Makalah Pengantar Ilmu Pengetahuan Sosia

KONTEN
Konten......................................................................................................................1
Ilmu Ekonomi..........................................................................................................2
1. Pengertian, Karakteristik, Ruang Lingkup...........................................................3
2. Metode Ilmu Ekonomi.........................................................................................6
2.1. Induktif.........................................................................................................6
2.2. Deduktif.......................................................................................................6
2.3. Matematika..................................................................................................7
2.4. Statistika.......................................................................................................7
3. Kegunaan Ilmu Ekonomi......................................................................................7
Ilmu Psikologi..........................................................................................................9
1. Pengertian, Karakteristik, Ruang Lingkup.........................................................10
1.1. Pengertian..................................................................................................10
1.2. Karakteristik...............................................................................................10
1.3. Ruang Lingkup...........................................................................................11
1.3.1. Kajian Ilmu.........................................................................................11
1.3.1.1. Psikologi Perkembangan............................................................11
1.3.1.2. Psikologi Sosial..........................................................................11
1.3.1.3. Psikologi Kepribadian................................................................11
1.3.1.4. Psikologi Kognitif......................................................................12
1.3.2. Wilayah Terapan.................................................................................12

1.3.2.1. Psikologi Pendidikan..................................................................12
1.3.2.2. Psikologi Industri dan Organisasi...............................................12
1.3.2.3. Psikologi Kerekayasaan.............................................................12
1.3.2.4. Psikologi Klinis..........................................................................12
2. Pendekatan dan Metode......................................................................................12
2.1. Pendekatan.................................................................................................12
2.1.1. Pendekatan Perilaku...........................................................................13
2.1.2. Pendekatan Kognitif...........................................................................13
2.1.3. Pendekatan Psikoanalisa.....................................................................13
2.1.4. Pendekatan Fenomenologi.................................................................13
2.2. Metode.......................................................................................................13
2.2.1. Metodologi Eksperimental.................................................................13
2.2.2. Observasi Ilmiah................................................................................14
2.2.3. Sejarah Kehidupan (Biografi).............................................................14
2.2.4. Wawancara.........................................................................................14
2.2.5. Angket................................................................................................15
2.2.6. Pemeriksaan Psikologi.......................................................................15
2.2.7. Analisis Karya....................................................................................15
2.2.8. Statistik..............................................................................................15
3. Kegunaan Ilmu Psikologi...................................................................................15

Simpulan................................................................................................................17
Referensi................................................................................................................19
Informasi................................................................................................................21

1

ILMU EKONOMI
I
l
mue
k
onomi
a
da
l
a
hi
l
muy
a

ngme
mpe
l
a
j
a
r
i
pe
r
i
l
a
k
uma
nus
i
ada
l
a

m me
me
nuhi
k
e
but
uha
nny
a
.
E
k
onomi
munc
ul
s
e
j
a
kma

nus
i
al
a
hi
rs
a
mpa
i
me
ni
ngga
l
duni
a
.

2

3


1.

Pengertian, Karakteristik, Ruang Lingkup
Secara terminologis, ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu
οἶκος (dibaca: oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan
νόμος (dibaca: nomos) yang berarti “peraturan, aturan, hukum”.
Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai “aturan rumah tangga”
atau “manajemen rumah tangga.”1
Menurut Albert L. Meyers (Abdullah, 1992:5) ilmu ekonomi
adalah ilmu yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan
manusia. Kata kunci dari definisi ini adalah kebutuhan dan pemuas
kebutuhan. Kebutuhan, yaitu suatu keperluan manusia terhadap
barang dan jasa yang sifat dan jenisnya sangat bermacam-macam
dalam jumlah yang tidak terbatas. Pemuas kebutuhan, memiliki ciriciri terbatas. Aspek yang kedua inilah menurut Lipsey (1981:5) yang
menimbulkan masalah dalam ekonomi, yaitu karena adanya suatu
kenyataan yang senjang, karena kebutuhan manusia terhadap barang
dan jasa jumlahnya tak terbatas, sedangkan di lain pihak barang dan
jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sifatnya terbatas.
Ahli ekonomi lainnya yaitu J. L. Meij (Abdullah, 1992:6)

