Alasan Dibentuknya Mahkamah Konstitusi D

MAKALAH TUGAS AKHIR MATA KULIAH HTLN
ALASAN DIBENTUKNYA MAHKAMAH KONSTITUSI DI
INDONESIA BESERTA FUNGSI DAN WEWENANGNYA
Disusun oleh: Aviary Mirka Primayandi
NPM: 110110130292
Kelas: H

Dosen Mata Kuliah HTLN
Dr. Hernadi Affandi, S.H., LL.M.

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Dalam penyusunannya, saya banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Olehnya itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan Makalah Tugas Akhir Mata Kuliah HTLN, semoga

bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat diharapkan untuk
penyempurnaan tugas selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Bandung, Juni 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................................................... 2
BAB I - PENDAHULUAN ...................................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................................................. 4
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................................................................... 5
BAB II - PEMBAHASAN........................................................................................................................................................ 6
2.1 Pengertian Mahkamah Konstitusi ........................................................................................................................ 6
2.2 Alasan dibentuknya MK di Indonesia ................................................................................................................. 6

2.3 Fungsi dan Wewenang .............................................................................................................................................. 7
2.3.1 Fungsi Mahkamah Konstitusi ........................................................................................................................ 7
2.3.2 Kewenangan Mahkamah Konstitusi............................................................................................................ 8
BAB III - PENUTUP ................................................................................................................................................................ 9
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................................................................... 9
3.2 Saran ................................................................................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................................................. 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Paradigma susunan kelembagaan negara Indonesia mulai mengalami perubahan
drastis sejak reformasi konstitusi mulai pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2002.1 Dengan
berbagai alasan dan kebutuhan, lembaga-lembaga negara barupun dibentuk dan ada juga yang
dihapus. Salah satu lembaga baru ini adalah Mahkamah Konstitusi atau MK. Pembentukan
lembaga baru Mahkamah Konstitusi ini diperlukan karena Indonesia telah melakukan
perubahan Undang-Undang Dasar 1945. Sejarah terbentuknya MK diadopsi dari ide
Constitutional


Court

dalam

amandemen

konstitusi

yang

dilakukan

oleh

Majelis

Permusyawaratan Rakyat atau MPR pada tahun 2001, tetapi MK sebagai lembaga negara
pertama kali diperkenalkan oleh seorang pakar konstitusi dari University of Vienna, yaitu Hans
Kelsen. Beliau menyatakan bahwa pelaksanaan aturan konstitusional tentang legislatif dapat

secara efektif dijamin hanya jika suatu organ selain badan legislatif diberikan tugas untuk
menguji

apakah

suatu

produk

hukum

itu

konstitusional

atau

tidak,

dan


tidak

memberlakukannya jika menurut organ pengadilan khusus berupa Constitutional Court, atau
pengawasan konstitusionalitas undang-undang yang dapat juga diberikan kepada pengadilan
biasa.2 Karena pemkiran beliau inilah terbentuk suatu lembaga negara pertama di dunia di luar
Mahkamah Agung yaitu Mahkamah Konstitusi di Austria, dan lalu model ini sering disebut
sebagai The Kelsen Model yang artinya model ini menyangkut hubungan antara prinsip
supremasi konstitusi dan prinsip supremasi parlemen. Sebagaimana yang dirumuskan di dalam
ketentuan Pasal 24 ayat (2), Pasal 24C, dan Pasal 7B UUD 1945 hasil Perubahan Ketiga yang
disahkan pada tanggal 9 November 2001, Perubahan Ketiga UUD ini merumuskan ketentuan
mengenai lembaga negara yang diberi nama Mahkamah Konstitusi atau MK dan akhirnya
sejarah MK dalam sistem ketatanegaraan Indonesia pun dimulai.
Melihat dari sejarah terbentuknya Mahkamah Konstitusi di atas, maka penulis
tertarik untuk meninjau lebih dalam lagi mengenai alasan terbentuknya Mahkamah Konstitusi

1
2

Janedjri M. Gaffar, Kedudukan, Fungsi, dan Peran MK dalam Sistem Ketatanegaraan RI, Surakarta, 2009, hlm. 1

Ibid. hlm. 3-4

sehingga terdapatnya kesepakatan MK menjadi lembaga negara baru dan dibentuk di
Indonesia. Penulis juga akan menguraikan beserta fungsi dan wewenang Mahkamah Konstitusi.

