Hukum Alam dan Dampak Negatif Inovasi Te

Hukum Alam dan Dampak Negatif Inovasi
Teknologi (Perspektif Integrasi Keilmuan)
by M Adib Abdushomad • April 5, 2012 • 0 Comments

inShare
Penulis: Ir. Sentot Eko Parijatno
Hukum adalah keseluruhan azas-azas dan kaidah-kaidah yang mengatur kehidupan manusia
(materi kuliah sp-608, ITB). Tujuan Hukum menurutLV Van Apeldoorn adalah mengatur pergaulan
hidup secara damai. Jadi hukum menghendaki perdamaian dalam masyarakat. Berdasarkan definisi
diatas maka arti dari Hukum Dalam Ilmu Pengetahuan Alam lebih kurang adalah keseluruhan azasazas dan kaidah-kaidah yang mengatur alam semesta dan seisinya. Tujuannya untuk mengatur
seluruh tata kehidupan di Alam Raya ini, agar terjadi kesetimbangan yang sesuaidiantara
komponen-komponen alam semesta, termasuk manusia. Lalu bagaimana menseimbangkan hukum
alam terkait dengan akselerasi inovasi tekhnologi yang massiv belakangan ini. Paper yang disarikan
oleh alumni Magister ITB ini berusaha menguak fenomena tersebut.Teknologi telah dimiliki manusia
sejak zaman batu, pada saat manusia masih sangat sederhana dalam memenuhi kebutuhan
pokoknya. Dalam perjalanannya Teknologi telah berkembang menjadi sangat pesat sejak revolusi
pertanian tahun 8000 SM, revolusi industri tahun 1500 dan revolusi informasi tahun 1955.
Perkembangan Teknologi tersebut membawa perubahan kepada budaya manusia. Tanpa disadari,
setelah 10.000 tahun efek samping dari berbagai macam teknologi tersebut mulai dirasakan
menganggu ketertiban umum. Sejak diketahui bahwa limbah buangan hasil teknologi tidak dapat
diolah dengan sempurna dan tidak dapat dikembalikan kepada alam, akumulasi hasil buangan

teknologi mengancam seluruh tatanan kehidupan Alam Semesta, tak terkecuali manusia. Masih
relevankah Sistem Hukum yang berlaku saat ini ? , Untuk menjawab pertanyaan tersebut,
penulis mencoba menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dibawah ini :
1. Apa yang dimaksud dengan Hukum-Hukum Alam ?
2. Apa yang dimaksud Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial ?
3. Apa pengaruh Ilmu Pengetahuan Alam terhadap perkembangan Teknologi ?
4. Apa pengaruh Teknologi kepada Kebudayaan Manusia ?

5. Apa pengaruh Kebudayaan kepada Hukum di dalam masyarakat ?
6. Jika Efek samping Teknologi sebagai penyebab ketidakstabilan dalam tatanan kehidupan di
masa yang akan datang, lalu Apa yang segera harus dilakukan ?
7. Jika Hukum harus dirubah/diperbaiki, Apa Azas yang paling tepat untuk pembentukannya ?
Bagian I : Alam, Teknologi dan Hukum
1. Apa yang dimaksud dengan Hukum-Hukum Alam ?
Matahari yang terbit disebelah Timur dan tenggelam di sebelah Barat merupakan pemandangan
sehari-hari yang tidak pernah berubah. Semua benda yang dilemparkan keatas akan kembali ke
bumi, di sebabkan oleh gaya gravitasi bumi. Manusia lahir, menjadi anak-anak, remaja, dewasa, tua
dan mati.
Demikian pula tumbuh-tumbuhan, dan binatang. Air selalu mencari tempat yang lebih rendah, pada
suhu melebihi dari titik didihnya akan menguap sebaliknya pada suhu titik bekunya akan membeku,

semua reaksi kimia akan mengalami kesetimbangan, jika kesetimbangan diganggu, akan terjadi
kesetimbangan baru. Ini semua sebagian dari keteraturan-keteraturan yang terjadi di Alam yang kita
tinggali saat ini.Keteraturan-keteraturan ini biasa disebut Hukum Alam.
Ada dua golongan besar di dunia yang serius mempelajari tentang hukum-hukum
alam. Pertama adalah Golongan Cendikiawan/Ilmuwan melalui pengamatan mata beserta alat
bantunya, seperti teleskop untuk makrokosmos dan mikroskop untuk mikrokosmos. Kedua adalah
Golongan Kaum Agama, terutama Agama Islam. Golongan ini mempelajari dengan pedoman yang
telah tertulis di dalam kitab Suci Al-Qur’an dan pembuktiannya juga menggunakan berbagai macam
alat bantu.
Hukum Alam menurut pandangan Kaum Ilmuwan
Hukum-hukum Alam yang terpenting antara lain adalah Hukum Gravitasi Bumi yang dibuktikan
Galileo Galilei dengan percobaannya yang terkenal melemparkan batu dari menara Pisa. Komponen
Gaya Gravitasi Bumi, akan selalu melekat pada seluruh perhitungan benda-benda statis dan
dinamis di seluruh permukaan bumi. Benda-benda tersebut dapat berupa cair, padat dan gas.
Komponen ini sangat berkaitan dengan massa yang dimiliki oleh suatu benda.

Hukum Peredaran benda-benda langit oleh Copernicus, bahwa Tatasurya beredar pada garis-garis
yang teratur diatas langit. Hukum Aksi Reaksi I, II dan III oleh Sir Isac Newton, Hukum Kekekalan
Energi, yaitu : Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan oleh Lavoisier, Hukum
Relativitas Einstein dsb. Semua Hukum tersebut tidak pernah berubah. Keadaan ini membawa

kepada sebuah pernyataan besar dari para ilmuwan di bidang ilmu alam, bahwa Alam memiliki
keteraturan yang sangat luar biasa dan diluar kekuasaan manusia, seperti yang dikatakan oleh
Enstein pada akhir hidupnya.
Sampai saat ini para ilmuwan terus berusaha untuk menemukan keteraturan keteraturan dalam
alam semesta, terutama hal-hal mikro yang secara langsung dapat dirasakan manfaatnya. Salah
satu contohnya adalah di dalam bidang Bioteknologi. Bioteknologi mempelajari keteraturan alam
yang bersifat mikro. Dalam Bioteknologi, kita hanya dapat memberikan lingkungan yang tepat, tetapi
semua proses berjalan secara alami dan sangat tergantung dari alam. Unsur-unsur mikro
merupakan salah satu bidang yang terlupakan sejak ditemukannya keteraturan dalam
makrokosmos.
Dengan berkembangnya riset dalam bidang mikrokosmos, diharapkan siklus kesetimbangan yang
hilang dalam rantai makanan dapat membantu mengatasi problema pencemaran yang saat ini
dihadapi di seluruh dunia.
Hukum Alam menurut pandangan Agama Islam
Pandangan Islam tentang segala permasalahan di dunia di dasarkan pada pertemuan pertama
antara Malaikat Jibril dan Nabi Muhammad di gua Hiro’ saat Al-Qur’an pertama kali diturunkan.

1. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang menciptakan,2.
Dia menciptakan manusia dari segumpal darah,
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah,

4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam (Al-qur’an),
5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Surat Al-Alaq 1-5

Pada ayat kelima tertera : “Dia (Tuhan) mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”,
artinya : “Dia tidak mengajarkan kepada manusia apa yang telah/akan diketahuinya”.