mengemukakan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu tentang usaha
manusia ke arah kemakmuran. Pendapat tersebut sangat realistis
karena ditinjau dari aspek ekonomi di mana manusia sebagai mahluk
ekonomi (homo economicus) pada hakekatnya mengarah kepada
pencapaian kemakmuran.
Kemudian Samuelson dan Nordhaus (1990:5) mengemukakan
ilmu ekonomi merupakan studi tentang perilaku orang dan masyarakat
dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan
memiliki beberapa alternatif penggunaan, dalam rangka memproduksi
berbagai komoditi, untuk kemudian menyalurkannya baik saat ini
maupun di masa depan kepada berbagai individu dan kelompok yang
ada dalam suatu masyarakat. Menurut Samuelson bahwa ilmu
ekonomi itu merupakan ilmu pilihan. Ilmu yang mempelajari
bagaimana orang memilih penggunaan sumber-sumber daya produksi
yang langka atau terbatas untuk memproduksi berbagai komoditi, dan
menyalurkannya ke berbagai anggota masyarakat untuk segera
dikonsumsi.
Secara fundamental dan historis, ilmu ekonomi dapat dibedakan
menjadi dua, yakni ilmu ekonomi positif dan normatif (Samuelson dan
Nordhaus, 1990:9). Ilmu ekonomi positif hanya membahas deskripsi

mengenai fakta, situasi, dan hubungan yang terjadi dalam ekonomi,
sedangkan ilmu ekonomi normatif membahas pertimbanganpertimbangan nilai dan etika, misalnya: “Haruskah sistem perpajakan

1

Wikipedia Bahasa Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi, diakses pada 21
September 2014.
Disusun oleh Reno dan Roland

4

diarahkan pada kaidah mengambil dari yang kaya untuk menolong
yang miskin?”
Ilmu ekonomi positif merupakan ilmu yang hanya melibatkan
diri dalam masalah “Apakah yang terjadi”. Oleh karena itu, ilmu
ekonomi positif itu netral terhadap nilai-nilai. Artinya ilmu ekonomi
positif itu “bebas nilai” (value free) … hanya menjelaskan “Apakah
harga itu” dan “Apakah yang akan terjadi jika harga itu naik atau
turun” bukan “Apakah harga itu adil atau tidak”. Ilmu ekonomi
normatif, bertentangan dengan ilmu positif, ilmu ekonomi normatif

beranggapan bahwa ilmu ekonomi harus melibatkan diri dalam
mencari jawaban atas masalah “Apakah yang seharusnya terjadi”.
Esensi dasar ilmu ekonomi adalah pertimbangan nilai (value
judgment). “Seorang ekonom penganut etika puritan egalitarianisme,
Gunnar Myrdal (1898-1987) lebih suka menyebutnya ilmu ekonomi
institusional.
Ilmu ekonomi juga memiliki keterbatasan. Walaupun kita
ketahui dalam ilmu ini telah digunakan pendekatan kuantitatifmatematis, tetapi pendekatan tersebut tidak dapat menghilangkan
keterbatasannya yang melekat pada ilmu ekonomi sebagai salah satu
cabang ilmu sosial. Menurut Abdullah (1992:8), keterbatasan tersebut
mencakup hal-hal sebagai berikut.
• Objek penyelidikan ilmu ekonomi tidak dapat dilokalisasikan.
Sebagai akibatnya, kesimpulan atau generalisasi yang
diambilnya bersifat kontekstual (akan terikat oleh ruang dan
waktu).
• Dalam ilmu ekonomi manusia selain berkedudukan sebagai
subjek yang menyelidiki, juga objek yang diselidiki. Oleh
karena itu, hasil penyelidikannya yang berupa kesimpulan
ataupun generalisasi, tidak dapat bersifat mutlak, di mana unsurunsur subjeknya akan mewarnai kesimpulan tersebut.
• Tidak ada laboratorium untuk mengadakan percobaanpercobaan. Sebagai akibatnya ramalan-ramalan ekonomi sering

kurang tepat.
• Ekonomi hanya merupakan salah satu bagian saja dari seluruh
program aktivitas di suatu negara.
Oleh karena itu, apa yang direncanakan (ex-ante) dan
kenyataannya (ex-post) sering tidak sejalan. Sehubungan dengan
keterbatasan-keterbatasannya tersebut, sebagai akibatnya sifat
keberlakuan generalisasinya yang berupa dalil-dalil atau hukumhukum dan teori-teorinya akan tergantung kepada konteks ruang dan
waktu serta tidak mutlak. Jadi, sifat keberlakuan dalil-dalil atau
hukum-hukumnya adalah bersyarat. Bila yang lainnya tidak berubah,
Disusun oleh Reno dan Roland

