Makalah Pengertian Filsafat Ilmu

  Pengertian Filsafat Ilmu Diposkan oleh sunny di 08.10 . Sabtu, 29 Agustus 2009 Label: Alam Akal Menurut Filsafat, DIALEKTIKA, Filsafat Etika, IDEALISME, Pengertian Filsafat Ilmu, RASIONALISME, Stop Dreaming Start Action Langkah Awal Menuju Sukses Pengertian Filsafat Ilmu Untuk memahami arti dan makna filsafat ilmu, di bawah ini dikemukakan pengertian filsafat ilmu dari beberapa ahli yang terangkum dalam Filsafat Ilmu, yang disusun oleh Ismaun (2001)

  • Robert Ackerman “philosophy of science in one aspect as a critique of current scientific opinions by comparison to proven past views, but such aphilosophy of science is clearly not a discipline autonomous of actual scientific paractice”. (Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap kriteria-kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara aktual.
  • Lewis White Beck “Philosophy of science questions and evaluates the methods of scientific thinking and tries to determine the value and significance of scientific enterprise as a whole. (Filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan)
  • A. Cornelius Benjamin “That philosopic disipline which is the systematic study of the nature of science, especially of its methods, its concepts and presuppositions, and its place in the general scheme of intellectual discipines. (Cabang pengetahuan filsafati yang merupakan telaah sistematis mengenai ilmu, khususnya metode-metodenya, konsep-konsepnya dan praanggapan- praanggapan, serta letaknya dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan intelektual.)
  • Michael V. Berry “The study of the inner logic if scientific theories, and the relations between experiment and theory, i.e. of scientific methods”. (Penelaahan tentang logika interen dari teori- teori ilmiah dan hubungan-hubungan antara percobaan dan teori, yakni tentang metode ilmiah.)
  • May Brodbeck “Philosophy of science is the ethically and philosophically neutral analysis, description, and clarifications of science.” (Analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukisan dan penjelasan mengenai landasan – landasan ilmu.
  • Peter Caws “Philosophy of science is a part of philosophy, which attempts to do for science what philosophy in general does for the whole of human experience. Philosophy does two sorts of thing: on the other hand, it constructs theories about man and the universe, and offers them as grounds for belief and action; on the other, it examines critically everything that may be offered as a ground for belief or action, including its own theories, with a view to the elimination of

  (Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua macam hal : di satu pihak, ini membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta, dan menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di lain pihak, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan atau tindakan, termasuk teori-teorinya sendiri, dengan harapan pada penghapusan ketakajegan dan kesalahan.

  • Stephen R. Toulmin “As a discipline, the philosophy of science attempts, first, to elucidate the elements involved in the process of scientific inquiry observational procedures, patens of argument, methods of representation and calculation, metaphysical presuppositions, and so on and then to veluate the grounds of their validity from the points of view of formal logic, practical methodology and metaphysics”. (Sebagai suatu cabang ilmu, filsafat ilmu mencoba pertama-tama menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola perbinacangan, metode-metode penggantian dan perhitungan, pra-anggapan-pra-anggapan metafisis, dan seterusnya dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan logika formal, metodologi praktis, dan metafisika). Berdasarkan pendapat di atas kita memperoleh gambaran bahwa filsafat ilmu merupakan telaah kefilsafatan yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, yang ditinjau dari segi ontologis, epistemelogis maupun aksiologisnya. Dengan kata lain filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengakaji hakikat ilmu, seperti :
  • Obyek apa yang ditelaah ilmu ? Bagaimana ujud yang hakiki dari obyek tersebut? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia yang membuahkan pengetahuan ? (Landasan ontologis)
  • Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar mendakan pengetahuan yang benar? Apakah kriterianya? Apa yang disebut kebenaran itu? Adakah kriterianya? Cara/teknik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu? (Landasan epistemologis)
  • Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral ? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral/profesional ? (Landasan aksiologis). (Jujun S. Suriasumantri, 1982)