1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dibuat dengan tujuan untuk menegaskan masalah yang akan
dibahas, sehingga dapat ditentukan suatu pemecahan masalah yang tepat dan mencapai tujuan
atau sasaran yang dikehendaki oleh penulis.
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan lembaga negara Mahkamah Konstitusi?
2. Apakah alasan dibentuknya lembaga negara Mahkamah Konstitusi di Indonesia?

3. Apa saja fungsi dan wewenang dari Mahkamah Konstitusi?

1.3 Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat oleh penulis untuk memenuhi Tugas Akhir pada mata kuliah
Semester 4/Tingkat 2 Hukum Tentang Lembaga-Lembaga Negara, serta tertarik pada bahasan
ini dan ingin mengkaji dan memahami lebih dalam mengenai lembaga negara Indonesia yaitu
Mahkamah Konstitusi.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi merupakan lembaga tinggi negara yang memegang kekuasan
hukum bersama dengan Mahkamah Agung. Mahkamah Konstitusi adalah lembaga kenegaraan
yang melakukan tugas kekuasaan kehakiman untuk menyelenggarakan peradilan guna
menegakkan hukum dan keadilan. Dalam Undang-Undang 1945 disebutkan Mahkamah
Konstitusi melaksanakan kekuasaan kehakiman sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945 yang
berkedudukan di ibukota Negara Republik Indonesia. Mahkamah Konstitusi memiliki
kewenangan-kewenangan yang sudah diatur dalam Undang-Undang Dasar. Peran Mahkamah
Konstitusi penting dalam mengharmonisasikan hubungan antara hakim, maka dari itu
Mahkamah Konstitusi perlu dilengkapi dengan kelompok ahli yang berfungsi memberikan
wawasan dan pertimbangan bagi keputusan-keputusan Mahkamah Konstitusi.

2.2 Alasan dibentuknya MK di Indonesia
Lembaga negara Mahkamah Konstitusi di bentuk agar menjamin konstitusi dijadikan
hukum tertinggi yang ditegakkan sebagai semestinya. Karenanya Mahkamah Konstitusi biasa

disebut juga dengan istilah The Guardian of The Constitution, seperti sebutan yang biasa
dimaksudkan kepada Mahkamah Agung di negara Amerika Serikat.3 Pada negara-negara yang
sedang mengalai perubahan menuju demokrasi, ide pembentukan Mahkamah Konstitusi ini
menjadi hal yang penting. Krisis Konstitusional biasanya menyertai perubahan menuju rezim
demokrasi, dalam proses perubahan itulah Mahkamah Konstitusi terbentuk. Ide pembentukan
Mahkamah Konstitusi dilandasi atas dasar memberikan perlindungan terhadap hak-hak
konstitusional warga negara dan semangat penegakkan konstitusi. Yang dalam hal ini artinya
adalah segala peraturan yang berada dibawahnya tidak boleh bertentangan dengan apa yang
sudah diatur didalam konstitusi karena konstitusi merupakan bentuk pelimpahan kedaulatan
rakyat kepada negara dan hal ini harus dijaga dan di kawal karena semua bentuk
3

Jimly Asshiddiqie, Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi, Konstitusi Press
bekerjasama dengan PT Syaamil Cipta Media, Jakarta, 2006, hlm. 154

penyimpangan oleh pemegang kekuasaan atau aturan hukum dibawah konstitusi terhadap
konstitusi merupakan wujud nyata pengingkaran terhadap kedaulatan rakyat. Berbagai
masalah terkait konstitusi Ide inilah yang melandasi terbentuknya MK di Indonesia.
Sebagai konsekuensi dari perwujudan negara demokrasi, kenyataan menunjukkan
bahwa suatu keputusan yang dicapai secara demokratis tidak selalu sesuai dengan ketentuan

yang terdapat pada Undang-Undang Dasar yang berlaku sebagai hukum tertinggi. Maka dari itu
diperlukan lembaga berwenang yang menguji konstitusionalitas dari undang-undang. Jumlah
lembaga negara dan ketentuan-ketentuannya serta Indonesia yang menganut sistem pemisahan
kekuasaan berdasarkan prinsip checks and balances membuat potensi besar terjadinya
sengketa antarlembaga negara, oleh karena itu diperlukan lembaga tersendiri untuk
menyelesaikan sengketa tersebut. Setelahnya, melalui pembahasan mendalam dengan mengkaji
lembaga pengujian konstitusional undang-undang diberbagai negara dan atas masukan dari
pakar-pakar hukum tata negara, rumusan mengenai lembaga Mahkamah Konstitusi disahkan
pada Sidang tahunan MPR 2001.

