Pengaruh Teknik Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh dan Umur Pindah Tanam Bibit TSS (True Shallot Seeds) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascaloicum L.)

DAFTAR PUSTAKA

  Abidin, Z. 1994. Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh. PT Angkasa, Bandung .

  85 hlm. Ahmed, C.H.M., and Sagar, G.R.1981. Effects of a mixtue of NAA + BA on numbers and growth rates of tuber of Solanum tuberasum L. Potato Res.

  24 : 267-278. Anshar, M. 2012. Pertumbuhan dan hasil bawang merah pada keragaman ketinggian tempat. Disertasi. Program Pascasarjana. Fakultas Pertanian

  Universitas Gajah Mada. 239 hlm. Badan Pusat Statistik. 2011. Luas Panen, Produksi, dan Hasil per Hektar Sayur- Sayuran menurut Kabupaten/Kota dan Jenisnya, 2008-2010.

  Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura, 2013.Luas Panen Bawang Merah Menurut Propinsi, 2008-2012. Bagheri, R., Mobasser H.R., Ghanbari-Mallidarreh. A., and Dastan S. 2011. Effect of seedling age and potasium rates on morphological traits related-lodgig, yield and yield components of rice (Oryza sativa L.) in Iran. Am.-Eur.J.

  Agric. Environ.Sci., 11(2):261-268

  Basuki. 2009. Analisis kelayakan teknis dan ekonomis teknologi budidaya bawang merah dengan benih biji botani dan benih umbi tradisional. J. Hort. 19 (2):24-227. Biber, P.D. 2007. Evaluating a chlorophyllcontent meter on three coastal wetlandplant species. J. Agric. Environ. Sci., 1(2):139-145 Brewster, J.L. 1979. "The Physiology of the Onion". Horticultural Abstracts 47(2)103-112.

  Brewster, J.L. 1994. Onion and Other Vegetable Alliums Cab. International Cambridge. Pp: 93-115 Campbell, N.A, Reece J.B dan Mitchell L.G, 2000. Biologi. Ed. Ke-5 Jilid 2.

  Penerbit Erlangga. Jakarta. 112 hlm. Davies, P.J. 2004.Plant hormone, Prentice-Hall. Inc., New York. 802 hal. Deptan. 2007. Pengenalan dan Pengendalian Beberapa OPT Benih Hortikultura. Delahaut, K.A. and Newenhouse, A.C. 2003. Growing onions, garlic, leeks and other alliums in Wisconsin. A guide for fresh-market growers. University Wisconsin. P:20 Dewi, I. R. 2008. Peranan dan fungsi fitohormon bagi pertumbuhan tanaman. Fakultas Pertanian. Universitas Padjadjaran. Bandung. 39 hal. Direktorat Bina Perbenihan. 2007. Pedoman sertifikasi dan pengawasan peredaran mutu benih. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura,

  Jakarta. Dorcas,A.O.A, Magaji, Singh A, Ibrahim Rand Siddiqui Y, 2012. Irrigation scheduling for onion (Allium cepa L.) at various plant densities in a semi- arid environment. UMT 11th International annual symposium on sustainability Science and Management 09th – 11th July 2012, Terengganu, Malaysia. UPM Serdang, Selangor, Malaysia. Febrianti, D. 2013. Peran vernalisasi dan zat pengatur tumbuh terhadap pembungaan dan produksi biji bawang merah di dataran rendah dan dataran tinggi. Fereol, L, Chovelon, V., Cause, S., Michaux-Ferriere,, N and Kahane, R. 2002.

  Evidence of A Somatic Embryogenesis Process for Plant Regeneration in Garlic (Allium sativum L.) Plant cell Rep. 21:197-203

  Firmansyah.F, Tino. M, Anggo dan Aos. M., 2009. Pengaruh umur tanam bibit dan populasi tanaman terhadap hasil dan kualitas sayuran pakcoy (Brassica campestris L., Chinensis group) yang ditanam dalam naungan kasa di dataran medium. Unpad. Bandung. Jurnal Agrikultura 20(3): 216- 224 Gardner, F.P., Pearce, R.B. and Mitchell, R.L. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.

  Terjemahan Herawati Susilo. Universitas Indonesia Press. Jakarta. 728 hlm. George, E.F and Sherrington, 1984. Plant Propagation By Tissue Culture.

  Exegtics Limited. England. pp:309 Ginigaddara S.G.A., and Ranamukhaarachchi S.L. 2011. Study of age of seedlings at transplanting on growth dynamics and yield of rice under alternationg flooding and suspension of irrigation of water management recent Res.

  Sci. Technol ., 3(3):76-88.

  Goldsworthy, P.R. dan N.M. Fisher. 1984. The physiology of tropical field crops; Terjemahan Tohari, 1996. Fisiologi tanaman budidaya tropik. Cetakan kedua. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 874 hlm.

