Definisi Individu Masyarakat dan Hubunga

Pengertian Individu, Masyarakat, dan Hubungan individu dan masyarakat

Oleh:
Ratna Juwita
G1B0011015
Kelas:B

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2011

1.1

Individu
Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu

merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan

sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A.
Lysen.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu
sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang
meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara
individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama
2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari bendabenda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri,
mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk
mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup
berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah
yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut
masyarakat

1.2 Masyarakat
Masyarakat merupakan salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia.
Istilah inggrisnya adalah society , sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab
Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling bergaul yang

istilah ilmiahnya berinteraksi. Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki
tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.
Ada beberapa pengertian masyarakat :
a. Menurut Selo Sumarjan (1974) masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan

b. Menurut Koentjaraningrat (1994) masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh
suatu rasa identitas yang sama.
c. Menurut Ralph Linton (1968) masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan
bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan
bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.
d. Menurut Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan
organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang
terbagi secara ekonomi
e. Menurut Emile Durkheim, masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi
yang merupakan anggotanya.
f. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt, masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif
mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu,
mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok /


kumpulan manusia tersebut.

g. Peter L Berger, masyarakat merupakan suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang
luas sifatnya.
h.Drs. JBAF Mayor Polak, menyebut masyarakat adalahwadah segenap antar hubungan social
terdiri atas banyak sekali kolektiva-kolektiva serta kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas
subkelompok.
i. prof. M.M Djojodiguno, masyarakat adalah suatu kebulatan daripada segala perkembangan
dalam hidup bersama antar manusaia dengan manusia.
j. Hasan Sadily, masyarakat adalah suatu keadaan badan atau kumpulan manusia yang hidup
bersama.

1.3 Hubungan Individu dan Masyarakat
Hubungan individu dan masyarakat secara umum :
Pandangan organisme terhadap hubungan antara individu dan masyarakat. Organisme suatu
aliran yang berpendapat bahwa masyarakat itu berevolusi atau berkembang berdasarkan suatu
pninsip intrinsik di dalani dirinya sama seperti halnya dengan tiap-tiap organisme atau makhluk
hidup. Prinsip perkembangan ini berperan dengan lepas bebas dari kesadaran dan kemauan
anggota masyarakat.

1. Pandangan hubungan antara individu dan masyarakat sesuai dengan konsep organisme muncul
dari Herbart Spencer (1985) diringkas oleh Margaret H Poloma (1979) sebagai berikut:
 Masyarakat maupun organisme hidup sama-sama mengalami pertumbuhan.
 Tiap bagian yang tumbuh di dalam tubuh organissme biologis maupun organisme sosial
memiliki fungsi dan tujuan tertentu: “mereka tumbuh menjadi organ yang berbeda
dengan tugas yang berbeda pula”. Pada manusia, hati memiliki struktur dan fungsi yang
berbeda dengan paru-paru; demikian juga dengan keluarga sebagai struktur institusional
memiliki tujuan yang berbeda dengan sistem politik atau alconomi.

 Baik di dalam sistem organisme maupun sistem sosial, perubahan pada suatu bagian akan
mengakibatkan perubahan pada bagian lain dan pada akhirnya di dalam sistem secara
keseluruhan. Perubahan sistem politik dari suatu pemerintahan demokratis ke suatu
pemerintahan totaliter akan mempengaruhi keluarga, pendidikan, agama dan sebagainya.
Bagian-bagian itu saling berkaitan satu sama lain.
Dari uraian tersebut di atas dapat diketahui bahwa menurut Spencer masyarakat dipandang
sebagai organisme hidup yang alamiah dan deterministis (bebas). Semua gejala sosial
diterangkan berdasarkan hukum alam. Hukum yang mengatur pertumbuhan fisik tubuh manusla
juga mcngatur pertumbuhan sosial. Manusia sebagai individu tidak bebas dalam menentukan
arah pertumbuhan masyarakat. Manusia sebagai individu justru ditentukan oleh masyarakat
dalam pertumbuhannya. Masyarakat berdiri sendiri dan berkembang bebas dari kemauan dan

tanggung ja anggotanya di bawah kuasa hukum alam.
2. Hubungan individu dan masyarakat berdasarkan kolektivisme. Menurut pandangan kolektif
masyarakat mempunyai realitas yang kuat. Segala sesuatu kepentingan individu ditentukan oleh
masyarakat. Masyarakat mengatur secara seragam untuk kepentingan kolektif.
 Menurut Peter Jarvis (1986) yang dikutip oleh DR Wuradji MS (1988) Karl Mark,
Bowles, Wailer dan Illich tokoh paham kolektif yang berpendapat bahwa individu
tidak mempunyai kebebasan, kebebasan pribadi dibatasi oleh kelompok elite
(kelompok atas yang berkuasa) dengan mengatas namakan rakyat banyak.
 Konsep masyarakat kolektif ini diterapkan pada paham totalitas di negara-negara
komunis seperti RRC. Di dalam negara komunis individu tidak mempunyai hak untuk
mengatur kepentingan diari sendiri, segala kebutuban diatur oleh negara. Negara
diperintah oleh satu partai politik komunis. Dalam negara komunis ini makan,
pakaian, perumahan dan kerja diatur oleh negara, individu tidak punya pilihan lain
kecuali yang telah ditentukan oleh negara. Semua hak milik individu seperti yang
dimiliki orang-orang atau keluarga di negara kita ini tidak ada.
3. Hubungan individu dan masyarakat menurut paham individualistis. Individualisme suatu
paham yang menyatakan bahwa dalam kehidupan seorang individu kepentingan dan kebutuhan

individu yang lebih penting dan pada kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Individu yang
menentukan corak masyarakat yang dinginkan. Masyarakat harus melayani kepentmgan

individu. Individu mempunyai hak yang mutlak dan tidak boleh dirampas oleh masyarakat demi
kepentingan umum.
 Paham individualisme juga disebut Atomisme. Atomisme berpendapat bahwa
hubungan antara individu itu seperti hubungan antar atom-atom yang membentuk
molekul-molekul. Oleh karena itu hubungan ini bersifat lahiriah. Bukan kesatuan
yang penting tetapi keaneka ragaman yang penting dalam masyarakat.
 Pandangan individualistis ini yang otomistis ini berakar pada nominalisme suatu
aliran filsafat yang menyatakan bahwa konsep-konsep umum itu tidak mewakili
realitas dari sesuatu hal. Yang menjadi realitas itu individu. Realitas masyarakat itu
ada karena individu itu ada. Jika individu tidak ada maka masyarakat itu tidak ada.
Jadi adanya individu itu tidak tergantung pada adanya masyarakat.
 J.J. Rousseau (1712-1778) dalam bukunya “kotrak sosial” menjelaskan paham
liberalisme dan individualisme dalam satu kalimat yang terkenal: “Manusia itu
dilahirkan merdeka, tetapi di mana-mana dibelenggu. Manusia itu bebas (merdeka)
dan hidup pada lingkungan sekitar dan sesamanya. Hidup dalam lingkungan tertutup
dari lingkungan dan sesamanya itu manusia merasa bahagia.
Hubungan antara masyarakat dan individu dapat digambarkan sebagai kutub positif dan
kutup negatif pada aliran listrik. Jika dua kutub itu dihubungkan listrik ia akan mampu memberi
kekuatan baginya dan menimbulkan suasana yang cerah. Jika individu dan masyarakat
dipersatukan maka kehidupan individu dan masyarakat akan lebih bergairah dan suasana

kehidupan individu dan kehidupan masyarakat akan lebih bermakna dan hidup serta bergairrah.