  Dalam mata kuliah Filsafat Pengetahuan (Philosophy of Knowledge) yang didiskusikan tidak hanya tidak hanya pengetahuan sain (science), didiskusikan juga seluruh yag disebut pengetahuan termasuk pengetahuan yang “aneh-aneh” seperti pelet, kebal, santet, saefi dan lain- lain.Manusia ingin tahu lantas ia mencari. hasilnya ia tahu sesuatu. sesuatu itulah yang disebut dengan pengetahuan. pengetahuan ialah semua yang diketahui, titik. Salah satu tujuan perkuliahan Filsafat Pengetahuan ialah agar kita mengetahui kapling pengetahuan, kita akan dapat memperlakukan memperlakukan pengetahuan masing-masing pengetahuan itu sesuai dengan kaplingnya. Pengetahuan sain ialah pengetahuan yang rasional dan didukung bulti empiris. Namun, gejala yang paling menonjol dalam pengetahuan sain adalah adanya bukti empiris itu. Pengetahuan sain itu mempunyai paradigma dan metode tertentu. Paradigmanya disebut paradigma sain (scientific paradigm) dan metodenya disebut metode ilmiah (metode sain, scientific method). Formula utama dalam pengetahuan sain adalah buktikan bahwa itu rasional dan tunjukan bukti empirisnya. Kebenaran pengetahuan filsafat hanya dapat dipertanggungjawabkan secara rasional. Bila rasional, benar, bila tidak salah, salah. Kebenarannya tidak pernah dapat dibuktikan secara empiris. Bila ia rasional dan empiris, maka ia berubah menjadi pengetahuan sain. Objek penelitiannya adalah objek-objek yang abstrak, maka temuannya juga abstrak. Paradigmanya ialah paradigma yang rasional (rational pardigm), metodenya metode rasional (Kerlinger menyebutnya Method of reason). Logis dan Rasional Kant mengatakan bahwa apa yang kita katakan rasional itu ialah suatu pemikiran yang masuk akal tetapi menggunakan aturan hukum alam. Dengan kata lain, menurut Kant rasional itu ialah kebenaran akal yang diukur dengan hukum alam. Kesimpulannya: 1. Sesuatu yang rasional ialah sesuatu yang mengikuti atau sesuai dengan hukum alam. 2. Yang tidak rasional ialah yang tidak sesuai dengan hukum alam 3. Kebenaran akal diukur dengan hukum alam Jadi, di sini, akal itu sempit aja, hanya sebatas hukum alam. Itulah sebabnya saya dapat mengatakan bahwa pemikiran yang rasional sebenarnya belum dapat disebut pemikiran tingkat sangat tinggi. Pemikiran rasional belum mampu mengungkap sesuatu yang tidak dapat diukur dengan hukum alam. Kebenaran logis terbagi dua, pertama logis- rasional, seperti yang telah diuraikan diatas tadi, kedua logis-supra-rasioanal. Logis-supra- rasional ialah pemikiran akal yang kebenarannya hanya mengandalkan argumen, ia tidak diukur dengan hukum alam. Bila argumennya masuk alkal maka ia benar, sekalipun melawan hukum alam. Dengan kata lain ukuran kebenaran logis-supra-rasional ialah logika yang ada di dala susunan argumennya. Kebenaran logis-supra-rasional itu ialah kebenaran yang masuk akal sekalipun melawan hukum alam. Kita dapat membuat beberapa ungkapan sebagai berikut: 1. Yang logis ialah yang masuk akal. 2. Yang logis itu mencakup yang rasional dan yang supra- rasional. 3. Yang rasiona ialah yang masuk akal dan sesuai dengan hukum alam. 4. Yang supra- rasional ialah yang masuk akal sekalipuntidak sesuai dengan hukum alam. 5. Istilah logis boleh dipakai dalam pengertian rasional atau dalam pengertian suprarasional. Pengetahuan Sain metode ilmiah. Sedangkan pembahasan aksiologi sain diutamakan pada cara sainmenyelesaikan masalah yang dihadapi manusia. Hakikat pengetahuan sain pertama, masalah rasional. Hipotesis harua berdasarkan rasio, dengan kata lain hipotesis harus rasional. Dalam hal hipotesis yang saya ajukan itu rasionalnya ialah: untuk sehat diperlukan gizi, telur banyak mengandung gizi, karena itu, logis bila semakin banyak makan telur maka semakin sehat. Hipotesis saya itu belum diuji kebenarannya. Kebenarannya barulah dugaan. Tetapi hipotesis yang telah mencukupin dari segi kerasionalannya. Dengan kata lain, hipotesisnya itu rasional. Kata ”rasional” di sini menunjukan adanya hubungan pengaruh atau hubungan sebab akibat. Kedua masalah empiris. Cara kerja saya dalam memperoleh teori itu adalah cara kerja metode ilmiah. Rumus baku metode ilmiah ialah: logico-hypothetico-verificatif (buktikan bahwa itu logis, tarik hipotesis, ajukan bukti empiris). Pada dasarnya carakerja sain adalah mencari hubungan sebab-akibat atau mencari pengaruh sesuatu terhadap yang lain. Asumsi dasar sain adalah tidak ada kejadian tanpa sebab. Asumsi ini oleh Fred N. Kerlinger (Foundation of behavior research, 1973;378) dirumuskan dalam ungkapan post hoc, ergo propter hoc (ini tentu disebabkan oleh ini). Asumsi ini benar bila sebab akibat itu memiliki hubungan rasional. Ilmu atau sain dibagi dua, yaitu sain kealaman dan sain sosial. 1. Sain Kealaman ? Astronomi ? Fisika: mekanika, bunyi, cahaya dan optik, fisika nuklir ? Kimia: kimia organik, kimia teknik ? Ilmu bumi: paleontologi, ekologi, geofisiks, geokimia, mineralogi, geografi ? Ilmu hayat: biofisika, botani, zoologi 2. Sain Sosial ? Sosiologi: sosiologi komunikasi, sosiologi politik, sosiologi pendidikan ? Antropologi: antropologi budaya, antropologi ekonomi, anropologi politik ? Psikologi: psikologi pendidikan, psikologi anak, psikologi abnormal ? Ekonomi: ekonomi makro, ekonomi lingkungan, ekonomi pedesaan ? Politik: politik dalam negeri, politik hukum, politik internasional Epistemologi Sain Pada

