Pengaruh Earnings Per Share dan Dividend

Pengaruh Earnings Per Share dan Dividend Per Share terhadap harga
saham pada perusahaan Perkebunan yang terdaftar di BEI
Nama Mahasiswa
Syahrul Alamsyah

Dosen Pembimbing
Dra. Nurzaimah M.M, Ak.

Email : Shiroamachi2003@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pertumbuhan
Earnings Per Share dan Dividend Per Share terhadap harga saham. Dalam
penelitian ini petumbuhan yang diterapkan adalah Earnings Per Share (EPS) dan
Dividend Per Share (DPS) baik secara parsial maupun secara simultan
berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal dengan jumlah sampel
sebanyak 8 perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
periode 2008-2011.Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode
purposive sampling.Data yang digunakan adalah data eksternal, yang diperoleh
dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2011 dan situs www.idx.co.id.

Proses analisis data yang dilakukan terlebih dahulu adalah uji asumsi klasik dan
selanjutnya dilakukan dengan pengujian hipotesis. Metode statistic yang
digunakan adalah regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial maupun simultan
Earnings Per Share (EPS) dan Dividend Per Share (DPS) berpengaruh secara
signifikan terhadap harga saham pada perusahaan Perkebunan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Besarnya pengaruh Earnings Per Share dan Dividend Per
Share terhadap Harga Saham adalah sebesar 81% dan sebesar 19% adalah
dipengaruhi oleh perubahan faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian
ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan berkembangnya
perekonomian, banyak perusahaan
yang melakukan ekspansi usaha. Untuk
tujuan
tersebut,

perusahaan
memerlukan dana yang relatif besar.
Dalam melakukan penilaian terhadap
perusahaan,
investor
sangat
membutuhkan
informasi-informasi
yang berkaitan dengan perusahaan
tersebut.
Salah
satunya
adalah
informasi mengenai kebijakan dividen.

Perubahan pengumuman pembayaran
dividen mengandung informasi yang
dapat digunakan para investor untuk
mengambil
keputusan

dalam
berinvestasi dan berprediksi prospek
perusahaan dimasa mendatang. Akibat
dari
perubahan
dividen
yang
diumumkan, maka harga saham akan
mengalami penyesuaian. Dividen
sering kali digunakan sebagai indikator
atau sinyal prospek suatu perusahaan.
Kebijakan dividen inilah yang akan
menetapkan berapa besar bagian dari
laba bersih itu ditanamkan kembali
sebagai laba ditahan.

Keputusan
investasi
pada
dasarnya

menyangkut
masalah
pengelolaan dana pada suatu periode
tertentu, dimana pada investor
mempunyai
harapan
untuk
memperoleh
pendapatan
atau
keuntungan dari dana yang di
investasikan selama periode waktu
tertentu.
Sebelum
mengambil
keputusan investasi baru, para investor
perlu mengadakan analisa yang
cermat.Didalam mengambil keputusan
investasi, para investor mengharapkan
hasil yang maksimal dengan risiko

tertentu atau hasil tertentu dengan
risiko yang minimal terhadap investasi
yang dilakukan.Karena risiko dari
berinvestasi di pasar modal lebih besar
ada pada saham sehingga investor
sebelum berinvestasi harus mengetahui
harga saham.
Bagi investor informasi tentang
Earnings per share(EPS) dan Dividend

Per Share(DPS) menjadi kebutuhan
dasar dalam pengambilan keputusan.
Informasi tersebut dapat mengurangi
ketidakpastian dan risiko yang
mungkin terjadi, sehingga keputusan
yang diambil diharapkan akan sesuai
dengan tujuan yang di inginkan.
Pembahasan mengenai EPS dan
DPS yang merupakan indikatorindikator yang mempengaruhi harga
saham ini dilihat dari sudut pandang

perusahaan yang mengeluarkan saham
yang nantinya dapat mempengaruhi
para
investor
dalam
mempertimbangkan dan memutuskan
apakah akan berinvestasi pada
perusahaan
tersebut.
Dengan
menggunakan
informasi-informasi
yang terdapat dalam perusahaan, maka
investor dapat menganalisa prospek
dan citra dari perusahaan tersebut
apakah layak untuk dilakukan investasi
atau tidak.

1.2.


Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
peneliti membuat tiga rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah Earnings Per Share berpengaruh secara signifikan terhadap harga
saham perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
2. Apakah Dividend Per Share berpengaruh secara signifikan terhadap harga
saham perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
3. Apakah Earnings Per Share dan Dividend Per Share secara simultan
berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan
perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?

1.3.
1.
2.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui pengaruh EarningsPer Share terhadap harga saham
perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Untuk mengetahui pengaruh Dividend Per Share terhadap harga saham

perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3.

Untuk Mengetahui pengaruh EarningsPer Share dan Dividen Per Share
secara simultan terhadap harga saham perusahaan Perkebunan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian diharapkan tidak hanya bagi
peneliti, namun juga bagi investor dan peneliti lainnya.
1. Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan dan pengetahuan peneliti tentang masalah yang diteliti sehingga
dapat diperoleh gambaran lebih jelas menganai kesusaian di lapangan
dengan teori yang ada.
2. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi
atau masukan dalam pengambilan keputusan investasi.
3. Bagi peneliti lainnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

referensi di dalam melakukan penelitian sejenis.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Teoritis
2.1.1. Saham
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan
perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau
distribusi lain yang dilakukan perusahaan kepada pemegang sahamnya.
Termasuk juga hak klaim atas aset perusahaan, dengan prioritas setelah hak
klaim pemegang surat berharga lain dipenuhi jika terjadi likuiditas. Menurut
husnan (2002:303), menyebutkan bahwa “sekuritas (saham) merupakan
secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki
kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan
organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang
memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya”.
Pengertian lainnya, menurut Tandelilin (2001:18) “saham merupakan
surat bukti bahwa kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan
saham.”
Maka, saham adalah surat berharga yang diperdagangkan di pasar

modal yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan
Terbatas (PT), dimana saham tersebut menyatakan bahwa pemilik saham
adalah juga pemilik sebagian perusahaan tersebut.
1. Jenis-jenis Saham
Berdasarkan cara pengalihannya, saham pada dasarnya dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a. Saham atas unjuk (bearer stock)
b. Saham atas nama (registered stock)

Berdasarkan manfaat yang diperoleh oleh pemilik, saham juga
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a. Saham Biasa
b. Saham Preferen
2. Resiko Pembelian Saham
Menurut Darmadji (2006:13), ada beberapa risiko yang dihadapi
pemodal dengan kepemilikan sahamnya, yaitu tidak mendapat dividen
dan mengalami capital loss.
a. Tidak Mendapat Dividen
b. Capital Loss
3. Faktor-faktor yang Memepengaruhi Harga saham

Harga saham selalu mengalami perubahan setiap harinya. Bahkan
setiap detikpun harga saham dapat berubah. Oleh karena itu, investor harus
mampu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham.
Faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham dapat berasal
dari internal maupun eksternal. Adapun faktor internal antara lain adalah :
a. Laba Perusahaan.
b. Pertumbuhan aktiva tahunan.
c. Likuiditas.
d. Nilai Kekayaan Total.
e. Penjualan.
Sementara itu, faktor eksternalnya adalah :
a. Kebijakan Pemerintah dan dampaknya.
b. Pergerakan suku bunga.
c. Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang.
d. Rumor dan Sentimen Pasar.
e. Penggabungan Usaha (business combination).
2.1.2. Earnings Per Share
Ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba akan
membuat investor tertarik untuk menenmkan modalnya pada perusahaan,
karena hal itu mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memberikan
keuntungan kepada pemegang sahamnya yang dapat dilihat dari Earnings Per
Share. Earnings Per Share menunjukkan pendapatan untuk tiap lembar
saham biasa. Pada saat saham preferen terdapat dalam struktur modal, laba
bersih harus dikurangi dengan dividen saham preferen untuk menentukan
jumlah yang akan dibagikan kepada pemegang saham biasa. Makin tinggi
nilai Earnings Per Share perusahaan, menunjukkan bahwa saham perusahaan
mempunyai keuntungan yang besar untuk tiap lembar sahamnya.
Rasio Earnings Per Share merupakan bagian dari rasio profitabilitas
yang merupakan ikhtisar dari data informasi akuntansi yang berisi informasi
yang bermanfaat. Earnings Per Share adalah angka yang merupakan salah
satu indikator tentang nilai perusahaan. Angka Earnings Per Share dihitung
sebagai laba bersih dibagi dengan jumlah lembar saham yang beredar. EPS
dirumuskan sebagai berikut :