2.3 Fungsi dan Wewenang
Undang-Undang Dasar 1945 memberikan otoritas kepada Mahkamah Konstitusi sebagai
pengawal atau penjaga konstitusi. Yang dimaksud dengan pengawal konstitusi adalah berarti
menegakkan konstitusi yang sama artinya dengan menegakkan hukum dan keadilan, sebab
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan dasar hukum yang melandasi sistem hukum yang
berlaku di Indonesia. Dalam hal ini maka Mahkamah Konstitusi memiliki kedudukan dan
kewenangan serta kewajiban menjaga dan menjamin terselenggaranya konstitusionalitas
hukum.
2.3.1 Fungsi Mahkamah Konstitusi
Fungsi uatam Mahkamah Konstitusi adalah menjaga Konstitusi untuk menegakkan

prinsip konstitusionalitas hukum. Dalam menjaga konstitusi, fungsi pengujian undang-undang
pasti diterapkan dalam ketatanegaraan Indonesia, sebab UUD 1995 menegaskan bahwa anutan
sistem bukan lagi supremasi parlemen, melainkan supremasi konstitusi. Mahkamah Konstitusi
dibentuk dengan fungsi menjamin agar tidak ada lagi produk hukum yang keluar dari koridor
konstitusi sehingga hak-hak konstitusional warga terjaga dan konstitusi itu sendiri terkawal
konstitutionalitasnya. Fungsi Mahkamah Konstitusi di Indonesia tercantum pada Pasal 24C ayat

(1) UUD 1945 dan Undang-Undang No. 48 tahun 2009 Tentang kekuasaan Kehakiman yang
menyebutkan bahwa MK memiliki empat kewenangan dan satu kewajiban konstitusional.
2.3.2 Kewenangan Mahkamah Konstitusi
Wewenang Mahkamah Konstitusi menurut Undang-Undang No. 48 tahun 2009 Tentang
kekuasaan Kehakiman, yaitu:
a. Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
b. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
c. Memutus pembubaran partai politik;
d. Memuts perselisihan tentang hasil pemilihan umum; dan
e. Kewenangan lain yang diberikan oleh undang-undang.
Satu kewajiban Mahkamah Konstitusi, yaitu:



Wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil
Presiden diduga telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan
terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya atau
perbuatan tercela, dan/atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden
dan/atau Wakil Presiden.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Mahkamah Konstitusi
merupakan lembaga tinggi negara yang memegang kekuasan hukum bersama dengan
Mahkamah Agung yang melakukan tugas kekuasaan kehakiman untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Mahkamah Konstitusi dibentuk untuk
menjamin agar konstitusi Indonesia sebagai hukum yang tertinggi dan dapat ditegakkan
dengan sebagaimana mestinya. Mahkamah Konstitusi sebagai fungsi pengawal atau penjaga
konstitusi Negara Republik Indonesia memiliki kewenangan dan kewajiban yaitu: berupa
Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945; Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Memutus pembubaran partai
politik; Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum; dan Kewenangan lain yang
diberikan oleh undang-undang. Satu kewajiban Mahkamah Konstitusi, yaitu: Wajib memberikan
putusan atas pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga telah melakukan
pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana
berat lainnya atau perbuatan tercela, dan/atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden
dan/atau Wakil Presiden.

3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga yang
mengawal dan menjaga konstitusi untuk lebih dalam dalam pengujian undang-undang agar
tidak ada lagi produk hukum yang keluar dari koridor konstitusi sehingga hak-hak
konstitusional warga terjaga dan masyarakat merasakan keadilan yang sesungguhnya guna
mewujudkan cita-cita yang diamanatkan oleh konstitusi negara ini. Selain itu agar pemerintah,
Presiden dan Wakil Presiden tidak melakukan kelalaian karena Mahakamah Konstitusi akan
turun tangan dan menindak tegasi kelalaian tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Asshiddiqie, Jimly. 2006. Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi. Jakarta:
Konstitusi Press bekerjasama dengan PT Syaamil Cipta Media
Gaffar, Janedjri M. 2009. Kedudukan, Fungsi, dan Peran MK dalam Sistem Ketatanegaraan RI. Surakarta.
Siahaan, Maruarar. 2011. Hukum Acara Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Jakarta: Penerbit Sinar
Grafika.

Undang-Undang:
1. Undang – Undang Dasar RI 1945
2. Undang-Undang No. 48 tahun 2009 Tentang kekuasaan Kehakiman
3. Undang – Undang Nomor 24 tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi