RPP Pergaulan Hidup Sehat

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

  3.9.3. Menganalisis penyebab pergaulan tidak sehat pada remaja

  DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 PURWOKERTO Jalan Kamandaka Barat Nomor 3 Kedung Banteng, Purwokerto Kode Pos 53152 Telepon 0281-639710 Surat Elektronik admin@sman3pwt.sch.id

  4.9.4 Menceritakan dampak pergaulan yang tidak sehat

  4.9.3 Menceritakan pergaulan yang tidak sehat

  4.9.2 Menceritakan prinsip pergaulan sehat

  4.9.1 Menceritakan konsep pergaulan sehat

  4.9. Mempresentasikan konsep dan prinsip pergaulan yang sehat antar remaja dan menjaga diri dari kehamilan pada usia sekolah

  3.9.4. Menganalisis pencegahan pergaulan tidak sehat pada remaja

  

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

  Nama Sekolah : SMA NEGERI 3 PURWOKERTO Mata Pelajaran : PENJASORKES Kelas/Semester : X Materi Pokok : Pergaulan Hidup Sehat Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

  3.9.1. Mengidentifikasikan konsep pergaulan sehat pada remaja

  3.9. Memahami konsep dan prinsip pergaulan yang sehat antar remaja dan menjaga diri dari kehamilan pada usia sekolah.

  Kompetensi Dasar Indikator

  B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

  KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

  KI3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

  Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial (rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin dan pantang menyerah) dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

  A. Kompetensi Inti:

  3.9.2. Mengidentifikasi konsep pergaulan tidak sehat pada remaja

  C. Tujuan Pembelajaran.

  3. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan; (communication)

  2. Mendiskripsikan prinsip pergaulan sehat

  1. Menerangkan konsep pergaulan sehat

  90 Menit

  6. Kelompok tiga mendapatkan tugas tentang pergaulan

  5. Kelompok dua mendapatkan tugas tentang prinsip pergaulan sehat.

  4. Kelompok satu mendapatkan tugas tentang konsep pergaulan sehat.

  3. Peserta didik menerima tugas dari guru untuk membuat power point.

  Mendesain perencanaan proyek 2. Peserta didik dibagi menjadi empat kelompok.

  1. Meminta peserta didik untuk memberikan pendapat tentang video yang ditayangkan. Guru memberikan apresiasi dan tanggapan.;

  25 Menit Inti Menyiapkan pertanyaan

  7. Meminta kepada peserta didik untuk mengamati video tentang pergaulan sehat yang ditayangkan oleh guru

  6. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas materi pergaulan sehat

  5. Menyampaikan garis besar cakupan materi pergaulan sehat dan kegiatan yang akan dilakukan;

  4. Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan pergaulan sehat

  2. Mengecek kehadiran;

  Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning, peserta didik dapat memahami konsep dan prinsip pergaulan yang sehat antar remaja dan menjaga diri dari kehamilan pada usia sekolah dan dapat mempresentasikan konsep dan prinsip pergaulan yang sehat anatr remaja dan menjaga diri dari kehamilan pada usia sekolah dengan mengembangkan sikap religius, penuh tanggung jawab, bekerja keras, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, komunikasi (4C).

  1. Memberi salam dan berdo’a; (karakter)

  KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU Pendahuluan

  G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama

   Lingkungan Sekitar

  BTP, Buku-buku yang relevan (Dicantumkanseperti Daftar Pustaka )

  2. Sumber Belajar  UKBM Pergaulan Hidup sahat  Internet 

  1. Alat dan Bahan :  Laptop  LCD Projektor

  F. Alatdan Sumber Belajar

  c. Model : Discovery Learning

  b. Metode : Ceramah, Diskusi, dan Presentasi siswa

  a. Pendekatan : Saintifik

  E. Metode Pembelajaran

  1. Mengemukakan dampak pergaulan yang tidak sehat

  D. Materi Ajar

  3. Mendiskripsikan pergaulan yang tidak sehat

  Collaboration/Critical thinking/creativity/communication yang tidak sehat.

  4. Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan pergaulan sehat

  20 Menit

  2. Menginformasikan kepada peserta didik untuk

  1. Melakukan penilaian (tes tertulis) untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator;

  Penutup

  3. Guru mereview materi yang telah didiskusikan dan dipresentasikan 100 Menit

  Mengevaluasi kegiatan

  2. Kelompok yang tidak maju mengamati, menanya dan memberi masukan; (karakter: saling menghargai, bersungguh-sungguh)

  1. Mempresentasikan hasil diskusi didepan guru dan kelompok lain.

  15 Menit Inti Menguji hasil

  6. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas materi pergaulan sehat

  5. Menyampaikan garis besar cakupan materi pergaulan sehat dan kegiatan yang akan dilakukan;

  3. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan; (communication)

  7. Kelompok empat mendapatkan tugas tentang dampak pergaulan yang tidak sehat.

  2. Mengecek kehadiran;

  1. Memberi salam dan berdo’a; (karakter)

  KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU Pendahuluan

  Pertemuan ke 2

  20 Menit

  1. Menginformasikan kepada peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya; 2. Berdo’a dan memberi salam.

  11. Membuat kesimpulan sementara berdasarkan hasil diskusi dengan kelompoknya yang sudah dilakukan; Penutup

  10. Berdiskusi dengan kelompoknya tentang tugas yang telah diberikan oleh guru, dan meminta masukan kepada guru seandainya masih ada permasalahan yang tidak dipahami; (karakter: tekun, saling menghargai, bersungguh-sungguh)

  Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek

  9. Setiap peserta didik saling berbagi tugas, Jika ada hal/ masalah yang belum dipahami peserta didik sampaikan langsung ke guru.

  8. Selanjutnya peserta didik melaksanakan/ mengerjakan materi yang ditugaskan secara berkelompok.

  Menyusun jadwal

  Collaboration/Critical thinking/ creativity/communication mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya;

  3. Berdo’a dan memberi salam.

H. Penilaian, Materi pembelajaran Remedial, dan Pengayaan

  a. Teknik Penilaian:

  a) Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan

  b) Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis / Tes lisan

  c) Penilaian Keterampilan : Presentasi

  b. Bentuk Penilaian :

  1. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik

  2. Tes tertulis : pilihan ganda / uraian / lembar pertanyaan

  3. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi

  c. Instrumen Penilaian (terlampir)

  d. Materi pembelaaran (terlampir)

  e. Remedial

   Pembelajaran remedial akan dilaksanakan apabila nilai peserta didik tidak memenuhi KKM yang ada dan bisa dilaksanakan pada saat KBM berlangsung atau bisa juga di luar jam pelajaran tergantung jumlah peserta didik

  f. Pengayaan Peserta didik yang telah mencapai di atas KKM, diberikan pengayaan dengan langkah sebagai  berikut:

  n(ketuntasan )<n<n(maksimum )

  Peserta didik yang mencapai nilai diberikan materi masih  dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

  n>n (maksimum)

  Siwa yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan KD dengan  pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

  Purwokerto, 25 September 2018 Mengetahui

  Guru Mata Pelajaran Kepala SMAN 3 Purwokerto PJOK Drs. Ananto Nur Semedi.

  Fetri Nur Anto. S.Pd NIP. 19601106 198903 1 017

  NIP. -

  Lampiran Penilaian Pembelajaran 1.

  Penilaian Sikap Spritual

  a. Teknik penilaian Pengamatan oleh diri sendiri

  b. Instrumen Penilaian dan Pedoman Penskoran Lembar pengamatan sikap spritual 1) Petunjuk Penilaian

  Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. 2) Rubrik Penilaian Sikap Spritual

  No Pernyataan Ya Tidak 1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan pembelajaran.

  2. Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan.

  3. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/ presentasi.

  4. Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan.

  5. Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan.

  Jumlah skor maksimal = 5

  c. Pedoman penskoran 1) Penskoran Skor 1 = Ya, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan.

  Skor 0 = Tidak, apabila tidak pernah melakukan. 2) Pengolahan skor

  Skor maksimum: 5 Skor perolehan peserta didik: SP Nilai sikap yang diperoleh peserta didik: SP/5 X 100 2.

  Penilaian Sikap Sosial a. Penilaian observasi, penilaian ini dilakukan selama proses pembelajaran.

  1) Teknik penilaian Pengamatan oleh guru

  2) Instrumen Penilaian dan Pedoman Penskoran Lembar pengamatan sikap sosial

  a) Petunjuk Penilaian Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan.

  b) Rubrik Penilaian Sikap Sosial Nama Peserta Semangat Kerja sama Tanggung Disiplin

  No jawab

  Didik

  4

  3. Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu

  b) Pengolahan skor Skor maksimum: 20 Skor perolehan peserta didik: SP Nilai sikap yang diperoleh peserta didik: SP/20 X 4 b. Penilaian diri, penilaian diri dilakukan oleh peserta didik, guru menyediakan format penilaian.

  1) Teknik penilaian Pengamatan oleh diri sendiri

  2) Instrumen Penilaian dan Pedoman Penskoran Lembar pengamatan sikap social

  a) Petunjuk Penilaian Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan.

  b) Rubrik Penilaian Sikap Sosial No Pernyataan Ya Tidak

  1. Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh

  2. Saya mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian

  4. Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami

  a) Penskoran Skor 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan.

  5. Saya berperan aktif dalam kelompok

  6. Saya menyerahkan tugas tepat waktu

  7. Saya selalu membuat catatan hal-hal yang saya pelajari

  8. Saya merasa menguasai dan dapat mengikuti pelajaran

  9. Saya menghormati dan menghargai orang tua dan guru

  10. Saya menghormati dan menghargai teman

  Jumlah skor maksimal = 10

  c) Pedoman penskoran Penskoran Skor 1 = Ya, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan.

  Skor 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan. Skor 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan. Skor 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.

  5. Yolanda dst 3) Pedoman penskoran

  3

  3

  2

  1

  4

  3

  2

  1

  4

  2

  4. Fatimah

  1

  4

  3

  2

  1

  1. Gilang

  2. Rasyad

  3. Edo

  Skor 0 = Tidak, apabila tidak pernah melakukan.

  Pengolahan skor Skor maksimum: 10 Skor perolehan peserta didik: SP Nilai sikap yang diperoleh peserta didik: SP/10 X 100

  7. Selalu membuat catatan hal-hal yang dianggap penting

  a. Teknik penilaian

  b) Pengolahan skor Skor maksimum: 10 Skor perolehan peserta didik: SP Nilai sikap yang diperoleh peserta didik: SP/10 X 100

  Skor 0 = Tidak, apabila tidak pernah melakukan.

  a) Penskoran Skor 1 = Ya, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan.

  3) Pedoman penskoran

  Jumlah skor maksimal = 10

  10. Menghormati dan menghargai guru dan orang tua

  9. Menghormati dan menghargai teman

  8. Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik

  6. Menyerahkan tugas tepat waktu

  c. Penilaian Antar teman, teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk menilai sikap temannya. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antar peserta didik yang dirancang oleh guru. 1) Teknik penilaian

  5. Berperan aktif dalam kelompok

  4. Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami

  3. Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu

  2. Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian

  1. Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh

  Y a Tidak

  b) Rubrik Penilaian Sikap Sosial No Pernyataan

  a) Petunjuk Penilaian Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan.

  Lembar pengamatan sikap sosial

  Pengamatan antar peserta didik 2) Instrumen Penilaian dan Pedoman Penskoran

3. Penilaian Pengetahuan

  Ujian tulis

  b. Instrumen Penilaian dan Pedoman Penskoran Soal ujian tulis Nama : ...........................................................

  Kelas : ...........................................................

  No ASPEK DAN SOAL UJI TULIS Jawaban

  1. Fakta

  a. Sebutkan dampak pergaulan tidak sehat !

  2. Konsep

  a. Jelaskan apa yang dimaksud pergaulan sehat !

  3. Prosedur

  a. Bagaimana cara kita menghindari pergaulan yang tidak sehat ?

  4. Metakognitif a. pergaulan yang tidak sehat, bagaimana sikap anda agar teman kalian kembali ke pergaulan yang sehat ….

  c. Pedoman penskoran 1) Penskoran

  a) Soal nomor 1 (1) Skor 3, jika jenis disebut secara lengkap (2) Skor 2, jika jenis disebut secara kurang lengkap (3) Skor 1, jika jenis disebut tidak lengkap

  b) Soal nomor 2 (1) Skor 3, jika penjelasan benar dan lengkap (2) Skor 2, jika penjelasan benar tetapi kurang lengkap (3) Skor 1, jika sebagian penjelasan tidak benar dan kurang lengkap

  c) Soal nomor 3 (1) Skor 3, jika jenis disebut secara lengkap (2) Skor 2, jika jenis disebut secara kurang lengkap (3) Skor 1, jika jenis disebut tidak lengkap

  d) Soal nomor 4 (1) Skor 4, jika terdapat lebih dari tiga alternatif jawaban (2) Skor 3, jika terdapat tiga alternatif jawaban (3) Skor 2, jika terdapat dua alternatif jawaban (4) Skor 1, jika hanya satu alternatif jawaban.

