan produksi, agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik. Perencanaan produksi : aktivitas untuk
menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan.
Pengendalian produksi : aktivitas yang
menetapkan kemampuan sumber-sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana, kemampuan produksi berjalan sesuai rencana, melakukan perbaikan rencana.
TUJUAN UTAMA
Ø Memaksimumkan pelayanan bagi konsumen Ø Meminimumkan investasi pada persediaan Ø Perencanaan kapasitas
Ø Pengesahan produksi dan pengendalian
produksi Ø Persediaan dan kapasitasØ Penyimpanan dan pergerakan material Ø Peralatan, routing dan proses planning
Tujuan dan Fungsi Perencanaan & Pengendalian Produksi
Tujuan perencanaan dan pengendalian produksi:
Mengusahakan agar perusahaan dapat berproduksi secara efisien dan efektif. Mengusahakan agar perusahaan dapat menggunakan modal seoptimal mungkin.Mengusahakan agar pabrik dapat menguasai pasar yang luas.
Untuk dapat memperoleh keuntungan yang cukup bagi perusahaan.
Lanjutan….
Fungsi perencanaan dan pengendalian produksi: Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk sebagai fungsi dari waktu.
Memonitor permintaan yang aktual, membandingkannya dengan ramalan permintaan sebelumnya dan melakukan revisi atas ramalan tersebut jika terjadi penyimpangan. Menetapkan ukuran pemesanan barang yang ekonomis atas bahan baku yang akan dibeli.
Menetapkan sistem persediaan yang ekonomis.
Lanjutan….
Fungsi perencanaan dan pengendalian produksi: Menetapkan kebutuhan produksi dan tingkat persediaan pada saat tertentu.
Memonitor tingkat persediaan, membandingkannya dengan rencana persediaan, dan melakukan revisi rencana produksi pada saat yang ditentukan.
Membuat jadwal produksi, penugasan, serta pembebanan mesin dan tenaga kerja yang terperinci.
Tingkatan Perencanaan dan Pengendalian Produksi Perencanaan jangka panjang
Kegiatan peramalan usaha, perencanaan jumlah produk
dan penjualan, perencanaan produksi, perencanaan
kebutuhan bahan, dan perencanaan finansial.Perencanaan jangka menengah Perencanaan kebutuhan kapasitas, perencanaan kebutuhan material, jadwal induk produksi, dan perencanaan kebutuhan distribusi.
Perencanaan jangka pendek Kegiatan penjadwalan perakitan produk akhir, perencanaan dan pengendalian input-output, pengendalian kegiatan produksi, perencanaan dan pengendalian purchase, dan manajemen proyek
KEGIATAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
1. Peramalan kuantitas permintaan
2. Perencanaan pembelian/pengadaan: jenis, jumlah, dan waktu
3. Perencanaan persediaan: jenis, jumlah, dan waktu
4. Perencanaan kapasitas: tenaga kerja, mesin, fasilitas
5. Penjadwalan produksi dan tenaga kerja
6. Penjaminan kualitas
7. Monitoring aktivitas produksi
8. Pengendalian produksi
9. Pelaporan dan pendataan
Pengertian Sistem Manufaktur
Manufaktur : Kumpulan operasi dan aktivitasyang saling berhubungan untuk membuat suatu
produk, meliputi;; perancangan produk, pemilihan
material, perencanaan proses, perencanaan produksi, produksi, inspeksi, manajemen, dan pemasaran.
Produksi : Serangkaian proses yang dilakukan untuk
membuat produk. Proses produksi manufaktur : Aktivitas sistem manufaktur terkecil yang dilakukan untuk membuat produk, yaitu proses permesinan maupun proses pembentukan lainnya.Lanjutan….
Rekayasa manufaktur: kegiatan perancangan, operasi, dan pengendalian proses manufaktur.
Sistem manufaktur: suatu organisasi yang melaksanakan berbagai kegiatan manufaktur yang saling berhubungan, dengan tujuan menjembatani fungsi produksi dengan fungsi- fungsi lain di luar fungsi produksi, agar dicapai performansi produktivitas total sistem yang optimal, seperti;; waktu produksi, ongkos, dan utilitas mesin.
