Jagad Raya dan Sejarah Pembentukan Bumi

JAGAT RAYA DAN
SEJARAH PEMBENTUKAN MUKA BUMU

OLEH
MUHAMMAD IHLASUL AMAL
NISN : 9982477489
SMA NEGERI 2 PAREPARE
2013

1

A. JAGAT RAYA
1. Pengertian Jagat Raya
Jagat raya sebagai tempat tinggal semua makhluk hidup merupakan
ruang angkasa yang maha luas dan maha besar, disebut juga
universe. Isinya berjuta-juta bahkan bermilyar-milyar benda langit
yang disebut bintang (bintang sejati), planet (bintang beredar), satelit
(bulan), komet (bintang berekor), asteroid atau planetoid, meteor
(bintang

beralih)


dan

debu-debu

udara

(debu

kosmis),

dan

sebagainya.
Sebelum munculnya teori tentang penciptaan jagat raya, muncul
beberapa anggapan, yaitu:
a. Anggapan antroposentris
Antroposentris menyatakan bahwa manusia adalah pusat segalagalanya dari pusat alam semesta. Muncul sejak adanya manusia
primitif.
b. Anggapan geosentris (geos = bumi, centra = pusat)

Geosentris ini menganggap bahwa bumi adalah pusat alam
semesta. Dicetuskan oleh Claudius Ptolomeus. Pandangannya
tentang jagat raya, yaitu:
1) Pusat peredaran benda antariksa adalah bumi dengan susunan
Bumi, Bulan, Merkurius, Venus, Matahari, Mars, Yupiter,
Saturnus, dan bintang-bintang.
2) Ruang angkasa mengelilingi Bumi yang diam
3) Bumi tidak gepeng melainkan bulat
4) Matahari dan planet lain mengelilingi Bumi
Pendukung: Socrates, Plato, Aristoteles, Anaximander, Phytagoras.
c. Anggapan heliosentris (helio = matahari, centra = pusat)
Heliosentris menganggap bahwa pusat jagat raya adalah matahari.
Dicetuskan oleh Nicolaus Copernicus. Pandangannya tentang
jagat raya, yaitu:
1) Matahari adalah pusat tata surya/jagat raya
2) Susunan kosmos yaitu matahari dikelilingi oleh Merkurius,
Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan
Pluto.

2


3) Gerakan kosmos yaitu rotasi, revolusi, konjungsi, kuadrasi,
oposisi, dan elongasi.
Pendukung: Bruno, Johannes Keppler, Galileo Galilei, dan Isaac
Newton.
2. Teori Terbentuknya Jagat Raya
a. Teori ledakan besar (big bang)
Teori ini menganggap alam semesta berasal dari ledakan maha
dahsyat dari satu titik tunggal berkerapatan tak terhingga dan
bervolume

nol.

Seiring

dengan

waktu,

ruang


angkasa

mengembang dan ruang pemisah benda-benda langit juga
mengembang. Teori ini dikemukakan oleh Edwin P. Hubble.
Menurutnya hingga kini jagat raya terus mengembang.
Pendukung teori: Vesto Sliper, Allan Guth, dan Paul Davies
b. Teori jagat raya
Menurut penelitian dan pengamatan Hubble, galaksi bergerak
menjauh. Berarti jagat raya mengembang menjadi luas.
c. Teori keadaan tetap (steady state)
Teori ini menganggap jagat raya tidak hanya sama dalam ruang
angkasa, tapi tidak berubah juga dalam waktu. Karena ada zat
baru yang mengisi ruang yang kosong pada jagat raya. Teori ini
dikemukakan oleh Fred Hoyle.
3. Anggota Jagat Raya
a. Galaksi
Galaksi adalah kumpulan bintang-bintang, planet, gas, debu,
nebula, dan benda langit lain yang membentuk pulau dalam ruang
hampa jagat raya. Galaksi memiliki ciri-ciri sbb.