  bagian ini diuraikan objek pengetahuan sain, cara memperoleh pengetahuan sain dan cara mengukur benar-tidaknya pengetahuan saui. Objek pengetahuan sain (yaitu objek-objek yang diteltit sain\0 ialah semua objek yang empiris. Jujun F. Suriasumantri (Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer, 1994;105) menyatakan bahwa objek kajian sain hanyalah objek yang berada pada ruang lingkup pengalaman manusia. Yang dimaksud pengalaman disini ialah pengalaman indera. Objek kajiani sain haruslah objek-objek yang empiris sebab bukti-bukti yang harus ia temukan adalah bukti-bukti yang empiris. Bukti empiris ini diperlukan untukmenguji bukti rasional yang telah dirumuskan dalam hipotesis. Cara Memperoleh Pengetahuan Sain Perkembangan sain didukung oleh paham Humanisme. Humanisme ialah paham filsafat yang mengajarkan bahwa manusia mamapu mengatur dirinya dan alam. Humanisme telah muncul pada zaman Yunani Lama. Orang Yunani Kuno sudah menemukan: manusia itulah yang membuat aturan itu. Humanisme mengatakan bahwa manusia mengatur dirinya (manusia) dan alam. Jadi, manusia itulah yang harus membuat aturan untuk memngatur manusia dan alam. Menurut mereka aturan harus dibuat berdasarkan dan bersumber pada sesuatu yang ada pada manusia. Alat itu ialah akal. Mengapa akal? pertama, karena akal dianggap mampu, kedua, alami yang ada pada akal setiap manusia. Akal itulah alat dan sumber yang paling dapat disepakati. Maka humanisme melahirkan rasionalisme. Rasionalisme ialah paham yang mengatakan bahwa akal itulah alat pencari dan pengukur pengetahuan. pengetahuan dicari dengan akal, temuannya diukur engan akal pula. Dicari dengan akal ialah dicari cengan berfikir logis. Diukur dengan akal artinya diuji apakah temuan itu logis atau tidak. Bila logis, benar, bila tidak, salah. Dengan akal itulah aturan untuk mengatur manusia dengan alam itu dibuat. Ini juga berarti bahwa kebenaran itu bersumber pada akal. Apa yang diperoleh dari kenyataan itu? yang diperoleh ialah berpikiran logis tidak menjamin diperolehnya kebenaran yang disepakati. Padahal, aturan itu seharusnya disepakati. Kalau begitu diperlukan alat lain. Alat itu ialah empirisme. Empirisme ialah paham filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar ialah logis danada bukti empiris.Kekurangan empirisme ialah belum terukur. Empirisme hanya sampai pada konseo-konseo yang umum. Empirisme hanya menemukan konsep yang sifatnya umum. Konsep itu belum operasional, karena belum terukur. Jadi, masih diperlukan alat lain. Alat lain itu adlh positivisme. Positivisme adalah mengajarkan bahwa kebenaran ialah yang logis, ada bukti empirisnya yang terukur. Metode ilmiah mengatakan, untuk memperoleh pengetahuan yang benar lakukan langkah berikut: Logico-hypothetico-verificartif. Maksudnya, mulamula buktikan bahwa itu logis, kemudian ajukan hipotesis (berdasarkan logika itu), kemudian lakukan pembuktian hipotesis tiu secara empiris. Dengan rumus metode inilah kita membuat aturan itu. Metode riset menghasilkan model0model penelitian. Model-model penelitianinilah yang dijadiakn instansi terakhir. Hipotesis adalah pernyataan yang sudah benar secara logika, tetapi belum ada bukti empirisnya. Bellum atau tidak ada bukti empirisnya bukanlah merupakan bukti bahwa hipotesis tiu salah. Hipotesis benar, bila logis,titik. Ada atau tidak ada bukti empirisnya itu soal lain. Dari sini tahulah kita bahwa kelogisan suatu hipotsesis juga teori lebih penting ketimbang bukti empirisnya. Sekurang-kurangnya ada tiga kegunaan teori sain: sebagai alat membuat ekslanasi, sebagai alat peramal, dan sebagai alat pengontrol. Munurut T. Jacob (Manusia, Ilmu dan teknologi, 1993;7-8) ain merupakan suatu sisten explanasi yang paling dapat diandalkan jika dibandingkan dengan sistem lainnya dalam memahami masa lampau, serta mengubah masa depan. Anda akan dapat menjelaskan (mengekslanasikan) jika anda menguasai teori yang mampu menjelaskan gejala (nakal) itu. Menuru teori sain pendidikan, anak-anak yang orang tuanya cerai (biasanya disebut broken home), pada umumnya akan berkembnag menjadi anak nakal. Penyebabnya ialah karena anak-anak itu tidak mendapat pendidikan yang baik dari kedua orang tuanya. Padahal pendidikan dari kedua orang tua sangat pentingdalam pertumbuhan anak menuju dewasa. Eksplanasi ialah merupakan bahan untuk membuat ramalan dan kontrol. Ilmuan, selain mampu membuat ramalan berdasarkan eksplanasi gejala, juga dapat membuat kontrol. Perbedaan prediksi dan kontrol ialah prediksi bersifat pasif, tatkala ada kondisi tertentu, maka kita dapat membuat prediksi, misalnya akan terjadi ini, itu, begini atau begitu. Sedangkan kontrol bersifat aktif terhadap sesuatu keadaan, kita membuat tindkan atau tindakantindakan agar

menggunakan ilmu. Pertama ia mengidentifikasi masalah. Identifikasi biasanya dilakukan dengan cara mengadakan penelitian. Hasil penelitian itu ia anaisis untuk mengetahui secar persis segala sesuatu diseputar kenakalan itu tadi. Kedua, ia mencari teori tentang sebab-sebab kenakalan remaja. Ketiga, ia kembali membaca literatur lagi. sekarang mencari teori yang menjelaskan cara memperbaiki. Jangan terlalu mengandalkan sain jika ada masalah sebab belum tentu teori sain yang ada mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi dan belum tentuteori itu efektif dan setiap masalah belum tentu tersedia teori untuk menyelesaikannya. Bila sain netral keuntungannya ialah perkembangan sain akan cepat terjadi . Karena tidak ada yang menghambat atau menghalangi tatkala peneliti memilih dan menetapkan objek yang hendak diteliti , cara meneliti dan tatkala menggunakan produk penelitian. Orang yang menganggap sain tidak netral akan dibatasi oleh nilai dalam memilih objek penelitian, cara meneliti dan menggunakan hasil penelitian. Kerugiannya bila kita ambil paham sain netral ialah ia akan melawan keyakinan. Bila paham sain netral itu telah menerapkan pahamnya pada aspek aksiologi, mereka akan dapat menggunakan hasil penelitian mereka untuk keperluan apa pun tanpa pertimbangan nilai.

  Maka yang paling bijaksana ialah kita memihak atau memilih paham bahwa sain tidaklah netral. Sain itu bagian dari kehidupan, sementara kehidupan itu secara keseluruhan tidaklah netral. Paham sain tidak netral adalah paham yang sesuai dengan ajaran semua agama dan sesuai pula dengan niat ilmuwan tatkala menciptakan teori sain. Dari sudut pandang epistemologi, sain terbagi dua yaitu sain formal dan sain emperikal. Sain formal berada di pikiran kita yang berupa kontemplasi dengan menggunakan simbol-simbol, merupakan implikasi-implikasi logis yang tidak berkesudahan. Sain emperikal merupakan wujud konkret yaitu jagad raya ini. Sain formal dikatakan netral karena hukum-hukumnya dibuat oleh manusia. Hukumhukumnya dibuat oleh Tuhan. Hukum-hukumnya ada di kepala kita. Sain emperikal tidak netral karena dibangun berdasarkan pijakan seseorang pakar yag mungkin berbeda dengan pakar lain. Dalam perkembangannya sain normal menghadapi fenomena yang tidak dapat diterangkan oleh teori sain yang ada, ini disebut anomali. Anomali ini menimbulkan krisis. Menurut cara berfikir empiririsme penginderaan adalah modal fundamental bagi manusia untuk mengetahui jagad raya. Menurut Tarnas ada enam hal yang menarik perhatian tentang sain modern. Pertama, postulat dasar sain modern ialah space, matter, causality dan observation, ternyata semuanya dikatakan tidak benar. Kedua, dianutnya pendapat kant bahwa orang yang katakan jagad raya bukanlah jagad raya yang sebenarnya tetapi jagad raya yang sebenarnya dipikirkan manusia. Ketiga, determinisme newton kehilangan dasar, orang pindah ke stochhastic. Keempat, partikel-pertikel sub automatk terbuka untuk interpesi spiritual. Kelima, adanya acertainty sebagaimana ditemukan oleh Heisenburg. Keenam, kerusakan ekologi dan atmosfir yang menyeluruh yang disebut Tarnas planetry ecological crisis. Ilmu adalah teori. Ada beberapa kemungkinan dalam mengembangkan teorinya. Pertama menyusun teori baru. Kedua, menemukan teori baru untuk mengganti teori lama. Ketiga, merevisi teori lama. Dalam hal ini peneliti tidak membatalkan teori lama dan tidak juga mengganti dengan teori baru. Keempat, membatalkan teori lama.