  2) Pengolahan skor Skor maksimum: 16 Skor perolehan peserta didik: SP Nilai sikap yang diperoleh peserta didik: SP/16 X 100

4. Penilaian Presentasi

  a. Lembar pengamatan presentasi

  1) Teknik penilaian Uji unjuk kerja oleh rekan sejawat

  2) Instrumen Penilaian dan Pedoman Penskoran

  a) Petunjuk Penilaian Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik mempresentasikan sesuai yang diharapkan.

  b) Rubrik Penilaian presentasi Hasil Penilaian

  Baik Cukup Kurang No. Indikator Penilaian

  (2) (1) (3)

  1. Kerjasama

  2. Penyampaian materi

  3. Menjawab pertanyaan Skor Maksimal (9)

  3) Pedoman penskoran

  a) Penskoran (1) Kerjasama Skor Baik jika semua peserta didik dalam kelompok aktif dalam diskusi.

  Skor Cukup jika hanya 50 % peserta didik dalam kelompok aktif dalam diskusi. Skor Kurang jika hanya 25 % peserta didik dalam kelompok aktif dalam diskusi. (2) Penyampaian materi

  Skor Baik jika penjelasan benar dan lengkap Skor Cukup jika penjelasan benar tetapi kurang lengkap Skor Kurang jika sebagian penjelasan tidak benar dan kurang lengkap

  (3) Menjawab pertanyaan Skor Baik jika penjelasan benar dan lengkap Skor Cukup jika penjelasan benar tetapi kurang lengkap Skor Kurang jika sebagian penjelasan tidak benar dan kurang lengkap

  b) Pengolahan skor Skor maksimum: 9 Skor perolehan peserta didik: SP Nilai presentasi yang diperoleh peserta didik: SP/9 X 100

  Lampiran Materi Pembelajaran

1. Pergaulan Sehat

A. Pengertian Pergaulan Sehat

  Pergaulan

  Pergaulan asal katanya adalah gaul yang diartikan dalam kamus besar bahasa Indonesia sebagai hidup berteman (bersahabat). Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu lain, atau dapat juga antara individu dengan kelompok, yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak akan pernah lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu dapat mengarah kepada resiko yang dapat mengancam masa depan seorang individu, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.

  Sehat

  Sehat dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai baik seluruh badan atau bagian- bagiannya (bebas dari sakit) . . Sehat adalah suatu kondisi di mana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja sesuai fungsinya dan sebagaimana mestinya. Secara sederhana, sehat sinonim dengan kondisi tidak sakit. Seiring perkembangan zaman, kata sehat tidak hanya berhubungan dengan tubuh , tetapi juga segala sesuatu yang dapat bekerja, jika berlangsung secara normal dan semestinya maka akan di sebut dengan sehat. Tetapi jika mengalami gangguan maka di sebut dengan istilah tidak sehat.

  Pengertian sehat menurut WHO atau organisasi kesehatan dunia adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Definisi sehat menurut WHO ini adalah sehat secara keseluruhan, baik jasmani, rohani, lingkungan berikut faktor-faktor serta komponen-komponen yang berperan di dalamnya. Sehat menurut WHO terdiri dari suatu kesatuan penting dari 4 komponen dasar yang membentuk ‘positive health’, yaitu:

  1) Sehat Jasmani 2) Sehat Mental 3) Sehat Spiritual 4) Kesejahteraan sosial

  Pengertian sehat menurut UU No. 23/1992 adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Artinya seseorang dikatakan sehat jika tubuh, jiwa dan kehidupan sosialnya berjalan dengan normal dan sebagaimana mestinya. Jika salah satu komponen tersebut terganggu, maka kehidupannya akan menjadi tidak sehat.

  Kesimpulan dari beberapa pengertian sehat di atas adalah suatu kondisi di mana segala sesuatu

berjalan normal dan bekerja sesuai fungsinya tidak menderita suatu penyakit atau kelemahan, baik

jasmani, rohani dan sosial.

  Remaja

  Remaja dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai mulai dewasa Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah

  

adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional

sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa ini seorang individu biasanya tidak mempunyai tempat.

  yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.

  Seperti yang dikemukakan Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.

  Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan pengertian remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23) adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.