Oleh sebab itu, Pertanyaan-pertanyaan besar di dalam dunia Ilmu Pengetahuan Alam,
seperti : Bagaimana terjadinya jagad raya ?,

Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit , dan langit saat itu
masih berupa asap, lalu dia berkata kepadanya dan juga kepada bumi.
Datanglah kamu berdua menurut perintahku dengan taat dan rela hati
atau terpaksa. Keduanya menjawab : Kami datang dengan taat.
Surat Fushilat 11

Bagaimana posisi sebenarnya ?,

Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun
tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis

edarnya
Surat Yaa Siin 40

Siapa yang mengatur siklus hidrologi yang sangat terkenal itu ?

Allah, Dialah yang mengirimkan angin, lalu angin itu mengerakkan

awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang
dikehendakiNYA, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu kamu
melihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu
turun mengenai hamba-hambaNYA yang dikehendakiNYA tiba-tiba
mereka menjadi gembira
Surat Ar-Ruum 48

dan akhirnya Siapa yang menciptakan jagad raya tersebut ?.

Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
diantara keduanya
Surat As-Sajdah 4


Al-Qur’an menjawab dengan tegas dan jelas tentang semua pertanyaan besar dalam ilmu
pengetahuan alam dasar. Tetapi hal-hal yang membutuhkan pemikiran/akal untuk
mendapatkannya, Allah berfirman secara terselubung.

2. Apa yang dimaksud Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial ?

Semua kesan dan pesan yang diterima oleh manusia tanpa mengetahui unsur-unsur dan struktur
yang menimbulkan gejala yang bersangkutan disebut ilmu pengetahuan awam (Saswinadi
Sasmojo), tetapi bila pengetahuan tadi disertai dengan pengetahuan tentang hubungan
kausalitasnya maka dapat disebut Ilmu Pengetahuan Ilmiah.

Ilmu Pengetahuan secara garis besar terbagi dalam dua bagian yaitu : Ilmu Pengetahuan Alam dan
Ilmu Pengetahuan Sosial. Ilmu Pengetahuan Alam mempelajari segala gejala yang berkaitan
dengan fenomena Alam di luar manusia dan Ilmu Pengetahuan Sosial mempelajari segala gejala
yang berkaitan dengan fenomena manusia, hubungan antar manusia, baik antara individu maupun
kelompok.
Ilmu Pengetahuan Alam lebih mudah dipelajari, karena sifat keteraturannya. Sedangkan Ilmu
Pengetahuan Sosial lebih sulit bahkan menuju sifat kompleks. Hal ini disebabkan oleh sifat-sifat dan
tingkah laku yang unik dari manusia. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan dampak dari Ilmu
Pengetahuan Alam.

Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial sangat berguna untuk berteknologi, karena
persyaratan pokok dalam berteknologi adalah mengetahui semua unsur dan struktur yang
membentuk sebuah gejala, untuk selanjutnya dirubah sesuai yang dikehendaki.
Semua orang dewasa pasti paham tentang berbagai fenomena alam yang umum terjadi, seperti :
Jika langit mendung, pertanda hari akan hujan, Jika sebuah benda dilempar keatas pasti akan jatuh
ke bawah, Air selalu mencari tempat yang lebih rendah dsb. Tetapi tidak semua orang dapat
menjelaskan unsur-unsur dan struktur serta gejala yang terjadi secara tepat.
Perbedaan antara orang yang tidak mampu menjelaskan dan orang yang mampu menjelaskan inilah
yang menyebabkan terjadi perbedaan derajat dalam kehidupan. Yang mampu biasanya disebut
orang berilmu pengetahuan dan yang tidak mampu biasa disebut berpengetahuan awam, seperti
yang dinyatakan oleh Saswinadi Sasmojo.
Pengetahuan Alam yang berkembang di dunia sampai abad ke XX ini di dominasi oleh bidangbidang Makrokosmos, seperti Ilmu Pengetahuan menyangkut Ruang Angkasa yang telah
mengahasilkan Teknologi Komunikasi dan Transport yang canggih. Tetapi bidang Mikrokosmos baru
saja dimulai pertengahan abad ini yaitu : Bioteknologi. Pengetahuan di bidang ini diharapkan dapat
membantu menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi saat ini akibat putusnya siklus rantai
makanan. Limbah buangan industri adalah “Pekerjaan Rumah” yang sangat mengerikan akibat
kurangnya pengetahuan manusia di bidang ini.
Jadi Ilmu Pengetahuan Alam memiliki dua sisi yang saling berkait yaitu : Makrokosmos dan
Mikrokosmos. Bidang Makrokosmos berkembang pesat disebabkan oleh sifat manusia yang
materialistis, dimana penemuan bidang makrokosmos selama ini mampu menambah Income

manusia secara langsung. Bidang Mikrokosmos selain belum disadari, juga masih merupakan

misteri, karena menyangkut masalah zat hidup. Makrokosmos berkaitan dengan benda mati dan
mikrokosmos berkaitan dengan benda-benda mikro yang hidup.

3. Apa pengaruh Ilmu Pengetahuan Alam terhadap perkembangan Teknologi ?
Sebelum menjelaskan tentang pengaruh Ilmu Pengetahuan Alam terhadap perkembangan
Teknologi, Alangkah baiknya jika terlebih dahulu kita mengetahui sistem Input-Output pada Manusia
sebagai Penghasil Teknologi. Manusia tidak dapat menciptakan sesuatu tanpa Input, oleh sebab itu
semua manusia adalah : Pen-Contoh Alam No.1, Kemahiran Men-Contoh inilah yang mendapat
penghargaan dalam dunia Ilmu Pengetahuan Alam. Merupakan sebuah kesombongan besar jika
ada manusia yang berkata : “ Aku yang menciptakan “.Ilmuwan Besar Abad Ini, Einstein, pada akhir
hidupnya berkata : “ Semua ini ada yang mengatur, dan yang mengatur itu adalah sesuatu Yang
Maha Besar “.

Sistem Input-Output pada Manusia
Mata dan Telinga adalah peralatan input yang dimiliki seorang manusia. Semua informasi tentang
kejadian disekitarnya akan diterima pertama kali oleh indera tersebut. Penemuan Teknologi mutakhir
bidang Telekomunikasi yang terus melakukan penyempurnaannya bertujuan untuk membantu fungsi
mata dan telinga dalam menangkap informasi lebih cepat dan lebih jelas. Demikian pula penemuan

dalam bidang Transportasi yang sangat membantu mendekatkan dua tempat dalam efisiensi waktu.
Mata hanya membawa gambar yang dilihatnya, dengan kesalahan penglihatan yang sangat kecil
sekali, yang terpenting adalah informasi yang dapat ditangkap secara visual tersebut dapat diolah
dalam otak. Demikian pula Telinga merupakan komponen peralatan yang menagkap gelombang
pada range tertentu, yang terpenting adalah Audio yang diterima dapat diterjemahkan oleh otak
berdasarkan input yang telah diterima sebelumnya.
Kesan dan Pesan yang diterima selanjutnya diolah oleh otak (akal)menjadi sebuah Ilmu
pengetahuan yang terdiri dari penjelasan-penjelasan unsur-unsur yang membentuk struktur tertentu
untukdisimpan didalam hati atau di dalam otak. Jika manusia menghendaki tindakan dari respon
yang diterima, otak akan selalu membandingkan antara respon yang diterima dengan ilmu
pengetahuan yang telah tersimpan di dalam hati sebelumnya. Setelah terjadi kesepakatan dengan
hati, otak akan memerintahkan syaraf-syaraf motorik dengan segala perlengkapannya untuk

menghasilkan sebuah output. Output yang dihasilkan biasanya berupa kata-kata atau gerakan, yang
bentuknya juga sebuah informasi.
Otak memegang peranan terpenting dari keseluruhan proses, Otak merupakan bagian depan dari
sistem syaraf pusat yang mengendalikan seluruh aktifitas manusia. Menurut JG Chusid, bagian
dari otak yang disebut Lobus Frontalis, pada bagian anteriornya sampai daerah motorik presentalis,
telah diketahui sejak lama sebagai daerah yang berhubungan dengan fungsi-fungsi intelektual dan
psikis. Daerah-daerah asosiasi ini dihubungkan dengan pelbagai daerah sensorik dan motorik oleh

serabut-serabut syaraf asosiasi yang sangat penting dalam mempertahankan aktivitas mental yang
lebih tinggi. Pada daerah ini syaraf-syaraf lanjutan dari mata dan telinga yang menangkap kesan
berubah menjadi output yang diinginkan.
Mata dan Telinga merupakan alat input yang bertugas menangkap kesan dan pesan. Kesan dan
pesan tersebut diolah oleh akal di dalam otak menjadi ilmu pengetahuan yang tersimpan dengan
baik sebagai memori di dalam hati, ada juga yang tersimpan sementara di dalam otak.
Dalam berteknologi manusia membutuhkan pengetahuan tentang unsur-unsur pembentuk struktur
yang menimbulkan gejala. Dari gejala tersebut dapat dipelajari melalui model-model alam maupun
laboratorium untuk disimulasikan dengan gangguan. Gejala baru yang ditimbulkan akibat adanya
ganguan, secara berulang-ulang diteliti untuk diketahui sampai seberapa jauh gangguan tersebut
merubah struktur dari unsur yang sama. Tidak menutup kemungkinan digunakan unsur-unsur baru
untuk menghasilkan struktur yang sama.
Teknologi yang telah ditemukan selanjutnya menjadi Ilmu Pengetahuan. Dan Ilmu Pengetahuan ini
menjadi dasar dari Teknologi selanjutnya, demikian seterusnya berlangsung selama kurang lebih
sepuluh ribu tahun yang lalu.
Teknologi telah dimiliki manusia sejak pertama kali manusia ada. Rekaman yang pertama di mulai
pada saat zaman batu, pada saat manusia masih sangat sederhana dalam memenuhi kebutuhan
pokoknya. Dalam perjalanannya Teknologi telah berkembang menjadi sangat pesat sejak revolusi
pertanian tahun 8000 SM, revolusi industri tahun 1500 dan revolusi informasi tahun 1955.
Keteraturan-keteraturan yang terdapat di alam sangat membantu manusia dalam memanfaatkan

Alam untuk kelangsungan hidupnya. Zat terpenting di dalam kelangsungan kehidupan adalah air.
Semua bentuk kehidupan sangat tergantung pada air. Pada saat revolusi pertanian, teknologi
pengelolaan air memegang peranan penting dalam distribusi nutrisi bagi tanaman.

Teknologi Pengelolaan Air membawa akibat terhadap Teknologi Penampungan Air yang biasa
disebut Bendungan. Dari Bendungan Keluarlah Berbagai macam Teknologi antara lain, Perikanan
Darat, Listrik dsb. Semua itu diusahakan oleh Manusia dengan prinsip “Bagaimana menahan Air
lebih banyak di Bumi”, sebagai akibat diketahuinya tentang siklus Hidrologi yang sangat alami.
Teknologi diatas baru terbatas pada pemanfaatan air dalam bentuk materi.
Penemuan sifat-sifat air membawa perubahan yang sangat spektakuler dalam Teknologi. Sejak
James Watt mengamati ibunya yang sedang menjerang air, dan uap itu menggerakkan tutup panci,
terciptalah Mesin Uap. Penemuan Api yang dapat memanaskan air berlanjut menjadi menghasilkan
tekanan, tekanan menghasilkan gerak. Gabungan dari beberapa hukum alam tersebut
menghasilkan mesin uap. Setelah itu penggunaan batu bara meningkat, digantikan oleh minyak
bumi dan akhirnya tenaga atom sebagai bahan baku penghasil energi. Kapal selam Nuklir,
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir dsb. yang serba nuklir adalah hasil-hasil Teknologi yang diciptakan
manusia.
Air dalam bentuk gas, ternyata mampu merubah budaya pertanian menjadi revolusi Industri. Mesinmesin dengan energi Uap berkembang menjadi mesin-mesin dengan energi minyak bumi dan
akhirnya menjadi reaktor-reaktor Nuklir. Apakah air ditinggalkan ?, Tidak !, Airlah yang menjadi
sistem pendingin dalam dua sistem tersebut dan tidak dapat digantikan oleh zat apapun sampai saat
ini.
Para Ahli Kimia menyatakan : “Air diketahui memiliki sifat yang sangat stabil dan sangat mudah
bereaksi dengan zat apa saja”. Sangat jarang sebuah reaksi kimia tanpa kehadiran air sebagai
pelarut. Air banyak digunakan untuk segala kepentingan kehidupan dalam metabolisme, dalam
bentuk gas (uap) berbagai tenaga gerak telah menggunakan uapnya untuk energi. Dan entah
berapa teknologi yang bersandar pada hukum teknologi air.
Api telah banyak diketahui kegunaanya. Teknologi Api bersama air telah menciptakan jutaan
teknologi baru. Teknologi Api tidak pernah terlepas dari Gas O2 yang banyak disediakan oleh Alam
melalui respirasi tumbuh-tumbuhan dalam bentuk Udara. Kita sampai sekarang masih belum
mampu memecahkan misteri api. Kita hanya mengetahui Api merupakan hasil gesekan antara
“loncatan Api dan Oksigen menghasilkan pembakaran”, tetapi darimana asal loncatan api, sampai
saat ini manusia hanya mempercayai bahwa itu terjadi tanpa mampu menjelaskan fenomenanya.
Api banyak menimbulkan malapetaka, akhirnya manusia mencoba mencari apa yang dapat
memadamkan api. Langkah pertama, disiram air, kurang berhasil, bahkan pada saat pertama
disiram air, api membesar sesaat. Sesaat itu dapat mengakibatkan kebakaran yang lebih besar, jika