1) Bercahaya sendiri, bukan flouresensi (pantulan)
2) Mempunyai bentuk tertentu dan pusatnya bercahaya
3) Jarak tiap galaksi adalah jutaan tahun cahaya
Pembentukan galaksi ini mempunyai beberapa teori, yaitu:
1) Teori Top-Down
Menurut teori ini, galaksi terpecah dari volume besar menjadi
kecil. Jagat raya mulanya terbentuk dari awan besar yang
kemudian terpecah dan pecahannya menjadi galaksi melalui
proses kontraksi awan.

3

Teori Top-Down
2) Teori Bottom-Up
Teori ini menyatakan galaksi terbentuk dari zat kecil yang
menjadi besar. Awalnya, daerah dengan kepadatan tinggi

Teori Bottom-Up
Berikut macam bentuk galaksi berdasarkan bentuk dasarnya
1) Spiral


4

Galaksi ini mempunyai distribusi bintang dan nebula berbentuk
spiral, dan umumnya datar seperi cakram namun tengahnya
menggelembung.
2) Elips
Galaksi ini berbentuk seperti bola rugbi raksasa, mengandung
lebih sedikit nebula, sehingga hanya memiliki sedikit bintang
baru.
3) Tak beraturan
Kira-kira 4% dari seluruh galaksi berbentuk tak beraturan.
Beberapa macam galaksi
1) Galaksi Bimasakti
Galaksi ini adalah galaksi tempat bumi berada, berbentuk spiral
dengan diameter ± 100.000 tahun cahaya.
2) Galaksi Magellan
Galaksi ini merupakan yang terdekat dengan Bimasakti,
berjarak ± 150.000 tahun cahaya, dan berada di belahan langit
selatan.

3) Galaksi Ursa Mayor
Galaksi ini berjarak 10.000.000 tahun cahaya, berbentuk elips
dan rapat.
4) Galaksi jauh
Galaksi yang berjarak 10.000.000 tahun cahaya, seperti
Galaksi Silvery, Triangulum, Whirlpool.
Adapun bentuk-bentuk galaksi tersebut, yaitu:
1) Spiral berpalang
Lengan galaksi keluar dari ujung pusat, ± 18% dari jumlah
galaksi berbentuk ini.
2) Tak beraturan
Berbentuk tak simetris dan tidak memiliki bentuk dan ciri
khusus, seperti awan Magellan Besar dan awan Magellan
Kecil.
3) Elips
Berbentuk elips, pepat pada ujungnya, misalnya Ursa Mayor,
galaksi di rasi bintang orion.

5


4) Spiral
Bentuknya spiral seperti pada umumnya, misalnya Bimasakti.
b. Bintang
Bintang adalah bola gas masif dan panas berdiameter puluhan
bahkan

ratusan

ribu

kolimeter.

Manusia

kemudian

mengelompokkan bintang berdasarkan persepsi tertentu, seperti
mitologi Yunani. Terdapat 88 rasi bintang, 32 di belahan langit
utara dan 56 di belahan langit selatan.
c. Nebula

Nebula adalah awan fas dan debu, berdiameter ratusan tahun
cahaya dan melahirkan bintang.
B. SISTEM TATA SURYA
1. Pengertian Tata Surya
Tata surya adalah sistem yang terbentuk dari matahari dan planet lain
yang mengelilinginya.
2. Proses Terbentuknya Tata Surya
a. Teori kabut (nebula)
Dikemukakan oleh Imanuel Kant dan diperkuat oleh Pierre Simon
de Laplace sehingga dikenal dengan teori Kant-Laplace. Awalnya
ada kabut yang menggumpal, lalu berinteraksi membentuk tenaga
dan terus berputar. Kemudian sebagian menjauh dan membentuk
planet.
b. Teori planetesimal (planet kecil)
Dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan R. Moulton. Plane
berasal dari benda padat yang telah ada, matahari jumlahnya
banyak, lalu ada bintang berpapasan dengan matahari sehingga
terjadi pasang naik, lalu permukaan matahari tertarik ke arah
bintang, ketika bintang menjauh, sebagian massa matahari
kembali ke permukaan matahari dan sebagian terhambur.