.
2.1.3. Dividend Per Share
Dividend Per Share merupakan rasio yang mengukur seberapa besar
dividen yang dibagikan dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar
pada tahun tertentu. Rasio ini memberikan gambaran mengenai seberapa
besar laba yang dibagikan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham
untuk siap lembar saham. Rasio ini dihitung dengan membagi jumlah dividen
yang dibayarkan dengan jumlah saham yang beredar. Dividend Per Share
(DPS) dapat dirumuskan sebagai berikut :

Perusahaan yang Dividend Per Share lebih tinggi dibandingkan
dengan perusahaan-perusahaan sejenis akan lebih mudah diminati investor,
karena investor akan memperoleh kepastian modal yang ditanamkannya,
yakni hasil berupa dividen. Namun perlu diingat bahwa perusahaan juga perlu
memperhatikan kebutuhan investasinya, sehingga perusahaan perlu
menetapkan kebijakan dividen yang berkaitan untuk dibayarkan kepada
pemegang saham sebagai dividen atau digunakan dalam perusahaan yang
akan diperlukan untuk investasi perusahaan.
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berkaitan dengan harga saham bukanlah yang pertama kali
dilakukan. Banyak juga penelitian tentang harga saham seperti Nurmala (2006)
yang melakukan penelitian kebijakan dividen, kebijakan yang digunakan adalah
EPS dan DPS, dan objek perusahaan adalah otomotif yang terdaftar di BEI.
Penelitian juga dilakukan oleh Liestyana (2008) yang menggunakan variabel
independen ROE dan EPS. Denny (2008) juga meneliti harga saham dengan
menggunakan variabel independen DPS dan ROE pada lima perusahaan sektor
pertambangan periode 2002-2007.
2.3. Kerangka Konseptual
Earnings Per Share adalah pendapatan untuk tiap lembar saham biasa.
Earnings Per Share menunjukkan laba bersih setelah dikurangi pajak (Earning
After Tax) dan dikurangi saham preferen dibagi dengan jumlah saham beredar.
Earnings Per Share adalah indikator yang baik untuk menilai kinerja operasi
perusahaan. Makin tinggi nilai Earnings Per Share perusahaan, menunjukkan
bahwa saham perusahaan mempunyai keuntungan yang besar untuk tiap lembar
sahamnya.

Dividen adalah bagian keuntungan dari perusahaan yang dibagikan secara
langsung kepada investor berdasarkan jumlah saham yang dimiliki, biasanya
dalam bentuk uang tunai, namun bisa juga berupa saham.
Dividen per share adalah total dividen dibayarkan selama satu tahun
penuh (termasuk dividen interim tetapi tidak termasuk dividen khusus) dibagi
dengan jumlah saham biasa yang beredar yang dikeluarkan, karena dividen
merupakan salah satu keuntungan investasi melalui saham, maka pihak
manajemen perusahaan perlu memperhatikan kebijakan dividen yang akan
ditetapkan dalam rangka meningkatkan minat investor untuk menanamkan
modalnya dalam bentuk kepemilikan saham.
Saham adalah suatu kepemilikan aset seperti instrumen dari kegiatan
finansial suatu perusahaan yang biasa disebut juga dengan efek. Harga saham dari
suatu perusahaan tentu saja berbeda-beda tergantung bagaimana suatu perusahaan
tersebut nilai jualnya di bursa saham.
Harga Saham adalah harga dari suatu saham yang ditentukan pada saat
pasar saham sedang berlangsung dengan berdasarkan kepada permintaan dan
penawaran pada saham yang dimaksud. Harga saham yang berlaku di pasar modal
biasanya ditentukan oleh para pelaku pasar yang sedang melangsungkan
perdagangan sahamnya. Dengan harga saham yang ditentukan otomatis
perdagangan saham di bursa efek akan berjalan.
2.4. Hipotesis Penelitian
Menurut Erlina, (2007:41) “hipotesis adalah posisi yang dirumuskan
dengan maksud untuk diuji secara empiris”. Hipotesis dari penelitian ini adalah
sebagai berikut.
H1
:
Earnings Per Share bepengaruh secara signifikan terhadap harga
saham perusahaan Perkebunan.
H2
:
Dividend Per Share berpengaruh secara signifikan terhadap harga
saham perusahaan Perkebunan
H3
:
Earnings Per Share dan Dividend Per Share berpengaruh secara
simultan terhadap harga saham perusahaan Perkebunan.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang
mempunyai bentuk hubungan kasual. Peneliti menganalisis Earnings Per Share
dan Dividend Per Share sebagai variabel-variabel yang mempengaruhi harga
saham. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran bagaimana
Dividend Per Share dan Earnings Per Share dapat mempengaruhi harga saham.
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan
menggunakan teknik Purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel
berdasarkan suatu kriteria tertentu.
Jumlah perusahaan populasi dalam penelitian ini sebanyak 8 emiten
dengan periode penelitian selama 4 tahun. Berdasarkan kriteria yang dikemukakan
diatas, maka peneliti mengambil 7 perusahaan perkebunan dengan 28 unit
analisis.
Tabel 3.2
Daftar Sampel Penelitian
Sampel Kode
Nama Perusahaan
Kriteria
1
2
3
4
5
1
AALI
Astra Agro Lestari Tbk.





2
TBLA
Tunas Baru Lampung Tbk





3
LSIP
PP London Sumatera Tbk





4
GZCO
Gozco Plantation Tbk





5
UNSP Bakrie Sumatera Plantation Tbk





6
SGRO
Sampoerna Agro Tbk





7
SMAR
Sinar Mas Agro Resource Tbk





Sumber : Indonesian Stock Exchange (IDX), diolah peneliti (2012)

3.3. Jenis dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini adalah data Polled, yaitu kombinasi antara data
time series dan data cross section. Data time series disebut juga data deret waktu,
merupakan sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dalam
beberapa interval waktu tertentu, misalnya dalam waktu mingguan, bulanan, atau
tahunan (interval waktu dalam penelitian ini mulai dari tahun 2008 sampai tahun
2011). Data cross section merupakan data yang dikumpulkan dengan mengamati
banyak subjek (seperti individu, perusahaan atau negara/wilayah) pada titik waktu
yang sama, atau tanpa memperhatikan perbedaan waktu (subjek yang diteliti
adalah laporan keuangan perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEI).
3.4.

Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini yaitu studi pustaka, yaitu
dengan mengumpulkan dan mencari literatur yang berhubungan dengan penelitian
yang akan dilakukan. Selanjutnya peneliti mengumpulkan data melalui media
internet dengan cara mengunduh daru situs Bursa Efek Indonesia, yaitu
www.idx.co.id untuk memperoleh laporan keuangan perusahaan yang menjadi
populasi atau sampel dalam penelitian ini.
3.5.

Operasional Variabel
Dalam pengujian hipotesis, variabel-variabel dengan penentuan indikatorindikator yang digunakan. Variabel-variabel yang dimaksud adalah variabel
independen dan variabel dependen.
1. Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
harga saham. Dalam penelitian ini harga saham merupakan variabel

2.

dependen yang dipengaruhi oleh perubahan dari variabel independen
(Earnings Per Share dan Dividend Per Share).
Variabel Independen
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Earnings Per Share dan Deviden Per Share.
a. Earnings Per Share
Earnings Per Share merupakan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan per lembar saham pemilik. Laba yang
digunakan adalah laba bagi pemilik, yaitu Earnings After Tax (EAT).
b. Dividend Per Share
Dividend Per Share merupakan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kepastian dari modal yang ditanamkan, yaitu berupa
dividen. Dividen merupakan distribusi laba kepada pemegang saham
dalam bentuk aktiva atau saham perusahaan penerbit.

3.6. Metode Analisis Data
Metode penelitian analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan
menganalisis data dengan menggunakan metode analisis statistik dan
menggunakan software SPSS 17.0. pengujian statistik dalam penelitian ini terdiri
dari pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis.
3.6.1. Pengujian Asumsi Klasik
Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsiasumsi klasik.
Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, uji
multikolinieritas, uji heterosdastisitas dan uji autokorelasi.
1.
Uji Normalitas
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji KolmogorovSmirnov (K-S) untuk menguji normalitas data.
Bila signifikasi > 0,05 dengan α = 5%, berarti distribusi data
normal dan H0 diterima, sebaliknya bila nilai signifikansi < 0,05 berarti
distribusi data tidak normal dan Ha diterima. Data yang tidak
terdistribusi secara tidak normal dapat ditransformasikan agas menjadi
normal.
2.

3.

Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabelvariabel independen antara yang satu dengan yang lainnya.
Ada tidaknya multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat
nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF), serta dengan
menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Nilai cut off
yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas
adalah jika nilai VIF tidak lebih dari sepuluh dan nilai tolerance tidak
kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari
multikolonearitas.
Uji Heteroskedastisitas

Uji heterodastisitas bertujuan untuk melihat apakah didalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variabel pengganggu dari satu
pengamatan dangan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.
Uji autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model
regresi linier terdapat korelasi atau kesalahan pengganggu pada periode
t dengan kesalahan periode t-1. Jika terjadi auto korelasi, maka terdapat
problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang
berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya.
Hal ini sering ditemukan pada data time series.
3.6.2. Pengujian Hipotesis
Hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi linier berganda.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen
mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Model regresi untuk
menguji hipotesisi dalam penelitian ini menggunakan uji-F (simultan) dan ujit (parsial).
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif ini memberikan gambaran mengenai nilai minimum,
nilai maksimum, nilai rata-rata, dan standart deviasi untuk data yang digunakan
dalam penelitian :
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
N
EPS_normal
DPS_normal
harga_saham_normal
Valid N (listwise)

28
28
28
28

Minimum
2.40
.00
4.44

Maximum
7.42
6.90
10.17

Mean
4.8939
3.5858
7.3458

Std. Deviation
1.34931
2.12438
1.65001

Berdasarkan data dari tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa :
a. Variabel Earnings per share (EPS) memiliki nilai minimum (terkecil) 2,40,
nilai maksimum (terbesar) 7,42, mean (nilai rata-rata) 4,8939 dan standart
deviation (simpangan baku) variabel ini adalah 1,34931.
b. Variabel Dividend Per Share (DPS) memiliki nilai minimum (terkecil) 0,
nilai maksimum (terbesar) 6,90, mean (nilai rata-rata) 3,5858 dan standart
deviation (simpangan baku) variabel ini adalah 2,12438.
c. Variabel harga saham (HS) memiliki nilai minimum (terkecil) 4,44 nilai
maksimum (terbesar) 10,17. mean (nilai rata-rata) t,3458 dan standart
deviation (simpangan baku) variabel ini adalah 1,65001.
4.2. Uji Asumsi Klasik
4.2.1.
Uji Normalitas Data

A.

Analisis Grafik
Analisi grafik dapat digunakan dengan dua alat, yaitu grafik
histogram dan grafik p-p plot. Data yang baik adalah data yang memiliki
pola distribusi normal.
Pada grafik histogram, data yang mengikuti atau mendekati
distribusi normal adalah distribusi data dengan bentuk lonceng. Dan lonceng
tidak menceng kekiri maupun kekanan.
Pada grafik p-p plot, sebuah data dikatakan berdistribusi normal
apabila titik-titik datanya tidak menceng ke kiri atau ke kanan, melainkan
menyebar di sekitar garis diagonal.
B.

Uji Statistik
Pengujian normalitas data dengan hanya melihat grafik dapat
menyesatkan kalau tidak melihat secara seksama, sehingga kita perlu
melakukan uji normalitas data dengan menggunakan statistik agar lebih
meyakinkan. Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal
berdistribusi normal, maka dilakukan uji kolmogorov-smirnov (1 sample KS) dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak.
Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data tersebut
terdistribusi normal. Jika signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka
distribusi data adalah tidak normal.

4.2.2.

Uji Heterokedastisitas
Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah variabel pengganggu
mempunyai varian yang sama atau tidak. Heteroskedastisitas mempunyai
suatu keadaan bahwa varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan
yang lain berbeda. Salah satu metode yang digunakan untuk menguji ada
tidaknya Heterokedastisitas akan mengakibatkan penaksiran koefisienkoefisien regresi menjadi tidak efisien.

4.2.3.

Uji Autokorelasi
Hasil uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model linear
ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah yang bebas dari
autokorelasi. Masalah autokorelasi umumnya terjadi pada regresi yang
datanya time series. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi dapat dilakukan
dengan menggunakan uji durbin watson.

4.2.4.