  PENGETAHUAN FILSAFAT Poedjawijatna (Pembimbing ke alam filsafat, 1974:11), mendefenisikan filsafat sebagai sejenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab yang sedalam- dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan akal pikiran belaka. Filsafat terdiri atas tiga cabang yaitu : Ontologi, epistemologi dan aksiologi. Ontologi membicarakan hakikat (segala sesuatu), in berupa pengetahuan tentang hakikat segala sesuatu. Epistemologi, cara memperoleh pengetahuan itu. Aksiologi, membicarakan guna pengetahuan itu. Salah satu filsafat yang masih baru ialah filsafat perenial, adalah filsafat yang dipandang dapat menjelaskan segala kejadian yang bersifat hakiki, menyangkut kearifan yang diperlukan dalam menjalani hidup benar, yang menjadi hakikat seluruh agama dan tradisi benar spiritualitas manusia. Adanya suci atau yang satu dalam seluruh manifestasinya seperti dalam agama, filsafat, seni, dan sain. Pembicaraan mengenai objek utama filsafat perennial tentu akan sulit bila tidak dihubungkan dengan alam ciptaan Tuhan. Filsafat perennial melihat dua kecenderungan dalam manusia, yaitu Aku-Objek yang bersifat terbatas dan Aku-subject yang dalam kesadarannya tentang keterbatasan ini mampu membuktikan bahwa dalam dirinya sendiri ia bebas dari keterbatasannya. Filsafat perenial bukan berarti tidak menghargai akal. Namun dalam menghargai akal itu yang dihargai ialah orang yang menggunakannya bukan pada kemampuan akal itu Filsafat perennial bukan berarti tidak menghargai akal.Nzmun dalam menghargai akal itu yang dihargai ialah orang yang menggunakannya bukan pada kemampuan akal itu. Etika adalah kumpulan petunjuk untuk mengefektifkan usaha transformasi diri yang akan memungkinkan untuk mengalami dunia dengan cara baru. Isi etika adalah bentukbentuk kerendahhatian, kedermawanan, ketulusan. Filsafat Pos Modern Filsafat dibagi tiga, yaitu filsafat yunani kuno yang didominasi rasionalisme, filsafat abad tengah yang didominasi oleh pemikiran tokoh Kristen, ketiga filsafat modern yang didominasi oleh rasionalisme. Namun akhir-akhir ini muncul filsafat keempat yaitu filsafat pascamodern. Filsafat pascamodern didominasi oleh rasionalisme, rasionalisme ialah paham filsafat yang mengatakan akal itulah alat pencari dan pengukur kebenaran. Orang posmo ingin menyelamatkan budaya barat. Orang-orang posmo berpendapat bahwa sumber kebenaran tidak hanya rasio, ada sumber kebenaran lain selain rasio. Epistemologi Filsafat mempelajari tiga hal yaitu objek filsafat, cara memperoleh filsafat dan ukuran kebenaran filsafat. Tujuan berfilsafat ialah menemukan kebenaran yang sebenarnya, yang terdalam. Isi setiap cabang filsafat ditentukan oleh objek apa yang ditelitinya. Cara memperoleh filsafat ialah berfikir. Locke telah meneliti akal, ia berkesimpulan bahwa yang dapat kita ketahui ialah materi karena itu materialisme harus diterima. David hume berkesimpulan bahwa jiwa itu bukan substansi, suatu organ yang memiliki idea-idea, jiwa sekedar suatu nama yang abstrak untuk menyebut rangkaian idea. Untuk memperoleh pengetahuan filsafat ialah berfikir dengan akal, kerja akal ialah berfikir secara mendalam untuk menghasilkan filsafat. Kebenaran teori filsafat ditentukan oleh logis tidaknya teori itu. Ukuran logis terlihat dari argument yang menghasilkan kesimpulan. Argumen menjadi kesatuan dengan konklusi. Aksiologi Pengetahuan Filsafat Disini akan diuraikan dua hal, yaitu kegunaan pengetahuan filsafat dan kedua cara filsafat menyelesaikan masalah. Untuk mengetahui kegunaan filsafat kita dapat melihat filsafat sebagai tiga hal, yaitu filsafat sebagai pandangan hidup. Mempelajari filsafat sebagai kumpulan teori sangat penting karena dunia dibentuk oleh teori-teori itu. Filsafat sebagai metode pemecahan yaitu filsafat digunakan sebagai satu cara atau model pemecahan masalah secara mendalam dan universal, selalu mencari sebab terakhir dan dari sudut pandang seluas-luasnya. Filsafat sebagai pandangan hidup sama dengan agama, dalam hal yang sama mempengaruhi sikap dan tindak penganutnya. Kegunaan filsafat sebagai akidah Akidah seorang muslim haruslah kuat, dengan kuat akidah akan kuat pula keislamannya secara keseluruhan. Untuk memperkuatnya diperlukan untuk mengamalkan keseluruhan ajaran Islam secara sungguh-sungguh dan mempertajam pengetahuan islam sendiri. Namun dapatkah filsafat memperkuat pemahaman kita tentang Tuhan ? Kant menyatakan bahwa Tuhan tidak dapat dipahami melalui akal, Tuhan dapat dipahami melalui suara hati yang disebut moral. Menurut kant akal teoritis tidak melarang kita mempercayai tuhan, kesadaran moral kita memerintahkan untuk mempercayaiNya. Kegunaan Filsafat bagi Hukum Hukum Islami yang dijadikan aturan beramal ada diadalam fiqih sebagai kumpulan hukum yang dibuat berdasarkan kaidah-kaidah hukum yang digunakan untuk menetapkan hukum tersebut. Ternyata kaidah-kaidah pembuatan hukum (ushul fiqih) itu dibuat berdasarkan teori-teori filsafat. Jadi memang benar filsafat sebagai metodologi berguna bagi pengembangan hukum dalam hal ini hukum Islami. Kegunaan Filsafat bagi Bahasa Bahasa berfungsi sebagai alat untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran. Tatkala bahasa berfungsi sebagai alat berfikir ilmiah, muncul problem yang serius dan ini diselesaikan antara lain dengan bantuan filsafat. Bahasa sering tidak mampu membebaskan diri dari gangguan pemakainya, kerusakan bahasa tersebut biasanya disebabkan oleh tidak digunakannya kaidah logika, logika itu filsafat. Kekeliruan dalam berbahasa melahirkan kekeliruan dalam berfikir. Untuk itu filsafat sangat berperan dalam menentukan kualitas bahasa. Tanpa peran serta filsafat (logika) kekeliruan dalam bahasa tidak mungkin dapat diperbaiki.