  Gomez, K.A and Gomez, A.A. 1995. Prosedur statistik untuk penelitian pertanian.

  Edisi Kedua. Terjemahan Endang Samsudin, Justika S. Baharsyah. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta 679 hlm. .

  Gunawan, L.W. 1987. Teknik Kultur Jaringan. Laboratorium Kultur Jaringan PAUBioteknologi IPB. Bogor. Gunawan, L.W. 1995. Teknik Kultur In Vitro dalam Hortikultura. Penebar

  Swadaya. Bogor. P:43-45 Hansen, E.E., Hubstenberger, J.F and Phillips, G.C. 1995. Regeneration of shoot from cell suspension–derived protoplasts of Allium Cepa. Plant Cell

  Reports .15:8-11.

  Hartmann, Handayani. S dan Linda, T. 2004. Membudidayakan 5 Jenis Bawang Merah . Sinar Baru. Bandung. Hasani, S.B, Saboora, A, Radjabian, T and Husseini, H.F. 2009. Effect temperature, GA3, and cytokinins on breaking seed dormancy of ferula

  assa-foetida. Iranian J. Sci and tec., Transaction A, 33(1)

  Hayata, Y., and Suzuki, Y. 1982. The relationship of plant hormones, sugars andnitrogen to the early development of Raphanus sativus Root. J. Jpn.

  Hortic .Sci. 41:56-61.

  Hendaryono, D.P.S dan Wijayani, A. 1994. Kultur Jaringan (Pengenalan dan Petunjuk Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif Media ). Kanisius.

  Yogyakarta. Isbandi, D. 1983. Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. UGM. Press.

  Yogyakarta. Karim. S.M.R. and Ibrahim N.R. 2013. Effect of planting time, day length, soil pH and soil moisture of on onion. Faculty of Agro Bashd Industry. Industry

  Malaysia Kelantan, Jeli Campus. JBPAS. 2(4): 807-818. ISSN: 2277- 4998. Karjadi, A.K. dan Buchory A. 2007. Pengaruh komposisi NAA dan BAP terhadap pertumbuhan jaringan meristem bawang putih pada Media B5.Balai

  Penelitian Tanaman Sayuran. J. Hort. 17(31):217-223 Karjadi, A.K. dan Buchory A. 2008. Pengaruh komposisi media dasar, penambahanBAP, dan pikloram terhadap induksi tunas bawang merah.

  Balai Penelitian Tanaman Sayuran. J. Hort. 18(1):1-9. Lestari. E., Nurhayati, T. dan Nurfadhilah, S. 2013. Pengaruh konsentrasi ZPT

  2,4D dan BAP terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji

  Dendrobium laxyflorum J.J. Smith Secara In vitro. Jurnal Sains dan Seni Pomits . 2(1): 2337-3520

  Lesly, W.D. 2003. Agronomic Research on Big Onion. Field Crops Research and Development Institute, Mahailuppallama, pp 3

  Liestiowaty, S. 1993. PengaruhStimulan Atonik terhadap Pertumbuhan Tanaman

  Jagung . IPB. Bogor. 165 hlm

  Liferdi.2013. Kegiatan Terobosan 2013-2014, LITKAJIBANGDIKLATLUHRAP dan Grand Design 2015-2019 Kegiatan Penelitian, Diseminasi, sarana Prasarana dan SDM. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Lembang Jawa Barat.

  Lubis, E. 2004. Pengaruh sistem tanam dan umur bibit terhadap pertumbuhan dan produksi beberapa varietas padi sawah. Tesis. Program Pascasarjana USU . 118 hlm.

  

Mauk, C.S., and Langile, A.R. 1978. Physiology of tuberrization in Solanum

tuberosum L. Plant Physiol. 62:438-442.

  Moekasan, T.K. 2002. Efikasi formulasi SeNVP terhadap larva Spodoptera exigua Hbn pada tanaman bawang di rumah kasa. J. Hort. 12(2):94-101 . Nurmayulis, 2005. Pertumbuhan dan hasil tanaman kentang (Solanum tuberasum

  L.) yang diberi pupuk organik difermentasiAzospirillum, sp., dan pupuk nitrogen di Pangalengan dan Cisarua. Disertasi. Bandung. Unversitas Padjadjaran. Program Pascasarjana. 179 hlm. Nurshanti, R. 2008. Pengaruh umur bibit dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produktivitas buru hotong ( Setaria italic (L.) Beauty.) Skripsi. Prodi

  Agronomi Fakultas Pertanian. IPB. 63 hlm. Okazawa, Y. 1967. Physiological studies on the tuberization of potato plants. J.Fc.

  Hokkaido Univ Sapporo 55:267-336.

  Palmer, C.E., and Smith, O.E. 1969. Cytokinin and tuber initiation in the potato(Solanum tuberosum L.). Nature221:279-280. Permadi, A.H. 1991. Penelitian pendahuluan variasi sifat-sifat bawang merah yang berasal dari biji. Bull. Penel. Hort. 20(4):120-131 Permadi, A.H. 1993., Growing shallot from true seed. Research results and problems. Onion newsletter for the tropics. Natural Research Instituts

  (NRI). United Kingdom, News letter (3) : 35-38. Putrasamedja, S. 1995. Pengaruh jarak tanam pada bawang merah (Allium

  ascalonicum . Backer) berasal dari biji terhadap produksi. J. Hort. 5(1):76-

  80 Rabinowitch, H. D. and Kamenetsky, R. 2002. Shallot (Allium cepa, Aggregatum group). 409-430p. In: H. D. Rabinowitch and L. Currah (Eds). Allium Crop Science, Recent advances. New York. CABI. Raduica, D.V and Popescu, V. 2008. Shallots, a perennial species (I), Horticulture Magazine, No.8.

  Raduica, D.V and Popescu, V. 2010. Research on the biology, technology and use of shallots (Allium ascalonicum). University of Agricultural Sciences and Veterinary Medicine, Faculty of Horticulture, Bucharest,pp164. Rahmawati, D.D. 2008. Kajian pemakaian mulsa dan konsentrasi benzyl amino

  purine (bap) terhadap hasil dan kualitas cabai merah besar (Capsicum annuum l.) . Tesis. Program Pasaca Sarjana. Universitas Sebelas Maret

  Surakarta.

  

Ranjitkar. H.D. 1995.A Hand-book of practical botany, Arun Kumar Ranjitkar,

Kathmandu, pp 165.

  Ratna. 2008. Peranan dan fungsi fitohormon bagi pertumbuhan tanaman.

  http://J:pustaka.unpad.ac.id/ . Diakses tanggal 25 Mei 2013.

  Rosliani, R.,Sumarni, N., dan Suwandi. 2002. Pengaruh kerapatan tanaman, naungan, dan mulsa terhadap pertumbuhan dan produksi umbi bawang merah mini asal biji. J. Hort. 12(1):28-34. Rosliani, R dan Hilman. Y. 2002. Pengaruh pupuk urea hayati dan pupuk organik penambat nitrogen terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. J

  Hort. 12(1):17-27.

  Rosliani, R. Suwandi dan Sumarni, N. 2005. Pengaruh waktu tanam dan zat pengatur tumbuh mepiquat klorida terhadap pembungaan dan pembentukan biji bawang merah TSS. J. Hort. 12(1):192-198

  Rosliani, R., Palupi, E.R dan Hilmann, Y. 2012. Pengaruh benzil amino purin dan boron untuk meningkatkan produksi dan mutu benih True Shallot Seed bawang merah ((Allium ascalonicum) di dataran tinggi. J. Hort. 22(3):242-250. Ross, I.A . 2001.Medicinal plants of the world: Chemical constituents, traditional and modern medicinal uses, Humana Press, Totowa, Volume 2, pp 1-9.

  Rubatzky, V. E. dan Yamaguchi, M. 1998. Sayuran Dunia 2: Prinsip, Produksi

dan Gizi. Penerbit Institut Teknologi Bandung. Bandung. 312hlm.

Salisbury, F.B. dan Roos, C.W. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Jilid I. ITB, Bandung.

  Sembiring. H., Mochar, D dan Rinaldi. 2002. Peranan PTT dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan usaha tani padi di Sumut. BPTP Sumut.

  Medan.hal : 15-17 Setiari, N dan Yulita, N., 2009. Eksplorasi kandungan klorofil pada beberapa Undip. sayuran hijau sebagai alternatif bahan dasar Food Supplement.

BIOMA. ISSN: 1410-8801.

  Shrestha. H. 2007. A plant monograph on onion. The school of pharmaceutical and biomedical sciences. Pokhara University. Simalchaur, Pokhara, Nepal . 90p. Sitompul, S.M dan Guritno, B. 1995.Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. 412 hlm. Smith, O.E., and Palmer, C.E. 1970. Cytokinin induced tuber formation on stolons of Solanum tuberasum L. Physiol. Plant. 23:599-606 Sopha, G.A. 2010. Iptek hortikultura.Balai Penelitian Tanaman Sayuran.

  Lembang. Bandung, hal : 1-4 Splittstoesser, W. E. 1990. Vegetable growing handbook : Organic and tradisional method. 3rd Ed. Van Nostrand Reinhold Publishing. New York. USA.

  362p . Subbiah, V and Reddy, K.J. 2010. Interaction between etylen, absisicacid and cytokinin during germination and seedling establishment in arabidopsis. J.