air tidak sebanding. Akhirnya CO2 mampu menjawab tantangan Api. Berapa banyak teknologi yang
tergantung pada api. Berbagai Mesin sederhana sampai kepada mesin jet tempur yang canggih
semua tergenatung pada api.
Teknologi Suara telah mengalami perubahan yang sangat menakjubkan. Suara merambat melalui
gelombang, dan pada saat tertentu gelombang melemah dan suaranya hilang. Bagaimana agar
gelombang suara dapat dipertahankan. Setelah diketahui bahwa gelombang dapat dirambatkan
melalui kabel, ditemukanlah telepon. Setelah diketahui bahwa radio juga berprinsip sama
ditemukanlah telepon dengan gelombang radio dan akhirnya satelit. Teknologi komunikasi
mempercepat informasi. memendekkan ruang sehingga menghemat waktu.
Teknologi Informasi membawa percepatan pada teknologi lainnya. Hasilnya banyak negara merdeka
di dunia, menjadi makmur secara ekonomi, dan menjadi maju secara teknologi. Dunia menjadi dekat
dan tidak ada rahasia di dunia ini antara satu dengan yang lain. Kuncinya adalah penguasaan
berbagai range frekuensi pada gelombang elektromagnit.
Teknologi yang berlangsung selama 8000 SM telah menunjukkan hasil-hasil yang positif, pertanian
menjadi maju dan kemakmuran di berbagai peradaban terlihat hasilnya. Bagaimana dengan periode
Revolusi Industri dan Informasi. Ada tiga kategori Dampak yang telah dirasakan yaitu : Pencemaran
Air, Pencemaran Udara dan Pencemaran Tanah. Bagaimana kita bisa hidup dengan pencemaran
disekeliling kita. Pencemaran diatas ditambah dengan Pemcemaran Baru yang belum
dipopulerkan yaitu Pencemaran Radioaktif yang menyerang dengan sistem gelombang kedalam
sistem kehidupan alami yang secara langsung mempengaruhi kerja-kerja DNA dan RNA pada
mahluk hidup, yang akhirnya terjadi kesalahan informasi genetik yang mengerikan.
Pencemaran air akan mengakibatkan perubahan unsur air murni menjadi unsur air yang tidak dapat
dipergunakan lagi sebagai proses metabolisme. Peristiwa ini artinya kiamat buat seluruh mahluk
hidup, termasuk manusia dengan segala aktifitasnya yang tergantung dengan air. Pencemaran
Udara akan mengakibatkan perubahan susunan zat-zat kimia udara yang pada akhirnya merusak
lapisan demi lapisan di atmosfir, sebagai pelindung kehidupan di bumi. Keadaan ini juga
mengakibatkan kiamat bagi seluruh kehidupan di bumi. Pencemaran Radioaktif adalah Pencemaran
yang sangat berbahaya, perubahan frekuensi mampu merubah sruktur berbagai ikatan kimia, baik
gas, cair maupun padat. Bagaimana rasanya jika struktur kimia air tak sesuai dengan kehidupan
kita, Bagaimana rasanya jika udara yang kita hirup susunannya berstruktur racun. Kiamat itu
jawaban yang pasti terjadi.Inilah Dampak yang tidak diperhitungkan selama 10.000 tahun yang
lalu.

4. Apa pengaruh Teknologi kepada Kebudayaan Manusia ?
Semua Prinsip-prinsip Teknologi yang tercipta tidak satupun yang bertentangan dengan Hukum
Alam. Hasil Teknologi tersebut dapat dimanfaatkan oleh manusia sehingga mencapai kesejahteraan
yang diinginkan. Dalam berteknologi telah menjadi kesepakatan di dalam para insinyur, bahwa
dalam perancangannya selalu didasarkan pada Hukum-Hukum Alam yang berlaku. Formula-formula
baru yang muncul merupakan turunan dari hukum-hukum alam tersebut pada kondisi dan situasi
yang sangat partial, artinya pada situasi dan kondisi yang sangat sempit dan terkendali, dengan kata
lain sangat bersifat sektoral.
Kemajuan Teknologi telah membantu meringankan kerja-kerja pokok yang dilakukannya. Penemuan
alat potong padi yang efektif efisien memacu petani menanam lebih banyak, sehingga menambah
kemakmuran. Penemuan mesin-mesin menggantikan kerja manusia yang mempunyai berbagai sifat
malas, sakit dan berontak menjadi lebih cepat, tepat, terus menerus dan tidak pernah berontak.
Penemuan mesin-mesin tersebut, terutama tekstil telah merubah cara berpakaian. Mesin-mesin
pertanian merubah makanan pokok umbi-umbian menjadi beras. Penemuan mesin-mesin mobil
merubah penggunaan kuda sebagai alat transport lokal, dan akhirnya kapal laut dan pesawat
sebagai transport terpenting antar benua saat ini.

Teknologi merubah bentuk-bentuk budaya kekuasaan. Sistem Pertanian yang dikuasai oleh Kaum
Bangsawan dan Tuan Tanah bergeser kepada Sistem Hubungan Industrial yang dikuasai oleh Kaum
Industrialis pada saat revolusi industri. Kemudian dalam Era Sistem Informasi saat ini telah
menggeser kaum Industrialis menjadi bagian kedua dari kaum Teknolog yang menguasai berbagai
sumber informasi dalam penciptaan teknologi baru, terutama dalam hal proses produksi.
Dalam Hubungan antara manusia terjadi pergeseran dari sifat kebersamaan dalam masa pertanian
yang dipimpin oleh raja/tuan tanah, menjadi Buruh dan majikan pada masa industrialisasi dan
menjadi Individu-individu yang mandiri pada abad informasi saat ini. Sifat individualis ini sangat
memungkinkan disebabkan oleh canggihnya jaringan sistem informasi sehingga pertemuanpertemuan yang sifatnya mencari inovasi baru dalam bidang teknologi merupakan sebuah kerugian
bagi seorang Teknolog. Hak patent hanya dibicarakan pada saat minta hak paten, bukan harus
didiskusikan terlebih dahulu.

Begitu besarnya pengaruh teknologi kepada kebudayaan, seolah-olah tanpa teknologi manusia
akan ketinggalan jaman. Hal ini mudah disadari jika kita mengingat arti dari teknologi yang
menekankan pengetahuan tentang cara merubah sebuah gejala menjadi gejala lain yang diingikan.
Artinya Teknologi Tidak Hanya berlaku untuk Hukum Alam, tetapi dapat diterapkan pula untuk
Bidang-Bidang Sosial.
Bahkan untuk memasyarakatkan Pola berfikir Teknologis, merupakan masalah sosial. Bagaimana
merubah Pola berfikir seseorang, sehingga orang tersebut mampu mengerti dengan gejala yang
sedang dialaminya. Dan pada akhirnya berdampak pada perubahan budaya masyarakatnya.

5. Apa pengaruh Kebudayaan kepada Hukum di dalam masyarakat ?
Telah dijelaskan sebelumnya Bagaimana Hukum alam mempengaruhi penciptaan Teknologi oleh
Manusia. Kemudian telah dijelaskan Sampai seberapa jauh Teknologi mampu merubah kebudayaan
pemakai teknologi. Dan sekarang waktunya kita membahas apa pengaruh kebudayaan kepada
hukum di dalam masyarakat ?
Menurut Soebagio dan Slamet Supriatna : Hukum merupakan manifestasi daripada filsafat hidup,
tata nilai, rasa susila, rasa kesopanan dari masyarakat di mana hukum-hukum itu berlaku. Dengan
kata lain hukum itu merupakan cermin budaya masyarakat, oleh karena itu hukum selain
mempunyai sifat universal, ia juga mempunyai sifat nasional yang berbeda dari negara atau
masyarakat yang satu dengan negara atau masyarakat yang lain, karena perbedaan filosofi, politik
dan sistem sosialnya. Adanya hubungan timbal balik antara hukum dan masyarakat berarti
pertumbuhan hukum dipengaruhi oleh kenyataan-kenyataan masyarakat yaitu : Politik, Ekonomi,
Sosial Budaya, Ideologi dan Pertahanan Keamanan.
Menurut MT Zein, Teknologi telah mengalami tiga masa revolusi yang membawa dampak
perubahan budaya dalam kehidupan di dunia. Pertama masa Revolusi Pertanian yang dimulai sejak
tahun 8000 SM, dimana tiga komponen tenaga : manusia, hewan dan alam, bekerja sama
menghasilkan budaya Pertanian. Kedua Revolusi Industri pada tahun 1650 M sampai tahun 1750 M
dengan ditemukannya mesin-mesin produksi hasil teknologi mesin uap yang menghasilkan gerak
dengan sumber energi baru berupa batubara dan minyak. Ketiga Revolusi Cybernetics tahun 1955
M sampai tahun 1965 M yang ditandai dengan penemuan bidang elektronika, Bioteknologi dan
Informatika.