  Cara Filsafat Menyelesaikan Masalah Kegunaan filsafat ialah sebagai metode dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah bahkan sebagai metode dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah bahkan sebagai metode dalam memandang dunia. Penyelesaian filsafat bersifat mendalam, artinya ia ingin mencari asal masalah. Universal, artinya ia ingin masalah itu dilihat dalam hubungan seluas-luasnya agar nantinya penyelesaian itu cepat dan berakibat seluas mungkin.

  PENGETAHUAN MISTIS Hakikat Pengetahuan Mistis Mistis adalah pengetahuan yang tidak rasional. Ialah pengetahuan (ajaran atau keyakinan) tentang Tuhan yang diperoleh melalui latihan meditasi atau latihan spiritual, bebas dari ketergantungan indera atau rasio. Pengetahuan mistis ialah pengetahuan yang tidak dapat dipahami rasio. Dalam Islam yang termasuk pengetahuan mistis ialah pengetahuan yang diperoleh melalui jalan tasawuf. Pengetahuan mistis ialah pengetahuan yang supra rasional tetapi kadang-kadang mempunyai bukti empiris. Struktur Pengetahuan Mistis Mistis magis ialah mistis yang mengandung kekuatan tertentu dan biasanya mistik-magis-hitam. Perbedaan mendasar ada pada segi filsafat. Magis putih selalu dekat dan berhubungan serta bersandar pada Tuhan sehingga dukungan Illahi sangat menentukan. Pada nabi disebut Mukzijat dan pada selain nabi disebut karomah. Magis hitam selalu dekat, bersandar, bergantung pada kekuatan roh jahat. Jiwa-jjiwa yang memiliki kemampuan magis ini dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu : pertama, mereka yang memiliki kemampuan atau pengaruh melalui kekuatan mental atau himmah. Kedua, mereka yang melakukan pengaruh magisnya dengan menggunakan watak benda-benda atau elemen-elemen yang ada didalamnya, inilah yang disebut jimat. Ketiga, mereka yang melakukan pengaruh magisnya melalui kekuatan imajinasi sehingga menimbulkan berbagai fantasi pada orang yang dipengaruhi, seperti pesulap. Epistemologi Pengetahuan Mistik Pengetahuan mistik ialah pengetahuan yang diperoleh tidak melalui indera dan bukan melalui rasio. Pengetahuan ini diperoleh melalui rasa dan hati. Yang menjadi objek pengetahuan mistis ialah objek yang abstrak-supra-rasional, seperti alam gaib, Tuhan, malaikat, surga, neraka, jin, dll. Pada umumnya cara memperoleh pengetahuan mistis adalah latihan yang disebut dengan riyadhah, dari situ manusia dapat memperoleh pencerahan, memperoleh pengetahuan. Kebenaran pengetahuan mistis diukur dengan berbagai ukuran. Ada kalanya ukuran kebenaran pengetahuan mistis itu kepercayaan. Jadi, sesuatu dianggap benar jika kita mempercayainya. Ada kalanya juga kebenaran suatu teori diukur dengan bukti empiris, yaitu ukuran kebenaran. Sulit memahami jika sesuatu teori dalam pengetahuan mistis bila pengetahuan itu tidak punya bukti empirik, sulit diterima karena secara rasional tida terbukti dan bukti empirik pun tidak ada. Aksiologi Pengetahuan Mistik Pengetahuan mistik itu amat subjektif, yang paling tau penggunaannya ialah pemiliknya. Di kalangan sufi kegunaannya yaitu dapat menentramkan jiwa mereka, mereka menggunakan pengetahuannya untuk kebaikan. Mistis magis hitam dikatakan hitam karena penggunaannya untuk kejahatan. Cara pengetahuan mistis menyelesaikan masalah tidak melalui proses inderawi dan tidak juga melalui proses rasio. Ada dua macam mistis yaitu mistis yang biasa dan mistis magis. Mistis magis adalah kegiatan mistik yang mengandung tujuan-tujuan untuk memperoleh sesuatu yang diingini penggunanya. Dunia mistik magis dalam dunia Islam yaitu ’ulum al-hikmah yang berisi antara lain rahasia-rahasia huruf al-qur’an yang mengandung kekuatan magis, rahasia wafaq, rahasia asma ilahiyah, dsb. Pada kenyataannya tokoh-tokoh mistik-magis itu kebanyakan sufi-sufi. Kekuatan alam akhirnya tunduk dibawah sinar Illahi dan dukunganNya melalui huruf-huruf dan nama indahNya. Melalui kalam ilahi inilah jiwa-jiwa ilahiyah yang aktif dapat digunakan manusia untuk tujuan yang dikehendakinya. Pada perkembangannya dunia mistik-magis Islam terbagi dua kelompok, yaitu mistik-magis dalam bentuk wirid-wirid dan mistik-magis dalam bentuk benda-benda yang telah diformulasikan sedemikian rupa biasanya berupa wafaq-wafq atau isim-isim. Cara kerja Mistik-Magis-Putih Para ahli hikmah menyadari bahwa kekuatan Tuhan baik yang ada dalam diriNya atau yang ada dalam firmanNya dapat digunakan oleh manusia. Ayat-ayat Al Qur’an atau kitab langit lainnya sering digunakan sebagai perantara untuk menghubungkan manusia