Uji Multikolinearitas
Adanya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau
nilai variance inflation factor (VIF). Batas tolerance value adalah 0,1 dan
batas VIF adalah 10. Apabila tolerance value < 0,1 atau VIF > 10 maka

terjadi multikolinearitas. Apabila tolerance value > 0,1 atau VIF < 10 maka
tidak terjadi multikolinearitas.
4.3. Pengujian Hipotesis
4.3.1. Uji Koefisien Determinasi
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pengukuran dengan
adjusted R2. Adjusted R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam hal ini
adjusted R2 digunakan untuk mengatahui seberapa besar pengaruh
independen terhadap variabel dependen. Hasil pengukuran koefisien
determinasi dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut :
Tabel 4.8
Hasil pengujian determinasi
Model Summaryb
Adjusted R
Std. Error of
Model
R
R Square
Square
the Estimate
a
1
.910
.827
.814
.71223
a. Predictors: (Constant), DPS_transform, EPS_transform
b. Dependent Variable: HS_transform

DurbinWatson
1.374

Besarnya adjusted R2 berdasarkan hasil analisis dengan
menggunakan SPSS 16 diperoleh sebesar 0,814. Dengan demikian besarnya
pengaruh yang diberikan oleh variabel Dividend Per Share dan Earnings
per share terhadap harga saham adalah sebesar 81%. Sedangkan sisanya
sebesar 19% adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
4.3.2.

Pengujian Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara
bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji F dapat dicari
dengan melihat F hitung dari tabel Anova output SPSS versi 16 for
windows, selain itu juga membandingkan hasil dari probabilitas value. Jika
probabilitas value > 0,05 maka Ho ditolak dan jika probabilitas value <
0,05 maka Ha diterima. Berdasarkan tabel 4.9 dibawah ini terlihat bahwa :
Tabel 4.9
Hasil uji F
b

Model
1

Regression
Residual
Total

Sum of Squares
60.827
12.682
73.509

ANOVA
Df

2
25

Mean Square
30.413
.507

F
59.955

Sig.
a
.000

27

a. Predictors: (Constant), DPS_transform, EPS_transform
b. Dependent Variable: HS_transform

Pada tabel anova atau F tes diperoleh nilai F hitung sebesar 59,955
dengan tingkat signifikansi 0,000. Kesimpulan yang dapat diambil adalah

variabel Dividend Per Share dan Earnings per share secara simultan
(bersama) berpengaruh terhadap harga saham karena nilai signifikansi
0,000 < 0,005.
4.3.3.

Pengujian Parsial (Uji t)
Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap
variabel terikat yaitu antara Dividend Per Share dengan Earnings per share
terhadap harga saham dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap
koefisien regresi yaitu dengan uji t. berdasarkan perhitungan SPSS versi 16
for windows yang dapat dilihat pada tabel 4.9 dapat diketahui nilai
probabilitas value masing-masing varibael independen terhadap variabel
denpende. Jika probabilitas value >0,05 maka Ho ditolak dan jika
probabilitas value < 0,05 maka Ha diterima. Berdasarkan tabel 4.10
dibawah ini terlihat bahwa :
Tabel 4.10
Hasil uji t
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
2.621
.596
EPS_transform
.797
.175
.652
DPS_transform
.230
.111
.297
a. Dependent Variable: HS_transform

t
4.397
4.544
2.069

Collinearity Statistics
Tolerance
VIF

Sig.
.000
.000
.049

.336
.336

2.979
2.979

Terlihat pada kolom Coefficients Earnings Per Share terdapat nilai
sig 0,000. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai
0,000ttabel
dapat disimpulkan bahwa variabel Earnings Per Share memiliki kontribusi
terhadap Harga Saham. Nilai t positif menunjukkan bahwa variabel
Earnings Per Share mempunyai hubungan yang searah dengan Harga
Saham. Jadi dapat disimpulkan Earnings Per Share memiliki pengaruh
signifikan terhadap Harga Saham.
Selanjutnya, Terlihat pada kolom Coefficients Dividend Per Share
terdapat nilai sig 0,049. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05,
atau nilai 0,049ttabel dapat disimpulkan bahwa variabel Dividend Per Share
memiliki kontribusi terhadap Harga Saham. Nilai t positif menunjukkan
bahwa variabel Dividend Per Share mempunyai hubungan yang searah
dengan Harga Saham. Jadi dapat disimpulkan Dividend Per Share
memiliki pengaruh signifikan terhadap Harga Saham.
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian
Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik
(normalitas, heterokedastisitas, autokorelasi, dan multikolinearitas) dan uji