5

syarat ini bisa disebut juga dengan Cateris Paribus.
Ditinjau dari ruang lingkupnya, ilmu ekonomi juga dapat
dibedakan atas makro ekonomi dan mikro ekonomi (Samuelson dan
Nordhaus, 1990:99). Istilah makro ekonomi pertama kali
diperkenalkan oleh Ragnar Frisch pada tahun 1933, untuk diterapkan
pada studi mengenai hubungan antar agregat ekonomi yang bersifat
luas, seperti: pendapatan nasional, inflasi, pengangguran agregat,

neraca pembayaaran (Taylor, 2000:597). Perlu diketahui bahwa pada
masa sebelumnya, sasaran kebijakan makro ekonomi adalah
kesempatan kerja full employment (kondisi di mana seluruh sumber
daya, khususnya tenaga kerja, bisa terserap sepenuhnya) dan stabilitas
harga. Dalam perekonomian terbuka, posisi neraca pembayaran
(balance of payment) atau pola tingkat pertukaran di pasar pertukaran
valuta asing dapat dipandang sebagai tujuan yang terpisah dari
kebijakan makro ekonomi atau sebagai suatu halangan terhadap
operasional makro ekonomi (Britton, 2000:596).
Dalam hal ini, instrumen kebijakan makro ekonomi adalah
moneter dan fiskal. Kebijakan moneter dilaksanakan oleh bank
sentral, sebagai contoh oleh Bank Indonesia. Salah satu keuntungan
kebijakan moneter sebagai alat untuk mempengaruhi perekonomian
adalah berbeda dari kebijakan fiskal. Kebijakan ini bisa dikaji ulang
dan diubah secara berkelanjutan berdasarkan informasi baru (Britton,
2000:596).
Kebijakan fiskal adalah perpajakan dan pembelanjaan
masyarakat yang dikontrol oleh pemerintah yang tunduk pada
ketentuan-ketentuan yang telah mendapat pengesahan dari badan
legislatif. Pajak dan pembelanjaan mempengaruhi perekonomian
melalui cara yang berbeda-beda, tetapi kebijakan fiskal dalam konteks
saat ini adalah efek budget sebagai suatu keseluruhan terhadap tingkat
agregat permintaan dalam perekonomian.
Penggunaan pinjaman publik dan tingkat suku bunga untuk
menstabilkan perekonomian diterima sebagai suatu prinsip kebijakan
pada tahun 1950-an dan 1960-an, seiring dengan gagasan Maynard
Keynes yang telah mengubah banyak prinsip ekonomi. Selanjutnya, di
tahun 1970-an dan 1980-an muncullah neo klasik atau kontra revolusi
monetaris yang berasal dari Chicago dan dipimpin Milton Frriedman.
Isu yang mendasar dalam perdebatan ini berkaitan dengan hubungan
antara dua tujuan dari full employment dan stabilitas harga.
Menurut Britton (2000:597), tidak bisa dipungkiri, dalam
praktiknya catatan kebijakan makro ekonomi sejak tahun 1970-an
lebih banyak mengalami kegagalan dibandingkan keberhasilan. Inflasi
meningkat tajam di sebagian besar negara, terutama pada periode
kenaikan harga minyak dunia yang paling dramatis, 1974 dan 1979.
Sejak tahun 1980-an inflasi lebih rendah, tetapi pada saat bersamaan
Disusun oleh Reno dan Roland