seseorang dapat atau sanggup mempraktekan wirid atau do’a sesuai dengan rumusan maka kekuatan ilahiyah (khadam atau malaikat) akan dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan yang kehendaki terlebih jika diikuti oleh jiwa yang bersih. Cara kedua ialah dengan cara memindahkan jiwa-jiwa ilahiyah atau khadam yang adad dalam huruf-huruf al Qur’an atau didalam asma-asma Allah, cara ini disebut wafaq atau isim dimana ditulis dengan menggunakan tinta tertentu dan pada kondisi tertentu. Pada dasarnya mereka menggunakan supra natural yang ada pada khadam dalam wirid atau doa, wafaq atau isim untuk tujuan tertentu. Cara kerja Mistik- Magis-Hitam Mereka membuat simbol-simbol atau nama atau atribut-atribut, lalu ia bacakan mantra. Selama mengulak kata-kata buruk itu, ia mengumpulkan ludahnya untuk disemburkan pada gambar itu. Lalu ia ikatkan buhul pada simbol menurut sasaran yang telah disiapkan tadi. Ia menganggap ikatan buhul itu memiliki kekuatan dan efektif dalam praktik sihir. Ia meminta jin- jin kafir untuk berpartisipasi, ia memunculkan lebih banyak roh jahat sehingga segala sesuatu yang dituju benar-benar terjadi.

  MUKASYAFAH Ontologi Mukasyafah adalah salah satu contoh pengetahuan mistik, ini termasuk mistik putih. Berbeda dengan filsafat dan sain, pengetahuan mukasyafah diawali oleh asumsi dan kesadaran tentang adanya kesatuan esensial secara asasi antara subjek-objek, yaitu manusia-Tuhan. Mukasyafah adalah upaya menyingkapkan hijab-hijab yang menutupi diri. Secara esensial penyingkapannya adalah penghancuran tirai yang menutup objek dengan jalan rohani. Orang-orang yang telah sengaja menutup hatinya dari gairah pencarian akan tertutup dan sulit dibuka sedangkan bagi orang-orang yang terus menerus berusaha mencari dan membuka hijab itu maka akan terbuka. Pengetahuan mukasyafah diperoleh bukan dari rasio tapi melalui pengalamn langsung. Tuhan sebagai objek pengetahuan secara aktif menyatakan dirinya. Wujud keaktifan Tuhan sebagai objek ialah dalam bentuk pewahyuan dan dalam rahasia alam ciptaanNya. Pengetahuan tentang Tuhan masih berupa pengetahuan tingkat filsafat. Sistem pengetahuan mukasyafah berpijak pada keyakinan bahwa Tuhan memancarkan pengetahuannya yang tidak dapat diketahui oleh indera ataupun rasio. Indera dan rasio dinonaktifkan sementara dan membiarkan potensi spiritual menerima dan menapung pengetahuan tersebut. Dalam Al Qur’an disebut empat istilah yang berkenaan dengan batun manusia yaitu nafs, roh, qalb dan ’aql. Makna dasar qalbialah membalik, kembali, pergi maju mundur, berubah naik turun, mengalami perubahan. Hati merupakan tempat manusia bertemu Tuhan. Hatu merupakan kunci kemunafikan, hati digambarkan memiliki mata dan telinga karena itu merupakan pusat pandangan, pemahaman dan ingatan atau dzikir. Iman dan penyelewengan tumbuh dalam hati. Pada dasranya hati bersifat netral, ia diciptakan mempunyai kecenderungan lurus atau bengkok. Hati diperintahkan oleh Tuhan untuk cenderung pada sifat baik seperti pada petunjuk, iman, cahaya dan cinta. Hati terperangkap dalam dua sisi, berada diantara jiwa dan roh yang menguasai kejahatan yang disitu ada kegelapan dan cahaya bersaing. Jika hati hidup dalam situasi kacau dan rasio ditaklukan ia akan menjadi gelap, namun jika keseimbangan yang benar ditegakan maka akan mampu meraih sifat-sifat Tuhan. Jiwa menarik individu menjauhi cahaya keseimbangan. Kemampuan hati untuk terus-menerus menghadapkan ke arah roh inilah yang menjadi inti penyingkapan hijab, untuk itu diperlukan riyadhah yaitu latihan untuk menetapkan hati agar tetap menghadap roh. Metodologi Penyingkapan Tabir Melalui dua tahapan, yaitu iradah (kehendak) dan riyadhah (latihan). Iradah yaitu muncul hasrat untuk berpegang teguh pada jalan yang membimbing menuju Tuhan. Riyadhah mempunyai tiga tujuan yaitu menyingkirkan segala sesuatu selain Allah yag menghalangi perjalanan spiritual, menundukan jiwa yang cenderung menyuruh berbuat jahat ke jiwa yang tenang, melembutkan jiwa batiniah. Penyatuan iradah dan riyadhah akan menyebabkan diri sanggup melihat kilasan-kilasan cahaya illahi dan merasakan pantulan keagungan Tuhan. Penyingkapan tahap pertama ialah penyingkapan yang didapat dalam perjalanan dari makhluk menuju khalik. Proses itu akan dilanjutkan pada perjalanan tahap kedua yaitu bersama Tuhan dalam Tuhan, perjalanan tahap ketiga yaitu dari Tuhan menuju makhluk, dan perjalanan keempat yaitu dari mahluk Tuhan bersama Tuhan. Pengetahuan inilah yang disebut pengetahuan mukasyafah, yaitu pengetahuan yang diperoleh dari kebersatuan pengetahuan objek-subjek karena hijab telah tersingkap. ILMU LADUNI Tiga alat untuk berkomunikasi secara rohaniah dalam tasawuf, yaitu kalbu untuk mengetahui sifat-sifat Tuhan, roh untuk mencintai Tuhan dan sirr untuk musyahadah yakni menyaksikan keindahan, kebesran dan kemuliaan Tuhan secara yakin. Kesatuan ketiga unsur itu disebut hati. Jika hati dikosongkan dari segala yang buruk dan diisi dengan dzikrullah maka hati akan mencapai pengetahuan yang disebut dengan laduni. Ilmu laduni ialah ialah ilmu batiniah yang bukan merupakan hasil pemikiran melainkan ilmu yang diterima langsung melalui ilham, iluminasi atau inspirasi dari sisi Tuhan. Riyadhah da mujahadah akan menghasilkan musyahadah (tembus pandang) pada keillahian Tuhan serta terbukanya hijab antara hamba dan Tuhannya. Pelaksanaannya biasanya dilakukan dibawah bimbingan guru yang telah menguasai ilmu tersebut. Kegunaan ilmu laduni ialah untuk dapat memahami ilmu dengan tepat, dapat mengetahui tingkatan ilmu seseorang, mengetahui karakter seseorang, dapat mengambil ilmu orang lain yang diinginkan, dapat mengobati orang terkena santet, mengetahui jodoh seseorang dan nasibnya, mengetahui keinginan seseorang tanpa mengatakannya, dll. SAEFI Dari segi terminologi saefi adalah nama ilmu yang terdiri dari rentetan bacaan menurut bilangan dan waktu tertentu yang disandarkan pada Allah. Dari segi substansi saefi adalah doa yang dibaca terus menerus atau berulang-ulang menurut bilangan dan waktu tertentu. Cara memperoleh pengetahuan saefi sangat beragam, umumnya diperoleh melalui puasa atau hanya dengan melakukan wirid saja dengan bilangan tertentu, atau tidak memakan makanan yang bernyawa, tidak bersebadan. Umumnya saefi diperoleh dengan banyak dzikrullah dan menjauhi maksiat. Ada beberapa macam jenis saefi yaitu saefi dzulfaqar, saefi mughni, saefi umum, saefi antazaman. JANGJAWOKAN Jangjawokan adalah semacam ucapan untuk tujuanmagis tertentu. Isi kalimatnya mirip mantra dan biasanya disusun dalam bentuk syair. Bacaannya diajarkan oleh gurunya dari mulut ke telinga (secara lisan), syarat-syaratnya seperti puasa wedal, puasa tiga hari berturut-turut, puasa mutih, kadang tapa, dll. Jika telah dibekali dengan bacaan jangjawokan akan ada pantangan yang tidak boleh dilanggar.