Menurut MT Zein Ketiga revolusi tersebut telah merubah beberapa komponen dalam kehidupan
antara lain : Sistem Perundang-undangan, sistem Pendidikan, kehidupan politik, sistem komunikasi,
sistem Perdagangan, sistem Pertahanan dan Keamanan.
Kebudayaan selalu berpusat pada penguasa saat itu, sehingga Hukum yang diberlakukan selalu
berkiblat pada penguasa. Pada jaman Pertanian Hukum yang diberlakukan memberikan hak-hak
istimewa kepada para raja-raja. Pada jaman Industri mulailah terjadi pergolakan. Hukum berpihak
pada semua orang, tetapi ada juga hak-hak istimewa yang dapat diperoleh, terutama jika dia dari
golongan industrialis. Pada era Informasi Hukum telah mengalami berbagai modifikasi, yang intinya
hukum tidak berpihak kepada siapapun, tetapi hukum mengikuti azas-azas dan norma-norma yang
berlaku.
Kebudayaan terakhir saat ini adalah “Kebudayaan Global”, Hukum-hukum yang berlaku secara lokal
terpaksa harus menyesuaikan diri dengan budaya global tersebut. Budaya tersebut meliputi seluruh
kegiatan Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Sistem Pertahanan. Hukum hukum harus berlaku di
seluruh Dunia.
Perkembangan tersebut membawa perubahan kepada budaya manusia. Tanpa disadari (setelah
10.000 tahun) efek samping dari berbagai macam teknologi tersebut mulai dirasakan menganggu
ketertiban umum. Sejak diketahui bahwa limbah buangan hasil teknologi tidak dapat diolah dengan
sempurna dan tidak dapat dikembalikan kepada alam, akumulasi hasil buangan teknologi
mengamcam seluruh tatanan kehidupan Alam Semesta.
Kita telah lengah dengan kemajuan teknologi dan kebudayaan yang dicapai. Hukum kita hanya
mengatur tentang keselarasan hidup antara manusia dengan manusia. Kita lupa bahwa yang hidup
di dunia bukan hanya manusia. Manusia hanya salah satu dari ribuan bahkan jutaan kehidupan
yang merupakan suatu sistem yang terintegrasi. Gangguan pada salah satu komunitas akan
merusak rantai kehidupan dan pada akhirnya merusak seluruh tatanan tanpa terkecuali salah satu
komponennya yaitu : manusia.
Teknologi yang ditemukan pada saat revolusi industri banyak yang merugikan kehidupan dimasa
berikutnya, terutama pencemaran yang ditimbulkan dari penggunaan energi batu bara dan minyak
bumi. Pencemaran tersebut mengakibatkan efek rumah kaca yang mengakibatkan pemanasan
global.
Revolusi tersebut menghasilkan dampak lingkungan yang terakumulasi sejak jaman ditemukannya
teknologi yang bersangkutan. Efek Rumah Kaca yang menimbulkan pemanasan Global baru

dirasakan pada tahun 1972. Disini terbukti bahwa teknologi bersifat egois, artinya tidak melihat
dampak yang akan terjadi di kemudian hari. Saat ini proses-proses produksi diawasi sangat ketat
dengan diberlakukannya Ekolabeling System. Mungkinkah ini diterapkan, sementara banyak negara
berkembang yang ingin mengejar ketinggalan dalam hal materi dengan jalan relokasi pabrik-pabrik
di negara maju dengan teknologi yang tidak bersih lingkungan.
Sepintas lalu Teknologi membantu tugas-tugas manusia, tetapi bila kita perhatikan secara jeli,
banyak output samping dari teknologi yang tidak sesuai dengan Hukum Alam. Gerak pada mesin
pabrik, mobil, kapal laut, kapal udara, Listrik dsb. memang sangat sesuai dengan Hukum Alamnya,
tetapi dampak yang dihasilkannya sangat tidak sesuai dengan Hukum Alamnya. Pemanasan Global
serta pencemaran yang makin meningkat merupakan sebuah fenomena yang tidak dapat
dihindari. Teknologi yang melawan Hukum Alam akan merugikan manusia secara
keseluruhan. Bukankah saat ini manusia ingin kembali seperti sediakala. Hal ini karena Hukum
Alam telah menghukum secara otomatis akibat tindakan yang salah dari manusia.
Hukum Alam begitu dekat dengan teknologi, sedangkan teknologi adalah salah satu output manusia.
Sistem input-output manusia sangat membantu menjelaskan fenomena yang terjadi, baik yang telah
lalu, sedang atau yang akan terjadi. Berbagai macam output membentuk kebudayaan yang khas di
tiap-tiap tempat sehingga terjadi berbagai macam kebudayaan yang berbeda-beda di berbagai
belahan dunia.
Teknologi berperan dalam perubahan budaya manusia. Perubahan budaya tersebut secara tidak
langsung dan dalam kurun waktu yang lama merubah norma-norma yang telah disepakati
sebelumnya. Norma merupakan jiwa dari hukum, oleh sebab itu perubahan norma akan
mengakibatkan perubahan hukum.

Bagian II : Hukum dan Azas yang membentuknya
6. Jika Efek samping Teknologi sebagai penyebab ketidakstabilan dalam tatanan kehidupan
di masa yang akan datang, Apa yang harus dilakukan ?

Berdasarkan Sejarah yang telah dilalui, Hukum telah mengalami penyempurnaan berkali-kali
disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berlaku saat itu. Telah terbukti dalam sejarah hukum

setiap negara mengalami perubahan-perubahan untuk memfungsikan hukum sebagai pengarah
gerak masyarakat di dalam kehendak untuk mencapai tujuan.
Hukum selalu memiliki azas dalam pembentukannya, melihat azas yang dipakai saat ini, yang lebih
terkonsntrasi kepada azas hubungan antar manusia, sedangkan di masa yang akan datang manusia
merupakan satu komponen kecil dalam kehidupan jagat raya ini, terlintas dalam pikiran saya
bahwa hukum yang berlaku saat ini perlu ditinjau kembali. Terutama hukum yang menyangkut
masalah teknologi. Jangan hanya hasil ciptaannya saja yang ditonjolkan dalam hukum property
rigth, tetapi hukum mengenai dampak yang dihasilkannya oleh teknologi tersebut harus juga
diperhatikan.

7. Jika Hukum harus dirubah/diperbaiki, Apa Azas yang paling tepat untuk pembentukannya ?

Hukum adalah keseluruhan azas-azas dan kaidah-kaidah yang mengatur kehidupan manusia
(materi kuliah sp-608). Tujuan Hukum menurut LV Van Apeldoorn adalah mengatur pergaulan
hidup secara damai. Jadi hukum menghendaki perdamaian dalam masyarakat.
Telah terbukti bahwa Pencemaran telah mengakibatkan keresahan diseluruh Dunia. Negara Industri
maju telah terbukti tidak mau mengganti pencemaran akibat teknologi yang digunakan sebelumnya.
Negara Dunia Ketiga tidak mau menghiraukan keadaan ini, karena merasa belum makmur dan
merasa ditipu oleh negara maju, yang saat ini banyak menawarkan relokasi industrinya.