6

pengangguran di banyak negara jauh lebih tinggi. Respons terhadap
berbagai kekecewaan ini telah mengarahkan pada tindakan
memperkenalkan desain kebijakan baru untuk meningkatkan “saling
tukar” (trade off) antara dua sasaran. Di tahun 1970-an, khususnya di
Inggris, penekanannya yang utama adalah kebijakan harga dan
penghasilan.
Perkembangan ekonomi mikro sebagai suatu bidang tersendiri
merupakan bagian dari pendekatan marjinal atau neo klasik yang
mulai mendominasi teori ekonomi setelah tahun 1970-an. Dalam teori
neo klasik mengarahkan perhatiannya pada alokasi sumber daya yang
tersedia secara efektif (dengan asumsi implisit mengenai full
employment) dan pada determinasi “subyektif” terhadap harga-harga
individual yang berdasarkan pada kegunaan marjinal (Asimakopulos,
2000:660).
Terdapat enam topik yang sering dipresentasikan dalam
ekonomi mikro, yaitu: (1) teori perilaku konsumen; (2) teori
pertukaran; (3) teori produksi dan biaya; (4) teori perusahaan; (5) teori
distribusi; dan (6) teori ekonomi kesejahteraan (Asimakopulos,
2000:661).
Dewasa ini ilmu ekonomi telah berkembang jauh melebihi ilmuilmu sosial lainnya yang terbagi dalam beberapa bidang kajian antara
lain: (1) ekonomi lingkungan; (2) ekonomi evolusioner; (3) ekonomi
eksperimental; (4) ekonomi kesehatan; (5) ekonomi institusional; (6)
ekonomi matematika; (7) ekonomi sumber daya alam; (8) ekonomi
pertahanan; (9) ekonomi sisi penawaran; (10) ekonomi kesejahteraan;
(11) ekonomi dualistik; (12) ekonomi informal; (13) ekonomi
campuran; (14) ekonomi pertanian; (15) ekonomi tingkah laku; (16)
ekonomi pembangunan.

2.

Metode Ilmu Ekonomi

2.1. Induktif
Suatu keputusan dilakukan dengan mengumpulkan semua data
iformasi yang ada di dalam realitas kehidupan. Realita tersebut dalam
setiap unsur kehidupan yang dialami individu, keluarga, masyarakat
lokal dan sebagainya mencoba dicari jalan pemecahan sehingga upaya
pemenuhan kebutuhannya tersebut dapat dikaji secara secermat
mungkin.

2.2. Deduktif
Metode ini bekerja atas dasar hukum, ketentuan atau prinsip
umum yang sudah diuji kebenarannya. Dengan metode ini ilmu
ekonomi mencoba menetapkan cara pemecahan masalah sesuai
Disusun oleh Reno dan Roland

7

dengan acuan, prinsip, hukum dan ketentuan yang ada dalam ilmu
ekonomi. Misalnya, dalam ilmu ekonomi terdapat hukum yang
mengemukakan bahwa: “Jika persediaan barang-barang dan jasa
berkurang dalam masyarakat, sementara permintaannya tetap, maka
barang-barang dan jasa-jasa akan naik harganya”.

2.3. Matematika
Metode ini digunakan untuk memecahkan masalah-masalah
ekonomi dengan cara pemecahan soal-soal secara matematis. Hal ini
maksudnya bahwa dalam matematika terdapat kebiasaan-kebiasaan
yang dimulai dengan pembahasan dalil-dalil.

2.4. Statistika
Metode ini digunakan dalam pemecahan masalah ekonomi
dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan data, analisis data,
penafsiran data, dan penyajian data dalam bentuk angka-angka secara
statistik. Dari angka-angka yang disajikan, kemudian dapat diketahui
permasalahan yang sesungguhnya untuk kemudian dicarikan cara
pemecahannya.

3.