c. Teori pasang surut
Dikemukakan oleh Sir James Jeans dan dilanjutkan Harold
Jeffreys. Awalnya matahari telah ada lalu karena ada bintang yang
berpapasan sehingga terjadi tarik menarik. Sebagian massa

6

kembali ke matahari dan sebagian membentuk

cerutu ke arah

bintang yang lewat. Semakin jauh, massa cerutu terhambur dan
menjadi planet.
d. Teori awan debu
Dikemukakan oleh Carl Von Weizsaecer dan Gerald P. Kuiper.
Awalnya tata surya adalah gumpalan awan gas dan debu yang
mengalami pemampatan. Pada proses itu, debu tertarik ke pusat
dan membentuk bola dan berpilin dan lama-kelamaan menyerupai
cakram. Partikel bagian tengah cakram itu saling menekan dan
membentuk panas dan pijar

e. Teori bintang kembar (Twain star)
Dikemukakan oleh R.A. Lyttleton, awalnya matahari berasal dari
bintang kembar yang mengelilingi pusat gravitasi. Lalu sebuah
bintang lewat dan menghancurkan dan mengubahnya menjadi
massa gas yang berputar. Bintang yang bertahan menjadi matahari
dan yang hancur menjadi planet.
3. Anggota Tata Surya
a. Matahari
1) Jarak dengan bumi

: 11.700 kali diameter bumi

2) Diameter

: 109 kali diameter bumi

3) Massa

: 330.000 kali massa bumi

4) Massa jenis

: 0,25 kali massa jenis matahari

5) Volume

: 1.300.000 kali volume bumi

6) Magnitudo absolut

: 4,83

7) Magnitudo semu

: -26,8

8) Tipe spektral

: G2

b. Merkurius
1) Jarak dengan matahari

: 57 juta km

2) Diameter

: 4.879,4 km (ekuator)

3) Suhu

: 32° C (sisi terang)
-212° C (sisi gelap)

4) Massa

: 0,055 massa bumi

5) Massa jenis

: 5,427 g/cm³

6) Kala rotasi

: 59 hari

7) Kala revolusi

: 88 hari

7

8) Gravitasi

: 3,7 m/s2

9) Jumlah satelit

: -

c. Venus
1) Jarak dengan matahari

: 108 juta km

2) Diameter

: 12.104 km (ekuator)

3) Suhu

: 462° C (rata-rata)

4) Massa

: 0.815 massa bumi

5) Massa jenis

: 5,204 g/cm³

6) Kala rotasi

: 243 hari

7) Kala revolusi

: 224,7 hari

8) Gravitasi

: 8,87 m/s2

9) Jumlah satelit

: -

d. Bumi
1) Jarak dengan matahari

: 149,68 juta km (1 AU)

2) Diameter

: 12.756 km (ekuator)

3) Suhu

: 14° C (rata-rata)

4) Massa

: 5,9736×1024 kg

5) Massa jenis

: 5,5153 g/cm³

6) Kala rotasi

: 0,99 hari (23° 56’ 4,100”)

7) Kala revolusi

: 365,25 hari

8) Gravitasi

: 9,780327 m/s2

9) Jumlah satelit

: 1

e. Mars
1) Jarak dengan matahari

: 227 juta km

2) Diameter

: 6.792,4 km (ekuator)

3) Suhu

: -46° C (rata-rata)

4) Massa

: 0,107 massa bumi

5) Massa jenis

: 3,934 g/cm³

6) Kala rotasi

: 1,025 hari

7) Kala revolusi

: 686,971 hari

8) Gravitasi

: 3,69 m/s2

9) Jumlah satelit

: 2

f. Yupiter
1) Jarak dengan matahari

: 778,3 juta km

2) Diameter

: 149.980 km (ekuator)

8

3) Suhu

: 165 K (rata-rata)