Klasifikasi Sistem Manufaktur
1. Tipe produksi ü Make to Stock (MTS) ü Assemble to Order (ATO) ü Make to Order (MTO) ü Engineering to Order (ETO)
Klasifikasi Sistem Manufaktur Berdasarkan Tipe Produksi
Make to Stock (MTS), merupakan sistem produksi yang dilakukan bila produsen membuat (memproduksi) produk sebagai suatu persediaan sebelum pesanan dari konsumen diterima.
Contoh: brang konsumsi kemasan, minuman, peralatan mandidll
Assembly to Order (ATO), merupakan sistem produksi yang dilakukan bila produsen membuat desain standart yang terdiri atas beberapa komponen dan merakit suatu kombinasi tertentu dari komponen tersebut sesuai dengan pesanan konsumen. Komponen-komponen standart tersebut biasanya dirakit untuk berbagai tipe produk. Contohnya adalah perusahaan mobil, dimana mereka menyediakan pilihan transmisi secara manual / otomatis, AC, audio, interior, ataupun engine. Komponen tersebut telah disiapkan sejak awal dan baru akan dirakit menjadi mobil utuh begitu ada pesanan dari agen. Elektronik, resto fasfood
Make to Order (MTO), merupakan sistem produksi yang dilakukan bila produsen membuat (memproduksi) suatu produk "jika dan hanya jika" telah menerima pesanan dari konsumen untuk produk tersebut. Strategi MTO mempunyai persediaan tetapi hanya dalam bentuk desain produk dan beberapa bahan baku standar, sesuai produk yang telah dibuat sebelumnya
Contoh : komponen mesin, komponen riset : Harley Davidson motor Company Engineering to Order (ETO), merupakan sistem produksi
yang dilakukan bila pemesan meminta produsen untuk
membuat produk yang dimulai dari proses perancangannya. Tidak memiliki persediaan apapun. Contoh : Kapal, Pt. Pindad/senjata api, PT Eurocopter TigerKarakteristik MTS ATO MTO ETO
Distribusi Perakitan Manufaktur komponen Engineering
Shop floor control, pelanggan
Kontrol stock MPS dan order pelanggan
Inovasi Kapasitas Kontrak order pelanggan Fokus manajemen menengah
Fokus manajemen puncak Marketing/distrib usi
Terendah Tertinggi
Ketidakjelasan Operasi
Kompleksitas Operasi
Produk Standard Keluarga produk tertentu
Fabrikasi,perakit an akhir Seluruh proses
Penting Penting Sangat penting Kunci persaingan Logistik Perakitan akhir
Tidak dapat direncanakan Waktu produksi Tidak penting bagi pelanggan
Tidak dapat diramalkan Kapasitas Dapat direncanakan
Customized total Kebutuhan produk Dapat diramalkan
Tidak punya keluarga produk, customized
Manajemen proyek
Perbedaan antara Sistem Produksi MTO Repetitif & Non-Repetitif MTO Repetitif MTO Non- Repetitif
Karakteristik pesanan Pesanan berulang dalam waktu singkat Pesanan tidak berulang atau berulang dalam jangka panjang Tindakan untuk mengulang setup Dilakukan dengan meningkatkan efisiensi setup dan mengatur order yang akan diproses Dilakukan dengan meningkatkan efisiensi setup MTO Repetitif Flow Shop MTS Flow Shop Respons terhadap fluktuasi demand Memperkecil waktu penyelesaian Mencari jumlah inventori yang sesuai Persediaan produk jadi Tidak ada (siklus pemesanan besar) ada Saat mulai proses produksi Jika ada pesanan Sesuai hasil peramalan Jumlah yang diproduksi Tergantung jumlah pesanan Sesuai hasil perencanaan produksi Perencena an produksi Perencanaan kapasitas Perencanaan jumlah yang diproduksi
Perbedaan antara Sistem Manufaktur MTO Repetitif Flow Shop dan Make to Stock Flow Shop
Lanjutan….