berguru. Jangjawokan merupakan tradisi mistis yang berlaku didaerah tertentu. Sandaran yang dipakai bermacam-macam, kadang ke Allah kadang ke dewa atau jin. SIHIR Sihir secara bahasa berarti al-sharfu maksudnya membelokan sesuatu dari kenyataan yang sebenarnya kesesuatu yang bukan sebenarnya. Sihir merupakan upaya yang dilakukan manusia sebagai suatu tipu daya yang dalam mewujudkannya meminta bantuan sesuatu yang halus (setan) untuk membelokan sesuatu yang sebenarnya ke sesuatu yang bukan sebenarnya. Menurut Abdul Salam Bali (1995:21) mengutip beberapa pengertian sihir sbb : sihir adalah perbuatan yang dilakukan dengan mendekatkan diri kepada setan, sihir mengubah sehat menjadi sakit, sihir ialah mengeluarkan kebatilan dalam bentuk kebenaran, sihir ialah sesuatu yang lembut pengembaliannya. Abu Abdullah al-Razi (tafsir Ibnu Katsir, 1:147) menjelaskan bahwa sihir ada delapan macam yaitu : sihir orang Kildan dan Kisydan yang menyembah tujuh binatang, sihir orang-orang yang berilusi dan berjiwa kuat, sihir dengan cara meminta bantuan roh-roh rendah (setan), sihir yang tampak pada penyusunan alat-alat tertentu berdasarkan ukuran-ukuran tertentu, sihir dalam bentuk khayal, hipnotis, dan sulap, sihir yang menggunakan obat-obat khusus yakni dalam berbagai makanan dan minyak, sihir yang menggantungkan ke hati, sihir dalam bentuk menggunjing dan mendekat dengan cara yang ringan dan lembut. Muhammad ibn Abdul Wahab dalam kitab al-Tauhid, membagi sihir menjadi tujuh, yaitu ’Iyafah, memasukan burung kedalam sangkar. Thiyarah, berprasangka buruk yang timbul dari suara burung tertentu dan arah terbangnya. Al-Tharqu, dilakukan dengan cara memukul batu-batu kecil. Al-Tanjim, dengan mengambil petunjuk dari situasi falak sebagai pedoman atas kejadian. Membundel benang dan meniup tiap bundel. Namimah, yaitu mengadu domba manusia. Bayan, susunan kata indah sehingga dapat memutarbalikan yang hak dan yang batil. Dari klasifikasinya Suroso Orakas membagi sihir menjadi dua yaitu sihir klasik dan sihir modern. Sihir klasik dilaksanakan secara tradisional dan dilakukan oleh pawang atau penenung. Sihir modern ialah sihir yang dilaksanakan dengan cara-cara modern, praktis dan sederhana, biasanya dilakukan oleh ahli hipnotis dan paranormal. Sihir selalu menggunakan bantuan jin kafir, cara mendatangkannya antara lain dengan Thariqat al-Iqsam (bersumpah atas nama jin), Thariqat al-Dzabhi (menyembelih sembelihan), Thariqat Sufliyah (melakukan kenistaan), Thariqat Najasah (menuliskan ayat al-Qur’an menggunakan najis), Thariqat al-Tankis (menuliskan ayat al-Qur’an dengan susunan sungsang), Thariqat Tanjim (menujum menggunakan binatang), Thariqat kaffi (melihat melalui telapak tangan), Thariqat al-Atsar (menggunakan benda bekas pakai). Mantra dan ritual sihir tidak dapt dipisahkan, ia merupakan satu kesatuan. Samudi Abdullah dalam bukunya takhayul dan magic dalam pandangan Islam mengemukakan bahwa sihir mengandung kemusyrikan, menggunakan uangkapan yang tidak dimengerti, mendorong sugesti diri secara khayali, ucapannya rahasia, lafal tersebut ada anggapan berkekuatan magis. Ada beberapa jenis sihir dan kegunaannya, antara lain: Sihir perceraian, digunakam untuk menceraikan suami istri atau menimbulkan permusuhan antara orang yang bersahabat. Sihir mahabbah atau guna-guna, digunakan oleh