4) Massa

: 318 massa bumi

5) Massa jenis

: 1,326 g/cm3

6) Kala rotasi

: 9,925 jam

7) Kala revolusi

: 4.331,572 hari

8) Gravitasi

: 24,79 m/s2

9) Jumlah satelit

: 68

g. Saturnus
1) Jarak dengan matahari

: 1,433 miliar km

2) Diameter

: 120.536 km (ekuator)

3) Suhu

: 134 K (rata-rata)

4) Massa

: 95,152 massa bumi

5) Massa jenis

: 0,687 g/cm3

6) Kala rotasi

: 10° 40’ 24”

7) Kala revolusi

: 29,66 tahun

8) Gravitasi

: 8,96 m/s2

9) Jumlah satelit

: 56

h. Uranus
1) Jarak dengan matahari

: 2,876 miliar km

2) Diameter

: 51.118 km (ekuator)

3) Suhu

: 76 K (rata-rata)

4) Massa

: 14,536 massa bumi

5) Massa jenis

: 1,27 g/cm3

6) Kala rotasi

: 17° 14’ 24”

7) Kala revolusi

: 84,32 tahun

8) Gravitasi

: 8,69 m/s2

9) Jumlah satelit

: 27

i. Neptunus
1) Jarak dengan matahari

: 4,503 miliar km

2) Diameter

: 49.528 km (ekuator)

3) Suhu

: 72 K (rata-rata)

4) Massa

: 17,147 massa bumi

5) Massa jenis

: 1,638 g/cm3

6) Kala rotasi

: 16° 6’ 36”

9

7) Kala revolusi

: 164,79 tahun

8) Gravitasi

: 11,15 m/s2

9) Jumlah satelit

: 13

4. Anggota Tata Surya selain Matahari dan Planet
a. Komet
Merupakan benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis
edar berbentuk lonjong atau parabolis atau hiperbolis.
b. Meteor
Adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi,
lazim disebut sebagai bintang jatuh.
c. Asteroid
Pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda
berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada
meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih
dalam dari orbit planet Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet
dari penampakan visualnya. Komet menampakkan koma ("ekor")
sementara asteroid tidak.
d. Satelit
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode
revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit yakni satelit alam
dan satelit buatan.
e. Sabuk Kuiper
Sabuk Kuiper (bahasa Inggris: Kuiper belt) adalah sebuah wilayah
di Tata Surya yang berada dari sekitar orbit Neptunus (sekitar 30
SA) sampai jarak 50 SA dari Matahari. Objek-objek di dalam sabuk
Kuiper ini disebut sebagai objek trans-Neptunus.
C. SEJARAH PEMBENTUKAN MUKA BUMI
1. Sejarah Pembentukan Bumi
Sesudah bumi terbentuk bersama planet lain, bahan yang lebih berat
menggumpal di dalam inti, sedangkan kerak terdiri dari Silisium dan
Aluminium (SIALI). Sesudah lapisan itu menyusul lapisan yang agak
dalam yaitu Silisium dan Magnesium. Lebih dalam lagi terdapat

10

lapisan yang banyak mengandung senyawa logam Sulfida. Era
sejarah pembentukan bumi sbb.
a. Prakambrium
Zaman Prakambrium lebih tua dari zaman Kambrium, di mana
lapisan-lapisannya

terdapat

di

bawah

lapisan-lapisan

yang

mengandung fosil. Jelasnya, lapisan batuan baru dikatakan pasti
berumur

Prakambrium

jika

tertutup

lapisan

yang

berfosil

Kambrium.