  Biosci , 35(3):451-458

  Sumanaratne,J.P,Palipane,W.M.U and Sjeewa Kumary, L.G. 2005. Feassibility of small onion (Allium cepa L. Agregatum Group) cultivated from true seed.Annal of the Sri Langka Departement of Agriculture, no.4, pp.39-46

  Sumarni, N., Rosliani, R., dan Suwandi. 2001. Pengaruh kerapatan tanaman dan jenis larutan hara terhadap produksi umbi mini bawang merah asal biji dalam kultur agregat hidroponik. J. Hort.11(3):163-169. Sumarni, N dan Achmad, H. 2005. Budidaya Bawang Merah. Panduan teknis PTT bawang merah. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Pusat Penelitian dan

  Pengembangan Tanaman Hortikultura. No.3. ISBN : 979-8304-49-7 Sumarni, N, Sumiati, E., dan Suwandi. 2005. Pengaruh kerapatan Tanaman dan aplikasi zat pengatur tumbuh terhadap produksi umbi bibit bawang merah asal biji kultivar bima. J. Hort. 15(3):208-214. Sumarni, N dan Rosliani, R. 2010. Pengaruh naungan plastik transparan, kerapatan tanaman, dan dosis N terhadap pertumbuhan umbi bibit asal biji bawang merah. J Hort. 20(1):52-59 Sumarni, N. Sopha G.A. dan Gaswanto. R. 2012. Respon tanaman bawang merah asal biji true shallot seeds terhadap kerapatan tanaman pada musim hujan.

  J. Hort . 22(1):23-28.

  Sumarni. N, Suwandi, Gunaeni. N, dan Putrasameja. 2013. Pengaruh varietas dan cara aplikasi GA3 terhadap pembungaan dan hasil biji bawang merah di dataran tinggi Sulawesi Selatan. J. Hort. 23(2): 153-163. Suryaningsih, E dan Ashandi, A.A. 1992. Pengaruh pemupukan sistem petani dan sistem berimbang terhadap intensitas penyakit cendawan pada bawang merah (Allium ascalonicum L.) Bul. Penel. Hort. 24(2):19-26

  Tamrin dan Azis, A. 2009. Pengaruh jarak tanam, umur dan jumlah bibit terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi sawah di Kabupaten Barat Daya.Balai Pengakajian dan Teknologi Pertanian. Banda Aceh. hal : 201- 206

  Tangaraj, M., and O’Toole. J.C. 1985. Rootbehavior, field and laboratory studies

  for rice and non rice crops . In soil physics and rice, international rice research institute, LosBanos, Laguna, Philippines.

  Tadesse. F., Tilahun., Nigussi., Dechassa. R., Bayu. W. and Gebeyehu. S. 2013.

  Effect of transplanting on terminal moisture stress, growth and yied of rain-fed lowland rice. Res. J. Agric. Environ.Manageg., 2(4):117-129 Triharyanto. E, Samanhudi, Bambang P, dan Djoko. P., 2013. Kajian pembibitan dan budidaya bawang merah (Allium ascalonicum L) melalui biji botani

  (True Shallot Seed). Makalah Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS Surakarta. Valenzuela. H, Robin, S., Bernie K and Randall H., 1999. Onions in hawaii and around the world. College of tropical agriculture and human resources,

  University of Hawaii at Manoa. pp : 3-5 Valenzuela. H and Kratky. 1999. Soils and soil fertility managementfor onion production.College of tropical agriculture and human resources,

  University of Hawaii at Manoa. pp: 6-14 Vavrina, C.S., 1998. Transplant Age in Vegetable Crops. Horticultural Technology, 8:1-7.

  Wareing, P.F. and Phillips, I.D. 1970. The Control of Growth and Differentiation in Plants. Pergamon. Press. Oxford. Wattimena, G.A. 1987. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Pusat Antar Universitas Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 145 hlm.

  Wetherel, D.S. 1982. Pengantar Propagasi Tanaman Secara In Vitro. Kanisius.

  Yogyakarta. Penerjemah Koensoemardiyayah (dalam bahasa Indonesia). pp: 2-4 Wetter, L. R. dan Costable, 1991. Metode Kultur Jaringan Tanaman. ITB. Press.

  Bandung. pp: 2-3 Widyaningrum, D.U. 2002. Pengaruh perlakuan ukuran umbi G0 dan B-Nine, paclobutrazol, 2.4-D terhadap pertumbuhan dan produksi umbi bibit kentang G1 kultivar granola dalam rumah ketat serangga. Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

  Yunus. 2007. Pengaruh IAA dan Kinetin terhadap pertumbuhan eksplan bawang merah (Allium ascalonicum) secara In Vitro. J. Akta Agrosa. 1:53-58.

  ISSN :1410-335