Kegunaan Ilmu Ekonomi
Tiap orang perlu menguasai atau mempelajari ilmu ekonomi
karena tiap orang menghadapi kelangkaan dalam pemenuhan
kebutuhan. Oleh karena itu, untuk mendapat hasil yang optimal, orang
perlu menerapkan ilmu ekonomi. Ada empat kegunaan utama dari
mempelajari ilmu ekonomi yaitu sebagai berikut.
• Mengajarkan cara berpikir yang dapat kita gunakan setiap hari
ketika kita perlu mengambil keputusan. Cara berpikir yang
dimaksud adalah tiga konsep fundamental dalam ilmu ekonomi,
yaitu biaya oportunitas, marjinalitas, dan pasar yang efisien.
• Belajar ilmu ekonomi adalah untuk memahami masyarakat
dengan lebih baik. Dengan belajar ekonomi, kita dapat mencari
jawaban atas beberapa pertanyaan, seperti mengapa orang
memutuskan untuk membelanjakan uang dan waktunya untuk
membangun gedung-gedung dan pabrik? Mengapa orang yang
lain memutuskan untuk membuka lahan, membangun jalan, atau
memproduksi alat-alat transportasi?
• Mempelajari ilmu ekonomi adalah agar kita memahami
persoalan-perosalan global. Pemahaman yang baik akan ilmu
ekonomi sangat penting dalam membantu kita memahami
persoalan global.

Disusun oleh Reno dan Roland

8

• Ilmu ekonomi adalah membuat kita menjadi pemilih yang
kompeten. Ketika kita berpartisipasi dalam proses politik, kita
memberi suara pada persoalan-persoalan yang memerlukan
pemahaman mendasar tentang ilmu ekonomi.

Disusun oleh Reno dan Roland

ILMU PSIKOLOGI
P
s
i
k
ol
ogi
me
r
upa
k
a
nc
a
ba
ngi
l
muy
a
ng
me
mpe
l
a
j
a
r
i
k
ondi
s
i
k
e
j
i
wa
a
n.
Or
a
ngy
a
ng
me
ngua
s
a
i
da
nme
nj
a
l
a
ni
ps
i
k
ol
ogi
di
s
e
but
ps
i
k
ol
oga
t
a
ua
hl
i
ps
i
k
i
s
.

9

10

1.

Pengertian, Karakteristik, Ruang Lingkup

1.1. Pengertian
Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu
terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental
manusia secara ilmiah. Praktisi dalam bidang psikologi disebut
psikolog. Psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental dalam
perilaku individu maupun kelompok, selain juga mempelajari tentang
proses fisiologis dan neurobiologis yang mendasari perilaku.
Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani
Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang
artinya ilmu, sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan
dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.

1.2. Karakteristik
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah
perjalanan panjang. Konsep psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa
Yunani kuno. Psikologi memiliki akar dari bidang ilmu filosofi yang
diprakarsai sejak zaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu
untuk kekuatan hidup (levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu
jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala-gejala kehidupan. Jiwa
adalah unsur kehidupan (anima). Oleh karena itu, tiap-tiap makhluk
hidup mempunyai jiwa. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi
sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan
bentuk pragmatisnya di benua Amerika.
Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang
mempelajari manusia dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya
pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena
kerumitan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi
baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an yaitu sewaktu Wilhem
Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama di dunia.
Pada tahun 1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium
psikologi pertama di University of Leipzig, Jerman. Ditandai oleh
berdirinya laboratorium ini, maka metode ilmiah untuk lebih
mamahami manusia telah ditemukan walau tidak terlalu memadai.
dengan berdirinya laboratorium ini pula, lengkaplah syarat psikologi
untuk menjadi ilmu pengetahuan sehingga tahun berdirinya
laboratorium Wundt diakui pula sebagai tanggal berdirinya psikologi
sebagai ilmu pengetahuan.

Disusun oleh Reno dan Roland

11

1.3. Ruang Lingkup
1.3.1. Kajian Ilmu
Psikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh
biologi dan ilmu saraf pada perbatasannya dengan ilmu alam dan
dilengkapi oleh sosiologi dan antropologi pada perbatasannya dengan
ilmu sosial. Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah
sebagai berikut.
1.3.1.1. Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan adalah bidang studi psikologi yang
mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang
membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi
perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial karena sebagian
besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial.
Selain itu, psikologi perkembangan juga berkaitan erat dengan
psikologi kepribadian karena perkembangan individu dapat
membentuk kepribadian khas dari individu tersebut.
1.3.1.2. Psikologi Sosial
Psikologi sosial merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari
tingkah laku individu sebagai fungsi dari rangsang-rangsang sosial.2
Bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu sebagai berikut.


Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu,
misalnya: studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, atribusi
(sifat).



Studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa,
sikap sosial, perilaku meniru dan lain-lain.



Studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan,
komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama dalam kelompok,
dan persaingan.

1.3.1.3. Psikologi Kepribadian
Psikologi kepribadian adalah bidang studi psikologi yang
mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi
perkembangan dan psikologi sosial karena kepribadian adalah hasil
dari perkembangan individu sejak kecil dan bagaimana cara individu
itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.
2

Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal. 427.
Disusun oleh Reno dan Roland

12

1.3.1.4. Psikologi Kognitif
Psikologi kognitif adalah bidang studi psikologi yang
mempelajari kemampuan kognisi, seperti: persepsi, proses belajar,
kemampuan memori, atensi, dan kemampuan bahasa dan emosi.

1.3.2. Wilayah Terapan
Wilayah terapan psikologi adalah wilayah-wilayah dimana
kajian psikologi dapat diterapkan. Walaupun demikian, belum
terbiasanya orang-orang Indonesia dengan spesialisasi membuat
wilayah terapan ini rancu—misalnya seorang ahli psikologi
pendidikan mungkin bekerja pada HRD sebuah perusahaan atau
sebaliknya.
1.3.2.1. Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan berusaha menciptakan situasi yang
mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan
akademik, sosialisasi, dan emosi. Psikologi pendidikan bertujuan
untuk membentuk mindset anak.
1.3.2.2. Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi industri fokus dalam menggembangkan, mengevaluasi
dan memprediksi kinerja suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh
individu, sedangkan psikologi organisasi mempelajari bagaimana
suatu organisasi memengaruhi dan berinteraksi dengan anggotaanggotanya.
1.3.2.3. Psikologi Kerekayasaan
Penerapan psikologi yang berkaitan dengan interaksi antara
manusia dan mesin untuk meminimalisasikan kesalahan manusia
ketika berhubungan dengan mesin (human error).
1.3.2.4. Psikologi Klinis
Psikologi klinis adalah bidang studi psikologi dan juga
penerapan psikologi dalam memahami, mencegah, dan memulihkan
keadaan psikologis individu ke ambang normal.

2.

Pendekatan dan Metode

2.1. Pendekatan
Pendekatan merupakan teori yang mendasari studi psikologi dari
beberapa sudut pandang.

Disusun oleh Reno dan Roland

13

2.1.1. Pendekatan Perilaku
Pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon
atas stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam
model kaitan stimulus-respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek
tanpa kerja mental sama sekali.

2.1.2. Pendekatan Kognitif
Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah
proses mental. Individu aktif dalam menangkap, menilai,
membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan
reaksi. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental
sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.

2.1.3. Pendekatan Psikoanalisa
Semenjak tahun 1890-an sampai kematiannya di 1939, dokter
berkebangsaan Austria bernama Sigmund Freud mengembangkan
metode psikoterapi yang dikenal dengan nama psikoanalisis.
Pemahaman Freud tentang pikiran didasarkan pada metode penafsiran,
introspeksi, dan pengamatan klinis, serta terfokus pada penyelesaian
konflik alam bawah sadar, ketegangan mental, dan gangguan psikis
lainnya. Sigmund Freud meyakini bahwa kehidupan individu sebagian
besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak
didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls,
atau dorongan.
Teori tentang psikoanalisa selain sangat terkenal, juga sangat
kontroversial. Hal ini terutama dikarenakan teorinya menyinggung
topik-topik seperti seksualitas dan alam bawah sadar. Topik-topik
tersebut masih dianggap sangat tabu pada masa itu, dan Freud
memberikan katalis untuk mendiskusikan topik tersebut secara
terbuka di masyarakat beradab. Selain itu, banyak pula orang yang
menolak teorinya karena dianggap merendahkan martabat manusia.

2.1.4. Pendekatan Fenomenologi
Pendekatan fenomenologi ini lebih memperhatikan pada
pengalaman subyektif individu. Oleh karena itu, tingkah laku sangat
dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunia, konsep
tentang diri, harga diri, dan segala hal yang menyangkut kesadaran
atau aktualisasi diri. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu
dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.