sel-sel otak yang berkaitan dengan daya pikir, saat itu muncul gejala pada sasaran seperti orang gila. Sihir lesu, untuk mempengaruhi agar mengisolisir diri dan menutup diri. Sihir suara panggilan, sihir penyakit digunakan untuk membuat orang sakit. Sihir pendarahan, jin ditugasi masuk kedalam jasad untuk mengeluarkan darah. Sihir menghalangi pernikahan. ILMU KEBAL Ilmu kebal dikenal sebagai ilmu tentang cara-cara menjaga diri tanpa bantuan alat fisik agar tidak mempan senjata tajam atau benda lain yang dapat melukai. Bentuk keselamatan tersebut dapat berupa terhindar dari perlakuan untuk melukai dan tidak luka pada saat orang melukai. Ilmu kebal diperoleh melalui cara supra natural atau supra rasional. Ilmu itu dapat diperoleh dengan belajar dan karena bawaan. Ada dua bentuk latihan yaitu melalui penyucian batin dan penyucian diri melalui ibadah dan pengendalian nafsu syahwat, serta keduniaan. Atau melalui latihan konsentrasi batin dan fisik serta penguasaan jampi atau amalan tertentu. SANTET Santet adalah bagian dari sihir, merupakan kekuatan supranatural yang dapat dipaksa erpartisipasi dengan cara tertentu, dengan jalan baik ataupun dengan jalan buruk berdasarkan kekuatan gaib. Menurut Cliford Geertz menyatakan bahwa santet adalah sejenis praktek memasukan benda-benda asing ke perut korban melalui upacara ritual agar korban merasa sakit tak terhingga atau mati. Kegunaan santet ada dua yaitu menyakiti dan membunuh. Pada tujuan menyakiti dukun santet menyiapkan alat berupa simbol persamaan. Pada tujuan membunuh biasanya penyantet memakai pakaian serba hitam. PELET Pelet mengandung arti memikat, mengambil, pesona, bujukan. Secara terminologi pelet ialah usaha sadar membujuk, menarik rasa cinta seseorang dengan cara tertentu. Pelet dibagi dua bagian, pelet yan menggunakan huruf arab dan pelet yang diambil dari ajaran setan. Orang yang terkena pelet dapat diketahui sikapnya yangmulamula diam menyendiri dan yang ia ingat hanyalah orang yang memelet. Bila diarahkan ia membantah, kondisi tubuhnya merosot, kurang bergairah. Ilmu pelet jenis pertama dilaksanakan pada saat tertentu, misalnya ba’da ashar, tahajud atau shalat subuh. Dengan membaca surat al-Jinn ayat 1-5 maka datanglah jin urusan cinta. Bisa juga menggunakan foto kedua belah pihak. Ilmu pelet kedua biasanya dukun meminta sesuatu yan pernah dipakai korban yang masih berau keringat. Sihir y ang paling dahsyat adalah yang dibuat dari benda najis, terutama darah haid. Menurut Umar Hasyim pelet tidak diperbolehkan dalam Islam. Dari Abdullah bin Mas’ud dari Nabi SAW bersabda : Sesungguhnya mantra, azimat dan tiwalah (pelet) termasuk perbuatan syirik.

  TENTANG JIN Iblis adalah keturunan jin, setiap setan adalah jin namun tidak setiap jin adalah setan. Bahan jin dari api yang sangat panas. Populasi jin sangat banyak dari manusia. Mereka terdiri dari ras yang berbeda, kehidupannya sama dengan manusia, makan dan minum, menghadiri majlis-majlis yang diadakan manusia, mereka selalu bersama manusia kecuali jika dicegah dengan membaca nama Allah. Jin ada yang mu’kmin dan kafir, diantara mereka ada yang mempelajari wahyu kepada para nabi, memikirkannya dan mengimaninya serta mengajak kaumnya untuk mengamalkannya, memberikan berita gembira kepada yang taat dan menyampaikan ancaman kepada yang berbuat maksiat. Salah satu jenis jin yaitu jin qarin, membantu dukun untuk mengetahui tentang pasiennya. Bahwa setiap manusia yang lahir pasti didampingi qarin, qarin tersebut mengetahui seluruh masalah dan rahasia orang yang didampinginya. Saat orang itu meninggal qarin terus mengembara, sehingga jika ada acara pemanggilan roh, jin qarin akan datang mengatasnamakan orang yang meninggal itu. Mumamad isa daud ( 1996:39 – 51 ) menjelaskan bahwa jin dapat dilihat dalam tiga kondisi yaitu ketika jin menampakan dirinya, melihat jin lewat jin atau minum air sirih, melihat jin karena kamauan jin disertai adanya kondisi yang memungkinkaan hal itu. Memiliki pengetahuan tentang jindapat menambah keimanan, mengharuskan manusia waspada terhadap kejahatan atau gangguan jin jahat yang selalu menggoda agar manusia ingkar terhadapnya. NYAMBAT Nyambat ialah memanggil atau menghadirkan roh melalui suatu ritual dengan mengucapkan bacaan tertentu. Beberapa jenis nyambat antara lain : Asrar, yaitu memanggil yang gaib untuk mengetahui sesuatu yang tidak terlihat mata tidak terdengar telinga. Abdul Jabbar yaiut nyambat untuk menghadirkan kekuatan dan kesaktian abdul jabbar. Pajajaran, adalah nyambat untuk menghadirkan khadam berupa siluman yang menjelma menjadi harimau. Kuda lumping, nyambat untuk menghadirkan mahluk gaib. Kasurupan, memanggil jin untuk dimintai bantuannya mengeluarkan jin pengganggu yang mengganggu seseorang yang kesurupan. Tenaga gaib, adalah tenaga yang diisikan guru atau didapat karena wirid atau puasa. Pendukunan. Ramal, tiga jenis ramal yaitu ramal mekanis yang menggunakan manipulasi objek material dan operasinya secara kebetulan saja. Kedua ramalan lewat nujum. Ketiga ramalan yang menggunakan kekuatan supra natural. Kegunaan nyambat ialah mendatangkan kekuatan gaib melalui khadam, mengetahui rahasia batin melalui khadam, melakukan gerakan dengan kekuatan gaib dan alam bawah sadar, menghadirkan kesaktian seseorang, dll. ILMU KANURAGAN Ialah ilmu bela diri dapat berbentuk kekuatan yang datang dari dalam dan dapat juga datang dari luar, keduanya merupakan latihan fisik dan riyadhah. Secara umum ilmu kanuragan dapat digunakan untuk melumpuhkan ilmu hitam, untuk menyedot dan membalikan ilmu lawan, untuk menotok lawan dari jarak jauh, memukul lawan dari jarak jauh, dsb. TUGAS RESUME FILSAFAT ILMU Disusun Oleh NINA KURNIASIH 20342 107

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI FAKULTAS TARBIYAH BANDUNG 2005