b. Paleozoikum
1) Kambrium
Endapan yang terbentuk pada masa Kambrium banyak
ditemukan fosil sehingga banyaklah yang dapat diketahui
tentang keadaan kehidupan masa itu. Masa ini ditandai oleh
adanya endapan-endapan yang mengandung jasad-jasad fosil
yang telah mencapai tingkat perkembangan yang tinggi, bila
dibandingkan dengan yang dijumpai pada masa Prakambrium.
Semua masih hidup terbatas pada air. Oleh karena itu, sisasisa peninggalannya hanya berupa jasad-jasad air, terutama
jasad-jasad samudra.
2) Silur
Pada zaman Silur, penyebaran fauna lebih luas dibandingkan
dengan masa Kambrium. Banyak kelompok binatang baru
muncul pada zaman Silur ini. Di antaranya yang terpenting
adalah Vertebrata atau binatang bertulang punggung. Graptalit
adalah ciri fosil penunjuk pada masa Silur dan merupakan
kumpulan/kalori binatang kecil yang disebut Rabdosoma.
3) Devon
Zaman ini bercirikan munculnya tumbuh-tumbuhan darat dan
binatang bertulang punggung. Di laut dijumpai perkembangan
luas

kelompok-kelompok

binatang

yang

tidak

bertulang

punggung, seperti Amronit. Pada dasarnya Devon terbagi atas
3 macam, yaitu Devon bawah, Devon tengah, dan Devon atas.
4) Karbon

11

Zaman ini ditandai dengan timbulnya sejumlah besar karbon
bebas di pelbagai bagian dunia. Karbon atau Carbonium atau
Arang ini amat berpengaruh pada keadaan cuaca/iklim. Pada
zaman Karbon ini terjadi pembentukan pegunungan; hal-hal
inilah yang menyebabkan zaman Karbon dapat dikenal dengan
nyata. Terjadinya batu bara sangat erat hubungannya dengan
pengangkatan dan pembentukan pegunungan.

5) Perm
Ciri-ciri perm ialah bahwa letak lapisan yang diskor dan di atas
karbon mengandung batu bara, juga adanya penyimpangan
fauna laut dari 2 karbon fosil pada zaman Paleozoikum akhir.
c. Mesozoikum
Masa Mesozoikum terdiri atas zaman kapur, jura, dan trias. Zaman
kapur berumur kurang lebih 90 juta tahun, jura 140 tahun, dan trias
190

tahun.

Ketiga

zaman

ini

disebut

tingkat

kehidupan

pertengahan.
d. Kenozoikum
1) Zaman tersier
Zaman tersier terbagi menjadi zaman eosen, oligosen, dan
pleiosen. Zaman eosen berumur 70 juta, oligosen 42 juta tahun,
miosen 30 juta tahun, dan pleiosen 16 juta tahun.
2) Zaman kwartir
Zaman kwartir terdiri atas zaman pleistosen atau dilluvium dan
zaman holosen atau alluvium. Kedua zaman ini berumur kurang
lebih 3 juta tahun yang lalu. Pada zaman kwartir telah muncul
manusia pertama.
2. Teori Pergerakan Benua
a. Teori pengapungan benua
Dahulu benua terdiri dari satu oleh Wegener disebut Pangea. Lalu
benua tersebut menjadi terpecah.

12

b. Teori lempeng tektonik
Dikemukakan oleh Mc Kenzie dan Robert Parker. Teori ini
menyempurnakan teori sebelumnya. Kerak bumi dan litosfer yang
mengapung di atas lapisan astenosfer dianggap lempeng yang
berhubungan. Aliran konveksi dari punggung laut menyebar di
kedua sisi, dan di bagian lain kembali ke lapisan dalam dan
bercampur dengan materi di lapisan itu. Daerah tempat masuknya
merupakan patahan (transform fault) yang ditandai adanya palung
dan pulau vulkanis.
Pada daerah tersebut, aktivitas gempa bumi banyak terjadi akibat
pergeseran kerak bumi yang berlangsung terus-menerus hingga
lempeng terpecah. Karena lempeng tersebut berada di atas
lapisan cair, panas, dan plastis (astenosfer), maka dapat bergerak
tak beraturan. Kadang ada lempeng yang saling menjauh di
sepanjang patahan, ada juga lempeng yang saling bertabrakan.
Lempeng itulah yang disebut lempeng tektonik.