Sebelum membahas azas apa yang paling tepat untuk menyusun hukum di masa yang akan
datang, kita perlu mengetahui tahapan perkembangan manusia yang memiliki fenomena khas.
Setiap tahap menunjukkan respon terhadap lingkungannya sehingga kita dapat mengetahui pada
tahapan mana teknologi paling mudah menjadi norma.

Perkembangan Manusia

Beberapa pakar psikologi antara lain Elizabeth B. Hurlock : membagi perkembangan manusia
menjadi tiga tahapan yaitu :

Masa anak-anak:
1


Pranatal : saat pembuahan sampai lahir



Infancy : lahir sampai akhir minggu kedua



Babyhood : akhir minggu kedua sampai 2 tahun



Masa anak-anak awal : 2 – 6 tahun



Masa anak-anak akhir : 6 – 12 tahun

Masa Remaja:
2


Pra pubertas : 12 – 14 tahun



Remaja : 14 – 18 tahun

Masa Dewasa:
3


Masa Dewasa Awal : 18 – 40 tahun



Masa Dewasa Madia : 40 – 60 tahun



Masa Dewasa Akhir : 60 – sampai meninggal
dunia

Tiap-tiap tahapan memiliki ciri-ciri sendiri dalam mengangkap kesan dan pesan yang
diterimanya. Pada masa pranatal belum ada input yang masuk, kecuali dalam bentuk rangsangan
rangsangan. Kematangan embrio sangat dipengaruhi oleh input yang diterima oleh ibu yang
mengandungnya.

Pada masa Infancy merupakan waktu yang sangat singkat, tetapi sangat mempengaruhi periode
selanjutnya. Pada masa ini bayi sudah dapat mendengar sejak cairan yang keluar dari lubang
telinga telah bersih, meskipun responnya sangat lambat. Matanya telah terbuka tetapi belum dapat
menerima kesan, apalagi pesan. Hal ini disebabkan oleh perkembangan otak yang belum mencapai
kesempurnaanya.

Pada masa Babyhood terlihat pertumbuhan dan perkembangan bayi begitu cepat. Kesan dan
pesan melewati mata dan telinga sangat lekat pada masa-masa ini, sehingga proses mencoba
selalu menjadi ciri khas periode ini. Kecakapan kecakapan pada periode ini
Menurut Kohlerdisebut masa pemahaman, sedangkan Roels menyebut pemfungsian struktur
sensomotorik dan Crap menamakan masa akal hidup.

Perkembangan bahasa yang merupakan output dari fungsi inputnya menurut Sis
Heyster mempunyai tiga fungsi :

1. Bahasa sebagai pernyataan isi jiwa
2. Bahasa sebagai peresapan
3. Bahasa sebagai alat penyanpaian pendapat
Pada Masa anak-anak awal : 2 – 6 tahun, anak mulai mencari dan menemukan dirinya. Pada masa
ini kalangan psikolog biasa menyebut masa anak Trotz, dengan ciri-ciri : Egosentris, selalu
menantang, selalu berusaha menarik perhatian, minta penghargaan, menuntut kebebasan,
keberaniannya bertambah dan rasa takutnya mulai hilang. Pendidikan pada masa ini harus dilewati
dengan baik dengan perlakuan khusus, sebab masa ini adalah masa tertanamnya sikap-sikap
menentang. Setelah lewat masa ini diharapkan segala sifat tadi menjadi hilang.

Pada Masa anak-anak akhir : 6 – 12 tahun, anak mulai bersekolah. Input yang terserap mulai
melewati batas-batas lingkungan sekitarnya. Sekolah membawa nuansa baru dalam kehidupan,
norma-norma yang diajarkan di lingkungan keluarga mulai bersentuhan dengan norma-norma yang
diajarkan disekolah. Tidak jarang pada masa-masa ini orang tua bertentangan dengan anakanaknya sebagai perbedaan norma yang diajarkan oleh para gurunya disekolah. Karena disekolah
ada sanksi bila melanggar norma-norma, maka tidak jarang seorang anak lebih menurut kepada
gurunya dari pada orang tua.
Masa Pra pubertas : 12 – 14 tahun, menghadapi dua fase perkembangan yaitu fase Pueral dan
fase negatif. Fase pueral ditunjukkan dengan mulainya pemisahan dengan orang tua dan lawan
jenis dengan kecenderungan hidup berkelompok dengan teman sebaya. Kemudian fase negatif
ditandai dengan sikap acuh tak acuh terhadap keadaan yang terjadi disekelilingnya, tanpa melihat
resiko yang akan terjadi.
Masa Remaja : 14 – 18 tahun, ditandai dengan sikap protes terhadap lingkungan sebagai akibat
perbedaan norma-norma yang telah mereka terima selama ini sangat berbeda kenyataan yang
mereka alami. Sejak saat itu terjadi dorongan untuk mencari nilai-nilai yang sesuai dengan
kebutuhannya. Menurut William Stren, Perkembangan Psikofisis dipengaruhi oleh faktor eksternal
dan internal. Faktor Eksternal adalah segala input yang dia terima dari luar, dimana input tersebut
mampu menjadi norma baru dalam hatinya. Sedangkan faktor internal adalah kekuatan alami seperti
seksualitas, fantasi, emosi dan perekmbangan keinginan, serta perkembangan pemikiran. Jika
faktor-faktor tersebut berjalan seimbang maka dia akan mengalami kematangan masa remaja.
Masa Dewasa Awal : 18 – 40 tahun, Tingkah lakunya (outputnya) sangat dipengaruhi oleh
perjalananya pada masa sebelumnya. Kreatifitasnya timbul dalam bentuk hobi atau pekerjaan yang
ditekuninya. Norma-norma yang diyakini sudah mendekati kemantapan dalam diri, sehingga sangat
sulit dilakukan perubahan-perubahan yang mendasar, apabila terjadi kekurangan, atau kekeliruan di
dalam pemahaman norma-norma yang diterima sebelumnya. Selalu berusaha menyesuaikan diri,
tetapi terbatas pada norma yang diyakininya. Meskipun sangat sulit dilakukan perubahan, tidak
menutup kemungkinan peristiwa-peristiwa “besar” dapat merubah norma yang diyakininya secara
drastis.
Masa Dewasa Madia : 40 – 60 tahun, Masa ini semua individu berharap telah menemukan dirinya
secara mantap dan tetap, ketidak berhasilan pada masa sebelumnya cukup membuat gelisah pada
periode ini. Input-input baru sering tertolak atau Sulit untuk menerima aturan-aturan baru, jika pada