2. Volume produksi üProduksi massa üProduksi batch üProduksi job shop
PRODUKSI MASSA Ø Laju serta tingkat produksi pada produksi massa umumnya tinggi, Ø Permintaan terhadap produk yang dihasilkan tinggi, Ø Peralatan umumnya mempunyai fungsi khusus, Ø Keahlian tenaga kerja tidak terlalu tinggi sebagai akibat dari fungsi peralatan yang khusus.
Lanjutan….
Ukuran lot produksi
PRODUKSI BATCH Ø
adalah medium, Tujuan: untuk memenuhi
Ø
kebutuhan konsumen terhadap produk-produk yang diperlukan secara kontinu,
Peralatan umumnya
Ø
mempunyai fungsi umum tetapi dirancang untuk tingkat produksi yang tinggi.
Lanjutan….
PRODUKSI JOB SHOP Tingkat produksi
Ø rendah, Peralatan mempunyai
Ø fungsi umum, Keahlian yang
Ø diperlukan tenaga kerja cukup tinggi,
Biasanya membuat Ø berdasarkan pesanan.
3. Aliran produksi ü Fixed Site (Project) ü Job Shop (Jumbled Flow) ü Flow Shop
Proses Job Shop (Oden, HW, 1993) Proses Flow Shop (Oden, HW, 1993)
Lanjutan…. l Pada tipe project, material, tools, dan personel FIXED SITE (Project)
dialokasikan pada produk yang dibuat. Secara ekstrim dikatakan bahwa tidak ada aliran produk pada tipe ini, l Bentuk operasi pada project digunakan ketika terdapat tetapi masih terdapat urutan operasi. kebutuhan khusus/spesial yang memerlukan kreativitas dan keunikan. Hal ini sulit diotomasikan pada proses l Project memerlukan biaya tinggi dengan perencanaan manufaktur, karena hanya dilakukan satu kali. dan pengendalian yang sulit, sebab berat pada tahap definisi initial dengan tingkat perubahan-‐perubahan l Contoh : pembuatan kapal, pembuatan jaringan telpon dan inovasi yang tinggi. dan pekerjaan konstruksi
Lanjutan….
JOB SHOP/JUMBLED FLOW
v Pada proses job shop, man dan machine dikelompokkan menjadi stasiun kerja (semua bor pada satu stasiun kerja, gerinda, dan sebagainya). Aliran produk dan job hanya pada stasiun kerja yang dibutuhkan. v Produksi yang rendah, peralatan mempunyai fungsi umum dan keahlian cukup tinggi v Contoh : Industri yang menerapkan aliran produksi job shop : bengkel, pembuatan prototype, gear manufacture
Lanjutan…. l FLOW SHOP Flow shop disusun dari stasiun kerja dalam urutan operasi untuk membuat produksi. Semua produk mengikuti l standar produk yang ditentukan
Contohnya adalah farmasi. Terdapat 3 tipe flow shop
yaitu: −Small-Batch Line Flow, mempunyai semua karakter flow shop, tetapi tidak semua memproses produk yang sama secara terus menerus. Memproses beberapa produk dengan ukuran batch kecil, dengan kebutuhan setup per batch. Digunakan ketika biaya proses bisa dipertimbangkan, − permintaan part rendah, dan non-diskrit.
Large-Batch (Repetitive) Line Flow, memproduksi produk − diskrit dalam volume besar tetapi tidak kontinu.
Continuous Line Flow merefer pada proses kontinu dari fluida, bedak, logam, dan lain-lain. Biasa digunakan pada industri gula, minyak, dan logam lainnya.
Lanjutan….
4. Tata letak (lay out) ü Fixed position layout ü Process layout ü Product flow layout
Fixed position layout disebut juga layout dengan posisi tetap. Artinya pengaturan fasilitas produksi dalam membuat produk, dengan meletakkan produk yang dibuat tetap atau tidak dipindah- pindah. Mesin, karyawan, dan fasilitas produksi lain yang
berpindah mengelilingi produk yang dikerjakan sesuai
dengan kebutuhan.Contoh: pembuatan produk pesawat terbang, kapal laut, dan lain-lain.