hipotesis (uji t, uji F, dan uji determinasi). Berdasarkan hasil uji besarnya adjusted
R2 berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS 16 diperoleh sebesar
81%. Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel Earnings
per share dan Dividend Per Share terhadap harga saham adalah sebesar 81%.
Sedangkan sisanya sebesar 19% adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji simultan diperoleh kesimpulan
variabel Earnings per share dan Dividend Per Share berpengaruh signifikan
terhadap harga saham. Berdasarkan hasil uji pasial diperoleh variabel Earnings
per share berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Variabel
Dividend Per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan
dalam BAB IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara simultan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Earnings Per
Share (EPS) dan Dividend Per Share (DPS) berpengaruh signifikan
terhadap harga saham. Dengan demikian besarnya pengaruh yang
diberikan oleh variabel Dividend Per Share dan Earnings per share
terhadap harga saham adalah sebesar 81%. Sedangkan sisanya sebesar
19% adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
2. Secara parsial, penelitian ini menunjukkaan bahwa Earning Per Share
(EPS) dan Dividend Per Share (DPS) masing-masing berpengaruh secara
signifikan terhadap harga saham. Hal ini dapat dilihat pada analisis uji T
sebagai berikut :
Coefficients Earnings Per Share sebesar 4,544 dengan nilai thitung lebih
besar daripada ttabel dan angka signifikansi lebih kecil dari 0,05 dapat
disimpulkan bahwa variabel Earnings Per Share memiliki kontribusi
terhadap Harga Saham. Sedangkan nilai t positif menunjukkan bahwa
variabel Earnings Per Share mempunyai hubungan yang searah dengan
Harga Saham. Jadi dapat disimpulkan Earnings Per Share memiliki
pengaruh signifikan dan searah dengan perubahan terhadap Harga Saham.
Coefficients Dividend Per Share sebesar 2,069 dengan nilai thitung lebih
besar daripada ttabel dan angka signifikansi lebih kecil dari 0,05 dapat
disimpulkan bahwa variabel Dividend Per Share memiliki kontribusi
terhadap Harga Saham.
5.2.

Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan oleh penulis melalui hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan disarankan agar lebih dapat memperbaiki kemampuan
menghasilkan dividen. Karena dengan baiknya kemampuan menghasilkan
dividen menjadi salah satu daya tarik perusahaan terhadap investor.
2. Investor atau calon investor dalam mengambil keputusan agar lebih
memperhatikan rasio-rasio keuangan untuk menghindari resiko yang tidak
diinginkan. Penting rasanya kalau investor mengetahui penghitungan rasio
rasio keuangan.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Iskandar. Z., (2003), Pasar Modal, Teori dan Aplikasi, Yayasan Pancur
Siwah, Jakarta
Bodie, et al, 2003.Essetial of Invesment, Edisi 4, Buku 2, Alih Bahasa Ali Akbar
Yulianto, Salemba Empat.
Darmadji, tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin, 2006.Pasar Modal di Indonesia
Pendekatan Tanya Jawab, Edisi Kedua, Salemba Empat, Jakarta.
Erlina dan Sri Mulyani, 2007.Metodologi Penelitian Bisnis : Untuk Akuntansi dan
Manajemen, Edisi Pertama, USU Press, Medan.
Fakhruddin, M. dan M. Sopian Hadianto, 2001.Perangkat dan Model Analisis
Investasi di Pasar Modal, Edisi Pertama, PT. Media Elex Komputindo,
Jakarta.
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan SPSS, Edisi Ketiga,
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Jogiyanto, H.M., 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketiga,
BPFE UGM, Yogyakarta.
Nurmala, 2006.“Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham
Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Mandiri volume 9
No.1, halaman 17-24.
Nugroho, Bhuono Agung, 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian
Dengan SPSS, Edisi Pertama, Andi, Yogyakarta.
Silvana, 2009, “Pengaruh Dividend Per Share terhadap harga saham pada
Perusahan barang Konsumsi yang Go Public”, skripsi Fakultas Ekonomi,
Universitas Sumatera Utara, Medan.

Tandelilin, Eduardus, 2001. Metode Riset : Akuntansi Terapan, Cetakan Pertama,
Ghalia Indonesia, Jakarta.
Widiatmodjo, Sawidji, 2004. Cara Cepat Memulai Investasi Saham, Edisi
Pertama, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
www.idx.co.id
Indonesia Capital Market Directory (ICMD) 2011