masa sebelumnya tidak mengembangkan sikap terbuka. Masa-masa ini masa manusia
mengharapkan penghargaan dari sekitarnya.
Masa Dewasa Akhir : 60 – sampai meninggal dunia, Pada umumnya menyerah kepada kehidupan
dan lebih sering mendekatkan diri kepada Tuhan. Bagi yang tidak berhasil membangun sesuatu
pada masa sebelumnya hidup pada masa ini merupakan kehampaan dan cenderung bersifat seperti
anak balita.
Menurut R. Abdul Djamali, Kegagalan memenuhi tugas-tugas perkembangan pada salah satu
tahapan akan mempersulit pemenuhan tugas-tugas selanjutnya. Adapaun faktor-faktor yang dapat
menimbulkan kegagalan tugas-tugas dalam tahapan perkembangan tersebut antara lain : Hambatan
perkembangan, kurang kesempatan, motivasi, kesehatan, tergangunya syaraf kecerdasan dan
adanya cacat fisik.
Pengetahuan tentang perilaku manusia (psikologi) pada masa pertumbuhannya, merupakan faktor
yang sangat penting untuk memprediksi norma norma yang terbentuk dan teknologi yang akan
diciptakan, dengan kata lain jika kita mengetahui norma-norma yang diyakininya serta presepsi
teknologi seseorang pada masa-masa pertumbuhannya kita akan dapat memperkirakan
karakteristik teknologi yang akan tercipta pada masa yang akan datang, sehingga hukum dapat
mendahului, untuk mengantisipasi keadaan yang akan terjadi.
Manusia mengalami perkembangan dalam kehidupannya. Masa anak-anak sangat penting dalam
kaitan dengan penanaman norma-norma. Pada masa remaja terjadilah komparasi antara norma
yang dianut dengan kenyataan yang didapatnya. Pemberontakan akibat perbedaan norma adalah
hal yang biasa pada masa ini. Setelah dewasa norma-norma yang telah mengendap sangat sulit
untuk dirubah sebagai akibat faktor-faktor kejiwaan pada umumnya.
Ilmu Pengetahuan yang didapatkan pada masa tahapan perkembangan, terutama pada masa
kanak-kanak, sangat berguna sebagai pembanding di dalam proses selanjutnya. Kesan dan pesan
baru yang membutuhkan tindakan, akan selalu berproses di dalam akal dengan membandingkan
dengan ilmu pengetahuan yang telah diketahui sebelumnya. Dengan gabungan kerja akal dan hati
keluarlah output dalam bentuk tindakan.
Azas Hukum Teknologi
Sesuai dengan sifat azas hukum yang umum berlaku, bahwa peraturan-peraturan hukum yang
dibuat harus dapat dikembalikan kepada azas-azasnya. Bila hukum teknologi berazaskan hukum
alam maka hal ini adalah sebuah logika yang tepat, dimana teknologi selalu terbentuk dalam

keadaan yang tidak menentang hukum alam. Yang bertentangan dengan Hukum Alam adalah
dampak yang dihasilkan. Dampak inilah yang tidak sesuai dengan hukum kesetimbangan alam yang
diperuntukkan kehidupan manusia atau beberapa mahluk hidup yang lain.
Manusia adalah salah satu bagian kecil dari alam raya. Teknologi yang telah diciptakan manusia
lebih dari 10.000 tahun telah menimbulkan beberapa kesetimbangan baru. Setiap Pergeseran
kesetimbangan selalu timbul korban. Dalam waktu yang singkat, penulis yakin akan terjadi
kesetimbangan baru yang memungkinkan membawa korban manusia. Korban tumbuhan dan
binatang telah tak terhitung jumlahnya. Korban tersebut memutus rantai makanan dalam hukum
alam yang selanjutnya timbullah kesenjangan yang mengeser kesetimbangan.
Kesetimbangan Alam Semesta selalu berubah sesuai dengan tingkah laku manusia. Dari penelitian
para ilmuwan, Hanya manusia yang sangat sulit untuk dilihat keteraturannya dan selalu berubah
sesuai dengan teknologi yang berhasil diciptakannya. Alam semesta termasuk tumbuhan dan
binatang selalu hidup dalam keteraturan. Jika tidak teratur mereka akan mengalami kematian.
Keteraturan tersebut khas tiap mahluk hidup dalam kesetimbangan tertentu.
Hal ini dibenarkan pula oleh kalangan Agama (Islam) yang mempercayai bahwa dunia dan seisinya
tunduk dan patuh pada perintah Allah, tetapi manusia diberi kebebasan untuk menentukan
langkahnya. Menurut pandangan Islam Langit dan Bumi adalah mahluk hidup, tetapi mereka enggan
menerima amanah Allah dan manusia mau menerimanya. Langit dan bumi memimilh untuk
mengikuti Hukum Alam yang diciptakan Allah. Dan Manusia adalah sebodoh-bodohnya mahluk
Tuhan. Demikian dijelaskan oleh Surat Al-Ahzab 72, Demikian pula yang dijelaskan olehSurat AlBaqarah 11-12, “……Janganlah Kamu membuat kerusakan dimuka bumi, Mereka Menjawab :
Sesungguhnya Kami orang-orang yang mengadakan perbaikan. Ingatlah sesungguhnya mereka
itulah orang yang membuat kerusakan di muka bumi tetapi mereka tidak sadar.”
Ada dua bidang besar dalam teknologi yang saat ini diperkirakan akan menghasilkan dampak yang
sulit terkendalikan disamping beberapa teknologi lama yang pencemarannya semakin menumpuk.
Pertama adalah bidang Bioteknologi. Bidang ini berkonsentrasi dalam pengembangan tingkah laku
DNA dan RNA, suatu bentuk protein terpenting yang bertugas melakukan manajemen informasi di
dalam sel. Jika kesetimbangan diganggu maka akan terjadi perubahan informasi dalam tubuh
manusia, hewan dan tumbuhan.
Perlu diketahui bahwa penemuan yang kedua adalah bidang teknologi energi nuklir yang bersifat
mikro. Bidang ini berkonsentrasi pada ketidak stabilan atom yang menghasilkan gerak yang sangat

dahsyat untuk dimanfatkan menjadi berbagai macam keperluan. Dampak yang terjadi adalah
Peluruhan atom-atom dalam bentuk gelombang.
Ada persamaan antara keduanya yaitu bekerja dalam bidang gelombang. Penulis yakin makin ke
depan penemuan dalam bidang teknologi semakin bersifat rahasia. Hal ini disebabkan oleh fungsifungsi ekonomi dari sebuah penelitian. Yang kita kuatirkan adalah tidak mungkin ada koordinasi
penelitian, pada gelombang berapa mereka di seluruh dunia bekerja. Keadaan ini dapat
mengakibatkan pencemaran Radiasi (gelombang) yang akhirnya dapat memberikan kode-kode
yang sesuai untuk pemnelitian energi tetapi tidak sesuai untuk fungsi-fungsi metabolisme dalam
fungsi-fungsi biologis. Contoh konkritnya adalah Bom Atom dengan segala percobaannya sampai
saat ini atau Peristiwa Chernobyl dan masih banyak lagi kasus yang tidak dimuat dalam media
massa.
Teknologi yang telah lalu, sudah cukup menghasilkan buangan yang memiliki struktur yang berbeda
dengan bahan asalnya dan tidak dapat dikembalikan dalam peredaran siklusnya. Akhirnya bahanbahan buangan tersebut menimbulkan efek terjadinya kesetimbangan baru yang telah memakan
ribuan bahkan jutaan korban termasuk manusia. Lobang Ozon mengakibatkan panas bumi, panas
bumi mengakibatkan perubahan iklim, perubahan iklim mengakibatkan berubahnya pola tanam,
perubahan pola tanam meningkatkan penggunaan zat kimia (hasil teknologi pertanian), dan
akhirnya menambah besar lobang ozon
Azas Hukum untuk teknologi seharusnya berazas pada struktur dari unsur-unsur yang dapat
diterima dalam kesetimbangan terakhir. Diharapkan tidak terjadi kesetimbangan baru.
Pengetahuan Tentang Hukum Alam bagi para pakar hukum dimasa yang akan datang merupakan
sebuah kewajiban yang tidak dapat dihindari, karena hukum yang akan datang banyak menyangkut
dampak teknologi, dimana hukum alam merupakan dasar dari komponen -komponen pembentukan
sebuah teknologi. Penemuan Teknologi selalu didasari dengan kaidah kaidah hukum alam. Oleh
sebab itu Azas yang seharusnya dipakai dalam Hukum yang berkaitan dengan Teknologi adalah
Hukum Alam.