2.2. Metode
2.2.1. Metodologi Eksperimental
Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan
Disusun oleh Reno dan Roland

14

mengadakan berbagai eksperimen. Peneliti mempunyai kontrol
sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Peneliti menentukan
akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan
melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitian, dan
sebagainya. Pada metode eksperimental, maka sifat subjektivitas dari
metode introspeksi akan dapat diatasi. Pada metode instrospeksi murni
hanya diri peneliti yang menjadi objek. Tetapi pada instrospeksi
eksperimental jumlah subjek banyak, yaitu orang-orang yang
dieksperimentasi itu. Dengan luasnya atau banyaknya subjek
penelitian maka hasil yang didapatkan akan lebih objektif. Metode
penelitian umumnya dimulai dengan hipotesis yakni prediksi,
percabangan dari teori, diuraikan dan dirumuskan sehingga bisa
diujicobakan.

2.2.2. Observasi Ilmiah
Pada pengamatan ilmiah suatu hal pada situasi-situasi yang
ditimbulkan tidak dengan sengaja, melainkan dengan proses ilmiah
dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada
tingkah laku yang lain, misalnya tingkah laku orang-orang yang
berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor
di jalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang
dalam bencana alam, dan sebagainya.

2.2.3. Sejarah Kehidupan (Biografi)
Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data
yang penting untuk lebih mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan,
misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas
mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi
minatnya sejak kecil memang di bidang musik sehingga dia tidak
cukup serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya. Dalam
metode ini orang menguraikan tentang keadaaan, sikap-sikap ataupun
sifat lain mengenai orang yang bersangkutan. Pada metode ini, di
samping mempunyai keuntungan juga mempunyai kelemahan, yaitu
tidak jarang metode ini bersifat subjektif. Sejarah kehidupan dapat
disusun melalui 2 cara yaitu: pembuatan buku harian dan rekonstruksi
biografi.

2.2.4. Wawancara
Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang
yang diperiksa. Agar orang diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya
itu sendiri, pandangan-pandangannya, pendapatnya dan lain-lain
sedemikian rupa sehingga orang yang mewawancarai dapat menggali
semua informasi yang dibutuhkan. Baik angket atau wawancara
keduanya mempunyai persamaan, tetapi berbeda dalam cara
penyajiannya. Keuntungan wawancara dibandingkan dengan angket
yaitu sebagai berikut.
Disusun oleh Reno dan Roland

15



Pada wawancara apabila terdapat hal yang kurang jelas maka
dapat diperjelas.



Interviwer (penanya) dapat menyesuaikan dengan suasana hati
interviwee (responden yang ditanyai).



Terdapat interaksi langsung sehingga dapat membina hubungan
yang baik saat proses wawancara dilakukan.

Ada beberapa teknik wawancara yaitu: wawancara bebas,
wawancara terarah, wawancara terbuka, dan wawancara tertutup.

2.2.5. Angket
Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis. Semua
pertanyaan telah disusun secara tertulis pada lembar-lembar
pertanyaan itu, dan orang yang diwawancarai tinggal membaca
pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya secara tertulis pula.
Jawaban-jawabannya akan dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang
diselidiki. Angket ini juga terdapat keuntungan dan kelemahannya.

2.2.6. Pemeriksaan Psikologi
Dalam bahasa populernya pemeriksaan psikologi disebut juga
dengan psikotes Metode ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik
tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang benar-benar
sudah terlatih. alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk mengukur dan
untuk mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang,
sikap seseorang, struktur kepribadian seeorang, dan lain-lain dari
orang yang diperiksa itu. Metode pemeriksaan psikologis lain yang
bersifat individual adalah tes proyektif kepribadian yakni seseorang
diperlihatkan stimuli ambigu dan ia diminta untuk menceritakannya.

2.2.7. Analisis Karya
Dilakukan dengan cara menganalisis hasil karya seperti gambargambar, buku harian atau karangan yang telah dibuat. Hal ini karena
karya dapat dianggap sebagai pencetus dari keadaan jiwa seseorang.

2.2.8. Statistik
Umumnya digunakan dengan cara mengumpulkan data atau
materi dalam penelitian lalu mengadakan penganalisaan terhadap
hasil; yang telah didapat.

3.