  Pergaulan Sehat

  Pergaulan sehat dapat juga diartikan sebagai proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, atau individu dengan kelompoknya dengan normal baik tubuh, jiwa dan kehidupan sosialnya. Yang dimaksud normal adalah para remaja menyadari bahwa pergaulan sesama teman dan kelompoknya adalah suatu keharusan untuk menjalankan fungsi sosialnya agar setiap anak memperoleh keuntungan pribadi dalam hal perkembangan kepribadiannya.

  B. Prinsip Pergaulan Sehat

  1) Adanya kesadaran beragama bagi remaja 2) Memiliki rasa setia kawan 3) Memilih teman 4) Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif 5) Laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu 6) Menstabilkan emosi

  C. Sikap-Sikap dalam Pergaulan Sehat

  1) Penampilan fisik Tidak menjadi jaminan bahwa seseorang akan disukai karena penampilan fisiknya, tetapi umumnya orang yang bersih dan rapi banyak disukai.

  2) Berbicara dan bersikap sopan Orang bijak sering mengatakan bahwa “mulutmu adalah harimau mu” atau kata-kata itu ibarat pedang.

  3) Biasakan untuk memberi dan berbagi Hal ini bisa dimulai dari hal yang sepele. Saat kita punya makanan kecil, paling tidak tawari teman kita. Kalau makanannya sedikit, usahakan jangan makan di depan teman-teman kita. Sikap seperti ini menunjukkan bahwa kita peduli dengan sekeliling kita dan menjaga perasaan orang lain.

  4) Hindari pembicaraan yang kurang bermanfaat Gosip atau menyebarkan desas-desus kelihatannya mengasikkan tetapi sikap seperti ini mencerminkan bahwa kita gemar mengungkap aib orang lain dan menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya. Agama juga melarang bergunjing karena bisa menimbulkan fitnah dan menyakiti orang lain.

  5) Mencuri dengar Kebiasaan mencuri dengar atau menguping pembicaraan orang lain adalah kebiasaan yang tidak disukai. Meskipun kita merasa akrab, kita tetap harus tahu dan menghargai batasan hal-hal yang bersifat pribadi. 6) Bersikap peduli saat teman sedang mencurahkan isi hatinya

  Simak cerita teman yang sedang mencurahkan isi hatinya nya baik-baik dan pahami permasalahannya. Kalau kita tidak bisa memberikan solusi yang tepat, setidaknya kita menjadi pendengar yang baik. Dengan begitu, dia akan merasa bebannya berkurang dan dihargai sebagai teman selanjutnya jaga kerahasiaan teman. 7) Rendah hati

  Biasakan rendah hati dan jangan terlalu membanggakan diri sendiri atau keluarga disetiap obrolan dengan teman. kalau terlalu sering membanggakan diri sendiri atau keluarga kita akan katakan sombong dan tinggi hati

  8) Jadilah diri sendiri Tunjukkan siapa diri kita. Bersikap tegas dan tidak mengorbankan diri untuk sekedar diakui lingkungan pergaulan merupakan benteng bagi kita juga dalam menyikapi pengaruh lingkungan pergaulan kita.

2. Pergaulan Tidak sehat

A. Pengertian

  Pergaulan tidak sehat atau biasa disebut pergaulan sehat adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan sehat ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa.

  Dari segi bahasa pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan bebas artinya terlepas dari ikatan. Jadi pergaulan sehat artinya proses bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan.

B. Penyebab

  Simak cerita teman yang sedang mencurahkan isi hatinya nya baik-baik dan pahami permasalahannya. Kalau kita tidak bisa memberikan solusi yang tepat, setidaknya kita menjadi pendengar yang baik. Dengan begitu, dia akan merasa bebannya berkurang dan dihargai sebagai teman selanjutnya jaga kerahasiaan teman.

  1. Rendahnya Imtaq

  Dengan agama individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Pada

  remaja yang ikut kedalam pergaulan tidak sehat ini biasanya tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik.

  2. Perubahan Zaman Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang barat yang lebih bebas.

  3. Kesenjangan Kesenjangan ekonomi, Pertunjukan kemewahan di media masa memungkinkan seseorang terpicu untuk ikut bermewah mewahan tanpa melihat kemampuan ekonominya, akibatnya tidak jarang yang menempuh jalan sesat guna memenuhi kehidupan mewahnya.

  4. Kurang kontrol Berkurangnya kontrol terhadap remaja dapat menjadi lepas kontrol sehingga tidak jarang sesuatu sudah terlambat , remaja menganggap bahwa masalah pergaulan adalah urusan anak-anak muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu telah terjadi, segala sesuatu sudah terlambat