KESIMPULAN
1. Keteraturan dalam Hukum Alam sudah lama berlaku, sejak kehidupan Alam Semesta dimulai.
Pada awal perkembangan ilmu pengetahuan modern Kalangan Ilmuwan dan Kalangan Agama
berbeda pendapat, tetapi setelah ditemukannya alat-alat bantu penglihatan Makrokosmos seperti

Satelit Penginderaan Jarak Jauh dan Mikroskop Elektron yang mampu melihat sampai ukuran
sepersejuta milimikron, Keduanya sepakat tentang dua alam yang misterius tersebut.
2. Dalam Dunia Ilmu Pengetahuan terjadi Dua Golongan Besar, yaitu : Ilmu Pengetahuan Alam dan
Ilmu Pengetahuan Sosial. Ilmu Pengetahuan Alam memahami fenomena dalam Alam Semesta baik
Makro maupu Mikro. Ilmu Sosial memahami Fenomena diantara manusia dan tingkah lakunya. Ilmu
Pengetahuan Alam sangat mempengaruhi Perkembangan Ilmu Pengetahuan Sosial.
3. Teknologi adalah Pola berfikir yang terstruktur untuk menimbulkan gejala baru. Ilmu
Pengetahuan Alam adalah Ilmu Dasar yang sangat teratur dan tidak dapat dirubah, oleh sebab itu
dapat dimanfatkan oleh manusia dengan memahami gejalanya. Teknologi merupakan gabungan
beberapa gejala dalam hukum Alam yang hasilnya seolah-olah menentang hukum alam. Hasil
resultan dari beberapa fenomena tersebut secara keseluruhan mengikuti hukum Alam. Tetapi hasil
samping teknologi banyak yang tidak dapat diterima oleh Alam , sehingga sesuai Hukum Alam, Alam
mengadakan kesetimbangan Baru. Kesetimbangan Baru dinyatakan dengan istilah seleksi alam.
Seleksi Alam yang terjadi semakin lama semakin menggangu manusia, sehingga suatu saat
manusia akan punah. Kelalaian ini baru disadari setelah berlangsung 10.000 tahun.
4. Hasil-hasil Teknologi memudahkan manusia dalam berproduksi. Semakin hari semakin makmur.
Secara evolusi merubah Pola Perekonomian yang berpengaruh kepada pola kekuasaan atas
barang-barang produksi. Pada masa pertanian barang produksi dikuasai oleh kaum bangsawan.
Pada masa Industri dikuasai oleh Kaum Pemilik Modal. Pada masa Informasi dimiliki oleh para
Ilmuwan. Perubahan Kekuasaan faktor produksi merubah tatanan dan pola tingkah laku manusia
dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. Pada akhirnya perubahan perekonomian merubah tatanan
sosial yang berakibat kepada perubahan kebudayaan secara keseluruhan.
5. Setiap Kebudayaan memiliki norma-norma yang dianut dengan azas yang spesifik untuk tiaptiap daerah. Tatanan norma-norma dan azas-azas tersebut membentuk hukum. Bila kebudayaan
berubah maka normapun ikut berubah dan akhirnya hukumpun bisa ikut berubah. Beberapa ahli
hukum menyatakan bahwa hukum mengikuti perubahan budaya.
6. Efek samping Teknologi sebagai penyebab ketidakstabilan dalam tatanan kehidupan di masa
yang akan datang telah disadari oleh banyak orang terutama ilmuwan lingkungan hidup.
Masalahnya Hukum yang berlaku saat ini mengagungkan hasil karya teknologi tanpa memberati
dengan peraturan yang menyangkut dampak yang ditimbulkannya. Oleh sebab itu perlu dilakukan
peninjauan ulang azas-azas hukum yang mendasarkan pada azas hubungan antar manusia dirubah
dengan azas hubungan manusia dengan seluruh kehidupan alam semesta.

7. Azas Hukum alam paling tepat untuk menyusun hukum teknologi, karena teknologi merupakan
gabungan fenomena yang terdapat di dalam alam. Hasil samping yang tidak dapat diterima,
menimbulkan kesetimbangan baru yang merugikan Alam terutama manusia harus ditindak dengan
hukuman yang berat.

DAFTAR PUSTAKA

Hukum :
1. Kitab Suci Al-Qur’an, Departemen Agama Republik Indonesia
2. A Kusumawati Siti, Proses Alih Teknologi dan Perangkat Hukumnya Pada Industri, Laporan
Penelitian OPF-ITB, Bandung, 1995.
3. Undang-Undang No.7 Tahun 1994 Tentang Persetujuan Pembentukan Organisasi
Perdagangan Dunia, Jakarta, 1994.
4. Agreement Establishing The World Trade Organization, Marrakesh, 15 April 1994.
5. Budiman Ahmad Nashir, Suatu Tinjauan Hukum Terhadap Perjanjian Alih Teknologi
Antibiotika Antara PT ABC (BUMN) dengan PT XYZ (Perusahaan Multi Nasional dari Italia),
Skripsi FH-UNPAD, Bandung,1990.
6. Tim Penelitian Tata Ruang FH UNPAD, Materi dan Pengertian Dasar Ilmu Hukum, FH
-UNPAD, Bandung, 1989.
7. Subagio dan Supriatna Slamet, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, Akademika Pressindo, Jakarta,
1987.

8. Djamali R. Abdul, Psikologi Hukum, Armico, Bandung, 1984
9. Undang-Undang No.4 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup, Jakarta, 1982

Teknologi :

1. Sasmojo Saswinadi, Materi Kuliah SP-603 dan SP-610, SP-ITB, Bandung, 1994-1995.
2. Gunterus Frans, Falsafah Dasar : Sistem Pengendalian Proses, PT Gramedia, Jakarta, 1994.
3. Budiman Arief, Teori Pembangunan Dunia Ketiga, PT Gramedia, Jakarta 1995.
4. Saeed Khalid, Development Planning and Policy Design, Asia Institut of Technology, Great
Britain, UK,1994.
5. Sasmojo Saswinadi dkk (editorial), Menerawang Masa Depan Ilmu Pengetahuan, Teknologi
dan Seni, Penerbit ITB, Bandung, 1991.
6. Stoneman Paul, The Economic Analysis of Technology Policy, Oxfort Univ. Perss, New York,
1987
7. Sharif M.Nawaz, Technology Policy Formulation and Planning, ASPAC Centre for Transfer of
Technology, Bangalore, India, 1986.
8. Chusid JG, Neuroanatomi Korelatif dan Neurologi Fungsional,Gajah Mada Univ. Press,
Jogjakarta, 1982.
9. Kapita Selekta Kedokteran, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, 1982.
10.Beberapa artikel Surat Kabar dan Majalah mengenai, Transfer Teknologi dan
Permasalahannya.

FILSAFAT ILMU dan METODOLOGI PENELITIAN (20)

Filsafat
Sejarah kefilsafatan di kalangan filsuf menjelaskan tentang tiga hal yang yang mendorong manusia
untuk berfilsafat, yaitu kekaguman atau keheranan, keraguan atau kegengsian dan kesadaran akan
keterbatasan. Plato mengatakan : ‘Mata kita memberi pengamatan bintang-bintang, matahari dan
langit. Pengamatan ini memberi dorongan kepada kita untuk menyelidiki. Dan dari penyelidikan ini
berawal filsa