Kegunaan Ilmu Psikologi
Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu sebagai
berikut.
Disusun oleh Reno dan Roland

16



Mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku
itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa bahasan yang deskriptif.



Mampu memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah
laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi, atau
estimasi



Mampu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang
diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya
preventif, intervensi atau treatment, dan rehabilitasi atau
perawatan.

Disusun oleh Reno dan Roland

SIMPULAN
I
l
mue
k
onomi
be
r
ma
nf
a
a
tunt
ukme
ma
ha
mi
ba
ga
i
ma
nama
nus
i
ama
mpume
me
nuhi
k
e
but
uha
n,
s
e
me
nt
a
r
ai
l
mups
i
k
ol
ogi
be
r
ma
nf
a
a
t
unt
ukme
ma
ha
mi
j
i
wama
nus
i
a
.

17

18

Inti dari ilmu ekonomi adalah bagaimana manusia mengelola
sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak
terbatas. Oleh sebab itu, manusia dengan segala daya upaya harus
mampu menyeimbangkan kebutuhan dan sumber daya.
Sementara itu, kita diharuskan mengetahui perbedaan budaya
kita dengan budaya pada saat psikologi muncul sebagai ilmu
pengetahuan. Apakah kajian ilmu tersebut sesuai dengan kebudayaan
kita ataukah ada perbedaan di dalamnya. Misalkan, ketika kita adalah
suku pedalaman yang masih menggunakan cara berburu dalam
kehidupan sehari-hari maka berburu bisa menjadi tolak ukur
kecerdasan kita sebagai masyarakat pedalaman, bukan dilihat dari
bagaimana kecerdasan itu diukur dari bisa atau tidaknya menghitung
matematika, menjawab soal ujian, menjawab serangkaian tes
kecerdasan dan lain-lain. Kesesuaian teori psikologi dengan
kebudayaan kita itulah yang benar-benar harus kita pahami, sehingga
teori-teori tersebut adalah teori yang benar-benar relevan dengan
kebudayaan dan diri kita sebagai manusia.

Disusun oleh Reno dan Roland

REFERENSI
Kont
e
nma
k
a
l
a
hi
ni
be
r
a
s
a
l
da
r
i
be
r
ba
ga
i
s
umbe
r
y
a
ngs
e
ba
gi
a
nbe
s
a
rdi
l
i
ndungi
ol
e
hha
kc
i
pt
a
.
Ka
mi
me
na
mpi
l
k
a
nbuk
ur
uj
uk
a
nda
npr
a
na
l
al
ua
r
y
a
ngmungk
i
ns
a
j
at
e
l
a
hk
e
da
l
ua
r
s
a
,
be
r
uba
h,
r
us
a
k
,
a
t
a
upa
s
i
f
.
Kl
i
kt
a
ut
a
nl
a
ngs
ungda
r
i
be
r
k
a
s
i
ni
unt
ukme
l
i
ha
ts
umbe
ra
s
l
i
ny
a
.

19

20

Abu Ahmadi, 2003, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: PT Rineka Cipta
Dadang Supardan, 2011, Pengantar Ilmu Sosial, Jakarta: Bumi Aksara
Kinanti Geminastiti dan Nella Nurlita, 2013, Ekonomi Kelas X, Bandung:
Yrama Widya
Wikipedia Bahasa Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi, diakses
pada 21 September 2014
Wikipedia Bahasa Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi, diakses
pada 21 September 2014

Disusun oleh Reno dan Roland

INFORMASI
I
l
muE
k
onomi
da
nI
l
muP
s
i
k
ol
ogi
Penyusun:
Rilis:
Lisensi:

Reno dan Roland
30 September 2014
Bebas

Date:
Modified by:
Modified on:
Size:
Type:
Revision number:

17/09/2014, 21:59:24
Reno Rake
30/09/2014, 14:53:58
47 KB
OpenDocument Text
206

Diset dan di-layout menggunakan Linux/Ubuntu 14.04 LTS, Liberation Serif 12pt
Klik di sini untuk melihat dokumen ini secara daring.
Ada masalah dengan taut di atas? Salin pranala berikut.
https://mega.co.nz/#!AlgzFB4B!VL3X07vGy7mPfhtDUHRXltQKDqKoRyWKAd59PnDUXc

21