Lanjutan… Process layout disebut juga layout fungsional. Artinya pengaturan letak fasilitas produksi di dalam pabrik didasarkan atas fungsi bekerjanya setiap
mesin atau fasilitas produksi yang ada. Mesin atau fasilitas yang
memiliki fungsi yang sama dikelompokkan dan diletakkan pada tempat yang sama. Layout ini biasanya digunakan untuk membuat barang yang beragam. Dalam layout ini arus barang selalu berubah, tergantung pada kebutuhan mesin yang digunakan untuk membuat suatu produk.Contoh: berbagai produk dan besi Product flow layout disebut juga layout garis. Artinya pengaturan letak mesin-mesin atau fasilitas produksi dalam suatu pabrik didasarkan atas urut- urutan proses produksi dalam membuat suatu produk. Produk yang dikerjakan setiap hari selalu sama dan arus produk yang dikerjakan juga selalu sama, seolah-olah menyerupai garis, meskipun tidak selalu berupa garis lurus.
STRATEGI PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN PRODUKSI
Perencanaan (planning) merupakan tahap awal dalam
manajemen, yaitu menentukan tujuan terukur dan memutuskan cara pencapaiannya. Sehingga planning merupakan awal dari pelaksanaan dan pengendalian. Tanpa perencanaan, maka tidak akan ada dasar pelaksanaan dan evaluasi pencapaian hasil. Pelaksanaan (execution) adalah pelaksanaan dari rencana dan pengendalian merupakan proses membandingkan antara hasil aktual dengan hasil yang diharapkan dan memutuskan langkah berikutnya. Planning, execution, dan control merupakan prosesiteratif yang seharusnya dilakukan secara terus menerus.
Hirarki perencanaan meliputi: 1. Issues perencanaan strategis
a. Perencanaan produk yang akan dibuat
b. Perancangan sistem manufaktur 2. Issues perencanaan taktis a. Perincian rencana strategis
b. Disagregasi rencana agregat
c. Penentuan planned order releases 3. Issues perencanaan pelaksanaan a. Dispaching planned order releases
b. Day-by-day basis
c. Minimizing manufacturing lead time and work in process
Lanjutan…
PROSES MANUFAKTUR BARU
Flexible Manufacturing System (FMS)
Flexible Manufacturing System (FMS) adalah disain proses
manufaktur yang bersifat fleksibel dan dikontrol dengan menggunakan komputer. Minimal ada 3 komputer yang harus ada dalam Flexible Manufacturing System (FMS).a. Adanya rangkaian proses produksi yang terdiri atas beberapa
macam pusat kerja dan diatur dengan menggunakan
komputer. Biasanya dengan CNC Machines.b. Pengangkutan barang dilakukan secara otomatis, biasanya dengan AGV atau Automated Guided Vehicles.
c. Bongkar muat dan pengambilan barang dilakukan secara
otomatis, biasanya dengan AS/AR atau Automated Storage and Retreival System.Lanjutan… Agile Manufacturing System (AMS)
AMS merupakan perusahaan yang akan mencapai keuntungan yang dicapai FMS tetapi tanpa otomasi intensif. AMS lebih merupakan sebuah filosofis dibanding sekumpulan hardware.
Dalam satu industri, AMS biasa akan menggunakan JIT (Just in Time), pada shop floor pada saat eksekusi, sebab teknologinya dapat dipakai dengan biaya yang efektif (cost efective).
Secara umum, AMS merupakan sistem manufaktur yang mempunyai kapabilitas yang lengkap dalam merespon permintaan konsumen.
Review o Setiap jenis sistem produksi memerlukan proses perencanaan dan pengendalian yang berbeda. o
Setiap jenis sistem manufaktur mempunyai kelebihan dan kekurangan. o
Perencanaan dan pengendalian produksi bertujuan agar aktivitas produksi berjalan seefektif dan seefisien mungkin. o
Sistem manufaktur mempunyai pengertian yang lebih luas daripada sistem produksi.